Tujuan Pelajaran:
Membedakan antara kejujuran dan ketidakjujuran; belajar menjadi umat Allah yang jujur.
Ayat Hafalan:
“Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu.” (1 Ptr. 1:15a) Doa:
Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Kami bersyukur Tuhan, karena Engkau telah berikan kami kedamaian selama minggu yang lalu. Kami datang di sini untuk menyembah dan memuji-Mu. Dalam pelajaran hari ini, kami akan mempelajari mengenai seorang yang tamak dan tidak jujur. Biarlah kami boleh belajar untuk selalu jujur dan mengikuti jalan-Mu. Kiranya Engkau menolong dan memimpin kami. Haleluya, Amin.
Talenta
Pada masa Elisa, tidak ada koin atau uang kertas. Biasanya uang itu berupa emas, perak ataupun barang-barang yang dipertukarkan. Pada masa itu, satu talenta perak kira-kira seberat tujuh puluh lima pon (tiga puluh empat kilogram), di mana senilai kira-kira tujuh ribu sampai delapan ribu dollar Amerika sekarang. Dua talenta yang Gehazi terima itu adalah dua kali lipat nilainya. Itu adalah jumlah yang sungguh besar karena rata-rata orang hanya berpenghasilan beberapa sen per harinya. Dua talenta itu setara dengan gaji bertahun-tahun lamanya.
Hukuman
Gehazi dan keturunannya dihukum karena dosanya. (Kel. 20:5) Allah dengan jelas menyatakan bahwa mereka yang berdosa akan membawa penghakiman atas diri mereka dan keluarganya yang biasanya sampai keturunan ketiga dan keempat. Pada masa itu, satu anggota keluarga mewakili seluruh komunitas. Hukuman Akhan sama terjadi kepada seluruh keluarganya, termasuk yang ia miliki haruslah dibinasakan. (Yos. 7:20-26)
Gehazi Yang Tamak
PELAJARAN
PEMAHAMAN
MURID-MURID
KOSA-KATA
PELAJARAN
Pada usia ini, mungkin murid-murid Anda pernah berbohong. Ketika mereka ditanyakan apakah mereka telah menyelesaikan pekerjaan mereka, mungkin mereka menjawab “ya”, sekalipun sebenarnya belum. Ketika diselidiki, mungkin mereka menjawab karena mereka tidak tahu bagaimana mengerjakannya. Bagi mereka, hal itu bukanlah berbohong. Memang begitulah adanya. Mereka tidak dapat menjelaskannya kepada Anda. Sama seperti ketika Anda bertanya, ”Mengapa?” Mereka akan menjawab “Karena ...!” Terkadang tidak ada penjelasan yang masuk akal. Ini adalah kesempatan baik untuk menekankan pengertian ketidakjujuran mereka, sehingga ketika telah dewasa, mereka dapat membedakan antara hal yang benar dan salah.
Kejadian tragis yang menimpa Gehazi disebabkan oleh ketamakannya. Dia mengira bahwa Elisa bodoh karena tidak mau menerima pemberian itu. Gehazi pun tahu bahwa butuh waktu lama baginya untuk mengumpulkan kekayaan sebesar itu, sehingga iapun berbohong kepada Naaman untuk mendapatkan barang-barang itu. Gehazi pun mengambil uang untuk dirinya sendiri yang sebenarnya diberikan untuk orang lain. Ketika Gehazi kembali kepada Elisa, maka ia membuat kebohongan lainnya untuk menutupi perbuatannya yang terdahulu. Ketika seseorang berdusta, mereka kira pebuatannya itu tidak akan dilakukannya lagi. Tetapi dalam kenyataannya, mereka akan terus melakukannya karena harus menutupi kebohongannya itu. Ketika kebenaran terungkap, maka sesungguhnya tidak ada gunanya melarikan diri dari semua kesulitan ini. Gehazi mengira bahwa ia dapat luput, karena tidak ada seorangpun yang tahu. Tetapi Allah tahu! Allah melihat semua yang dipikirkan dan dilakukan manusia. Ketamakan tidak berkenan di hadapan Allah. Bahkan berdusta adalah hal yang lebih buruk lagi! Ingatkan murid-murid Anda bahwa Allah selalu mengawasi mereka. Mereka dapat merasa bangga, ketika mereka mengatakan kebenaran karena Allah juga bangga kepada mereka!
Ketidakjujuran:
Tidak mengatakan yang sebenarnya; berbohong. Tamak:
Egois Menuai:
Memanen hasil yang ditabur. Menabur :
Menanam. Merusak:
KISAH PELAJARAN
Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai kisah Naaman yang menderita penyakit serius, di mana belum ada seorangpun yang dapat menyembuhkannya; penyakit itu dinamakan kusta. Namun gadis cilik hamba istri Naaman segera memberitahukan tentang nabi Elisa. Lalu Naaman minta izin kepada raja Aram untuk pergi ke Israel. Ketika telah tiba, iapun segera menemui raja Israel. Tetapi sayangnya, raja pun tidak tahu siapa yang dapat menolongnya. Untunglah, Elisa mengirim utusannya untuk mencari Naaman. Ketika Naaman sampai di rumah Elisa, Gehazi menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Apakah itu? (Mandi tujuh kali di sungai Yordan, maka ia akan sembuh.) Ketika Naaman mendengar hal ini, segeralah ia menjadi begitu marah. Mengapa? (Naaman pikir Elisa akan datang dan menyembuhkannya secara pribadi; air sungai Yordan itu kotor dan berlumpur.) Naamanpun hampir pergi, tetapi hambanya memberitahukan bahwa hal yang Elisa suruh itu merupakan hal yang sederhana untuk dilakukan. Akhirnya Naamanpun pergi ke sungai Yordan untuk mandi. Ketika ia selesai mandi ketujuh kalinya, maka penyakit kustanya itu sembuh! Naaman memuji Allah dan menemui Elisa untuk berterima kasih. Dia ingin memberi nabi itu suatu pemberian, tetapi Elisa menolaknya, dengan mengatakan bahwa penyembuhan itu adalah karena kuasa Allah, dan bukanlah karena kesanggupan dirinya.
Ketamakan Gehazi
Setelah Naaman sembuh, maka semua orangpun turut merasa senang pula. Naaman senang, karena ia tidak lagi sakit. Elisa senang, karena kuasa dan anugerah Allah dinyatakan. Tetapi ada seorang yang tidak terlalu senang. Dialah Gehazi, hamba Elisa. Ketika Naaman memberikan suatu pemberian kepada Elisa, maka ia mengira bahwa Elisa pasti akan menerimanya. Ada banyak uang dan pakaian yang indah. Tetapi Gehazi terkejut ketika Elisa menolak semua pemberian itu. Gehazi berpikir bahwa Elisa adalah seorang yang bodoh. Semakin memikirkan hal itu, maka ia makin menginginkan pemberian itu untuk dirinya sendiri.
Gehazi berpikir, ”Apabila Elisa tidak mau, biar buat aku saja pemberian itu.” Tetapi Gehazi tidak dapat pergi ke Naaman tanpa suatu alasan yang tepat. Oleh karena itu, iapun mulai memikirkan kebohongan apa yang dapat meyakinkan panglima itu untuk memberinya pemberian itu!
Gehazi Membohongi Naaman
Gehazi segera menyusul si panglima itu. Dia ingin memastikan bahwa dirinya masih dapat mengejar kereta Naaman. Ketika telah dekat, maka Gehazipun berseru kepada Naaman.
“Naaman!” panggil Gehazi. “Berhenti!” Naaman segera menghentikan keretanya.
“Ada apa?” tanya Naaman. “Apakah Elisa baik-baik saja?”
“Oh, ya” jawab Gehazi. ”Tetapi dua orang nabi muda baru saja datang ke rumah kami. Mereka memerlukan uang dan pakaian. Elisa mengutus aku kemari untuk meminta tolong kepadamu agar memberikan satu talenta perak dan beberapa helai pakaian.”
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah: 1. Gehazi tamak dan __________. (tidak jujur)
2. Gehazi membohongi Naaman untuk mendapatkan __________ (uang) dan pakaian.
Gehazi terus mengatakan kebohongan. Nyatanya, tidak ada nabi yang datang ke rumah mereka dan Elisa pun tidak pernah menyuruh Gehazi untuk mengejar Naaman. Tetapi ketika Naaman mendengarnya, maka ia sungguh ingin menolong.
“Dengan senang hati aku akan menolong dan ambillah lebih banyak lagi. Ini dua talenta perak dan beberapa helai pakaian.” Gehazi sungguh senang mendengarnya. Naaman menyuruh para hambanya untuk menaruhnya dalam pundi-pundi, dan menyuruh mereka pula untuk mengangkutnya untuk Gehazi. Ketika Gehazi sampai ke rumah Elisa, maka ia berterima kasih kepada mereka dan mengambil pundi-pundi itu. Lalu Gehazi pergi dan menyembunyikannya agar Elisa tidak mengetahuinya.
Gehazi Membohongi Elisa
Setelah Gehazi menaruh uang dan pakaian dengan hati-hati, maka ia pergi menemui Elisa agar nabi itu tidak curiga.
Ketika Elisa melihatnya datang, maka ia bertanya, ”Dari mana engkau, Gehazi?”
Gehazipun kembali mengatakan kebohongan lainnya. “Aku tidak pergi ke mana-mana, tuan.”
Gehazi mengira jawabannya cukup memuaskan Elisa, tetapi ia sungguh terkejut ketika mendengar apa yang Elisa katakan kemudian kepadanya.
Gehazi Terkena Penyakit Kusta
“Gehazi,” kata Elisa. “Mengapakah engkau berbohong? Tidakkah engkau tahu bahwa Allah melihat semuanya? Dia tahu bahwa engkau telah membohongi Naaman untuk mendapatkan uang dan pakaian. Engkau mengambil sesuatu yang bukan milikmu dan telah berbohong untuk itu. Sekarang engkau akan dihukum.”
Tiba-tiba, Gehazipun terkena kusta, suatu penyakit yang sama yang diderita oleh Naaman sebelumnya. Gehazi meninggalkan rumah Elisa dengan penuh borok dan menjadi sungguh menyedihkan. Memiliki uang di duniapun tidak akan membuat Gehazi bahagia sekarang. Elisa pun turut bersedih, karena hambanya tamak dan tidak jujur dan harus dihukum oleh Allah.
3 Gehazi membohongi Naaman dengan mengatakan bahwa ada dua orang nabi yang telah datang. (Benar)
4. Gehazi menyatakan kebenaran kepada Elisa. (Salah)
5. Karena Gehazi telah berdosa terhadap Allah, maka iapun dihukum dan menerima penyakit Naaman. (Benar)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Jelaskan dengan kata-kata sendiri apa maksud dari bersikap jujur itu.
2. Menurut kamu, apa yang Gehazi dapat lakukan agar merasa lebih baik setelah membohongi Naaman dan Elisa?
3. Apakah yang dapat kamu lakukan, apabila kamu pun bersikap tidak jujur tentang suatu hal?
4. Apakah yang akan kamu lakukan, apabila menemukan sesuatu yang bukan milikmu?
AKTIVITAS 1
Tujuan:
Agar murid-murid memiliki pengertian yang lebih baik tentang makna kejujuran. Petunjuk:
Bacalah setiap kalimat. Lingkarilah orang yang mengatakan kata-kata berikut ini. Apabila orang tersebut berkata jujur, maka lingkarilah kata jujur. Apabila ia tidak jujur, maka lingkarilah kata tidak jujur.
1. Setelah Naaman sembuh, Elisa berkata kepadanya, ”Bukan aku yang menyembuhkanmu. Allahlah yang melakukannya. Apakah Elisa berkata jujur atau tidak?
Jujur Tidak Jujur
2. Setelah Naaman pergi, Gehazi berkata kepada dirinya sendiri, ”Aku ingin pemberian itu.” Apakah Gehazi berkata jujur atau tidak?
Jujur Tidak Jujur
3. Gehazi berkata kepada Naaman, ”Elisa menyuruhku datang dan mencarimu.” Apakah Gehazi berkata jujur atau tidak?
Jujur Tidak Jujur