• Tidak ada hasil yang ditemukan

Allah Menolong Elia

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 85-91)

ALLAH MENOLONG ELIA

Kitab Bacaan:

1 Raj. 17:7-16

Kebenaran Pelajaran:

Allah menunjukkan kasih-Nya kepada seorang janda dan Elia.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid agar percaya kepada Allah di setiap waktu.

Ayat Hafalan:

“Marilah kita saling mengasihi.” (1 Yoh. 4:7)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Terima kasih, Tuhan Yesus, karena Engkau telah memilih kami menjadi anak-anak-Mu. Tolonglah agar kami semua dapat saling mengasihi. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Ahab adalah raja yang ketujuh dari kerajaan Israel bagian utara. Ahab menikah dengan seorang putri Sidon yang bernama Izebel, yang membawa bangsa Israel menyembah kepada Baal, dewa Sidon. Izebel telah banyak membunuh nabi-nabi Allah. Ahab mengizinkan dibangunnya sebuah kuil tempat Izebel menyembah Baal. Kemudian, Ahab juga mulai menyembah Baal. (1 Raj. 16:30-33)

Allah menunjuk nabi Elia untuk berbicara kepada semua orang Israel pada saat itu. Nabi Elia memulainya dengan memberitahukan bahwa akan datang suatu kekeringan atas seluruh negeri sebagai hukuman karena telah berbalik dari Allah dan menyembah Baal. Setelah pemberitahuan nabi Elia itu, Allah memimpinnya untuk tinggal di sungai Kerit di Gilead, sebelah timur sungai Yordan. Di sana, nabi Elia secara ajaib diberi makan oleh beberapa ekor burung gagak. Ketika kekeringan berlanjut dan bahkan air di sungai itu telah mulai menjadi kering, maka iapun dipimpin oleh Allah menuju ke arah Sidon.

Janda Sarfat

Elia pergi ke Sarfat, sebuah kota di tepi laut Tengah sebelah utara Israel. Di sana, ia bertemu dengan seorang janda; ia meminta makanan dan minuman kepada janda itu. Janda itu menanggapi Elia dengan perkataan bahwa ia hanya memiliki sedikit minyak dalam buli-buli dan sedikit tepung untuk persedian makanan baginya sendiri dan anaknya selama 1 hari saja. Dan setelah itu, mereka semua juga akan mati. Namun, Elia masih tetap meminta agar janda itu memberikan kepadanya sedikit dari yang ada dan berjanji bahwa bila janda itu menyediakan makan baginya, maka janda itu akan terus memiliki minyak dan tepung yang cukup.

Janda itu percaya kepada Allah yang akan menyediakan kebutuhannya dengan membagikan apa yang ia miliki kepada Elia. Janda itu dikaruniai persediaan makanan dan minyak yang tak pernah habis-habisnya. Kemudian, ketika anaknya meninggal, maka anaknya itu juga dibangkitkan oleh nabi Elia. (1 Raj. 17:17-22)

PEMAHAMAN MURID-MURID

Kita perlu mengambil sedikit yang ada pada kita dan membagikannya dengan sukacita kepada orang lain yang sedang membutuhkannya. Di dalam 2 Kor 9:6-15, Allah menghendaki agar kita memberi sesuatu kepada orang lain dengan hati yang sukacita. “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor. 9:7)

Murid-murid Anda yang masih berusia 4 - 5 tahun itu secara alami masih belum memikirkan tentang kebutuhan orang lain. Oleh karena itu, tekankanlah kepada mereka bahwa kita dapat menyenangkan hati Allah dengan cara saling berbagi. Cara ini akan membantu murid-murid Anda untuk membangun nilai saling berbagi hingga mereka benar-benar telah menjadi seorang yang dewasa.

Janda:

Seorang istri yang ditinggal mati ataupun diceraikan oleh suaminya.

KOSA KATA PELAJARAN

Sungai itu Mulai Mengering

Semuanya terjadi sama seperti apa yang Allah telah katakan kepada Elia. Tidak ada hujan yang turun dari langit dalam waktu yang cukup lama. Allah telah memerintahkan Elia untuk tinggal di tepi sungai di mana ia memiliki cukup banyak persediaan air untuk diminumnya. Elia melakukan apa yang Allah telah firmankan kepadanya untuk dilakukan.

Setiap hari, Elia minum air dari sungai itu. Namun, semakin hari kedalaman air pada sungai itu semakin surut hingga tidak terdapat satu tetes airpun di sana. Sekarang, Elia tidak memiliki sesuatu untuk diminum lagi dan ia menyadari bahwa ia tidak dapat hidup lebih lama tanpa air. Apakah yang sekarang Elia akan lakukan? Apakah Allah telah melupakan Elia?

Allah Berfirman kepada Elia

Tidak, Allah tidak melupakan Elia. Allah begitu mengasihi Elia. Allah berfirman kepada Elia, “Pergilah segera ke kota Sarfat. Aku menghendaki agar engkau tinggal di sana. Di sana, ada seorang janda yang akan memberikan makanan kepadamu.”

Elia mengasihi Allah sehingga ia melakukan apa yang Allah telah katakan kepadanya. Elia pergi ke kota itu. Segera setelah ia tiba di kota Sarfat, maka ia melihat seorang perempuan yang membawa potongan-potongan kayu. Elia berkata kepada perempuan itu, ”Bawakanlah aku sedikit air sehingga aku dapat minum.”

Perempuan itu Saling Berbagi dengan Elia

Dengan segera perempuan itu pergi mengambilkan air bagi Elia. Sementara ia berjalan, Elia berkata kepada perempuan itu, “Dan tolong bawakanlah

kepadaku sepotong roti.”

Kemudian perempuan itu berhenti berjalan. Ia berbalik dan memandang Elia serta berkata, ”Aku tidak memiliki roti. Aku hanya memiliki sedikit persediaan minyak dalam buli-buli dan tepung untuk membuat sepotong roti kecil bagiku dan bagi anakku. Sebenarnya, aku sedang mengumpulkan kayu-kayu itu untuk menyalakan api dan membuat makanan terakhir kami, kemudian aku maupun anakku akan menunggu dan meninggal.”

Elia dapat melihat dan merasakan bahwa perempuan itu begitu kuatir dan takut. Lalu Elia berkata, ”Janganlah takut, pulanglah dan gunakanlah tepung dan minyakmu untuk membuat sepotong roti kecil bagiku dan bawalah kepadaku. Kemudian, buatlah roti bagimu dan anakmu. Allah telah memberitahukan kepadaku bahwa persediaan minyak dan tepung yang sedikit itu tidak habis-habis. Bahkan, kalian akan mendapat cukup makanan untuk beberapa saat ini.

Perempuan itu cepat-cepat pulang. Kemudian, ia menyalakan api dan dengan cepat mencampur seluruh tepung dan minyak itu. Setelah ia membuat roti itu, maka ia membawanya kepada Elia. Ketika ia pulang kembali, maka ia mengintip ke dalam tempat penyimpanan tepung dan minyak yang ternyata memang cukup baginya sendiri dan anak laki-lakinya. Dan setiap hari terjadilah demikian. Allah menolong Elia, perempuan itu dan anak laki-lakinya sehingga mereka semua cukup makanan.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Apakah yang Allah perintahkan kepada Elia untuk dilakukannya? (Allah memerintahkan agar Elia untuk meninggalkan sungai itu dan pergi ke suatu kota yang baru.)

2. Bagaimanakah janda itu berbagi dengan Elia? (Janda itu berbagi makanan dan minuman.)

3. Apakah yang terjadi dengan tepung dan minyak saat janda itu saling berbagi dengan Elia? (Ia tidak pernah kehabisan persediaan tepung dan minyak untuk membuat roti.)

Saling berbagi adalah suatu perbuatan baik, namun bukan berarti suatu perbuatan yang mudah untuk dilakukan. Seringkali, kita menyimpan barang-barang untuk diri kita sendiri, namun Allah akan menjadi senang bila kita dapat saling berbagi dengan orang lain.

Anda akan mengisahkan sebuah dongeng. Angkat tangan kalian bila seorang anak laki-laki atau perempuan melakukan suatu hal yang baik di dalam kisah itu. Namun, bila mereka melakukan hal yang salah, maka gelengkan kepala kalian.

Tetangga sebelah Susan, Ibu Nelson terjatuh dan kakinya menjadi terluka. Lalu, Susan membawakan segelas air minum bagi Ibu Nelson. Apakah yang Susan lakukan itu merupakan suatu hal yang baik? (Benar, suruhlah murid-murid Anda untuk mengangkat tangan mereka.) Saling berbagi adalah suatu perbuatan yang baik.

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Percaya kepada Allah

“Aku telah pulang!” kata Susie saat ia pulang dari sekolah. Susie menyangka bahwa anjingnya akan datang menyambutnya. Biasanya, anjingnya itu akan datang berlari menyambutnya dan Susiepun memeluk anjingnya.

Namun, Togo, anjingnya itu tidak datang menyambutnya pada hari itu. Susie melihat Ben, kakaknya, dan bertanya, ”Di manakah Togo?”

Ben berkata, ”Togo berkelahi dengan anjing lain pada hari ini. Anjing itu menggigit kaki Togo.”

Ben dan Susie pergi ke halaman belakang untuk melihat keadaaan Togo. Togo sedang berbaring di kandangnya. Susie melihat kaki Togo yang berdarah itu.

Tak lama kemudian, Ibu Lim, Ibu mereka, datang. ”Mari, kita akan membawanya ke dokter,” katanya.

Susie membantu untuk menggendong Togo ke dalam mobil dan memperhatikan mereka pergi.

Kemudian, Susie naik ke atas, ke kamar tidurnya untuk berdoa kepada Allah. Allah mengetahui bahwa betapa mereka mengasihi Togo. Suatu kali, Togo tersesat dan Allah telah membawanya kembali. Susie memohon agar Allah berkenan untuk menyembuhkan Togo.

Ketika Ibu Lim, Ben dan Togo kembali. Susie langsung berlari keluar untuk menemui mereka.

“Bagaimanakah dengan keadaan Togo?”

Susie melihat bahwa dokter telah membalut kaki Togo. Sekarang, Togo dapat berjalan sedikit dengan kakinya yang terbalut itu.

“Oh, Togo akan sembuh kembali,” kata Ibu Lim. “Togo akan dapat berjalan dengan normal kembali dalam beberapa hari ini.”

“Terima kasih, Allah,” kata Susie.

Dan Susiepun memeluk Togo dengan erat.

Pertanyaan untuk Direnungkan

1. Dari manakah kalian mengetahui bahwa Susie percaya kepada Allah? 2. Bagaimanakah agar kita dapat percaya kepada Allah pada hari ini?

mengizinkan teman-temannya untuk bermain bersama mobil mainannya itu. Apakah yang Jim lakukan itu merupakan suatu hal yang baik? (Tidak, suruhlah murid-murid Anda untuk menggelengkan kepala mereka.)

Jenny sedang melihat buku cerita Alkitab bergambar. Namun, Johnny tidak memiliki buku yang seperti itu. Lalu, Jenny mengajak Johnny untuk melihat bersama buku cerita Alkitab bergambarnya itu. Apakah yang Jenny lakukan itu merupakan suatu perbuatan yang baik? (Benar, suruhlah murid-murid Anda untuk mengangkat tangan mereka.) Sebutkanlah secara serentak: ”Saling berbagi itu adalah suatu perbuatan yang baik.”

Yesus mengatakan bahwa bila kita melakukan hal yang baik kepada orang lain, maka hal itu berarti telah melakukannya pula bagi-Nya.

AKTIVITAS 1

Seorang Janda Miskin Menolong Elia

Suruhlah murid-murid Anda untuk memperhatikan gambar yang ada di bawah ini. Tuliskanlah kata “Saling berbagi” pada gambar yang terakhir.

1. Allah menyuruh Elia untuk pergi ke suatu kota. Di sana, ia akan bertemu dengan seorang janda.

2. Elia berkata, ”Tolong, berikanlah kepadaku sedikit air dan makanan.” 3. Janda itu membagikan makanannya kepada Elia.

4. Janda itu tidak pernah kehabisan persediaan tepung dan minyak dalam membuat roti.

Janda Miskin Menolong Elia

Lihatlah gambar di bawah ini. Tulislah kata "saling berbagi" pada akhir gambar ini.

1. Allah menyuruh Elia untuk pergi ke suatu kota. Di sana, ia bertemu dengan seorang janda.

2. Elia berkata, "Tolong, berikanlah kepadaku sedikit air dan makanan."

3. Janda itu membagikan makanannya kepada Elia.

4. Janda itu tidak pernah kehabisan persediaan tepung dan minyak dalam membuat roti.

AKTIVITAS 2

Marilah Kita Saling Berbagi Makanan Tujuan:

Mengajak murid-murid Anda untuk membuat sebuah makanan kecil dan membagikannya kepada teman-teman mereka.

Dalam perkembangannya, hendaklah murid-murid berkumpul dengan para guru yang ada untuk mendiskusikan bagaimana cara menyiapkan makanan kecil itu dalam aktivitas ini. Bantulah murid-murid Anda untuk membuat kue (tanpa dipanggang) menurut resep di bawah ini:

- 1 cangkir tepung gula.

- ¾ cangkir kacang yang telah dicincang. - 2 sendok teh mentega yang telah dicairkan. - ¾ cangkir selai kacang.

Campurkanlah semua bahan itu secara bersamaan, lalu bentuklah sehingga menjadi bentuk bola.

Masukkanlah ke dalam tepung gula hingga berlapis tipis-tipis. Beritahukanlah kepada murid-murid Anda bahwa kita akan membuat beberapa buah kue. Tanyakanlah bila mereka ingin saling berbagi beberapa kue ini dengan murid-murid kelas pratama pada hari itu.

Ajaklah murid-murid Anda untuk menyusun kue-kue itu dalam sebuah kotak. Bila jumlah murid di dalam kelas Anda sedikit, maka Anda dapat mengajak murid-murid Anda untuk ikut bersama Anda mengantarkan kue-kue itu. Bila jumlah murid di dalam kelas Anda banyak, aturlah seorang wakil dari kelas lain itu untuk datang dan membawakan kue-kue itu.

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 85-91)