• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Gonorrhea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Gonorrhea"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH TUGAS MAKALAH  GONORRHEA  GONORRHEA Oleh : Oleh : A

Anniinnddiitta a PPuuttrri i HHaappssaarrii GG9999114411001122

KEPA!TE"AA KL!!K #AG!A !LMU $A"MAS! KE%OKTE"A KEPA!TE"AA KL!!K #AG!A !LMU $A"MAS! KE%OKTE"A

$A

$AKULTKULTAS KE%OKTE"AAS KE%OKTE"A US& US&"SU% "SU% %"' MOE%"' MOE((A"%!A"%! SU"AKA"TA SU"AKA"TA 201) 201) #A# ! #A# ! PE%AHULUA PE%AHULUA Gonorrhea

Gonorrhea(gonore) adalah infeksi pada permukaan membran mukosa yang disebabkan(gonore) adalah infeksi pada permukaan membran mukosa yang disebabkan ole

oleh h bakbakteriteri Neisseria  Neisseria gonorrhoeaegonorrhoeae. Gonore meupakan penyebab tersering infeksi menular . Gonore meupakan penyebab tersering infeksi menular  seksual. Penularan penyakit ini melalui inokulasi langsung dengan sekret yang terinfeksi pada seksual. Penularan penyakit ini melalui inokulasi langsung dengan sekret yang terinfeksi pada suatu membran mukosa ke membran mukosa lain. Infeksi terutama melibatkan epitel pada suatu membran mukosa ke membran mukosa lain. Infeksi terutama melibatkan epitel pada uretra, endoservix, rectum, pharynx, konjungtiva biasanya terlokalisir pada lokasi infeksi uretra, endoservix, rectum, pharynx, konjungtiva biasanya terlokalisir pada lokasi infeksi namun bisa menyebar ke traktus genitalia yang lebih atas sehingga timbul komplikasi PI! namun bisa menyebar ke traktus genitalia yang lebih atas sehingga timbul komplikasi PI! (( pelvic  pelvic inflammatory inflammatory diseasedisease) da) dann epididymo-orchitis atau bakteremia. !iagnosis penyakitepididymo-orchitis atau bakteremia. !iagnosis penyakit

(2)

gonore ini tergantung dari lokasi infeksinya, sebagai contoh jika lokasinya di uretra maka diagnosisnya uretritis gonore.

!iperkirakan "## juta kasus baru gonore terjadi setiap tahunnya. Pada tahun $%%%,  jumlah kasus baru infeksi gonore yang didiagnosis di &merika 'tara mencapai $, juta,

*ropa +arat $,$$ juta, &sia elatan dan &sia -enggara "," juta dan di &merika /atin dan 0aribia ," juta.

1asio penderita laki2laki lebih besar dibandingkan perempuan. Insidensi tertinggi pada de3asa muda usia $2"% tahun. Pada 3anita lebih sering asimtomatik sedangkan pada laki2 laki jarang asimtomatik. 4anita kurang dari " tahun mempunyai risiko tertinggi terkena gonore. /aki2laki yang berhubungan seksual sesama jenis lebih berisiko terkena dan memba3a gonore dan berisiko lebih tinggi terjadi resistensi antibiotik.

5asalah yang timbul pada penyakit gonore ini adalah mengenai resistensi Neisseria  gonorrhoeae terhadap antibiotik seperti golongan penisilin. 6al ini dikarenakan Neisseria  gonorrhoeae memproduksi penisilinase. 7uga dilaporkan bah3a bakteri penyebab gonore ini resisten terhadap antibiotik golongan fluorokuinolon. Perlu dilakukan pemilihan antibitiotik  yang adekuat (tidak resisten) dan cara penggunaan yang tepat untuk terapi gonore sehingga komplikasi dapat dicegah.

#A# !!

T!*AUA PUSTAKA

!' %e+inisi dan Eti,l,-i

Gonorrhea (gonore) adalah infeksi purulen pada permukaan membran mukosa yang disebabkan oleh bakteri gram negatif  Neisseria gonorrhoeae (4ong, "#$). Infeksi terutama melibatkan epitel kolumner pada uretra, endoservix, rectum, pharynx, konjungtiva biasanya terlokalisir pada lokasi infeksi namun bisa menyebar ke traktus genitalia yang lebih atas sehingga menyebabkan PI! ( pelvic inflammatory disease) dan epididymo-orchitis atau bakteremia (+ignell and 'nemo, "#$"). Penularan penyakit ini melalui inokulasi langsung dengan sekret yang terinfeksi pada suatu membran mukosa ke membran mukosa lain (+ignel and 8it9Gerald, "#$$).

(3)

!iperkirakan "## juta kasus baru gonore terjadi setiap tahunnya. Pada tahun $%%%, jumlah kasus baru infeksi gonore yang didiagnosis di &merika 'tara mencapai $, juta, *ropa +arat $,$$ juta, &sia elatan dan &sia -enggara "," juta dan di &merika /atin dan 0aribia ," juta. Gonore merupakan penyebab tersering infeksi menular seksual di dunia khususnya mulai abad ke2"#.

0ejadian resistensi antibiotik mulai muncul di akhir tahun $%:#. 6al ini dikarenakan  Neisseria gonorrhoeae memproduksi penisilinase. ;amun resistensi fluorokuinolon juga dilaporkan meningkat drastis pada $# tahun terakhir pada sebagian  besar daerah di &merika erikat.

1asio penderita laki2laki dibandingkan perempuan adalah $,"<$. Pada 3anita lebih sering asimtomatik sedangkan pada laki2laki jarang asimtomatik. 4anita kurang dari " tahun mempunyai risiko tertinggi terkena gonore. /aki2laki yang berhubungan seksual sesama jenis lebih berisiko terkena dan memba3a gonore dan berisiko lebih tinggi terjadi resistensi antibiotik (4ong, "#$).

!!!' Pat,+isi,l,-i

Gonore disebabkan oleh invasi bakteri diplokokus gram negatif ,  Neisseria  gonorrheae. +akteri ini melekat dan menghancurkan membran sel epitel kolumner 

yang melapisi uretra, endoservix, rectum, pharynx, konjungtiva yang dapat terjadi pada kedua jenis kelamin. 'ntuk dapat menular, harus terjadi kontak langsung mukosa ke mukosa. -idak semua organ yang terpajan gonore akan terjangkit penyakit. 1isiko  penularan dari laki2laki ke perempun lebih besa daripada perempuan ke laki2laki karena lebih luasnya mukosa yang terpajan dan eksudat yang berdian lama di vagina. etelah terinokulasi, infeksi dapat menyebar ke prostat, vas deferens, vesikula seminalis, epididimis, dan testis pada laki2laki dan ke uretra, kelenjar kene, kelenjar +artholin, endometrium, tuba fallopi, dan rongga peritoneum, menyebabkan PI! pada perempuan. PI! adalah penyebab utama infertilitas pada perempuan. Infeksi gonokokus dapat menyebar melalui aliran darah, menimbulkan bakteremia gonokokus. +akteremia dapat terjadi pada laki2laki maupun perempuan tetapi apabila dibandingkan lebih sering terjadi pada perempuan. Perempuan berisiko paling tinggi mengalami penyebaran infeksi pada saat haid. Penularan perinatal kepada bayi saat lahir, melalui os serviks yang terinfeksi, dapat menyebabkan konjungtivitis dan akhirnya kebutaan pada bayi apabila tidak diketahui dan diobati (Price et al., "##).

!/' Mani+estasi Klinis A' Geala

(4)

a. Infeksi pada uretra (uretritis gonore) dapat menyebabkan munculnya sekret dari uretra (=>#?) dan@atau disuria (=#?) sejak "2 hari setelah terpapar.

 b. 'retritis gonore bisa jadi asimtomatik (A$#?).

c. Infeksi rektal biasanya asimtomatik namun dapat menimbulkan sekret dari anal atau nyeri perianal@anal (?).

d. Infeksi faringeal biasanya asimtomatik (=%#?). ". 4anita <

a. Infeksi pada endoserviks biasanya asimtomatik (hingga #?).  b. ekret vaginal yang berlebihan merupakan gejala yang paling

umum (hingga #?).

c. ;yeri perut ba3ah (hingga "?).

d. Infeksi uretra menyebabkan disuria ($"?) namun tidak sering. e. Gonore jarang menyebabkan perdarahan di antara dua masa

menstruasi atau menoragia.

f. Infeksi rektal biasanya berkembang dari paparan sekret genital dan biasanya asimtomatik.

g. Infeksi faringeal biasanya asimtomatik.

Infeksi Neisseria gonorrhoeae biasanya juga disertai infeksi oleh Chlamydia trachomatis, Trichomonas vaginalis dan Candida albicans. #' Tanda

$. /aki2laki <

a. ekret uretral yang mukopurulen atau purulen.

 b. 7arang, nyeri@bengkak pada epididimis atau balanitis. ". 4anita <

a. ekret endoserviks yang mukopurulen dan mudah terjadi  perdarahan endoserviks (A#?) (catatan < sekret mukopurulen  bukan merupakan prediktor yang sensitif terhadap infeksi

serviks).

 b. ;yeri pelvis atau nyeri perut ba3ah (A?).

c. +iasanya pada pemeriksaan tidak didapatkan tanda abnormalitas. (+ignel and 8it9Gerald, "#$$)

/' Pene-aan %ia-n,sis

Gold standart  penegakan diagnosis penyakit gonore adalah melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjang manifestasi klinis gonore dan jika ditemukan  bakteri Neisseria gonorrhoeae pada pemeriksaan penunjang kultur bakteri (+ignel and

8it9Gerald, "#$$). /!' Pen-,atan

(5)

B!B merekomendasikan semua pasien yang terinfeksi Neisseria gonorrhoeae  juga diberikan terapi terhadap infeksi Chlamydia trachomatis, karena gonore biasanya

disertai dengan infeksi Chlamydia trachomatis (4ong, "#$).

Guideline terapi gonore oleh B!B merekomendasikan dual terapi antibakteri yaitu dari golongan sefalosporin ditambah a9itromisin, meskipun hasil kultur tidak  menunjukkan adanya Chlamydia trachomatis. 1egimen yang direkomendasikan yaitu seftriakson "# mg I5 dosis tunggal dan a9itromisin $ g oral dosis tunggal.  ebagai dual terapi maka kedua obat tersebut diberikan pada hari yang sama. !osis tunggal injeksi dari golongan sefalosporin lain yang dapat digunakan adalah <

$. sefti9oksim ## mg I5,

". sefoksitin " g I5 ditambah probenesid $ g oral, C. sefotaksim ## mg I5.

Dbat2obat tersebut tidak memberikan manfaat yang lebih dibandingkan seftriakson, namun aman dan secara umum efektif. 1egimen alternatif yang diberikan jika tidak  tersedia seftriakson adalah sefiksim :## mg oral dosis tunggal dan a9itromisin $ g oral dosis tunggal.

Pasien diedukasi untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama  hari setelah diberikan terapi dan tampak adanya penyembuhan@berkurangnya gejala. 6al ini  bertujuan untuk mengurangi penularan penyakit (B!B, "#$).

3,nt,h Peresepan

Bontoh kasus < seorang laki2laki C# tahun datang dengan keluhan kencing nanah sejak : hari yang lalu disertai rasa nyeri saat kencing.

 R/ Beftriaxone inj mg "# ;o. I cum disposable syringe cc C ;o.I disposable syringe cc $ ;o.I  imm

 R/ &9ithromycin cap mg ## ;o. II  $ dd cap II

 R/ ;a diclofenac tab enterik mg # ;o. E  " dd tab I

Pro < -n & (C# thn) !n+,r.asi Oat

$. Beftriaxone

a. 5ekanisme kerja < obat antibitiotik golongan sefalosporin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri. Fang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga yang berperan dalam pembentukan

(6)

dinding sel. efalosporin aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.

Beftriaxone merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi C yang sensitif terhadap bakteri penghasil penisilinase (Guna3an dkk, "##).  b. Indikasi < infeksi serius saluran nafas ba3ah, kulit, saluran kemih, tulang

dan sendi, intra abdominal, gonore, septikemia bakterial. Profilaksis selama pembedahan. Infeksi pada ginjal, meningitis.

c. !osis < de3asa dan anak = $" tahun $2" g $x@hari tergantung jenis dan keparahan infeksi. 5aksimal < : g@hari. Gonore non komplikasi "# mg I5 dosis tunggal. Profilaksis selama pembedahan $ g Ivdosis tunggal $@" 2" jam sebelum operasi. 5eningitis $## g@kg++@hari dalam dosis terbagi tiap $" jam dengan atau tanpa loading dose  mg@kg++. 5aksimal : g@hari. &nak A $" tahun dan bayi dengan infeksi serius lain selain meningitis #2 mg@kg++@har dalam dosis terbagi, diberikan tiap $" jam. 5aksimal " g@hari.

d. 0ontraindikasi < hipersensitif terhadap sefalosporin.

e. Perhatian pada pasien yang sensitif terhadap penisilin, hamil dan laktasi. f. *fek samping < mual, muntah, diare, stomatitis, glositis, sakit kepala,

 pusing, reaksi kulit, anemia, granulositopenia, anemia hemolitik,  peningkatan sementara GD-@GP-, leukopenia, trombositosis.

g. ediaan < vial $ g. ". &9ithromycin

a. 5ekanisme kerja < obat antibiotik golongan makrolid ini bekerja dengan menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berkaitan secara reversibel dengn ribosom subunit D.

&9ithromycin merupakan antibiotik golongan makrolid yang sensitif  terhadap Chlamydia trachomatis (Guna3an dkk, "##).

 b. Indikasi < infeksi saluran nafas atas dan ba3ah, kulit dan struktur kulit, uretritis dan servisitis non gonore karena Chlamydia trachomatis.

c. !osis < de3asa (termasuk lanjut usia) penyakit menular seksual $ g sebagai dosis tunggal per oral. emua indikasi lainnya ## mg $x@hari selama C hari. &nak $# mg@kb++@hari sebagai dosis tunggal atau selama C hari.

d. 0ontraindikasi < hipersensitif terhadap eritromisin, makrolid, ketolid atau salah satu komponen obat ini.

e. Perhatian pada gangguan ginjal atau hati sedang atau berat , hamil dan laktasi, anak A $> tahun.

f. *fek samping < mual, rasa tidak enak pada perut, muntah, kembung, diare, gangguan pendengaran, nefritis interstitial, gagal ginjal akut,

(7)

fungsi hati abnormal, peusing@vertigo, kebingungan mental, sakit kepala, somnolen.

g. Interaksi < antasid, digoksin, 9idovudin, derivat ergot, kumarin, siklosporin, rifabutin.

h. ediaan < tablet salut selaput "# mg, ## mg kapsul "# mg, ## mg sirup "## mg@ ml.

C. ;atrium diclofenac

a. 5ekanisme kerja < D&I; menghambat produksi prostaglandin dengan menghambat kerja en9im siklooksigenase (Guna3an dkk, "##).

 b. Indikasi < bentuk inflamasi dan degeneratif seperti artritis reumatik, spondilitis ankilosa, osteoartritis, spondiloartritis, reumatik non artikular. c. !osis < de3asa $##2$# mg@hari. 0asus derajat sedang dan terapi jangka lama 2$## mg@hari. &nak lebih dari $ tahun #,2" mg@kg++@hari. emua dosis harus diberikan dalam "2C dosis terbagi.

d. 0ontraindikasi < tukak peptik, asma, urtikaria, rinitis akut.

e. Perhatian pada kerusakan hati atau ginjal berat, gangguan saluran  pencernaan, hamil trimester $.

f. *fek samping < jarang < perdarahan saluran pencernaan, hematemesis, melena, tukak lambung dengan atau tanpa perdarahan atau perforasi, diare berdarah.

g. Interaksi < litium, digoksin, diuretik hemat kalium, D&I; sistemik, antikoagulan, siklosporin.

h. ediaan < tablet salut enterik " mg, # mg ampul " mg@ml.

(5I5, "#$) #A# !!! !LUST"AS! KASUS A' !%ET!TAS PESE"TA  ;ama < -n. & 'mur < C# tahun 7enis 0elamin < /aki2laki Pekerjaan < opir truk  &lamat < 7ebres, olo &gama < Islam

(8)

#' AAMES!S

a' Keluhan Uta.a

0eluar cairan putih kekuningan dari kemaluan ' "ia5at Pen5ait

Searan-Pasien datang dengan keluhan keluar cairan putih kekuningan dari kemaluan sejak C hari 51, darah (2), bau (2). 0eluhan dirasakan terus menerus terutama  pagi hari saat bangun tidur. Pada a3al keluhan muncul, pasien merasakan gatal,  panas, merah dan bengkak di ujung kemaluan. Pasien tidak merasa demam, +&+ tidak ada keluhan, nyeri saat +&0. Pasien belum mencoba memeriksakan keluhannya ke tenaga medis maupun mengonsumsi obat untuk mengurangi keluhan. Pasien sudah memiliki istri namun memiliki kebiasaan jajanH (hubungan seks dengan P0), yang terakhir  hari 51.

6' "ia5at Pen5ait %ahulu

1i3ayat penyakit sebelumnya < disangkal 1i3ayat mondok < disangkal 1i3ayat asma < disangkal 1i3ayat alergi < disangkal

d' "ia5at Pen5ait Keluar-a

1i3ayat penyakit serupa < disangkal 1i3ayat sakit jantung < disangkal 1i3ayat penyakit paru < disangkal 1i3ayat asma < disangkal 1i3ayat !5, 6ipertensi  < disangkal

e' "ia5at Status Gi7i

Penderita biasa makan tiga kali sehari dengan nasi, lauk pauk, tahu, tempe, lebih sering makan daging ayam. Penderita minum air putih kurang lebih 2 gelas perhari.

+' "ia5at S,sial E,n,.i

Pasien sehari2hari bekerja sebagai sopir truk. -' "ia5at Keiasaan

Pasien memiliki kebiasaan jajanH (berhubungan seksual dengan P0) sejak   bulan yang lalu saat istirahat dalam perjalanan sebagai sopir truk.

(9)

3' PEME"!KSAA $!S!K 

a' 0eadaan 'mum< akit sedang, compos mentis, gi9i kesan cukup ' -anda Jital < - < $"#@># mm6g 1r < "#x@mnt

 ; < %#x@mnt  < C, #B 6' 5ata < Jisus D! @, B& (2@2), I (2@2)

d' -elinga < ;- tragus (2@2), /- lapang, secret (2@2), 5- intak  e' 6idung < ;B6 (2@2), secret (2@2), epistaksis (2@2), ! (2@2)

+' 5ulut < bibir kering (2), mukosa pucat (2), lidah kotor (K), tepi lidah hiperemi (K), tremor (K)

-' -enggorokan < tonsil hiperemi (2@2), -$2-$, faring hiperemi (2@2) h' /eher < 0G+ tidak membesar, 7JP tidak menigkat i' -horax

Bor< I < Ictus cordis tidak tampak P < Ictus cordis tidak kuat angkat P < +atas jantung kesan tidak melebar 

& < +unyi jantung I2II intensitas normal, regular, bising (2) Pulmo < I < Pengembangan dada kanan L kiri

P < 8remitus raba kanan L kiri P < onor@onor

& < uara dasar vesikuler (K@K), suara tambahan (2@2)  ' &bdomen < I < !inding perut sejajar dinding dada

P < upel, nyeri tekan (2), hepar dan lien tak teraba P < -ymphani

& < Peristaltik (K)

' 'rogenital < D'* eritem, terdapat sekret mukopurulen. l' *kstremitas < Dedem &kral dingin

%' PEME"!KSAA PEU*AG

Pemeriksaan kultur  didapatkan bakteri  Neisseria gonorrheae  dan Chlamydia trachomatis.

E' %!AGOS!S KE"*A 'retritis gonore

$' TE"AP!

a' ,n .edia.ent,sa

i. 7angan melakukan hubungan seksual sejak  hari setelah mendapatkan terapi atau jika belum menunjukkan perbaikan gejala untuk menghindari penularan. ii. 5emba3a pasangannya untuk ikut diperiksa dan diterapi (menghindari

gejala pingpong).

iii. etia kepada pasangan.

(10)

' Media.ent,sa i. &ntibakteri ii. &nalgetik 

 R/Beftriaxone inj mg "# ;o. I cum disposable syringe cc C ;o.I disposable syringe cc $ ;o.I  imm

 R/&9ithromycin cap mg ## ;o. II  $ dd cap II

 R/ ;a diclofenac tab enterik mg # ;o. E  " dd tab I

Pro < -n & (C# thn)

#A# !!! PEM#AHASA

A' Se+trias,n

Pemilihan obat ini berdasarkan pedoman terapi infeksi menular seksual gonore oleh B!B ("#$). eftriakson merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi C yang sensitif terhadap bakteri penghasil penisilinase. 7adi obat ini merupakan pilihan

(11)

yang tepat@pilihan utama untuk uretritis gonore karena bakteri penyebabnya merupakan  penghasil penisilinase. elain itu, obat golongan penisilin dan fluorokuinolon yang juga

merupakan pilihan terapi sebelumnya, dilaporkan resisten. +erdasarkan rekomendasi B!B, seftriakson pada kasus uretritis gonore diberikan secara injeksi intramukuler "# mg dosis tunggal. *fek samping yang sering timbul adalah alergi. Dleh karena itu sebelum diberikan, sebaiknya dilakukan skin test terlebih dahulu.

#' A7itr,.isin

&9itromisin merupakan antibakteri golongan makrolid yang sensitif terhadap Chlamydia trachomatis. Dbat ini menjadi pilihan tambahan karena pada gonore biasanya disertai infeksi Chlamydia trachomatis. !engan pemberian antibiotik dual terapi ini bisa untuk mencegah kemungkinan resistensi.

3' a dil,+ena 

 ;a diklofenak merupakan &I; yang berfungsi sebagai analgetik dalam kasus ini (keluhan nyeri saat +&0).

#A# !/ PEUTUP A' Kesi.pulan

-erapi pilihan yang dapat diberikan pada kasus uretritis gonore adalah dual terapi antibiotik ceftriaxone "# mg I5 dosis tunggal dan a9ithromisin oral $ g dosis tunggal diberikan pada hari yang sama. -erapi dapat ditambahkan analgetik jika pasien mengeluhkan nyeri, terutama saat berkemih.

#' Saran

*dukasi yang dapat disampaikan pada pasien <

$. 7angan melakukan hubungan seksual sejak  hari setelah mendapatkan terapi atau  jika belum menunjukkan perbaikan gejala untuk menghindari penularan.

". 5emba3a pasangannya untuk ikut diperiksa dan diterapi (menghindari gejala ping2  pong).

(12)

:. elalu menjaga kebersihan daerah kemaluan.

%A$TA" PUSTAKA

+ignell B and 8it9Gerald 5 ("#$$). '0 national guideline for the management of gonorrhea in adults. International Journal of T! " #I! , "" < :$2:.

+ignell B and 'nemo 5 ("#$"). *uropean guideline on the !iagnosis and treatment of  gonorrhea in adults.

B!B ("#$). Gonococcal Infection. In < exually -ransmitted !isease -reatment Guidelines. B!B, : (C) < #2%.

Guna3an G dkk ("##). 8armakologi dan -erapi. *disi . 7akarta < +alai Penerbit 80'I. 5I5 ("#$). 1eferensi Dbat < Informasi 1ingkas Produk Dbat. *disi $. 7akarta <

P-+huana Ilmu Populer (0elompok Gramedia).

Price & and 4ilson 5 ("##). Patofisiologi < 0onsep 0linis Proses2Proses Penyakit. *disi . 7akarta < *GB.

Referensi

Dokumen terkait

Mempelajari terapi antibiotik golongan makrolida terkait dosis yang diberikan, rute pemberian, interval pemberian, frekuensi pemberian dan lama penggunaan terapi

- Dosis Celocid® dijadikan dosis tunggal 1,5 gram iv, dikombinasikan dengan Trogyl® (metronidazole) dengan dosis tunggal 500 mg iv, diberikan 30-60 menit sebelum operasi dimulai,

Pemberian ALG merupakan pilihan utama untuk  penderita anemia aplastik yang berumur diatas 40 tahun; (b) terapi imunosupresif lain : pemberian metilprednisolon dosis

Pada fase eliminasi baik pada terapi dosis tunggal maupun multi dosis, konsentrasi N-Desmetildiazepam dalam plasma lebih tinggi dari diazepam sendiri. N-Desmetildiazepam dengan

Jenis antibiotik tunggal yang banyak digunakan pasien sepsis rawat inap RS di Jawa Tengah ialah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yaitu ceftriaxone dengan

Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan efedrin oral dosis 50 mg dibandingkan dengan dosis 25 mg yang diberikan sebelum dilakukan anestesi spinal untuk menurunkan kejadian

Pemberian ALG merupakan pilihan utama untuk penderita anemia aplastik yang berumur diatas 40 tahun; (b) terapi imunosupresif lain : pemberian metilprednisolon dosis tinggi

Ini dapat terjadi apabila antibiotik diberikan atau digunakan dengan dosis yang terlalu rendah atau masa terapi yang tidak tepat dan penggunaan antibiotik yang