• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESENTASI KASUS SNNT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESENTASI KASUS SNNT"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PRESENTASI KASUS

PRESENTASI KASUS

STRUMA NODOSA NON TOKSIS

STRUMA NODOSA NON TOKSIS

Disusun oleh: Disusun oleh: ISAK LAMBAS ISAK LAMBAS 0920221153 0920221153

FK UPN VETERAN JAKARTA FK UPN VETERAN JAKARTA

Dosen Pembimbing: Dosen Pembimbing:

Letnan Kolonel CKM dr. Agus Sutarman, SpB(K)Onk  Letnan Kolonel CKM dr. Agus Sutarman, SpB(K)Onk 

Kepaniteraan Klinik  Kepaniteraan Klinik 

Departemen Ilmu Bedah Departemen Ilmu Bedah

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto

Jakarta Jakarta

19 Maret 2012 – 25 Mei 2012 19 Maret 2012 – 25 Mei 2012

(2)

STATUS PASIEN BEDAH ONKOLOGI STATUS PASIEN BEDAH ONKOLOGI IDENTITAS

IDENTITAS

 Nama

 Nama :: Ny. NovNy. Novenieni

JJeenniis s KKeellaammiinn :: PPeerreemmppuuaann

U

Ussiiaa :: 449 9 ttaahhuunn

T

Tggll. . LLaahhiirr :: 112 2 JJaannuuaarri i 11996633

P

Peekkeerrjjaaaann : T: TNNI I AADD

A

Allaammaatt :: KKoommpplleek k SSeesskkooaadd, , LLeemmbbaanngg..

T

Tggll. M. Maassuuk k RRSS : 3 : 3 AApprriil l 22001122

Tgl

Tgl Pemeriksaan Pemeriksaan : : 3 3 April April 20122012

1.

1. ANANAMAMNENESISISS

Autoanamnesis tanggal 3 April 2012. Autoanamnesis tanggal 3 April 2012.

Keluhan Utama Keluhan Utama

Benjolan di leher depan kanan sejak 10 tahun yang lalu. Benjolan di leher depan kanan sejak 10 tahun yang lalu.

Keluhan Tambahan Keluhan Tambahan

Tidak ada keluhan tambahan. Tidak ada keluhan tambahan.

Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien wanita, berusia 49 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan yang Pasien wanita, berusia 49 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan yang muncul di leher depan sisi kanan sejak 10 tahun yang lalu. Awalnya benjolan dirasakan sebesar  muncul di leher depan sisi kanan sejak 10 tahun yang lalu. Awalnya benjolan dirasakan sebesar  kelereng, tapi seiring berjalannya waktu, benjolan semakin membesar hingga berukuran kurang kelereng, tapi seiring berjalannya waktu, benjolan semakin membesar hingga berukuran kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Pasien tidak merasaka

lebih sebesar telur ayam kampung. Pasien tidak merasakan adanya n adanya nyeri di daerah leher. Tidak nyeri di daerah leher. Tidak  ada keluhan gangguan bernapas atau gangguan menelan. Pasien tidak ada mengeluhkan sering ada keluhan gangguan bernapas atau gangguan menelan. Pasien tidak ada mengeluhkan sering

(3)

 berkeri

 berkeringat pada kedua ngat pada kedua tangannyatangannya, nafsu , nafsu makan normal, dan tidak makan normal, dan tidak ada penurunan berat badan.ada penurunan berat badan. Tidak ada keluhan demam, cepat haus, gangguan buang air besar, gangguan siklus menstruasi, Tidak ada keluhan demam, cepat haus, gangguan buang air besar, gangguan siklus menstruasi, ra

rasa sa beberdrdebebarar-d-debebarar, , cecepapat t lelelalah, h, rarasa sa cecemamas s dadan n susulilit t titidudur. r. PaPasisien en memengngakaku u seselalalulu menggunakan garam beryodium dirumahnya. Pasien mengaku tidak pernah tinggal didaerah menggunakan garam beryodium dirumahnya. Pasien mengaku tidak pernah tinggal didaerah yang penduduknya banyak menderita

yang penduduknya banyak menderita penyakit gondok. penyakit gondok. Sebelumnya pasien merupakan Sebelumnya pasien merupakan rujukanrujukan dar

dari i RSRS. . CiCimamahi, hi, di di sasana na papasisien en memendandapatpatkakan n pepengongobabatatan n seselalama ma 4 4 bulbulan an namnamun un titidak dak  menunjukkan perubahan.

menunjukkan perubahan.

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Dahulu

H

Hiippeerrtteennssi i :: DDiissaannggkkaall

A

Assmma a :: DDiissaannggkkaall

D

Diiaabbeettees s mmeelllliittuus s :: DDiissaannggkkaall

A

Alleerrggi i :: DDiissaannggkkaall

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami hal yang serupa dengan Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami hal yang serupa dengan  pasien.

 pasien.

2.

2. PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN FISIK 

Status Generalis Status Generalis

Kea

Keadaan umdaan umum/um/KesKesadaradaranan :: TamTampak tipak tidak sakdak sakit/it/compcompos meos mentisntis

Tanda-tanda vital Tanda-tanda vital

Tek

Tekanan daanan darah:rah: 110110/70 m/70 mmHgmHg

 Nadi

 Nadi :: 84 x/me84 x/menitnit

P

Peerrnnaappaassaann :: 220 0 xx//mmeenniitt

S

(4)

K

Keeppaallaa :: NNoorrmmoocceepphhaallee, , rraammbbuut t hhiittaam m ddeennggaan n ddiissttrriibbuussi i yyaanng g mmeerraatta a ddaann tidak mudah dicabut.

tidak mudah dicabut.

M

Maattaa :: KKoonnjjuunnggttiivva a aanneemmiis s --//--, , sskklleerra a iikktteerriik k --//--, , eekkssoopphhttaallmmuus s

--//--T

Teelliinnggaa :: BBeennttuuk k nnoorrmmaall, , lliiaanng g llaappaanngg, , sseerruummeen n ((--)), , sseekkrreet t ((--))..

H

Hiidduunngg :: BBeennttuuk k nnoorrmmaall, , sseekkrreet t --//--, , ddeevviiaassi i sseeppttuum m ((--)), , eeddeemma a kkoonnkka a

--//--T

Teennggggoorrookkaann :: FFaarriinng g ttiiddaak k hhiippeerreemmiiss, , TT11-T-T22tenang.tenang.

M

Muulluutt : B: Beennttuuk k nnoorrmmaall, , ssiiaannoossiis s ((--))..

L

Leehheerr :: LLiihhaat t ssttaattuus s llookkaalliiss

Thoraks Thoraks

C

Coorr :: IInnssppeekkssii :: IIkkttuus s kkoorrddiis s ttiiddaak k tteerrlliihhaatt

Pa

Palplpasasii :: IkIktutus kos kordrdis tis tididak kak kuauat ant anggkakatt

Pe

Perkrkususii :: BaBatatas kanas kanan jantn jantung pung padada sela sela iga IV lia iga IV linenea para parastasterernalnalis deis dekskstrtra.a. Batas kiri jantung pada sela iga V linea midklavikularis sinistra. Batas kiri jantung pada sela iga V linea midklavikularis sinistra. Batas atas jantung pada sela iga II linea parasternalis sinistra.

Batas atas jantung pada sela iga II linea parasternalis sinistra.

Auskul

Auskultasitasi : Bunyi ja: Bunyi jantung I-Intung I-II reguleI reguler murni, gar murni, gallop (-)llop (-), murmur , murmur (-)(-)

Pu

Pulmlmoo :: InInspspekeksi si : Sim: Simetetriris ds dalalam am kekeadadaaaan sn statatitis ds dan an didinanamimiss

Pal

Palpaspasi i : Fremi: Fremitus tus kanakanan dan dan kin kiri sri samaama, nye, nyeri tri tekaekan (-n (-), k), kreprepitasitasi i (-)(-), ma, massassa (-)

(-)

Pe

Perkrkususi i : Sonor di k: Sonor di keduedua laa lapapang png pararu deu depapan dan dan ben belaklakangang

Auskul

Auskultasitasi :Suara :Suara napas napas vesikulvesikuler +/+er +/+, rhonki , rhonki -/-,-/-, wheezing wheezing -/-

-/-A

Abbddoommeenn :: IInnssppeekkssi i :D:Daattaarr, , bbeennjjoollaan n ((--))

Aus

(5)

P

Peerrkkuussi i : T: Tiimmppaannii

Pa

Palplpasasi i : : SuSupepel, nyel, nyeri teri tekan (-kan (-), nye), nyeri leri lepas (-pas (-), def), defanans muss muskukuleler (-), mar (-), massssaa (-), hepar dan lien tidak teraba

(-), hepar dan lien tidak teraba

E

Ekkssttrreemmiittaass :: AAkkrraal l hhaannggaat t , , eeddeemma a , ttrreem, moor  r  

Status Lokalis Status Lokalis

R

Reeggiioo :: CCoolllli i aanntteerriioor  r  

Ins

Inspekpeksisi :: TamTampak bpak benjoenjolan dlan di lehi leher sier sisi kasi kanan, bnan, berberbataatas tegs tegas, beas, berukurukuran + 3ran + 3 x 3 cm x 2 cm. Warna kulit pada benjolan sama dengan warna kulit x 3 cm x 2 cm. Warna kulit pada benjolan sama dengan warna kulit sekitar. Benjolan ikut bergerak ke atas pada saat menelan.

sekitar. Benjolan ikut bergerak ke atas pada saat menelan.

Pa

Palplpasasii :: BeBenjonjolalan tern terababa kenya kenyalal, mob, mobilile (mue (mudadah digh digererakkakkanan). Ny). Nyereri teki tekanan (-). Trakea berada di tengah. Pembesaran KGB (-).

(6)

3.

3. PEPEMEMERIRIKSAKSAAN AN PEPENUNUNJNJANANGG Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium

Ta

Tangnggagal l pepememeririksksaaaann :: 6 6 MaMareret t 20201212

(7)

Hematologi Hematologi Darah rutin Darah rutin Hemoglobin Hemoglobin Hematokrit Hematokrit Eritrosit Eritrosit Leukosit Leukosit Trombosit Trombosit Bleeding time Bleeding time Clotting time Clotting time MCV MCV MCH MCH MCHC MCHC Kimia Kimia SGPT (ALT) SGPT (ALT) SGOT (AST) SGOT (AST) Ureum Ureum Kreatinin Kreatinin 13 13 41 41 4,5 4,5 4800 4800 229.000 229.000 2’00” 2’00” 5’00” 5’00” 91 91 30 30 33 33 14 14 23 23 19 19 1,0 1,0 12 - 16 g/dl 12 - 16 g/dl 37 - 47% 37 - 47% 4,3 - 6,0 juta/ul 4,3 - 6,0 juta/ul 4800 - 10800/ul 4800 - 10800/ul 150.000 - 400.000/ul 150.000 - 400.000/ul 1 - 3 menit 1 - 3 menit 1 - 6 menit 1 - 6 menit 80 - 96 fl 80 - 96 fl 27 - 32 pg 27 - 32 pg 32 - 36 g/dl 32 - 36 g/dl <40 U/l <40 U/l <35 U/l <35 U/l 20 - 50 mg/dl 20 - 50 mg/dl 0,5 - 1,5 mg/d 0,5 - 1,5 mg/d Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan Radiologi Ta

Tangnggagal l pepememeririksksaaaann :: 6 6 MaMareret t 20201212

Fot

Foto Roeo Roentgntgen then thororaxax :: SinSinusus, dia, diafrafragmgma, daa, dan cor nn cor norormamall

Kedua hilus normal Kedua hilus normal

Tak tampak proses spesifik aktif di kedua paru Tak tampak proses spesifik aktif di kedua paru

Tak tampak infiltrasi di paru-paru Tak tampak infiltrasi di paru-paru

Kesan: Cor/pulmo normal Kesan: Cor/pulmo normal

(8)

Pemeriksaan Sidik Tiroid Pemeriksaan Sidik Tiroid

Ta

Tangnggagal pl pememererikiksasaanan :: 27 F27 Febebruruarari 20i 201212

Pemeriksaan tiroid dilaksanakan dengan menggunakan radiofarmaka Tc

Pemeriksaan tiroid dilaksanakan dengan menggunakan radiofarmaka Tc99m99mper technetate untuk per technetate untuk  angka penangkapan tiroid (

angka penangkapan tiroid (uptakeuptake) dan sidik tiroid, serta pemeriksaan) dan sidik tiroid, serta pemeriksaan in vitroin vitro menggunakan Imenggunakan I125125 untuk T

untuk T33, T, T44, dan TSH (RIA)., dan TSH (RIA).

 In vitro

 In vitro :: TT33 RRIIAA :: 91,6 ng/dl91,6 ng/dl (N: 65 - 214,5 ng/dl)(N: 65 - 214,5 ng/dl)

fT

fT44 RRIIAA :: 1,52 ug/dl1,52 ug/dl (N: 0,8 - 1,7 ug/dl)(N: 0,8 - 1,7 ug/dl)

T

TSSH H RRIIAA :: 1.59 uIU/ml1.59 uIU/ml (N: 0,27 - 3,75 uIU/ml)(N: 0,27 - 3,75 uIU/ml)

Sint

Sintigrigram am : : DarDari i penpencitrcitraan, aan, tamtampak pak kedkedua ua lobulobus s memmembesbesar ar dengdengan an loblobus us kanakanann menangkap radioaktivitas tidak rata. Nodul di bagian tengah lobus kanan menangkap radioaktivitas tidak rata. Nodul di bagian tengah lobus kanan menangkap radioaktivitas kurang.

menangkap radioaktivitas kurang.

K

Keessaann :: Struma nodosa (nodul dingin) non-toksik Struma nodosa (nodul dingin) non-toksik 

4.

4. ResumeResume

Pasien wanita, 49 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan yang muncul Pasien wanita, 49 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan adanya benjolan yang muncul di leher depan kanan sejak 10 tahun yang lalu. Tidak ada nyeri tekan di daerah leher. Tidak ada di leher depan kanan sejak 10 tahun yang lalu. Tidak ada nyeri tekan di daerah leher. Tidak ada kel

keluhan uhan ganggangguan guan berbernapanapas s ataatau u ganggangguan guan menmenelaelan. n. PasPasien ien tidtidak ak ada ada menmengelgeluhkauhkan n serseringing  berkeri

 berkeringat pada kedua ngat pada kedua tangannyatangannya, nafsu , nafsu makan normal, dan tidak makan normal, dan tidak ada penurunan berat badan.ada penurunan berat badan. Tida

Tidak k ada keluhaada keluhan n demdemam, cepat am, cepat haushaus, , ganggangguan nafsu guan nafsu makmakan, an, ganggangguan buang guan buang air besar,air besar, gangguan siklus menstruasi, rasa berdebar-debar, cepat lelah, rasa cemas dan sulit tidur.

gangguan siklus menstruasi, rasa berdebar-debar, cepat lelah, rasa cemas dan sulit tidur.

 Pemeriks

 Pemeriksaan fisaan fisik ik 

Stat

Status geneus generalralisis :: TidTidak ditak ditemuemukan kelkan kelainaainann

St

Statatus us lolokakalilis s :: RRegegio io cocollli li ananteteririor or 

Ins

Inspekpeksi si :: TamTampak pak benjbenjolaolan dn di li leheeher sr sisi isi kanakanan, n, berberbatbatas as tegategas, s, berberukurukuran an + + 3 x 3 x 3 c3 cmm x 2 cm. Warna kulit pada benjolan sama dengan warna kulit sekitar. Benjolan x 2 cm. Warna kulit pada benjolan sama dengan warna kulit sekitar. Benjolan ikut bergerak ke atas pada saat menelan.

(9)

Pal

Palpaspasi i :Benjol:Benjolan teran teraba kenaba kenyalyal, mobi, mobile (mule (mudah didah digergerakkaakkan). Nyn). Nyeri teeri tekan (-)kan (-). Trak. Trakeaea  berada d

 berada di tengah. Pi tengah. Pembesembesaran KGB aran KGB (-).(-).

 Pemeriks

 Pemeriksaan penunjaan penunjang ang 

Pemeriksaan sidik tiroid Pemeriksaan sidik tiroid

S

Siinnttiiggrraamm :: DDaarri i ppeenncciittrraaaann, , ttaammppaak k kkeedduua a lloobbuus s mmeemmbbeessaar r ddeengngaan n lloobbuus s kkaannaann me

menanangngkakap p raradidioaoaktktivivititas as titidadak k raratata. . NoNodudul l di di babagigian an tetengngah ah kakananann menangkap radioaktivitas kurang

menangkap radioaktivitas kurang

K

Keessaann :: SSttrruumma a nnooddoossa a ((nnoodduul l ddiinnggiinn) ) nnoonn--ttookkssiik  k  

5.

5. DiaDiagnognosis sis KeKerjarja

Struma nodosa non-toksik (SNNT) Struma nodosa non-toksik (SNNT)

6.

6. DiaDiagnognosis Basis Bandindingng

Karsinoma tiroid Karsinoma tiroid Tiroiditis Tiroiditis Grave’s disease Grave’s disease 7.

7. PenPenatatalaalaksaksananaanan

Isthmus lobektomi Isthmus lobektomi

 Laporan Pembedahan  Laporan Pembedahan

T

Taannggggaall :: 4 4 AApprriil l 22001122 Ah

Ahli ali anesnestetesisi :: drdr. Nu. Nur, Sr, SpApAnn A

(10)

Pre

Preopeoperatratifif :: PasPasien ien dibediberikarikan anen anestestesi usi umummum, de, dengangan pon posissisi tei terlerlentangntang.. Dilakukan tindakan a & antiseptik.

Dilakukan tindakan a & antiseptik. Intrao

Intraoperatperatifif :: Incisi Incisi daerah daerah collar collar 2 cm2 cm,di at,di atas inas incisura cisura jugulajugularisris Incisi diteruskan sampai platisma

Incisi diteruskan sampai platisma Otot – otot dipisahkan secara tumpul Otot – otot dipisahkan secara tumpul

Dilakukan pemisahan N.Rekurens Laringeus dan kelenjar paratiroid Dilakukan pemisahan N.Rekurens Laringeus dan kelenjar paratiroid Dilakukan pengangkatan lobus dextra beserta istmus

Dilakukan pengangkatan lobus dextra beserta istmus Po

Poststopopereratatifif :: PaPasasang ng drdraiain.n.

Otot dijahit lapis demi lapis hingga kulit. Otot dijahit lapis demi lapis hingga kulit. Tutup luka jahitan.

(11)

8.

8. PrProgognonosisiss

Q

Quuo o aad d vviittaam m :: bboonnaamm

Q

Quo uo ad ad fufuncnctitiononamam :: bobonanamm

Q

Quo uo ad ad sasananatitiononamam :: bobonanamm

Qu

(12)

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA STRUMA STRUMA Definisi Definisi

Kelainan glandula tyroid dapat berupa gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau perubahan Kelainan glandula tyroid dapat berupa gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau perubahan susunan kelenjar dan

susunan kelenjar dan morfolmorfologinya, seperti penyakit oginya, seperti penyakit tyroid noduler. Berdasarkan patologinyatyroid noduler. Berdasarkan patologinya,,  pembe

 pembesaran tysaran tyroid umroid umumnya diumnya disebut stsebut struma.ruma.11

Embriologi Embriologi

Kelenjar tyroid berkembang dari endoderm pada garis tengah usus depan. Kelenjar tyroid Kelenjar tyroid berkembang dari endoderm pada garis tengah usus depan. Kelenjar tyroid mulai terlihat terbentuk pada janin berukuran 3,4-4 cm, yaitu pada akhir bulan pertama kehamilan. mulai terlihat terbentuk pada janin berukuran 3,4-4 cm, yaitu pada akhir bulan pertama kehamilan. Kelenjar tyroid berasal dari lekukan faring antara branchial pouch pertama dan kedua. Dari bagian Kelenjar tyroid berasal dari lekukan faring antara branchial pouch pertama dan kedua. Dari bagian ter

tersebusebut t timtimbul bul divedivertirtikulukulum, m, yang yang kemkemudiaudian n memmembesbesar, ar, tumtumbuh buh ke ke araarah h bawabawah h menmengalgalamiami dese

desensus nsus dan dan akhiakhirnya rnya melmelepasepaskan kan diri diri dardari i farifaring. ng. SebSebeluelum m leplepas, as, berberbentbentuk uk sebsebagaagai i duktduktusus tyroglossus yang berawal dari foramen sekum di basis lidah.

tyroglossus yang berawal dari foramen sekum di basis lidah.

Duktus ini akan menghilang setelah dewasa, tetapi pada keadaan tertentu masih menetap. Duktus ini akan menghilang setelah dewasa, tetapi pada keadaan tertentu masih menetap. Dan akan ada kemungkinan terbentuk kelenjar tyroid yang letaknya abnormal, seperti persisten Dan akan ada kemungkinan terbentuk kelenjar tyroid yang letaknya abnormal, seperti persisten duktud tyroglossus, tyroid servikal, tyroid lingual, sedangkan desensus yang terlalu jauh akan duktud tyroglossus, tyroid servikal, tyroid lingual, sedangkan desensus yang terlalu jauh akan me

membembentuntuk k tytyroiroid d susubsbsteternarnal. l. BrBrancanchihial al popoucuch h keekeempmpat at ikikut ut memembmbententuk uk kelkelenjenjar ar tyrtyroidoid,, merupakan asal sel-sel parafolikular atau sel C, yang memproduksi kalsitonin. Kelenjar tyroid merupakan asal sel-sel parafolikular atau sel C, yang memproduksi kalsitonin. Kelenjar tyroid  janin se

 janin secara fungcara fungsional msional mulai maulai mandiri pandiri pada minggda minggu ke-12 mu ke-12 masa kehiasa kehidupan intdupan intrauterauterin.rin.1,21,2

Anatomi Anatomi

Ke

Kelelenjanjar r tytyroroid id teterlrletetak ak didibagbagiaian n bawbawah ah leleherher, , antantarara a fafascscia ia kolkoli i memedia dia dadan n fafascsciaia  preve

 prevertebralrtebralis. is. DidalDidalamruang amruang yang yang sama sama terletterletak ak trakheatrakhea, , esofagesofagus, us, pembupembuluh luh darah darah besar, besar, dandan sya

syaraf. raf. KelKelenjaenjar r tyrtyroid oid melmelekat ekat padpada a tratrakhea khea samsambil bil melmelingkingkariarinya nya dua dua perpertigtiga a samsampai pai tigtigaa  perem

(13)

Tyroid terdir

Tyroid terdiri atas i atas dua lobus, yang dihubungkan oleh istmus dan menutup cincin trakhea 2dua lobus, yang dihubungkan oleh istmus dan menutup cincin trakhea 2 dan 3. Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pretrakhea sehingga pada setiap dan 3. Kapsul fibrosa menggantungkan kelenjar ini pada fasia pretrakhea sehingga pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan terangkatnya kelenjar kearah kranial. Sifat ini digunakan gerakan menelan selalu diikuti dengan terangkatnya kelenjar kearah kranial. Sifat ini digunakan dalam klinik untuk menentukan apakah suatu bentukan di leher berhubungan dengan kelenjar  dalam klinik untuk menentukan apakah suatu bentukan di leher berhubungan dengan kelenjar  tyroid atau tidak.

tyroid atau tidak. 22

Vas

Vaskulakularisrisasi asi kelkelenjaenjar r tyrtyroid oid berberasaasal l dardari i a. a. TirTiroideoidea a SupSuperierior or (cab(cabang ang dardari i a. a. KarKarotisotis Eksterna) dan a. Tyroidea Inferior (cabang a. Subklavia). Setiap folikel lymfoid diselubungi oleh Eksterna) dan a. Tyroidea Inferior (cabang a. Subklavia). Setiap folikel lymfoid diselubungi oleh  jala-ja

 jala-jala la kapilekapiler, r, dan dan jala-jajala-jala la limfatlimfatik, ik, sedangksedangkan an sistesistem m venanya venanya berasal berasal dari dari plekspleksusus  perif

 perifolikularolikular..22

 Nodus

 Nodus LymfaLymfatikus tikus tyroid tyroid berhububerhubungan ngan secara secara bebas bebas dengan dengan pleksupleksus s trakheatrakhealis lis yangyang kemudian ke arah nodus prelaring yang tepat di atas istmus, dan ke nl. Pretrakhealis dan nl. kemudian ke arah nodus prelaring yang tepat di atas istmus, dan ke nl. Pretrakhealis dan nl. Paratrakhealis, sebagian lagi bermuara ke nl. Brakhiosefalika dan ada yang langsung ke duktus Paratrakhealis, sebagian lagi bermuara ke nl. Brakhiosefalika dan ada yang langsung ke duktus thoraksikus. Hubungan ini penting untuk menduga penyebaran keganasan.

(14)

Histologi Histologi

Pada usia dewasa berat kelenjar ini kira-kira 20 gram. Secara mikroskopis terdiri atas Pada usia dewasa berat kelenjar ini kira-kira 20 gram. Secara mikroskopis terdiri atas  banyak folikel yang

 banyak folikel yang berbentuberbentuk k bundar dengan diameter antara bundar dengan diameter antara 50-5050-500 µm. 0 µm. Dinding folikel terdiriDinding folikel terdiri dari selapis sel epitel tunggal dengan puncak menghadap ke dalam lumen, sedangkan basisnya dari selapis sel epitel tunggal dengan puncak menghadap ke dalam lumen, sedangkan basisnya menghadap ke arah membran basalis. Folikel ini berkelompok sebanyak kira-kira 40 buah untuk  menghadap ke arah membran basalis. Folikel ini berkelompok sebanyak kira-kira 40 buah untuk  membentuk lobulus yang mendapat vaskularisasi dari end entry. Setiap folikel berisi cairan pekat, membentuk lobulus yang mendapat vaskularisasi dari end entry. Setiap folikel berisi cairan pekat, koloid sebagian besar terdiri atas protein, khususnya protein tyroglobulin (BM 650.000).

koloid sebagian besar terdiri atas protein, khususnya protein tyroglobulin (BM 650.000).22

Fisiologi Hormon Tyroid Fisiologi Hormon Tyroid

Kel

Kelenjaenjar r tyrtyroid oid menmenghasghasilkailkan n horhormon mon tyrtyroid oid utamutama a yaityaitu u TirTiroksioksin n (T4(T4). ). BentBentuk uk aktiaktif f  hormon ini adalah Triodotironin (T3), yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di hormon ini adalah Triodotironin (T3), yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di  perife

 perifer, r, dan dan sebagisebagian an kecil langsung dibentuk kecil langsung dibentuk oleh kelenjar oleh kelenjar tyroid. Iodida tyroid. Iodida inorgainorganik nik yang diserapyang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tyroid. Iodida inorganik mengalami oksidasi dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tyroid. Iodida inorganik mengalami oksidasi me

menjanjadi di bebentuntuk k ororgaganik nik dadan n seselalanjunjutntnya ya memenjanjadi di bagbagiaian n dadari ri tytyrorosisin n yayang ng teterdrdapaapat t daldalamam ty

tyroroglglobuobulilin n sesebagbagai ai momonoinoiodoodotitirorosisin n (M(MITIT) ) atatau au didiioiodotdotyryrosiosin n (D(DITIT). ). SeSenyanyawa wa DIDIT T yanyangg terbentuk dari MIT menghasilkan T3 atau T4 yang disimpan di dalam koloid kelenjar tyroid.

terbentuk dari MIT menghasilkan T3 atau T4 yang disimpan di dalam koloid kelenjar tyroid.

Sebagian besar T4 dilepaskan ke sirkulasi, sedangkan sisanya tetap didalam kelenjar yang Sebagian besar T4 dilepaskan ke sirkulasi, sedangkan sisanya tetap didalam kelenjar yang kemudian mengalami diiodinasi untuk selanjutnya menjalani daur ulang. Dalam sirkulasi, hormon kemudian mengalami diiodinasi untuk selanjutnya menjalani daur ulang. Dalam sirkulasi, hormon tyr

tyroid oid terterikat ikat padpada a gloglobulbulin, in, gloglobulibulin n pengpengikaikat t tyrtyroid oid (thy(thyroiroid-bid-bindinnding g gloglobulibulin, n, TBTBG) G) ataatauu  preal

 prealbumin pebumin pengikat tingikat tiroksin (roksin (ThyroxiThyroxine-bindine-binding preng pre-albumi-albumine, TPBAne, TPBA).).11

Metabolisme T3 dan T4 Metabolisme T3 dan T4

Waktu paruh T4 di plasma ialah 6 hari sedangkan T3 24-30 jam. Sebagian T4 endogen Waktu paruh T4 di plasma ialah 6 hari sedangkan T3 24-30 jam. Sebagian T4 endogen (5-17%) mengalami konversi lewat proses monodeiodonasi menjadi T3. Jaringan yang mempunyai 17%) mengalami konversi lewat proses monodeiodonasi menjadi T3. Jaringan yang mempunyai kapasitas mengadakan perubahan ini ialah jaringan hati, ginjal, jantung dan hipofisis. Dalam proses kapasitas mengadakan perubahan ini ialah jaringan hati, ginjal, jantung dan hipofisis. Dalam proses konv

konversersi i ini ini terterbentbentuk uk juga juga rT3 (reverrT3 (reversed sed T3, T3, 3,3’3,3’,5’ ,5’ tritriiodoiodotirtironionin) n) yang yang tidtidak ak aktaktif, if, yangyang digunakan mengatur metabolisme pada tingkat seluler.

digunakan mengatur metabolisme pada tingkat seluler.22

Pengatu

(15)

Ada 4 macam kontrol terhadap faal kelenjar tiroid : Ada 4 macam kontrol terhadap faal kelenjar tiroid :

1.

1. TRH TRH (Thy(Thyrotrotroprophin hin relreleaseasing ing hormhormoneone))

Tri

Tripeppeptidtida a yang yang disdisenteentesis sis oleoleh h hpohpothathalamlamus. us. MeMerangrangsang sang hiphipofiofisis sis menmenseksekresresi i TSHTSH (t

(thyrhyroioid d ststimimululatating ing horhormomonene) ) yanyang g seselalanjunjutntnya ya kekelelenjanjar r titiroroid id teteraransansang ng memenjanjadidi hiperplasi dan hiperfungsi

hiperplasi dan hiperfungsi

2.

2. TSH TSH (th(thyroyroid id stistimulmulatiating ng hormhormone)one)

Gli

Glikopkoprotrotein ein yang terbeyang terbentuk oleh ntuk oleh dua dua sub unit sub unit (al(alfa fa dan dan betbeta). a). DalDalam am sirsirkulakulasi si akanakan meningkatkan reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-reseptor-TSH-R) dan terjadi efek  meningkatkan reseptor di permukaan sel tiroid (TSH-reseptor-TSH-R) dan terjadi efek  hormonal yaitu produksi hormon meningkat

hormonal yaitu produksi hormon meningkat

3.

3. UmpUmpan Balan Balik sekik sekresresi hormi hormon (negon (negatiative feeve feedbacdback).k).

Kedua hormon (T3 dan T4) ini menpunyai umpan balik di tingkat hipofisis. Khususnya Kedua hormon (T3 dan T4) ini menpunyai umpan balik di tingkat hipofisis. Khususnya horm

hormon on bebabebas. s. T3 T3 disdisampamping ing berberefeefek k padpada a hiphipofiofisis sis jugjuga a padpada a tintingkat gkat hipohipotaltalamusamus.. Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipifisis terhadap rangsangan TSH.

Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipifisis terhadap rangsangan TSH.

4.

4. PengPengaturaturan di tian di tingkangkat kelt kelenjaenjar tirr tiroid seoid sendirndiri.i.

Produksi hormon juga diatur oleh kadar iodium intra tiroid Produksi hormon juga diatur oleh kadar iodium intra tiroid

Efek metabolisme Hormon Tyroid : Efek metabolisme Hormon Tyroid :22

1

1.. KKaalloorriigegeninik k  2.

2. TeTermrmororegegululasasii 3.

3. MetabMetabolisme prolisme protein. Daotein. Dalam dosis flam dosis fisioloisiologis kerjgis kerjanya bersianya bersifat anabolifat anabolik, tetapi dak, tetapi dalam dosilam dosiss  besar be

 besar bersifat rsifat katabolikatabolik k  4.

4. MetMetabolabolismisme e karbkarbohiohidratdrat. . BerBersifsifat at diadiabetbetogeogenik, nik, karekarena na resresorbsorbsi i intintestestinal meninginal meningkat,kat, cad

cadangangan an glglikoikogegen n hathati i memenipnipisis, , dedemimikiakian n pupula la glglikoikogegen n ototot ot memenipnipis is papada da dosdosisis farmakologis tinggi dan degenarasi insulin meningkat.

farmakologis tinggi dan degenarasi insulin meningkat. 5.

5. MetabMetabolisme lipolisme lipid. T4 mempid. T4 mempercepercepat sintesat sintesis kolestis kolesterol, tetaperol, tetapi prosei proses degradass degradasi kolesteri kolesterolol dan ekspresinya lewat empedu ternyata jauh lebih cepat, sehingga pada hiperfungsi tiroid dan ekspresinya lewat empedu ternyata jauh lebih cepat, sehingga pada hiperfungsi tiroid

(16)

kadar kolesterol rendah. Sebaliknya pada hipotiroidisme kolesterol total, kolesterol ester  kadar kolesterol rendah. Sebaliknya pada hipotiroidisme kolesterol total, kolesterol ester  dan fosfolipid meningkat.

dan fosfolipid meningkat. 6.

6. VitVitamiamin A. n A. KonKonverversi provisi provitamtamin A in A menmenjadjadi vitamii vitamin A n A di hati memedi hati memerlurlukan hormkan hormon tiroion tiroid.d. Sehingga pada hipotiroidisme dapat dijumpai karotenemia.

Sehingga pada hipotiroidisme dapat dijumpai karotenemia. 7.

7. LaLain-in-lalain in : : gaganggngguan uan memetatabolbolismisme e krkreateatin in fofosfsfat at memenyenyebabbabkan kan mimiopopatati, i, totonus nus trtrakaktutuss gas

gastrotrointeintestistinal nal menmeningginggi, i, hipehiperperperisristaltaltik tik sehsehinggingga a terterjadi jadi diardiare, e, ganganggugguan an faafaal l hathati,i, anemia defesiensi besi dan hipotiroidisme.

anemia defesiensi besi dan hipotiroidisme.

Klasifikasi Struma. Klasifikasi Struma.3,43,4

Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan). Pembesaran kelenjar tiroid (kecuali keganasan).

Menurut American society for Study of Goiter membagi : Menurut American society for Study of Goiter membagi :

1.

1. StStruruma ma NoNon Tn Toxioxic Dc Dififfusfusaa 2.

2. StStruruma Nma Non Ton Toxoxic Nic Nododususaa 3.

3. StStumuma Ta Toxoxic ic DDififfufusasa 4.

4. StStruruma ma ToToxixic Nc Nododususaa

Istilah Toksik dan Non Toksik dipakai karena adanya perubahan dari segi fungsi fisiologis Istilah Toksik dan Non Toksik dipakai karena adanya perubahan dari segi fungsi fisiologis kelenjar tiroid seperti hipertiroid dan hipotyroid, sedangkan istilah nodusa dan diffusa lebih kepada kelenjar tiroid seperti hipertiroid dan hipotyroid, sedangkan istilah nodusa dan diffusa lebih kepada  peruba

 perubahan bentuk han bentuk anatomianatomi..

1.

1. StStruruma nma non ton toxoxic nic nododususaa

Adalah pembesaran dari kelenjar tiroid yang berbatas jelas tanpa gejala-gejala hipertiroid. Adalah pembesaran dari kelenjar tiroid yang berbatas jelas tanpa gejala-gejala hipertiroid.

Etiolog

Etiologi i : Penyebab paling banyak : Penyebab paling banyak dari struma non toxic dari struma non toxic adalah kekurangaadalah kekurangan n iodiumiodium. . AkanAkan tetapi pasien dengan pembentukan struma yang sporadis, penyebabnya belum diketahui. tetapi pasien dengan pembentukan struma yang sporadis, penyebabnya belum diketahui. Struma non toxic disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

Struma non toxic disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

1.

1. KekKekuranurangan iodiugan iodium: Pembem: Pembentukntukan struman struma a terterjadi pada difejadi pada difesiesiensi sedang yodinsi sedang yodiumum yang kurang dari 50 mcg/d. Sedangkan defisiensi berat iodium adalah kurang dari yang kurang dari 50 mcg/d. Sedangkan defisiensi berat iodium adalah kurang dari 25 mcg/d dihubungkan dengan hypothyroidism dan cretinism.

(17)

2.

2. KelKelebiebihan yodiumhan yodium: jarang dan pada umumn: jarang dan pada umumnya terjaya terjadi pada preexdi pada preexististing penyaing penyakitkit tiroid autoimun

tiroid autoimun 3

3.. GGoioittrrogogeen n ::

 ObObat at : : PrPropopylylthithiourouracacilil, , lilititiumum, , phphenyenylblbututazoazonene, , amaminoinoglglututetethimhimideide,,

expectorants yang mengandung yodium expectorants yang mengandung yodium

 Agen lingkungan : Phenolic dan phthalate ester derivative dan resorcinolAgen lingkungan : Phenolic dan phthalate ester derivative dan resorcinol

 berasal

 berasal dari tadari tambang batmbang batu dan batuu dan batubara.bara.

 MaMakakanannan, , SaySayurur-M-Mayuayur r jejenis nis BrBrasassisica ca ( ( mimisasalnlnya, ya, kubkubisis, , lolobak bak cicinana,,

 brusse

 brussels kecamls kecambah), padibah), padi-padia-padian millen millet, singkongt, singkong, dan goitr, dan goitrin dalam rin dalam rumputumput liar.

liar.

4.

4. Dishormonogenesis: Kerusakan dalam jalur biosynthetic hormon kelejar tiroid.Dishormonogenesis: Kerusakan dalam jalur biosynthetic hormon kelejar tiroid. 5.

5. RiwRiwayat radiasayat radiasi i kepakepala la dan dan lehleher er : : RiwRiwayat radiasayat radiasi i selselama ama masmasa a kanakanak-kk-kanak anak 

mengakibatkan nodul benigna dan maligna. mengakibatkan nodul benigna dan maligna.

2.

2. StStruruma ma NoNon Tn Toxioxic Dc Dififfusfusaa

Etiologi : Etiologi :

1.

1. Defisiensi Iodium.Defisiensi Iodium. 2.

2. Autoimmun thyroiditis: Hashimoto oatau postpartum thyroiditis.Autoimmun thyroiditis: Hashimoto oatau postpartum thyroiditis.

3.

3. KelKelebiebihan iodium (efehan iodium (efek k WolWolff-ff-ChaiChaikoffkoff) atau ) atau ingeingesti lithisti lithium, dengaum, dengan n penpenuruurunannan  pelepas

 pelepasan horman hormon tiroion tiroid.d. 4.

4. StimulStimulasi reseasi reseptor TSH olptor TSH oleh TSH dareh TSH dari tumor hii tumor hipofisipofisis, resiss, resistensi hiptensi hipofisis tofisis terhadaperhadap hormo tiroid, gonadotropin, dan/atau tiroid-stimulating immunoglobulin

hormo tiroid, gonadotropin, dan/atau tiroid-stimulating immunoglobulin 5.

5. InbInbororn n ererrorors rs memetatabolbolisisme me yanyang g memenyenyebabbabkan kan kekerurusasakan kan daldalam am bibiososyntyntheshesisis hormon tiroid.

hormon tiroid.

6.

6. Terpapar radiasi.Terpapar radiasi. 7.

7. Penyakit deposisi.Penyakit deposisi. 8.

8. Resistensi hormon tiroid.Resistensi hormon tiroid. 9.

9. Tiroiditis Subakut (de Quervain thyroiditis).Tiroiditis Subakut (de Quervain thyroiditis). 10.

10.Silent thyroiditis.Silent thyroiditis. 11.

(18)

12.

12.Suppuratif Akut : bacterial.Suppuratif Akut : bacterial. 13.

13.Kronik: mycobacteria, fungal, dan penyakit granulomatosa parasit.Kronik: mycobacteria, fungal, dan penyakit granulomatosa parasit. 14.

14.Keganasan Tiroid.Keganasan Tiroid.

3.

3. StStruruma ma ToToxixic Nc Nododususaa

Etiologi : Etiologi :

1.

1. Defisiensi iodium yang mengakibatkan penurunan level T4.Defisiensi iodium yang mengakibatkan penurunan level T4. 2.

2. Aktivasi reseptor TSH.Aktivasi reseptor TSH. 3.

3. Mutasi somatik reseptor TSH dan Protein GMutasi somatik reseptor TSH dan Protein Gαα.. 4.

4. MedMediatiator-mor-mediediator pertator pertumbuumbuhan termahan termasuk : suk : EndEndotheothelin-lin-1 1 (ET(ET-1)-1), , insuinsulin like lin like grogrowthwth factor-1, epidermal growth factor, dan fibroblast growth factor.

factor-1, epidermal growth factor, dan fibroblast growth factor.

4.

4. StStruruma Tma Toxoxic Dic Dififfufusasa

Yang termasuk dalam struma toxic

Yang termasuk dalam struma toxic difusa adalah grave difusa adalah grave deseasdesease, e, yang merupakan penyakityang merupakan penyakit autoimun yang masih belum diketahui penyebab pastinya.

autoimun yang masih belum diketahui penyebab pastinya.

Patofisiolog Patofisiologi i :: 3,43,4

Gangguan pada jalur TRH-TSH hormon tiroid ini menyebabkan perubahan dalam struktur  Gangguan pada jalur TRH-TSH hormon tiroid ini menyebabkan perubahan dalam struktur  dan

dan fungfungsi si kelkelenjaenjar r tirtiroid oid gondgondok. ok. RangRangsansangan gan TSH TSH resresepteptor or tirtiroid oid oleoleh h TSHTSH, , TSHTSH-Re-Resepsepor or  Antibodi atau TSH reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan menyebabkan struma Antibodi atau TSH reseptor agonis, seperti chorionic gonadotropin, akan menyebabkan struma diffusa. Jika suatu kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel maligna metastase ke kelenjar  diffusa. Jika suatu kelompok kecil sel tiroid, sel inflamasi, atau sel maligna metastase ke kelenjar  tiroid, akan menyebabkan struma nodusa.

tiroid, akan menyebabkan struma nodusa.

Def

Defesiesiensi ensi daldalam am sintsintesiesis s ataatau u uptuptake ake horhormon mon tirtiroid oid akan akan menmenyebyebabkaabkan n penpeningingkatakatann  produk

 produksi si TSH. TSH. PeningkatPeningkatan an TSH TSH menyebmenyebabkan abkan peningkpeningkatan atan jumlah jumlah dan dan hiperhiperplasi plasi sel sel kelenjar kelenjar  tyroid untuk menormalisir level hormon tiroid. Jika proses ini terus menerus, akan terbentuk  tyroid untuk menormalisir level hormon tiroid. Jika proses ini terus menerus, akan terbentuk  struma. Penyebab defisiensi hormon tiroid termasuk inborn error sintesis hormon tiroid, defisiensi struma. Penyebab defisiensi hormon tiroid termasuk inborn error sintesis hormon tiroid, defisiensi iodida dan goitrogen.

(19)

Struma mungkin bisa diakibatkan oleh sejumlah reseptor agonis TSH. Yang termasuk  Struma mungkin bisa diakibatkan oleh sejumlah reseptor agonis TSH. Yang termasuk  stimulator reseptor TSH adalah reseptor antibodi TSH, kelenjar hipofise yang resisten terhadap stimulator reseptor TSH adalah reseptor antibodi TSH, kelenjar hipofise yang resisten terhadap hormon tiroid, adenoma di hipotalamus atau di kelenjar hipofise, dan tumor yang memproduksi hormon tiroid, adenoma di hipotalamus atau di kelenjar hipofise, dan tumor yang memproduksi human chorionic gonadotropin.

human chorionic gonadotropin.

DIAGNOSIS DAN

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Dia

Diagnosgnosis is disdisebut ebut lenglengkap kap apaapabilbila a dibdibelaelakang kang strstruma uma dicadicantumntumkan kan ketketeraerangan ngan lailainnyannya, , yaityaituu morfologi dan faal struma.

morfologi dan faal struma.

Dikenal beberapa

Dikenal beberapa morfolmorfologi ogi (konsis(konsistensitensi) ) berdasaberdasarkan rkan gambargambaran an makrosmakroskopis yang kopis yang diketadiketahuihui dengan palpasi atau auskultasi :

dengan palpasi atau auskultasi :

1.

1. BeBentuntuk kik kiststa : Sa : Strtrumuma kia kiststik ik 

 Mengenai 1 lobusMengenai 1 lobus 

 Bulat, batas tegas, permukaan licin, sebesar kepalanBulat, batas tegas, permukaan licin, sebesar kepalan 

 Kadang MultilobarisKadang Multilobaris 

 Fluktuasi (+)Fluktuasi (+)

2.

2. BeBentuntuk Nok Nodulduler : Ser : Strtrumuma noda nodususaa

 Batas JelasBatas Jelas 

 Konsistensi kenyal sampai kerasKonsistensi kenyal sampai keras 

 Bila keras curiga neoplasma, umumnya berupa adenocarcinoma tiroideaBila keras curiga neoplasma, umumnya berupa adenocarcinoma tiroidea

3.

3. BeBentuntuk difk diffufusa : Stsa : Struruma dima diffuffusasa

 Batas tidak jelasBatas tidak jelas 

 Konsistensi biasanya kenyal, lebih kearah lembek Konsistensi biasanya kenyal, lebih kearah lembek 

4.

4. BenBentuk tuk vaskvaskuleuler : r : StrStruma uma vaskvaskuloulosasa

 Tampak pembuluh darahTampak pembuluh darah 

(20)

 Auskultasi : Bruit pada neoplasma dan struma vaskulosaAuskultasi : Bruit pada neoplasma dan struma vaskulosa 

 Kelejar getah bening : Para trakheal dan jugular veinKelejar getah bening : Para trakheal dan jugular vein

Dari faalnya struma dibedakan menjadi : Dari faalnya struma dibedakan menjadi :

1

1.. EEuuttiirrooiidd 2.

2. HHiippototiirrooiidd 3.

3. HHiippeerrttiirroioidd

Berdasarkan istilah klinis dibedakan menjadi : Berdasarkan istilah klinis dibedakan menjadi :

1.

1. NontNontoksioksik k : : euteutiroiroid/hid/hipoipotirtiroidoid 2.

2. ToToksksik : Hik : Hipiperertitiroroidid

Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Fisik :

Status Generalis : Status Generalis :

1.

1. TeTekankanan an dadararah h memeninningkgkatat 2.

2. NaNadi di memeniningngkakatt 3

3.. MMaatta a ::

 ExopthalmusExopthalmus 

 Stelwag Sign : Jarang berkedipStelwag Sign : Jarang berkedip 

 Von Graefe Sign : Palpebra superior tidak mengikut bulbus okuli waktuVon Graefe Sign : Palpebra superior tidak mengikut bulbus okuli waktu

melihat ke bawah melihat ke bawah

 Morbus Sign : Sukar konvergensiMorbus Sign : Sukar konvergensi 

 Joffroy Sign : Tidak dapat mengerutkan dahiJoffroy Sign : Tidak dapat mengerutkan dahi 

 Ressenbach Sign : Temor palpebra jika mata tertutupRessenbach Sign : Temor palpebra jika mata tertutup

4.

4. HiperHipertroni troni simpasimpatis : tis : Kulit Kulit basah basah dan didan dingin, tngin, tremor remor halushalus 5.

5. JaJantntunung : g : TaTakikikakardrdii

Status Lokalis : Status Lokalis :

(21)

1

1.. IInnssppeekkssii

  BenjolanBenjolan   WarnaWarna   PermukaanPermukaan 

 Bergerak waktu menelanBergerak waktu menelan

2

2.. PPaallppaassii

 Permukaan, suhuPermukaan, suhu 

 Batas :Batas :

Atas : Kartilago tiroid Atas : Kartilago tiroid

Bawah : incisura jugularis Bawah : incisura jugularis

Medial : garis tengah leher  Medial : garis tengah leher 

Lateral : M. Sternokleidomastoideu Lateral : M. Sternokleidomastoideu

STRUMA NON TOKSIK  STRUMA NON TOKSIK 55

St

Struruma ma non non totoksiksik k adaadalalah h pepembmbesesararan an kekelelenjanjar r titiroroid id papada da papasisien en eueutitiroroid, id, titidak dak   berhubung

 berhubungan dengaan dengan neoplasn neoplastik atatik atau proseu proses inflas inflamasi. Dmasi. Dapat difapat difus dan sius dan simetri ametri atau nodultau nodular.ar.

Ha

Hampmpir ir sesemumua a ststruruma ma dididuduga ga sesebabagagai i hahasisil l dadari ri ststimimululasasi i TSTSH H sesekukundnder er yayangng menyebabkan kurangnya sintesis hormon tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid tersebut berguna untuk  menyebabkan kurangnya sintesis hormon tiroid. Pembesaran kelenjar tiroid tersebut berguna untuk  mempertahankan pasien dalam keadaan eutiroid. Struma dapat berbentuk difus, uninodular, atau mempertahankan pasien dalam keadaan eutiroid. Struma dapat berbentuk difus, uninodular, atau mul

multintinodulodular. ar. StrStruma uma famfamiliilial al diakdiakibat ibat oleoleh h kurkurangnangnya ya enzienzim m yang yang dipdiperlerlukan ukan untuuntuk k sintsintesiesiss hormon tiroid secara keseluruhan atau parsial dan bersifat genetik.

hormon tiroid secara keseluruhan atau parsial dan bersifat genetik.

Apa

Apabilbila a daldalam am pempemerieriksaaksaan n kelkelenjaenjar r tirtiroid oid terteraba aba suasuatu tu nodnodul, ul, maka maka pempembesbesaraaran n iniini disebut struma nodosa.

disebut struma nodosa. StrumStruma a nodosa tanpa nodosa tanpa diserdisertai tai tanda-ttanda-tanda anda hiperhipertiroidistiroidisme me disebudisebut t strumstrumaa nodosa non-toksik. Struma nodosa atau adenomatosa terutama ditemukan di daerah pegunungan nodosa non-toksik. Struma nodosa atau adenomatosa terutama ditemukan di daerah pegunungan karena defisiensi iodium. Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang karena defisiensi iodium. Biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda dan berkembang

(22)

menjadi multinodular pada saat dewasa. Struma multinodosa terjadi pada wanita usia lanjut dan menjadi multinodular pada saat dewasa. Struma multinodosa terjadi pada wanita usia lanjut dan  peruba

 perubahan yang tehan yang terdapat prdapat pada keleada kelenjar berunjar berupa hiperpa hiperplasi splasi sampai ampai bentuk invbentuk involusi.olusi.

Ke

Kebanbanyakyakan an pependenderirita ta ststruruma ma nodnodososa a titidak dak memengangalalami mi kelkeluhauhan n karkarena ena titidak dak adaada hipo

hipotirtiroidioidisme sme ataatau u hiphipertertiroiiroidisdisme. me. NoduNodul l munmungkigkin n tungtunggal gal tettetapi api kebakebanyakanyakan n berberkemkembangbang menjadi multinoduler yang tidak berfungsi. Degenerasi jaringan menyebabkan kista atau adenoma. menjadi multinoduler yang tidak berfungsi. Degenerasi jaringan menyebabkan kista atau adenoma. Karena pertumbuhannya sering berangsur-angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejala kecuali Karena pertumbuhannya sering berangsur-angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejala kecuali  benjola

 benjolan n di di leher. leher. WalauWalaupun pun sebagiasebagian n strumstruma a nodosa nodosa tidak tidak menggangmengganggu gu pernappernapasan asan karenakarena menonjol ke depan, sebagian lain dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya menonjol ke depan, sebagian lain dapat menyebabkan penyempitan trakea jika pembesarannya  bilate

 bilateral. ral. PendorongPendorongan an bilatebilateral ral demikidemikian an dapat dapat dicitrdicitrakan akan dengan dengan foto foto RoentgeRoentgen n polos polos (trake(trakeaa  pedang)

 pedang). . PenyemPenyempitan pitan yang yang berarberarti ti menyebamenyebabkan bkan gangguagangguan n pernapernapasan pasan sampasampai i akhirnya akhirnya terjadterjadii dispnea dengan stridor inspirator.

dispnea dengan stridor inspirator.

Manifestasi klinis Manifestasi klinis

Struma nodosa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal (Mansjoer, 2001) : Struma nodosa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal (Mansjoer, 2001) :

1.

1. BerBerdasdasarkaarkan n jumjumlah nodulah nodul : l : bilbila jumlaa jumlah h nodunodul hanya satu disel hanya satu disebut strumbut struma nodosa solia nodosa soliter ter  (uninodosa) dan bila lebih dari satu disebut multinodosa.

(uninodosa) dan bila lebih dari satu disebut multinodosa. 2.

2. BerBerdasdasarkaarkan n kemkemampampuan menauan menangkangkap yodium radop yodium radoiaktiaktif : if : nodnodul dinginul dingin, , nodunodul l hanghangat, danat, dan nodul panas.

nodul panas. 3.

3. BerdasBerdasarkan konarkan konsistenssistensinya : inya : nodul lnodul lunak, kiunak, kistik, kestik, keras, atras, atau sangau sangat keraat keras.s.

Hampir semua pasien struma nodusa non toksis tidak memiliki keluhan. Pada umumnya pasien Hampir semua pasien struma nodusa non toksis tidak memiliki keluhan. Pada umumnya pasien struma nodosa datang berobat karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan. Sebagian struma nodosa datang berobat karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan. Sebagian kecil pasien, khususnya yang dengan struma nodosa besar, mengeluh adanya gejala mekanis, yaitu kecil pasien, khususnya yang dengan struma nodosa besar, mengeluh adanya gejala mekanis, yaitu  penekana

 penekanan n pada pada esophaesophagus gus (disf(disfagia) agia) atau atau traketrakea a (sesa(sesak k napasnapas). ). Jika Jika ada ada pasiepasien n yang yang datangdatang deng

dengan an kelkeluhan uhan kelkelumpumpuhan uhan nervnervus us rekrekureuren n larlaringeingeal al sepseperterti i suarsuara a parparau au sebsebaikaiknya nya dicdicurigurigaiai kearah keganasan.

kearah keganasan.

Kadang-kadang penderita datang dengan karena adanya benjolan pada leher sebelah lateral Kadang-kadang penderita datang dengan karena adanya benjolan pada leher sebelah lateral atas yang ternyata adalah metastase karsinoma tiroid pada kelenjar getah bening, sedangkan tumor  atas yang ternyata adalah metastase karsinoma tiroid pada kelenjar getah bening, sedangkan tumor 

(23)

 prime

 primernya rnya sendirsendiri i ukurannya masih ukurannya masih kecil. kecil. Atau Atau penderpenderita ita datang karena datang karena benjolabenjolan n di di kepala yangkepala yang ternyata suatu metastase karsinoma tiroid pada kranium.

ternyata suatu metastase karsinoma tiroid pada kranium.

Diagnosis Diagnosis

Anam

Anamnesnesa a sangsangatlatlah ah penpentinting g untuuntuk k memengetngetahui ahui patpatogenogenesiesis s atau atau macmacam am kelkelainan ainan daridari struma nodosa non toksika tersebut. Perlu ditanyakan apakah penderita dari daerah endemis dan struma nodosa non toksika tersebut. Perlu ditanyakan apakah penderita dari daerah endemis dan  banyak

 banyak tetanggtetangga a yang yang sakit sakit sepertseperti i penderpenderita ita (stru(struma ma endemiendemik). k). Apakah Apakah sebelsebelumnya umnya penderpenderitaita  pernah

 pernah mengalmengalami ami sakit sakit leher leher bagian bagian depan depan bawah bawah disertdisertai ai peningkpeningkatan atan suhu suhu tubuh tubuh (tiroid(tiroiditisitis kronis). Apakah ada yang meninggal akibat penyakit yang sama dengan penderita (karsinoma kronis). Apakah ada yang meninggal akibat penyakit yang sama dengan penderita (karsinoma tiroid tipe meduler).

tiroid tipe meduler).

Pada status lokalis pemeriksaan fisik perlu dinilai : Pada status lokalis pemeriksaan fisik perlu dinilai :

1

1.. jjuummllaah nh noodudull 2.

2. kokonsnsiisstteensnsii 3.

3. nyernyeri pai pada pda peneenekanakanan : n : ada ada ataatau tiu tidak dak  4.

4. pepembmbesesararan gelan gelenjenjar gear getatah benih beningng

Inspeksi dari depan penderita, nampak suatu benjolan pada leher bagian depan bawah yang Inspeksi dari depan penderita, nampak suatu benjolan pada leher bagian depan bawah yang  berger

 bergerak ak ke ke atas atas pada pada waktu waktu penderpenderita ita menelamenelan n ludah. ludah. DiperDiperhatikan hatikan kulit kulit di di atasnya atasnya apakahapakah hiperemi, seperti kulit jeruk, ulserasi.

hiperemi, seperti kulit jeruk, ulserasi.

Palpasi dari belakang penderita dengan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita dan Palpasi dari belakang penderita dengan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita dan  jari-ja

 jari-jari lain ri lain meraba bmeraba benjolan penjolan pada leada leher pendeher penderita.rita.

Pada palpasi harus diperhatikan : Pada palpasi harus diperhatikan :

o

o lokalisasi benjolan terhadap trakea (mengenai lobus kiri, kanan atau keduanya)lokalisasi benjolan terhadap trakea (mengenai lobus kiri, kanan atau keduanya) o

o ukuran (diameter terbesar dari benjolan, nyatakan dalam sentimeter)ukuran (diameter terbesar dari benjolan, nyatakan dalam sentimeter) o

o konsistensikonsistensi o

o mobilitasmobilitas o

(24)

o

o apakah batas bawah benjolan dapat diraba (bila tak teraba mungkin ada bagian yangapakah batas bawah benjolan dapat diraba (bila tak teraba mungkin ada bagian yang

masuk ke retrosternal) masuk ke retrosternal)

Meskipun keganasan dapat saja terjadi pada nodul yang multiple, namun pada umumnya Meskipun keganasan dapat saja terjadi pada nodul yang multiple, namun pada umumnya  pada

 pada keganasakeganasan n nodulnya nodulnya biasanya biasanya solitesoliter r dan dan konsiskonsistensinya tensinya keras keras sampasampai i sangat sangat keras. keras. YangYang multiple biasanya tidak ganas kecuali bila salah satu nodul tersebut lebih menonjol dan lebih keras multiple biasanya tidak ganas kecuali bila salah satu nodul tersebut lebih menonjol dan lebih keras dari pada yang lainnya.

dari pada yang lainnya.

Har

Harus us jugjuga a diradiraba ba kemkemungkungkinainan n pempembesbesaran aran kelkelenjaenjar r getgetah ah benbening ing leheleher, r, umuumumnymnyaa metastase karsinoma tiroid pada rantai juguler.

metastase karsinoma tiroid pada rantai juguler.

Pemeriksaan penunjang meliputi : Pemeriksaan penunjang meliputi :

1.

1. Pemeriksaan sidik tiroid.Pemeriksaan sidik tiroid.

Pe

Pememeririksaksaan an titiroroid id didilalaksksanaanakakan n dedengangan n memenggnggunaunakakan n raradiodiofarfarmakmaka a TcTc99m99m per per  technetate untuk angka penangkapan tiroid (

technetate untuk angka penangkapan tiroid (uptakeuptake) dan sidik tiroid, serta pemeriksaan) dan sidik tiroid, serta pemeriksaan inin vitro

vitro menggunakan Imenggunakan I125125untuk Tuntuk T33, T, T44, dan TSH (RIA)., dan TSH (RIA).

Has

Hasil il pempemerieriksaksaan an dengdengan an radradioisioisotootop p yang yang utautama ma ialialah ah menmengetgetahui ahui fungfungsi si bagibagian- an- bagian

 bagian tiroidtiroid. . Pada Pada pemerpemeriksaan iksaan ini ini pasien pasien diberi diberi Nal Nal perorperoral al dan dan setelsetelah ah 24 24 jam jam secarasecara fotografik ditentukan konsentrasi yodium radioaktif yang ditangkap oleh tiroid. Dari hasil fotografik ditentukan konsentrasi yodium radioaktif yang ditangkap oleh tiroid. Dari hasil sidik tiroid dibedakan 3 bentuk :

sidik tiroid dibedakan 3 bentuk :

o

o  Nodul dingin bila penangka Nodul dingin bila penangkapan yodium nihil atau kurang dibandingkan sekitpan yodium nihil atau kurang dibandingkan sekitarnya.arnya.

Hal ini menunjukkan keadaan sekitarnya. Hal ini menunjukkan keadaan sekitarnya.

o

o  Nodul panas bil Nodul panas bila penangkapan yodiua penangkapan yodium lebih banyak dari pada sekitm lebih banyak dari pada sekitarnya. Keadaanarnya. Keadaan

ini memperlihatkan aktivitas yang berlebih. ini memperlihatkan aktivitas yang berlebih.

o

o  Nodul hangat bila penangkapan yodium sama dengan sekitarnya. Ini berarti fungsi Nodul hangat bila penangkapan yodium sama dengan sekitarnya. Ini berarti fungsi

nodul sama dengan bagian tiroid yang lain. nodul sama dengan bagian tiroid yang lain.

(25)

2.

2. PemPemerieriksaksaan an UltUltrasrasonogonografrafi i (US(USG)G)

Pemeriksaan ini dapat membedakan antara padat, cair, dan beberapa bentuk kelainan, Pemeriksaan ini dapat membedakan antara padat, cair, dan beberapa bentuk kelainan, tetapi belum dapat membedakan dengan pasti ganas atau jinak. Kelainan-kelainan yang tetapi belum dapat membedakan dengan pasti ganas atau jinak. Kelainan-kelainan yang dapat didiagnosis dengan USG :

dapat didiagnosis dengan USG :

o

o kistakista o

o adenomaadenoma o

o kemungkinan karsinomakemungkinan karsinoma o

o tiroiditistiroiditis

3.

3. Biopsi aspirasi jarum halus (Biopsi aspirasi jarum halus ( Fine Ne Fine Needle Aspiedle Aspirationration/FNA)/FNA)

Me

Mempempergrgunaunakakan n jajarurum m susuntintik k no. no. 22-22-27. 27. PaPada da kiskista ta dapdapat at jujuga ga didihishisap ap caicairarann secukupnya, sehingga dapat mengecilkan nodul.

secukupnya, sehingga dapat mengecilkan nodul.

Dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan. Biopsi aspirasi Dilakukan khusus pada keadaan yang mencurigakan suatu keganasan. Biopsi aspirasi  jarum halus

 jarum halus tidak nyeri, tidak nyeri, hampir tidak hampir tidak menyebabkmenyebabkan an bahaya penyebaran sel-sel bahaya penyebaran sel-sel ganas.ganas. Kerugian pemeriksaan ini dapat memberika hasil negatif palsu karena lokasi biopsi Kerugian pemeriksaan ini dapat memberika hasil negatif palsu karena lokasi biopsi kurang tepat, teknik biopsi kurang benar, pembuatan preparat yang kurang baik atau kurang tepat, teknik biopsi kurang benar, pembuatan preparat yang kurang baik atau  posit

 positif palsif palsu karena su karena salah intealah interpretarpretasi oleh ahlsi oleh ahli sitoli sitologi.ogi.

4.

4. Petanda Tumor.Petanda Tumor.

5.

5. Pada pemPada pemerieriksaaksaan n ini yang diukuini yang diukur adalah penir adalah peningginggian tirogan tiroglobulobulin (Tglin (Tg) ) serserum. Kadar Tgum. Kadar Tg serum normal antara 1,5-3,0 ng/ml, pada kelainan jinak rataa-rata 323 ng/ml, dan pada serum normal antara 1,5-3,0 ng/ml, pada kelainan jinak rataa-rata 323 ng/ml, dan pada keganasan rata-rata 424 ng/ml.

keganasan rata-rata 424 ng/ml.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Indikasi operasi pada struma nodosa non toksika ialah: Indikasi operasi pada struma nodosa non toksika ialah:

1

1.. kkeeggaannaassaann 2.

2. ppeenneekkaannaann 3

(26)

Tindakan operasi yang dikerjakan tergantung jumlah lobus tiroid yang terkena. Bila hanya satu Tindakan operasi yang dikerjakan tergantung jumlah lobus tiroid yang terkena. Bila hanya satu si

sisi si sasaja ja didilalakukkukan an susubtbtototal al lolobebektktomiomi, , sesedadangkngkan an kekedua dua lolobubus s teterkerkena na didilalakukkukan an susubtobtotatall tiroidektomi. Bila terdapat pembesaran kelenjar getah bening leher maka dikerjakan juga deseksi tiroidektomi. Bila terdapat pembesaran kelenjar getah bening leher maka dikerjakan juga deseksi kelenjar leher funsional atau deseksi kelenjar leher radikal/modifikasi tergantung ada tidaknya kelenjar leher funsional atau deseksi kelenjar leher radikal/modifikasi tergantung ada tidaknya ekstensi dan luasnya ekstensi di luar kelenjar getah bening.

ekstensi dan luasnya ekstensi di luar kelenjar getah bening.

Radioterapi diberikan pada keganasan tiroid yang : Radioterapi diberikan pada keganasan tiroid yang :

1

1.. iinonopeperraabebell 2.

2. kokontrntrainaindikdikasasi i opopererasiasi 3.

3. ada ada resresidu idu tumtumor or setsetelaelah oh operperasiasi 4.

4. memetatastastase yase yang nong non ren resesektaktabelbel

Hor

Hormonamonal l terterapi api dengdengan an eksekstratrak k tirtiroid oid dibediberikarikan n selselain ain untuuntuk k supsuplemlemen en jugjuga a sebsebagaagaii supresif untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada pasca bedah karsinoma tiroid diferensiasi supresif untuk mencegah terjadinya kekambuhan pada pasca bedah karsinoma tiroid diferensiasi  baik

 baik (TSH(TSH dependencedependence). Terapi supresif ini juga ditujukan terhadap metastase jauh yang tidak ). Terapi supresif ini juga ditujukan terhadap metastase jauh yang tidak  resektabel dan terapi adjuvan pada karsinoma tiroid diferensiasi baik yang inoperabel.

resektabel dan terapi adjuvan pada karsinoma tiroid diferensiasi baik yang inoperabel.

Preparat : Thyrax tablet dengan dosis : 3x75 Ug/hari p.o Preparat : Thyrax tablet dengan dosis : 3x75 Ug/hari p.o

STRUMA TOKSIK  STRUMA TOKSIK 5,65,6

Struma difus toksik (Grave’s Disease) Struma difus toksik (Grave’s Disease)

Grave’s disease adalah bentuk umum dari tirotoksikosis. Penyakit Grave’s terjadi akibat Grave’s disease adalah bentuk umum dari tirotoksikosis. Penyakit Grave’s terjadi akibat antibodi reseptor TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang merangsangsang aktivitas tiroid itu antibodi reseptor TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang merangsangsang aktivitas tiroid itu sendiri.

sendiri.

Manifestasi klinis Manifestasi klinis

Pada

Pada penpenyakyakit it GraGraves ves terterdapadapat t dua dua gamgambarbaran an utautama ma yaityaitu u tirtiroidaoidal l dan dan eksekstratratirtiroidaoidal.l. Keduanya mungkin tidak tampak. Ciri- ciri tiroidal berupa goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid Keduanya mungkin tidak tampak. Ciri- ciri tiroidal berupa goiter akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan.

(27)

Gejala-Gejala-gejala gejala hiperthipertiroidisiroidisme me berupa berupa manifemanifestasi stasi hipermhipermetaboletabolisme isme dan dan aktivitaktivitas as simpsimpatisatis yang berlebihan. Pasien mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila yang berlebihan. Pasien mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila  panas,

 panas, kulit kulit lembalembab, b, berat berat badan badan menurumenurun, n, sering sering disertdisertai ai dengan dengan nafsu nafsu makan makan meningkameningkat,t,  palpit

 palpitasi, asi, takikartakikardi, di, diare, diare, dan dan kelemkelemahan ahan serta serta atrofi atrofi otot. otot. ManifManifestasi estasi ekstraekstratiroidatiroidal l berupberupaa oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati ditandai dengan mata melotot, fisura palpebra melebar, kedipan berkurang,

ditandai dengan mata melotot, fisura palpebra melebar, kedipan berkurang, lid lag lid lag (keterlambatan(keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata), dan kegagalan konvergensi. Jaringan orbita dan dan kelopak mata dalam mengikuti gerakan mata), dan kegagalan konvergensi. Jaringan orbita dan dan ot

ototot-ot-otot ot mamata ta didiinfinfltltrarasi si ololeh eh lilimfmfosositit, , sesel l mamast st dan dan sesel-sl-sel el plplasasma ma yanyang g memengangakibkibatatkankan eksoltalmoa (proptosis bola mata), okulopati kongestif dan kelemahan gerakan ekstraokuler.

eksoltalmoa (proptosis bola mata), okulopati kongestif dan kelemahan gerakan ekstraokuler.

Diagnosis Diagnosis

Se

Sebabagigian an bebesasar r papasisien en memembmbererikikan an gegejajala la klklininis is yayang ng jejelalas, s, tetetatapi pi pepememeririksksaaaann laborat

laboratorium tetap perlu orium tetap perlu untuk menguatkauntuk menguatkan n diagnosdiagnosis. Pada is. Pada kasus-kkasus-kasus subklinis dan asus subklinis dan pasiepasien n usiausia lanj

lanjut ut perperlu lu pempemerieriksaksaan an labolaboratratoriorium um yang yang cercermat mat untuntuk uk memmembantbantu u memenetanetapkan pkan diadiagnosgnosisis hipe

hipertirtiroidroidismisme. e. DiaDiagnosgnosis is padpada a waniwanita ta hamhamil il agaagak k sulsulit it karkarena ena perperubahubahan an fisfisioloiologis gis padpadaa keha

kehamilmilan an pempembesbesaran aran tirtiroid oid serserta ta manmanifeifestastasi si hipehipermermetabtabolikolik, , samsama a sepseperterti i tirtirotokotoksiksikosisosis.. Menurut Bayer MF, pada pasien hipertiroidisme akan didapatkan Thyroid Stimulating Hormone Menurut Bayer MF, pada pasien hipertiroidisme akan didapatkan Thyroid Stimulating Hormone sensitive (TSHs) tak terukur atau jelas subnormal dan Free T4 (FT4) meningkat

sensitive (TSHs) tak terukur atau jelas subnormal dan Free T4 (FT4) meningkat

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).

tiroidektomi subtotal).

1.

1. ObObat aat antntititiriroioidd

Indikasi : Indikasi :

1.

1. terterapi untuk memapi untuk memperperpanjpanjang remiang remisi atau mendasi atau mendapatpatkan remikan remisi yang menetsi yang menetap, padaap, pada  pasien m

(28)

2.

2. Obat untObat untuk mengouk mengontrol tintrol tirotoksirotoksikosis pkosis pada fase ada fase sebelusebelum pengobm pengobatan, ataatan, atau sesudau sesudahh  pengobat

 pengobatan pada pan pada pasien yaasien yang mendang mendapat yodipat yodium aktium aktif.f. 3.

3. PerPersiasiapan pan titiroroideidektktomomii 4.

4. PengPengobatobatan paan pasiesien hamn hamil dail dan oran orang lang lanjut unjut usiasia 5.

5. PasPasieien denn dengagan krn krisisis tis tiriroioidd

Obat antitiroid yang sering digunakan : Obat antitiroid yang sering digunakan :

O

Obbaatt DDoossiis s aawwaal l ((mmgg//hhaarrii)) PPeemmeelliihhaarraaaan n ((mmgg//hhaarrii))

K

Kaarrbbiimmaazzooll 3300--6600 55--2200

M

Meettiimmaazzooll 3300--6600 55--2200

P

Prrooppiillttoouurraassiill 330000--660000 55--220000

2.

2. PengPengobatobatan an dengdengan an yodiyodium um radradioakioaktif tif 

Indikasi : Indikasi :

1.

1.  pasien u pasien umur 35 tmur 35 tahun atau lahun atau lebih.ebih. 2.

2. hipertiroidisme yang kambuh sesudah penberian dioperasi.hipertiroidisme yang kambuh sesudah penberian dioperasi. 3.

3. gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid.gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid. 4.

4. adenoma toksik, goiter multinodular toksik.adenoma toksik, goiter multinodular toksik.

3

3.. OOppeerraassii

Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme. Indikasi : Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme. Indikasi :

1.

1. papasisien en umumur ur mumuda da dedengngan an ststruruma ma bebesasar r sesertrta a titidadak k bebererespsponons s teterhrhadadap ap obobatat antitiroid.

antitiroid.

2.

2.  pada wa pada wanita haminita hamil (tril (trimestemester kedua) yar kedua) yang memeng memerlukan obat rlukan obat antitirantitiroid dosis oid dosis besar.besar. 3.

3. alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif. 4.

4. adenoma toksik atau struma multinodular toksik.adenoma toksik atau struma multinodular toksik. 5.

(29)

Struma nodular toksik  Struma nodular toksik 

Struma nodular toksik juga dikenal sebagai Plummer’s disease (Sadler et al,

Struma nodular toksik juga dikenal sebagai Plummer’s disease (Sadler et al, 1999). Paling1999). Paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular kronik.

sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular kronik.

Manifestasi klinis Manifestasi klinis

Pend

Penderiterita a mungmungkin kin menmengalgalami ami aritaritmia mia dan dan gaggagal al jantjantung ung yang yang resresisteisten n terterhadahadap p terterapiapi digital

digitalis. is. PenderPenderita ita dapat pula dapat pula mempememperlihatkrlihatkan an bukti-bbukti-bukti penurunan berat ukti penurunan berat badan, lemah, badan, lemah, dandan  pengec

 pengecilan ilan otot. otot. BiasaBiasanya nya ditemditemukan ukan goiter goiter multi multi nodular nodular pada pada pasienpasien-pasie-pasien n tersebtersebut ut yangyang  berbeda

 berbeda dengan dengan pembepembesaran saran tiroid tiroid difus difus pada pada pasiepasien n penyakpenyakit it GraveGraves. s. PenderitPenderita a goiter goiter nodular nodular  toksik mungkin memperlihatkan tanda-tanda mata (melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan toksik mungkin memperlihatkan tanda-tanda mata (melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan mat

mata a berberkurakurang) ng) akibakibat at aktiaktivitvitas as simsimpatpatis is yang yang berberleblebihan. ihan. MeMeskipskipun un demdemikiaikian, n, tidtidak ak adaada man

manifeifestastasi si dradramatmatis is oftoftalmalmopatopati i infinfiltiltrat rat sepseperterti i yang yang terterlihalihat t pada pada penypenyakit akit GraGraves. ves. GejGejalaala disfagia dan sesak napas mungkin dapat timbul. Beberapa goiter terletak di retrosternal.

disfagia dan sesak napas mungkin dapat timbul. Beberapa goiter terletak di retrosternal.

Diagnosis Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik dan didukung oleh tingkat Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat, pemeriksaan fisik dan didukung oleh tingkat TSH serum menurun dan tingkat hormon tiroid yang meningkat. Antibodi antitiroid biasanya tidak  TSH serum menurun dan tingkat hormon tiroid yang meningkat. Antibodi antitiroid biasanya tidak  ditemukan.

ditemukan.

Penatalaksanaan Penatalaksanaan

Ter

Terapi api dengdengan an pengpengobatobatan an antiantitirtiroid oid ataatau u betbeta a blobloker ker dapdapat at menmengurgurangi angi gejagejala la tettetapiapi  biasanya

 biasanya kurang kurang efektiefektif f dari dari pada pada penderpenderita ita penyakipenyakit t GravesGraves. . RadiotRadioterapi erapi tidak tidak efektif efektif sepersepertiti  penyaki

 penyakit t Graves Graves karena karena pengampengambilan bilan yang yang rendah rendah dan dan karena karena penderipenderita ta ini ini membutmembutuhkan uhkan dosisdosis radiasi yang besar. Untuk nodul yang soliter, nodulektomi atau lobektomi tiroid adalah terapi radiasi yang besar. Untuk nodul yang soliter, nodulektomi atau lobektomi tiroid adalah terapi  piliha

 pilihan n karena kanker karena kanker jarang terjadi. jarang terjadi. Untuk struma Untuk struma multimultinodular toksik, nodular toksik, lobektolobektomi mi pada pada satu satu sisisisi dan subtotal lobektomi pada sisi yang lain adalah dianjurkan.

(30)

PENYAKIT TIROID YANG LAIN PENYAKIT TIROID YANG LAIN55

Tiroiditis Tiroiditis

Ditandai dengan pembesaran, peradangan dan disfungsi kelenjar tiroid. Ditandai dengan pembesaran, peradangan dan disfungsi kelenjar tiroid.

1.

1. AkAkut ut (s(supupururatatifif))

Peny

Penyakit akit ini ini jarjarang ang terterjadi jadi dan dan biabiasanysanya a berberhubuhubungan ngan dengdengan an infeinfeksi ksi salsaluraurann  perafas

 perafasan an atas. atas. DisebDisebut ut jugajuga infectivinfective e thyroidithyroiditis,tis, infeksi oleh bakteri atau jamur. Bentuk infeksi oleh bakteri atau jamur. Bentuk  kha

khas s infinfekeksi si babaktekteririal al ini ini iaialalah h titiroroididititis is seseptptik ik akuakut. t. KuKumaman n pepenyenyebab bab antantarara a lalainin Staphylo

Staphylococcus coccus aureusaureus,, StreptoStreptococcus coccus hemolhemolyticusyticus, dan, dan  Pneumoc Pneumococcusoccus. . InfeInfeksi ksi terterjadijadi melalui aliran darah, penyebaran langsung dari jaringan sekitarnya, saluran getah bening, melalui aliran darah, penyebaran langsung dari jaringan sekitarnya, saluran getah bening, trauma langsung dan duktus tiroglosus yang persisten. Kelainan yang tejadi dapat disertai trauma langsung dan duktus tiroglosus yang persisten. Kelainan yang tejadi dapat disertai abse

abses s ataatau u tanptanpa a absabses. es. GejGejala ala klinklinis is berberupa upa nyernyeri i di di leheleher r memendadandadak, k, nyernyeri i menemenelan,lan, malais

malaise, e, demamdemam, , menggimenggigil, dan gil, dan takikartakikardi. Nyeri di. Nyeri bertambertambah pada bah pada pergerpergerakan leher akan leher dandan gerakan menelan. Daerah tiroid membengkak dengan tanda-tanda radang lain dan sangat gerakan menelan. Daerah tiroid membengkak dengan tanda-tanda radang lain dan sangat nyeri tekan.

nyeri tekan. PemerPemeriksaan laboratorium menunjukkan leukositosiksaan laboratorium menunjukkan leukositosis, is, LED meninggi, LED meninggi, sidikasidikann tiroid menunjukka

tiroid menunjukkan n nodul dingin. Pengobatan utama adalah nodul dingin. Pengobatan utama adalah antibioantibiotik. Kokus gram tik. Kokus gram positipositif f   biasanya diatasi

 biasanya diatasi dengan dengan penisipenisilin lin atau atau derivatderivatnya, nya, tetrastetrasiklin iklin atan atan kloramfkloramfenikol. enikol. ApabilApabilaa terjadi abses melibatkan satu lobus diperlukan lobektomi (dengan lindungan antibiotik). terjadi abses melibatkan satu lobus diperlukan lobektomi (dengan lindungan antibiotik). Jika infeksi sudah menyebar melalui kapsul dan mencapai jaringan sekitarnya, diperlukan Jika infeksi sudah menyebar melalui kapsul dan mencapai jaringan sekitarnya, diperlukan insisi dan drainage.

insisi dan drainage.

2

2.. SSuubbaakkuutt

Eti

Etiologologi i umuumumnya mnya diddiduga uga oleoleh h virvirus. us. Pada Pada bebebeberapa rapa kasukasus s dijudijumpampai i antantibodibodii autoimun. Pasien mengeluh di leher bagian depan menjalar ke telinga, demam, malaise, autoimun. Pasien mengeluh di leher bagian depan menjalar ke telinga, demam, malaise, dise

disertartai i hipehipertirtiroidroidisme isme rinringan gan ataatau u sedsedang. ang. Pada Pada pampamerieriksaaksaan n fisfisik ik diteditemukamukan n tirtiroidoid membesar, nyeri tekan, biasanya disertai takikardi berkeringat, demam, tremor dan membesar, nyeri tekan, biasanya disertai takikardi berkeringat, demam, tremor dan tanda-tanda lain hipertiroidisme. Pemeriksaan laboratorium sering di jumpai leukositosis, laju tanda lain hipertiroidisme. Pemeriksaan laboratorium sering di jumpai leukositosis, laju

Gambar

Foto Roe o Roentg ntgen th en thor orax ax :: Sin Sinus us, dia , diafra fragm gma, da a, dan cor n n cor nor orma mall Kedua hilus normal

Referensi

Dokumen terkait

panjang yang sama pada bagian atas dan bawah 3.. Fertilisasi secara ovipar

Diberikan sebanyak 2 x 200.00 SI atau 2 (dua) kapsul vitamin A, warna merah dalam kurun waktu 2 hari berturut-turut pada masa nifas:. - 1 (satu) kapsul vitamin A diminum segera

Penggantung yang akan disambungkan dengan 3 buah engsel H kualitas baik ukuran 140 mm pada tiap daun pintu, 2 (dua) buah engsel H kualitas baik ukuran 140 mm pada semua daun

Foto polos abdomen menunjukkan dilatasi usus kecil dan gambaran udara di kuadran atas dan kanan bawah.... USG perut memberikan gambaran lesi target yang klasik dari

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dan dihubungkan dengan permohonan Pemohon posita angka 2 (dua) dan berdasarkan Pasal 163 HIR barang

 Begitu ovarium kanan dan kiri ditemukan, bagian mesovarium dijepit dengan tang arteri kemudian diikat melingkar dengan kuat menggunakan benang..  Jepit dengan

Muntah biasanya dapat merupakan gejala diare non inflamatori atau sebagai gejala penyerta akibat proses infeksi mikroorganisme di saluran cerna bagian atas seperti enterik

Agonis beta-2 kerja lama Salmeterol Bambuterol Prokaterol Formoterol IDT 25 mcg/ semprot Rotadisk 50 mcg Tablet 10mg Tablet 25, 50 mcg Sirup 5 mcg/ ml IDT 4,5 ; 9 mcg/semprot