• Tidak ada hasil yang ditemukan

B U K U P E G A N G A N G U R U. Allah Menurunkan Api Di Gunung Karmel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B U K U P E G A N G A N G U R U. Allah Menurunkan Api Di Gunung Karmel"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Prajurit Yang Menang

B U K U P E G A N G A N G U R U

TAHUN BUKU

2 2

P

ratama

(2)

Prajurit Yang Menang

Allah memakai banyak orang untuk menolong melakukan

pekerjaan-Nya. Dua orang pekerja-Nya yang paling diingat

adalah Elia dan Elisa. Mereka adalah nabi yang rendah hati

dan setia yang melakukan pelayanannya di tanah Israel.

Dengan mempelajari kehidupan mereka, kita dapat melihat

kuasa dan kemurahan Allah. Baik Elia maupun Elisa

melakukan beberapa mujizat besar yang dicatat di dalam

Alkitab, yang mengubah hati banyak orang berpaling kepada

Allah. Mereka juga mengajarkan firman Allah kepada banyak

orang, agar mereka dapat hidup berkenan kepada Allah.

Melalui kehidupan kedua orang nabi ini, kita juga dapat

saksikan perlindungan Allah atas diri mereka. Pada saat yang

dibutuhkan, Allah sediakan dan pelihara mereka; menunjukkan

kasih-Nya yang tidak ada akhir kepada setiap orang.

Pada hari ini, kita adalah para pekerja kudus Allah.

Marilah kita belajar dari Elia dan Elisa, sehingga anugerah dan

kuasa Allah dapat bersinar melalui kehidupan kita. Kita juga

dapat pastikan bahwa kita akan mengalami pemeliharaan

yang sama dari pada Allah. Seperti nabi-nabi tersebut, apabila

kita tetap setia dan taat kepada Allah, maka kita akan dilindungi

dan dipimpin oleh-Nya. Lalu, kita benar-benar dapat disebut

para prajurit yang menang dari Allah.

Kami berharap bahwa Anda akan menikmati kedewasaan bersama dengan murid-murid kelas dasar, setelah Anda mengajarkan mereka firman Allah. Nikmatilah pelajaran demi pelajaran dalam kwartal ini, dan alamilah berita sukacita bersama dengan kekaguman dan rasa takjub dari murid-murid Anda!

Ketika Anda mengajar bagian ini, cobalah kembangkan topik dari setiap pelajaran dalam kwartal ini. Buatlah cerita yang ada menjadi hidup, sehingga murid-murid dapat benar-benar mengerti dan menghargai pengajarannya. Mereka bergantung kepada kita-guru-untuk menafsirkan cerita bagi mereka. Undanglah mereka untuk mempelajari tentang Allah, untuk membagi kasih Allah kepada orang lain, dan bertumbuh lebih kuat dalam iman.

(3)

Kata Pendahuluan i

Panduan Mengajar iii

Prosedur Mengajar iv

Mengajar Murid-Murid Anda dengan Boneka/Drama Alkitab/Musik v Beberapa Saran Yang Membantu vii Karakteristik Murid-Murid Anda ix

Ayat Hafalan xi

Pelajaran 1 Elia Dan Burung Gagak 1 Pelajaran 2 Segenggam Tepung Dan Sedikit Minyak 9 Pelajaran 3 Allah Kabulkan Doa Elia 17 Pelajaran 4 Api Di Gunung Karmel 25 Pelajaran 5 Segumpal Awan Kecil 35 Pelajaran 6 Allah Menghibur Elia 43

Pelajaran 7 Ulasan 51

Pelajaran 8 Elisa Melayani Untuk Allah 55 Pelajaran 9 Minyak Yang Tidak Pernah Habis 63 Pelajaran 10 Anak Perempuan Sunem 71 Pelajaran 11 Naaman Dan Seorang Gadis Cilik Israel 79 Pelajaran 12 Gehazi Yang Tamak 87

Pelajaran 13 Ulasan Akhir 95

DAFTAR ISI

(Oktober/November/Desember)

(4)

PANDUAN MENGAJAR

Tahun 2 Buku 2

P R A T A M A

Prajurit Yang Menang

Kehidupan Elia dan Elisa yang berkemenangan adalah teladan luar

biasa yang patutu kita ikuti. Kita dapat belajar banyak dari ketekunan mereka

untuk berdoa dan kesetiaan mereka kepada Allah. Dalam semua pelayanan

mereka, Allah berada di samping mereka, melindungi dan memimpin mereka.

Dilengkapi dengan kekuatan dari atas, menyelamatkan hidup menjadi tema

yang tetap dalam pelayanan mereka. Pemulihan hidup dua orang anak laki-laki

dan penyembuhan Naaman adalah beberapa contoh yang menunjukkan kuasa

dan kemurahan Allah.

Kehidupan mereka sungguh berbeda dengan kebanyakan orang lain.

Izebel dan Ahab adalah dua orang yang terkenal jahatnya, karena menyembah

berhala yang membuat kehidupan Elia menderita. Bahkan kejahatannya itu

telah mempengaruhi orang Israel hingga berpaling dari Allah. Dari peristiwa

sejarah mengenai kembalinya umat Allah kepada-Nya inilah kita dapat pelajari

tentang kasih dan keagungan Tuhan. Allah juga pakai beberapa orang tokoh

lainnya, agar kita dapat pelajari tentang kehidupan mereka. Pada masa

pencobaan, seorang perempuan muda masih percaya kepada Allah, sementara

hamba Elisa, Gehazi, terbukti tidak jujur dan tamak. Dari semuanya ini, kita

dapat pelajari tentang kasih yang tidak ada akhirnya dari Tuhan kita. Dia selalu

peduli dan mengajar kita. Dia hanya ingin kita mengasihi dan

menyembah-Nya. Kita tahu bahwa kita dapat bersandar kepada-Nya dalam melakukan

segala hal. Sama seperti iman mereka yang membuat Elia dan Elisa melakukan

pekerjaan Allah, demikian juga ketaatan dan kepercayaan kita kepada Allah

memberikan kita kesanggupan untuk menjadi seorang prajurit yang menang.

Sasaran Kwartal Ini :

Menaati satu Allah yang sejati agar kita diberkati.

(5)

Prosedur Mengajar

1

2

3

Puji-Pujian

Kisah Pelajaran

Aktivitas Belajar Alkitab

(10-15 menit)

(15-20 menit) Tujuan

Tujuan

Tujuan

Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.

Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu.

Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.

Prosedur

Prosedur

Prosedur

Selalu mengawali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).

Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran jika tersedia.

Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitas-aktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok. Akhirilah aktivitas tersebut dengan sebuah doa penutup.

(6)

MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA

MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB

Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!

Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka:

~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.

~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya.

~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya.

Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?

~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.

~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.

~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.

Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:

~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.

~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri.

~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika

(7)

MENGAJAR DENGAN MUSIK

murid-murid sedang bersandiwara.

~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para

murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.

~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.

Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran.

~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda.

~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik.

~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.

Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama murid-murid Anda:

~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda

menyuruh mereka menyanyikannya.

~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.

(8)

Persiapkanlah

Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah!

Aturlah

“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gayamengajarAnda.Simpanlahbahan-bahankeseniandidekattempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas didekat Anda. Siapkanlahsebuah tempat untukberdoadari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostum-kostum.

Sesuaikanlah

Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitas-aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam

“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka hanya menghadiri kelas pada setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.

BEBERAPA SARAN

YANG MEMBANTU

(9)

Petunjuk-petunjuk Pengajaran:

~

Rencanakan kegiatan yang banyak bergerak.

~

Variasikan kegiatan setiap 10-15 menit.

~

Doronglah pekerjaan mengingat (menghafal).

~

Gunakan cerita anak-anak lain untuk menantang mereka bersaksi, beraktivitas, dan lain sebagainya.

~

Hadirkan firman Allah sebagai hal yang benar dan dapat dipercaya.

~

Berikan penyajian yang jelas tentang pesan keselamatan dan undang mereka untuk percaya.

~

Gunakan hubungan keluarga ketika menjelaskan keselamatan.

(10)

KARAKTERISTIK

MURID-MURID ANDA

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

~

Lebih menikmati aktivitas yang berenergi seperti berlari, melompat daripada berjalan.

~

Rentan terhadap penyakit anak-anak.

~

Menuntut aktivitas yang bervariasi.

~

Tingkat pertumbuhan melambat.

~

Ingin menolong tetapi perlu tahu bagaimana cara menolongnya.

~

Perkembangan koordinasi mata-tangan; penggunaan otot kecil yang lebih baik.

~ Belajar membaca dunia yang lebih luas.

~

Ingin belajar; belajar dengan cepat.

~

Konsentrasi perhatian yang singkat.

~

Pikiran yang sangat literal-masih perlu contoh nyata.

~

Menghafal kata-kata lebih mudah daripada berpikir.

~ Menyukai anak-anak seusianya.

~

Memiliki teman akrab.

~

Menyukai binatang piaraan.

~

Ingin persetujuan orang dewasa.

~

Peka terhadap sifat anak-anak lainnya.

~

Suka berpura-pura menjadi orang lain.

~

Sering kurang dewasa di rumah daripada di luar rumah.

(11)

PERKEMBANGAN ROHANI

~

Membedakan antara yang benar dan salah.

~

Mempercayai orang lain.

~

Mulai mengerti peristiwa bersejarah, khususnya yang berkaitan dengan Perjanjian Lama.

~

Menyukai cerita-cerita yang diperagakan.

~

Cepat percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat mereka; mulai dapat melihat hubungan antara Allah dan diri mereka.

~

Dapat belajar berdoa dan hidup bagi Allah.

(12)

1. “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat.”

(Kis. 16:31)

2. “Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna,

datangnya dari atas.”

(Yak. 1:17a)

3. “Berserulah kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau.”

(Yer. 33:3a)

4. “Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!”

(Mzm. 4:2b)

5. “Tuhan mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.”

(Mzm. 4:4b)

6. “Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku,

maka Aku akan mendengarkan kamu.”

(Yer. 29:12)

7. “Aku percaya kepada Tuhan.”

(Mzm. 31:7b)

8. “Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu.”

(Ibr. 6:10a)

9. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku.”

(Flp. 4:13)

10. “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab

korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.”

(Ibr. 13:16)

11. “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan

kamu.”

(Yak. 4:10)

12. “Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu.”

(1 Pet. 1:15a)

(13)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Para Nabi

Elia adalah adalah salah seorang nabi pertama dari serangkaian nabi yang diutus Allah ke Israel dan Yehuda. Israel yang berada di utara tidak memiliki raja yang beriman sepanjang sejarahnya. Menurut catatan sejarah menunjukan bahwa setiap raja yang memimpin bangsanya selalu menyembah berhala. Sementara masih ada para imam yang ditunjuk raja, di mana mereka sering lakukan korupsi dan kurang efektif. Akibatnya, bangsa itu tidak mendengarkan firman Allah dan iman merekapun semakin merosot. Untuk menyelamatkan mereka, Allah mengutus para nabi untuk menyampaikan firman-Nya dan memimpin mereka kembali kepada moral dan rohani yang benar. Selama tiga ratus tahun, para nabi memegang peranan penting dalam membawa bangsa Israel kembali kepada Allah. Elia memiliki hubungan yang istimewa dengan Allah. Dia diutus untuk menentang raja yang jahat dan pesannya seringkali ditolak. Namun, ia telah memutuskan untuk tetap melayani Tuhan. Melalui Elia, banyak mujizat yang terjadi, sekalipun ada saatnya merasakan kesepian dan takut, tetapi ia selalu bersandar kepada Allah. Hubungan pribadinya dengan Allah dicatat dalam Perjanjian Baru, ketika terjadi suatu penglihatan yang menampakkan dirinya bersama dengan Yesus dan Musa.

Kitab Bacaan:

1 Raj. 16:29-17:7

Kebenaran Alkitab:

Allah selalu berikan dan tunjukkan jalan yang terbaik.

Tujuan Pelajaran:

Mencari Allah untuk jamahan dan peliharaan-Nya, sekalipun situasinya tampak tidak memberikan harapan.

Ayat Hafalan:

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat.” (Kis. 16:31) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Tuhan, kami bersyukur kepada-Mu, karena kami dapat berkumpul kembali di sini untuk memulai kwartal yang baru ini. Di mana kami akan mempelajari mengenai kuasa-Mu dan bagaimana Engkau menjaga kami semua. Tolonglah kami untuk mengerti firman-Mu dan selalu melakukan kehendak-Mu. Kami memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin.

Elia Dan

Burung Gagak

PELAJARAN

(14)

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Parit: Sungai kecil. Burung Gagak:

Burung hitam yang besar dan bercahaya.

Ahab

Ahab adalah anak Omri dan pernah memerintah bangsa Israel dua puluh dua tahun lamanya sebagai salah satu raja terkuat. Dibalik keberhasilan politiknya, Ahab terbukti gagal dalam urusan rohani bangsanya. Salah satu kesalahan terbesarnya adalah menikahi Izebel, anak Etbaal, raja Sidon. Izebel menyebabkan seluruh bangsa jatuh dalam penyembahan berhala. Orang Kanaan memiliki banyak dewa dan El adalah yang paling terkenal. Baal artinya ”tuan” atau “tuhan” keturunan El yang paling dikenal. Karena nasihat istrinya yang jahat, maka Ahab membangun kuil dan mezbah bagi Baal di ibukota Samaria yang membuat Allah murka. Ketika Elia menentangnya, maka ia hanya menyalahkan nabi tersebut atas penghakiman kepadanya dan menolak mengakui ketidaktaatannya kepada Allah. Sebaliknya, Ahab memilih untuk mendengarkan nabi palsu yang selalu menyampaikan “kabar baik” dan terus-menerus mengikuti perkataan banyak orang, yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

Pada usia seperti ini, murid-murid Anda mudah terkesan; mereka cenderung akan mengikuti suara yang terbanyak. Ketika mereka semakin dewasa, mungkin mereka akan mendapat tekanan dari teman-teman sebayanya. Sekalipun Ahab tidak berada di bawah tekanan siapapun, namun seringkali mendengarkan suara yang terbanyak, di mana mendatangkan keputusan yang keliru. Terkadang murid-murid terlibat dalam suatu perkara tanpa menyadari bahwa itu tidak benar. Mungkin mereka menyadari bahwa apa yang mereka lihat atau lakukan tidaklah benar, tetapi mereka tidak berdaya untuk mengubah keadaan. Biarkan mereka tahu bahwa Allah selalu hadir, sekalipun nampaknya tidak ada yang memahami diri mereka. Sesungguhnya, Allah mengerti. Apabila mereka percaya dan berdoa kepada-Nya, maka segala sesuatunya akan menjadi benar. Keinginan untuk mengikuti suara yang terbanyak memanglah sulit dikalahkan, bahkan untuk orang dewasa sekalipun. Mungkin saja mereka merasa aneh, karena memilih untuk mengikut Allah. Pastikan murid-murid Anda menyadari bahwa Allah tahu segalanya dan selalu melindungi mereka apapun situasinya. Allah dapat diandalkan. Pada akhirnya, keputusan mereka untuk mengikuti Allah akan menjadi keputusan yang terbaik.

(15)

KISAH PELAJARAN

Ahab Dan Izebel

Setelah raja Salomo mati, tanah Israel terbagi menjadi dua bangsa, karena suku bangsa saling menyerang satu dengan yang lainnya. Satu bangsa namanya tetap Israel, sementara yang satunya lagi disebut Yehuda. Sepanjang kerajaan Israel, ada begitu banyak raja yang jahat. Salah satu raja yang paling jahat adalah raja Ahab. Dia banyak melakukan hal yang tidak berkenan di hadapan Allah. Dia menikahi perempuan jahat yang bernama Izebel dan mereka menyembah Baal bersama-sama. Mereka juga memimpin bangsa Israel menjauh dari Allah. Bahkan, raja dan ratu ini mendirikan kuil dan mezbah untuk Baal, sehingga seluruh negeri Israel dapat menyembahnya.

Pesan Allah Untuk Elia

Ketika Allah melihat semua kejahatan ini, maka Ia menjadi begitu murka. Ia memutuskan untuk mengutus seseorang kepada Ahab untuk menghentikannya atau ia akan dimusnahkan oleh Allah. Sekarang, Elia adalah hamba dan nabi Allah. Dia sungguh mengasihi Allah dan melayani-Nya. Allah menyuruh Elia memberikan pesan penting kepada Ahab. Allah akan menghukum raja dan bangsanya. Allah akan menghukum mereka dengan tidak menurunkan hujan dalam waktu yang lama, sampai Elia berdoa agar hujan diturunkan. Elia tidak membuang waktu dan segera pergi menemui raja Ahab.

Elia Menyampaikan Pesan Allah

Elia tiba di istana raja dan menyampaikan pesan Allah kepadanya.

“Raja Ahab,” kata Elia. “Allah telah mengutusku kemari untuk memperingatkanmu. Allah berkata bahwa tidak akan ada hujan di tanah ini sampai aku berdoa agar hujan diturunkan.”

Elia berharap bahwa Ahab akan mengubah hidupnya setelah mendengar peringatan ini. Kiranya Ahab dapat mengerti bahwa menyembah Baal itu adalah suatu perbuatan yang keliru, karena itulah membuat Allah menjadi murka. Apabila tidak ada hujan, maka seluruh tumbuhan dan tanaman pangan akan mati, karena tidak ada lagi air untuk diminum. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Israel akan menderita kelaparan!

Ahab Menjadi Marah

Setelah Ahab mendengar pesan itu, bukannya ia bertobat, bahkan menjadi marah terhadap Elia! Ahab tidak menyesal karena telah menyembah Baal. Dia marah karena Elia telah membawa berita buruk tersebut. Ahab menjadi marah, sehingga ia ingin membunuh nabi itu. Elia tahu bahwa Ahab tidak akan bertobat. Sesungguhnya, Elia berpikir bukanlah gagasan yang baik untuk tinggal di tempat yang sama dengan raja yang pemarah dan jahat seperti itu, lalu ia melarikan diri.

(16)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Raja __________ (Ahab) menikahi seorang pemuja Baal yang bernama Izebel. 2. Allah menjadi __________ (marah), ketika melihat hal jahat yang dilakukan oleh

raja dan ratu itu.

3. Allah menghukum mereka dengan tidak membiarkan __________ (hujan) turun sampai Elia berdoa agar hujan diturunkan.

4. Allah mengirimkan burung merpati untuk bawakan makanan bagi Elia. (Salah) 5. Elia bersembunyi di sungai agar Ahab tidak akan menemukannya. (Benar)

Allah Menyediakan Makanan

Allah tahu bahwa Elia dalam bahaya. Kemudian, Allah menolong Elia dengan memberitahukannya suatu tempat ke mana ia harus pergi dan bersembunyi. Allah menyuruh nabi itu pergi ke sebuah sungai yang jauh. Dengan cara itu, raja Ahab tidak akan dapat menemuinya lagi. Allah juga menghibur Elia dengan mengatakan bahwa janganlah kuatir mengenai makanan atau air. Akan ada banyak air untuk diminum dari sungai itu. Elia tidak mengajukan pertanyaan kepada Allah. Elia taat dan segera pergi ke sungai itu.

Ketika Elia sampai di sungai itu, maka ia melihat tempat itu adalah tempat yang sungguh indah. Ada bebatuan yang besar di sekeliling sungai kecil dan penuh air segar untuk diminum.

Pada malam itu, Elia mulai merasa sedikit lapar, tetapi tidak ada makanan di sekitar sungai itu. Lalu ia teringat perkataan Allah yang menyuruhnya untuk tidak merasa kuatir. Elia percaya bahwa bagaimanapun juga Allah akan menyediakan. Lalu, Elia melihat beberapa ekor burung hitam yang besar sedang terbang ke arahnya. Burung-burung tersebut adalah burung gagak. Mereka terbang turun ke Elia dan ia melihat mereka sedang membawa roti dan daging. Allah telah mengirimkan burung-burung itu untuk menyediakan makan malam bagi Elia.

Pada keesokan paginya, burung gagak itu datang kembali kepada Elia dan membawakannya roti dan daging untuk makan pagi. Setiap hari burung-burung itu datang dengan membawa makanan agar Elia tidak akan kelaparan. Elia diberi makan dengan baik dan selamat dari Ahab, karena Allah melindungi dan menyediakan makanan untuknya.

(17)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Bagaimana cara Ahab dan Izebel dalam membangkang Allah?

2. Elia taat kepada Allah. Dapatkah kamu menyebutkan tokoh Alkitab lainnya yang juga menaati Allah? (Beberapa contoh termasuk Abraham, Nuh dan Musa.) Bagaimana mereka menjadi taat?

3. Bagaimana kamu dapat menunjukkan ketaatanmu pada hari ini?

AKTIVITAS

Tujuan:

Membuat sebuah pembatas buku untuk mengingatkan murid-murid untuk selalu percaya kepada Allah, tidak peduli apapun yang terjadi.

Bahan:

Bermacam kertas tisu bewarna

Bunga/daun yang telah diratakan dan dikeringkan (jika mungkin) Karton Spidol besar Gunting Penggaris Pensil Perekat

Plastik perekat bening

Cara:

1. Ratakan bunga atau daun dengan meletakkannya di antara lembaran kertas koran, dan masukkan ke dalam buku telepon atau buku bacaan yang tebal sampai kira-kira satu minggu. Apabila ini tidak memungkinkan, murid-murid dapat membuat dari bahan lainnya.

2. Potonglah dua lembar plastik perekat yang bening 5 x 15 cm.

3. Potonglah sebuah karton 5 x 15 cm berbentuk segi empat. Gunakan segi empat ini, potonglah tepinya 1 cm untuk digunakan sebagai bingkai pembatas buku.

4. Tulislah, “Percayalah Kepada Allah” di sekitar bingkai, tambahkan hiasan lain yang diinginkan.

5. Potonglah sebagian kecil kertas tisu bewarna.

(18)

6. Lepaskan perekat dari belakang plastik, dan tempelkan bingkai itu ke atasnya (dengan tulisan di bagian bawah plastik).

7. Lalu tambahkan beberapa potong kertas tisu bewarna, bunga dan daun kering ke atas plastik bening seperti yang ditunjukkan.

8. Tutupi bingkai itu dengan potongan plastik bening lainnya. Biarkan pembatas buku itu mengingatkanmu untuk selalu percaya bahwa Allah menjagamu!

(19)

"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat."

(Kis. 16:31)

(20)
(21)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

1 Raj. 17:7-16

Kebenaran Alkitab:

Allah akan sediakan segala sesuatu untuk kita, apabila kita percaya kepada-Nya dan mengikuti jalan-Nya.

Tujuan Pelajaran:

Menaati firman Allah.

Ayat Hafalan:

“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas.” (Yak. 1:17a)

Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa. Tuhan Yesus, terima kasih untuk segala sesuatu yang telah Kauberikan kepada kami. Terima kasih juga, karena Engkau selalu ada ketika kami memerlukan-Mu dan mendengarkan doa-doa kami. Tolonglah ajari kami untuk taat pada firman-Mu, agar kami dapat mengikuti jalan-Mu. Kami memuji nama-Mu yang kudus. Haleluya, Amin.

Iman

Selama masa kelaparan, Elia diberi makan oleh Allah dengan berbagai cara. Allah mengganti burung gagak dalam kisah sebelumnya, dan sekarang Elia disuruh untuk mengunjungi rumah seorang janda miskin. Nabi itu mendengarkan Allah, dan melakukan seperti yang diperintahkan kepadanya. Baik Elia maupun janda itu menunjukkan iman yang besar dan kepatuhan kepada janji Allah. Menariknya, janda itu bukanlah seorang Israel dan tinggal di wilayah kekuasaan ratu Izebel. Sungguh berbahaya bagi Elia, yang sedang diburu, memasuki negeri itu dan juga sama susahnya bagi janda itu untuk bersikap ramah. Namun karena imannya, janda dan anak laki-lakinya itu tidak menikmati makanan terakhir mereka. Melalui tindakan iman dan pengorbanannya, maka ia memakai bekalnya yang terakhir itu. Akhirnya, hal tersebut membuktikan imannya kepada Allah.

Segenggam Tepung Dan

Sedikit Minyak

PELAJARAN

(22)

KISAH PELAJARAN

PEMAHAMAN

MURID-MURID

KOSA-KATA

PELAJARAN

Janda:

Seorang perempuan yang suaminya telah meninggal.

Pada masa berkecukupan ini, khususnya di dalam masyarakat di mana murid-murid kita tinggal, sulit bagi mereka untuk mengerti kisah ini. Paling tidak, mereka belum memiliki pengalaman langsung mengenai mujizat besar seperti ini – tempayan yang tidak pernah kehabisan tepung dan minyak. Bagi mereka, itu mungkin sebuah pelajaran lain mengenai mujizat. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk perlu mengingatkan mereka, mengaitkan dengan beberapa kisah Alkitab lainnya, dan tidak menganggap peristiwa tersebut sebagai suatu peristiwa yang terpisah. Dengan mengingat beberapa kisah ini, maka mereka akan melihat Allah yang selalu menunjukkan belas kasihan dan berkat yang berlimpah. Doronglah mereka untuk mengingat kembali tokoh Alkitab lainnya yang serupa yang mengalami ujian tentang iman dan ketaatan. (Pengorbanan Abraham terhadap Ishak, bahtera Nuh dan menyeberang laut merah.)

Allah juga setia akan semua janji-Nya. Ketika murid-murid belajar percaya kepada Allah, maka Dia akan memenuhi semua kebutuhan mereka. Terkadang, mungkin hal ini tampak mustahil bagi mereka untuk menggenapinya, tetapi mereka perlu ingat contoh dari nabi Elia dan janda itu. Yesus pernah berfirman, ”Bagi manusia mustahil, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.” (Mat. 19:26) Dia memelihara Elia dan janda itu dengan memberi mereka makanan selama masa kelaparan. Sekalipun murid-murid tidak mengharapkan pertolongan seperti itu, tetapi Allah akan memenuhi kebutuhan mereka ketika mereka bersandar kepada-Nya dan mengikuti ajaran-kepada-Nya.

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kejahatan raja Ahab dan ratu Izebel. Mereka memimpin bangsa Israel menyembah Baal, dan bukannya Allah yang sejati. Elia, yang menjadi nabi Allah, diutus untuk mengingatkan raja akan penghukuman Allah, apabila ia masih terus menyembah kepada berhala ini. Apakah penghukuman Allah itu? (Tidak akan ada hujan sampai Elia berdoa agar hujan diturunkan.) Bukannya mendengarkan perkataan nabi dan merasa telah melakukan kesalahan, tetapi sebaliknya raja Ahab justru menjadi marah kepadanya. Akibatnya, Elia harus melarikan diri dari hadapan raja yang jahat itu. Kita juga mempelajari bagaimana Elia dilindungi dan dipelihara oleh Allah.

(23)

Karena tidak ada makanan ataupun minuman di negeri itu, bagaimana Allah menyediakan semuanya itu untuk Elia? (Elia diberi makan oleh burung gagak dan minum air dari sungai.) Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini? (Kita harus menaati Allah dan mengikuti firman-Nya.)

Sungai Menjadi Kering

Setelah Elia melarikan diri dari raja Ahab, maka ia tinggal di tepi sungai untuk waktu yang lama. Tetapi karena di negeri itu tidak ada turun hujan, maka sungai itu pun menjadi kering. Elia tidak lagi memiliki apapun untuk diminum, tetapi ia tahu bahwa Allah akan tetap sediakan apa yang dibutuhkannya.

Pada suatu hari, Allah berfirman kepada Elia, “Aku ingin engkau pergi ke sebuah kota yang jauh. Aku telah memerintahkan seorang janda di sana untuk memeliharamu.” Elia mendengarkan Allah dan meninggalkan tempat persembunyiannya. Dia berjalan ke arah kota itu. Ketika tiba di pintu gerbang kota itu,maka Elia melihat seorang janda sedang mengumpulkan kayu api.

Janda Miskin Dan Anak Laki-Lakinya

Janda yang Allah suruh Elia cari ini, ternyata bukanlah seorang wanita yang kaya. Dia tinggal bersama dengan seorang anak laki-lakinya, dan mereka hampir tidak dapat mencukupi makanannya sendiri. Sesungguhnya, mereka hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak. Mereka hanya dapat membuat makanan terakhir untuk mereka sendiri. Bagaimana janda ini juga dapat menyediakan makanan untuk Elia? Ketika Elia melihat janda ini saat memasuki pintu gerbang kota, maka ia mendekatinya. Elia bertanya dengan sopan: Apakah ibu dapat memberikan aku sedikit air? Karena janda ini masih memiliki sisa air, maka ia mau memberikannya.

Ketika janda ini pergi mengambil air, maka Elia memanggilnya dan berkata, “Dapatkah engkau membawakan juga sepotong roti untukku?” Ketika janda ini mendengar permintaannya, maka ia menghadapi masalah besar. Sesungguhnya janda ini ingin menolong Elia, tetapi ia hanya memiliki persediaan yang terbatas untuk memberi makan anaknya dan diri sendiri saja. Janda ini tidak mau mencari alasan, tetapi dengan jujur ia berkata kepada nabi itu, “Aku dapat memberikanmu air, tetapi aku hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak untuk membuat sedikit roti untuk aku dan anakku. Setelah itu habis, kami tidak memiliki makanan lagi. Maka, aku takut bahwa kami berdua akan kelaparan.

Elia mengerti kebingungannya. Dia hanyalah seorang janda yang tidak mempunyai cukup harta untuk menunjang hidupnya, kecuali anaknya. Mungkin janda ini harus bergantung pada pertolongan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Tetapi, pada masa kekeringan ini, ia tidak memiliki sisa yang banyak dan Elia tahu akan hal ini.

Jangan Kuatir

Daripada marah terhadap janda tersebut karena tidak mendengarkannya, Elia justru menghiburnya. Dia menyuruhnya agar tetap jangan kuatir dan Allah-lah yang akan menyediakannya.

Elia berkata kepada janda itu, “Allah pasti akan memberikanmu cukup makanan. Lakukanlah seperti yang kukatakan. Buatlah beberapa roti untukku, dan akan ada banyak yang tersisa untukmu dan anakmu. Allah tidak akan

(24)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

membiarkanmu kehabisan tepung ataupun minyak sampai hujan turun lagi ke atas negeri ini. Yang engkau perlu lakukan adalah percaya kepada Allah.”

Janda Itu Mendengar Dan Menaati

Janda itu percaya kepada Allah dan melakukan tepat seperti apa yang Elia minta untuk dilakukannya. Dia pulang ke rumah dan mencampur semua tepung di dalam tempayan dan seluruh minyak dari buli-bulinya. Lalu, ia membuat beberapa roti dan memberikannya kepada Elia. Ketika janda ini melihat ke dalam tempayan dan buli-bulinya, maka ia melihat segenggam tepung dan sedikit minyaknya tidak habis! Janda ini memiliki cukup makanan untuk dirinya dan anaknya, seperti yang dikatakan Elia kepadanya.

Setiap hari, sejak saat itu, janda ini mengambil seluruh tepung dan minyak dari buli-bulinya untuk membuat roti agar dapat dimakan mereka bertiga. Setiap hari, ketika ia kembali memasak, tepung dan minyak itu tetap ada. Mereka tidak pernah kehabisan, seperti yang Allah telah janjikan! Janda itu terus memberi makan Elia tiga tahun lamanya. Karena mereka percaya kepada Allah dan percaya akan kemurahan-Nya, maka mujizat ini dapat terjadi. Melalui mujizat ini, iman mereka kepada Allah semakin bertambah, dan mereka bersyukur kepada Allah karena telah memelihara mereka pada saat mereka butuhkan.

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Elia pergi tinggalkan sungai itu karena telah __________ (kering). 2. Elia diberitahu oleh Allah untuk mencari seorang __________ (janda)

yang akan memeliharanya.

3. Janda itu tidak dapat menawarkan roti kepada Elia, karena ia hanya memiliki sedikit __________ (tepung) dan __________ (minyak).

4. Janda itu beriman dan menaati apa yang nabi Elia katakan kepadanya. (Benar) 5. Allah selalu mengasihi dan baik kepada mereka yang menaati-Nya. (Benar)

(25)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Menurut kamu, bagaimana perasaan janda itu, ketika Elia meminta makanan kepadanya?

2. Menurut kamu, apa yang akan terjadi apabila janda itu memilih untuk tidak mengikuti perkataan Elia?

3. Selalu mudah untuk taat, ketika kita merasa dapat melakukannya. Tetapi adalah jauh lebih sulit bagi janda itu. Bagaimana kita dapat memohon kepada Allah, untuk menolong agar kita taat setiap saat?

4. Janda itu memiliki iman yang besar kepada Allah dan percaya akan janji-Nya. Dapatkah kamu mengingat saat ketika kamu percaya kepada Allah, dan Dia menolong kamu?

AKTIVITAS 1

Tujuan:

Ingat untuk bersyukur kepada Allah atas semua yang Dia sediakan ketika kita mematuhi pengajaran-Nya.

Petunjuk:

Isilah kata yang tepat untuk setiap kalimat di bawah ini.

1. Tuhan, Engkau sungguh ajaib. Engkau telah s __ __ __ __ __ __ __ __ __ (selamatkan)ku dari raja Ahab. Terima kasih, Tuhan!

2. Tuhan, Engkau sungguh ajaib. Engkau telah berikan kami t __ __ __ __ __ (tepung) yang cukup untuk membuat roti bagi keluargaku. Terima kasih, Tuhan! 3. Tuhan, Engkau sungguh ajaib. Engkau telah berikan keluargaku

m __ __ __ __ __ __ (makanan) yang cukup untuk dimakan. Terima kasih, Tuhan!

(26)

AKTIVITAS 2

Tujuan:

Membuat sebuah alas piring makan ucapan terima kasih untuk mengingat bagaimana Allah telah sediakan makanan untuk kita.

Bahan:

Majalah dengan gambar makanan Karton (berbagai warna)

Perekat putih Gunting Spidol besar Penutup plastik

Cara:

1. Potonglah gambar makanan apa saja dari majalah. Anda juga dapat membuat gambar makanan dengan menggunakan karton dan spidol.

2. Pada karton lainnya, tuliskan di bawahnya suatu kalimat:

MAKANAN KITAI BERASAL DARI TUHAN!

3. Rekatkan gambar makanan atau gambar buatanmu itu di tempat yang kosong. 4. Potonglah plastik perekat dengan ukuran yang tepat, dan letakkan di atas karton

sebagai penutup untuk melindungi karton. Sekarang, dapat digunakan sebagai alas piring makan.

Aktivitas Pilihan:

Tanam beberapa benih kacang-kacangan atau sayur-sayuran.

Peliharalah mereka dan perhatikan bagaimana Allah sediakan makanan untuk kita.

Berasal Dari Tuhan

Makanan Kami

(27)

"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna,

datangnya dari atas." (Yak. 1:17a)

Seorang Janda Miskin Berbagi Dengan Elia

(28)
(29)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

1 Raj. 17:17-24

Kebenaran Alkitab:

Allah mendengar dan menjawab semua doa kita.

Tujuan Pelajaran:

Mengikuti jalan-Nya dengan berdoa kepada-Nya dengan penuh iman.

Ayat Hafalan:

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau.” (Yer. 33:3) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau selalu mendengarkan doa-doa kami. Kami tahu bahwa setiap saat, kami dapat berdoa kepada-Mu dan meminta pertolongan-Mu. Pimpinlah agar iman kami bertumbuh semakin teguh, dan kami dapat belajar untuk lebih bersandar kepada-Mu. Kiranya segala pujian dan kemuliaan hanya bagi nama-kepada-Mu. Haleluya, Amin.

Kematian Dan Dosa

Ketika seseorang tanpa diduga meninggal; umumnya orang akan beranggapan bahwa penyebab dari peristiwa itu adalah dosa orang itu. Dalam hal ini, janda tersebut masih percaya bahwa dosanyalah yang menyebabkan kematian anak laki-lakinya yang masih muda itu. Tetapi nyatanya, anak laki-lakinya meninggal secara tiba-tiba, lalu ia memanggil Elia, ”Apakah engkau datang ke mari untuk mengingatkan aku akan dosaku dan membunuh anakku?” Kita tahu bahwa Allah mengizinkan setiap peristiwa terjadi karena suatu alasan. Mungkin benar bahwa ada beberapa orang yang meninggal karena dosa yang mereka perbuat. Kita pun tahu bahwa setiap orang akan mati secara fisik dan Allah telah menentukan waktunya bagi kita semua. Namun, dalam situasi ini, perempuan ini tidak melakukan dosa apapun yang membawa maut bagi anak laki-lakinya. Namun hal ini terjadi agar kemuliaan Allah dapat dinyatakan. Peristiwa yang melibatkan orang buta dalam Perjanjian Baru juga terjadi untuk tujuan tersebut. Dalam Alkitab, banyak dicatatkan peristiwa lainnya yang menyatakan kemuliaan Allah, namun tidak ada yang lebih dramatis daripada kebangkitan orang mati. Seperti dalam kisah ini, Yesus mati bukan karena dosa-Nya. Kematian-Nya bagi kita terjadi karena suatu alasan yang luar biasa. Karena melalui kematian Yesus dan kebangkitan-Nyalah dosa kita dihapuskan, kita menjadi manusia yang baru dan kudus. Juga karena pengorbanan yang ajaib inilah, Yesus mengalahkan maut dan dunia untuk keselamatan kita.

Allah Kabulkan Doa Elia

PELAJARAN

(30)

KISAH PELAJARAN

KOSA-KATA

PELAJARAN

Bangkit: Hidup kembali.

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Janda dalam kisah ini belum mengerti mengapa anaknya itu harus meninggal secara tiba-tiba. Lalu, ia menyadari bahwa melalui kebangkitan anaknya itulah kemuliaan Allah dinyatakan. Untunglah, Elia hadir untuk menolongnya melalui masa-masa sulit dan pada akhirnya, ia dapat memuji Allah dan tidak berpaling dari Allah karena kematian anaknya itu. Demikian pula, mungkin murid-murid belum mengerti mengapa segala peristiwa yang tidak diinginkan itu juga terjadi dalam kehidupan mereka dan orang di sekitar mereka. Tentu saja mungkin tidak harus selalu hal serumit kematian sebagai bencana besar untuk mereka pikirkan. Terkadang mendapat nilai buruk atau tidak memiliki teman adalah yang harus mereka hadapi. Apapun situasinya, adalah penting bagi kita untuk mendorong murid-murid tetap bersandar dan percaya kepada Allah. Ini menuntut dasar iman yang baik. Iman seperti ini akan menolong mereka melalui masa-masa yang sukar. Dengan demikian, mereka tidak akan bersungut-sungut kepada Allah dan bertanya mengapa semuanya terjadi kepada mereka. Perlu juga dijelaskan kepada mereka bahwa Allah memiliki rencana-Nya sendiri atas segala sesuatu dan sekalipun untuk sementara ini belum jelas apa maksudnya, tetapi sikap berserah kita kepada Allah akan menolong kita melalui semuanya itu. Sebagai guru, kita sama seperti Elia dalam kisah ini. Kita perlu memperhatikan murid-murid dalam menghadapi setiap permasalahan dan membuat mereka tetap berjalan di jalan Allah.

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai bagaimana Elia menolong seorang janda dan anaknya. Elia pergi ke rumahnya dari jauh, karena sungai tempat ia bersembunyi itu telah kering. Bagaimana cara Elia pergi dan mencari janda ini? (Allah telah memberitahukannya.) Ketika Elia menemukan janda ini, apa yang ia minta dari padanya? (Sedikit air dan roti.) Sementara janda itu membawakan air, tetapi ia kesulitan untuk memberi nabi itu makanan. Mengapa? (Janda itu hanya memiliki cukup makanan untuk sekali makan untuk dirinya dan anaknya yang terakhir kali.) Tetapi karena janda tersebut percaya kepada Allah dan menuruti petunjuk Elia tentang apa yang harus dilakukan, maka ia dan anaknya tidak mati kelaparan. Bagaimana Allah mengatasi masalah mereka itu? (Allah membuat tepung dan minyaknya tidak habis-habis hingga masa kelaparan berakhir.) Dari kisah ini, kita dapat belajar pentingnya iman yang benar itu. Ketika

(31)

kita percaya kepada Allah, maka Dia akan selalu berada di sana untuk menolong kita, bahkan ketika kita pikir itu mustahil sekalipun. Ingatlah bahwa segala sesuatunya adalah mungkin bagi Allah.

Sebuah Tragedi Dalam Rumah

Setelah Allah menolong janda dan anaknya itu dengan mengatasi masalah makanan, mereka sungguh bersukacita karena telah menyaksikan kuasa Allah yang besar dan kemurahan-Nya. Mereka tahu bahwa Allah pasti akan memelihara mereka selama masa kelaparan ini. Di rumahnya, ada kamar kecil di atas atap. Karena berterima kasih kepadanya, maka janda itu memberikan izin kepada Elia untuk tinggal di kamar itu. Selama Elia tinggal bersama dengan mereka, Allah menyediakan tepung dan minyak untuk memberi makan mereka setiap harinya. Untuk sementara waktu, mereka memiliki banyak roti untuk dimakan. Tetapi pada suatu hari, sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.

Tiba-tiba, anak janda itu sakit keras. Awalnya, sang ibu mengira bahwa anaknya akan membaik seiring dengan berjalannya waktu, tetapi setelah ia perhatikan, ternyata anaknya itu semakin hari semakin parah. Akhirnya, anak itu meninggal. Sang ibu sungguh bersedih hati dan terus menangis.

Sewaktu ia melihat Elia, maka janda ini bertanya kepadanya sambil terisak-isak, “Mengapa engkau pelihara aku dan anakku dari kematian akibat kelaparan, tetapi sekarang membiarkan anakku mati karena penyakitnya?” Janda ini mengatakan demikian karena merasa sungguh kecewa. Dia tidak menyangka bahwa anaknya akan mati secepat itu. Karena anaknya masih muda belia, sang ibu mengira bahwa dirinya telah lakukan sesuatu yang salah, sehingga Allah murka kepadanya, dan mengambil anaknya. Tetapi sesungguhnyan bukan karena sang ibu telah berdosa. Tetapi sebaliknya, Allah ingin menunjukkan kuasa dan kasih-Nya kepada sang ibu.

Doa Elia

Ketika Elia melihat hal ini, maka ia juga merasa turut bersimpati. Elia berkata kepada janda itu, “Berikan anakmu kepadaku.”

Elia mengangkat dan membawa anak itu ke kamar atas. Lalu ia baringkan anak itu di tempat tidur. Elia tahu bahwa dirinya tidak memiliki kuasa untuk melakukan apapun, tetapi tahu bahwa ia dapat berdoa kepada Allah mengenai hal ini.

Lalu Eli segera berlutut dan berdoa kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan, Allahku, biarkanlah anak ini hidup kembali.” Saat Elia mengatakannya, maka ia merebahkan dirinya ke atas tubuh anak itu tiga kali.

Allah Mengabulkan Doa Elia

Allah mendengar doa Elia dan melakukan sesuatu yang ajaib. Allah membuat anak itu hidup kembali. Anak janda itu dibangkitkan. Elia mengangkat dan membawa anak janda itu ke bawah.

Elia berkata kepada janda itu, “Lihatlah, anakmu hidup.”

Ketika janda itu melihat mujizat yang besar itu, maka ia sadar akan kuasa dan kemurahan Allah yang besar.

Dengan takjub, ia berkata kepada Elia, “Engkau sungguh-sungguh seorang nabi Allah. Semua yang engkau katakan tentang Allah itu benar!”

Dari pengalaman ini janda itu belajar bahwa Allah sungguh-sungguh mendengar dan menjawab doa umat-Nya.

(32)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Yang Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Anak janda itu sakit sehingga ia _______________. (meninggal)

2. Allah berkuasa untuk ____________________ (membangkitkan) orang mati. 3. Elia tahu bahwa dirinya dapat membangkitkan anak itu. (Salah)

4. Allah berjanji untuk mendengar dan menjawab semua doa kita. (Benar)

5. Allah mengutus Yesus, anak-Nya yang tunggal, untuk datang ke dunia, dan mati untuk kita agar kita dapat diselamatkan. (Benar)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Apakah janda itu berdoa sendiri kepada Allah ketika anaknya meninggal? Menurut kamu, apa yang akan terjadi?

2. Mengapa kita selalu berkata bahwa Allah itu adalah tabib yang terbesar? 3. Ketika kita berdoa kepada Allah dan memohon sesuatu kepada-Nya, maka Dia

dapat menjawab kita dengan tiga cara. Mungkin Dia akan berkata, “Ya” atau “Tidak” atau “Tunggu”. Menurut kamu, mengapa Allah memiliki jawaban yang berbeda untuk kita?

4. Dapatkah kamu memikirkan saat berdoa kepada Allah mana jawaban-Nya atas doa kamu yang merupakan penyelesaian yang terbaik?

(33)

AKTIVITAS 1

Tujuan:

Mengingatkan kembali cara Allah dalam menjawab doa Elia untuk janda itu.

Petunjuk:

Mintalah murid-murid membaca setiap kalimat dan cocokkanlah dengan orang yang mengatakannya. Tulislah beberapa nama mereka di samping setiap kalimat. 1. Anakku dan aku tidak memiliki apapun untuk dimakan. (Janda)

2. Aku membiarkan nabi itu tidur di kamar atas. (Janda) 3. Aku dibawa ke kamar atas oleh nabi itu. (Anak janda)

4. Ibuku sungguh bersukacita bahwa aku hidup kembali. (Anak janda) 5. Raja Ahab dan ratu Izebel sedang mencariku. (Elia)

6. Allah telah sediakan cukup tepung dan minyak untuk membuat roti bagi keluargaku. (Janda)

7. Aku dipimpin oleh Allah ke tempat yang aman untuk bersembunyi. (Elia) 8. Terima kasih Allah, aku hidup kembali! (Anak janda)

9. Allah mengutusku ke rumah seorang janda yang jauh. (Elia) 10. Aku berdoa kepada Allah untuk membiarkan anak itu hidup. (Elia) 11. Allah mengutus seorang nabi untuk menolongku. (Janda)

12. Aku tidak memiliki kuasa, tetapi Allah mengizinkan anak itu hidup kembali. (Elia)

(34)

AKTIVITAS 2

Tujuan:

Mengingat pentingnya berdoa setiap hari kepada Allah untuk pimpinan-Nya.

Petunjuk:

Berbicara kepada Allah adalah lebih mudah daripada kepada seseorang di telepon. Rahasianya adalah berdoa! Gunakan nomor dan huruf di telepon untuk membaca pesan di bawah ini. Lalu, tulislah apa yang ingin kamu katakan kepada Allah di dalam doa.

Kepada Allah Hari ini?

Apakah Kita Berdoa

A=1 O=2 U=3 D=4 E=5 H=6 I=7 M=8 N=9 T=0 S=Q Y=# "Carilah __ __ __ __ __ selama __ __ berkenan __ __ __ __ __ __ __; 0 3 6 1 9 7 1 4 7 0 5 8 3 7 ber __ __ __ lah selama __ __ dekat!"

4 0 1 7 1 (__ __ __. 55:6) # 5 Q

(35)

"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau."

(Yer. 33:3a)

(36)
(37)

PERSIAPAN

MENGAJAR

Kitab Bacaan:

1 Raj. 18:16-40

Kebenaran Alkitab:

Allah adalah satu-satunya Allah yang sejati.

Tujuan Pelajaran:

Takut akan Allah dan bertobatlah ketika kita berbuat salah.

Ayat Hafalan:

“Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku.” (Mzm. 4:2b) Doa:

Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkau adalah satu-satunya Allah yang sejati di seluruh dunia. Kami tahu bahwa Engkau selalu ada untuk menolong dan menjaga kami. Kami berdoa agar Engkau selalu memimpin kami di jalan yang benar dan mengajarkan firman-Mu, agar kami berjalan di jalan-Mu. Kami memuji akan kemurahan-Mu, karena kami tahu bahwa Engkau adalah Allah yang pengampun. Tolonglah kami untuk melakukan apa yang benar. Haleluya, Amin.

Nabi Palsu

Pada masa Elia, para nabi palsu banyak dipekerjakan oleh raja Ahab dengan tujuan untuk mengatakan apa yang ingin didengar oleh raja dan ratu, meramalkan kekayaan dan kekuasaan mereka pada masa yang akan datang. Mereka disebut juga imam, karena bertanggung jawab mengadakan pemyembahan keagamaan. Akibatnya, hidup mereka sungguh makmur. Para imam ini juga terlibat penyembahan berhala. Dalam kisah ini, mereka menari dengan liar, bahkan melukai diri dalam usahanya untuk menarik perhatian dewa mereka. Sungguh berbeda dengan Elia yang hanya berdoa sungguh-sungguh kepada Allah.

Ahab maupun Izebel tidak menyukai nabi Allah, karena menegur dosa dan kejahatan mereka. Para nabi palsu disebarkan untuk menangkis perkataan Elia. Dengan adanya mereka, Ahab maupun Izebel dapat dengan nyaman mendengarkan semua janji kosong mereka. Ini adalah pekerjaan yang menggiurkan, karena mereka dapat bersenang-senang dengan dosa mereka, sekalipun menyandang jabatan “imam”. Menariknya, raja Ahab beranggapan bahwa dengan membawa delapan ratus lima puluh nabi palsu, ia akan menang melawan Elia. Namun, Elia percaya bahwa Allahlah akan memelihara dan dengan berani menantang semua orang yang telah berpaling dari Allah yang sejati.

Api Di Gunung Karmel

PELAJARAN

(38)

PEMAHAMAN

MURID-MURID

Setiap kali kata berhala disebutkan, umumnya kita segera akan terbayang pahatan kayu dan batu, atau semacamnya. Sesungguhnya banyak orang menaruh perhatian besar kepada para berhala fisik ini. Namun adalah penting untuk diwaspadai terhadap berhala lainnya yang tidak nampak. Secara ringkas didefinisikan, berhala adalah segala sesuatu yang membuat kita bergantung kepadanya lebih daripada Allah. Mereka dapat berupa uang, kekuasaan, dan bentuk materi lainnya. Ini dapat menjadi berhala dalam hidup kita, apabila kita mempersembahkan diri kita kepada mereka dengan sepenuh hati.

Bagi murid-murid, mungkin mereka belum sampai pada tahap menginginkan uang atau kekuasaan. Namun, ada banyak hal yang dapat menggantikan tempat Allah dalam hidup mereka. Contoh: Mungkin video game, televisi, bintang film dan teman. Terutama pada masa teknoparapernalia, sesungguhnya adalah mudah bagi mereka untuk mempersembahkan waktu dan tenaga mereka kepada hal-hal materi. Terkadang, mungkin mereka juga merasa kurang adil bahwa teman sekolah mereka dapat menikmati akhir pekan, sementara mereka harus memegang hari Sabat. Pada usia yang lebih lanjut, mulailah timbul sungut-sungut dan pertanyaan tentang alasan mereka tidak dapat menikmati dengan semua teman dan kegiatan pada hari Sabtu itu. Apapun kasusnya, adalah penting bagi mereka untuk mengetahui apa itu berhala. Berhala bukanlah hanya patung kayu atau batu yang ada di gereja lain atau di rumah yang tidak mereka sembah; mungkin mereka beranggapan bahwa tidak ada berhala di dalam hidup mereka. Apabila mereka membiarkan segala sesuatu disembah sebagai ilah, maka itu berarti mereka memiliki berhala. Tolong tanyakan mereka, kepada siapa mereka mencari kebahagiaan dan keamanan sejati itu. Siapakah yang mereka andalkan untuk menjamin masa depan mereka? Mereka harus sanggup menjawab bahwa mereka bergantung kepada Allah. Doronglah mereka untuk selalu berdoa dan berserah kepada Allah, karena hanyalah Dia satu-satunya Juruselamat manusia.

Kedua Belas Batu Dan Air

Ketika Elia memakai dua belas batu untuk mendirikan mezbah, maka ia menanggung resiko besar. Pada waktu itu, bangsa Israel telah terbagi menjadi kerajaan utara (sepuluh suku dari bangsa Israel) dan kerajaan selatan (suku Yehuda dan Benyamin). Mungkin sebagian orang marah karena diingatkan akan hal ini. Sekalipun kerajaan di utara menyebut diri mereka Israel, namun nyatanya nama tersebut mewakili dua belas suku. Di gunung Karmel, mereka diingatkan akan dosa mereka karena telah berpaling dari Allah.

Elia juga memilih membasahi mezbah dengan air. Bagi yang melihatnya, mungkin ini suatu kebodohan karena air akan memadamkan api. Selain itu, telah tiga tahun lamanya terjadi kekeringan dan kelaparan, sehingga air begitu berharganya. Tetapi Elia berada di sana untuk menunjukkan kuasa Allah dan mengubah hati semua orang untuk kembali kepada-Nya. Hanya Allah yang sejati dan hiduplah yang dapat menunjukkan kekuatan dan kedaulatan. Hal ini juga menunjukkan kepada bangsa itu bahwa betapa bodohnya mereka menyembah Baal itu.

(39)

KISAH PELAJARAN

Ulasan

Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai mujizat besar yang telah Allah tunjukkan. Seorang janda yang memiliki anak laki-laki menampung Elia untuk tinggal bersama dengannya. Beberapa waktu kemudian, anaknya sakit parah dan tiba-tiba meninggal. Sang ibu demikian menangis, dan menanyakan kepada Elia mengapa hal ini terjadi kepadanya. Ketika Elia mendengarnya, maka ia pun turut bersimpati. Elia meminta agar janda itu memberikan anak yang telah mati kepadanya. Apa yang Elia lakukan terhadap anak itu? (Elia membawanya ke lantai atas, dan berdoa kepada Allah agar menghidupkannya kembali.) Allah mendengar doa Elia, dan anak itupun dibangkitkan-Nya. Ketika Elia membawa anak itu kembali kepada ibunya, apa reaksinya? (Janda ini memuji Allah atas kemurahan dan kemuliaan-Nya.) Kita dapat belajar bahwa apabila kita berdoa dengan iman kepada Allah, maka Dia akan menjawab doa kita.

Tiga Tahun Masa Kelaparan Dan Kekeringan

Ketika Elia melayani Allah untuk pertama kalinya, maka ia memberitahukan raja Ahab bahwa tidak akan ada turun hujan sampai mereka berhenti menyembah berhala. Tiga tahun hampir berlalu, ternyata raja tidak mau mendengarkan Elia, dan tetap mengandalkan para berhala itu untuk menolongnya. Raja juga mengandalkan para nabi palsu yang menyembah berhala. Mereka tidak menyampaikan firman Allah, sebaliknya hanya mengatakan hal yang menyenangkan hati raja dan bangsanya. Allah tahu bahwa Dia harus menunjukkan kepada banyak orang bahwa menyembah berhala itu adalah salah. Oleh sebab itu, Elia menemui raja Ahab.

Karena hujan tidak turun tiga tahun lamanya, maka sungguhlah sulit untuk mendapatkan air dan banyak orang menderita kelaparan dan kehausan. Dan raja Ahab mulai kuatir. Dia mulai takut bagaimana bila para lembu dan kudanya itu mati. Lalu, ia memanggil salah seorang hambanya, Obaja, untuk pergi menjelajahi negeri guna mencari rumput untuk memberi makan binatang peliharaannya itu.

Nabi Palsu:

Mereka yang bukan nabi Allah; mereka, dan tidak menyampaikan pesan menurut kebenaran.

Parit:

Selokan; umumnya digunakan untuk menampung air.

KOSA-KATA

PELAJARAN

(40)

Obaja Menemui Elia

Elia harus meninggalkan rumah janda itu untuk menemui raja Ahab. Dalam perjalanannya, ia melihat Obaja sedang mencari rumput. Sekalipun Obaja bekerja untuk raja, tetapi ia tetap menyembah Allah di dalam hatinya. Bahkan dengan diam-diam, ia telah selamatkan seratus nabi Allah dengan menyembunyikan mereka di dalam gua ketika ratu Izebel sedang membunuh para nabi Allah. Ketika Obaja melihat Elia, maka ia sujud sampai ke tanah dan menyalami Elia. Setelah menerima salam Obaja, maka Elia memberikannya suatu amanat penting.

“Pergilah dan katakan kepada raja Ahab bahwa aku ingin menemuinya,” kata Elia.

Bagitu banyak kekuatiran yang meliputi hati Obaja dalam menyelesaikan amanat ini. Dia beranggapan bahwa tentu raja akan marah kepadanya karena telah menyebutkan nama Elia, bukankah raja sungguh benci terhadap Elia. Selain itu, bagaimana bila terjadi ketika ia kembali dan tidak menemukan nabi Elia, bukankah raja Ahab akan menjadi lebih marah lagi kepada dirinya.

Untuk menenangkan kekuatiran Obaja itu, Elia berkata, “Aku akan menantikan engkau di sini, sementara engkau menghadap raja. Ini adalah kehendak Allah bahwa aku akan bertemu dengannya pada hari ini!”

Setelah mendengarnya, maka Obaja segera pergi menghadap raja.

Pertemuan Di Gunung Karmel

Ketika Obaja memberitahu raja, maka Ahab dengan segera menemui Elia. Ketika ia melihatnya, maka ia segera menghinanya.

“Engkaukah itu, Elia yang selalu membuat masalah?”

Elia menjawab, “Aku tidak membuat masalah, melainkan engkau. Engkaulah yang selalu berbuat dosa dan menyembah berhala, bukankah engkau harus menyembah kepada Allah yang sejati. Suruhlah seluruh bangsa Israel dan katakan kepada mereka untuk menemuiku di gunung Karmel. Juga kumpulkan seluruh nabi palsu yang berjumlah delapan ratus lima puluh orang itu yang menyembah berhala bersama denganmu.”

Raja Ahab melakukan apa yang Elia telah katakan kepadanya. Dia beranggapan bahwa tentu dapat mempermalukan Elia di hadapan setiap orang yang datang.

Tantangan

Setelah semua orang berkumpul di gunung Karmel, maka Elia berkata dengan suara yang keras, “Berapa lama lagi engkau akan tetap berbuat dosa? Apabila Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan bila Baal itu Allah, ikutilah dia.“ Tetapi tidak seorangpun yang berani berkata-kata.

Elia berkata lagi, “Hanya aku seorang dirilah yang tinggal sebagai nabi Tuhan di negeri ini. Padahal, nabi Baalmu itu ada empat ratus lima puluh orang. Kita akan buktikan siapa yang melayani Allah yang sejati itu. Kita buat persembahan pada mezbah yang berbeda. Janganlah kita taruh api ke atas kayu itu, tetapi biarlah kita masing-masing berjuang dalam menyalakan api itu dengan berdoa. Kalian dapat memanggil allahmu dan aku akan berdoa kepada Tuhan. Maka Allah yang menurunkan api dan membakar persembahan inilah merupakan Allah yang sejati.”

Para nabi palsu itu berpikir bahwa ini merupakan suatu gagasan yang baik dan mereka dapat tunjukkan kekuatan mereka. Lalu mereka memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari.

(41)

“Ya Baal, jawablah kami!” seru mereka. Tetapi tidak ada yang menjawab. Ketika Elia melihat hal ini, maka ia berkata kepada mereka, “Panggillah lebih keras lagi! Mungkin ia sibuk atau tertidur.”

Karena tantangan ini, maka mereka berseru lebih keras lagi sambil menari-nari mengelilingi mezbah sampai mereka menjadi kerasukan. Bahkan mereka menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, sehingga darah bercucuran untuk menunjukkan bahwa mereka sedang mengorbankan diri kepada para berhala mereka itu. Mereka telah lama lakukan ini, tetapi allah mereka tetap diam, karena memang berhala itu sungguh tidak berkuasa dan tidak hidup.

Allah Menurunkan Api

Lalu Elia memanggil semua orang mendekat kepadanya. Saat mereka melihat, Elia mendirikan mezbah dan membuat parit di sekelilingnya. Dia menaruh kayu pada mezbah dan meletakkan korban bakaran di atas kayu itu. Lalu dia memberikan beberapa permintaan yang aneh.

Elia berkata, “Tuangkan empat buyung air ke atas korban persembahan dan kayunya.”

Elia menyuruh orang menuang air ke atas mezbah itu tiga kali. Bahkan air itu memenuhi parit. Bagaimana api dapat menyala sekarang? Elia melakukan ini karena ia ingin agar orang banyak melihat betapa berkuasa dan hidupnya Allah itu.

Satu-Satunya Allah Yang Sejati

Setelah semuanya ini dilakukan, maka Elia berdoa kepada Allah.

Elia berkata, "Ya, Tuhan, biarlah bangsa ini sekarang mengetahui bahwa Engkaulah satu-satunya Allah yang sejati. Biarlah mereka tahu bahwa akulah nabi-Mu. Jawablah aku, ya, Tuhan dan biarlah hati mereka berbalik kepada-nabi-Mu.”

Tiba-tiba, turunlah api dan membakar persembahan itu, kayu dan bahkan air di dalam parit itu! Allah telah menjawab doa Elia. Ketika orang banyak melihat hal ini, maka mereka tersungkur ke tanah. Mereka tahu bahwa mereka telah bersalah karena telah menyembah berhala. Mereka sungguh menyesal dan ingin menyembah kepada satu-satunya Allah yang sejati.

Mereka berseru,” Tuhan-lah Allah!”

Setelah itu, Elia menangkap semua nabi palsu itu dan membunuh mereka karena telah merusak seluruh negeri itu.

(42)

MENGULANG

DAN PERTANYAAN

Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:

1. Para nabi palsu berseru dengan keras dan ____________________ (menari-nari) di sekitar mezbah sampai mereka kerasukan.

2. Ketika Elia mendirikan mezbah, maka ia memerintahkan orang banyak untuk menuang __________ (air) ke atas korban persembahan dan kayu.

3. Allah menjawab doa Elia dengan menurunkan __________ (api) ke atas mezbah itu.

4. Para nabi palsu menyembah berhala dan menyampaikan pesan palsu. (Benar) 5. Ada lebih banyak nabi benar daripada nabi palsu. (Salah)

Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Ketika kita berbuat salah seperti bangsa Israel dalam kisah ini, bagaimanakah kita dapat memohon pengampunan Allah?

2. Ini adalah peristiwa bersejarah di mana Allah memakai Elia untuk mengubahkan seluruh bangsa dari menyembah berhala menjadi menyembah Allah. Dapatkah kamu menyebutkan peristiwa lain di dalam Alkitab yang mengubah hati setiap orang berbalik kembali kepada Allah? (Beberapa contoh termasuk ketika bangsa Israel menyeberangi laut Mati (Kej. 14:21-30) dan Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:1-20).

3. Selama zaman Perjanjian Lama, Allah sering berbicara melalui para nabi. Bagaimana Allah berbicara kepada kita pada hari ini?

4. Berhala apa saja yang ada dalam kehidupan kita pada hari ini?

Tujuan:

(43)

AKTIVITAS 1

Petunjuk:

Bacalah beberapa kalimat di bawah ini dan isilah tempat yang kosong dengan menggunakan gambar sebagai petunjuknya. Setelah itu, bacalah kisah tersebut dengan suara yang keras.

Nama r __ __ __ __ Israel yang jahat adalah A __ __ __ __. Raja dan ratu Izebel menyembah B __ __ __ yang terbuat dari batu. Karena ratu itu telah membunuh banyak nabi Allah, maka yang tersisa pergi dan menyembunyikan diri di dalam g __ __. Akhirnya, Allah menyuruh Elia pergi menghadap r __ __ __ dan memberitahukan bahwa tidak akan ada turun h __ __ __ __ dalam waktu yang lama. Tanpa air, tentunya tanaman akan kering dan r __ __ __ __ __pun hampir habis. M __ __ __ __ __ __ __ dan h __ __ __ __ akan kelaparan. Setelah t __ __ __ tahun, sang nabi kembali kepada r __ __ __ dan memintanya untuk membawa para nabi palsu ke gunung K __ __ __ __ __. Di sana mereka akan menyaksikan siapa sesungguhnya Allah yang sejati itu, yang harus dis __ __ __ __ __. “Apabila T __ __ __ __ itu Allah, i __ __ __ __ lah Dia; tetapi bila B __ __ __ itu A __ __ __ __, i __ __ __ __lah dia.” (1 Raj. 18:21)

Jawaban:

raja, Ahab, berhala, gua, raja, hujan, rumput, manusia, hewan, tiga, raja, Karmel, sembah, Tuhan, ikuti, Baal, Allah, ikuti

Tujuan:

Agar murid-murid mengingat para tokoh dan peristiwa yang ada.

(44)

AKTIVITAS 2

Petunjuk:

Bacalah setengah kalimat pertama dan temukanlah kalimat akhir yang benar untuk setiap kalimat. Tulislah nomor di tempat yang kosong.

1. Para nabi palsu berdoa kepada Baal _____ sekarang adalah giliran Elia. 2. Para nabi palsu menari di sekeliling mezbah _____ tetapi doa mereka

belum terjawab. 3. Elia mengolok-olokkan para nabi Baal, berkata _____ air itu memenuhi

parit.

4. Akhirnya, para nabi Baal menyerah dan _____ dan menoreh-noreh diri mereka dengan pedang.

5. Empat buyung air dituang di atas korban hingga _____ “Panggillah lebih keras, mungkin allahmu sedang tidur."

6. Lalu Elia berdoa, “Engkau adalah Allah Israel _____ korban bakaran, makanan dan air di parit. 7. Allah menjawab doa Elia

hingga turunlah api dan membakar _____ kiranya bangsa ini tahu bahwa Engkaulah Tuhan Allah. 8. Ketika orang banyak menyaksikan mujizat ini,

mereka menyembah _____ Allah, dan berkata, “Tuhan, Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!”

Jawaban:

4, 1, 5, 2, 3, 7, 6, 8

(45)

Aktivitas Pilihan: Memutar Roda!

Ada banyak tokoh diperkenalkan pada beberapa pelajaran yang lalu. Gunakan roda berputar untuk mengulang kembali beberapa pelajaran yang telah dipelajari itu. Mintalah murid-murid secara bergiliran untuk memutar panah. Siapapun yang ditunjukkan oleh panah, maka ia harus menceritakan tentang tokoh tersebut. Mereka dapat mengatakan satu hal saja yang mereka ingat tentangnya. Ketika mereka telah mendapat giliran, maka murid berikutnya dapat memutar panah tersebut hingga semua murid mendapat giliran. Lanjutkan permainan ini apabila diperlukan.

Catatan:

Guru harus mempersiapkan roda terlebih dahulu dengan menggunting roda dan panah dari papan kartu atau karton. Lekatkan panah itu pada roda dengan pengancing. Panah itu harus memiliki tempat yang cukup untuk berputar. Dan roda harus dibagi menjadi beberapa bagian, dengan nama tokoh pada masing-masing bagiannya. Ada beberapa saran yaitu Izebel, Ahab, Elia, janda, anak janda dan para nabi palsu.

(46)

"Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku."

(Mzm. 4:2b)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam variasi waktu sonikasi tersebut, diperoleh sampel dengan waktu sonikasi 4 menit menunjukkan hasil paling optimal dengan loading factor tertinggi, didukung juga dengan sifat

Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan

Iklan Baris Iklan Baris SILAT Serba Serbi JAKARTA BARAT RUPA-RUPA Rumah Dijual Rumah Dikontrakan JAKARTA PUSAT JAKARTA PUSAT JAKARTA SELATAN JAKARTA SELATAN JAKARTA TIMUR JAKARTA

tergambar adanya sesuatu yang negatif, adanya bom yang meledak hebat yang me adanya bom yang meledak hebat yang me nghancurkan gedung- nghancurkan gedung- gedung dan sarana

Sedangkan sebanyak 13 responden atau 48,15% menyatakan kurang setuju dengan adanya pelajaran mulok bahasa Lampung, hal ini dikarenakan ada yang beranggapan bahwa

Hasil analisis untuk melihat dampak kredit terhadap perilaku ekonomi rumah tangga nelayan tradisional menunjukkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) masing- masing

Hasil penelitian menunjukkan : (1) Tingkat kemasakan buah berpengaruh nyata terhadap mutu fisik (ukuran buah dan benih, berat buah dan benih, kadar air buah dan

Sumber data dalam penelitian ini adalah film《 天下无贼》 Tiānxià Wú Zéi karya (赵本夫) Zhao Benfu. Data dalam penelitian ini berupa monolog, kutipan-kutipan dialog,