Ayat Hafalan:
Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa Engkau maha kuasa. Di dunia ini tidak ada yang tidak dapat Engkau lakukan. Kami dapat melakukan segala hal bila bersandar kepada kuasa-Mu. Tolonglah kami untuk mengerti pengajaran-Mu pada hari ini, sehingga kami dapat belajar dari Naaman dan seorang anak kecil Israel. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama-Mu.Haleluya, Amin.
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”
(Yak. 4:10)
Penyakit Kusta
Penyakit kusta seperti penyakit AIDS pada zaman sekarang, adalah salah satu penyakit yang ditakuti pada masa Alkitab. Kemungkinan ada lebih dari satu macam penyakit ini. Orang yang menderita kusta sering dipenuhi borok. Sebagian di antaranya menular dan banyak yang tidak dapat disembuhkan. Lebih buruknya lagi adalah dapat mengakibatkan kematian. Penderita kusta sering dipaksa tinggal di tempat penampungan di luar kota dan tinggal sebagai seorang gelandangan. Apabila mereka beruntung, maka penyakit ini dapat sembuh. Ketika imam menyatakan mereka telah sembuh, maka barulah mereka dapat masuk kota dan tinggal di tengah masyarakat kembali. Naaman dipastikan belum pernah menderita penyakit yang fatal ini sejak ia menjadi seorang panglima dan tinggal bersama dengan keluarganya. Kemungkinan ia terkena tahap awal dari penyakit kusta. Mungkin ia pun takut bahwa penyakitnya akan bertambah buruk dan akhirnya memperpendek hidupnya. Yesus juga menyembuhkan banyak penderita penyakit kusta dalam Perjanjian Baru.
Naaman Dan
Seorang Gadis Cilik Israel
PELAJARAN
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Murid-murid dapat mempelajari banyak hal melalui tema dalam kisah ini, yaitu tentang hati yang kasih, hati yang rendah, dan hati yang taat. Gadis cilik Israel ini mengalami keadaan buruk ketika ia ditawan oleh tentara Aram. Pada masa serangan dari timur laut, tidak banyak ada orang Israel yang ditawan dan diperbudak. Sangat mudah bagi gadis cilikl ini untuk berpaling dari Allah dan kehilangan imannya dalam keadaan sulit seperti itu. Tetapi nyatanya tidak demikian, bahkan ia memakai kebergantungannya kepada Allah untuk menolong orang yang tidak diinginkannya. Naaman juga bukanlah seorang yang mudah untuk melakukan apa yang telah disarankan oleh orang lain. Tetapi untunglah ia menerima anugerah Allah.
Mungkin murid-murid Anda pernah mengalami masa sulit ketika mereka berada dalam suatu lingkungan atau keadaan yang tidak mereka sukai. Tentu saja, yang mereka alami tidaklah seserius yang dialami gadis cilik ini. Bagi mereka, hal yang tidak disukai mungkin melakukan sesuatu yang mengganggu jadwal mereka. Mungkin disuruh membersihkan kamar ketika sedang menonton acara kesukaan mereka. Mungkin orangtua meminta mereka untuk menyiapkan makan malam ketika sedang bermain video games. Saat di sekolah, mungkin guru menyuruh untuk menolong murid lain yang bukan teman mereka. Kebanyakan mereka mengeluh. “Aku sedang mengerjakan sesuatu” atau “Apakah aku harus melakukannya?” Inilah tanggapan yang umum terjadi. Mereka harus belajar taat dan rendah hati. Dengan membantu orang tua atau menolong orang lain, mereka berkesempatan melayani Allah, karena Allah ingin mereka menolong dan taat. Mereka tidak boleh bersungut-sungut atau mengeluh, tidak peduli apapun keadaan atau waktunya. Allah akan berkenan kepada mereka yang mau belajar untuk menolong orang lain.
Kerendahan Hati
Dalam kisah ini, baik gadis cilik Israel maupun Naaman menyatakan kerendahan hati mereka di hadapan Allah. Sekalipun gadis cilik Israel itu adalah seorang tawanan, tetapi ia tidak berduka atau mengeluh akan situasi yang tidak menguntungkannya itu, tetapi justru ia ambil kesempatan untuk sebarkan kabar baik ini. Perlu keberanian dan kebergantungan terhadap Allah untuk berbicara kepada seorang panglima besar. Tetapi Allah menaruhnya pada posisi itu untuk suatu alasan, dan ia sungguh beriman kepada Tuhan. Dengan merendahkan hatinya di hadapan Allah, ia mampu membawa pesan keselamatan kepada bangsa kafir.
Di lain pihak, Naaman adalah seorang yang kuat dan sombong. Dia terbiasa memerintah orang lain dan bukan sebaliknya, bahkan ketika harus mencari kesembuhan, ia berharap dirinya beroleh perlakuan yang khusus. Tetapi sayang, ia tidak menerima seperti yang diharapkannya. Namun, melalui pencarian kesembuhan untuk dirinya, ia boleh belajar untuk merendahkan hati. Memang tidak mudah baginya untuk berendam di sungai Yordan yang kecil dan berlumpur; ia mengira akan dapat membeli anugerah Allah dengan uang. Tetapi saat itu, ia telah dinyatakan bahwa untuk beroleh berkat Allah, perlu baginya untuk merendahkan hati di hadapan Allah, sehingga iapun beroleh kemurahan-Nya dengan cuma-cuma.
KISAH PELAJARAN
KOSA-KATA
PELAJARAN
Kusta:
Penyakit kulit yang sulit disembuhkan, biasanya penuh borok di tubuh. Rendah Hati:
Tidak sombong, lemah lembut. Sakit:
Tidak sehat.
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai mujizat lain. Setiap kali Elisa melewati kota Sunem, maka ia akan selalu singgah di rumah seorang perempuan Sunem, yang telah menyediakan sebuah kamar di atas rumahnya untuk Elisa. Elisa sungguh berterima kasih kepadanya dan ingin membalas kebaikan perempuan itu. Elisa katakan kepadanya bahwa perempuan itu akan memiliki seorang anak laki-laki pada waktu yang sama pada tahun depan. Dan terjadilah, perempuan itu melahirkan seorang anak laik-laki pada tahun berikutnya. Tetapi pada suatu hari, anaknya itu jatuh sakit dan tidak lama kemudian, iapun mati dalam pelukan ibunya. Tentu sang ibu sungguh bersedih hati, tetapi ia tahu bahwa Elisa dapat menolongnya. Lalu ia segera mengendarai keledai bersama dengan hambanya ke gunung Karmel untuk mencari nabi Elisa. Setelah Elisa mendengar apa yang terjadi, maka ia menyuruh Gehazi untuk meletakkan tongkatnya di atas anak itu. Apakah anak itu terbangun? (Tidak, tidak terjadi apapun.) Lalu Elisa pergi ke kamarnya seorang diri, dan berdoa kepada Allah serta membaringkan dirinya di atas tubuh anak itu dua kali. Lalu anak itu bersin tujuh kali dan terbangunlah. Allah telah membangkitkan anak laki-laki perempuan itu! Lalu sang ibu begitu bersukacita dan bersyukur kepada Allah. Dari kisah ini, kita dapat pelajari bahwa Allah selalu menolong mereka yang mengasihi dan berbagi dengan sesa
Seorang Gadis Cilik Israel Ditawan
Selama masa Elisa, ada banyak peperangan antara tentara Israel dan musuh mereka. Terkadang tentara Israel mengalami kemenangan dan terkadang pula mengalami kekalahan. Suatu hari, mereka berperang melawan tentara Aram dan mengalami kekalahan. Akibatnya, sebagian orang Israel ditawan, dan salah satu dari pada mereka adalah seorang gadis cilik yang menjadi hamba istri seorang panglima tentara Aram! Panglima itu bernama Naaman.
Penyakit Naaman
Gadis cilik ini melihat bahwa Naaman dan istrinya selalu bersedih hati. Iapun ingin tahu alasannya, bukankah Naaman adalah seorang pejabat tinggi dan istrinya hidup dengan penuh kenyamanan. Seharusnya mereka tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Tetapi akhirnya gadis cilik inipun tahu bahwa Naaman menderita suatu penyakit parah yang tidak dapat disembuhkan. Namun gadis cilik ini tahu siapa yang dapat menolongnya!
Nasihat Gadis Cilik
Suatu hari, gadis cilik inipun memutuskan untuk beritahukan kepada istri Naaman tentang nabi Elisa yang merupakan nabi Allah yang tentunya akan sanggup menolong si panglima.
“Tuanku, Naaman, harus pergi menemui Elisa, yang tinggal di Samaria. Aku tahu bahwa ia akan menyembuhkan tuanku dari penyakit ini!” Gadis itu beriman kepada Allah dan kuasa-Nya.
Ketika istri Naaman mendengar hal ini, maka ia sungguh senang! Lalu segeralah ia cari Naaman dan memberitahukan kabar baik ini. Ketika Naaman mendengar ini dari istrinya, maka ia pun senang! Naaman tidak pernah mengira bahwa penyakitnya dapat disembuhkan. Tetapi karena nabi tersebut tinggal di Israel, tentu ia harus minta izin kepada raja. Naaman ingin orang Israel tahu bahwa dirinya datang dengan maksud damai.
Naaman Bersiap Pergi
Lalu Naaman menghadap raja Aram, dan akhirnya iapun mendapat izin dari raja untuk menemui Elisa.
Raja berkata, “Aku akan menulis surat ini kepada raja Israel agar dapat menolong Naaman dan bukanlah dengan maksud menyerang.”
Naaman sungguh senang karena segalanya berjalan dengan lancar. Segeralah ia pulang untuk berkemas. Dia membawa banyak emas, perak dan pakaian.
Perintah Elisa
Tibalah Naaman di Samaria, dan menghadap raja Israel untuk menyerahkan surat dari raja Aram. Beginilah isi surat itu, ”Aku telah mengutus hambaku, Naaman, agar engkau menyembuhkan penyakit kustanya.” Setelah membaca isi surat itu, maka raja Israel menjadi sungguh kuatir.
Raja Israel berkata kepada dirinya sendiri, ”Aku bukanlah Allah. Bagaimana aku dapat sembuhkan Naaman? Apabila aku tidak dapat menyembuhkannya, tentulah orang Aram akan menyerangku!” Ketika ia dalam kekuatiran yang begitu rupa tentang apa yang harus dilakukan, maka Elisa mendengar tentang masalah Naaman. Lalu Elisa mengirim utusan ke istana raja untuk memberitahu Naaman untuk datang menemui dirinya. Raja merasa lega dan segera memberitahu Naaman untuk menemui Elisa. Lalu Naaman mengendarai kereta perangnya ke rumah sang nabi.
Ketika Naaman tiba, Elisa tidak berada di sana untuk menyambutnya, bahkan Elisa hanya mengutus Gehazi untuk menemui panglima tersebut.
Gehazi berkata kepada Naaman, ”Tuanku menyuruh engkau mandi tujuh kali di sungai Yordan. Maka engkau akan sembuh.”
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Perempuan muda itu berasal dari negeri __________. (Israel)
2. Dia melayani istri __________ (Naaman), yang adalah seorang panglima tentara.
3. Hamba Elisa menyuruh si panglima untuk __________ (mandi) di sungai Yordan untuk menyembuhkan penyakit kustanya.
4. Naaman diminta menceburkan dirinya di sungai Yordan tujuh kali. (Benar) 5. Naaman memuji Allah setelah ia sembuh. (Benar)
Naaman berkata kepada dirinya sendiri, ”Aku ini adalah seorang panglima tentara. Bagaimana tidak, pertama, si nabi tidak menemuiku hanya mengutus hambanya. Kedua, ia menyuruhku mandi di sungai Yordan yang kecil dan kotor. Nabi itu pasti sedang bercanda. Aku tidak akan melakukannya!”
Naaman Ditahirkan
Saat Naaman akan berbalik pulang, salah seorang hambanya menghentikannya.
“Tuanku,” kata hamba itu. "Apabila nabi itu menyuruhmu melakukan hal yang sukar, pastilah tuanku juga akan melakukannya. Apalagi ia hanya minta tuanku melakukan hal yang sungguh mudah. Mengapa tuanku tidak mencobanya?”
Naaman mempertimbangkan saran tersebut, dan tampaknya masuk akal baginya. Lalu ia mendengarkan perintah nabi itu dan pergi ke sungai Yordan. Naaman segera menceburkan dirinya ke dalam air dan keluar, dan ketika telah tujuh kali ia lakukan hal tersebut, maka Naaman melihat tubuhnya dan sadar bahwa penyakit kustanya telah sembuh! Naaman telah disembuhkan dari penyakit itu! Naaman Berterima Kasih Kepada Elisa
Naaman sungguh senang karena penyakit kustanya telah sembuh. Sekarang ia tahu bahwa tidak ada Allah lain di dunia ini selain Allah yang sejati. Naaman segera pergi ke rumah Elisa untuk berterima kasih kepadanya, dan membawa emas dan perak dengan harapan agar dapat membayar kebaikan nabi itu. Tetapi Elisa tidak menerima pemberian tersebut, karena ia tahu bahwa Allahlah yang menyembuhkan Naaman. Elisa hanya memuji Allah dan menyuruh Naaman pergi dengan hati yang damai.
AKTIVITAS 1
Tujuan:
Agar murid-murid mengenal orang-orang yang percaya kepada kuasa Allah. Petunjuk:
Bacalah masing-masing kalimat berikut ini. Lalu lingkarilah orang yang membuat pernyataan itu.
1. “Naaman harus pergi dan berbicara kepada nabi Elisa. Aku percaya Allah akan menolongnya.”
Istri Naaman Gadis cilik Israel 2. "Engkau harus mandi di sungai Yordan tujuh kali agar sembuh.”
Gehazi Elisa Hamba Naaman
3. “Tuanku, menurut hamba, tuanku harus mendengarkan apa yang dikatakan nabi itu untuk mandi di sungai Yordan.”
Naaman Hamba Naaman
4. “Terima kasih Tuhan! Sekarang aku tahu bahwa hanya ada satu Allah yang sejati. Aku sungguh bersyukur.”
Naaman Elisa
5. “Bukan aku yang menyembuhkanmu, tetapi karena kuasa dan anugerah Allah.” Gehazi Raja Israel Elisa