• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen Komponen Strategi Pembelajaran. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komponen Komponen Strategi Pembelajaran. docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGGI PEMBELAJARAN

Tentang

KOMPONEN-KOMPONEN STRATEGI PEMBELAJARAN

Oleh Kelompok 4 :

1. Rahmatul Ichsan

(16004029)

2. Ulfa Nabila Tafrienda

(16004070)

3. Muhammad Syahrul

(16004120)

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

(2)

Komponen-Komponen Strategi Pembelajaran

Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain dalam proses belajar-mengajar. Komponen-komponen yang ada dalam strategi pembelajaran diantaranya: kurikulum, pendidik, peserta didik, metode pembelajaran, misalnya metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Komponen-komponen selanjutnya adalah materi pembelajaran, alat pembelajaran dan evaluasi pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan oleh pengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadi proses belajar mandiri dalam diri siswa. Namun perlu diingat bahwa pendekatan yang baik belum tentu menghasilkan pembelajaran yang baik pula. Karena itu faktor pengajar sebagai manager dari suatu kegiatan pembelajaran di kelas sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran tersebut. Sehingga guru dalam merencanakan pembelajaran dituntut untuk dapat menguasai komponen-komponen strategi pembelajaran yang diantaranya adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat, sumber pelajaran dan evaluasi agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Yang dimana komponen yang satu dengan komponen yang lain saling berhubungan untuk dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran yang tegas dan jelas .

Komponen Utama Strategi Pembelajaran 1. Materi

Komponen materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal. Materi formal yaitu isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi (misalnya buku paket) di sekolah, sedangkan materi informal merupakan bahan-bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Komponen ini merupakan salah satu masukan yang sangat perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar.

Jadi sebelum guru menyampaikan materi ajarya, guru sebaiknya mebbuat bahan ajar terlebih dahulu. Bahan ajar merupakan inti dalam proses pembelajaran, artinya sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi. Ada 2 persoalan dalam penguasaan bahan ajar ;

1. Penguasaan bahan pelajaran pokok

Yaitu bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya.

2. Bahan pelajaran pelengkap

Bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dengan dapat menunjang penyammpaian bahan pelajaran pokok.

(3)

prosedur, keadaan, dan syarat-syarat tertentu), dan sikap (berisi pendapat, ide, saran, atau tanggapan). Dalam isi pelajaran ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah pasti memerlukan strategi penyampaian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam

menentukan strategi pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis bahan pelajaran yang akan disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.

Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Media dapat berbentuk orang/guru, alat-alat elektronik, media cetak, dan sebagainya. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih media adalah: a. Ketetapan dengan tujuan pembelajaran

b. Dukungan terhadap isi pelajaran c. Kemudahan memperoleh media

d. Keterampilan guru dalam menggunakannya e. Ketersediaan waktu

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa

2. Metode

Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan

pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui metode yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar

mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak didik. Oleh karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat.

Menurut Prof.Dr. Winarno Surakhmad, M.Sc. Ed, mengemukakan lima macam factor yang mempengaruhi metode mengajar adalah sebagai berikut ;

a. Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya

b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya c. Situasi yang berbagai-bagai keadaannya

d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya

(4)

Metode mengajar ialah alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi cakupan strategi lebih luas dibanding metode atau teknik pengajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Pengajar atau guru harus dapat memilih metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan kondisi atau karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Diantara metode pembelajaran menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Metode ceramah: guru memberikan uraian atau penjelasan kepada siswa pada waktu tertentu (terbatas) dan tempat tertentu serta dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap suatu masalah.

b. Metode diskusi: biasanya erat kaitannya dengan metode ceramah. Metode diskusi tidak hanya percakapan atau debat biasa, akan tetapi disukusi timbul karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-macam. c. Metode demonstrasi: metode mengajar atau yang menggunakan peragaan untuk

memperjelas suatu pengertian atau untuk memberlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada siswa.

3. Manajemen

Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar dalam menyampaikan informasi pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan target yang ingin dicapai.

Kelas adalah ruang belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan sosio-emosional. Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan kelas, pengaturan tempat duduk, pengaturan sarana atau alat-alat lain dan ventilasi/pengaturan cahaya. Sedangkan sosio emosional meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik, dsb. Pengelolaan kelas menyiapkan kondisi yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara benar.

Strategi penting dalam mengelola kelas belajar:

a. Mengelola kelas itu seni dan keterampilan

Banyak orang menganggap cara dan gaya berbicara di depan kelas tidak banyak berpengaruh terhadap pengelolaan kelas. Ini adalah kekeliruan besar pada anggapan ini. Mengajar itu mengandung sentuhan nilai seni dan keterampilan. Maka tak salah jika guru dikatakan sebagai seniman pembelajaran

(5)

menerima pelajaran. Intonasi dan nada sewaktu berbicara sangat menentukan kejelasan materi yang disampaikan guru.

b. Mengelola kelas itu memerlukan perencanaan

Guru itu disainer pembelajaran. Memang, pembelajaran itu sudah dirancang sebelumnya. Rancangan itu berupa persiapan tertulis sebagai panduan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru sudah memperkirakan segala

kemungkinan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

Waktu pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran dari menit awal sampai menit akhir. Kemungkinan gangguan dari prilaku siswa yang menyimpang sudah diantisipasi oleh guru sehingga waktu tidak habis untuk memarahi dan menegur siswa.

c. Mengelola kelas adalah mengatasi masalah belajar

Guru sebagai pelaksana pembelajaran perlu memusatkan segenap perhatiannya kepada proses pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien. Salah satu bentuk perhatian guru adalah persiapan pembelajaran yang matang, baik secara administratif maupun sikap mental guru.

4. Evaluasi

Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan

pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.

Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Dari pengertian itu, tujuan evaluasi dapat dilihat dari 2 segi, yaitu:

a. Tujuan Umum

1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan

2) Memungkinkan pendidik/guru menilai aktivitas/pengalaman yang didapat 3) Menilai metode mengajar yang dipergunakan

b. Tujuan Khusus

1) Merangsang kegiatan siswa

(6)

3) Memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan

4) Memperoleh bahan laporan tentang perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan lembaga Pendidikan

5) Untuk memperbaiki mutu pelajaran/cara belajar dan metode mengajar

Evaluasi dapat memberikan manfaat bagi guru dan siswa, maka evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar, serta mengadakan perbaikan program bagi murid.

b. Untuk memberikan angka yang tepat tentang kemajuan atau hasil belajar dari setiap murid

c. Unutk menentukan murid di dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh murid

d. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, yang nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan-kesulitan belajar yang timbul.

Evaluasi sebagai alat untuk melihat keberhasilan pencapaian tujuan dapat dikelompokkan ke dalam 2 jenis, yaitu :

a. Tes

 Digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran

 Tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan kriteria reliabilitas

 Tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual

b. Non Tes

 Adalah alat evaluasi yang biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat dan motivasi.

Referensi

Dokumen terkait

Membahas tentang hakikat pembelajaran IPS, berbagai komponen dalam strategi pembelajaran, teori-teori belajar, menyusun desain instruksional, pemilihan strategi pembelajaran

ilmiah peserta didik terhadap pembelajaran IPA, sehingga guru dituntut untuk menguasai berbagai pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang beragam. Peserta didik dituntut

Guru sebagai perancang pembelajaran dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM dengan memperhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran seperti :

Dalam proses belajar mengajar guru tidak hanya dituntut agar mampu menyampaikan materi pelajaran dan menguasai bahan pelajaran, tetapi harus dapat memberikan layanan bimbingan

Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan yang digunakan oleh guru dalam

Kalau kata pengajaran hanya ada di dalam konteks guru-murid di kelas formal, sedangkan kata pembelajaran itu meliputi kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara

Dalam menentukan evaluasi, akan merujuk pada tujuan pembelajaran, bahan ajar yang disediakan, media dan strategi yang digunakan, begitu juga

Dalam merencanakan program tersebut diantaranya mencerminkan pembelajaran aktif (PAKEM). Perencanaan pembelajaran seyogyanya menekankan pada strategi belajar yang