• Tidak ada hasil yang ditemukan

Allah Menolong Elisa Menyembuhkan

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 97-105)

ALLAH MENOLONG ELISA

MENYEMBUHKAN ANAK LAKI-LAKI

Kitab Bacaan:

2 Raj. 4:8-37

Kebenaran Pelajaran:

Allah menolong Elisa dengan menyembuhkan seorang anak laki-laki perempuan Sunem.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa Allah dapat menolong mereka yang memohon kepada-Nya.

Ayat Hafalan:

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.” (Luk. 11:9)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami dapat mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Pada suatu kali, Elisa kembali ke Sunem bersama dengan perempuan yang baik hati itu. Elisa pergi ke kamar tempat anak laki-laki itu sedang berbaring dan menutup pintu. Di sana, ia berdoa kepada Allah dan mengikuti teladan Elia.

Jawaban Allah yang ajaib adalah bentuk ungkapan dari iman dan doa atas Elisa, hamba-Nya sehingga akhirnya perempuan Sunem itu beserta suaminya mendapatkan kembali anak mereka.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Mungkin sulit memberikan pemahaman bagi murid-murid Anda mengenai pentingnya untuk berbalik meminta pertolongan kepada Allah. Hampir setiap saat, kebutuhan mereka dipenuhi oleh orang tua mereka. Mungkin sulit bagi mereka memahami hal ini, karena mungki mereka belum pernah memiliki pengalaman dan kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh orang tua mereka. Mungkin yang dapat membantu mereka adalah daftar hal-hal yang mereka dapat doakan kepada Allah yang mana hal-hal itu tidak dapat dibantu oleh orang lain. Mereka dapat berdoa untuk hal-hal seperti berikut:

1. Rasa takut akan keadaan gelap. 2. Hari pertama sekolah.

3. Penyakit seseorang.

4. Ketidakmampuan belajar bagaimana melakukan hal tertentu dengan baik. 5. Pertolongan untuk sebuah ujian.

Menyembuhkan:

Suatu tindakan terhadap seseorang sehingga keadaan orang itu menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya saat ia masih menderita suatu penyakit.

Iman:

Percaya kepada Allah. Elisa dan perempuan Sunem itu memiliki iman kepada Allah dan menyadari bahwa hanya Allah sendirilah yang sanggup menyembuhkan anaknya itu.

KOSA KATA PELAJARAN

KISAH PELAJARAN

Elisa Diperlakukan dengan Baik

Pada minggu yang lalu, kita telah membicarakan bagaimana nabi Elisa saat itu sedang melakukan perjalanan ke banyak kota. Elisa juga seringkali melewati sebuah kota yang bernama Sunem.

“Elisa tampak lelah dan lapar,” itulah kesan seorang perempuan Sunem terhadap Elisa. Jadi pada suatu hari, perempuan yang baik hati itu bersama dengan suaminya meminta agar Elisa dapat singgah untuk makan malam bersama dengan mereka. Setelah itu, bila Elisa berkunjung ke rumahnya, perempuan yang baik hati itu selalu mengundangnya untuk makan malam bersama dengan mereka. Setelah beberapa waktu lamanya, perempuan yang baik hati itu berkata kepada suaminya, ”Marilah kita bangun sebuah kamar bagi Elisa. Ia dapat menginap dan beristirahat di kamar itu.”

Jadi mereka membangun sebuah kamar bagi Elisa di sotoh rumah mereka dan meletakkan sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi, dan sebuah kandil di dalam kamar tidur Elisa itu. Sejak saat itu, kapan saja Elisa melewati kota mereka, ia pasti menginap di kamar yang telah disediakan baginya itu.

Elisa Menjanjikan Seorang Anak Laki-Laki bagi Perempuan Sunem itu

Elisa berterima kasih atas segala kebaikan perempuan itu. Namun, apakah yang dapat Elisa lakukan sebagai ungkapan terima kasihnya itu? Perempuan itu dan suaminya adalah sepasang suami istri yang kaya. Lalu, Elisa memberitahukan kepada perempuan itu bahwa ia akan memiliki seorang anak laki-laki pada tahun depan.

Perempuan itu menjadi terkejut. Memang ia telah mengharapkan akan memiliki seorang anak bertahun-tahun lamanya. Namun, selama itu pulalah, mereka belum memiliki seorang anak pun, bahkan perempuan itu telah mulai menjadi putus asa. Perempuan itu hampir-hampir tidak percaya apa yang Elisa itu Karena murid-murid Anda masih begitu kecil, mungkin mereka belum mengalami hal-hal di atas, namun dapatlah membuat mereka menjadi lebih waspada akan keadaan-keadaan di atas serta keluputan karena Allah dapat

telah katakan kepadanya! Sungguh terjadi, kira-kira setahun kemudian, maka perempuan Sunem itu memiliki seorang bayi laki-laki. Allah mengetahui apa yang ia inginkan sehingga Ia memberikan seorang anak laki-laki kepada perempuan Sunem itu.

Anak Laki-Laki itu Meninggal

Sekarang, perempuan Sunem itu bersama dengan suaminya menjadi begitu bahagia. Anak laki-laki itu mulai bertambah besar dan Elisa sering singgah untuk menengok keluarga itu dan tinggal di kamarnya yang khusus itu.

Kemudian pada suatu hari yang terik di musim panas, anak laki-laki itu pergi ke ladang bersama Ayahnya. Hari itu begitu panas. Setelah beberapa waktu lamanya, kepala anak laki-laki itu mulai terasa sakit. Ia berkata kepada Ayahnya, ”Aduh, kepalaku sakit.”

Lalu, Ayahnya meminta seorang hamba untuk membawa anak laki-laki itu pulang untuk dirawat oleh Ibunya. Lalu, Ibunya itu memegang anak itu di pangkuannya, namun tidak lama setelah itu, anak laki-laki itu meninggal!

Betapa sedih hatinya Ibu itu! Namun, ia mengetahui apa yang harus segera ia lakukan. Lalu, Ibunya segera membaringkan anak laki-lakinya itu di atas tempat tidur pada kamar Elisa. Kemudian, ia bergegas pergi dan meminta agar suaminya menyuruh seorang hamba untuk menyiapkan seekor keledai. Ibu itu langsung pergi untuk menemui Elisa!

“Apakah yang telah terjadi?” tanya suaminya.

“Semuanya baik-baik saja,” kata perempuan itu. Perempuan Sunem itu langsung naik ke atas keledai dan berkata kepada bujangnya untuk segera berangkat ke tempat di mana Elisa sedang berada saat itu. Ketika perempuan Sunem itu bertemu dengan Elisa, ia langsung memohon pertolongan Allah melalui Elisa.

Elisa Berdoa bagi Anak Laki-Laki itu

Elisa melihat perempuan Sunem itu datang. Lalu, Elisa segera mengirim Gehazi, bujangnya, untuk menanyakan apakah segalanya baik-baik saja, namun perempuan Sunem itu tidak menanggapi Gehazi sedikitpun.

Ketika perempuan Sunem itu telah tiba di tempat Elisa sedang berada pada saat itu, maka ia menundukkan kepalanya. Namun, ia masih belum mengatakan apapun yang telah terjadi. Akhirnya, perempuan Sunem itu menangis, ”Apakah aku telah meminta seorang anak kepada Allah? Bukankah telah kukatakan bahwa janganlah aku diberikan harapan yang kosong?”

Kemudian, Elisa mulai mengerti. Anak laki-laki yang begitu dikasihi oleh perempuan Sunem itu sedang menderita sakit! Perempuan Sunem itu datang kepada Elisa untuk mengetahui apakah Allah akan mengembalikan anaknya itu. “Aku tidak akan meninggalkan engkau, Elisa hingga engkau mau pergi bersama-sama denganku,” kata perempuan Sunem itu. Lalu, Elisa bangun dan mengikuti perempuan Sunem itu ke rumahnya.

Ketika Elisa sampai ke rumah perempuan Sunem itu, ia langsung naik ke kamarnya. Elisa menemukan anak laki-laki itu ternyata telah meninggal. Kemudian, Elisa berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah berkenan mengembalikan

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Sebuah Panggilan di Saat Malam Hari

Ibu Laurie melihat Juan sedang duduk di bangku belakang aula gereja pada suatu hari Sabat sore. Juan tampak begitu sedih.

“Mengapakah engkau tampak begitu sedih, Juan?” tanya Ibu Laurie. “Aku telah memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu yang cukup lama, namun hingga kini, Ia masih belum menjawab doaku itu,” katanya.

nyawa anak laki-laki itu. Elisa berdoa dan berdoa. Ia merebahkan diri di atas tubuh anak laki-laki itu dan berdoa kembali. Kemudian, Elisa bangun dan berjalan mengitari ruangan itu, kemudian Elisa merebahkan diri kembali di atas tubuh anak laki-laki itu dan berdoa lagi.

Akhirnya, Elisa merasa tubuh anak laki-laki itu mulai menghangat. Kemudian, anak laki-laki itu bersin 7 kali banyaknya dan membuka matanya. Ternyata, Allah telah memberikan hidup kembai kepada anak laki-laki itu!

Ketika perempuan Sunem itu naik kembali ke atas, maka Elisa berkata kepadanya, ”Inilah anakmu.”

Perempuan Sunem itu telah mencari pertolongan kepada Allah sehingga Allah mengabulkan permohonan perempuan Sunem itu dan memberikan hidup kembali kepada anak laki-lakinya itu.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Apakah yang Elisa berikan kepada perempuan Sunem itu sebagai balasan atas segala kebaikannya selama ini? (Elisa menjanjikan bahwa perempuan Sunem itu akan memiliki seorang bayi laki-laki pada tahun depan.)

2. Ketika anak laki-laki itu telah bertambah besar, apakah yang terjadi di kemudian hari ketika ia sedang berada di ladang bersama Ayahnya itu? (Tiba-tiba, anak laki-laki itu terasa sakit di kepalanya.)

3. Apakah yang terjadi pada diri anak laki-laki itu ketika ia telah tiba di rumah dan sedang beristirahat di pangkuan Ibunya? (Ia meninggal.)

4. Apakah Ibunya merasakan sedih ketika anak laki-lakinya itu telah meninggal? (Ya.)

5. Apakah Elisa menolong perempuan Sunem itu dengan membangkitkan anak laki-lakinya? (Ya.)

6. Apakah perempuan Sunem itu memiliki iman kepada Allah bahwa Ia dapat membangkitkan kembali anak laki-lakinya? (Ya, perempuan Sunem itu memiliki iman yang teguh.)

Allah begitu mengasihi kita dan Ia menghendaki agar kita memohon pertolongan kepada-Nya bila kita sedang memerlukan sesuatu. Sebagai contoh: Bila seseorang di dalam suatu keluarga terserang suatu penyakit, maka kita dapat berdoa kepada Allah dengan iman, karena kita menyadari bahwa Allah akan mendengarkan seruan doa kita dan menjawabnya dengan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kita.

“Ibu akan menceritakan sesuatu kepadamu,” kata Ibu Laurie.

“Pada suatu kali, ada seorang laki-laki bernama James. Hari itu telah larut malam dan keluarganya telah tertidur. Semua lampu telah dimatikan saat ia akan pergi tidur, namun tiba-tiba, James mendengar ada sebuah suara ketukan di pintu rumahnya!”

“Siapakah yang mengetuk pintu itu?” tanya James.

James segera pergi menuju pintu rumahnya dan menanyakan kembali pertanyaan itu.

“Ini John, tetanggamu!”

“Oh, ada apa John? Apakah yang sedang engkau perlukan?” tanya James. John berkata, ”Aku perlu beberapa potong roti, tolonglah! Aku kedatangan beberapa orang tamu, dan kami di rumah tidak memiliki sedikitpun potong roti untuk diberikan kepada mereka!”

James ingin memberikan beberapa potong roti kepada John, namun semua lampu di rumahnya telah ia matikan sehingga ia tidak dapat melihat apapun.

“Ma’afkan aku, John!” katanya. “Seluruh keluargaku telah tertidur. Aku tidak dapat menyalakan lampu. Sebab bila aku menyalakan lampu di rumahku maka aku akan membangunkan mereka semua!”

Kemudian John memohon, ”Tolonglah James! Aku benar-benar membutuhkan beberapa potong roti itu, bila tidak maka para tamuku akan menjadi kelaparan pada hari esoknya!”

Akhirnya, James menyalakan sebuah lilin dan pergi ke dapur. Ia membawakan seloyang roti dan memberikannya kepada John.

“Ini, John,” kata James. ”Karena engkau telah memohon terus-menerus, maka pada akhirnya, aku memberikan beberapa potong roti ini kepadamu.”

“Apakah Juan mengetahui, mengapakah Ibu menceritakan kisah ini?” tanya Ibu Laurie.

Juan berkata, ”Terkadang, kita seperti seorang laki-laki itu yang meminta roti. Ketika kita memohon sesuatu kepada Allah, mungkin kita harus memohon kepada-Nya lebih dari satu kali.”

“Benar! Dan karena kita melalui semua rintangan dalam memohon, maka Allah akan memberikannya kepada kita!” kata Ibu Laurie.

“Bila begitu halnya, maka aku tidak akan meyerah berdoa kepada Allah,” kata Juan.

Pertanyaan untuk Direnungkan

1. Mengapakah Juan tampak begitu sedih?

2. Bila kita ingin Allah memberikan sesuatu kepada kita. Apakah yang harus kita lakukan?

AKTIVITAS 1

Perempuan Sunem itu Percaya akan Pertolongan Allah

Suruhlah murid-murid Anda untuk menyelesaikan kalimat dengan mengisi jawabanya pada garis kosong yang telah tersedia.

Bagaimanakah perempuan Sunem itu menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh percaya kepada kuasa Allah? (Perempuan Sunem itu pergi menemui Elisa saat itu juga.)

Elisa berdoa begitu sungguh-sungguh bagi anak laki-laki itu. Apakah Elisa memiliki iman di dalam doanya kepada Allah? (Ya, Elisa memiliki iman.)

Warnailah gambar itu.

Perempuan Sunem itu Percaya akan Pertolongan Allah

Suruhlah murid-murid Anda untuk menyelesaikan kalimat dengan mengisi jawabanya pada garis kosong yang telah tersedia.

Bagaimanakah perempuan Sunem itu menunjukkan bahwa ia sungguh-sungguh percaya kepada kuasa Allah? Perempuan Sunem itu ________________________________________.

Elisa berdoa begitu sungguh-sungguh bagi anak laki-laki itu. Apakah Elisa memiliki iman di dalam doanya kepada Allah? Ya atau Tidak?

AKTIVITAS 2

Aku dapat Memohon kepada Allah

Tanyalah kepada murid-murid Anda, apakah mereka pernah memohon sesuatu kepada Allah? Bila belum, maka tanyakanlah kepada mereka mengenai hal-hal apa sajakah yang dapat mereka minta agar Allah menolong mereka dan tuliskanlah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di papan tulis ini. (Sebagai contoh: Memohon agar Allah menolong mereka untuk dapat melakukan perbuatan yang baik di sekolah; memohon agar Allah menolong mereka untuk dapat mentaati orang tua mereka; memohon agar Allah menyembuhkan penyakit seseorang; dan lain sebagainya.)

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 97-105)