• Tidak ada hasil yang ditemukan

B U K U P E G A N G A N G U R U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B U K U P E G A N G A N G U R U"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

Indria

Yesus Mencintaiku

Simeon dan Hana melihat Yesus

B U K U P E G A N G A N G U R U

(2)

Setiap Jawaban Doa

Adalah Suatu Tanda Mujizat

Kadang kala kita membaca kisah-kisah seperti ketika Yesus

menyembuhkan orang lumpuh yang telah menderita selama 38 tahun,

dan kita berharap bahwa kita hidup di zaman yang penuh dengan

mujizat. Bukankah suatu hal yang indah bila Allah menjawab doa kita

dengan cara yang sangat nyata dan menakjubkan? Bukankah baik sekali

bila kita menunjukkan pada orang lain bahwa Allah itu hidup dan aktif

dalam dunia kita?

Kita lupa bahwa setiap doa yang dijawab adalah sebuah mujizat.

Ketika Anda mengajarkan murid-murid Indria Anda, ajarkanlah

mereka bahwa walaupun Allah jarang bekerja dengan cara yang nyata

atau ajaib, kita mengetahui dan percaya bahwa Allah itu ada. Orang lain

melihat segala sesuatu sebagai kemungkinan atau hanya sekedar sebab

akibat, kita mengetahui dan mengenalinya sebagai tangan Allah kita yang

penuh kasih. Sungguh sebuah karunia yang mengherankan karena kita

dapat berdoa, dan mengetahui bahwa Allah masih bekerja dengan ajaib

untuk umat-Nya dan dapat memjawab setiap doa.

Dan jadikanlah dirimu sendiri

suatu teladan dalam berbuat baik.

Hendaklah engkau jujur

dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu

sehingga lawan menjadi malu,

karena tidak ada hal-hal buruk

yang dapat mereka sebarkan tentang kita

(3)

Kata Pendahuluan i

Panduan Mengajar iii

Prosedur Mengajar iv

Marilah Kita Temui Tokoh-Tokoh dalam Kisah Aplikasi Kehidupan v

Karakteristik Murid Murid Anda vii

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan x

Mengajar dengan Sandiwara Boneka xi

Mengajar dengan Drama Alkitab xi

Mengajar dengan Musik xii

Ayat Hafalan xiv

Bagian 1 - Yesus Adalah Anak Allah

Pelajaran 1 Kelahiran Yesus 1

Pelajaran 2 Para Gembala Mendengar Kabar Baik 7

Pelajaran 3 Simeon dan Hana Melihat Yesus 15

Pelajaran 4 Yusuf dan Maria Lari ke Mesir 21

Bagian 2 - Allah Membantu Yesus Kecil

Untuk Bertambah Besar Dan Belajar

Pelajaran 5 Yesus Pergi ke Bait Suci 27

Pelajaran 6 Yesus Dibaptis 35

Pelajaran 7 Yesus Memanggil Para Murid-Nya 43

Pelajaran 8 Yesus Melihat Natanael di Bawah Pohon Ara 51

Bagian 3 - Yesus Menolong Banyak Orang

Pelajaran 9 Yesus Peduli terhadap Kita 59

Pelajaran 10 Yesus Meredakan Angin Ribut 65

Pelajaran 11 Yesus Menyembuhkan Seorang yang Lumpuh 71

Pelajaran 12 Yesus Berbicara kepada Seorang Muda yang Kaya 77

Pelajaran 13 Mengulang - Yesus Selalu Memeliharamu 83

DAFTAR ISI

(4)

PANDUAN MENGAJAR

Tahun 1 Buku 4

I N D R I A

Selamat datang kembali pada kesempatan menarik untuk

menjangkau murid-murid yang berusia empat hingga lima tahun dengan

kabar baik tentang kasih Allah. Pada periode ini kita akan membahas tema

yang baru - kasih Yesus. Kita akan membimbing murid-murid melalui

pelajaran mengenai kehidupan Yesus. Anda akan berbagi dengan murid-murid

Anda tentang peristiwa-peristiwa seputar kelahiran Yesus yang ajaib, para

gembala yang mengunjungi bayi Yesus yang sedang terbaring di Betlehem,

perjalanan Yesus pertama ke Bait Suci di Yerusalem dan penginjilan Yesus.

Pelajaran-pelajaran ini dirancang untuk membawa Tuhan Yesus lebih

dekat ke tiap-tiap murid Anda. Kami ingin membantu para murid untuk

belajar lebih banyak mengenai Yesus dan agar menyadari bahwa Yesus ingin

menjadi sahabat mereka yang istimewa dan Juruselamat mereka. Kita juga

ingin membimbing murid-murid untuk menemukan jalan-jalan yang baru

untuk mengungkapkan kasih mereka kepada Yesus.

Ketika Anda mengajarkan bagian ini, biarkanlah tema dari tiap pelajaran

terpancar dengan jelas. Sampaikanlah kisah-kisah dengan jelas dan menarik

agar anak-anak dapat sepenuhnya mengerti dan menerima pelarajaran yang

mereka dengarkan. Mereka bergantung kepada kita, guru mereka, untuk

menjelaskan kisah-kisah itu kepada mereka. Ajaklah mereka untuk belajar

tentang Allah, untuk membagikan kasih Allah kepada orang-orang lain, dan

untuk bertumbuh semakin kuat dalam iman mereka.

Kami berharap Anda menyukai bertumbuh bersama dengan

murid-murid Anda dalam mengajarkan mereka lebih banyak lagi tentang Firman

Allah. Nikmatilah periode yang baru ini dan rasakan berita sukacita ini

bersama dengan kesukaan dan keunikan anak-anak berusia empat dan lima

tahun!

(5)

Prosedur Mengajar

1

2

3

Puji-Pujian

Kisah Pelajaran

Aktivitas Belajar Alkitab

(10-15 menit)

(15-20 menit)

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.

Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu.

Membantu murid-murid agar menjadi terbiasa dengan firman Allah adalah sebagian dari tugas seorang guru, namun juga sama pentingnya tugas dalam membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan mereka sehari-hari. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid melaksanakan apa yang telah mereka pelajari. Prosedur

Prosedur

Prosedur

Selalu awali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru kemudian menuntun murid-murid dalam lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).

Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh satu orang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru untuk setiap kelompok. Kami juga telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk ditanyakan kepada murid-murid, yang berada pada bagian Mengulang dan Pertanyaan. Jangan lupa menjelaskan kata-kata baru dan menceritakan bagian Kisah Aplikasi Kehidupan sebelum atau sesudah menceritakan bagian Kisah Pelajaran.

Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitas-aktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas yang dapat dilakukan. Tentukanlah yang cocok bagi murid-murid Anda. Tutuplah aktivitas dengan doa penutup.

(6)

MARILAH KITA TEMUI

TOKOH-TOKOH DALAM

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Puji syukur kepada Allah bahwa setiap pelajaran mempunyai satu kisah nyata untuk pencapaian tujuan dari Kisah Pelajaran. Kami mengharapkan Anda mempelajari terlebih dahulu latar belakang keluarga-keluarga di bawah ini sebelum menceritakan kisah mereka kepada murid-murid. Nikmatilah dalam membagi cerita-cerita ini dengan murid-murid kita yang terkasih.

Keluarga Marsh

Keluarga Marsh adalah keluarga yang telah lama percaya kepada Yesus. Bapak dan ibu Marsh mempunyai dua orang anak yang telah dibaptis sewaktu bayi. Michelle berusia tujuh tahun dan John berusia lima tahun. Kedua anak ini bertumbuh di dalam gereja sehingga sedikitnya mereka mempunyai dasar pengetahuan kebenaran.

Keluarga Lewis

Bapak dan Ibu Lewis mempunyai dua orang anak yang bernama Julie dan Tommy. Julie berusia delapan tahun dan Tommy berusia enam tahun. Bapak Lewis sering bepergian karena tuntutan pekerjaan, seringkali hanya ada Ibu Lewis dan kedua orang anaknya saja yang berada di rumah.

Keluarga Lim

Keluarga Lim adalah keluarga yang cukup besar, terdiri dari bapak dan bu Lim serta empat orang anaknya. Anna yang berusia tujuhh belas tahun adalah anak yang tertua. Julius berusia tiga belas tahun dan berada di tingkat SMP. Benyamin berusia sembilan tahun duduk di kelas empat SD dan yang paling kecil yaitu Susie berusia lima tahun. Keluarga Lim beralih kepercayaan dari agama Budha cukup lama. Anna dan Julius mungkin masih ingat cara kehidupan mereka yang dahulu, namun Benyamin dan Susie bertumbuh di dalam gereja. Satu anggota keluarga penting lainnya adalah anjing mereka yang bernama Togo.

(7)

Keluarga Lopez

Keluarga Lopez percaya kepada Allah melalui suatu mujizat yang hebat. Ricky, anak mereka yang paling besar hampir meninggal dunia karena sakit parah, namun Yesus menyembuhkannya. Kerena peristiwa ini maka semua anggota keluarga menjadi percaya kepada Yesus. Selain bapak dan ibu Lopez serta Ricky, ada seorang anak bungsu bernama Juan. Ricky berumur sembilan tahun, dan Juan berumur enam tahun.

Keluarga Chen

Keluarga Chen terdiri dari Lily yang berumur sembilan tahun, bibinya yang bernama Jane dan neneknya yang biasa dipanggil dengan Nenek Chen. Orang tua Lily tidak tinggal bersama dengan Lily karena mereka ada di negara lain. Mereka menginginkan Lily mendapatkan pendidikan yang lebih baik di Amerika. Jadi, ia diasuh oleh bibi dan neneknya.

Keluarga Sharp

Pak Sharp mempunyai tiga orang anak, yaitu: Bobby yang berumur tiga belas tahun, David yang berusia sembilan tahun dan yang paling kecil Jean, berusia enam tahun. Sangat disayangkan, istrinya meninggal dunia belum lama ini dan ia harus membesarkan anak-anaknya seorang diri. Karena pak Sharp harus bekerja setiap harinya, anak-anak telah belajar menjadi cukup mandiri. Mereka tampak lebih dewasa daripada anak-anak seumur mereka karena tragedi yang mereka alami.

Bu Laurie

Bu Laurie adalah guru agama di kelas Taman Kanak-Kanak. Ia masih muda dan sangat senang mengajar serta memperhatikan pertumbuhan iman anak.

Pastikanlah untuk membacakan Kisah Aplikasi Kehidupan kepada murid-murid kita dalam pelajaran. Jangan lupakan kegembiraan-kegembiraan dalam proses mengajar yang terdapat di dalam setiap pelajaran.

(8)

KARAKTERISTIK

MURID-MURID ANDA

Empat dan Lima Tahun

Anak-anak adalah individu-individu yang unik dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Mereka memerlukan kasih dan perlindungan, merasa berharga dan penting, membuktikan diri dan keseimbangan perasaan dan pengalaman dalam ketergantungan dan kemandirian. Anak-anak perlu dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang mengekspresikan cinta dan kasih Allah yang sesungguhnya kepada mereka. Mereka membutuhkan kesempatan untuk menyelidiki arti kehidupan, seperti apakah Allah itu dan bagaimanakah manusia saling berhubungan dengan Allah dan sesamanya.

Informasi dalam halaman-halaman berikut ini menyoroti karakter-karakter khusus dari anak-anak berusia empat dan lima tahun. Ketika Anda membaca, pikirkanlah setiap murid di dalam kelas Anda dan bagaimanakah Anda dapat memupuk pertumbuhan mereka sebagai seorang anak Allah.

(9)

Usia 4 Tahun

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN ROHANI PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

Penuh semangat dan gerak.

Senang menggunakan perasaan mereka; senang menyentuh sesuatu. Belajar memotong dengan gunting.

Belajar mengurus diri sendiri terhadap beberapa kebutuhan pribadi mereka

Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang dapat diteladani sikap dan tingkah lakunya sebagai orang Kristen.

Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang memberikan kesempatan bertanya sebanyak-banyaknya kepada murid-murid.

Perlu mendengarkan Kisah Pelajaran dengan jelas dan sederhana, terutama kisah yang menekankan tentang kebaikan-kebaikan Allah, pengucapan syukur kepada Allah, kasih Yesus kepada murid-murid dan Yesus sebagai seorang sahabat dan penolong.

Dapat mengucapkan doa yang sederhana terutama doa pengucapan syukur.

Dapat berpartisipasi dalam pelayanan kasih dengan berbagi makanan, uang dan dengan berbuat sesuatu bagi orang lain

Dapat mengalami keindahan dan keajaiban dalam dunia Allah. Dapat mengembangkan rasa memiliki pada gereja

Hanya dapat memperhatikan dalam waktu singkat. Senang tertawa dan bertingkah bodoh.

Senang mengatakan yang bukan-bukan.

Belajar mengidentifikasi dan mengenal nama-nama warna, ukuran dan bentuk. Mengerti konsep waktu.

Memiliki gambaran yang indah dan banyak bertanya. Mulai mempelajari cara memecahkan suatu masalah.

Mengenal lebih banyak kosa kata dan mulai bermain dengan kata-kata.

Senang dengan aktivitas-aktivitas musik dan dapat bermain dengan nada-nada yang sederhana.

Mulai menggambar bentuk-bentuk yang telah mereka kenal

Belajar untuk mengungkapkan perasaan-perasaan mereka.

Mulai senang berinteraksi dengan murid-murid lainnya ketika mereka sedang bermain bersama.

Mulai belajar mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan. Belajar menunggu giliran mereka.

Ada kemungkinan agak sulit berpisah dengan orang tua khususnya dengan ibu. Mau menolong.

Senang merasa penting.

u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u

(10)

Usia 5 Tahun

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN ROHANI PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

Hanya dapat memperhatikan pelajaran dalam waktu singkat dan keinginan untuk bergerak begitu tinggi oleh karena perkembangan otot-ototnya.

Mencoba menguasai berbagai macam keahlian yang memerlukan koordinasi: melompat, melempar bola, berlari dan mendaki.

Tidak pernah beristirahat, aktif dan penuh semangat.

Memperlihatkan keinginan untuk belajar namun memiliki keterbatasan kekuatan dan kelincahan

Dapat mengenali doa dan aspek yang biasa ada pada iman kita.

Senang mendengarkan Kisah Pelajaran tentang orang hidup yang selalu taat kepada kehendak Allah, biasanya cerita-cerita mengenai ajaran Yesus untuk menolong sesama agar dapat belajar bagaimana untuk dapat hidup bersama.

Senang mendengarkan kisah pendek tentang gereja sekarang dan masa lampau. Telah siap untuk diperkenalkan pada dasar iman dari gereja kita, seperti arti dari Hari Sabat, Roh Kudus dan berdoa dalam bahasa Roh.

Perlu untuk merasakan doa melalui penglihatan atau pendengaran orang tua dan orang dewasa, turut serta dalam doa dan merasakan bahwa doa itu dapat menolong dan penting dalam hidup.

Perlu dikelilingi oleh guru-guru yang menerapkan pesan-pesan Alkitab pada situasi sekarang ini.

Perlu merasakan gereja sebagai tempat mereka menyembah Allah dan tempat yang perlu mereka pelihara.

Banyak menanyakan pertanyaan untuk menambah perbendaharaan informasi, khususnya mengawali pertanyaan dengan “Mengapakah…?”.

Sangat berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, ingin mengetahui bagaimanakah sesuatu itu bekerja.

Terutama mengerjakan dengan spontanitas, pikiran yang nyata.

Mengunakan bentuk-bentuk seni dan kata-kata untuk menyatakan ide dan perasaan.

Mengembangkan keahlian berkomunikasi

Sedang memperhatikan tentang keadilan atau “kesamaan”. Memperlihatkan kasih sayang kepada mereka yang disayangi. Mencari penerimaan, pengertian, dorongan dan kasih sayang. Senang melakukan aktivitas bersama keluarga.

Memantapkan konsep dan kebersihan diri secara rutin. Melakukan kebiasaan yang praktis.

u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u

(11)

BAHAN BAHAN

YANG DIBUTUHKAN

Buku-Buku

Buku cerita Alkitab, buku murid-murid tentang lingkungan, keluarga dan teman-teman. Sebuah rak buku yang tidak tinggi untuk memudahkan murid-murid untuk menjangkau buku-buku itu.

Bahan-Bahan Seni

Bahan-bahan dasar termasuk krayon besar, pulpen, gunting yang berujung tumpul, solasi, lem, kertas lipat dalam bermacam warna, adonan tepung atau garam, majalah, katalog. Bahan penolong lainnya: cat air dengan warna-warna dasar, kuas yang bergagang panjang, piring yang dangkal untuk lem atau cat, sisa-sisa kain atau benang, taplak meja plastik dan kaos-kaos gambar.

Keajaiban-Keajaiban Alam Allah

Meja pendek untuk mempermudah memamerkan seluruh bahan-bahan. Taplak meja dengan dilapisi plastik dan Anda dapat menaruh koleksi batu-batu, kerang dan bahan-bahan alam lainnya; sebuah aquarium, kotak-kotak bertingkat, magnet, tumbuhan atau biji-bijian. Sediakan kaca pembesar.

Alat-Alat Musik

Berbagai macam alat musik ritmis (kerincing, bel, tongkat dan lain sebagainya.) baik buatan sendiri atau dibeli adalah alat yang pertama disediakan. Radio kaset merupakan tambahan yang bagus.

Mainan-Mainan Keahlian

Mainan PUZZLE adalah mainan yang baik karena melatih kemampuan motorik, imajinasi dan konsentrasi.

Kami sarankan Anda untuk selalu menyediakan bahan-bahan standar (Alkitab, pensil, krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, papan tulis, kertas tulis) di dalam kelas.

Biarpun bahan-bahan ini tidak selalu dipakai pada setiap pelajaran, Anda harus selalu menyiapkannya.

(12)

MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA

MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB

Janganlah takut untuk mencoba sandiwara boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!

Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan sandiwara boneka:

~ Seorang anak lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikritik.

~ Murid-murid menjadi lebih terlibat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Pesona dari sandiwara boneka menarik hati bahkan dari anak-anak yang paling pemalu sekalipun.

~ Sama seperti boneka-boneka membebaskan anak-anak untuk lebih mengekspresikan diri, begitu pula Anda, bebas dalam membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya.

Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?

~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan nyata atau menyembunyikan gerakan bibir Anda. Anak-anak senang menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka, bukan pada pelaksanaan teknisnya.

~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.

~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatlah bahwa boneka dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.

Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:

~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.

~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran mereka di dalam kelompok yang kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri. ~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru

adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika murid-murid sedang bersandiwara.

(13)

MENGAJAR DENGAN MUSIK

~ Biarkanlah murid-murid dengan sukarela mengajukan peran yang mereka inginkan.

~ Dorongkan kreativitas. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.

~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.

Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi daripada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran.

~ Puji-pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda.

~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik.

~ Murid-murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.

Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama murid-murid Anda:

~ Pelajarilah puji-pujian yang baru sebelum Anda mengajarkan mereka.

~ Nyanyikanlah sebuah pujian kepada murid-murid sebelum Anda menyuruh mereka menyanyikannya.

~ Bicarakanlah mengenai makna dari syair pada pujian.

~ Nyanyikanlah pujian dengan cara-cara yang variatif – menggunakan benda-benda, alat musik, bunyi-bunyian, dengan gerakan, dan lain sebagainya.

Ketika Anda mengajarkan bagian ini, bagaimanakah Anda akan

membantu murid-murid mengenal isi pelajaran ini? Di bawah ini, ada

beberapa saran yang dapat membantu:

Persiapkanlah

Anak-anak pada usia ini luar biasa aktif. Perhatian mereka mereka paling lama hanya bertahan sepuluh hingga lima belas menit saja. Biasakanlah untuk merencanakan lebih dari yang mungkin Anda dapat lakukan. Bacalah pelajaran dengan cermat, lalu jalankan aktivitas yang hendak Anda lakukan. Bila Anda merasa perlu memotong beberapa aktivitas, Bila berada dalam keadaan yang tak terduga, lakukanlah seadanya dan semampu Anda. Namun di atas semua itu, berdoa, berdoa dan berdoalah!

(14)

Aturlah

“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah

sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai

dengan gayamengajarAnda.Simpanlahbahan-bahankeseniandidekattempat

kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah

tempat untukberdoadari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah

tempat dramadimana murid-murid dapat memerankan kisah-kisah pelajaran.Anda

mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan

bahan-bahan lainnya untukmembuatkostum.

Sesuaikanlah

Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitas-aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam

“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka jarang menghadiri kelas. Mereka harus merasa nyaman sewaktu di dalam kelas walaupun Anda hanya bertemu dengan mereka seminggu sekali. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.

(15)

AYAT HAFALAN

1. “Allah mengutus Anak-Nya.”

(Gal. 4:4)

2. “Aku memberitakan kesukaan besar kepadamu.”

(Luk. 2:10)

3. “Sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu.”

(Luk. 2:30)

4. “Allah adalah tempat perlindungan kita.”

(Mzm. 62:9)

5. “Anak itu penuh hikmat.”

(Luk. 2:40)

6. “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air.”

(Mat. 3:16)

7. “Jadilah pengikutku, sama seperti aku telah menjadi pengikut

Kristus.”

(1 Kor. 11:1)

8. “Takut akan Allah.”

(Pkh. 12:13)

9. “Ia yang memelihara kamu.”

(1 Pet. 5:7)

10. “Percayalah kepada Allah.”

(Yoh. 14:1)

11. “Allah adalah kasih.”

(1 Yoh. 4:8)

12. “Kasihilah Allah dengan segenap hatimu.”

(16)
(17)

PELAJARAN

1

KELAHIRAN YESUS

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan: Mat. 1:18-25; Luk. 1:26-33 Kebenaran Pelajaran:

Memungkinkan murid-murid mengetahui bahwa seorang malaikat telah berbicara kepada Maria dan Yusuf tentang kelahiran Yesus.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa Allah telah merencanakan terlebih dahulu untuk mengutus Yesus menjadi Juruselamat kita.

Ayat Hafalan:

“Allah mengutus anak-Nya” (Gal. 4:4).

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah datang ke dunia ini. Kedatangan-Mu adalah suatu peristiwa yang begitu pentingnya bagi kami karena Engkau datang untuk menyelamatkan kami. Karena inilah, maka kami mengucap syukur kepada-Mu. Haleluya! Amin.

Yusuf dan Maria adalah keturunan raja Daud. Mereka tinggal di sebuah kota di Galilea yang bernama Nazaret.

Pengarang kitab Injil Lukas memberitahukan bagaimana Allah mengatur sehingga Anak-Nya lahir di Bethlehem – Yudea, seperti yang telah dinubuatkan berabad-abad yang lalu (Mik. 5:1). Kaisar Agustus mengeluarkan surat keputusan untuk penyelenggaraan sebuah sensus penduduk yang diadakan secara menyeluruh di semua pendudukan Romawi. Hal ini menjadi suatu kebiasaan untuk menghitung jumlah penduduk setiap empat belas tahun untuk perpajakan. Sensus tersebut, yang dilaksanakan enam tahun sebelum masehi, mengharuskan Yusuf dan Maria pergi dari Nazaret di Galilea menuju Betlehem di Yudea.

Nubuat tentang kelahiran Yesus juga tercatat di dalam Yes. 7:14. “Imanuel”

yang berarti: “Allah menyertai kita”. Allah memilih nama “Yesus” yang berarti: “Tuhan yang menyelamatkan”.

Betlehem

Betlehem adalah kota Daud yang terkenal. Kota ini terletak 9 km di sebelah selatan Yerusalem. Dahulu kota ini bernama Efrata (Kej. 35:19), dan kota ini dikenal dengan nama Bethlehem Yudea, untuk membedakannya dari kota lainnya yang memiliki nama yang sama. Makam Rahel ada di dekat sana; nenek moyang raja Daud tinggal di sana; demikian juga Yesus lahir di sana.

(18)

KOSA KATA PELAJARAN

KISAH PELAJARAN

Malaikat:

Seorang pembawa pesan khusus dari Allah. Kadang kala Allah memerintahkan malaikat untuk memberitahukan kepada kita apa yang ingin Allah katakan. Dengan cara demikian Yusuf dan Maria mengetahui apa yang Allah perintahkan atas mereka.

Kandang:

Tempat binatang ternak makan dan tidur.

Palungan:

Kotak yang sangat besar untuk menyimpan makanan binatang. Karena Yusuf dan Maria tidak memiliki tempat tidur yang layak, akhirnya mereka menggunakan palungan yang kosong untuk dijadikan tempat tidur.

Keledai:

Binatang yang tampak seperti kuda kecil. Pada zaman Alkitab, orang menunggangi keledai untuk menempuh perjalanan.

Pada zaman dahulu, ada seorang gadis yang bernama Maria. Ia menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Yusuf.

Lalu suatu ketika, seorang malaikat menampakkan diri dan berbicara kepada Maria! Nama malaikat itu adalah Gabriel. Malaikat itu berkata, “Maria, engkau telah dipilih Allah untuk menjadi seorang wanita yang sangat istimewa. Allah beserta denganmu.”

Maria tidak memahami apa yang dibicarakan malaikat itu. Ia tidak mengerti mengapa seorang malaikat berbicara kepadanya. Ia menjadi takut! Ia bertanya-tanya dalam hatinya, mengapa malaikat itu menampakkan diri kepadanya.

Malaikat itu mengetahui Maria merasa takut. Ia berkata: “Janganlah takut,

Maria. Allah berkenan denganmu. Ia memiliki suatu rencana yang indah bagimu.”

Maria masih merasa takut. Lalu, malaikat itu berkata: “Maria, Allah memiliki suatu rencana yang indah bagimu. Engkau akan memperoleh seorang bayi yang sangat istimewa. Engkau akan mendapatkan seorang anak laki-laki, dan engkau akan menamai-Nya Yesus. Bayi ini akan menjadi Anak Allah. Ia akan bertambah besar untuk menjadi seseorang yang memiliki peranan yang amat penting bagi kehidupan manusia.”

Setelah selesai berbicara, malaikat itu meninggalkan Maria. Maria tak hentinya merenungkan tentang semua hal yang diberitahukan malaikat kepadanya.

Malaikat Menampakkan Diri Kepada Yusuf

(19)

dan melahirkan seorang bayi, ia merasa sangat kecewa terhadap Maria. Ia tidak lagi ingin menikahi Maria menjadi istrinya.

Namun pada suatu malam, ketika Yusuf sedang tidur, seorang malaikat

menampakkan diri kepadanya juga. Malaikat itu berkata: “Yusuf! Janganlah takut

untuk mengambil Maria sebagai istrimu. Bayi yang akan dilahirkan adalah kiriman dari Allah. Maria akan mendapatkan seorang anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus. Dia akan menjadi bayi yang istimewa, dan Dia akan tumbuh untuk menolong seluruh umat manusia.”

Setelah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Allah kepadanya. Yusuf pergi kepada Maria dan menikahinya. Yusuf percaya bahwa apa yang dikatakan malaikat itu benar. Ia tahu bahwa bayi Maria akan menjadi bayi yang istimewa. Bayi itu akan bernama Yesus.

Yesus Lahir

Tidak lama setelah Yusuf dan Maria menikah, raja ingin mengetahui berapa banyak orang yang tinggal di negerinya. Maka Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem untuk dihitung oleh pegawai kerajaan.

Namun Maria akan segera melahirkan. Ia tidak mampu berjalan jauh, maka Maria menunggangi seekor keledai. Akhirnya mereka tiba di Bethlehem. Mereka perlu mencari tempat untuk bermalam. Mereka pergi ke penginapan untuk bermalam di sana, namun tidak ada lagi kamar yang kosong. Apakah yang akan mereka lakukan? Kasihan Yusuf dan Maria! Satu-satunya tempat yang mereka temui adalah di sebuah kandang berisi binatang-binatang. Namun mereka mungkin merasa lega karena telah menemukan tempat untuk bermalam.

Ketika mereka beristirahat di dalam kandang, sesuatu yang istimewa terjadi. Tiba saatnya Maria melahirkan. Maria melahirkan seorang bayi laki-laki. Yusuf dan Maria sangat bersukacita! Mereka membaringkan Dia di dalam palungan.

Maria dan Yusuf menghabiskan banyak waktu memperhatikan bayi mereka. Mereka teringat apa yang dikatakan malaikat kepada mereka. Mereka menamai bayi itu Yesus. Mereka mengetahui bahwa Dia adalah Anak Allah.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Menurut kalian, mengapa Maria terkejut ketika seorang malaikat menampakkan

diri kepadanya? (Mungkin Maria belum pernah melihat malaikat sebelumnya.) 2. Apakah yang diberitahukan malaikat itu kepada Maria? (Malaikat itu

memberitahukan agar Maria tidak takut; malaikat itu berkata bahwa Maria akan segera memperoleh seorang bayi yang istimewa – Anak Allah!)

3. Apakah yang diberitahukan malaikat itu kepada Yusuf? (Malaikat itu memberitahukan agar Yusuf tidak takut; malaikat itu berkata bahwa bayi itu akan menjadi sangat istimewa.)

4. Apakah yang Yusuf lakukan setelah malaikat berbicara kepadanya? (Yusuf segera pergi menemui Maria dan menikahinya.)

5. Apakah yang dijelaskan malaikat kepada Yusuf? (Bahwa bayi ini akan menjadi Anak Allah.)

(20)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Kunjungan Nenek

Tujuan: Mengajarkan anak-anak bahwa Allah lebih dahulu merencanakan untuk mengutus Yesus untuk menjadi Juruselamat kita.

Pada suatu hari, Susie pulang dari sekolah. Sambil berjalan membuka pintu, ia memanggil, “Aku pulang!”

Tidak ada yang menjawab. Di mana semua orang? Susi berjalan ke dapur. Ia mendapati saudara perempuannya Anna sedang membuat kue.

“Mmmm…” gumam Susie. “Aromanya nikmat, Anna. Bolehkah aku mendapatkan satu kue?”

Anna berkata, “Mengapa kita tidak menunggu hingga nenek tiba di sini?”

“Nenek akan datang?” Susie balik bertanya.

“Ya,” jawab Anna, “Ia akan datang untuk menghabiskan akhir pekan bersama kita.”

“Horeee!” teriak Susie.

Susie menemukan ibunya bu Lim di kamar tamu. Ia sedang memasang seperai yang baru di atas tempat tidur.

“Ibu, nenek akan datang berkunjung! Aku telah menggambar sebuah lukisan untuk diberikan kepadanya bila aku tahu lebih dahulu, “ kata Susie.

“Tidakkah kamu ingat, Susie? Kita telah merencanakan kunjungan nenek di akhir pekan ini.”

“Ini seperti apa yang diajarkan guru kepada kita minggu ini. Kita belajar bagaimana Allah merencanakan kedatangan Yesus ke bumi, “ kata Susie.

“Benar!” kata bu Lim. “Dan Yesus memang datang ke bumi, seperti yang telah Allah rencanakan.”

“Dan nenek akan datang berkunjung, seperti yang telah kita rencanakan!”

kata Susie.

“Maukah kamu menolong ibu memasang seperai ini di tempat tidur untuk nenek?” tanya bu Lim.

“Tentu, ibu!” kata Susie dengan senyum di wajahnya.

6. Di manakah Maria meletakkan bayinya? (Maria meletakkan bayinya di dalam sebuah palungan.)

Pernahkah kalian membantu membuat rencana yang istimewa? Mungkin membantu mempersiapkan makan malam yang istimewa, atau liburan keluarga. Apakah maksud dari merencanakan sesuatu? (untuk memutuskan lebih awal apa yang akan dilakukan) Di masa lalu Allah merencanakan untuk melakukan sesuatu yang istimewa bagi kita. Allah merencana untuk mengutus Anak-Nya, Yesus sebagai seorang bayi kecil. Allah berencana agar Yesus tumbuh menjadi Juruselamat kita. Yesus adalah Juruselamat kita karena Ia telah menyelamatkan kita. Suatu hari nanti kita akan menikmati sukacita yang kekal bersama Yesus di surga.

(21)

AKTIVITAS 1

Aksi Sajak

Marilah kita ceritakan kembali kisah ini dalam bentuk sajak. Pimpinlah murid-murid Anda dalam membaca sajak berikut ini.

Satu hari ketika sedang sendiri di kamarnya,

(Gerakan membentuk atap dengan tangan di atas kepala.)

Maria menundukkan kepalanya dan berdoa.

(Gerakan meniru posisi dalam berdoa.)

Tiba-tiba seorang malaikat berdiri di sampingnya,

(Gerakan berdiri.)

Berkata bahwa Yesus akan datang ke dunia,

(Gerakan menunjuk.)

Dan Allah akan mengutus anak-Nya.

(Gerakan mengayun dengan lengan.)

Lalu Maria mulai berdoa.

(Gerakan tersenyum dan melipat tangan.)

Oh, betapa bahagia Maria pada hari itu.

(Gerakan bertepuk tangan pada saat menyebutkan kalimat ini.)

AKTIVITAS 2

Mengapa Allah Mengutus Yesus?

Mintalah murid-murid mengisi garis yang kosong dengan melihat pada gambar di sebelah kalimat yang ada.

Mengapa Allah, Bapa di sorga, mengutus Yesus? (Karena Ia mengasihi kita.) Pada mulanya, Allah menciptakan sorga dan dunia. Kemudian, Allah menciptakan manusia. Namun setelah Allah menciptakan manusia, mereka tidak patuh pada-Nya. Manusia berbuat dosa. Mereka harus meninggalkan Taman Eden.

Maka Allah membuat sebuah jalan untuk menolong manusia berhenti melakukan yang salah. Allah memberikan jalan bagi manusia untuk menjadi orang yang baik, saleh, dan mengasihi. Allah mengutus Anak-Nya, Tuhan Yesus, untuk mati karena dosa semua manusia.

Ketika kita merenungkan semua yang telah Allah lakukan bagi kita, ketika kita merenungkan bagaimana Allah memberikan milik-Nya yang paling berharga, kita perlu bersyukur kepada-Nya.

(22)

PETUNJUK BAGI GURU

Anak-anak belajar dengan lebih baik dengan pengalaman visual. Alat bantu visual, seperti boneka, yang digunakan sebagai tambahan dalam menyampaikan pelajaran, dapat meningkatkan drastis kemampuan anak dalam belajar. Guru-guru dapat menyiapkan boneka-boneka ini sebelumnya untuk digunakan dalam pelajaran atau dalam aktivitas murid.

(23)

PELAJARAN

2

PARA GEMBALA

MENDENGAR KABAR BAIK

Kitab Bacaan:

Luk. 2:8-18

Kebenaran Pelajaran:

Memungkinkan murid-murid untuk mengetahui bahwa seorang malaikat memberitahukan kepada para gembala tentang kelahiran Yesus.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa seharusnya kita mengucap syukur kepada Allah karena telah mengutus - Yesus Kristus, Anak-Nya.

Ayat Hafalan:

“Aku memberitakan kesukaan besar kepadamu.” (Luk. 2:10)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kami. Kami ingin memuji-Mu. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Pada masa Alkitab, pekerjaan gembala tidak tidak dipandang tinggi oleh golongan elite keagamaan. Karena tuntutan pekerjaannya untuk menjaga domba gembalaannya 24 jam sehari, mereka tidak dapat memenuhi banyak syarat dari berbagai upacara dan peraturan keagamaan. Rencana Allah sungguh berbeda dengan rencana manusia. Allah bermaksud agar kabar baik-Nya diketahui oleh golongan terbawah lebih dahulu.

Allah mengutus malaikat-malaikat untuk memenuhi surga dengan puji-pujian untuk memberitakan kedatangan Juruselamat atas umat manusia. Malaikat-malaikat memuji Allah atas segala kebaikan-Nya sambil memberitakan kabar kesukaan itu kepada para gembala.

KOSA KATA PELAJARAN

Gembala:

Orang yang menjaga ternak domba.

Memuji:

Mengatakan perkataan yang baik tentang seseorang. Kita dapat memuji Allah dengan bernyanyi.

Juruselamat:

Seseorang yang menyelamatkan banyak orang. Inilah sebabnya mengapa Yesus dilahirkan, yaitu untuk menyelamatkan kita semua.

(24)

KISAH PELAJARAN

Pada pelajaran hari ini, kita akan belajar bagaimana beberapa tokoh Alkitab mendengarkan pesan-pesan yang sangat istimewa. Dengarkanlah apakah kabar yang baik ini!

Anak-anak yang terkasih, tahukah kalian siapakah gembala itu? Gembala adalah seseorang yang pekerjaannya menjaga dan memelihara domba-domba. Seperti apakah suara domba? (Tirukan suara domba.) Domba tidak mudah digembalakan, terutama bila mereka tersesat. Sang gembala harus menemukan mereka dan membawa mereka kembali.

Itulah yang dilakukan gembala-gembala di dalam kisah pelajaran hari ini. Mereka menjaga domba-domba dan memastikan bahwa mereka aman dan mendapatkan cukup makanan dan minuman. Suasana saat itu tenang dan sunyi. Bintang-bintang berkilauan di langit.

Seorang Malaikat Menampakkan Diri

Tiba-tiba, ada sebuah cahaya yang sangat terang, dan seorang malaikat

muncul di hadapan para gembala! “Apa yang terjadi?” para gembala mungkin saling

berbisik. Mereka merasa takut. Mereka begitu takut sehingga mereka mulai gemetar. Mereka belum pernah melihat malaikat sebelumnya.

Malaikat itu berkata, “Jangan takut! Aku membawakan kabar baik

kepadamu.”

Para gembala masih gemetaran. Mereka berpikir, apakah kabar baik itu? Malaikat itu meneruskan perkataannya, “Hari ini, di Betlehem, seorang Juruselamat telah lahir bagi kalian. Dia adalah Kristus. Kalian akan akan menjumpai Dia dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Lebih Banyak Malaikat Muncul

Dalam sekejap, langit telah penuh dengan malaikat-malaikat! Mereka

menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Mereka bernyanyi, “Kemuliaan bagi Allah di

tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya!”

Lalu malaikat-malaikat itu pergi. Para gembala tidak lagi takut. Mereka

berkata, “Mari kita pergi ke Betlehem! Mari kita lihat apa yang dikatakan malaikat

itu.”

Gembala-Gembala Memberitakan Kabar Baik

Para gembala dengan segera pergi ke Betlehem. Mereka menemukan bayi Yesus seperti yang telah dikatakan malaikat yang muncul kepada mereka. Para gembala menemukan Dia di sebuah kandang, terbaring di sebuah palungan.

Gembala-gembala itu sangat bersukacita. Setelah mereka meninggalkan kandang itu, mereka berlari dan mengabarkan ke semua orang, apa yang telah terjadi. Mereka berkata kepada orang-orang lain mengenai malaikat-malaikat yang mereka lihat, dan mereka menceritakan tentang Bayi di dalam palungan. Para gembala terus memuji-muji Allah atas segala mujizat yang telah mereka lihat dan dengar.

(25)

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Siapakah gembala itu? (Seseorang yang menjaga domba-domba.)

2. Siapakah yang dikunjungi oleh malaikat-malaikat? (Para gembala.)

3. Apakah kabar baik yang mereka siarkan? (Yesus telah lahir; para gembala itu dapat menemukan-Nya di dalam palungan di Betlehem.)

4. Apakah yang para gembala lakukan setelah mereka mendengar kabar itu? (Mereka pergi untuk melihat bayi Yesus.)

Allah mengutus Yesus dengan suatu alasan. Apakah kalian mengetahui alasan itu? Setelah Yesus dewasa, Ia mati di atas kayu salib dan bangkit kembali agar Dia dapat menjadi Juruselamat kita. Kita patut menaikkan ucapan syukur setinggi-tingginya kepada Allah yang telah mengutus Yesus. Malaikat-malaikat berterima kasih kepada Allah yang telah mengutus Yesus dengan menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. Gembala-gembala berlari untuk melihat Yesus dan setelah itu memberitakan kepada semua orang mengenai Dia. Bagaimanakah kita menunjukkan syukur dan rasa terima kasih kepada Yesus Juruselamat kita? (Memberitakan tentang Dia; menyanyikan pujian kepada Allah.)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Mengucap Syukur Setiap Hari

Tujuan: Mengajarkan anak-anak bahwa kita harus berterima kasih kepada Allah setiap hari karena telah mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus yang menjadi Juruselamat kita.

Suatu hari, Lily pulang ke rumahnya dari rumah Mary, temannya. Saat itu adalah petang yang dingin di musim salju. Saat bibi Jane mengendarai mobil pulang ke rumah, Lily melihat banyak toko dengan lampu-lampu yang terang mengelilingi jendela-jendela. Lily juga melihat pohon-pohon cemara di balik jendela-jendela itu. Pohon-pohon itu dihiasi dengan bola-bola yang terang berkilauan, lampu-lampu hias dan permen-permen tongkat. Sewaktu Lily di rumah Mary, ia juga melihat pohon cemara seperti itu. Pohon itu disebut pohon Natal. Ada banyak kado di bawah pohon itu.

Lily merasa sedikit sedih. Ia mengharapkan keluarga juga mempunyai pohon yang terdapat banyak kado di bawahnya.

Lily kemudian bertanya, “Bibi Jane, mengapa kita tidak mempunyai pohon

cemara dengan lampu-lampu dan bola hias di rumah kita? Bila kita mempunyai sebuah pohon seperti itu, kita dapat menaruh kado-kado dan hadiah di bawahnya, seperti yang dimiliki keluarga Mary.”

Bibi Jane menjawab, “Mary mempunyai pohon seperti itu karena ia

mempercayai hari Natal.”

“Aku pernah mendengar tentang Natal sebelumnya,” kata Lily, “Di sekolah, kita membuat daun-daun holly dan permen tongkat.”

“Alasan mengapa orang-orang merayakan hari Natal adalah karena mereka menganggap Yesus lahir pada tanggal 25 Desember,“ kata bibi Jane,

(26)

“Tetapi sebenarnya Alkitab tidak pernah mengungkapkan kapan sebenarnya Yesus lahir.”

“Jadi kita tidak tahu kapan Yesus lahir?” tanya Lily.

“Ya. Namun tidak apa-apa bila kita tidak tahu kapan Yesus lahir. Allah telah mengatakan pada kita untuk mengucap syukur setiap hari untuk Anak-Nya, Yesus Kristus.”

“Bibi Jane, bila aku tiba di rumah, aku akan melukis sebuah gambar untuk menunjukkan terima kasihku kepada Yesus, walaupun hari ini mungkin bukan hari ulang tahun-Nya!” kata Lily.

“Anak yang baik.” Kata bibi Jane.

AKTIVITAS 1

AKTIVITAS 2

AKTIVITAS 3

Para Gembala Menyembah Bayi Yesus

Ulangilah Kisah Pelajaran dengan membaca cerita sandi. Bimbing selalu aktivitas ini untuk mendukung tujuan pelajaran.

Ketika bayi Yesus lahir, seorang malaikat memberitakan kepada gembala-gembala tentang kelahiran-Nya. Ketika gembala-gembala-gembala-gembala sedang menjaga domba-domba mereka, seorang malaikat muncul di langit. “Jangan takut. Aku membawakan kabar baik kepadamu. Yesus lahir di Betlehem.” Lalu malaikat-malaikat lain memenuhi langit dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Tiba-tiba mereka hilang. Gembala-gembala yang bersukacita itu berkata, “Mari kita melihat bayi Yesus.” Para gembala menemukan bayi Yesus di sebuah palungan. Maria pasti telah memberitahukan mereka bahwa nama bayi itu adalah Yesus. Setelah para gembala melihat Bayi itu, mereka pergi ke luar dan memberitakan apa yang telah mereka lihat dan dengar pada semua orang.

(Mohon perhatikan Buku Aktivitas Murid.)

Para Malaikat Membawa Kabar Baik

Enam malaikat tampak tersembunyi di dalam gambar ini. Temukan dan warnailah mereka.

Selipan Buku Bergambar Malaikat Bahan:

Pola selipan buku bergambar malaikat, karton tebal, gunting, pita warna warni, spidol berwarna, penggaris, penjepit, lem.

Persiapan:

Gambarlah pola selipan buku bergambar malaikat itu di atas karton tebal dan potonglah satu buah pola bagi setiap murid. Potonglah pita warna warni itu dengan

(27)

ukuran 15 cm, empat pita untuk tiap murid. Kemudian potonglah pita berwarna itu untuk dijadikan ikat pinggang dengan ukuran 7,5 cm, satu ikat pinggang untuk tiap murid.

Perintahkanlah tiap murid untuk mengikuti petunjuk di bawah ini: 1. Gunakanlah spidol untuk menggambar wajah dan rambut malaikat.

2. Jepitlah pita yang berwarna warni itu di bagian ikat pinggang dari pola malaikat itu. (gambar a)

3. Lekatkanlah pita ikat pinggang itu di atas pita yang berwarna warni itu. (gambar b)

4. Lekatkanlah ujung pita ikat pinggang itu pada bagian dari pola malaikat itu. (gambar c)

5. Untuk menggunakan selipan buku bergambar malaikat itu, taruhlah lengan malaikat itu memanjang di halaman yang engkau ingin taruh selipan buku itu. (gambar d)

Apakah yang dilakukan malaikat-malaikat dalam Kisah Pelajaran hari ini? Dapatkah kalian menemukan kisah di dalam Alkitab dan tandailah dengan selipan buku bergambar malaikat ini?

Para Malaikat Membawa Kabar Baik

Enam malaikat tampak tersembunyi di dalam gambar ini. Temukan dan warnailah mereka.

(28)
(29)

Para Gembala Menyembah Bayi Yesus

Ulangilah Kisah Pelajaran dengan membaca cerita sandi. Bimbing selalu aktivitas ini untuk mendukung tujuan pelajaran.

(30)
(31)

PELAJARAN

3

SIMEON DAN HANA MELIHAT YESUS

Kitab Bacaan:

Luk. 2:21-38

Kebenaran Pelajaran:

Memungkinkan murid-murid untuk mengetahui bahwa Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Allah.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Ayat Hafalan:

“Sebab mata-Ku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.” (Luk. 2:30)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah menjadi Juruselamat kami. Kami selalu ingin memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Kata “circumcision” - sunat dalam bahasa inggris, berasal dari bahasa latin

yang berarti “memotong sekeliling”. Menurut keterangan Alkitab, penyunatan

dilakukan dengan cara memotong kulit penutup pada bagian depan penis dengan operasi medis. Pada zaman sekarang, Umumnya bayi yang lahir di dunia barat menjalani operasi sederhana ini di masa balitanya karena pertimbangan kesehatan.

Kata “sunat” pertama kali disebutkan di dalam kitab Kej. 17. Perjanjian

kudus ini adalahserangkaian janji Allah. Pertamabersifat pribadi(Abram menjadi

manusia yang baru dan namanya menjadi Abraham). Kedua bersifat nasional (nubuat bangkitnya kerajaan monarki - Israel). Ketiga, bersifat rohani (Hubungan yang dimeteraikan antara Allah dengan Abraham dan keturunannya).

Menurut hukum Taurat Musa - Im. 12, seorang perempuan yang melahirkan anak laki-laki, menjadi najis selama tujuh hari. Selanjutnya, ia harus tinggal menantikan pentahiran dari darah nifas selama 33 hari. Di hari yang keempat puluh, ia harus mempersembahkan korban penghapus dosa. Namun bila ia tidak mampu, ia dapat mengambil dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung merpati sebagai gantinya. Oleh karena itu, pada hari keempat puluh setelah hari kelahiran Yesus, Yusuf dan Maria membawa-Nya ke Bait Suci untuk memenuhi segala keperluan yang berkenaan dengan hukum Taurat Musa itu.

Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Bait Suci untuk menyerahkan-Nya kepada Allah. Simeon, seorang yang benar dan saleh di Yerusalem, bertemu dengan mereka di Bait Suci dan memberkati mereka, karena Simeon mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias. Demikian pun dengan Hana, nabi perempuan, juga memberi kesaksian bahwa Yesus akan menyelamatkan bangsa Israel.

Seperti yang diperintahkan oleh hukum Taurat Musa, Yusuf dan Maria

menyunat Yesus pada hari ke-delapan. Mereka menamai Dia “Yesus”, seperti yang

(32)

Simeon

Simeon adalah orang yang tinggal di Yerusalem, seorang yang benar dan saleh. Ia adalah salah satu dari sedikit orang yang menanti-nantikan kedatangan Mesias. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias dengan matanya sendiri.

Ketika Yesus dibawa orang tua-Nya masuk ke dalam bait Allah untuk disunat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah. Ia telah melihat keselamatan yang dari Allah bagi semua umat manusia. Simeon terus berbicara kepada Maria yang tercengang-cengang tentang peran Kristus.

Hana

Hana, seorang janda tua, anak Fanuel dari suku Asyer. (Luk. 2:36-38) Seperti Simeon, yang juga beberapa dari sedikit orang yang menantikan kedatangan Mesias, mendapatkan penglihatan nubuat. Hana adalah seorang yang taat yang tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Ketika mendengar kata-kata Simeon saat melihat Yesus, Hana mengatakan bahwa Bayi itu adalah Mesias yang telah dinanti-nantikan, dan Hana memuji Allah atas penggenapan janji-Nya.

KOSA KATA PELAJARAN

Merpati:

Sejenis burung yang berwarna putih semuanya.

Tekukur:

Sejenis burung yang gemuk tubuhnya dan kecil kepalanya.

Memberkati:

Mengatakan suatu hal yang baik bagi orang lain. Sama seperti ketika Simeon memberkati Yusuf dan keluarganya. Ia mengatakan hal-hal yang baik akan terjadi pada mereka kemudian.

Puasa:

Tidak makan dan minum selama beberapa waktu lamanya.

KISAH PELAJARAN

Sekarang Yesus telah berusia delapan hari. Yusuf dan Maria menamai-Nya “Yesus”, nama yang diberikan malaikat kepada-Nya sebelum Ia dilahirkan.

Telah tiba waktunya untuk membawa Yesus ke dalam Bait Allah. Yusuf dan Maria hendak membawa Yesus ke hadapan Allah. Mereka akan membawa persembahan ke Bait Allah, yang berupa sepasang burung merpati atau dua ekor burung tekukur muda. Mereka sibuk mempersiapkan diri untuk perjalanan itu.

Jusuf dan Maria Membawa Yesus ke Bait Allah

(33)

mempersembah-kan korban persembahan mereka. Lalu mereka melihat seseorang yang sudah sangat tua yang bernama Simeon. Allah telah berjanji padanya, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Anak Allah.

Simeon Bersukacita Melihat Bayi Yesus

Simeon bergegas menghampiri Yusuf dan Maria. Ia memperhatikan bayi Yesus. Dengan segera ia mengetahui bahwa bayi ini adalah Anak Allah. Simeon lalu

menatang Yesus dengan tangannya, dan berdoa, “Allahku, Engkau menepati

janji-Mu. Sekarang aku telah keselamatan yang telah Engkau persiapkan bagi semua orang.”

Yusuf dan Maria sangat terkejut. Mereka belum pernah bertemu dengan orang tua ini sebelumnya. Bagaimana ia dapat mengetahui banyak hal mengenai Yesus? Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada mereka, “Bayi ini akan tumbuh untuk menjadi orang yang sangat penting. Ia akan menjadi kebaikan bagi banyak orang di Israel, namun Ia juga akan menjatuhkan beberapa dari mereka.”

Hana Juga Bersukacita Melihat Bayi Yesus

Ketika itu pula, seorang wanita tua menghampiri Yusuf dan Maria untuk melihat bayi Yesus. Ia bernama Hana. Hana hidup bersama suaminya selama tujuh tahun setelah mereka menikah, dan lalu suaminya meninggal. Hana tidak pernah lagi menikah. Sekarang ia telah berumur delapan puluh empat tahun. Hana tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan menyembah Allah siang dan malam dengan berdoa dan berpuasa. Hana tampak bersukacita. Seperti Simeon, Hana juga mengetahui bahwa Bayi ini adalah Yesus, Juruselamat umat manusia. Ketika Hana melihat Yesus, ia mengucapkan syukur kepada Allah yang telah mengutus Yesus. Yusuf dan Maria berdiri di sana, tidak tahu apa yang sebaiknya mereka katakan. Mereka belum pernah bertemu dengan Hana sebelumnya. Bagaimana Hana dapat mengetahui banyak hal mengenai Yesus? Hana juga menyiarkan kabar baik itu kepada orang-orang yang menanti-nantikan Juruselamat.

Simeon kemudian mengembalikan bayi Yesus kepada Yusuf dan Maria. Ia dan Hana sangat bersukacita. Mereka telah melihat Sang Juruselamat.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Apakah Allah menjanjikan kepada Simeon bahwa ia tidak akan mati sebelum ia

melihat bayi Yesus. (Ya.)

2. Di manakah Simeon bertemu dengan bayi Yesus? (Di Bait Suci.) 3. Siapa lagi yang melihat bayi Yesus di Bait Suci itu? (Hana.)

4. Siapakah Hana? (Hana adalah seorang janda namun ia melayani Allah di dalam Bait Suci.)

5. Apakah Hana bersukacita melihat bayi Yesus? (Ya.)

Simeon dan Hana menunjukkan betapa lama mereka telah menantikan bayi Yesus. Allah mengatur suatu kesempatan kepada mereka untuk melihat Yesus, walaupun Ia hanya seorang bayi.

(34)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Di Dalam Museum

Tujuan: Mengajarkan anak-anak bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Bu Laurie dan murid-murid kelasnya melakukan karyawisata ke sebuah museum.

Semua anak-anak berjalan bergandengan dengan pasangan mereka. Kemanapun mereka pergi, mereka harus pergi dengan pasangan mereka. Setiap anak di kelas mendapatkan seorang teman sebagai pasangannya. John berjalan dengan Tommy, Susie dengan Lily, dan David dengan Juan.

Mereka melihat banyak patung marmer di museum. Beberapa berbentuk manusia, beberapa bagi berbentuk binatang. Mereka juga melihat banyak gambar dan lukisan.

Di sebuah gambar, David dan Juan melihat seorang wanita menggendong seorang anak. Mereka memperhatikan lebih dekat pada lukisan itu. Di bawah lukisan, terdapat kalimat yang bertuliskan “Maria dan Yesus”.

“Wow,” kata Juan, “Gambar Yesus sewaktu masih kecil.”

Lalu David melihat gambar seorang laki-laki yang berjubah putih dengan kepala yang bersinar. Di bawah gambar itu, tertera kata “Yesus Kristus”.

“Lihat, ini gambar Yesus yang sudah dewasa,” kata David.

“Ayo kita perlihatkan kepada bu Laurie!” kata Juan.

Bu Laurie kemudian datang dan melihat gambar-gambar itu.

Juan lalu bertanya, “Bu Laurie, seperti inikah gambar dan rupa Yesus?”

Bu Laurie menjawab, “Tidak ada orang yang benar-benar tahu seperti apa

wajah Yesus. Ia hidup di bumi ini di masa yang lampau, dan di zaman itu orang-orang belum menciptakan kamera untuk memotret Yesus.”

Lalu David bertanya, “Lalu bagaimana mereka mengetahui bagaimana

menggambar-Nya sedemikian?”

“Ini hanyalah bagaimana orang-orang mengira-ngira seperti apa wajah Yesus. Tidak ada orang yang benar-benar tahu seperti apa wajah Yesus,” jawab bu Laurie.

“Karena saat itu belum ada kamera!” timpal Juan.

“Benar,” kata bu Laurie sambil tersenyum. “Tapi kita mengetahui bahwa Yesus adalah Anak Allah.”

Juan kemudian berkata, “Yesus mencintai kita walaupun kita tidak

mengetahui rupa-Nya!”

Pada akhir pelajaran, kita mempelajari bagaimana Allah telah merencanakan sebelumnya untuk mengutus Yesus menjadi Juruselamat kita. Yesus adalah Anak Allah. Hari ini, kita tidak dapat melihat Yesus, namun kita masih dapat mempersembahkan kasih dan ucapan syukur kita kepada-Nya, karena telah datang ke dunia ini sebagai manusia biasa seperti kita dan mati demi kita di atas kayu salib.

(35)

AKTIVITAS 2

Bayi Yesus di Bait Suci (Luk. 2:2-40)

(Cerita untuk dibaca bersama)

“Sudah tiba waktunya untuk membawa bayi Yesus ke Bait Allah,” kata Maria dan Yusuf. Maria dengan perlahan membungkus bayi kecil Yesus dengan selimut yang hangat dan dengan hati-hati membawa-Nya. Yusuf membawa dua ekor burung di sebuah sangkar sebagai persembahan ucapan syukur kepada Allah atas bayi Yesus. Maria membawa Yesus, dan Yusuf berjalan di sampingnya.

Di sebuah Bait Allah yang indah, seorang laki-laki tua yang baik bernama

Simeon menemui mereka. “Bayi kalian akan bertambah besar untuk menjadi

Juruselamat yang dijanjikan Allah kepada kita,” kata Simeon. Lalu Simeon berdoa,

“Terima kasih Allah, karena telah memberikan bayi Yesus ini untuk menjadi Juruselamat kami semua.”

Ada orang lain di Bait Suci yang juga bersukacita melihat bayi Yesus. Hana namanya. Allah memberitahukan Hana bahwa bayi Yesus adalah Juruselamat yang Ia janjikan.

“Terima kasih, Allah!” kata Kana. “Terima kasih karena memberiku kesempatan melihat bayi Yesus!” Lalu Hana pergi untuk memberitahukan teman-temannya bahwa ia telah melihat Juruselamat yang dijanjikan Allah.

Maria dan Yusuf menyembah Tuhan Allah di Bait Suci. “Terima kasih, Allah

untuk Anak-Mu yang Engkau berikan, bayi kami yang terkasih, Yesus Kristus,” doa mereka. Lalu mereka mempersembahkan dua ekor burung sebagai persembahan syukur kepada Allah.

Sungguh suatu hari yang penuh sukacita bagi Maria dan Yusuf bersama bayi Yesus di Bait Suci.

AKTIVITAS 1

AKTIVITAS 3

Kita Harus Memuji Allah Yang Telah Mengutus Anak-Nya

Para gembala dan malaikat-malaikat memuji Allah yang telah mengutus Yesus ke dunia ini. Simeon dan Hana juga sangat bersukacita ketika melihat bayi Yesus. Hubungkanlah titik-titik dan lihatlah apakah yang sedang dilakukan anak-anak? Apakah mereka memuji Allah? Kita juga dapat menaikkan pujian untuk Yesus.

Pujian “Terima Kasih pada Tuhan”

Nyanyikanlah bersama dengan murid-murid Anda lagu pujian ini pada Buku Aku Senang Menyanyi no. 87.

(36)

Kita Harus Memuji Allah Yang Telah Mengutus Anak-Nya

Para gembala dan malaikat-malaikat memuji Allah yang telah mengutus Yesus ke dunia ini. Simeon dan Hana juga sangat bersukacita ketika melihat bayi Yesus. Hubungkanlah titik-titik dan lihatlah apakah yang sedang dilakukan anak-anak? Apakah mereka memuji Allah? Kita juga dapat menaikkan pujian untuk Yesus.

(37)

PELAJARAN

4

YUSUF DAN MARIA LARI KE MESIR

Kitab Bacaan:

Mat. 2:13-15,19-23

Kebenaran Pelajaran:

Memungkinkan murid-murid untuk mengetahui bahwa Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus ke Mesir untuk maksud perlindungan terhadap terbunuhnya semua bayi pada saat itu.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa Allah menggunakan orang dewasa untuk menjaga kita.

Ayat Hafalan:

“Allah adalah tempat perlindungan kita.” (Mzm. 62:9) Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah menjadi Juruselamat kami. Kami mengucap syukur karena Engkau telah memberikan kepada kami orang tua untuk menjaga kami. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Karena ada tiga pemberian yang disebutkan di dalam Alkitab, banyak pembaca menganggap ada tiga orang majus yang menjenguk Yesus. Namun karena Alkitab tidak mencatat ada berapa banyak orang majus di sana, kita juga harus berhati-hati agar tidak menentukan jumlah pasti orang-orang majus itu.

Orang-orang majus tidak mengunjungi Yesus di malam kelahiran-Nya, seperti yang dilakukan gembala-gembala. Raja Herodes merasa sangat terancam dengan kelahiran Yesus sehingga ia memerintahkan pembunuhan atas semua anak laki-laki yang berumur di bawah dua tahun. Hal ini menunjukkan kepada kita untuk menyimpulkan bahwa Yesu mungkin berumur kurang lebih dua tahun ketika orang-orang majus mengunjungi-Nya. Alkitab mencatatkan bahwa yesus saat itu adalah “anak yang masih muda” yang tinggal di sebuah rumah ketika orang-orang majus melihat-Nya (Mat. 2:11).

Keluarga Yusuf tetap berada di Mesir hingga Raja Herodes meninggal. Setelah itu, Yusuf menerima petunjuk berikutnya dari Allah untuk membawa keluarganya ke Nazaret.

Murid-murid Anda akan mendengarkan bagaimana Yusuf dan Maria melindungi Yesus. Anak-anak harus didorong untuk mengenali cara-cara keluarga mereka masing-masing menjaga mereka tetap aman dalam kehidupan mereka sehari-hari. Biarkanlah murid-murid membicarakan beberapa peraturan yang ada di rumah mereka. Bicarakan mengapa keluarga mereka menetapkan peraturan-peraturan keluarga itu. Anda mungkin ingin menunjukkan beberapa contoh mengapa peraturan-peraturan itu dapat melindungi mereka.

(38)

Orang Majus

Para ahli yang berasal dari Timur - Babel.

Mimpi:

Bayangan-bayangan peristiwa yang muncul dalam pikiran ketika sedang tidur.

Mesir:

Sebuah negara di kawasan Afrika, di antara laut Tengah dan laut Merah.

Nazaret:

Kota di Galilea tempat Yusuf dan Maria hidup, dan tempat tinggal Yesus selama 30 tahun.

KISAH PELAJARAN

Malaikat-malaikat telah membertahukan kepada para gembala tentang kelahiran Juruselamat, namun mereka bukanlah satu-satunya yang mendengar kabar baik ini. Beberapa orang Majus juga datang untuk melihat Yesus kecil setelah kelahiran-Nya.

Ini adalah kunjungan yang istimewa. Orang-orang Majus ini datang dari perjalanan jauh untuk melihat Yesus yang masih balita. Mereka bahkan mempersembahkan hadiah-hadiah untuk-Nya! Setelah orang-orang Majus pergi, Yusuf, Maria dan Yesus yang kecil mulai merasa lelah. Tiba saatnya untuk tidur pada malam itu.

Yusuf Bermimpi

Ketika Yusuf sedang tidur, ia bermimpi, Di dalam mimpinya, seorang malaikat datang dan berdiri di sampingnya. Malaikat itu membawakan pesan dari Allah kepada Yusuf. Malaikat itu berkata, “Bangunlah! Di sini tidak aman. Ada seorang raja yang jahat yang ingin mencelakai Yesus. Engkau harus pergi ke Mesir dan tinggal di sana sampai aku mengatakan kepadamu untuk kembali.”

Seluruh Keluarga Pergi ke Mesir

Maka terjagalah Yusuf dari tidurnya dan segera membangunkan Maria. Yusuf memberitahukan Maria apa yang dikatakan malaikat kepadanya di dalam mimpi. Dengan segera Yusuf dan Maria mulai mempersiapkan barang-barang mereka, dan menaruhnya di atas punggung keledai mereka. Pada tengah malam, mereka memulai perjalanan mereka ke negeri Mesir. Mereka harus pergi dengan diam-diam. Mereka tidak ingin raja yangjahat itu mengetahui ke mana mereka pergi.

Akhirnya mereka tiba di negeri Mesir. Mereka mengetahui mereka akan aman di situ. Mereka tinggal di Mesir untuk beberapa waktu lamanya.

Lalu, pada suatu malam, Yusuf kembali bermimpi. Kembali Yusuf melihat

seorang malaikat dengan pesan dari Allah. Kata malaikat itu, “Bangunlah. Bawalah

Maria dan Yesus kembali karena keadaan sudah aman kembali.”

(39)

Kembali ke Nazaret

Yusuf kembali melakukan apa yang dikatakan malaikat kepadanya. Ia membangunkan Maria dan Yesus, dan mereka kembali ke rumah mereka bersama-sama.

Dalam perjalanan mereka, Yusuf mendapatkan mimpi lagi. Kali ini, Allah mengatakan kepada Yusuf bahwa sekarang tahta kerajaan berada di bawah kekuasaan anak dari raja yang jahat itu, maka Yusuf tidak boleh membawa keluarganya kembali ke Betlehem. Sebaliknya, Allah mengatakan kepadanya untuk pergi ke kota Nazaret. Maka Yusuf dan keluarganya pergi ke Nazaret dan tinggal di sana. Yesus tinggal dibesarkan di Nazaret.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Siapakah yang datang dan memberikan persembahan kepada Yesus kecil?

(Orang-orang Majus.)

2. Apakah yang diberitahukan malaikat kepada Yusuf di dalam mimpinya yang pertama? (Membawa Maria dan Yesus pergi ke Mesir.)

3. Mengapa Yusuf dan keluarganya harus meninggalkan rumah mereka? (Karena raja yang jahat ingin mencelakai Yesus.)

4. Setelah semuanya berlalu, malaikat memberitahukan kepada Yusuf untuk kembali ke kota yang bernama __________. (Nazaret.)

5. Di manakah Yesus dibesarkan? (Kota Nazaret.)

Yesus tumbuh dari seorang bayi menjadi anak kecil dan menjadi orang dewasa. Allah-lah yang memelihara Yesus dalam pertumbuhan-Nya. Kita perlu berterima kasih pada Allah yang telah melindungi Yesus. Kita juga perlu berterima kasih pada Allah yang memberikan kita keluarga yang menjaga dan melindungi kita. (Tanyakan murid-murid bagaimana keluarga mereka memelihara mereka. Bagaimanakah orang tua menunjukkan kasih sayang kepada mereka?)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Bagaimana Allah Menjaga Anak-Anak

Tujuan: Mengajarkan anak-anak bahwa Allah memelihara mereka melalui orang-orang dewasa.

Pada suatu hari, di dalam kelas bu Laurie mempertunjukkan acara televisi mengenai kehidupan binatang. Ada kanguru, burung elang, dan singa. Jean dan semua teman sekelasnya menonton bagaimana binatang-binatang itu memelihara anak-anak mereka.

Kanguru tinggal di daerah pertengahan Australia. Kanguru tidak berjalan, tetapi mereka melompati batang kayu, pohon-pohon, dan bebatuan. Kanguru betina mempunyai kantung di depan perut mereka. Bayi kanguru dapat tinggal di dalam kantung itu. Kantung itu menjaga mereka tetap aman dan hangat. Ibu kanguru menjaga dan memelihara bayi mereka dengan baik.

(40)

Berikutnya, Jean melihat seekor burung elang terbang tinggi di angkasa. Itu adalah ibu burung elang. Ia sedang mencari makan. Ibu elang ini mempunyai tiga bayi burung elang yang kelaparan. Mereka berada di sebuah sangkar yang diletakkan tinggi di pegunungan. Hap! Ibu elang terbang menukik ke bawah dan menerkam seekor ular. Ia membawanya kembali ke sangkar sebagai makanan untuk anak-anaknya. Ibu elang menjaga dan memelihara bayi mereka dengan baik.

Yang terakhir, Jean melihat kegagahan singa-singa. Bayi-bayi singa berbaring di rerumputan yang tinggi. Ibu singa pergi dan kembali dengan membawa daging untuk anak-anaknya. Kadang kala, ada serigala-serigala yang menyerang bayi-bayi singa. Ibu singa bertarung dengan serigala-serigala itu untuk melindungi anak-anaknya, dan serigala-serigala itu melarikan diri. Ibu singa menjaga dan memelihara anak-anaknya dengan baik.

Jean berpikir mengenai siapa yang memeliharanya. Jean berumur lima tahun. Ia tidak mempunyai ibu seperti binatang-binatang yang baru saja ia tonton. Namun ia mempunyai seorang ayah dan dua saudara laki-laki yang lebih tua. Ia adalah anak bungsu.

Lalu bu Laurie mengatakan pada murid-muridnya bahwa Allah mengasihi anak-anak kecil. Kadang kala anak-anak membutuhkan pertolongan. Itu sebabnya Allah membiarkan orang-orang dewasa memelihara mereka.

Jean bersukacita karena Allah memberikannya seorang ayah dan saudara-saudaranya. Kadang-kadang ia membutuhkan pertolongan, seperti bayi-bayi binatang itu.

AKTIVITAS 1

Terima Kasih Tuhan, Engkau Memelihara Kami Dengan Baik

Tujuan: Membimbing murid-murid Anda untuk mengucap syukur pada Allah yang melindungi Yesus dan mereka.

Berikut ini adalah puisi “Bertumbuh Besar” untuk menolong kita agar tetap ingat bahwa Allah menjaga kita tetap aman dengan memberikan kita keluarga untuk memelihara kita:

Allah menjagaku ketika aku masih kecil, (Gerakan menaruh tangan dekat lantai.)

Agar aku dapat bertumbuh setinggi ini. (Gerakan menaruh tangan di atas kepala.)

Dari kecil hingga besar,

(Gerakan membungkukkan , lalu berdiri dengan tegak.)

Aku bertambah besar seperti Yesus.

(41)

AKTIVITAS 2

Terima kasih Tuhan, Atas Keluarga Yang Engkau Berikan.

Keluarga ini sedang bekerja untuk menjaga rumah mereka agar tetap aman. Marilah kita lihat anggota-anggota keluarga ini dan benda-benda yang mereka butuhkan untuk menjaga rumah mereka. Mengapa sang ibu membutuhkan pegangan teko? (Agar ia dapat mengambil teko itu tanpa membuat tangannya melepuh kepanasan.) Bagaimana cara sang ayah dan anaknya menjaga segala sesuatu? (mereka membersihkan lantai agar tidak ada orang yang terjatuh.) Keluarga kita menolong kita agar tetap aman. Apakah hal-hal yang dilakukan orang tua kalian agar kalian tetap aman di rumah? (Memasang detektor asap, membereskan mainan, dan lain-lain.)

(42)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud huruf a dan b tersebut di atas, agar pelaksanaannya dapat di tangani secara sistematis, komprehensif dan

Kasubbag Tata Usaha Biro Tata Pemerintahan Umum Setda Provinsi Lampung. Kasubbag Tata Usaha Biro Hukum Setda

(2) Pengajuan keberatan atau permohonan banding yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, harus memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 23 sampai pasal 26

Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan

Iklan Baris Iklan Baris SILAT Serba Serbi JAKARTA BARAT RUPA-RUPA Rumah Dijual Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA

tergambar adanya sesuatu yang negatif, adanya bom yang meledak hebat yang me adanya bom yang meledak hebat yang me nghancurkan gedung- nghancurkan gedung- gedung dan sarana

Sedangkan sebanyak 13 responden atau 48,15% menyatakan kurang setuju dengan adanya pelajaran mulok bahasa Lampung, hal ini dikarenakan ada yang beranggapan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Tingkat kemasakan buah berpengaruh nyata terhadap mutu fisik (ukuran buah dan benih, berat buah dan benih, kadar air buah dan