• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH RUANG VEKTOR UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH RUANG VEKTOR UMUM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

RUANG VEKTOR UMUM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linier

Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

Disusun oleh

Kelompok II:

Mujiati

08411.192

Puji Astuti

08411.226

Siti Nur Aminah

08411.255

Supinaryuti

08411.264

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

IKIP PGRI MADIUN

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Ruang Vektor Umum”. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan atau

bahkan kekeliruan dalam penyusunannya. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini, bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Madiun, Oktober 2010

(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A.Latar Belakang ... 1 B.Rumusan Masalah ... 1 C.Tujuan Penulisan ... 1 D.Manfaat Penulisan ... 1 BAB II PEMBAHASAN ... 2

A.Ruang Vektor Dan Aksioma Yang Terdapat Di Dalam Vektor ... 2

B.Macam-macam Ruang Vektor... 3

C.Sifat-sifat Vektor ... 5

BAB III PENUTUP ... 6

A.Simpulan ... 6

DAFTAR PUSTAKA

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada bab ini, kita menggeneralisasikan konsep vektor lebih lanjut lagi. Kita akan menyusun satu himpunan aksioma yang jika dipenuhi oleh suatu golongan objek yang disebut sebagai “vektor”. Vektor – vektor yang di generalisasi inin antara lain berbagai matrik dan fungsi. Dalam bab ini akan memberikan suatu cara yang sangat berguna untuk mengembangkan visualisasi geometrik dalam berbagai variasi soal matematika, dimana instuisi geometrik tidak dapat digunakan. Kita dapat memvisualisasikan vektor – vektor pada dan sebagai anak panah, sehingga kita dapat menggambar atau menyusun gambar – gambar untuk membantu menyelesaikan soal karena aksioma – aksioma yang dapat digunakan untuk mendefinisikan vektor – vektor pada dan , maka vektor – vektor baru tersebut akan memiliki banyak sifat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan vektor, dan apa saja aksioma yang terdapat didalam vektor?

2. Apa saja macam – macam dari ruang vektor ? 3. Bagaimana sifat – sifat dari vektor?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari ruang vektor dan aksioma yang terdapat terdapat didalam vektor.

2. Untuk mengetahui macam – macam ruang vektor. 3. Untuk mengetahui sifat – sifat vektor.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari ruang vektor beserta aksioma-aksioma yang terdapat di dalam suatu vector dan mengetahui sifat dan macam dan sifat dari ruang vektor.

(5)

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Ruang Vektor dan Aksioma yang terdapat didalam vektor

Misalkan V adalah suatu himpunan tak kosong dan objek – objek sembarang, dimana operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar didefinisikan.

 Operasi penjumlahan (addition) suatu aturan yang mengasosialisasikan setiap pasang objek u dan v pada V dengan suatu objek uv yang disebut jumlah (sum) dari u dan v.

 Operasi perkalian sckalar(scalar multiplication); suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar kdan setiap objek u pada V dengan suatu objek k.u, yang disebut kelipatan scalar (scalar multiple) dari u oleh k. Jika aksioma – aksioma berikut dipenuhi oleh semua objek u ,,v w pada

Vdan semua scalar k dan l, maka kita menyebut objek – objek pada V sebagai ruang vektor (vector space) dan kita menyebut objek – objek pada V sebagai vektor.

Berikut ini diberikan sepuluh aksioma mengenai ruang vektor umu yang berguna untuk menjadi pedoman kita dalam melakukan operasi ialjabar pada vektor.

Operasi aljabar pada vektor :

1. Jika u dan v adalah objek – objek pad V, maka uv berada pada V, 2. uv = vu

3. u(uw)(uv)w

4. Terdapat suatu objek 0 di V yang disebut vektor nol (zero vektor) untuk V, sedemikian rupa sehingga 0uu0u untuk semua u padaV, 5. Untuk setiap u di V, terdapat suatu objek –u di V, yang disebut sebagai

(6)

3

6. Jika kadalah sembarang skalar dan u adalah sembarang objek di V, maka k.u berada di V.

7. k(uv)kukv 8. (kl)kulu 9. k(l.u)(k.l)(u) 10. l.uu

B. Macam – Macam Ruang vektor

Macam – macam vektor ruang antara lain : 1. Ruang vektor matrik 2x2

Himpunan V dari semua matrik 2x2 dengan entri entri real adalah suatu ruang vektor yang jika penjumlahan vektor didefinisikan sebagai perkalian scalar matrik.

Bukti :

Misalkan dan . Untuk membuktikann aksioma

1, maka kita harus menunjukkan bahwa uv adalah objek di V. dengan kata lain kita, kita harus menunjukkan bahwa uv adalah matrik 2x2. Hal ini dapat diper oleh dan didefinisi penjumlahan matrik, kerena :

Dengan cara serupa, aksioma 6 juga berlaku, karena untuk bilangan real sembarang k kita memperoleh :

Sehingga ku adalah matriks 2x2 dan yang berarti merupakan objek di V. Aksioma 2 sesuai dengan teorema 1 karena :

(7)

4

Demikian juga aksioma 3 sesuai dengna bagian dari teorema tersebut, dan aksioma 7, 8, 9 berturut-turut sesuai dengan bagian untuk membuktikan aksioma 4, kita harus menentukan suatu objek D di V sedemikian rupa sehingga o+u = u+o = u untuk semua u di objek V. Ini dapat dilakukan dengan mendefinisikan o sebagai :

Yakni matriks nol, dengan definisi ini maka :

Dan demikian juga untuk u+o = u

Untuk membuktikan aksioma 5, kita harus menunjukkan bahwa setiap objek U di V memiliki bentuk negatif –u.

u+(-u)= 0 dan (-u)+u = 0

ini dapat dilakukan dengan mendefinisikan negatif u sebagai :

dengan definisi tersebut kita peroleh :

= =

dan dengan demikian juga (-u)+u = 0. Akhirnya, aksioma 10 merupakan perhitungan yang sederhana sebagai berikut :

dengan demikian, matriks berordo 2 merupakan suatu ruang vektor. 2. Ruang vektor dari fungsi bernilai Real

(8)

5

Misalkan V adalah himpunan fungsi-fungsi bernilai real yang didefinisikan sepanjang garis real (- ̴ , ̴ ). Jika F = F(x) dan g = g(x) adalah dua fungsi sedemikian dan k adalah bilangan real sembarang maka :

(F+g) (x) = F(x) + g(x) dan (kF) (x) = kf(x) Dengan kata lain:

 Nilai dan fungsi f+g pada x diperoleh dengan menjumlahkan nilai-nilai dari f dan g pada x.

 Nilai kf pada x adalah k kali nilai dari f pada x. 3. Ruang vektor nol

Misalnya V terdiri dari suatu objek tunggal, yang dinotasikan dengan 0, definisi: 0+0 = 0 dan k0 = 0

Untuk semua skalar k.

4. Himpunan yang bukan merupakan ruang vektor

Misalkan V=R2 dan didefinisikan operasi-operasi penjumlahn dan perkalian sebagai berikut:

Jika u = (u1, u2) dan v = (v1, v2 ) maka: u+v = (u1 + v1 , u2 +v2 ) dan jika k adalah

bilangan real ssembarang, maka: ku = (ku,0)

contoh:

Jika u = (2,4), v = (-3,5), dan k=7, maka: U+v = (2+(-3), 4+5) = (-1,9)

Ku = 7u = (7.2,0) = (14,0)

Operasi penjumlahan merupakan operasi penjumlahan standar pada R2 , tetapi operasi perkalian scalar bukan merupakan perkalian skalar standar. Terdapat nilai-nilai u yang menyebabkan aksioma 10 tidak berlaku. Sebagai contoh, jika u = (u1, u2) sedemikian rupa sehingga u2 ≠0, maka:

1u = 1 (u1, u2) = (1. u1 ,0) ≠ u

Jadi, V bukan merupakan ruang vektor.

(9)

6

Misalkan V adalah suatu ruang vektor, u adalah suatu vektor pada V dan k adalah suatu skalar, maka didapat sifat vektor, antara lain :

1. 0u = 0 2. k0 = 0 3. (-1)u = -u

(10)

7

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

 Vektor umum mempunyai aksioma yang berguna untuk menjadi pedoman dalam melakukan operasi aljabar.

 Sepuluh aksioma mengenai ruang vektor :

1. Jika u dan v adalah objek – objek pad V, maka uv berada pada V, 2. uv = vu

3. u(uw)(uv)w

4. Terdapat suatu objek 0 di V yang disebut vektor nol (zero vektor) untuk V, sedemikian rupa sehingga 0uu0u untuk semua u padaV, 5. Untuk setiap u di V, terdapat suatu objek –u di V, yang disebut sebagai

negative u, sedemikian rupa sehingga u(u)(u)u0

6. Jika kadalah sembarang skalar dan u adalah sembarang objek di V, maka k.u berada di V. 7. k(uv)kukv 8. (kl)kulu 9. k(l.u)(k.l)(u) 10. l.uu  Macam-macam vektor : 1. Ruang vektor matriks 2x2.

2. Ruang vektor dari fungsi bernilai real. 3. Ruang vektor nol.

4. Himpunan yang bukan merupakan ruang vektor.  Sifat-sifat vektor :

1. 0u = 0 2. k0 = 0 3. (-1)u = -u

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Heri Purwanto, Gina Indriani, Erlina Dayanti. 2005. Aljabar Linier. PT Ercontara Rajawali; Jakarta

(12)

HASIL DISKUSI TANYA JAWAB

1. Pertanyaan dari ELIN EKAWATI S. (08411.117) Menurut makalah hal. 2 point 6

”Jika k adalah sembarang skalar dan uadalah sembarang objek di V, maka k.u berada di V”. Bagaimana menurut anda / bagaimana penggambarannya?

Jawab:

ku adalah matriks 2x2 yang merupakan objek di V. 2. Pertanyaan dari ARLITA ROSYIDA (08411.081)

Menurut buku modul hal. 144

”Ku = (ku1,0) , 0 (nol)”. Didapat dari mana?

Jawab:

Karena 0 (nol) sebagai devinisi operasi ku = (ku1,0)

3. Pertanyaan dari SUPRIHATIN (08411.265) Menurut modul hal. 147 latihan 4.2

”Himpunan semua pasangan bilangan real (u,v) dengan operasi (u,v) + (u’,v’) = (u+u’,v+v’) dan k(u,v) = (2ku,2kv)”. Bagaimana penyelesaiannya?

Jawab:

Dimulai dari pembuktian dari 10 aksioma. » Aksioma 1

u+v = (u1,u2) + (v1,v2)

= (u1+v1,u2+v2)

= (u1,u2) + (v1,v2)

(13)

(Terbukti) » Aksioma 2 v+u = (u1,u2) + (v1,v2) = (u1+v1,u2+v2) = (v1+u1,v2+u2) = (v1,v2) + (u1,u2) = v+u (Terbukti) » Aksioma 3 u+(v+w) = (u+v)+w = (u1,u2)+((v1,v2)+ (w1,w 2)) = (u1,u2)+ (v1+w1, v2+w 2) = u1+(v1+ w1) , u2+(v2+w 2) = (u1+v1)+ w1 , (u2+v2)+w 2 = (u1+v1 , u2+v2)+( w1,w 2) = (u1,u2)+(v1,v2)+ (w1,w 2) = (u+v)+w (Terbukti) » Aksioma 4 0+u = u+0 = u 0+u = (0,0) + (u1,u2) = (0+u1 , 0+u2) = (u1,u2) = u u+0 = (u1,u2) + (0,0) = (u1+0, u2+0)

(14)

= (u1,u2)

= u

(Terbukti) » Aksioma 5

u+(-u) = (-u)+u+0

ambil uϵv sebarang sehingga v = (v1,v2)

terdapat –u = (-u1,-u2)

u+(-u) = (v1,v2) + (-u1,-u2)

= (u1-v1 , u2-v2)

= (0,0)

= 0

(-u)+u = (-u1,-u2) + (v1,v2)

= (-u1+v1 , -u2+v2)

= (0,0)

= 0

(Terbukti)

» Aksioma 6

Ambil u+v sebarang dan KϵR

Ku = K(u1,u2) = (2ku1, 2ku2) ϵK (Terbukti) » Aksioma 7 k(u+v) = k((u1,u2) + (v1,v2)) = k(u1+v1 , u2+v2) = (k(u1+v1 , u2+v2)) = (ku1+kv1 , ku2+kv2)

(15)

= (ku1,ku2) + (kv1,kv2) = k(u1,u2) + k(v1,v2) = ku+kv (Terbukti) » Aksioma 8 (k+l)u = (k+l) (u1,u2) = (2(k+l)u1 , 2(k+l)u2)

= (2ku1 + 2lu1 , 2ku2 + 2lu2)

= (2ku1, 2ku2 + 2lu1,2lu2)

= k(u1,u2) + l(u1,u2) = ku + lu (Terbukti) » Aksioma 9 (kl)u = (kl) (u1,u2) = (2(kl)u1 , 2(kl)u2) k(lu) = k(l(u1,u2) = k(2lu1 , 2lu2) = (2k2lu1 , 2k2lu2) = (4klu1 , 4klu2)

(Tidak Terbukti Sama) » Aksioma 10

1u = 1(u1 ,u2)

= (2u1 , 2u2)

u = (u1 ,u2)

Referensi

Dokumen terkait

ruang vektor, maka dibuktikan dahulu bahwa kedua operasi tersebut

Basis untuk setiap ruang vektor adalah

menggunakan 2 vektor basis sembarang dalam ruang vektor R 2 yakni kedua vektor bukan vektor normal standar. Vektor normal standar adalah vektor-vektor yang saling

Subruang ℜ n yang span oleh vektor –vektor baris ini dinamakan sebagai ruang baris ( row space ) A dan subruang ℜ m yang span oleh vektor –vektor kolom dinamakan ruang kolom

Cara yang dilakukan adalah kumpulkan vektor – vektor tersebut dalam sebuah matriks sehingga vektor – vektor tadi merupakan vektor kolom pada matriks tersebut.. Selanjutnya,

Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menentukan ruang vektor bagian rank konstan dari beberapa ruang vektor matriks agar berlaku lebih luas yaitu jika ada subruang

(ii) Himpunan yang terdiri atas dua elemen vektor saja mrp himpunan bebas linier jhj tidak ada vektor yg mrp kelipatan skalar dari vektor lain... Jadi yang benar adalah S’

Berdasarkan definisi ruang vektor tersebut, semua himpunan yang memenuhi ke 10 sifat tersebut dinamakan ruang vektor; dan anggota- g gg.. anggotanya dapat disebut