Ulasan
Pada minggu yang lalu, kita telah mempelajari mengenai mujizat besar yang telah Allah tunjukkan. Seorang janda yang memiliki anak laki-laki menampung Elia untuk tinggal bersama dengannya. Beberapa waktu kemudian, anaknya sakit parah dan tiba-tiba meninggal. Sang ibu demikian menangis, dan menanyakan kepada Elia mengapa hal ini terjadi kepadanya. Ketika Elia mendengarnya, maka ia pun turut bersimpati. Elia meminta agar janda itu memberikan anak yang telah mati kepadanya. Apa yang Elia lakukan terhadap anak itu? (Elia membawanya ke lantai atas, dan berdoa kepada Allah agar menghidupkannya kembali.) Allah mendengar doa Elia, dan anak itupun dibangkitkan-Nya. Ketika Elia membawa anak itu kembali kepada ibunya, apa reaksinya? (Janda ini memuji Allah atas kemurahan dan kemuliaan-Nya.) Kita dapat belajar bahwa apabila kita berdoa dengan iman kepada Allah, maka Dia akan menjawab doa kita.
Tiga Tahun Masa Kelaparan Dan Kekeringan
Ketika Elia melayani Allah untuk pertama kalinya, maka ia memberitahukan raja Ahab bahwa tidak akan ada turun hujan sampai mereka berhenti menyembah berhala. Tiga tahun hampir berlalu, ternyata raja tidak mau mendengarkan Elia, dan tetap mengandalkan para berhala itu untuk menolongnya. Raja juga mengandalkan para nabi palsu yang menyembah berhala. Mereka tidak menyampaikan firman Allah, sebaliknya hanya mengatakan hal yang menyenangkan hati raja dan bangsanya. Allah tahu bahwa Dia harus menunjukkan kepada banyak orang bahwa menyembah berhala itu adalah salah. Oleh sebab itu, Elia menemui raja Ahab.
Karena hujan tidak turun tiga tahun lamanya, maka sungguhlah sulit untuk mendapatkan air dan banyak orang menderita kelaparan dan kehausan. Dan raja Ahab mulai kuatir. Dia mulai takut bagaimana bila para lembu dan kudanya itu mati. Lalu, ia memanggil salah seorang hambanya, Obaja, untuk pergi menjelajahi negeri guna mencari rumput untuk memberi makan binatang peliharaannya itu.
Nabi Palsu:
Mereka yang bukan nabi Allah; mereka, dan tidak menyampaikan pesan menurut kebenaran.
Parit:
Selokan; umumnya digunakan untuk menampung air.
KOSA-KATA
PELAJARAN
Obaja Menemui Elia
Elia harus meninggalkan rumah janda itu untuk menemui raja Ahab. Dalam perjalanannya, ia melihat Obaja sedang mencari rumput. Sekalipun Obaja bekerja untuk raja, tetapi ia tetap menyembah Allah di dalam hatinya. Bahkan dengan diam-diam, ia telah selamatkan seratus nabi Allah dengan menyembunyikan mereka di dalam gua ketika ratu Izebel sedang membunuh para nabi Allah. Ketika Obaja melihat Elia, maka ia sujud sampai ke tanah dan menyalami Elia. Setelah menerima salam Obaja, maka Elia memberikannya suatu amanat penting.
“Pergilah dan katakan kepada raja Ahab bahwa aku ingin menemuinya,” kata Elia.
Bagitu banyak kekuatiran yang meliputi hati Obaja dalam menyelesaikan amanat ini. Dia beranggapan bahwa tentu raja akan marah kepadanya karena telah menyebutkan nama Elia, bukankah raja sungguh benci terhadap Elia. Selain itu, bagaimana bila terjadi ketika ia kembali dan tidak menemukan nabi Elia, bukankah raja Ahab akan menjadi lebih marah lagi kepada dirinya.
Untuk menenangkan kekuatiran Obaja itu, Elia berkata, “Aku akan menantikan engkau di sini, sementara engkau menghadap raja. Ini adalah kehendak Allah bahwa aku akan bertemu dengannya pada hari ini!”
Setelah mendengarnya, maka Obaja segera pergi menghadap raja. Pertemuan Di Gunung Karmel
Ketika Obaja memberitahu raja, maka Ahab dengan segera menemui Elia. Ketika ia melihatnya, maka ia segera menghinanya.
“Engkaukah itu, Elia yang selalu membuat masalah?”
Elia menjawab, “Aku tidak membuat masalah, melainkan engkau. Engkaulah yang selalu berbuat dosa dan menyembah berhala, bukankah engkau harus menyembah kepada Allah yang sejati. Suruhlah seluruh bangsa Israel dan katakan kepada mereka untuk menemuiku di gunung Karmel. Juga kumpulkan seluruh nabi palsu yang berjumlah delapan ratus lima puluh orang itu yang menyembah berhala bersama denganmu.”
Raja Ahab melakukan apa yang Elia telah katakan kepadanya. Dia beranggapan bahwa tentu dapat mempermalukan Elia di hadapan setiap orang yang datang.
Tantangan
Setelah semua orang berkumpul di gunung Karmel, maka Elia berkata dengan suara yang keras, “Berapa lama lagi engkau akan tetap berbuat dosa? Apabila Tuhan itu Allah, ikutilah Dia, dan bila Baal itu Allah, ikutilah dia.“ Tetapi tidak seorangpun yang berani berkata-kata.
Elia berkata lagi, “Hanya aku seorang dirilah yang tinggal sebagai nabi Tuhan di negeri ini. Padahal, nabi Baalmu itu ada empat ratus lima puluh orang. Kita akan buktikan siapa yang melayani Allah yang sejati itu. Kita buat persembahan pada mezbah yang berbeda. Janganlah kita taruh api ke atas kayu itu, tetapi biarlah kita masing-masing berjuang dalam menyalakan api itu dengan berdoa. Kalian dapat memanggil allahmu dan aku akan berdoa kepada Tuhan. Maka Allah yang menurunkan api dan membakar persembahan inilah merupakan Allah yang sejati.”
Para nabi palsu itu berpikir bahwa ini merupakan suatu gagasan yang baik dan mereka dapat tunjukkan kekuatan mereka. Lalu mereka memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari.
“Ya Baal, jawablah kami!” seru mereka. Tetapi tidak ada yang menjawab. Ketika Elia melihat hal ini, maka ia berkata kepada mereka, “Panggillah lebih keras lagi! Mungkin ia sibuk atau tertidur.”
Karena tantangan ini, maka mereka berseru lebih keras lagi sambil menari-nari mengelilingi mezbah sampai mereka menjadi kerasukan. Bahkan mereka menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, sehingga darah bercucuran untuk menunjukkan bahwa mereka sedang mengorbankan diri kepada para berhala mereka itu. Mereka telah lama lakukan ini, tetapi allah mereka tetap diam, karena memang berhala itu sungguh tidak berkuasa dan tidak hidup.
Allah Menurunkan Api
Lalu Elia memanggil semua orang mendekat kepadanya. Saat mereka melihat, Elia mendirikan mezbah dan membuat parit di sekelilingnya. Dia menaruh kayu pada mezbah dan meletakkan korban bakaran di atas kayu itu. Lalu dia memberikan beberapa permintaan yang aneh.
Elia berkata, “Tuangkan empat buyung air ke atas korban persembahan dan kayunya.”
Elia menyuruh orang menuang air ke atas mezbah itu tiga kali. Bahkan air itu memenuhi parit. Bagaimana api dapat menyala sekarang? Elia melakukan ini karena ia ingin agar orang banyak melihat betapa berkuasa dan hidupnya Allah itu. Satu-Satunya Allah Yang Sejati
Setelah semuanya ini dilakukan, maka Elia berdoa kepada Allah.
Elia berkata, "Ya, Tuhan, biarlah bangsa ini sekarang mengetahui bahwa Engkaulah satu-satunya Allah yang sejati. Biarlah mereka tahu bahwa akulah nabi-Mu. Jawablah aku, ya, Tuhan dan biarlah hati mereka berbalik kepada-nabi-Mu.”
Tiba-tiba, turunlah api dan membakar persembahan itu, kayu dan bahkan air di dalam parit itu! Allah telah menjawab doa Elia. Ketika orang banyak melihat hal ini, maka mereka tersungkur ke tanah. Mereka tahu bahwa mereka telah bersalah karena telah menyembah berhala. Mereka sungguh menyesal dan ingin menyembah kepada satu-satunya Allah yang sejati.
Mereka berseru,” Tuhan-lah Allah!”
Setelah itu, Elia menangkap semua nabi palsu itu dan membunuh mereka karena telah merusak seluruh negeri itu.
MENGULANG
DAN PERTANYAAN
Isilah Tempat Yang Kosong Dan Tulislah Benar Atau Salah:
1. Para nabi palsu berseru dengan keras dan ____________________ (menari-nari) di sekitar mezbah sampai mereka kerasukan.
2. Ketika Elia mendirikan mezbah, maka ia memerintahkan orang banyak untuk menuang __________ (air) ke atas korban persembahan dan kayu.
3. Allah menjawab doa Elia dengan menurunkan __________ (api) ke atas mezbah itu.
4. Para nabi palsu menyembah berhala dan menyampaikan pesan palsu. (Benar) 5. Ada lebih banyak nabi benar daripada nabi palsu. (Salah)
Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Ketika kita berbuat salah seperti bangsa Israel dalam kisah ini, bagaimanakah kita dapat memohon pengampunan Allah?
2. Ini adalah peristiwa bersejarah di mana Allah memakai Elia untuk mengubahkan seluruh bangsa dari menyembah berhala menjadi menyembah Allah. Dapatkah kamu menyebutkan peristiwa lain di dalam Alkitab yang mengubah hati setiap orang berbalik kembali kepada Allah? (Beberapa contoh termasuk ketika bangsa Israel menyeberangi laut Mati (Kej. 14:21-30) dan Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:1-20).
3. Selama zaman Perjanjian Lama, Allah sering berbicara melalui para nabi. Bagaimana Allah berbicara kepada kita pada hari ini?
4. Berhala apa saja yang ada dalam kehidupan kita pada hari ini? Tujuan:
AKTIVITAS 1
Petunjuk:
Bacalah beberapa kalimat di bawah ini dan isilah tempat yang kosong dengan menggunakan gambar sebagai petunjuknya. Setelah itu, bacalah kisah tersebut dengan suara yang keras.
Nama r __ __ __ __ Israel yang jahat adalah A __ __ __ __. Raja dan ratu Izebel menyembah B __ __ __ yang terbuat dari batu. Karena ratu itu telah membunuh banyak nabi Allah, maka yang tersisa pergi dan menyembunyikan diri di dalam g __ __. Akhirnya, Allah menyuruh Elia pergi menghadap r __ __ __ dan memberitahukan bahwa tidak akan ada turun h __ __ __ __ dalam waktu yang lama. Tanpa air, tentunya tanaman akan kering dan r __ __ __ __ __pun hampir habis. M __ __ __ __ __ __ __ dan h __ __ __ __ akan kelaparan. Setelah t __ __ __ tahun, sang nabi kembali kepada r __ __ __ dan memintanya untuk membawa para nabi palsu ke gunung K __ __ __ __ __. Di sana mereka akan menyaksikan siapa sesungguhnya Allah yang sejati itu, yang harus dis __ __ __ __ __. “Apabila T __ __ __ __ itu Allah, i __ __ __ __ lah Dia; tetapi bila B __ __ __ itu A __ __ __ __, i __ __ __ __lah dia.” (1 Raj. 18:21)
Jawaban:
raja, Ahab, berhala, gua, raja, hujan, rumput, manusia, hewan, tiga, raja, Karmel, sembah, Tuhan, ikuti, Baal, Allah, ikuti
Tujuan:
Agar murid-murid mengingat para tokoh dan peristiwa yang ada.