• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTOH CONTOH KASUS HUKUM WARIS ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTOH CONTOH KASUS HUKUM WARIS ISLAM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

CONTOH – CONTOH KASUS HUKUM WARIS ISLAM.

1.

Pak Ali meninggal dengan para ahli waris sebagai berikut : seorang istri (bernama Maimunah), seorang anak laki-laki (bernama Budi), dan seorang anak perempuan (bernama Wati). Harta warisnya senilai Rp 100 juta. Berapakah perhitungan bagian ahli waris masing-masing?

Jawab :

Dalam hukum waris Islam, istri merupakan ash-habul furudh, yaitu ahli waris yang mendapat bagian harta waris dalam jumlah tertentu. Istri mendapat 1/4 (seperempat) jika suami yang meninggal tidak mempunyai anak, dan mendapat 1/8 (seperdelapan) jika mempunyai anak. (Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Risalah fil Faraidh, hal. 7).

Dalam kasus ini suami mempunyai anak, maka bagian istri adalah 1/8 (seperdelapan) sesuai dalil Al-Qur`an :

ممتتكمررتر اممرمم نتمتثمتلا نمرهتلرفر ددلرور ممكتلر نراكر نمإمفر

“Jika kamu (suami) mempunyai anak, maka para istri itu memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan…” (QS An-Nisaa’: 12).

Sedangkan seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan adalah ashabah, yaitu ahli waris yang mendapat bagian harta waris sisanya setelah diberikan lebih dulu kepada ash-habul furudh.

Kedua anak tersebut mendapat harta sebanyak = 7/8 (tujuh perdelapan), berasal dari harta asal dikurangi bagian ibu mereka (1 – 1/8 = 7/8).

Selanjutnya bagian 7/8 (tujuh perdelapan) itu dibagi kepada kedua anak tersebut dengan ketentuan bagian anak laki-laki adalah dua kali bagian anak perempuan sesuai dalil Al-Qur`an :

نميميرثرنتملما ظممحر لتثممم رمكرذمرللم ممكتدمالرومأر يمفم هتللا متكتيمصموميت

(2)

Maka bagian Wati = 1 bagian dan bagian Budi = 2 bagian. Maka harta ashabah tadi (7/8) akan dibagi menjadi 3 bagian (dari penjumlahan 1 + 2 ). Atau penyebutnya adalah 3. Jadi bagian Wati= 1/3 dari 7/8 = 1/3 X 7/8 = 7/24 (tujuh perduaempat), dan bagian Budi = 2/3 dari 7/8 = 2/3 X 7/8 = 14/24 (empat belas perduaempat).

Berdasarkan perhitungan di atas, maka bagian Ibu Maimunah (istri) = 1/8 X Rp 100 juta = Rp 12,5 juta. Bagian Wati = 7/24 x Rp 100 juta = Rp 29,2 juta. Sedang bagian Budi adalah = 14/24 x Rp 100 juta = Rp 58,3 juta.

Demikian contoh perhitungan pembagian harta warisan menurut hukum waris Islam.

Salam Planners

Disarikan dari http://harryanku.blogspot.com/2012/01/contoh-perhitungan-pembagian-waris.html, dengan beberapa penyesuaian.

2.

Seorang suami meninggal dunia dan meninggalkan anggota keluarga sebagai berikut:

1 orang istri

2 orang anak laki laki 4 orang anak perempuan bapak dan ibu

2 orang saudara perempuan si ibu se bapak 2 orang saudara laki laki se ibu se bapak

2 orang anak laki laki dari saudara laki laki se ibu se bapak

2 orang anak perempuan dari dari saudara perempuan seibu sebapak 2 orang anak perempuan dari saudara laki laki seibu sebapak

Setelah menentukan anggota keluarga yang dimiliki oleh si mayit, tahap berikutnya adalah menentukan yang mana termasuk ahli waris, dzul arham atau bukan ahli waris, dalam kasus di atas ada 2 golongan yang termasuk dzul arham yaitu:

2 orang anak perempuan dari dari saudara perempuan seibu sebapak 2 orang anak perempuan dari saudara laki laki seibu sebapak

(3)

Setelah menentukan golongan yang termasuk ahli waris, maka kita tentukan masalah hijab, yaitu pewaris yang tadinya mendapatkan waris, namun karena adanya keluarga yang lebih utama, maka ia tidak mendapat waris.

Dalam kasus di atas terdapat 2 orang saudara perempuan se ibu se bapak sedangkan si mayit memiliki anak laki laki dan bapak, maka 2 orang saudara perempuan se ibu se bapak tersebut terhijab olehnya (tidak mendapat warisan), begitu juga dengan saudara laki laki seibu sebapak dan dan 2 orang anak laki laki dari saudara laki laki se ibu sebapak terhijab oleh laki laki, bapak, saudara laki laki dan sebagainya.

Setelah tahap hijab selesai, maka ahli waris yang berhak mendapatkan bagian adalah sebagai berikut:

Setelah tahab ini selesai maka ditentukan yang termasuk Ashabah, sebagai berikut:

1 orang istri

2 orag anak laki laki.... ashabah bin nafsi 4 orang anak laki laki...ashabah bil ghair Bapak

Ibu

Tahap berikutnya ditentukan porsi masing masing ahli waris, yakni sebagai berikut: 1 orang istri...1/8 karena ada anak

2 orang anak laki laki (sisa) 4 orang anak perempuan Bapak...1/6

Ibu...1/6 karena ada anak

Setelah tahap penentuan porsi waris selesai, maka selanjutnya dilaksanakan perhitungan dengan cara sebagai berikut:

(4)

SM (Sah Masalah) ketika terjadi pecah tempat (pembagian antara jumlah manusia dengan jumlah pendapatan) yaitu dengan membandingkan jumlah manusia dengan jumlah pendapatan yaitu sebagai berikut

JM 8: JP 13 = Tabayyun

Rumus Tabayyun ke samping ambil JM 8 Maka SM = AM x JM = 24 x 8 = 192

CATATAN

Untuk mendapatkan AM 24 adalah angka yang habis dibagi dengan angka 8 dan 6, yaitu angka 24

Untuk mendapatkan SM 192 adalah dengan cara mengalikan angka AM yaitu 24 dengan angka hasil rumus pecah tempat yaitu JM 8 dengan JP 13 = 8 : 13 tabayyun 8 = 24 x 8 = 192

Hasil akhir:

1 istri = 24/192 x harta warisan 1 bapak = 32/192 x harta warisan 1 ibu = 32/192 x harta warisan

1 AL = 2/8 x 104/192= 26/192 x harta warisan 1 AP = 1/8 x 104/192 = 13/192 x harta warisan

3.

Seorang laki meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris: janda, 1 orang anak laki-laki, ayah dan ibu. Pewaris mempunyai harta peninggalan sebesar 75 juta. Biaya pengurusan jenazah 1 juta, biaya perawatan selama sakit sebesar 14 juta.

Perhitungannya:

Ahli waris : janda, 1 anak laki-laki, ayah, ibu; Harta peninggalan : 75 juta

(5)

Janda : 1/8 x 60 juta = 7,5 juta Ayah : 1/6 x 60 juta = 10 juta Ibu : 1/6 x 60 juta = 10 juta

Anak laki-laki : ashobah (sisa) = 60 juta – (7,5 + 10 + 10) = 32,5 juta

4.

Seorang laki-laki meninggal, ahli waris adalah janda, 2 anak perempuan,

ayah dan ibu. Pewaris memiliki utang 5 juta, biaya penguburan jenazah 1 juta, biaya rumah sakit 4 juta. Si pewaris meninggalkan harta bawaan berupa sepeda motor seharga 10 juta dan harta bersama sebesar 100 juta.

Ahli waris : janda, ayah, ibu, 2 anak perempuan

Ahli waris Bagian AM = 24 Perhitungan Jumlah harta yg diperoleh

Janda 1/8 3 3/27 x 50 juta 5.555.556

Ayah 1/6 4 4/27 x 50 juta 7.407.407

Ibu 1/6 4 4/27 x 50 juta 7.407.407 Masalah (AM) =24 lebih kecil daripada jumlah bagian pewaris (27). Peristiwa ini disebut Aul.

5.

Seorang laki meninggal dunia dengan ahli waris janda, 3 anak

(6)

Perhitungannya:

Ahli waris : Janda, Ibu, 3 anak laki-laki dan 5 anak perempuan Harta peninggalan : harta bawaan + ½ harta bersama

: 220 juta + 250 juta = 470 juta

Biaya-biaya : rumah sakit+ pengurusan jenazah + hutang + biaya lelang & komisi

: 40 juta + 5 juta + 25 juta + 15 juta = 85 juta Harta waris : 470 juta – 85 juta = 385 juta

Ahli waris Bagian AM = 24 Perhitungan Jumlah harta yg diperoleh

Janda 1/8 3 3/24 x 385 juta 48.500.000

Ibu 1/6 4 4/24 x 385 juta 64.166.667

3 laki-laki & 5 perempuan

Ashobah 17/24 4/27 x 385 juta

272.708.333

Pembagian 1 anak laki = 2 anak perempuan, sehingga dalam kasus ini ashobah dibagi menjadi 5 bagian + (3 x 2) bagian = 11 bagian

Bagian tiap anak perempuan = 1/11 x 272.708.333 = 24.791.667 Bagian tiap anak laki-laki = 2/11 x 272.708.333 = 49.583.333

6

.

Pada saat ibu saya meninggal, hal2 yang ditinggalkan adalah:

- Bapak saya

- Harta yg didapat selama pernikahan bpk ibu sebesar 250jt rupiah.

-4 anak laki2 dan 6 anak perempuan.

- kedua orangtua ibu .

Selama hidup ibu saya adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Sepeninggal ibu, 2 anak laki dan kedua orang tua ibu

meninggal dunia.

Kemudian bapak saya menikah lagi dengan ibu baru dan dikaruniai 1 anak

perempuan dan 1 anak laki. Kemudian Bapak saya meninggal dunia dengan harta

yang ditinggalkan selama menikah dengan ibu baru tsb sebesar 150jt rupiah.

Pekerjaan ibu baru adalah juga ibu rumah tangga. Saat meninggal kedua orang

tua dari bpk saya sdh meninggal duluan.

Dengan kronologis tersebut mohon bantuan ustadz bagaimana pembagian

warisnya.

Atas bantuan ustadz kami ucapkan terimakasih.

Wass. Wr. Wb.

(7)

'Alaikum salam Wr. Wb.

Ibu xxx yang dirahmati Allah, terima kasih ibu telah menghubungi kami dan

berkomitmen dengan pembagian waris berdasarkan syari'at Islam. Ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pembagian waris ini, diantaranya:

1. Bahwa yang dimaksud harta warisan adalah harta peninggalan yang sah menjadi

milik si mati (saja), bukan harta gono-gini

sebagaimana yang dipakai dalam hukum

adat dan hukum waris negara (KHI). Hitunglah berapa kira-kira besaran saham

(kepemilikan ibu anda dalam 250 juta itu), jika sulit, bisa diambil kesepakatan

dengan semua ahli waris, hal ini dibenarkan

menurut syari'at, (silakan baca artikel

kami, ( Harta Gono-Gini )

Untuk pembagian waris kasus keluarga anda, silakan anda cari tahu kepemilikan

saham masing-masing alm./almarhumah; saya akan berasumsi bahwa 250 juta

yang pertama milik ibu semua, dan 150 juta yang kedua adalah milik bapak semua;

anda cukup memperhatikan prosentase perolehan masing-masing ahli waris.

2. Bahwa yang dimaksud ahli waris adalah orang yang mempunyai hubungan

keluarga,perkawinan, serta masih hidup

saat pewaris meninggal dunia. Maka 2

saudara laki-laki sekandung anda yang meninggal sebelum bapak, hanya mendapat

bagian dari warisan ibu saja, yang bagiannya diserahkan kepada ahli warisnya.

INPUT DATA: (Kasus I):

1. Pewaris: ibu

2. Harta warisan: Rp. 250 juta.(belum dipilah berapa yang milik ibu)

3. Ahli waris:

2. Harta Warisan: Rp. 150 juta (belum dipilah berapa yang milik bapak)

3. Ahli Waris:

(8)

- Bagaimana pembagian warisnya ?

JAWABAN:

A. Saat Ibu meninggal dunia, ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:

Keterangan:

- Anak laki-laki dan perempuan mendapat sisa (ashabah) sebesar 5/12, dengan komposisi bagian anak laki-laki = 2x bagian anak perempuan.

(9)

Keterangan:

- Kolom x adalah jumlah bagian untuk semua anak, = 13.

Referensi

Dokumen terkait

“Ahli waris atau waritsun (ahli waris laki-laki) dan waritsat (ahli waris perempuan) adalah orang-orang yang mempunyai hubungan pewarisan dengan mayit (muwarrits), dan masih

Mereka adalah: anak laki-laki dapat menarik saudaranya yang perempuan menjadi `asabah, dengan ketentuan bagian laki-laki mendapat dua kali perempuan; cucu laki-laki

Dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka

a. Seorang laki-laki wafat meninggalkan istri, ibu dan 3 anak yang terdiri dari satu perempuan dan dua laki-laki. Prosedur penyelesaian hartanya adalah

perempuan, namun karena ada bersama saudara laki-lakinya mak ia menjadi ashabah. Yang berhak menjadi ahli waris ashabah bi ghairihi adalah :.. Anak perempuan bila

saudara bapakmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki- laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang

Ibu, apabila yang meninggal tidak meninggalkan anak atau cucu (anak dari anak laki-laki), dan tidak pula meninggalkan dua orang saudara, baik laki-laki maupun perempuan,

perempuan dari anak laki-laki, ibu, nenek pihak ayah, nenek pihak ibu, saudara perempuan sekandung, saudara perempuan sebapak, saudara perempuan seibu, isteri, dan perempuan