• Tidak ada hasil yang ditemukan

B U K U P E G A N G A N G U R U

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B U K U P E G A N G A N G U R U"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

Indria

Saatnya Berserah Diri

Daud Diurapi Oleh Samuel

Daud Diurapi Oleh Samuel

B U K U P E G A N G A N G U R U

(2)

Selalu Percaya kepada Allah

Pernahkah kalian semua bertanya-tanya tentang keteguhan iman

diri sendiri setelah guru mengajarkan semua pelajaran di dalam kelas

Indria ini? Daud percaya kepada Allah bahwa akan ia akan mendapatkan

kekuatan untuk membunuh Goliat. Dengan percaya kepada Allah, maka

Elia dipelihara hidupnya oleh beberapa ekor burung gagak. Seorang

janda Sarfat percaya kepada janji Allah dan melihat sisa persediaan

minyak dan tepungnya tidak habis-habis hingga berlalunya masa

kelaparan itu. Sungguh, Allah telah memelihara hidup Daud. Ia telah

memelihara hidup Elia. Dan Ia akan memelihara hidup kita juga.

Betapa indahnya menjadi seorang Kristen yang dapat menjalani

hidup seperti ini. Kita mengetahui bahwa kami dapat mengalami

pemeliharaan hidup di dalam Allah. Kasih-Nya tidak terbatas dan bila

kita percaya kepada-Nya, maka kita akan menemukan ketentraman yang

besar di dalam hati kita.

Di manakah Allah Daud itu? Di manakah Allah Elia itu? Ia ada di

sini, bersama dengan kita. Oleh karena itu, doronglah murid-murid Anda

untuk menjadi percaya kepada Allah di segala waktu.

Dan jadikanlah dirimu sendiri

suatu teladan dalam berbuat baik.

Hendaklah engkau jujur

dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,

sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu

sehingga lawan menjadi malu,

karena tidak ada hal-hal buruk

yang dapat mereka sebarkan tentang kita

(3)

Kata Pendahuluan i

Panduan Mengajar iii

Prosedur Mengajar iv

Marilah Kita Temui Tokoh-Tokoh dalam Kisah Aplikasi Kehidupan v

Karakteristik Murid Murid Anda vii

Bahan-Bahan yang Dibutuhkan x

Mengajar dengan Sandiwara Boneka xi

Mengajar dengan Drama Alkitab xi

Mengajar dengan Musik xii

Ayat Hafalan xiv

Bagian 1 - Samuel, Daud dan Salomo

Pelajaran 1 Samuel Melayani Allah di Bait Suci 1

Pelajaran 2 Samuel Menaati Imam Eli 9

Pelajaran 3 Samuel Mengurapi Saul Menjadi Seorang Raja 17

Pelajaran 4 Daud Terpilih Menjadi Seorang Raja 25

Pelajaran 5 Daud dan Seorang Raksasa 33

Pelajaran 6 Sahabat - Daud dan Yonatan 41

Pelajaran 7 Daud Menjadi Seorang Raja 49

Pelajaran 8 Salomo Membangun Bait Allah 55

Bagian 2 – Elia, Elisa dan Naaman

Pelajaran 9 Elia Diberi Makan oleh Burung Gagak 63

Pelajaran 10 Allah Menolong Elia 69

Pelajaran 11 Sebuah Keluarga yang Baik Menolong Elisa 75

Pelajaran 12 Allah Menolong Elisa Menyembuhkan Seorang Anak Laki-Laki 81

Pelajaran 13 Seorang Anak Perempuan Menolong Naaman 89

DAFTAR ISI

(4)

PANDUAN MENGAJAR

Tahun 2 Buku 2

I N D R I A

Selamat datang pada kesempatan menarik yang lainnya untuk

menjangkau murid-murid yang berusia 4 - 5 tahun dengan kabar baik

tentang kasih Allah. Pada bagian ini, kita akan membahas suatu tema - kasih

Yesus. Kita akan membawa murid-murid kepada suatu pelajaran mengenai

kehidupan Yesus. Anda dapat berbagi dengan murid-murid Anda tentang

peristiwa-peristiwa seputar kelahiran Yesus yang ajaib, para gembala yang

mengunjungi bayi Yesus yang sedang terbaring di Betlehem, perjalanan Yesus

pertama ke Bait Suci di Yerusalem dan penginjilan Yesus.

Dalam bagian pelajaran ini, memang dirancang untuk membawa Tuhan

Yesus lebih dekat ke tiap-tiap murid Anda. Kami ingin membantu para murid

untuk belajar lebih banyak mengenai Yesus dan menyadari bahwa Yesus

menghendaki agar diri-Nya dapat menjadi seorang sahabat yang istimewa dan

seorang Juruselamat bagi manusia. Kita juga ingin membimbing murid-murid

untuk menemukan suatu jalan baru untuk mengungkapkan kasih mereka

kepada Yesus.

Dalam mengajarkan bagian ini, biarkanlah maksud dari setiap pelajaran

tecapai. Buatlah cerita sedemikian hidupnya sehingga murid-murid dapat

mengerti sepenuhnya dan menghargai pelajaran yang diajarkan. Mereka

bergantung kepada kita guru mereka - untuk menjelaskan kasih Allah kepada

orang lain dan untuk memperkuat iman mereka.

Kami berharap bahwa kita akan merasa senang bertumbuh bersama

dalam kelas Indria yang kita ajarkan tentang firman Allah. Nikmatilah

pelajaran baru dan alamilah pengalaman yang indah dengan murid-murid yang

berusia 4 - 5 tahun.

Saatnya

Berserah Diri

(5)

Prosedur Mengajar

1

2

3

Puji-Pujian

Kisah Pelajaran

Aktivitas Belajar Alkitab

(10-15 menit)

(15-20 menit)

Tujuan

Tujuan

Tujuan

Membantu murid-murid menyembah Allah melalui kidung pujian.

Membiarkan murid-murid untuk mendengarkan kisah pelajaran dan menanggapi kisah itu.

Membantu murid-murid untuk terbiasa dengan firman Allah dan ini adalah sebagian dari tugas guru, juga tugas yang sama pentingnya yaitu membantu murid-murid menerapkan kebenaran-kebenaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari mereka. Aktivitas-aktivitas ini telah disusun untuk mendorong murid-murid kita melaksanakan apa-apa yang mereka telah pelajari.

Prosedur

Prosedur

Prosedur

Selalu awali pelajaran di dalam nama Tuhan Yesus. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu sederhana atau mengunakan gerakan (gerak dan lagu).

Berdoalah singkat di dalam nama Tuhan Yesus terlebih dahulu. Kisah Pelajaran dapat diceritakan kepada semua murid oleh seorang guru atau murid-murid dibagi dalam beberapa kelompok dengan satu guru dalam setiap kelompoknya. Kita juga menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dtanyakan kepada murid. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada waktu meninjau Kisah Pelajaran. Janganlah lupa untuk menjelaskan kata-kata baru dan ceritakanlah kepada mereka kisah sehari-hari yang berhubungan dengan Kisah Pelajaran sebelum atau sesudah menceritakan isi kisahnya.

Biarkanlah murid-murid bekerja pada Buku Aktivitas Murid. (Bila aktivitas-aktivitas meliputi kegiatan kelompok atau menggunting dan menempel, pastikan ada guru pendamping guru.) Kami telah menyediakan berbagai macam aktivitas pilihan. Tolong pilihlah mana yang cocok.

(6)

MARILAH KITA TEMUI

TOKOH-TOKOH DALAM

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Puji syukur kepada Allah bahwa setiap pelajaran mempunyai satu kisah nyata untuk pencapaian tujuan dari Kisah Pelajaran. Kami mengharapkan bahwa Anda mempelajari terlebih dahulu latar belakang keluarga-keluarga di bawah ini sebelum kita menceritakannya kepada murid-murid. Nikmatilah dalam membagi cerita-cerita ini dengan murid-murid kita yang terkasih.

Keluarga Marsh

Keluarga Marsh adalah keluarga yang telah lama percaya kepada Yesus. Bapak dan Ibu Marsh mempunyai 2 orang anak yang telah dibaptis sewaktu bayi. Michelle berusia 7 tahun dan John berusia 5 tahun. Kedua anak ini bertumbuh di dalam gereja sehingga sedikitnya mereka mempunyai dasar pengetahuan kebenaran.

Keluarga Lewis

Bapak dan Ibu Lewis mempunyai 2 orang anak yang bernama Julie dan Tommy. Julie berusia 8 tahun dan Tommy berusia 6 tahun. Bapak Lewis sering bepergian karena tuntutan pekerjaan. Jadi lebih sering hanya ada Ibu Lewis dan kedua orang anaknya saja.

Keluarga Lim

Keluarga Lim dapat dikatakan adalah keluarga besar. Bapa dan Ibu Lim serta 4 orang anaknya. Anna berusia 17 tahun adalah anak yang tertua. Julius berusia 13 tahun berada di tingkat SMP. Benyamin berusia 9 tahun duduk di kelas 4 SD dan yang paling kecil yaitu Susie berusia 5 tahun. Keluarga Lim dahulunya menganut agama Budha. Anna dan Julius mungkin masih ingat akan cara hidup mereka yang terdahulu, namun Benyamin dan Susie mengalami pertumbuhan diri mereka di dalam gereja. Satu anggota keluarga penting lainnya adalah anjing mereka yang bernama Togo.

(7)

Keluarga Lopez

Keluarga Lopez percaya kepada Allah melalui suatu mujizat yang hebat. Ricky, anak mereka yang paling besar hampir meninggal dunia karena sakit parah, namun Yesus telah menyembuhkannya. Kerena peristiwa ini maka semua anggota keluarga menjadi percaya kepada Yesus. Selain Bapak dan Ibu Lopez serta Ricky masih terdapat 2 orang anak lainnya yakni Juan dan Maria. Ricky berusia 9 tahun, Juan berusia 6 tahun dan Maria berusia 3 tahun.

Keluarga Chen

Keluarga Chen terdiri dari Lily yang berumur 9 tahun. Ia tinggal bersama dengan bibinya yang bernama Jane dan neneknya yang biasa dipanggil dengan Nenek Chen. Orang tua Lily tidak tinggal bersama dengan Lily karena mereka ada di negara lain. Mereka menginginkan Lily mendapatkan pendidikan yang lebih baik di Amerika. Jadi, ia dijaga oleh bibi dan neneknya.

Keluarga Sharp

Pak Sharp memiliki 3 orang anak, yaitu: Bobby yang berumur 13 tahun, David yang berusia 9 tahun dan yang paling kecil, Jean yang berusia 6 tahun. Namun keluarga ini sangat menyedihkan sebab ibu mereka baru saja meninggal dunia dan ia harus membesarkan mereka semua seorang diri. Karena Bapak Sharp harus bekerja setiap harinya, maka anak-anak dengan sendirinya harus belajar secara lebih mandiri lagi. Mungkin, anak-anak lebih matang dari pada anak-anak lainnya karena tragedi yang telah mereka alami.

Keluarga Hayes

Keluarga Hayes terdiri dari Pendeta Hayes, istri dan 2 orang anak perempuannya yang bernama Cathy dan Rachel. Cathy berusia 6 tahun dan Rachel baru berusia 4 tahun.

Keluarga Watanabe

Dua belas tahun yang lalu, keluarga Watanabe pindah dari Jepang ke Amerika. Karena Bapak Watanabe seringkali ditugaskan oleh perusahaannya, sehingga ia jarang berada di rumahnya. Bapak dan Ibu Watanabe telah menjadi percaya kepada Allah dan dibaptis pada saat mereka masih di Jepang. Namun kedua orang anaknya yaitu Kelly dan Heidi telah menerima baptisan di Amerika. Kelly berusia 8 tahun sedangkan Heidi berusia 6 tahun. Anak-anak begitu dekat dengan orang tua mereka namun mereka sering merindukan kehadiran ayah mereka.

Ibu Laurie

Ibu Laurie adalah guru agama di kelas Taman Kanak-Kanak dan ia masih muda dan sangat senang mengajar serta memperhatikan pertumbuhan iman anak.

Pastikanlah untuk membacakan Kisah Aplikasi Kehidupan ini kepada murid-murid kita selama pelajaran. Jangan lupakan kegembiraan-kegembiraan dalam proses mengajar yang terdapat di dalam setiap pelajaran.

(8)

KARAKTERISTIK

MURID-MURID ANDA

Empat dan Lima Tahun

Semua murid adalah individu-individu yang unik dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Mereka memerlukan kasih dan perlindungan, merasa berharga dan penting, merasa memperoleh sesuatu dan keseimbangan perasaan dan pengalaman dalam ketergantungan dan kemandirian. Semua murid perlu dikelilingi oleh orang-orang dewasa yang mengekspresikan cinta dan kasih Allah yang sesungguhnya kepada mereka. Mereka butuh kesempatan untuk menyelidiki arti kehidupan, seperti apakah Allah itu dan bagaimanakah manusia saling berhubungan dengan Allah dan sesamanya.

Informasi dalam halaman-halaman berikut ini sesungguhnya menyoroti karakter-karakter khusus dari semua murid yang berusia 4 dan 5 tahun. Ketika Anda membaca, pikirkanlah setiap murid di dalam kelas Anda dan bagaimanakah Anda dapat mengasuh mereka sehingga bertumbuh menjadi anak Allah.

(9)

Usia 4 Tahun

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN ROHANI PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

Penuh semangat dan gerak.

Senang menggunakan perasaan mereka; senang untuk menyentuh sesuatu. Belajar memotong dengan gunting.

Belajar mengurus diri sendiri terhadap beberapa kebutuhan pribadi mereka

Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang dapat diteladani sikap dan tingkah lakunya sebagai orang Kristen.

Memerlukan orang dewasa yang penuh perhatian yang memberikan kesempatan bertanya sebanyak-banyaknya kepada murid-murid.

Perlu mendengarkan Kisah Pelajaran dengan jelas dan sederhana, terutama kisah yang menekankan tentang kebaikan-kebaikan Allah, pengucapan syukur kepada Allah, kasih Yesus kepada murid-murid dan Yesus sebagai seorang sahabat dan penolong.

Dapat mengucapkan doa yang sederhana terutama doa pengucapan syukur.

Dapat berpartisipasi dalam pelayanan kasih dengan berbagi makanan, uang dan dengan berbuat sesuatu bagi orang lain

Dapat mengalami keindahan dan keajaiban dalam dunia Allah. Dapat mengembangkan rasa memiliki pada gereja

Hanya dapat memperhatikan dalam waktu singkat. Senang tertawa dan bertingkah bodoh.

Senang mengatakan yang bukan-bukan.

Belajar mengidentifikasi dan mengenal nama-nama warna, ukuran dan bentuk. Mengerti konsep waktu.

Memiliki gambaran yang indah dan banyak bertanya. Mulai mempelajari cara memecahkan suatu masalah.

Mengenal lebih banyak kosa kata dan mulai bermain dengan kata-kata.

Senang dengan aktivitas-aktivitas musik dan dapat bermain dengan nada-nada yang sederhana.

Mulai menggambar bentuk-bentuk yang telah mereka kenal

Belajar untuk mengungkapkan perasaan-perasaan mereka.

Mulai senang berinteraksi dengan murid-murid lainnya ketika mereka sedang bermain bersama.

Mulai belajar mengerti bahwa orang lain juga memiliki perasaan. Belajar menunggu giliran mereka.

Ada kemungkinan agak sulit berpisah dengan orang tua khususnya dengan ibu. Mau menolong.

Senang merasa penting. u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u

(10)

Usia 5 Tahun

PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN ROHANI PERKEMBANGAN MENTAL

PERKEMBANGAN SOSIAL

Hanya dapat memperhatikan pelajaran dalam waktu singkat dan keinginan untuk bergerak begitu tinggi oleh karena perkembangan otot-ototnya.

Mencoba menguasai berbagai macam keahlian yang memerlukan koordinasi: melompat, melempar bola, berlari dan mendaki.

Tidak pernah beristirahat, aktif dan penuh semangat.

Memperlihatkan keinginan untuk belajar namun memiliki keterbatasan kekuatan dan kelincahan

Dapat mengenali doa dan aspek yang biasa ada pada iman kita.

Senang mendengarkan Kisah Pelajaran tentang orang hidup yang selalu taat kepada kehendak Allah, biasanya cerita-cerita mengenai ajaran Yesus untuk menolong sesama agar dapat belajar bagaimana untuk dapat hidup bersama.

Senang mendengarkan kisah pendek tentang gereja sekarang dan masa lampau. Telah siap untuk diperkenalkan pada dasar iman dari gereja kita, seperti arti dari Hari Sabat, Roh Kudus dan berdoa dalam bahasa Roh.

Perlu untuk merasakan doa melalui penglihatan atau pendengaran orang tua dan orang dewasa, turut serta dalam doa dan merasakan bahwa doa itu dapat menolong dan penting dalam hidup.

Perlu dikelilingi oleh guru-guru yang menerapkan pesan-pesan Alkitab pada situasi sekarang ini.

Perlu merasakan gereja sebagai tempat mereka menyembah Allah dan tempat yang perlu mereka pelihara.

Banyak menanyakan pertanyaan untuk menambah perbendaharaan informasi, khususnya mengawali pertanyaan dengan “Mengapakah…?”.

Sangat berdasarkan kepada bukti-bukti yang ada, ingin mengetahui bagaimanakah sesuatu itu bekerja.

Terutama mengerjakan dengan spontanitas, pikiran yang nyata.

Mengunakan bentuk-bentuk seni dan kata-kata untuk menyatakan ide dan perasaan.

Mengembangkan keahlian berkomunikasi

Sedang memperhatikan tentang keadilan atau “kesamaan”. Memperlihatkan kasih sayang kepada mereka yang disayangi. Mencari penerimaan, pengertian, dorongan dan kasih sayang. Senang melakukan aktivitas bersama keluarga.

Memantapkan konsep dan kebersihan diri secara rutin. Melakukan kebiasaan yang praktis.

u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u u

(11)

BAHAN BAHAN

YANG DIBUTUHKAN

Buku-Buku

Buku cerita Alkitab, buku murid-murid tentang lingkungan, keluarga dan teman-teman. Sebuah rak buku yang tidak tinggi untuk memudahkan murid-murid untuk menjangkau buku-buku itu.

Bahan-Bahan Seni

Bahan-bahan dasar termasuk krayon besar, pulpen, gunting yang berujung tumpul, solasi, lem, kertas lipat dalam bermacam warna, adonan tepung atau garam, majalah, katalog. Bahan penolong lainnya: cat air dengan warna-warna dasar, kuas yang bergagang panjang, piring yang dangkal untuk lem atau cat, sisa-sisa kain atau benang, taplak meja plastik dan kaos-kaos gambar.

Bahan Luar Biasa Yang Allah Ciptakan

Meja pendek untuk mempermudah memamerkan seluruh bahan-bahan. Taplak meja dengan dilapisi plastic dan Anda dapat menaruh koleksi batu-batu, kerang dan bahan-bahan alam lainnya: sebuah aquarium, kotak-kotak bertingkat, magnet, tumbuhan atau biji-bijian. Pastikanlah untuk selalu menyediakan kaca.

Alat-Alat Musik

Macam-macam alat musik buatan sendiri (kerincing, bel, tongkat dan lain sebagainya.) atau membeli adalah tahap pertama. Radio kaset merupakan tambahan yang bagus.

Mainan-Mainan yang Membutuhkan Keahlian

Mainan PUZZLE adalah mainan yang baik karena melatih kemampuan motorik, imajinasi dan konsentrasi.

Kami sarankan Anda untuk selalu menyediakan bahan-bahan standar (Alkitab, pensil, krayon, spidol, lem, gunting, kertas lipat, papan tulis, kertas tulis) di dalam kelas.

Biarpun bahan-bahan ini tidak selalu dipakai pada setiap pelajaran, Anda harus selalu menyiapkannya.

(12)

MENGAJAR DENGAN SANDIWARA BONEKA

MENGAJAR DENGAN DRAMA ALKITAB

Janganlah takut untuk mencoba Sandiwara Boneka di dalam kelas Anda. Anda akan dapat menikmatinya seperti juga murid-murid Anda!

Pertimbangkanlah beberapa hal di bawah ini ketika menggunakan Sandiwara Boneka:

~ Seorang murid lebih mudah mengenali sikap-sikap yang tidak baik dan kesalahan-kesalahan pada sebuah boneka dari pada diri mereka sendiri. Ia dapat mengkritik boneka tersebut dan menyarankan cara-cara yang lebih baik untuk bertindak dan tidak merasa dirinya dihakimi atau dikoreksi.

~ Murid-murid akan lebih terlihat dalam sebuah diskusi ketika sebuah boneka berbicara. Bahkan, murid-murid yang pemalu sekalipun akan tertarik untuk memperhatikan dan percaya.

~ Sama seperti boneka-boneka yang membuat murid-murid bebas untuk lebih mengekspresikan diri mereka sendiri, maka Anda pun bebas untuk membuatnya sedikit lebih menarik dari biasanya.

Bagaimana Anda dapat menggunakan boneka di dalam kelas dengan efektif?

~ Janganlah kuatir untuk membuat boneka itu kelihatan hidup atau menyembunyikan gerakan-gerakan bibir Anda. Murid-murid suka menggunakan imajinasi mereka, dan perhatian mereka akan tertuju pada apa yang dilakukan dan dikatakan oleh boneka itu, bukan pada pelaksanaan teknisnya.

~ Berlatihlah di depan cermin sebelum membawa boneka ke dalam kelas.

~ Gunakanlah banyak gerakan seperti juga perkataan. Buatlah boneka itu berjalan, terbang, menari, bersin, membungkuk, melambai, bertepuk-tangan, menangis, dan lain sebagainya. Ingatkanlah bahwa boneka-boneka itu dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh manusia sungguhan.

Bersandiwara dapat membuat isi pelajaran menjadi nyata bagi para murid. Ada beberapa cara untuk mempraktekkan kisah Drama Alkitab ini. Pertimbangkanlah beberapa saran di bawah ini:

~ Bila situasi memungkinkan, buatlah gerakan-gerakan fisik. Murid-murid Taman Kanak-Kanak perlu bergerak ke sana ke mari.

~ Menguasai kesadaran diri; biarkanlah para murid pertama-tama memperagakan peran-peran itu di dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah melakukannya, murid-murid yang lebih pemalu mungkin bersedia memperagakannya seorang diri.

~ Biarkanlah murid-murid Anda melakukan semua sandiwara itu. Tugas guru adalah untuk menanyakan pertanyaan, memberikan saran, dan semangat ketika

(13)

MENGAJAR DENGAN MUSIK

murid-murid sedang bersandiwara.

~ Biarkanlah murid-murid memilih peran yang mereka inginkan dengan sukarela. ~ Anjurkanlah untuk berkreasi. Memerankan kisah Alkitab dapat membantu para

murid untuk melihat isi cerita dan karakter dengan cara yang berbeda.

~ Anjurkanlah para murid untuk memikirkan perasaan, situasi, karakter, ekspresi wajah, dan motivasi. Mereka semua berperan dalam menghidupkan isi cerita.

Apakah murid-murid Anda lebih suka menyanyi dari pada menyimak pelajaran itu sendiri? Musik dapat digunakan sebagai cara mengajar yang efektif di dalam pelajaran.

~ Nyanyian-nyanyian pujian yang menceritakan kisah-kisah dapat membantu pelajaran-pelajaran Anda.

~ Beberapa murid dapat belajar dengan lebih baik bila mereka dapat “merasakan” materi yang sedang Anda ajarkan. Pilihlah nyanyian-nyanyian pujian dengan gerakan yang hidup dan gerakan fisik.

~ Para murid yang tidak mudah mengekspresikan perasaannya mungkin akan lebih mudah untuk berekspresi melalui nyanyian-nyanyian pujian.

Ingatkanlah akan hal-hal ini ketika Anda menggunakan musik bersama murid-murid Anda:

~ Pelajarilah nyanyian-nyanyian pujian baru sebelum Anda mengajar mereka. ~ Nyanyikanlah sebuah nyanyian pujian kepada murid-murid sebelum Anda

menyuruh mereka menyanyikannya.

~ Bicarakanlah mengenai makna dari kata-kata pada nyanyian pujian itu.

~ Nyanyikanlah nyanyian pujian dengan cara yang berbeda-beda tentukanlah bagian, gunakanlah alat-alat musik, bergeraklah ke sana ke mari dan lain sebagainya.

Ketika Anda mengajarkan bagian ini, bagaimanakah Anda akan

membantu murid-murid mengenal isi pelajaran ini? Di bawah ini, ada

beberapa saran yang dapat membantu:

Persiapkanlah

Murid-murid pada usia ini luar biasa aktifnya. Perhatiankanlah mereka bahwa paling lama hanya 10 - 15 menit. Selalu rencanakanlah lebih dari yang Anda bayangkan mungkin dapat Anda lakukan. Bacalah pelajaran secara keseluruhan, kemudian mulailah dengan aktivitas-aktivitas yang ingin Anda lakukan. Bila dirasakan perlu untuk menghilangkan beberapa aktivitas, lakukanlah segera. Pada saat-saat darurat, berbuatlah seadanya. Tetapi di atas semua itu, berdoa, berdoa, dan berdoalah!

(14)

Aturlah

“Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah

sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkanlah sebuah tempat untuk berdoa dari sisa ruangan. Anda juga dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran-pelajaran. Anda mungkin juga dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk, kain-kain, dan bahan-bahan lainnya untuk membuat kostum-kostum.

Sesuaikanlah

Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid Anda masih kecil, belum bisa membaca, lakukanlah aktivitas-aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Janganlah mengharapkan mereka untuk bekerja dengan baik seorang diri. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkanlah berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan-bahan dalam

“Pilihan Aktivitas”, atau kreasikan sendiri.

Jadilah dirimu sendiri

Faktor yang terpenting di dalam pengajaran yang mendidik adalah kisah yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimanakah Anda memperlakukan setiap murid ketika ia memasuki ke dalam kelas adalah suatu kesaksian yang lebih dahsyat dari pada kisah Alkitab manapun. Biarkanlah murid-murid mengetahui bahwa Anda menyayangi dan menerima mereka. Murid-murid harus mempunyai rasa memiliki walaupun mereka jarang menghadiri kelas. Mereka harus merasa nyaman sewaktu di dalam kelas walaupun Anda hanya bertemu dengan mereka seminggu sekali. Inilah tempat mereka, di sinilah dalam Rumah Allah. Bersyukurlah atas talenta-talenta yang unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing individu murid.

(15)

AYAT HAFALAN

1. “Sujudlah menyembah kepada Tuhan.”

(Mzm. 96:9)

2. “Melakukan apa yang benar dan baik.”

(Ul. 6:18)

3. “Aku telah memilih kamu.”

(Yoh. 15:19)

4. “Kamulah bangsa yang terpilih.”

(1 Pet. 2:9)

5. “Tuhan Allah adalah kuat.”

(Why. 18:8)

6. “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu.”

(Ams. 17:17)

7. “Sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!”

(Mzm. 45:12)

8. “Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana.”

(Dan. 12:2)

9. “Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.”

(1 Taw. 19:13)

10. “ Marilah kita saling mengasihi.”

(1 Yoh. 4:7)

11. “Usahakanlah senantiasa yang baik terhadap semua orang.”

(1 Tes. 5:15)

12. “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.”

(Luk. 11:9)

13. “Kita harus membantu orang-orang yang lemah.”

(Kis. 20:35)

(16)
(17)

PELAJARAN

1

SAMUEL MELAYANI ALLAH DI BAIT ALLAH

PERSIAPAN MENGAJAR

Kitab Bacaan:

1 Sam. 1:24-28; 2:18-19,26

Kebenaran Pelajaran:

Samuel melayani Allah di Bait Suci.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa mereka dapat menyembah kepada Allah dengan mengambil suatu pelayanan di gereja.

Ayat Hafalan:

“Sujudlah menyembah kepada Tuhan.” (Mzm. 96:9)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, atas kesempatan yang Engkau telah berikan kepada kami pada hari ini sehingga kami dapat beribadah kepada-Mu. Kami ingin melayani-Mu seperti Samuel yang telah melayani-Mu di dalam Bait Suci. Ajarilah agar kami boleh menjadi anak yang baik pula. Haleluya! Amin.

Samuel

Sebagai putra dari Elkana dan Hana, Samuel bertambah besar dan menjadi seorang hakim besar yang terakhir di Israel dan menjadi seorang nabi yang pertama dari rangkaian para nabi yang ada. Ketika Samuel dilahirkan, maka doa Hana yang begitu sepenuh hati untuk mendapatkan seorang anak telah terjawab sudah. Sebagai gantinya, Hana menepati janjinya kepada Allah dengan membawa Samuel ke rumah ibadat yang di Silo untuk dididik di bawah pengawasan imam Eli. Pada umumnya, anak-anak di Israel akan mendapatkan pemeliharaan awal 2 - 3 tahun lamanya, atau mungkin lebih. Oleh karena itu, dapatlah kita simpulkan bahwa usia Samuel saat dibawa oleh Hana, ibunya untuk tinggal di Bait Suci berkisar antara 3 - 5 tahun.

Eli

Eli adalah seorang imam besar yang bertugas di Bait Suci yang di Silo (1 Sam. 1:9). Hana, ibunda Samuel membawanya kepada imam Eli untuk dididik di dalam Bait Suci yang di Silo. Dua orang putra imam Eli - Hofni dan Pinehas adalah 2 orang yang menimbulkan aib bagi keluarga. Mereka berdua tidak mau menaati perkataan ayahnya bahkan atas peringatan Allah perihal akhir hidup mereka yang mengenaskan di kemudian hari yang telah disampaikan kepada ayahnya. Akhirnya, mereka berdua terbunuh saat menghadapi orang Filistin di dalam peperangan. Ketika imam Eli mendengar bahwa Tabut Perjanjian Allah telah dirampas oleh orang Filistin, maka ia terjatuh dan meninggal (1 Sam. 4:16-18).

(18)

Imam

Mereka yang disebut imam adalah berasal dari suku Lewi. Suku Lewi telah dipilih Allah dari antara bangsa Israel untuk mengerjakan tugas-tugas keagamaan. Para imam memiliki banyak tugas. Sebenarnya, tugas yang harus dilakukan oleh para imam dan orang Lewi memiliki keterkaitan dengan Bait Suci, pengorbanan dan penyembahan, namun yang terpenting dari semuanya itu adalah mengajarkan kepada orang Israel tentang Hukum Allah.

Bait Suci

Bait Suci atau Kemah Pertemuan merupakan suatu tempat yang kecil; suatu tempat pertemuan yang bersifat sementara antara Allah dengan umat-Nya. Ketika orang Israel telah menetap di Kanaan, maka Bait Suci dibuat dalam bentuk yang lebih permanen di Silo (Yos. 18:1; Hak. 18:31). Bait Suci yang lebih permanen ini disebut Rumah Ibadat, yang menyediakan ruangan bagi Samuel dan imam Eli untuk tinggal, dan memerlukan pintu masuk yang dapat ditutup maupun dibuka (1 Sam. 3:2,15). Sekalipun orang Filistin telah menghancurkan Silo, telah merampas Tabut Perjanjian Allah, dan yang akhirnya mengembalikannya kembali kepada orang Israel melalui penduduk Bet-Semes (1 Sam. 6:1-10) dan Kiryat-Yearim (1 Sam. 7:2), namun Tabut Perjanjian Allah itu tetap disimpan di dalam kemah (2 Sam. 6:17, 7:2) dan tetap di sana sampai raja Salomo membangun Bait Suci yang permanen.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Sebelum memulai pelajaran, Anda dapat menanyakan kepada murid-murid makna sebenarnya dari menyembah Allah itu. Mungkin, mereka belum memiliki pemahaman yang benar mengenai makna sebenarnya dari menyembah Allah itu. Setelah mereka mencoba untuk menjelaskannya, Anda dapat meluruskan dengan pemahaman yang sebenarnya dengan menggunakan sebanyak mungkin masukkan dari mereka ke dalam penjelasan Anda. Ketika pemahaman “Menyembah” telah ditetapkan, maka Anda dapat bergerak kepada berbagai macam bentuk penyembahan dengan bertanya kepada murid-murid tentang cara-cara yang berbeda yang telah mereka lihat dari penyembahan saudara-saudari seiman di gereja. Pendapat-pendapat ini dapat dituliskan di papan, atau gambar-gambar dari orang yang menunjukkan jenis-jenis penyembahan yang dapat diperlihatkan.

Ketika murid-murid telah menyelesaikan bentuk-bentuk penyembahan yang dapat mereka lakukan, ulangilah lagi apa yang telah mereka terima itu. Setelah mengulang, maka Anda dapat memberikan sebuah contoh tentang seseorang yang sedang menyembah Allah melalui pelayanannya di gereja. Karena murid-murid Anda masih begitu muda belia, mungkin mereka merasa tidak mampu melaksanakan pelayanan yang mereka saksikan dari anggota-anggota jemaat yang lebih tua usianya dibandingkan dengan mereka. Mulailah dari dalam kelas Anda sendiri dengan mengerjakan hal-hal seperti berikut: membersihkan papan tulis, merapikan kursi, membersihkan lantai, memperkuat rak-rak buku, dan merapikan tempat yang telah tersedia. Ketika Anda telah mencakup daerah kelas Anda sendiri, diskusikanlah lebih lanjut kepada pendapat yang telah ada untuk diterapkan dalam pelayanan di daerah gereja dengan tugas-tugas yang sama ketika di dalam kelas.

(19)

KISAH PELAJARAN

KOSA KATA PELAJARAN

Pada hari ini, kita akan mempelajari tentang seorang anak kecil yang melayani Allah yang tercatat di dalam Alkitab. Namanya adalah Samuel. Siapakah namanya? (Benar, “Samuel.”)

Samuel tidak pergi ke gereja seperti kita sekarang ini. Gereja Samuel disebut Bait Suci. Suatu kata yang sulit untuk diucapkan. Marilah kita ucapkan bersama-sama “Bait Suci”. (Sediakanlah gambar-gambar “gereja” – dari dalam Alkitab maupun yang modern.) Periksalah di dalam perpustakaan gereja Anda, apakah terdapat gambar-gambar mengenai Kemah Suci maupun Bait Suci. Diskusikanlah bersama dengan murid-murid Anda tentang berbagai jenis tempat di mana umat Allah dapat saling bertemu untuk menyembah-Nya. Doronglah murid-murid Anda untuk menyebutkan hal-hal yang dilakukan di dalam gereja, seperti: beribadah kepada Allah; mempelajari firman Allah; beryanyi; berdoa.)

Ibu Samuel Menepati Janjinya Kepada Allah

Sebelum Samuel dilahirkan, Hana, ibunya, telah berjanji kepada Allah bahwa bila Allah memberikan kepadanya seorang putra, maka aku akan memberikan dia kepada Allah untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan

Bait Suci

Sebuah kemah tempat orang-orang berdatangan untuk menyembah Allah.

Imam

Suku Lewi; orang yang khusus dipilih untuk melayani Allah.

Menyembah

Menghormati; memuji; sikap beribadah.

Pekerjaan ini akan terlihat dapat dilakukan oleh murid-murid Anda, dan mungkin mereka akan menikmati ketika mereka melakukannya. Sementara mereka menjadi bertambah besar, mereka akan menemukan pekerjaan pelayanan yang dapat mereka kerjakan sesuai dengan umur mereka.

Mencari cara untuk melayani sebenarnya tidak hanya menjadi sasaran di dalam pelajaran ini, namun harus dimulai dari sikap yang terus menerus dari diri kita. Apakah ruangan kelas Anda memerlukan sebuah keranjang sampah kecil? Apakah ruangan kelas Anda memerlukan sebuah keranjang sampah yang lebih besar atau keset untuk mengelap sepatu di saat musim hujan? Apakah ruangan kelas Anda memerlukan sebuah papan tulis kecil untuk pengumuman? Mungkin murid-murid Anda akan dapat memilih salah satu dari tugas di atas untuk mereka kerjakan. Memuji dan mengucap syukur adalah dua hal yang dapat Anda lakukan di saat melatih murid-murid. Ketika murid-murid Anda memungut kertas atau melakukan hal baik lainnya, ucapkanlah syukur. Pujilah murid-murid yang dapat melakukan hal-hal kebaikan, dan mereka akan ingin sekali untuk menjadi seseorang yang dapat melayani Allah.

(20)

menyentuh kepalanya. Siapakah imam itu? Imam adalah seorang yang melayani Allah. Allah berkenan akan doa permohonan dari ibu Samuel, dan pada akhirnya, Ia memberikan kepadanya seorang anak laki-laki. Ketika Samuel cukup umur untuk memahami, maka Hana, ibunya memberitahukan kepada Samuel bahwa suatu saat dia akan tinggal di dalam Bait Suci seumur hidupnya.

Jadi, ketika Samuel telah cukup umur, maka orang tuanya mengadakan perjalanan menunju Bait Suci. Di sana, ia bertemu dengan iman Eli. Ibu Samuel berkata kepada imam Eli, “Akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini dekat

tuanku untuk berdoa kepada Allah. Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Allah telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta dari pada-Nya. Maka akupun menyerahkannya kepada Allah; seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Allah.”

Imam Eli bersukacita dan mengucap syukur kepada Allah atas tersedianya seorang pelayan barunya itu.

Hana Mengasihi Putranya

Setiap tahun, pada hari yang istimewa, Hana, ibu Samuel, dan ayahnya datang ke Bait Suci untuk menyembah Allah dan melihat Samuel. “Samuel, engkau

telah bertambah besar!” Mungkin, ibunya mengatakan kepada Samuel sambil

memberikan sepasang pakaian baru yang telah dibuatnya itu. Sungguh, orang tua Samuel begitu mengasihi Samuel. (Jelaskanlah kepada murid-murid bahwa pakaian yang Samuel pakai terlihat seperti jubah. Jelaskanlah pula bahwa pakaian pada zaman Alkitab berbeda dengan zaman sekarang ini.) Pakaian Samuel disebut jubah. Samuel tidak memerlukan mantel hangat seperti kita saat menghadapi musim dingin, sebab negeri di mana Samuel tinggal adalah suatu negeri yang hangat.

Samuel Melayani di Dalam Bait Suci

Samuel menyembah kepada Allah dengan banyak cara. Menyembah kepada Allah menunjukkan bahwa betapa pentingnya Allah di dalam kehidupan Samuel. Samuel dapat menyembah kepada Allah adalah karena didikan seorang imam yang bernama Eli. Karena Allah begitu penting bagi kehidupan Samuel, maka ia mempelajari tentang Allah dengan penuh kesungguhan. Samuel ingin mengenal Allah lebih dalam lagi. Samuel juga menyembah kepada Allah dengan berdoa. Ia bersama dengan orang-orang yang datang ke dalam Bait Suci, berdoa di hadirat Allah. Mereka memohon agar Allah memelihara hidup mereka sekaligus mengucap syukur kepada Allah atas segala kasih-Nya kepada mereka semua.

Ada pula cara Samuel yang istimewa dalam melayani Allah. Samuel menunjukkan bahwa Allah begitu penting dengan menjaga Bait Suci. Bila Samuel tidak membuka pintu-pintu Bait Suci, maka orang banyak tidak akan dapat menyembah Allah di dalam Bait Suci. Bila Samuel tidak membersihkan dan memungut sampah, maka Bait Suci Allah akan terlihat kotor. Bila demikian, maka Allah bukanlah yang terpenting di dalam kehidupannya.

Samuel menyembah kepada Allah dengan melayani di tempat ia belajar tentang Allah. Kalian juga dapat menyembah Allah dengan cara seperti itu. Ini adalah ruangan kelas kita tempat kita datang dan belajar tentang Allah. Hal-hal apakah yang dapat kita lakukan untuk menjaga ruangan kelas ini agar tampak selalu rapi? (Memungut mainan, membersihkan lantai, merapikan peralatan yang selesai dipakai.)

(21)

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Siapakah anak laki-laki yang tinggal di dalam Bait Suci? (Samuel.)

2. Bagaimanakah Samuel menyembah Allah? (Samuel menyembah Allah dengan banyak cara. Samuel menyembah Allah dengan belajar tentang Allah dari pengajaran yang diberikan imam Eli.)

3. Bagaimanakah cara kita menyembah pada masa sekarang? (Kita menyembah Allah dengan datang ke gereja tiap hari Sabtu; kita menyembah Allah dengan berdoa kepada-Nya di gereja dan di rumah dan di mana saja; kita menyembah Allah dengan mendengarkan guru ketika sedang menceritakan Kisah Pelajaran.) 4. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan Samuel untuk melayani Allah di Bait Suci?

(Samuel melayani Allah dengan memelihara Bait Suci agar selalu tampak bersih. Ia juga selalu membukakan pintu-pintu Bait Allah agar orang-orang dapat masuk dan beribadah kepada Allah.)

Karena Samuel melayani Allah dengan begitu banyak cara, dapatkah kalian menyebutkan cara-cara lain yang dapat dilakukan kalian di dalam gereja? (Biarkanlah murid-murid memberikan jawabannya. Kemungkinan jawaban mereka adalah membersihkan ruangan kelas, menaruh barang-barang di tempat asalnya, dan siap membantu guru bila diperlukan.)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Sebuah Ruangan Kelas Yang Bersih

Hari itu adalah hari Minggu, dan banyak orang datang ke gereja dengan alasan yang istimewa. Setiap orang datang untuk membantu membersihkan gereja yang akan mengadakan sebuah Kebaktian Pekabaran Injil. Dalam kebaktian itu, akan banyak orang yang belum mengenal Allah datang untuk mengikuti kebaktian itu. Mereka akan lebih mengenal Allah selama hari-hari kebaktian itu diadakan. Semua jemaat sedang membersihkan gereja untuk mempersiapkan acara besar itu.

Para orang tua bekerja di kebun. Beberapa jemaat mencabut rerumputan liar dan yang lainnya menanam berbagai macam bunga yang indah.

Anak-anak yang lebih besar membersihkan bangunan besar tempat semua orang akan menyantap makanan. Beberapa orang membersihkan meja dan yang lainnya membersihkan lantai.

Murid-murid kelas Indria bu Laurie bertugas membersihkan kelasnya sendiri. Semua murid bekerja dengan bersungguh-sungguh dan giat untuk menunjukkan kasih mereka kepada Yesus.

Susie bertugas menyapu lantai, membersihkan sobekan-sobekan kecil kertas atau debu yang terjatuh di lantai. Susie membersihkannya dan membuangnya ke tempat sampah.

Tommy bertugas meletakkan semua kursi di atas meja. Ini adalah pekerjaan yang cukup sulit, jadi, Tommy meminta bantuan Juan. Setelah mereka selesai menaikkan kursi-kursi itu, maka Susie menyapu lantai di bawah meja.

John bertugas membersihkan papan tulis dan menuliskan kalimat “selamat datang”. Ia menguunakan kapur yang berwarna terang dan

(22)

berwarna-warni serta menulis kalimat itu dengan menggunakan huruf yang besar.

Jean bertugas menyusun semua alkitab dan kidung pujian agar tampak rapi. Setelah selesai, ia melihat beberapa gunting dan krayon terletak di atas meja. Jean menaruh krayon di kotaknya dan gunting-gunting kembali ke dalam lemari kaca.

Tak lama kemudian, seluruh ruangan tampak bersih dan rapi.

“Ini adalah pekerjaan yang cepat,” kata Juan, “kita telah menyelesaikan pekerjaan membersihkan ruangan ini dengan sangat cepat.”

“Itulah yang terjadi bila semua orang bekerja sama,” kata bu Laurie. “Bu Laurie,” kata Susie. “Menurut ibu, apakah para tamu akan datang ke gereja untuk belajar tentang kasih Yesus sama seperti yang kita lakukan sekarang ini?”

“Baiklah,” kata bu Laurie. “Salah satu cara mengenal Yesus yang sangat istimewa adalah dengan cara memelihara gereja-Nya.”

“Dan mereka akan mengetahui seberapa besar kita mengasihi Yesus ketika mereka melihat ruangan kelas kita,” kata John.

“Tentu saja,” kata bu Laurie sambil tersenyum. “Marilah, kita bantu yang lainnya.”

Pertanyaan untuk Direnungkan

1. Bagaimanakah murid-murid membersihkan gereja mereka?

2. Cara-cara apa saja yang dapat kita lakukan untuk membantu membersihkan gereja kita?

AKTIVITAS 1

Siapakah Yang Menyembah? Siapakah Yang Melayani?

Marilah kita lihat dan eja huruf-huruf dari kata “menyembah”. Dapatkah kalian menemukan seseorang yang sedang menyembah kepada Allah? Dapatkah kalian menemukan siapakah yang sedang melayani Allah? Lingkarikah mereka yang menyembah kepada Allah dan warnailah mereka yang melayani Allah.

(23)

AKTIVITAS 2

Mengunjungi Para Pekerja Gereja

Bila di gereja Anda terdapat seorang sekretaris dan pengurus perpustakaan yang sedang bekerja, adakanlah sebuah kunjungan bersama murid-murid Anda kepada pekerja-pekerja di gereja. Mungkin murid-murid-murid-murid Anda dapat melihat ke ruangan tempat para pekerja gereja itu berdoa atau seorang guru yang sedang menulis di papan tulis.

Beberapa murid menyadari akan mereka yang melayani di gereja, walaupun mereka melihat mereka saat sedang bekerja. Kita perlu menunjukkan apa yang orang-orang itu lakukan dan alasan mereka.

Tunjukkanlah kepada murid-murid Anda semua peralatan yang mungkin digunakan saat membersihkan suatu ruangan, seperti sapu, ember, kain lap yang besar dan peralatan kebersihan lainnya. Bicarakanlah kepada murid-murid Anda, ada berapa banyakkah jumlah saudara maupun saudari yang melayani setelah kebaktian usai? Mereka menyapu, membersihkan, merapikan buku-buku, dan membereskan kursi-kursi, agar gereja tampak terpelihara dan tetap bersih. (Bahkan Anda dapat mengundang seseorang yang senantiasa memelihara kebersihan gereja sehingga murid-murid Anda mengetahui apa sesungguhnya yang mereka kerjakan sehingga gereja menjadi bersih dan rapi.)

Siapakah Yang Menyembah? Siapakah Yang Melayani?

Marilah kita lihat dan eja huruf-huruf dari kata “Menyembah.” Dapatkah kalian menemukan

seseorang yang sedang menyembah kepada Allah?

Dapatkah kalian menemukan siapakah yang sedang melayani Allah? Lingkarikah mereka yang sedang menyembah kepada Allah dan

(24)

AKTIVITAS 3

Siapakah Yang Menyembah Allah Dengan Membaca Alkitab?

Ajaklah murid-murid menggunting potongan-potongan puzzle dan menyusunnya kembali untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh seorang anak itu. (Tegaskanlah kepada murid-murid Anda bahwa kita dapat menyembah Allah melalui membaca Alkitab.)

Siapakah Yang Menyembah Allah Dengan Membaca Alkitab?

Ajaklah murid-murid menggunting potongan-potongan puzzle dan menyusunnya kembali untuk melihat apa yang sedang dilakukan

(25)

PELAJARAN

2

SAMUEL MENAATI IMAM ELI

Kitab Bacaan:

1 Sam. 3:1-21

Kebenaran Pelajaran:

Samuel menaati imam Eli dan Allah.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa mendengarkan Allah dan melakukan hal yang benar adalah begitu penting.

Ayat Hafalan:

“Melakukan apa yang benar dan baik.” (Ul. 6:18)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyembah kepada-Mu. Kami ingin mentaati-Mu seperti Samuel mentaati imam Eli. Tolonglah agar kami menjadi seorang anak yang baik. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Samuel

Sebagai putra dari Elkana dan Hana, Samuel bertambah besar dan menjadi hakim besar yang terakhir di Israel dan salah satu dari nabi-nabi yang pertama. Ketika Samuel dilahirkan, doa Hana yang sepenuh hati untuk mendapatkan seorang anak terjawab sudah. Sebagai gantinya, Hana menepati janjinya kepada Allah dengan membawa Samuel ke rumah ibadah di Silo untuk dididik di bawah pengawasan imam Eli. Pada umumnya, anak-anak di Israel mendapatkan pengasuhan awal selama 2 - 3 tahun atau lebih. Oleh karena itu, dapatlah kita simpulkan bahwa Samuel berumur 3 - 5 tahun saat dibawa oleh ibunya untuk tinggal di Bait Suci.

Eli

Eli adalah imam yang bertugas di Bait Suci yang ada di Silo (1 Sam. 1:9). Hana membawa Samuel kepada imam Eli untuk dididik di dalam Bait Suci ini. Dua anak laki-laki imam Eli - Hofni dan Pinehas merupakan 2 orang yang menimbulkan aib bagi keluarga. Mereka berdua tidak mau menaati perkataan ayahnya, dan Allah memperingatkan Eli akan akhir yang tragis atas mereka. Pada akhirnya, mereka berdua terbunuh dalam pertempuran melawan orang Filistin. Ketika imam Eli mendengar bahwa Tabut Perjanjian Allah telah direbut oleh orang Filistin, ia terjatuh dan meninggal (1 Sam. 4:16-18).

Imam

Mereka yang disebut imam adalah keturunan Lewi. Suku Lewi dipilih oleh Allah dari antara segenap bangsa Israel. Mereka dipisahkan dari suku-suku lain

(26)

untuk melakukan tugas-tugas keagamaan. Imam mempunyai banyak pekerjaan. Sebagian besar pekerjaan para imam dan suku Lewi berhubungan dengan Bait Suci, persembahan, dan penyembahan, namun tugas terpenting mereka adalah untuk mengajarkan hukum Allah kepada seluruh bangsa Israel.

Bait Suci

Bait Suci atau Kemah Pertemuan merupakan suatu tempat yang kecil; suatu tempat pertemuan yang bersifat sementara antara Allah dengan umat-Nya.

Setelah bangsa Israel menetap di wilayah Kanaan, Bait Allah dibuat menjadi bentuk yang lebih permanen di Silo (Yos. 18:1Bait itu cukup permanen untuk disebut sebagai Rumah Ibadah, terdapat kamar-kamar untuk tempat tinggal Samuel dan Eli, dan memungkinkan pintu masuk dibuka dan ditutup (1 Sam. 3:2,15). Walaupun setelah bangsa Filistin menghancurkan Silo, merebut Tabut Perjanjian, dan akhirnya mengembalikan Tabut itu kepada bangsa Israel melalui Bet-Semes (1 Sam. 6:1-10) dan Kiryat-Yearim, (1 Sam. 7:2), Bait Allah tetap berbentuk tenda (2 Sam. 6:17, 7:2) dan tidak berubah hingga Salomo membuat sebuah Bait yang permanen.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Tanggapan yang khas dari seorang murid yang berusia 4 - 5 tahun bila ditanya mengapa ia tidak mau melakukan hal-hal yang tidak baik adalah, “Aku tidak dapat melakukan hal-hal yang tidak baik karena orang tuaku akan menghukumku bila mereka mengetahuinya.” Anak-anak pada usia ini belum terbangun rasa untuk berbuat baik demi sebuah perbuatan baik. Mereka cenderung berbuat baik atau menjauhkan diri mereka dari hal-hal yang buruk karena itulah yang orang tua mereka inginkan. Tanggung jawab Anda, sebagai pengaruh yang akan terpola di dalam hidup mereka, adalah menanamkan di dalam hidup mereka suatu pemikiran bahwa mereka harus selalu dapat berbuat baik tanpa memperhatikan apakah orang lain melihat atau tidak. Mmurid-murid harus mengetahui bahwa ada 3 macam alasan utama untuk melakukan kebaikan, yaitu:

1. Allah dapat melihat semuanya. Ia berkenan bila kita menaati-Nya dan berbuat baik kepada orang lain.

2. Berbuat baik menolong orang lain dan membuat mereka merasa tenteram. 3. Berbuat baik membuat kita merasa nyaman di dalam hati kita.

Ada 3 macam alasan utama bagi kita untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang jahat adalah:

1. Allah dapat melihat semuanya. Ia akan kecewa bila kita melakukan hal yang tidak baik.

2. Orang lain dapat menjadi menderita atau merasa tidak nyaman karena kita. 3. Berbuat salah seringkali membawa rasa bersalah dan malu bagi kita.

Tunjukkanlah daftar alasan di atas, kemudian perlengkapilah murid-murid Anda dengan beberapa skenario yang dapat mereka diskusikan. Ada 2 contoh skenario untuk didiskusikan tersedia di bawah ini:

(27)

KISAH PELAJARAN

Anak-anak, kita semua telah melakukan hal yang baik dalam mematuhi guru-guru kalian ketika kita datang ke gereja. Dengarkanlah untuk mengetahui apakah yang dilakukan Samuel untuk menaati gurunya, imam Eli.

Samuel sibuk belajar dan menolong imam Eli di Bait Allah sepanjang hari. Samuel bekerja bersama imam Eli mempersiapkan Bait Suci untuk dikunjungi orang-orang yang hendak beribadah di sana. Malam, waktunya untuk tidur telah tiba, dan Samuel merasa lelah. Ia berbaring and menutup matanya.

# Di sekolah, kamu sedang makan siang, dan menyadari bahwa ada seorang teman kelas kalian yang kesal karena ia menemukan sekelompok semut yang entah bagaimana caranya, mendapat jalan masuk ke dalam kotak makan siangnya. Akibatnya, makanan siangnya rusak dan hancur. Apakah yang menurutmu hal yang baik untuk dilakukan? (Kita berharap anak-anak akan menawarkan makan siang mereka.) Mengapa kalian mau menawarkan sebagian dari makanan siang kalian? (Mintalah mereka menyebutkan alasan mereka dari daftar di atas.)

# Di gereja, kamu menyadari bahwa ada seorang murid baru di dalam kelasmu, dan tampaknya teman-teman yang lain melupakan dia untuk melibatkan dia di dalam kegiatan mereka. Ia tampak sendirian dan tidak nyaman, karena ia tidak mendapatkan seorangpun untuk diajak berbicara atau bermain bersama. Menurutmu, apakah teman-teman yang lain melakukan hal yang baik atau buruk? Mengapa perbuatan mereka kepada teman baru itu tidak baik? (Sekali lagi, mereka dapat menunjukkan bahwa Allah akan kecewa dan murid baru itu akan merasa sedih.) Sekarang, apakah yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya? (Mereka dapat menawarkan diri untuk menemani teman baru itu.) Mengapa tindakanmu itu kepada teman barumu itu hal yang baik dan benar? (Bimbing mereka untuk mengatakan bahwa Allah akan merasa senang, teman baru mereka tidak kesepian, dan mereka pun akan bersukacita.)

Alasan yang terutama mengapa anak-anak perlu belajar untuk melakukan kebenaran demi melakukan hal yang benar dan untuk Allah, adalah karena tidak setiap orang tua dapat melihat segala sesuatu yang dilakukan anak-anak mereka, begitu juga tidak semua orang tua bereaksi dengan benar terhadap perbuatan buruk anak-anak mereka; karenanya, pengertian akan Allah dan perasaan kepada orang lain perlu ditekankan dan dikembangkan.

KOSA KATA PELAJARAN

Taat:

Melakukan dengan sukarela sesuatu yang dimintakan orang lain.

Nabi:

Orang yang menyampaikan pesan Alah. Ia memberitahukan kepada orang lain tentang apa yang Allah kehendaki bagi mereka untuk dilakukan.

(28)

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Samuel berbaring dengan tenang, hampir tertidur. Saat ia mendengar ada suara memanggil namanya, ia yakin suara itu berasal dari imam Eli. Berapa kalikah ia mendengar suara itu memanggilnya? (3 kali.)

2. Apakah yang Samuel lakukan kemudian? (Samuel pergi kepada imam Eli.) 3. Ketiga kalinya Samuel pergi kepada imam Eli, apakah yang imam Eli Katakan

kepada Samuel bila ia mendengar Tuhan Allah memanggilnya lagi? (Imam Eli menyuruh Samel berkata “Berbicaralah Tuhan, sebab hamba-Mu ini mendengar.”)

Sebuah Suara

Ketika Samuel hampir saja tertidur, sesuatu yang aneh terjadi. Seseorang memanggil namanya! “Samuel, Samuel!” suara itu memanggil-manggilnya. Samuel bangun dan duduk di tempat tidurnya.

“Mungkin imam Eli memanggilku,” katanya kepada diri sendiri. Ia

melompat turun dan berlari, buk-buk-buk-buk, ke tempat imam Eli tidur. “Aku di sini,

imam Eli, apakah imam Eli memerlukan sesuatu?” tanya Samuel kepada imam Eli.

Imam Eli terbangun dan membuka matanya, tampak terkejut. “Aku tidak

memanggilmu,” katanya, “kembalilah tidur, Samuel.”

Maka Samuel kembali ke tempat tidurnya. Suasananya sunyi. Namun kemudian, ia mendengarnya kembali, “Samuel, Samuel!” Samuel mendengar suara itu kembali! Sekali lagi, ia berlari kepada imam Eli, “Aku di sini, Aku mendengarmu

memanggilku, imam Eli.”

“Tidak, Samuel,” kata imam Eli, “Aku tidak memanggilmu. Kembalilah tidur.”

Maka Samuel mematuhinya dan kembali ke tempat tidurnya. Sekali lagi, segalanya menjadi sunyi. “Samuel, Samuel!” Samuel mendengar suara itu lagi! Samuel berlari kembali ke kamar imam Eli untuk ketiga kalinya. “Aku di sini, imam Eli

memanggilku?”

Imam Eli berpikir sejenak. Tiba-tiba ia menyadari sesuatu! Allah-lah yang memanggil Samuel.

Samuel Menaati

Eli berkata kepada Samuel, “Kembalilah berbaring, bila engkau

mendengar seseorang memanggil namamu lagi, katakanlah, 'berbicaralah kepadaku, Tuhan, aku mendengarkan.' “.

Samuel mematuhi perintah imam Eli dan kembali ke tempat tidurnya. Dan tidak lama kemudian ia mendengar lagi suara itu memanggilnya, “Samuel, Samuel!” Samuel mengetahui apa yang harus dilakukannya. Ia bangkit dengan perlahan dan mengatakan apa yang dimintakan imam Eli kepadanya, “Berbicaralah kepadamu,

Tuhan, aku mendengarkan.”

Dan sesuatu yang luar biasa terjadi, Allah berbicara kepada Samuel! Samuel mendengarkan dengan seksama semua yang dikatakan Allah kepadanya. Samuel mempelajari pengajaran istimewa malam itu bahwa mendengarkan dan menaati itu sangat penting!

(29)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Sebatang Pohon di dalam Kelas!

Ketika murid-murid bu Laurie datang ke kelas pada hari Sabat, mereka melihat ada sesuatu yang baru. Di dinding, ada sebuah pohon kertas raksasa! Pohon itu memiliki banyak daun dan cabang-cabangnya hampir menyentuh ke langit-langit ruangan kelas itu.

“Untuk apakah pohon kertas itu, bu Laurie?” tanya Susie. “Itu pohon buah kebaikan kita,” kata bu Laurie.

“Apakah pohon buah kebaikan itu?” tanya Juan.

“Setiap kali kita melakukan hal yang baik, kita akan menaruh sebuah buah kebaikan pada pohon itu,” kata bu Laurie. “Jadi, Juan, kebaikan apa yang kau lakukan pada minggu ini?"

Juan berpikir sebentar dan berkata, “Ng... kemarin aku membiarkan

saudara perempuanku bermain dengan mainanku.”

Semua murid setuju bahwa perbuatan Juan itu adalah sesuatu yang baik. Maka bu Laurie memberikan kepada Juan satu buah. Juan menuliskan ”kebaikan” pada buah itu dan menaruhnya di pohon itu.

Kemudian Tommy mengacungkan tangan dan berkata, “Aku telah

menyelesaikan semua tugasku pada minggu ini.”

“Itu membutuhkan kesetiaan yang besar,” kata bu Laurie. Jadi, bu Laurie

memberikan kepada Tommy satu buah dan Tommy menuliskan “kesetiaan” pada buah itu. Tommy menaruh buah itu di sebelah buah kebaikan Juan.

Jean mengacungkan tangan dan berkata, “Aku membiarkan saudara

laki-lakiku duduk di baris paling depan.”

Semua murid setuju bahwa Jean telah menunjukkan kasih kepada saudaranya.

Lalu, bu Laurie memberikan kepada Jean satu buah dan ia menuliskan “kasih” pada buah itu. Jean juga menaruh buahnya di pohon itu. Tak lama, semua murid memiliki kesempatan untuk menaruh buah mereka pada pohon itu.

"Inilah yang Tuhan Yesus maksudkan ketika Ia berkata “Hasilkanlah buah yang baik,”" kata Tommy. “Kita harus selalu berbuat baik.”

Bu Laurie tersenyum.

“Kita akan segera membutuhkan pohon yang baru,” kata bu Laurie.

Dapatkah kalian bayangkan betapa girangnya Samuel? Pasti ia telah berbaring, menunggu dengan siap sedia. Lalu Allah datang dan berbicara dengan Samuel, mempersiapkannya untuk pekerjaan yang akan dilakukan.

Ayat hafalan kita hari ini mengajarkan kita untuk melakukan yang benar dan baik. Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mematuhi guru-guru kalian? (Benar, mendengarkan kisah alkitab dan melakukan apa yang dikatakan guru-guru kalian.) Cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mematuhi orang tua kalian? (Benar, tidur pada waktunya, berdoa kepada Allah, tidak menonton TV hingga larut malam, dan lain sebagainya.) Allah merasa senang bila kita taat dan melakukan hal yang benar.

(30)

Pertanyaan untuk Direnungkan

1. Apa saja buah Roh Kudus itu?

2. “Buah kebaikan” apakah yang dapat kita hasilkan pada hari ini?

AKTIVITAS 1

Aku Akan Berbuat Benar Dengan Pertolongan Allah

Samuel menolong imam Eli di dalam Bait Suci. Ia mendengarkan apa yang Allah katakan kepadanya. Letakkanlah sebuah wajah yang ceria pada setiap gambar anak yang berbuat hal yang benar. Letakkanlah sebuah wajah yang sedih pada gambar anak yang berbuat hal yang salah. Hubungkanlah huruf yang terpotong-potong di bawah ini untuk melihat apakah yang Allah kehendaki atas kita untuk dilakukan. (Mendengar dan menaati)

Aku Akan Berbuat Benar Dengan Pertolongan Allah

Samuel menolong imam Eli di dalam Bait Suci. Ia mendengarkan apa yang Allah katakan kepadanya. Letakkanlah sebuah wajah yang ceria pada setiap gambar anak yang berbuat hal yang benar. Letakkanlah sebuah wajah yang sedih pada gambar anak yang berbuat hal yang salah. Hubungkanlah huruf yang terpotong-potong di bawah ini untuk melihat apakah yang Allah kehendaki atas kita untuk

(31)

AKTIVITAS 2

Mendengar dan Menaati

Tempatkan murid-murid Anda dalam bentuk setengah lingkaran menghadap Anda. Bertepuk-tanganlah dengan sebuah pola irama sederhana: 2 buah tepukan pendek, berhenti, 1 buah tepukan. Ajaklah murid-murid Anda untuk mengulangi pola ini beberapa kali. Kemudian, ubahlah pola yang lama dengan pola yang baru, seperti: 1 buah tepukan, berhenti, 1 buah tepukan, berhenti, 2 buah tepukan. Ajaklah murid-murid Anda untuk mengulangi pola ini beberapa kali. Cobalah untuk membuat beberapa pola tambahan lagi; ingatkanlah kepada setiap murid Anda setiap kali Anda akan mengubah pola iramanya. Bicarakanlah tentang mendengar dan menaati.

(Jagalah pola tepuk tangan Anda tetap sederhana agar dapat ikuti oleh murid terkecil di dalam kelas. Buatlah pola irama yang lebih rumit ketika murid-murid Anda mulai merasa yakin. Setiap anak membutuhkan perasaan berhasil! Sebagai tambahan ide, variasikanlah aktivitas ini dengan menggunakan hentakan kaki dan tepukan paha. Masukkan petikan jari hanya bila sebagian besar murid mampu melakukannya.)

(32)
(33)

PELAJARAN

3

SAMUEL MENGURAPI SAUL

MENJADI SEORANG RAJA

Kitab Bacaan:

1 Sam. 8-12

Kebenaran Pelajaran:

Allah memilih Saul sebagai raja pertama bangsa Israel.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa Allah memilih kita untuk menjadi umat pilihan-Nya.

Ayat Hafalan:

“Aku telah memilihmu.” (Yoh. 15:19)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami untuk menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami boleh dapat mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Bangsa Israel Menginginkan Seorang Raja

Ketika Samuel dewasa, ia memimpin bangsa Israel ke dalam kemenangan dengan mengalahkan bangsa Filistin di Mizpa. Ia mengusir mereka dari wilayah bangsa Israel. Sepanjang hidupnya, Samuel menjadi hakim atas bangsa Israel dengan damai.

Namun, ketika Samuel telah lanjut usia, bangsa Israel menginginkan seorang raja yang memerintah atas mereka. Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, namun mereka ingin menjadi sama seperti bangsa-bangsa lain dan mempunyai seorang raja untuk memimpin mereka berperang melawan musuh (1 Sam. 8:19). Mereka menolak Allah sebagai raja atas mereka dan menghendaki orang lain menggantikan-Nya. Mempunyai seorang raja bukanlah hal yang salah, namun salah bila bangsa Israel menginginkan seorang raja untuk memimpin mereka dalam peperangan. Allah telah berjanji untuk berperang bagi bangsa Israel bila mereka setia kepada-Nya.

Saul

Saul adalah putra dari Kisy, seorang laki-laki dari suku Benyamin. Raja pertama bangsa Israel adalah Saul. Ia mengawali kedudukan ini dengan baik, ia menaklukkan pasukan musuh dan memberi kemuliaan bagi Allah. (1 Sam. 11) Namun pada akhirnya Saul tidak percaya pada Allah dan tidak menaati perintah-Nya.

(34)

KOSA KATA PELAJARAN

Mengurapi:

Menuangkan minyak kepada kepala seseorang. Orang yang diurapi biasanya dipilih untuk melaksanakan suatu tugas khusus.

Memerintah:

Menjadi pemimpin atas orang-orang.

Keledai:

Binatang berkaki empat yang menyerupai kuda atau bagal.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Sungguh pengertian yang sulit dicerna; nilai sesungguhnya dari ketulusan kasih Allah yang telah memilih kita menjadi umat pilihan-Nya. Bagi orang dewasa, hal ini sudah cukup sulit untuk dimengerti, jadi bayangkan bagaimana seorang anak menghadapinya, khususnya anak-anak dalam kelas Anda. Ada satu jalan Anda mungkin dapat membiasakan pengertian ini dalam pemahaman murid-murid Anda, dengan mencoba melakukan aktivitas ini setelah pelajaran usai.

1. Sebelum anak-anak datang untuk mengikuti pelajaran, persiapkan beberapa undangan yang bertuliskan, “Kamu telah dipilih!”

2. Katakan kepada murid-murid Anda bahwa Anda berhasil membawa beberapa kue kecil dan minuman untuk beberapa anak, dan mereka yang mendapatkan undangan yang akan mendapatkannya.

3. Bagikan undangan itu kepada seperempat dari murid-murid Anda, sementara Anda juga mempertimbangkan anak-anak yang sensitif, untuk menghindari mereka yang menangis atau sangat kecewa bila tak kebagian kue.

4. Setelah membagikan undangan, tunggu beberapa saat untuk memberikan waktu bagi anak-anak untuk memikirkan apa yang sedang terjadi.

5. Segera setelah itu, katakan kepada seluruh kelas bahwa aktivitas ini hanya sebuah percobaan untuk melihat bagaimana murid-murid Anda bereaksi kepada terpilih atau tidaknya mereka. Jelaskanlah bahwa mereka semua boleh mendapatkan kue dan minuman tanpa peduli apakah mereka mendapatkan undangan atau tidak.

6. Tanyakanlah mereka yang 'secara resmi' dipilih dengan undangan, bagaimana perasaan mereka ketika menerima undangan itu. Diharapkan, kata-kata seperti “senang”, “beruntung”, “girang”, dan sejenisnya keluar dari perkataan mereka. 7. Lalu tanyakanlah perasaan dari mereka yang tidak mendapatkan undangan.

Mereka mungkin menggunakan kata-kata “sedih”, “marah”, “kecewa”, “tidak enak”, dan lain sebagainya.

Bawalah aktivitas ini ke dalam sisi rohani dengan menjelaskan bahwa kita semua sangat diberkati di dalam gereja kita, karena kita telah dipilih oleh Allah menjadi umat-Nya. Ada begitu banyak orang di dunia ini yang belum mendapatkan undangan dari-Nya, maka kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas kasihnya yang istimewa kepada kita.

(35)

KISAH PELAJARAN

Pada minggu yang lalu, kita telah mendengar cerita tentang seorang anak bernama Samuel. Hari ini kita akan mendengarkan bagaimana Allah menghendaki Samuel yang telah dewasa untuk mengurapi raja pertama Israel.

Pada jaman alkitab dahulu, bila seorang imam mengurapi seseorang dengan minyak, itu berarti sesuatu yang sangat penting. Mari kita dengarkan cerita ini dan mengetahui siapakah yang diurapi Samuel.

Saul Mencari Keledainya Yang Hilang

Ada seorang laki-laki yang bernama Saul. Ia orang yang tampan dan kuat. Tidak ada orang lain yang lebih tampan darinya di seluruh Israel. Alkitab juga mencatat bahwa Saul adalah orang paling jangkung di antara bangsa Israel.

Suatu hari, ayah Saul kehilangan keledainya dan ia meminta Saul dan hambanya untuk mencarinya. Saul menaati ayahnya dan berjalan jauh sekali untuk mencari keledai-keledai yang hilang, namun mereka tidak dapat menemukannya. Lalu hamba Saul berkata kepadanya bahwa ia mengetahui seorang nabi Allah yang mengetahui banyak hal. Maka Saul dan hambanya pergi mencari nabi Allah ini. Sekarang, anak-anak, siapakah menurut kalian nabi yang mereka cari itu? (Benar, ia adalah Samuel.)

Saul Bertemu Dengan Samuel

Ada sesuatu yang aneh terjadi sehari sebelum Samuel bertemu dengan Saul. Allah telah berkata kepada Samuel bahwa ia harus mengurapi Saul menjadi raja atas bangsa Israel.

Ketika Saul dan hambanya menemukan Samuel, Samuel mengatakan kepadanya tentang keledai-keledai yang mereka cari. Saul merasa sangat lega karena nabi Allah ini mengetahui di mana keledai-keledainya berada. Bila Samuel bukan seorang nabi, tentu ia tidak dapat mengetahui semua hal ini.

Saul Diurapi Menjadi Raja Pertama Bangsa Israel

Saat Saul hendak pergi pulang keesokan harinya, Samuel berjalan bersamanya menuju daerah tepian kota. Di sana Samuel mengatakan kepada Saul segala yang perlu ia sampaikan mengenai apa yang difirmankan Allah. Samuel juga mengambil minyak dan menuangkannya di atas kepala Saul. Yang dilakukan Samuel kepada Saul disebut mengurapi. Ini adalah sebuah tanda bahwa Allah mengurapi Saul sebagai raja. Setelah itu, Saul pulang ke rumahnya dengan keledai-keledai. Ia menceritakan kepada ayahnya segalanya tentang keledai-keledai itu, tetapi ia tidak menceritakan bahwa Samuel telah mengurapinya.

Samuel Mengumumkan Saul Sebagai Raja

Setelah kejadian ini, Samuel mengumpulkan seluruh orang Israel. Ia mengatakan kepada mereka bahwa karena mereka tidak menginginkan Allah sebagai raja atas mereka, Allah telah mengurapi seorang raja untuk memimpin mereka. Namanya adalah Saul. Orang-orang bersukacita dan ingin mengetahui seperti apakah wajah raja mereka yang baru, tetapi mereka tidak dapat menemukan

(36)

Saul. Ini disebabkan karena ketika Saul mendengarkan berita ini, ia merasa sedikit takut menjadi raja dan menemukan sebuah tempat untuk bersembunyi sehingga orang-orang Israel tidak dapat menemukannya. Namun Allah mengungkapkan tempat ia bersembunyi kepada orang-orang. Mereka berlari untuk mencari Saul dan membawanya di hadapan seluruh bangsa Israel. Ketika Saul berjalan di depan semua orang, ia tampak lebih tinggi daripada mereka semua. Ia juga menjadi tidak begitu takut dan semua orang bersukacita karena sekarang mereka mempunyai seorang raja untuk memerintah atas mereka!

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Apakah yang hilang sehingga Saul disuruh mencarinya oleh ayahnya? (Beberapa ekor keledai.)

2. Pada awalnya, apakah Saul menemukannya? (Tidak.) Siapakah yang menganjurkan Saul untuk pergi mencari orang utusan Allah? (Hambanya.) 3. Apakah Samuel langsung mengurapi Saul saat pertama kali mereka berjumpa?

(Tidak.)

4. Apakah yang kau lakukan bila kamu mengurapi seseorang? (Menuangkan minyak ke atas kepala orang tersebut.)

5. Apakah arti khusus dari diurapinya Saul oleh Samuel? (Itu berarti Saul akan menjadi raja.)

6. Apakah yang dilakukan Saul ketika Samuel mengumumkan dia sebagai raja? (Saul bersembunyi.)

7. Apakah Saul lebih tinggi perawakannya daripada orang lain? (Ya.)

Allah memilih Saul sebagai raja atas bangsa Israel. Saul sangat istimewa di mata Allah. Hari ini, kita juga sangat istimewa di mata Allah. Apakah kalian tahu mengapa? Kita istimewa karena kita telah dipilih oleh Allah untuk menjadi anak-anak-Nya. Kita disebut sebagai anak-anak Allah setelah kita dibaptis. (Ingatkan mereka makna dari baptisan. Tanyakan anak-anak apakah arti baptisan menurut mereka.) Bukankah hebat rasa bisa datang ke gereja pada hari Sabtu dan menyembah Allah dan berdoa kepada-Nya? Ia memilih kita karena Ia mengasihi kita.

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Seekor Burung Merpati

Kelas Indria bu Laurie merencanakan untuk melakukan kegiatan yang istimewa pada minggu ini. Mereka akan menghias ruangan kelas mereka. Semua anak-anak sedang mengerjakan sesuatu untuk dipasang di dinding.

Susie menggunting banyak bentuk hati yang terbuat dari kertas dan memasangnya di dinding. Ada banyak sekali hati dengan beragam warna dan ukuran.

Bu Laurie bertanya kepada Susie, “Mengapa kamu memilih menaruh

hati-hati di dinding?”

(37)

Yesus, dan betapa Yesus mengasihiku.”

Juan menggunting huruf Y-E-S-U-S dan menempelkannya di dinding.

“Ini untuk mengingatkan kita semua bahwa Yesus selalu ada di sini,” kata

Juan.

Jean menggambar banyak bunga dan mewarnainya. Lalu ia menggunting bunga-bunganya dan menempelkannya di dinding.

“Bunga-bunga ini mengingatkanku bahwa Allah menciptakan semua bunga-bunga dan pohon-pohon,” kata Jean.

John duduk dengan tenang di tempat duduknya dan menggunting sesuatu dari sebuah kertas berwarna putih.

Bu Laurie mengawasi apa yang dilakukan John dari belakang untuk mengetahui apa yang sedang John buat.

“John, apakah yang sedang kamu buat?” tanya bu Laurie.

John berkata, “Aku sedang menggunting gambar merpati.”

“Coba kamu katakan kepada kita semua, mengapa kamu memutuskan untuk membuat merpati?” usul bu Laurie.

“Merpati ini mengingatkanku tentang Roh Kudus,” kata John.

“Itu bagus sekali,” kata bu Laurie, “Allah telah menjanjikan Roh Kudus kepada kita semua. Yang perlu kita lakukan adalah memintanya. Roh Kudus adalah jaminan bagi kita untuk pergi ke surga.”

Lalu semua anak-anak akhirnya memilih untuk menggunting gambar merpati juga.

Merpati-merpati itu mengingatkan mereka betapa istimewa mereka di hadapan Allah.

Pertanyaan untuk Direnungkan

1. Mengapa John menggunting gambar burung merpati? 2. Mengapa mendapatkan Roh Kudus itu sangat penting?

AKTIVITAS 1

Siapakah Raja Saul?

Biarkan murid-murid untuk menemukan yang manakah Saul. Lalu ajak mereka untuk mewarnai Saul untuk membedakannya dari yang lain. Biarkanlah mereka menyelesaikan tiap kalimat di bawah ini dengan mengisi titik-titik yang tersedia. 1. Raja Saul diurapi oleh (Samuel.)

2. Raja Saul lebih (tinggi) dari orang banyak lainnya. 3. Raja Saul adalah (raja pertama) bangsa Israel. 4. Raja Saul akan (menolong) bangsanya.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Singgih D.Gunarso, Pola asuh orang lua merupakan periakuan orang tua dalam bcrintcraksi yang mcliputi orang lua menunjukan kckuasaan dengan cara orang tua

Orang miskin yang berhutang dapat membayar hutang mereka dengan menjual diri mereka atau anak laki-laki mereka sebagai budak. Dalam kisah ini, seorang

Orang banyak yang mengikuti mereka begitu memprihatinkan keadaan mereka seperti kawanan domba tanpa tuntunan gembala. Kawanan domba mudah sekali menjadi terpencar-pencar,

Ini adalah kesempatan baik untuk membangun iman mereka kepada Allah. Mereka tahu bahwa mereka harus berdoa kepada Allah dalam segala hal dan Diapun memegang

Menurut hukum Taurat Musa - Im. 12, seorang perempuan yang melahirkan anak laki-laki, menjadi najis selama tujuh hari. Selanjutnya, ia harus tinggal

Dan sebagai badan pelayanan Gereja Kristen Indonesia di bidang pendidikan BPK PENABUR akan terus menabur kasih Allah kepada peserta didik yang diasuhnya, orang tua

1) Melakukan anamnesis pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit mental dan psikiatri. 2) Melakukan komunikasi efektif dengan teman sejawat berkaitan dengan

Judul Skripsi : PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA PASANGAN DINI USIA TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK (Studi Kasus Masyarakat Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang