• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DIKSI SERTA PEMAHAMAN KONSUMEN PADA JARGON PROVIDER MOBILE DI SELEBARAN KARTU PERDANA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DIKSI SERTA PEMAHAMAN KONSUMEN PADA JARGON PROVIDER MOBILE DI SELEBARAN KARTU PERDANA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PADA JARGON PROVIDER MOBILE

DI SELEBARAN KARTU PERDANA

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Dan Daerah

ELYS MUNADZIROH A. 310 080 158

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

ANALISIS DIKSI SERTA PEMAHAMAN KONSUMEN PADA JARGON PROVIDER MOBILE

DI SELEBARAN KARTU PERDANA

Elys Munadziroh. A 310080158, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 104 halaman.

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) mendeskripsikan diksi yang digunakan pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana, (2) menganalisis diksi yang terdapat pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana, dan (3) memperoleh hasil adanya perbedaan dan persamaan pemahaman makna yang terdapat pada jargon

provider mobile di selebaran kartu perdana.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan objek penelitian diksi serta pemahaman konsumen pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana. Teknik dan instrument pengumpulan data menggunakan teknik simak, dan teknik catat. Analisis data dengan metode agih dan padan referensial.

Hasil penelitian dapat diperoleh suatu simpulan (1) penggunaan diksi pada jargon

provider mobile di selebaran kartu perdana yang paling banyak digunakan ialah pemakaian

kata tutur (2) diksi yang digunakan pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana yaitu (a) pemakaian kata tutur, (b) penggunaan kata bersinonim, (c) penggunaan kata denotasi dan konotasi, dan (d) pemakaian istilah bahasa asing (3) pemahaman konsumen yang menganalisis jargon dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu konsumen lulusan SMA sederajat, kelompok mahasiswa S1 progdi selain PBSID, dan kelompok mahasiswa S1 progdi PBSID.

Kata Kunci: metode, agih,padan intralingual, jargon, diksi, provider mobile

1. Pendahuluan

Pemilihan kata agar mempunyai makna maka dalam jargon yang tertulis pada selebaran kartu perdana harus dikaitkan pula dengan keadaan atau fakta yang ada. Pemilik

provider harus bisa memilih kata yang sesuai dengan keadaan. Keraf (2005: 22-23) pilihan

kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Istilah ini bukan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapakan suatu idea atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau susunannya serta ungkapannya. Keraf mengemukakan di dalam bukunya bahwa kata merupakan suatu unit

(4)

dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional, yang berarti ia memiliki distribusi yang bebas (2005: 21). Hal demikian karena di dalam dunia periklanan barang tersebut perputarannya sangat cepat dan banyak dibutuhkan masyarakat modern saat ini atau yang biasa disebut Fost Moving Consumer Goods (FMCGs).

Pemahaman makna erat dikaitkan dengan ragam bahasa, sehingga penelitian ini terkait dengan kajian dalam bidang sosiolinguistik. Menurut pandangan sosiolinguistik, bahasa mengandung berbagai macam variasi sosial yang tidak dapat dipecahkan oleh kerangka teori struktural, dan terlalu naif bila variasi-variasi itu hanya disebut perfomansi. Menurut konsepsi sosiolinguistik struktur masyarakat yang selalu bersifat heterogen (tidak pernah homogen) mempengaruhi struktur bahasa (Rohmadi dan Wijana, 2010: 5).

Disimpulkan bahwa pemilihan kata atau diksi pada jargon di selebaran kartu perdana harus memilih kata yang mampu menarik perhatian para konsumen. Selain pemilihan kata dalam jargon provider mobile juga harus mampu memberikan bukti valid terhadap keadaan yang ada. Konsumen berharap makna yang mereka pahami dalam jargon provider mobile tersebut tidak akan membuat mereka merasa susah untuk memaknai melainkan mereka akan merasa mudah dalam pemahamannya. Pemilihan judul ini peneliti ingin mengetahui diksi yang digunakan pada selebaran jargon provider mobile yang sekarang sudah menjadi konsumsi masyarakat umum serta ingin meneliti seberapa jauh masyrakat dalam hal ini konsumen memahami makna yang terkandung pada jargon

provider mobile di selebaran kartu perdana. 2. Metode Penelitian

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2008: 8) metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (naturalsetting) sering disebut metode etnographi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut sebagai metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996: 144). Objek pada penelitian ini memfokuskan diksi serta pemahaman konsumen pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana November 2011 sampai Maret 2012.

(5)

c. Data dan Sumber data

Data dalam penelitian ini adalah penggunaan diksi serta pemahaman konsumen pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana. Sumber data dalam penelitian ini berupa data tertulis yang terdapat pada selebaran kartu perdana dan hasil pemahaman konsumen melalui tulisan berupa angket tertulis terhadap konsumen terhadap mengenai pemahaman makna kata.

d. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang paling penting dalam suatu penelitian. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data. Teknik yang dipergunakan adalah teknik simak dan teknik catat. Tenik simak adalah penyediaan data yang dilakukan dengan menyimak dan penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Selanjutnya data diperoleh dengan melakukan teknik catat yaitu melakukan kegiatan mencatat pemahaman konsumen mengenai makna yang terkandung pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana (Mahsun, 2007:92-93).

Data penelitian pada diksi jargon provider mobile di selebaran kartu perdana serta pemahaman konsumen dipaparkan dalam bentuk tertulis , jadi data harus disimak dan dicatat, kemudian dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis objek yang akan diteliti. Penggunaan jargon peneliti menggunakan kartu perdana berupa

provider mobile cdma ataupun gsm. Konsumen yang melakukan pengisian angket

sebanyak sembilan konsumen, yang akan dibagi menjadi kelompok.

e. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa metode agih dan dilanjutkan dengan teknik padan referensial. Metode agih adalah metode analisis bahasa yang alat penelitiannya berada dalam bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Alat penentu dalam rangka kerja metode agih itu jelas, selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata (kata ingkar, preposisi, adverbial,dsb) fungsi sintaksis (subjek, objek, predikat,dsb) klausa, silabe kata, titinada dan lain-lain, Sudaryanto (1993: 16). Untuk lanjutannya penelitian ini menggunakan metode padan dengan teknik referensial yaitu metode yang penentunya adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referen bahasa (Sudaryanto, 1993: 13).

(6)

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Penggunaan Diksi.

Kata tutur ialah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan. Istilah lain mengungkapakan bahwa kata tutur termasuk kata-kata yang tidak baku. Kata-kata seperti: bilang, bikin, dan jumpa merupakan contoh dari kata tutur Keraf (2004: 89).

1) Penggunaan kata tutur.

Penggunaan kata tutur pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana terdapat 9 hasil analisis. Berikut merupakan 2 contoh hasil analisis yang terkait dengan diksi penggunaan kata tutur,

(1) Data (gsm/05)

Jagoan internet

Juaranya nelpon dan sms-an

(tri/3) (2) Data (gsm/02)

Simpati freedom; (dapatkan)

Bonus nelpon Talkmania

Bonus 1mb internetan Blackberry ready

Bonus paket

Bonus NSP keren; (jadi) Bebas milih sesukamu

(simpati)

Setelah menganalisis data gsm/05, gsm/02, gsm/012, , dan melihat data-data tersebut, kata tutur pada jargon provider mobile tampak pada kata

jagoan, juaranya, nelpon, sms-an,bonus, Talkmania, internetan, milih sesukamu, Penggunaan kata tutur tersebut sering dijumpai dalam percakapan

sehari-hari.

2) Pemakaian Kata-Kata Bersinonim.

Kata bersinonim, dimaksudkan apabila diksi dapat digantikan dengan kata yang bermakna sama. Berikut salah satu contoh,

Data (gsm/01)

Mentari bicara sepuas hati

(7)

Kata sepuas bersinonim dengan kata sesuka, jadi pada jargon tersebut lebih cocok atau lebih sesuai apabila menggunakan kata sesuka yang berasal dari kata dasar suka.

3) Pemakaian Kata Bermakna Denotasi dan Konotasi.

Kata denotatif (referensial) merupakan makna dasarnya, sedangkan makna konotatif ialah makna tambahan terhadap makna dasarnya yang berupa nilai rasa atau gambaran tertentu. Berikut salah satu contoh hasil analisis.

Data (gsm/015)

Mentari makin dipakai; (mentari) Makin banyak bonusnya

(mentari)

Pada data gsm/015 di atas menggunakan kalimat yang mengandung makna denotasi, hal ini dikarenakan pada kata banyak bonusnya tidak menunjukkan makna yang jelas seberapa banyak bonus yang akan diperoleh oleh konsumen, selain itu makna yang terkandung bersifat umum.

4) Pemakaian Istilah Asing

Pemilihan kata hendaknya memperhatikan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat pemakai bahasa (Putrayasa, 2009: 14). Berikut merupakan salah satu contoh penggunaan diksi yang berasal dari istilah asing.

Smart hebat hemat

(smart)

Kata smart yang berasal dari istilah bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia berarti „pandai‟ atau „pintar‟. Pada provider mobile ini bertujuan bahwa provider yang mereka tawarkan kepada konsumen memiliki akses yang pintar bila dibandingkan provider lainnya. Inilah cara produsen untuk memikat hati konsumen.

b. Pemahaman Konsumen

Analisis pada pemahaman konsumen, peneliti akan menggolongkan menajdi tiga bagian, yakni golongan S1 namun progdi selain bahasa Indonesia, golongan orang hanya lulusan SMA sederajat, dan yang ketiga ialah golongan khusus mahasiswa S1 khusus progdi bahasa Indonesia. Berikut 15 contoh hasil analisis pemahaman konsumen.

(8)

1) Data (gsm/01)

Dalam jargon tersebut hanya tetera simbol-simbol pada cover yang seharusnya dijelaskan secara langsung maksud dari simbol tersebut.

2) Data (gsm/02)

Dalam perdana ini terdapat jargon “gratis 6 jam nelpon”, dengan jargon tersebut konsumen tertarik untuk membeli bagi mereka yang suka nelpon.

3) Data (gsm/03)

Perdana ini tidak memiliki slogan khusus yang dapat menarik konsumen. Hanya memberikan gratis nelpon, sms, internet, serta bonus isi ulang pada sampul perdanya.

4) Data (gsm/04)

XL klik mengibaratkan kita untuk membuka komputer karena

dalam satu “klik” pada menu tertentu saja akan memperoleh beberapa aplikasi yang semakin mempermudah konsumen dalam berkomunikasi.

5) Data (gsm/05)

Terobosan baru dari XL Klik ini memberi keunggulan dan menawarkan kepada konsumen, memberi kemudahan berinternet sesuka hati, satu klik banyak pilihan. Jejaring yang muncul, dari

facebook, yahoo, mig33 sampai twitter. Pada saat ini situs itulah

yang ramai digunakan oleh banyak konsumen. Bonusnya pun dapat dipakai sampai 24 jam.

6) Data (gsm/06)

Pada kartu ini ditawarkan im3 kali ini, bisa langsung online. Kemurahan yang diberikan dari pulsa Rp 2400, nelpon 24/menit, gratis sms 240 dan gratis 24 MB internet, lebih banyak bonus yang diberikan selama 24 jam, tetapi sayangnya banyak syarat yang diberikan untuk mendapatkan semua bonus itu.

7) Data (gsm/07)

Perdana ini cukup menarik pelanggan karena hanya dengan membayar satu kali, maka akan mendapatkan gratis telpon jika menelpon dan lain-lain

(9)

8) Data (gsm/08)

Jargon ini bisa tahu jika mereka menggunakan perdana ini,

mereka bisa nelpon, sms, internetan, blackberry dan android dengan harga murah selama 24 jam.

9) Data (gsm/09)

Dengan harga yang terjangkau dan fitur yang memadai menjadikan jargon yang terdapat pada selebaran kartu perdana ini, lebih murah bila dibandingkan dengan jargon yang lainnya sehingga diberi nama “murah itu im3”.

10) Data (gsm/010)

Dengan harga Rp 200 kartu ini memiliki keuntungan telepon murah Rp 20/ menit dari menit pertama siang malam ke seluruh Indonesia.

11) Data (gsm/011)

Masyarakat yang suka jejaring sosial khususnya facebook, tepat sekali apabila menggunakan kartu perdana ini.

12) Data (gsm/012)

Provider simpati miliki telkomsel ini menawarkan pilihan

internetmania, talkmania, blacberry ready dengan menekan *999#. 13) Data (cdma/013)

Kartu ini hebat karena mampu menawarkan nelpon tanpa syarat serta hemat. Dengan Rp 500 konsumen dapat melakukan telepon lokal/ interlokal/ ke operator lain selama 24 jam dan bukan promo.

14) Data (cdma/014)

Kartu ini memang cocok dipilih oleh konsumen, dengan memilih kartu ini konsumen dapat menikmati gratis nelpon lokal/ interlokal sepanjang hari, gratis facebook dan twitter, dengan kecepatan hingga 14,7 Mbps, masa aktif 1 tahun, dan tarif murah perdetik ke operator lain, benar-benar bikin hidup smart dan tanpa lambat.

15) Data (gsm/015)

Provider ini memberikan terobosan baru kepada konsumen.

(10)

komunikasi, maka akan mendapatkan banyak bonus, salah satunya bonus pulsa hingga Rp 5000 tiap bulan.

c. Pembahasan

Penelitian ini menganalisis Diksi serta Pemahaman Konsumen pada Jargon Provider Mobile di Selebaran Kartu Perdana. Penelitian ini membahas tiga masalah yaitu diksi apa yang paling banyak digunakan dalam jargon

provider mobile di selebaran kartu perdana, bagaimana analisis diksi yang

terkandung dalam jargon provider mobile di selebaran kartu perdana dan persamaan serta perbedaan pemahaman konsumen yang membaca atau memaknai tulisan pada jargon provider mobile yang mereka baca.

Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terdapat adanya suatu perbandingan dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Penelitian Muh Muslim (2002) berjudul “Penggunaan Diksi dalam Rubrik Konsultasi Masalah Seks di Majalah Aneka Yess! Asuhan dr. Nugraha”. Keunikan penilitian ini disimpulkan bahwa proses morfologi disajikan dengan pertimbangan bahwa afiksasi merupakan proses yang paling sering muncul dengan berturut-turut sampai ke derivasi balik yang jarang terjadi. Keunikan pada penelitian ini 1) Pemakaian kata tutur, 2) Pilihan kata yang berasal dari bahasa asing, 3) Pemakaian kata bersinonim, 4) Pemakaian kata bermakna denotasi dan kontasi, dan 5) Pemahaman makna yang dituturkan oleh konsumen melalui tulisan pada jargon provider mobile yang terdapat pada selebaran kartu perdana.

4. Simpulan

Berdasarkan hasil perolehan data serta pembahasan yang menganalisis tentang diksi dan pemahaman konsumen pada jargon provider

mobile di selebaran kartu perdana di atas dapat diambil simpulan.

a. Penggunaan diksi pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana, diksi yang paling banyak menggunakan pemakaian kata tutur. Peneliti hanya membahas diksi yang terdapat pada jargon

provider mobile di selebaran kartu perdana yakni pemakaian kata

tutur, pemakaian kata bersinonim, pemakaian kata yang bermakna konotasi dan denotasi, dan yang terakhir penggunaan istilah asing yang berasal dari bahasa Inggris.

(11)

b. Pilihan kata atau diksi pada jargon provider mobile di selebaran kartu perdana yang berupa provider mobile gsm atau cdma mendapatkan hasil berupa diksi a) pemakaian kata tutur, b) penggunaan kata bersinonim, c) penggunaan kata denotasi dan konotasi, dan d) pemakaian istilah asing.

c. Pemahaman konsumen yang menganalisis jargon dibagi menjadi tiga kelompok yaitu konsumen lulusan SMA dan sederajat, kelompok mahasiswa S1 progdi selain PBSID, dan kelompok mahasiswa S1 progdi PBSID .

d. Ciri khas atau keunikan penelitian ini difokuskan pada analisis diksi pada jargon provider mobile yang dikaitkan dengan pemahaman konsumen yang dibagi menjadi 3 kelompok golongan yakni golongan lulusan SMA dan sederajat, mahasiswa progdi selain PBSID dan mahasiswa progdi PBSID.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin. 2008. “Diksi dan Gaya Bahasa dalam Pidato Presiden Soeharto”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Akbar, Rizky Muliya. 2010. Pengertian Konsumen. http://rissqy09.blogspot.com. (diakses pada 11 November pukul 20.00 WIB).

Arifin dan Tasmi. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bima Aksara.

Astuti. 2007. “Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa pada Wacana Iklan Tabloid Gaul Edisi 4-8 Bulan Febuari-Maret 2007”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian Cetakan XII. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ernawati, Anik. 2007. “Penggunaan Diksi Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa

Cina Peranakan Kelas V SD”. Malang: Universitas Negeri Malang.

Finoza, Lammudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Intan Mulia. Fitriyanto. 2008. “Penggunaan Diksi dalam Berita Wisata Alam dan Budaya di Situs

Wisatanet.com”. Malang: Universitas Negeri Malang. Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

(12)

Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa Cetakan Kelima Belas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Marwanto, Didik. 2011. “Analisis Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu ST 12”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Maryadi, dkk. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: Badan Penerbit- FKIP. Moeleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Muslim, Muh. 2002. “Penggunaan Diksi dalam Rubrik Konsultasi Masalah Seks di Majalah Aneka Yess! Asuhan dr. Nugraha”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putrayasa, Ida Bagus. 2009. Kalimat Efektif (diksi, struktur, logika) Cetakan Kedua. Bandung: Refika Aditama.

Ramlan. 1991. Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset.

Soedjito. 1999. Kalimat Efektif Cetakan Kelima. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sopiatun, Etik. 2008. “Penggunaan Diksi pada Surat Dinas di Kantor Kelurahan

Karangbangun Jumapolo Karanganyar”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Tehnik Analisis Bahasa. Duta Wacana Press. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cetakan Keempat.

Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati. 2011. “Penggunaan Diksi pada Isi Pesan Situs Yahoo Messanger Untuk Komunikasi Pergaulan di Internet”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Syamsudin dan Damaianti. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Wijana dan Rohmadi. 2010. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Yuliana, Kartika. 2009. “Analisis Diksi dan Gaya Bahasa pada Lagu Anak Ciptaan A.T. Mahmud”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Referensi

Dokumen terkait

pangan) cake ubi jalar ungu dengan berbagai variasi bahan baku.

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : ” Aplikasi Fosfin Formulasi Cair untuk Pengendalian Thrips parvispinus Karny (Thysanoptera: Thripidae)

Tugas Akhir Pembuatan Alat Spray Dryer untuk Zat Warna Alami Tipe Kontinyu Searah Dengan Menggunakan Udara Panas. Program D3 Teknik Kimia Universitas Sebelas

Perkembangan ekonomi dan informasi mendorong laju persaingan yang semakin tinggi dalam dunia bisnis baik industri barang maupun jasa termasuk pada industri semen. Persaingan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat, hidayah dan ridhoNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Media yang

Pembelajaran matematika seharusnya tidak hanya ditinjau dari tuntutan kurikulum yang lebih menekankan pada pencapaian target. Pembelajaran matematika bukan pula

skimming merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan beberapa informasi yang diharapkan. Dalam membaca siswa dapat menggarisbawahi hal-hal yang dianggap

keterangan atau informasi secara lebih lengkap yang digunakan dalam. skripsi. Di lampiran dapat dihimpun data penelitian, analisis