• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KOMPONEN KOMPONEN PEMBELAJARAN. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KOMPONEN KOMPONEN PEMBELAJARAN. docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN

Yuninda Marlina, Anggi Nursilviani, Azizah Nur Alifah.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

Email: yuuchan.skjjf@gmail.com

Dra. Hj. Muthia Alinawati, M.Pd, Ence Surahman, S.Pd., M.Pd.

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses kehidupan manusia. Dalam pendidikan terdapat kurikulum yang mengatur pendidikan. Kurikulum sendiri mengalami banyak perkembangan dan perubahan seiring berjalannya waktu yang.

Pelaksanaan pembelajaran sangat bergantung pada perencanaan pengajaran sebagai operasional dari sebuah kurikulum. Pembelajaransendiri merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Kata pembelajaran diserap dari bahasa inggris “Instruction” yang terdiri dari dua kegiatan, yaitu belajar dan mengajar.Yang kemudian disatukan menjadi satu kegiatan yang biasa disebut dengan kegiatan belajar-mengajar.

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen-komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen ini saling berhubungan untuk menjadi kesatuan yang utuh. Berikut akan diuraikan komponen-komponen yang terdapat dalam pembelajaran.

Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah pengertian pembelajaran sebagai sistem.

2. Untuk mengetahui komponen-komponen apakah yang terdapat dalam pembelajaran.

(2)

Manfaat dari makalah ini adalah:

1. Dengan membuat makalah ini penulis dapat memperoleh informasi dan pengetahuan, serta memahami lebih dalam tentang komponen-komponen pembelajaran.

2. Bagi pembaca juga, makalah ini dapat membantu pembaca untuk mengetahui apa itu komponen pembelajaran, apasaja yang termasuk komponen pembelajaran, sehingga pembaca dapat mengetahu dan menambah wawasan lebih luas.

B. PEMBAHASAN

Pembelajaran sebagai sistem adalah suatu kegiatan belajar-mengajar dengan komponen-komponen yang saling berhubungan secara aktif dan saling memengaruhi. Komponen-komponen pembelajaran itu sendiri terdiri dari tujuan atau kompetensi, materi, media, metode, dan evaluasi. Komponen-komponen tersebut saling bergantung (interdependensi) dan saling terobos (interpenetrasi).

Komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu kurikulum, guru, siswa, metode-metode, materi, media, dan evaluasi. Masing-masing komponen tersebut saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya. Sehingga merupakan hal yang penting dalam suatu proses pembelajaran.

Komponen pembelajaran memiliki fungsinya masing-masing. Kurikulum memiliki fungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Guru berfungsi sebagai pendidik, model dan administrator bagi peserta didiknya. Siswa berfungsi sebagai subjek dan objek. Metode berfungsi untuk mempermudah proses pembelajaran. Materi berfungsi sebagai bahan dalam proses pembelajaran. Media berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran yang edukatif, social, ekonomis, dan memiliki nilai seni. Evaluasi berfungsi agar mengetahui kemampuan kemajuan belajar peserta didik, dan efektif atau tidaknya suatu metode belajar yang digunakan oleh pendidik.

Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Dimulai dari tujuan pembelajaran (umum dan khusus), tujuan-tujuan itu bertingkat, berakumulasi, dan bersinergi untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, yakni membangun manusia (peserta didik) yang sesuai dengan yang dicita-citakan. Secara rinci, tujuan tersebut terdiri dari: a)tujuan pendidikan nasional (membentuk manusia Indonesia seutuhnya), b) tujuan institusional/lembaga (jenjang dan jenis persekolahan), c) tujuan kurikulum (mata pelajaran/bidang studi), d) tujuan pembelajaran umum (mata pelajaran/bidang studi), e) tujuan pembelajaran khusus (persatuan KBM/bahasan).

(3)

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan institusional atau lembaga dapat dilihat dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan. Pengertian tujuan institusional itu sendiri adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap sekolah atau lembaga pendidikan. Yang merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai jenis dan sifat sekolah atau lembaga pendidikan itu sendiri.

Tujuan kurikuler adalah tujuan yang ingin di capai oleh setiap bidang studi. Yang merupakan penjabaran dari tujuan institusional, sehingga kumulasi dari setiap tujuan kurikuler ini menjabarkan tujuan institusional. Tujuan kurikuler dapat dilihat dalam GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) setiap bidang studi.

Tujuan pembelajaran umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum. Sehingga tujuan ini belum dapat menggambarkan tingkah laku secara lebih spesifik. Tujuan ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang studi yang terdapat dalam GBPP. Yang menjelaskan mata pelajaran/bidang studi.

Sedangkan tujuan pembelajaran khusus merupakan penjabaran dari tujuan pembelajaran umum. Yang dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan pembelajaran umum tersebut dapat lebih mudah untuk dispesifikasikan dan mudah diukur tingkat pencapaiannya.Tujuan ini berisi persatuan KBM/bahasan.

Materi pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu isi dari kurikulum, yang berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/sub topik dan rinciannya. Pada umumnya isi kurikulum terdiri dari tiga unsur utama, yaitu logika, etika, dan estetika. Yang bila dirinci lebih lanjut, isi kurikulum atau bahan pembelajaran tersebut dapat dikategorikan menjadi enam jenis, yaitu fakta, konsep/teori, prinsip, proses dan nilai, serta keterampilan.

Media pembelajaran adalah suatu alat atau wadah yang dapat membantu suatu proses kegiatan belajar-mengajar. Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Media pembelajaran terdiri dari lima jenis, yaitu media visual, media audio, media audio-visual, kelompok media penyaji, serta media objek dan media interaktif.

Metode pembelajaran adalah suatu cara untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Metode dan teknik dalam proses pembelajaran tersebut bergantung pada tingkah laku yang terkandung di dalam rumusan tujuan tersebut. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi metode pembelajaran, yaitu tujuan, materi, siswa, fasilitas, waktu, dan guru.

(4)

tersebut dapat menarik perhatian peserta didik untuk terus mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.

Evaluasi pembelajaran adalah penilaian atau pengukuran dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Ada tiga hal yang berkaitan dalam kegiatan evaluasi pembelajaran tersebut, yaitu evaluasi, pengukuran, dan tes. Evaluasi lebih bersifat komperhensif yang di dalamnya meliputi pengukuran. Sedangkan tes merupakan salah satu alat atau bentuk dari pengukuran.

Evaluasi menurut syarat-syarat psikologis bertujuan agar pendidik mengenal peserta didik selengkap mungkin dan agar peserta didik juga mengenak dirinya seutuhnya. Di samping itu, evaluasi juga berguna mempertinggi hasil pengajaran, karena itu evaluasi tidak bisa dipisahkan dari belajar dan mengajar. Evaluasi harus dilakukan oleh semua yang bersangkutan, bukan hanya dari pendidik tapi juga peserta didik sendiri. Evaluasi harus ditinjau dari keseluruhan.

Fungsi utama evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan. Evaluasi formatif menekankan pada upaya perbaikan proses pembelajaran. Evaluasi sumatif lebih menekankan kepada penetapan tingkat keberhasilan belajar setiap peserta didik yang dijadikan dasar dalam penentuan nilai, dan/atau kenaikan dan kelulusan peserta didik. Evaluasi diagnostik menekankan pada upaya memahami kesulitan siswa dalam belajar, sedangkan evaluasi penempatan menekankan pada upaya untuk menyelaraskan antara program dan proses pembelajaran dengan karakteristik peserta didik.

Evaluasi yang baik harus menilai hasil-hasil yang autentik dan hal ini dilakukan dengan mengetes hingga manakah hal itu dapat ditransfer. Evaluasi harus dilakukan dengan tepat, teliti, dan objektif terhadap hasil belajar sehingga dapat menjadi alat untuk mengecek kemampuan peserta didik dalam belajarnya dan mempertinggi hasil belajarnya. Di samping itu, dapat menjadi alat pengontrol bagi cara mengajar guru, serta dapat membimbing peserta didik untuk memahami dirinya.

Contoh dari materi ini adalah “Efektifkah Cara Belajar-Mengajar dalam Kurikulum 2013 pada SMA” menurut kami kurang efektif, karena SDMnya sendiri kurang persiapan. Sehingga baik pendidik dan peserta didik merasa kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya konsep tersebut, persiapan yang dilakukan juga harus matang.

Seperti perubahan dari isi mata pelajaran yang ada. Ditambah adanya proses peminatan yang mengharuskan peserta didik memilih jenis peminatan apa yang ingin di pelajari. Misal siswa yang memilih matematika peminatan, maka siswa tersebut dua kali belajar matematika dengan materi yang berbeda pula.

(5)

peserta didik tidak akan mudah merasa bosan dan membuat minat peserta didik lebih tinggi.

C. PENUTUP

Dari paparan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa komponen-komponen pembelajaran harus saling berkaitan atau berhubungan secara aktif agar saling memengaruhi. Komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran yaitu kurikulum, guru, siswa, metode-metode, materi, media, dan evaluasi. Komponen-komponen pembelajaran tersebut memiliki fungsinya masing-masing yang saling berkesinambungan satu sama lain.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang berhubungan dengan materi dalam makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, serta menambah banyak wawasan bagi orang yang membaca makalah ini. Dan penulis mohon maaf apabila ada penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke hati.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. (2008). KURIKULUM dan PEMBELAJARAN: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada media Group.

Kelly, A.V. (2009). The Curriculum: Theory and Practice 6th Edition. London: SAGE Publications Limited.

Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru dan peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran adalah guru, siswa, materi, tujuan diajarkannya.. materi, metode, media, dan penilaian. Berikut merupakan penjelasan dari..

Proses pembelajaran seni tari SD N Bergas Lor 1 terdiri dari beberapa komponen pembelajaran yaitu guru, siswa, tujuan pembelajaran, materi, metode,

Sebagaimana diketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan guru

Strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam sistem pembelajaran, yang tidak dapat dipisahkan dari komponen lain dalam sistem tersebut, strategi

Implementasi kurikulum adalah proses menerapkan kurikulum (program) dalam bentuk pembelajaran melibatkan interaksi siswa dengan guru dan konteks permasalahan baik

mempengaruhi komponen pembelajaran lainnya seperti materi, metode, media, evaluasi, peserta didik, administrasi pengajaran, sarana dan prasarana. Semua komponen itu harus sesuai dan

PEMETAAN KOMPETENSI DASAR DALAM PEMBELAJARAN Bahasa Indonesia 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang