PELAJARAN
PEMAHAMAN
MURID-MURID
Jubah
Jubah adalah pakaian besar dan panjang yang dipakai para kaum laki-laki untuk menutupi pakaian mereka. Fungsinya seperti jas, tetapi sekaligus bagian terpenting yang dimiliki seseorang. Bagi Elia, jubah adalah lambang otoritasnya. Elia dan Elisa memakai jubah untuk memisahkan air. Ketika Elia diangkat ke surga, maka Elisa dikenal sebagai penerusnya karena ia memakai jubah yang sama. Pendidikan Para Nabi
Selama masa Elia dan Elisa, ada pendidikan bagi para nabi yang melatih orang-orang untuk melayani bagi Allah. Pendidikan ini berlokasi di Gilgal, Yerikho dan Betel. Selain itu, pendidikan ini juga berjasa mengekang kemerosotan rohani
KOSA-KATA
PELAJARAN
Jubah:
Pakaian luar, biasanya dipakai untuk menutupi pakaian dalam. Angin Puyuh:
Udara yang berputar sangat cepat, seperti tornado. Berapi-api:
Membakar, berwarna merah dan sangat panas. Bajak:
Alat seperti sapu besar yang dikenakan pada sapi di ladang untuk membantu menggemburkan tanah.
Pada seusia ini, banyak anak ingin menolong kapanpun mereka dapat. Kenyataannya, mereka sering terlibat dalam berbagai peristiwa yang mungkin agak berlebihan bagi mereka. Namun, keinginan mereka untuk menolong haruslah dihargai. Terkadang, mereka dengan mudah ditolak karena dipandang masih terlalu muda. Sebagai seorang guru, kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap dalam pelayanan terhadap Allah dan gereja-Nya. Terkadang, keinginan ada tetapi sikap mereka mungkin tidaklah benar. Adalah perlu menekankan peranan doa dan pemahaman atas kehendak Allah. Mereka perlu mengerti bahwa keberadaan mereka itu semata-mata untuk melayani dan seharusnya merendahkan diri. Kapanpun mereka melayani Allah, haruslah ada kerukunan di antara semua anggota. Murid-murid dapat juga dikembangkan dengan memberikan kesempatan untuk menolong, terutama di dalam kelas. Mereka dapat membersihkan kelas dan menolong guru apabila diperlukan. Guru harus menghargai sikap mereka yang benar dengan memuji usaha mereka, dan terus-menerus mengingatkan mereka tentang pentingnya melayani Allah.
57
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi pada masa pelayanan Elia. Dia melakukan banyak mujizat seperti membangkitkan anak laki-laki seorang janda dari kematian, menolong mereka sehingga tidak kelaparan dan berdoa kepada Allah mohon agar hujan dicurahkan. Semuanya ini terjadi untuk menunjukkan kuasa dan anugerah Allah. Elia pun karena kuasa Allah mengalahkan para nabi palsu di gunung karmel, sehingga raja Ahab dan ratu Izebel tidak dapat bersandar kepada berhala mereka lagi. Pada saat Elia memerlukan sesuatu, Allah selalu ada untuk menolong dan menghiburnya, seperti ketika ia harus melarikan diri dari hadapan raja dan ratu yang jahat itu. Allah juga menyuruh Elia melakukan tiga hal pada bagian akhir kisah. Apakah itu? (Mengurapi seorang raja Israel yang baru dan raja baru di Siria, serta mencari penolong yang bernama Elisa.) Kita dapat belajar dari kisah ini bahwa Elia selalu berdoa dan percaya kepada Allah yang sejati. Kita juga dapat bersandar kepada Allah untuk hadir dalam kehidupan kita.
Elia Memanggil Elisa
Setelah Allah memerintahkan Elia mencari Elisa, maka ia segera pergi. Elia datang ke pertanian dan menemukan calon penggantinya yang sedang membajak di ladang. Orang tua Elisa memiliki ladang dan ia sedang mengendarai seekor sapi yang sedang menarik bajak. Elia berjalan melintasi ladang untuk menemukan hamba Allah yang baru.
Ketika Elisa bekerja di ladang, tiba-tiba ia merasakan sesuatu di bahunya. Nabi tua itu melemparkan jubahnya ke bahu Elisa dan berjalan menjauh. Bahkan Elia tidak mengatakan apapun. Semula, Elisa heran mengapa nabi itu melakukan banyak hal ganjil terhadap dirinya, tetapi setelah merenungkan beberapa saat, maka ia menyadari keinginan Elia atas dirinya, yaitu dengan memberikan jubah Elia atas dirinya, maka hal itu merupakan cara Elia mengatakan kepadanya bahwa Elia perlu seseorang untuk membantunya dalam pekerjaan Allah.
Segera setelah Elisa menyadari apa yang sedang terjadi, maka ia tinggalkan sapinya dan berlari mengejar Elia. Elisapun senang menjadi penerus Elia, tetapi dengan demikian iapun harus tinggalkan keluarganya.
“Tolong biarkan aku kembali setelah mengucapkan perpisahan dengan orangtuaku sebelum aku kembali dan mengikuti engkau,” kata Elisa.
Elia menjawab, “Pergilah dan lakukan apa yang harus engkau lakukan.” Elisa Bersiap Bekerja Bagi Allah
Elisa sangat senang bekerja bagi Allah. Dia pun tahu bahwa dirinya memiliki seorang guru yang sungguh baik untuk diteladani. Lalu Elisa pulang untuk mengucapkan salam perpisahan dengan keluarganya. Untuk menunjukkan bahwa Elisa begitu bertekad ingin mengikuti Elia, maka ia menyembelih sapinya dan mempersiapkan perjamuan besar bagi semua petani. Inilah cara Elisa bersyukur kepada Allah, karena telah memilihnya. Setelah makan, maka Elisa meninggalkan kehidupannya sebagai petani dan menjadi penerus Elia.
Betel Dan Yerikho
Sejak saat itu, Elisa pergi ke manapun bersama dengan Elia. Elisa belajar banyak hal dari pada Elia, terutama bagaimana melayani bagi Allah. Dan mereka berdua menjadi teman yang baik.
Pada suatu hari, ketika mereka sedang berjalan, Elisa mulai merasa sungguh bersedih hati, karena ia tahu bahwa Allah akan mengangkat Elia ke surga pada hari yang sama. Karena hal itulah, ia memutuskan untuk tinggal di sisi tuannya sepanjang hari itu. Mereka berdua sedang menuju ke Betel, di sana ada pendidikan untuk para nabi. Selama pendidikan itu, mereka belajar bagaimana melayani Allah. Ketika mereka hampir sampai ke tempat itu, maka beberapa orang nabi itu keluar menemui Elia, karena mereka tahu ia akan singgah di sana. Ketika mereka melihat Elisa, mereka menariknya ke samping dan berkata kepadanya.
“Apakah kamu tahu bahwa Allah akan mengambil Elia dari padamu hari ini?” tanya mereka.
Tentu saja Elisa tahu tetapi ia tidak ingin memikirkan atau membicarakan hal itu, karena sesungguhnya ia tidak ingin Elia pergi.
Elisa menjawab mereka, ”Ya, aku tahu. Tetapi sekarang tolonglah diam.” Tidak lama kemudian, Elia kembali kepadanya dan bertanya, ”Mengapakah engkau tidak tinggal di sini? Allah telah menyuruhku pergi ke Yerikho.”
Tetapi Elisa menjawab, ”Aku tidak akan meninggalkan engkau.”
Maka kedua orang itu meneruskan perjalanan, dan merekapun berjalan ke Yerikho. Di sana juga ada pendidikan untuk para nabi. Ketika mereka telah dekat ke kota itu, maka beberapa orang nabi datang menyapa Elia dan Elisa. Kembali mereka berbicara kepada Elisa dengan pelan.
Mereka bertanya kepadanya, ”Apakah kamu tahu bahwa Allah akan mengambil tuanmu dari padamu pada hari ini?”
Elisa pun memberikan jawaban yang sama. “Ya, aku telah tahu. Sekarang diamlah.”
Elia akan pergi dan ia bertanya kepada hambanya sekali lagi.
“Mengapakah kamu tinggal di sini karena aku harus pergi ke sungai Yordan sekarang.”
Elisa bersikeras tinggal bersama Elia sehingga ia berkata, ”Aku tidak akan meninggalkanmu.”
Karena itu mereka berdua pergi ke sungai Yordan. Kali ini, lima puluh orang nabi itu bergabung dengan mereka dalam perjalanan.
Menyeberang Sungai Yordan
Sepanjang hari, Elisa tinggal dekat dengan Elia. Mereka pergi bersama dengan lima puluh orang nabi sampai tiba di sungai Yordan. Para nabi menyaksikan dari kejauhan ketika Elia dan Elisa berdiri di tepi sungai. Elia melepaskan jubahnya dan menggulungnya. Lalu ia memukul air dengan jubahnya. Tiba-tiba, air terbelah dan mereka berdua berjalan menyebangi sungai di tanah yang kering. Ketika mereka mencapai sisi lainnya, Elia mengajukan suatu pertanyaan yang penting kepada Elisa. Nabi tua itu tahu bahwa Allah tidak lama lagi akan mengambil dirinya.
“Apakah yang dapat aku lakukan untukmu sebelum aku pergi, Elisa?” “Elisa merenung sebentar dan akhirnya minta kepada Elia sesuatu yang sungguh penting.
“Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu. Aku ingin melayani Allah dengan kuasa seperti yang engkau miliki.”
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Ketika mendengar permintaan ini, Elia pun tahu bahwa ia tidak dapat memberikannya dari dirinya sendiri. Hanya Allahlah yang berkuasa melakukan hal seperti itu. Tetapi Elia senang mendengar bahwa Elisa begitu ingin melayani Allah.
Elia menjawab, ”Yang kau minta itu adalah hal yang sukar. Tetapi apabila engkau dapat melihat aku meninggalkanmu, maka kamu akan tahu bahwa Allah telah memberikan apa yang kamu minta.”
Elia Terangkat Dalam Angin Badai
Setelah pembicaraan ini, keduanyapun melanjutkan perjalanan. Lalu tiba-tiba, ada suara keras dan kilatan cahaya yang terang. Kereta kuda berapi turun dari surga dan memisahkan keduanya. Di depan matanya, Elisa melihat Elia terangkat ke surga dalam angin badai. Elisa terus melihat sampai Elia tidak terlihat lagi. Ketika Elisa sadar bahwa tuannya telah pergi, maka ia menjadi sedih hati. Tetapi iapun dapat melihat bahwa Elia meninggalkan jubahnya untuk dirinya.
Elisa mengambil jubah itu dan berjalan kembali ke sungai itu. Dia mengambilnya dan memukulkannya ke air, seperti yang dahulu Elia lakukan. Air sungai itu terbelah, sehingga Elisa dapat menyeberangi sungai di tanah yang kering. Maka Elisa tahu bahwa Allah beserta dalam pelayanannya! Allah akan menolongnya sama seperti Ia telah memimpin Elia. Kelima puluh orang nabi melihat apa yang terjadi dan ketika Elisa kembali, mereka tahu bahwa Allah besertanya. Sejak saat itu, Elisa mulai bekerja keras bagi Allah.
Isilah Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Allah menyuruh Elia memilih __________ (Elisa) sebagai penerusnya.
2. Para nabi pun tahu bahwa __________ (Elia) akan diangkat ke surga oleh Allah pada hari itu juga.
3. Elisa membelah air sungai Yordan dengan jubah Elia. (Benar)
4. Elisa menerima dua bagian dari roh Elia, karena ia melihat Elia terangkat ke surga. (Benar)
5. Elisa hanya melihat kereta kuda turun dari surga. (Salah) Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Menurut kamu, apa yang Elisa pelajari dari Elia saat menjadi penerusnya? 2. Apabila kamu menjadi Elisa, bagaimana perasaanmu setelah mengetahui
bahwa Elia akan pergi ke surga dan meninggalkanmu?
3. Elia terangkat ke surga tanpa mengalami kematian. Ada seorang yang bernama Henokh pun diangkat ke surga tanpa mengalami kematian. (Kej. 5:21-24) Menurut kamu, mengapa Elia tidak mengalami kematian?