• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cbr Profesi Kependidika Abilson

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cbr Profesi Kependidika Abilson"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROFESI KEPENDIDIKAN

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI KEPENDIDIKAN

OLEH : ABILSON GINTING 4142111034 DIK A MATEMATIKA 2014 JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang dimana makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan dengan judul “Critical Book Report Profesi Kependidikan”.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan-hambatan seperti kurangnya buku-buku referensi sebagai penunjang kesempurnaan isi dari makalah ini. Namun penulis berusaha semampunya untuk mensukseskan isi dari makalah ini agar dapat menjadi pelajaran bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Penulis menyadari makalah ini belum layak dikatakan sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar penulis dapat membentuk sebuah makalah lain yang jauh lebih baik tentunya.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini mendapatkan hasil yang memuaskan bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, April 2017

Abilsion Ginting 4142111034

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang mandiri dan mampu mengoptimalisasikan segala aspek minat, bakat, dan keahliannya melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan dapat dijadikan acuan sejauh mana suatu bangsa telah berkembang, karena pendidikan menggambarkan kualitas dari bangsa tersebut. Tanpa adanya pendidikan maka suatu bangsa tidak akan pernah bisa bertahan di dalamera globalisasi dan era intelektual ini. Dalam pelaksanaan pendidikan pastilah ada pelaku pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu yaitu guru.

Guru merupakan pelaksana pendidikan yang sangat penting dalam hal keberhasilan pendidikan itu. Guru Indonesia merupakan insan yang adil, makmur, dan beradab yang berusaha mengabdi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Guru Indonesia selalu tampil secara professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan menilai hasil dari evaluasi pendidikan.

Guru Indonesia merupakan insan yang patut ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Peranan guru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena hanya dengan bimbingan seorang guru yang professional setiap siswa akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif,dan mampu menjawab segala tantangan zaman, yang merupakan asset terbesar yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.

B. TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT 1. Memahami hakikat profesi kependidikan.

2. Mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru. 3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesi guru. 4. Memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan. C. MANFAAT

1. Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan.

2. Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru. 3. Agar pembaca memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.

BAB II ISI A. IDENTITAS BUKU

(4)

1. Judul buku : Profesi Kependidikan 2. Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. 3. Penerbit : Unimed Press

4. Tahun terbit : 2017 5. Kota terbit : Medan 6. Tebal buku : 353 halaman 7. Ukuran : 16 x 24 cm

8. ISBN : 978-602-7938-05-2

(5)

1. Judul buku : Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional”

2. Pengarang : Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd, Ph.D dan Sulistiyana, S.Pd, M.Pd

3. Penerbit : PT Raja Grafindo Persada 4. Tahun terbit : 2015

5. Kota terbit : Jakarta 6. Tebal buku : 221 halaman 7. Ukuran : 16 x 24 cm

8. ISBN : 978-979-769-914-7

B. RINGKASAN BUKU UTAMA BAB I Hakikat Profesi Kependidikan

Secara etimologis, profesi berasal dari bahasa inggris “profesion” yang berakar dari bahasa latin “profeus” artinya mengakui atau menyatakan mampu atau ahli dalam stu bentuk pekerjaan. Secara semantik, profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Adapun ciri-ciri dari profesi adalah (schein, 2005) : (1) bekerja sepenuhnya dalam jam jam kerja (2) pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, (3) memiliki seperangkat ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan proses yang lama, (4) membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan, (5) pekerja berorientasi pada pelayanan bukan kepentingan pribadi, (6) memiliki otonomi untuk bertindak dalam menyelesaikan persoalan klien, (8)

(6)

menjadi anggota organisasi profesional sesudah memenuhi persyaratan atau kriteria tertentu, (9) memiliki kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspert dalam spesialisasinya dan (10) keahliannya boleh diadvertensikan untuk mencari klien

Guru sebagai jabatan profesional dituntut memiliki tiga kompetensi yaitu kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sedangkan untuk kompetensi guru profesional pada UU No 14 Tahun 2005 terdiri atas kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial.

BAB II Profesionalisasi Jabatan Guru

Keprofesionalan seseorang terbentuk melalui proses yang harus dijalani dalam waktu yang lama. Profesionalan tidak diawali dengan oleh keluarnya surat pengangkatan (SK) sebagai guru sebagai lulusan LPTK, tetapi dimulai sejak ada “niat menjadi guru”, menjadi pelayan manusia yang bertujuan utnuk memanusiakan manusia. Berbagai wahana untuk meningkatkan keprofesionalan guru adalah PKG, KKG, dll. Dalam pelaksanaannya, menurut Pidarta (1986), faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, harapan harapan, dan kepercayaan personalisa sekolah. Penilaian kinerja guru menurut Siswanto dalam Lamatenggo (2001) memiliki unsur unsur yaitu :

- Kesetiaan - Kejujuran

- Prestasi kerja - Kerja Sama - Tanggungjawab - Prakarsa

- Ketaatan - Kepemimpinan

Unsur pendidikan yang dapat dilihat sebagai angka kredit dalam kenaikan pangkat guru adalah mengikuti pendidikan formal dan memperoleh ijazah/gelar meliputi (100) untuk ijazah S-1/D-IV; (2)150 ijazah untuk S-2 dan (3) 200 ijazah untuk S-3 dan mengikuti pelatihan prajabtan dan program induksi. Profesi guru juga memiliki perlindungan yang diatur dalam perundang-undangan.

BAB III Peran Organisasi dan Penyikapan Profesi Kependidikan

Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari keahlian tersebut. Organisasi profesional

(7)

berfungsi sebagai pengendali keseluruhan profesi baik secara sendiri maupun secara bersama sama dengan pihak lain yang relevan. Dalam profesi kependidikan, UU tentang Sistem Pendidikan Nasional sangat penting guna mengatur dan melindungi keberadaannya. Selain itu, guru juga memiliki kode etik yaitu ketentuan atau aturan yang berkenaan dengan tata susila dan akhlak. Kode etik guru tediri dari dua yaitu Kode Etik Guru Indonesia dan Kode Etik Jabatan Guru.

Tenaga profesional tentunya menuntut sikap yang profesional. Sikap ini terdiri dari kognitif dan afektif. Standar pendidik dan tenaga Kependidikan diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional yang diatur pada bab VI pasal 28 dan 29. Pola tingkah laku guru yang profesional harus bersikap komitmen yang utuh terhadap peraturan perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik, profesi guru, pimipinan dan pekerjaan. UU RI No 14 Tahun 2005 pasaal 41 ayat 3 menyebutkan “Guru wajib menjadi anggota Organisasi Profesi”. Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik memandang dan memperlakukan guru sebagai profesi.

BAB IV Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan

Manajemen berarti pengelolaan yang berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Usman (2006) menyatakan manajemen pendidikan adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Administrator adalah seseorang yang memiliki kemampuan menjalankan proses sekelompok kerja sama individu dibidang tertentu dengan memberdayakan seluruh sumber daya mencapai tujuan yang ditetapkan bersama. Dalam melakukan administrasi maka diperlukan manajemen. Di Indonesia, faktor utama pentingnya penerapan manajemen berbasisi sekolah adalah :

1. Pelaksanaan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional yang menggunakan pendekatan education production funtion atau input-out analisys 2. Penyelenggaraan pendidikan yang terfokus pada birokratik-sentralistik

(8)

3. Peran serta warga sekolah dan masyarakat yang selama ini dirasakan sangat minim Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus mampu memahami dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam manajemen pendidikan dengan melaksanakan tugas dan tanggungjawab pada setiap garapan yang dikelola kepala sekolah sebagai manajer di sekolah.

BAB V Hakekat Supervisi Pendidikan

Secara umum Supervisi berarti upaya pemberian bantuan kepada guru agar dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam praktekna sering supervisi diartikan sebagai pengawasan terhadap kinerja guru. Hal yang melatarbelakangi pentingnya supervisi bagi tenaga pendidik adalah :

1. Penyelenggaraan pendidikan melibatkan peran sejumlah orang yang perlu dikendalikan dalam kerjasama

2. Pada umumnya, semua petugas pendidikan memiliki potensi yang lebih besar daripada apa yang ditampilkannya saat ini (saat melaksanakan tugas)

3. Para pengajar tidak mungkin selalu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik 4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta perkembangan tuntunan

masyarakat yang semakin kompleks.

Tujuan supervisi pendidikan adalah mengukur dan menjamin terpenuhinya kualitas penyelengaraan pendidikan maupun pembelajaran. Fungsi supervisi pendidikan adalah mengkoordinir semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperkuat pengalaman-pengalaman guru, menstimulasi usaha usaha yang kreatif, memberikan fasilitas dan penilaian, menganalisa situasi belajar mengajar, membantu meningkatkan kemampuan belajar serta mengintegrasikan tujuan pendidikan

BAB VI Bimbingan Konseling dan Peran Guru

Secara umum Konseling diartikan sebagai bantuan. Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antara konselor dan konseli yang bermasalah dimana pembimbing membantu konseling mengusahakan perubahan sikap dan tinglah laku. Tujuannya adalah memahami dirinya dengan baik, memahami lingkungannya, membuat

(9)

pilihan dan keputusan yang bijaksana, mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan fungsinya adalah :

1. Fungsi Pemahaman : mengetahui siapa dan bagaimana individu yang dikonseling itu

2. Fungsi Pencegahan : upaya pencegahan terhadap timbulnya masalah

3. Fungsi Penyaluran : membantu penyaluran kearah kegiatan atas progaram yang dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal

4. Fungsi Penyesuaian : untuk membantu terciptanya penyesuaian antar siswa dan lingkungannya

5. Fungsi Perbaikan : membantu siswa yang masih mengalami masalah

6. Fungsi Pengembangan : membantu siswa dalam mengembangkan keseluruhan secara mantap dan terarah

Landasan yang ada dalam bimbingan konseling adalah:

1. Landasan filosofis, berkenaan dengan mencari jawaban “apakah manusia itu?” Dn Kn dijawab dengan adanya filsafat

2. Landasan psikologis, berupa motif dan motivasi, pembawaan dan lingkungan, perkembangan individu, belajar, dan kepribadian

3. Landasan sosial budaya : landasan yang memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.

BAB III PEMBAHASAN

A. PERBANDINGAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING

Dalam hal ini ada dua buku, dimana buku utama (buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd) dan buku pembanding (buku Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional” karangan Drs. Ahmad Suriansyah,

(10)

Kedua buku ini membahas tentang bagaimana profesionalisme seorang guru serta hakikat profesi guru dalam mengembangkan pendidikan. Profesionalisme guru memiliki tahapan serta hal – hal yang memengaruhi sehingga jabatan sebagai seorang guru dijadikan sebagai suatu profesi. Dalam kedua buku tersebut juga dijelaskan hal yang demikian sehingga dapat diketahui bagaimana tahapan serta proses dari profesionalisme guru itu. Berdasarkan isi, kedua buku lebih banyak mengutarakan pendapat-pendapat para ahli. Perbedaan kedua buku terletak dari materi yang dijabarkan dan bagaimana caranya menjabarkan isi materi tersebut serta penulisan dan pemaparan materi dalam buku, dimana:

Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dijelaskan mulai dari pengertian dan hakikat profesi seorang guru, jabatan profesionalisme guru dalam pendidikan, peranan guru dalam manajemen pendidikan, hakikat suvervisi dalam pendidikan dan bagaimana bimbingan yang dibentuk dalam pendidikan berupa bimbingan konsling.

Dalam buku Psikologi Profesi Kependidikan “Perspektif Guru Profesional” karangan Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D, Dr. Hj. Aslamiah Ahmad, M.Pd, Ph.D dan Sulistiyana, S.Pd, M.Pd, dijelaskan mulai dari hakikat guru profesional, bimbingan dan konseling, bagaimana administrasi yang terjadi di sekolah, supervisi dan pembinaan setiap guru yang ada di setiap sekolah dalam menunjang keprofesionalannya serta bagaimana perkembangan dan manajemen dari sekolah serta kondisi yang mendukung implementasi di sekolah.

Terdapat juga perbedaan antara kedua buku profesi kependidikan tersebut yaitu mengenai cakupan materi yang dimuat dalam kedua buku. Dimana dalam buku terdapat materi yang tidak ada pada buku pembanding yaitu pada pembahasan mengenai peran organisasi dan penyikapan profesi kependidikan.

B. KELEBIHAN

Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, terdapat beberapa kelebihan berdasarkan buku pembanding, yaitu :

 Materi dalam buku ini dijelaskan secara beruntut sehingga terlihat keterikatan yang jelas antara materi pada bab berikut dengan bab sebelumnya.

 Materi yang dijabarkan dalam setiap bab merupakan materi yang cukup banyak dan lengkap.

 Aspek-aspek pengetahuan mengenai pengertian profesi dan bagaimana profesionalisme guru dijelaskan secara detail.

 Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti sehingga bagi siapa saja yang membacanya akan lebih mudah memahaminya.

(11)

 Penulisan dalam buku sesuai dengan aturan EYD.

 Cover buku yang menarik, membuat adanya ketertarikan pembaca untuk membaca buku tersebut.

 Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran – lampiran yang sangat bermanfaat bagi pembaca karena berisi undang – undang tentang guru dan dosen sehingga kita dapat lebih memahami hal – hal yang mendasari dan melatarbelakangi profesionalisme seorang guru.

C. KELEMAHAN

Dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, terdapat beberapa kelemahan berdasarkan buku pembanding, yaitu :

 Tidak disajikan contoh dalam buku ini dalam menjelaskan materi tentang sesuatu yang aplikatif sehingga tidak tampak efek dari profesionalisme seorang guru dalam pengajaran di sekolah.

 Tidak diberikan contoh instrument untuk menyelidiki guru yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan keprofesionalannya, misalnya instrument untuk observasi, interview dan lain-lain.

 Penulisan yang sesuai dengan EYD, namun masih tidak begitu bagus dalam format penulisan karena tidak menarik serta tidak disertai dengan gambar atau diagream – diagram yang menggambar suatu data sehingga lebih relevan data atau penjelasan yang disampaikan dalam setiap materi pada buku tersebut.

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, mengenai pembahasan isi dalam buku Profesi Kependidikan karangan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu pengertian profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya. Profesionalisme guru sangat diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan guru merupakan faktor utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan pendidikan.

Kode etik profesi adalah norma yang mengatur segala tingkah laku dari anggota organisasi profesi yang sifatnya mengikat kedalam, fungsinya adalah untuk memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan, sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, mencegah campur

(12)

tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Tujuan dariadanya kode etik profesi ini adalah Menjunjung tinggi martabat profesi , Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, Pedoman berperilaku, Untuk meningkatkan pengabdian anggota profesi, Untuk meningkatkan mutu profesi, Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.

B. SARAN

Setelah membahas makalah ini, semoga kita semua kelak menjadi guru yang professional dibidangnya, serta mematuhi kode etik yang telah ditetapkan. Karena keberhasilan seorang tenaga didik dalam melahirkan generasi bangsa tergantung pada pendidiknya. Profesi memiliki konsekuensi, bukan saja kompetensi akademik, sosial, atau kompetensi kompetensi lainnya. Melainkan juga melekat apa yang disebut sebagai kaum profesional.

(13)
(14)

Referensi

Dokumen terkait

Namun jika persepsi tunjangan profesi guru di Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) Kecamatan Ketapang rendah, maka profesionalisme guru akan negatif..

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh gender, etika profesi dan hirarki jabatan terhadap profesionalisme auditor pada auditor di KAP

Dapat disimpulkan bahwa tujuan di adakannya Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kerja. Selain itu untuk mengembangkan

2) Pengembangan profesi seperti yang dimaksud dalam petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan

Dari beberapa pengertian mengenai profesi tersebut di atas maka unsur terpenting dalam profesi guru adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keterampilan atau keahlian

Mahasiswa diharapkan dapat diajak untuk memahami definisi profesi, status profesi guru, profesi pendidik anak usia dini,permasalahan profesi pendidik AUD dan upaya

Hubungan antara Profesionalisme Guru dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Profesi guru dapat diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang luar diluar bidang pendidikan..