NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Up reversal bagi IHSG dalam pekan ini berpeluang terbuka, seiring dari salah satu leading indikator yang berada dalam ruang jenuh jual, seperti tercermin indikator stochastic. Sedangkan, indikator MACD mengkonfirmasikan IHSG dalam pola pelemahan, namun dari sinyal tersebut memungkinkan terbukanya peluang up reversal bagi
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5480.031 +23.632 4,682.30 4,855.87
LQ-45 953.816 +4.596 844.07 3,111.27
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (06/04) IHSG ditutup menguat 23,63 poin (0,43%) dari level 5.456,40 ke level 5.480,03 didukung oleh pembelian investor asing. Semua sektor ditutup positif dipimpin oleh sektor aneka industri dan industri dasar yang mengalami kenaikan masing-masing sebesar 1,52% dan 0,80%. Untuk saat ini pasar masih menunggu rilis data cadangan devisa Indonesia dan lanjutan arah kebijakan the Fed. Dari pasar global, sentimen datang dari rilis data tenaga kerja AS yang mengecewakan. Penambahan tenaga kerja AS diluar sektor pertanian di bulan Maret hanya mencapai 126 ribu pekerja, jauh dibawah konsensus sebanyak 246 ribu pekerja, jumlah terendah sejak Desember 2013. Sementara itu, tingkat pengangguran AS tetap pada 5,5%. Data tenaga kerja AS mengafirmasi data ekonomi AS lainnya yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah mengalami perlambatan yang dipengaruhi oleh penurunan penanaman modal di sektor energi, penguatan Dolar AS dan lesunya permintaan luar negeri. Selain itu, turunnya aktivitas industri AS disertai dengan buruknya cuaca di musim dingin mengakibatkan perlambatan tingkat pengeluaran pribadi AS. Di sisi lain, pendapatan per jam pekerja AS naik 0,3% MoM di bulan Maret setelah mengalami kenaikan sebesar 0,1% MoM di bulan sebelumnya. Hal ini menyebabkan spekulasi akan kenaikan suku bunga pertama the Fed di bulan Juni menurun. Selain itu, harga minyak menguat lebih dari US$1 per barel pada Senin (06/04) setelah Arab Saudi menaikkan harga jual minyak di Asia untuk bulan kedua, mengindikasikan adanya peningkatan permintaan minyak di kawasan tersebut. Patokan internasional, minyak Brent, kembali menguat setelah turun lebih dari 5% pada Kamis (02/04). Sebelumnya, harga minyak Brent turun dikarenakan tercapainya kesepakatan awal terkait program nuklir Iran dengan 6 negara utama dunia. Pasalnya, pasokan minyak Iran akan menambah supply minyak global yang telah menumpuk. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 37,10 poin (0,19%) dari level 19.435,08 ke level 19.397,98 dipengaruhi oleh pelemahan Yen yang dikhawatirkan akan memicu penurunan ekspor Jepang. Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan Hang Seng ditutup karena libur. Dari Eropa, bursa Eropa juga ditutup karena libur Paskah. Adapun jumlah pengangguran Spanyol turun sebanyak 60,2 ribu orang di bulan Maret, lebih banyak dari konsensus sebanyak 18,3 ribu orang.
Pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis data perekonomian domestik yang akan keluar pada pekan ini, yakni posisi cadangan devisa dan data ritel dari Bank Indonesia (BI). Seperti diketahui, pencapaian positif pada data ekonomi tersebut diperkirakan akan terus mendorong arus pemodal asing yang masuk ke pasar saham domestik, dimana investor asing masih mencatatkan pembelian bersih yang cukup signifikan pada posisi April 2015. Akan tetapi, pergerakan IHSG masih akan dibayangi oleh fluktuasi nilai tukar Rupiah yang cukup tinggi pada kuartal II-2015, meskipun sempat ditutup menguat dibawah level Rp13,000 per dolar pada perdagangan hari Senin (6/4). Pasalnya, pada periode tersebut kebutuhan valuta asing akan semakin meningkat, terutama untuk pembayaran utang jatuh tempo, dimana utang jatuh tempo kurang dari setahun meningkat 4.22% YoY ke level US$57,81 miliar pada akhir Januari 2015. Selain itu, kebutuhan valuta asing juga akan meningkat oleh repatriasi aset yang sering terjadi pada bulan Juni 2015. Oleh karena itu, investor berharap pemerintah Indonesia segera melaksanakan kebijakan pemberian insentif pajak bagi investor yang melakukan reinvestasi. Sementara itu, pergerakan bursa domestik masih akan merespon beberapa sentimen global, salah satunya harga minyak dunia. Menurut laporan, harga minyak dunia menguat lebih dari US$1 setelah Arab Saudi menaikkan harga penjualan di Asia untuk bulan kedua, mengisyaratkan adanya perbaikan permintaan di kawasan tersebut. Selain itu, harga minyak dunia diprediksi bergerak rebound di tengah negosiasi nuklir Iran yang telah mencapai kesepakatan pertama, dimana hal tersebut diperkirakan tidak akan berdampak pada pasokan minyak global pada waktu dekat. Bahkan, pasokan minyak Iran baru dapat membanjiri pasar global setelah kesepakatan pertama diikuti oleh perjanjian komprehensif dalam dua bulan ke depan. Sehingga, pasar memperkirakan peningkatan ekspor minyak Iran baru dapat terjadi dalam beberapa bulan mendatang, dan kemungkinan tidak akan terjadi sebelum tahun 2016. Pasar global diperkirakan akan menyambut baik komitmen pemerintah Yunani dalam melakukan pembayaran kepada IMF pada pekan ini. Sisi lain, indeks Wall Street ditutup menguat pada hari Senin, akibat data tenaga kerja yang mengecewakan seiring data yang buruk memicu harapan tertundanya kenaikan suku bunga. Sejalan dengan pergerakan pada bursa Wall Street, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya pada perdagangan saham hari ini.
DAILY REPORT
07 April 2015• PTBA hentikan aktivitas eksplorasi selama 6 bulan • PGAS akan membagikan dividen Rp 144,84 per saham • PGAS jajaki bisnis pembangkit listrik
• PGAS tingkatkan kontribusi pemanfaatan gas • WIKA bukukan kontrak Rp4,3 triliun hingga 1Q15 • ADHI bukukan kontrak Rp2 triliun hingga 1Q15 • JSMR dan WSKT segera salurkan dana Rp 439 miliar • JKON tingkatkan bisnis beton dan incar proyek Angkasa Pura • NRCA peroleh kontrak baru Rp 598 miliar pada kuartal I • WTON akan bangun pabrik di luar negeri
• SMGR jajaki pembangunan pabrik di Jawa Barat • SGRO targetkan area tertanam baru 15.000 ha • MAPI siapkan belanja modal Rp500 miliar • Satelit BRI-SAT milik BBRI tidak untuk komersial • DSSA segera selesaikan share swap Rp 14,72 triliun • BCAP akan tambah modal tanpa HMETD
• BBRI akan tambah outlet dan agen BRILink pada tahun 2015 • BBRI targetkan bisnis tahun 2015 tumbuh konservatif • NOBU targetkan kredit Rp3,5 triliun
• BCIC targetkan laba bersih Rp50 miliar • NISP targetkan pertumbuhan aset di atas 10%
• Anak usaha KIJA bangun 500 boutique hotel di Tanjung Lesung • Pendapatan KPIG 2014 meningkat 72,27% YoY
• Pemerintah akan hapus NJOP dan PBB pada tahun 2016 • Presiden optimis arus masuk investasi asing ingá tahun 2018
Support Level 5467/5454/5443
Resistance Level 5491/5502/5515
Major Trend Up
7 April 2015
7 April 2015
Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) tidak akan melakukan aktivitas eksplorasi selama 6 bulan hingga September 2015, terutama untuk penambahan sumber daya di luar area yang telah memperoleh izin eksplorasi. Namun, PTBA tidak menyebutkan alasan dari dihentikan sementara aktivitas eksplorasi tersebut.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 3,51 triliun atau setara Rp 144,84 per saham. Jumlah ini sekitar 39% dari laba bersih 2014 sebesar USD 722,75 juta.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) tengah menjajaki bisnis pembangkit listrik. Perseroan tengah mengkaji opsi akuisisi atau membangun pembangkit listrik baru.
Perusahaan Gas Negara (PGAS) berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi kepada pemerintah dalam rangka mendorong pemanfaatan gas bumi dan memperkuat ketahanan energi nasional. Saat ini, perseroan sedang menyelesaikan proyek pipa gas Kalimantan-Jawa tahap I sepanjang 207 km yang akan mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang di laut Utara Jawa ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang. Di wilayah itu, PGAS juga mulai membangun jaringan gas rumah tangga melalui sistem klusterisasi.
Wijaya Karya (WIKA) telah membukukan kontrak senilai Rp4,3 triliun pada kuartal I/2015, melebihi target sebelumnya sekitar Rp3 triliun. Sejumlah proyek yang telah diperoleh perseroan pada kuartal pertama tahun ini antara lain proyek Bendungan Keureto Aceh senilai Rp403 miliar serta tol Bogor-Ciawi-Sukabumi tahap I Rp355 miliar. Proyek lainnya adalah proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Ciledug Rp351 miliar, proyek Oe-Cusse Airport Timor Leste US$92 juta, proyek Funtasy Island di Pulau Manis Batam Rp161 miliar, dan proyek Pembangunan Konstruksi Runway Bandara Samarinda Baru Rp124,1 miliar.
Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak sekitar Rp2 triliun pada kuartal I/2015, diatas target sekitar Rp1,6 triliun. Sejumlah proyek yang diperoleh perseroan pada kuartal I/2015 antara lain proyek Apartemen BKTum, Bekasi Barat senilai Rp437,1 miliar, Proyek Apartemen Centro Bogor senilai Rp204,5 miliar, dan proyek lainnya.
Jasa Marga (JSMR) dan Waskita Karya (WSKT) segera menyalurkan dana Rp 439 miliar sebagai kompensasi atas pengambilalihan pengelolaan proyek jalan tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono dari Thiess Contractors Indonesia. Dana itu rencananya dibayarkan kepada Thiess Indonesia pada awal bulan depan. Dari total dana yang harus dibayarkan tersebut, JSMR menanggung porsi sebanyak 60% dan WSKT 40%.
Nusa Raya Cipta (NRCA) mendapatkan kontrak baru sepanjang kuartal I-2015 senilai Rp 598,94 miliar atau setara 14,4% dari target tahun ini Rp 4,1 triliun. Proyek-proyek pekerjaan yang didapat adalah Praxis Hotel & Apartment Surabaya senilai Rp 386,25 miliar, Hotel Pullman Ciawi senilai Rp 202,63 miliar, perluasan ADA Setiabudi Semarang senilai Rp 5,63 miliar dan Sampoerna Sukorejo V Surabaya senilai Rp 4,3 miliar. Adapun tenggat waktu penyelesaian keempat proyek tersebut berentang antara April 2015 hingga Maret 2017.
Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON) mengincar kontrak pengembangan bandara milik PT Angkasa Pura (Persero) senilai Rp 800 miliar pada tahun 2015. Proses tender baru akan dilaksanakan pada April hingga Juni 2015. Selain itu juga terdapat tender proyek lain dari Angkasa Pura yang masing-masing sebesar Rp 700 miliar dan 2015. Hingga Maret 2015, perseroan
sudah memperoleh beberapa kontrak pengerjaan infrastruktur, seperti jalan dan bangunan. Namun secara keseluruhan nilai kontrak proyek masih berada di bawah Rp 1 triliun. Kontrak tersebut diperoleh dari Jaya Group dan pemerintah.
Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON) berniat meningkatkan lini bisnis betonnya di tahun ini. Rencana ini akan direalisasikan melalui salah satu entitas usahanya yakni Jaya Beton Indonesia. Sepanjang tahun 2015, perseroan menargetkan produksi sebesar 334,59 ribu ton atau naik sebanyak 25,59% dari realisasi produksi tahun lalu.
Wika Beton (WTON) tengah berusaha menambah porsi ekspor ke beberapa negara tetangga. WTON melalui anak usaha yaitu PT. Citra Lautan Teduh menargetkan ekspor ke Singapura dan Brunei. Nantinya kebutuhan beton pra cetak di dua negara tersebut akan dipenuhi dari Batam.
Wijaya Karya Beton (WTON) menjajaki ekspansi ke luar negeri dengan rencana pembangunan tiga pabrik baru berkapasitas masing-masing 250.000 ton per tahun. Tiga pabrik yang tengah dijajaki tersebut berlokasi di Arab Saudi, Aljazair, dan Filipina. Saat ini perseroan tengah menyusun desain fasilitas beserta dengan rincian kebutuhan biayanya. Untuk di Filipina dan Aljazair, perseroan akan bekerja sama dengan partner lokal untuk melancarkan rencana tersebut. Sementara di Arab Saudi, perseroan mendapatkan investor dari pemilik gedung di lokasi yang berada sekitar 60 kilometer dari Mekkah.
Semen Indonesia (SMGR) menjajaki pembangunan pabrik di Jawa Barat. Saat ini, studi kelayakan pabrik baru ini sedang dilaksanakan dan ditargetkan selesai akhir tahun. Selain Jawa Barat, perseroan berniat membangun pabrik baru di Kalimantan. Hal ini merupakan upaya SMGR untuk meningkatkan penetrasi di pasar domestik maupun regional. Sementara itu, perseroan telah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah kabupaten Jayapura untuk pembangunan pabrik semen terintegrasi dengan kapasitas 1 juta ton yang diperkirakan membutuhkan investasi USD 150 juta. Pabrik ini direncanakan mulai dibangun pada 2016 dan diperkirakan membutuhkan waktu 3 tahun.
Sampoerna Agro (SGRO) menargetkan dapat menambah area tertanam baru hingga 15.000 hektare (ha) pada tahun ini, tumbuh lebih tinggi dari realisasi penambahan pada tahun lalu sebesar 12.600 ha. Di tahun 2014, penambahan area tertanam kelapa sawit sebanyak 8.000 ha, tanaman karet 4.000 ha, dan sagu sekitar 600 ha. Tahun ini untuk sawit ditargetkan bisa 5.000-10.000 ha, karet 2.000-3.000 ha, dan sagu 1.000-2.000 ha.
Mitra Adiperkasa (MAPI) menyiapkan dana Rp500 miliar untuk belanja modal pada tahun ini, lebih rendah dari alokasi tahun lalu sekitar Rp600 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi gerai. Sumber belanja modal tersebut seluruhnya berasal dari kas internal perseroan. MAPI akan menambah luas area sebanyak 50.000 meter persegi tahun ini atau sekitar 200 store. Penambahan tersebut terdiri dari gerai specialty store, food and beverage, maupun department store. Sekitar 100 gerai baru akan dibuka di Jakarta dan 100 gerai lainnya di luar Jakarta.
Dian Swastatika Sentosa (DSSA) menargetkan menyelesaikan transaksi tukar guling saham (share swap) anak usahanya, Golden Energy Mines (GEMS), dengan perusahaan asal Singapura, United Fiber System Limited (UFS) pada 20 April 2015. Total nilai transaksinya mencapai SGD 1,87 miliar atau Rp 14,72 triliun. DSSA akan mengambil alih 1,97 miliar saham baru United Fiber senilai SGD 0,95 per saham. Pengambilalihan saham tersebut akan dieksekusi setelah United Fiber melaksanakan reverse stock.
7 April 2015
7 April 2015
Selanjutnya, DSSA akan mengalihkan 3,94 miliar saham miliknya dalam GEMS dengan harga Rp 3.735 per saham. Sesuai rencana, DSSA harus melakukan penempatan wajib atau compliance placement, pasca mengambil alih saham United Fiber. Dana yang diperoleh dari compliance placement akan digunakan antara lain untuk membiayai akuisisi perusahaan baru yang terkait dengan bisnis batubara, termasuk tambang batubara.
MNC Kapital (BCAP) akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 393.554.200 saham dengan nominal Rp 100 atau 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. RUPSLB akan diselenggarakan pada 8 Mei 2015. Setelah pelaksanaan penambahan modal ini maka kepemilikan saham MNC Investama akan terdilusi menjadi 66,08% dari 72,37% dan Capital Investment menjadi 8,61% dari 9,43% dan kepemilikan masyarakan naik menjadi 25,31% dari 18,19%.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menegaskan pembangunan satelit BRI-SAT tidak untuk tujuan komersial atau bersaing di bisnis telekomunikasi, melainkan untuk mendukung operasional perusahaan. Satelit yang direncanakan mengorbit pada tahun 2016, saat ini sudah siap 50%. Menurut perseroan, memberikan layanan perbankan di wilayah-wilayah terpencil membutuhkan biaya yang besar. Ke depan, dukungan jaringan telekomunikasi sangat diperlukan oleh perseroan, apalagi pada tahun 2015 BBRI menargetkan jumlah agen branchless banking atau dikenal dengan BRI-Link sebanyak 50 ribu agen.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) terus memfokuskan diri untuk meningkatkan bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). BBRI akan menambah jumlah outlet dan agen BRILink pada tahun 2015. BRI akan memiliki 50.000 agen BRILink pada akhir Desember 2015, dari posisi 20.683 agen per Desember 2014 serta akan memiliki 60.759 outlet pada akhir Desember 2015 dari 31.097 outlet per Desember 2014. BRI juga akan menambah jumlah channel sehingga menjadi 231.445 e-channel pada akhir tahun 2015 dari posisi 152.423 e-e-channel.
Pada tahun 2015 Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan bisnis secara konservatif. Target bisnis tersebut sejalan dengan himbauan regulator, seperti pertumbuhan kredit sebesar 16% dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 11%. Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2015 BBRI adalah DPK naik menjadi Rp 669,5 triliun per Desember 2015 dari Rp 600,40 triliun per Desember 2014. LDR naik menjadi 85,55% per Desember 2015 dari 81,68% per Desember 2014. NPL ditargetkan turun menjadi 1,64% per Desember 2015 dari 1,69% per Desember 2014. CAR naik menjadi 18,8% per Desember 2015 dari 18,3% per Desember 2014. ROA ditargetkan turun menjadi 4,5% per Desember 2015 dari 4,7% per Desember 2014. Dan BOPO menjadi 65,8% per Desember 2015 dari 65,37% per Desember 2014.
Bank Nationalnobu (NOBU) menargetkan penyaluran kredit di akhir tahun ini dapat mencapai Rp3,5 triliun atau tumbuh di atas rata-rata industri. Perseroan akan terus melakukan ekspansi karena untuk permodalan masih cukup kuat dimana CAR per Desember 2014 mencapai 48,97%. Perseroan akan fokus di UKM, ritel, dan komersial.
Bank Mutiara (BCIC) menargetkan bisa meraih laba bersih Rp50 miliar. Perolehan pendapatan tahun ini akan ditopang oleh pendapatan dari pemulihan aset bermasalah (recovery) dan pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit. Target recovery perseroan Rp250 miliar. Di sisi lain, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini 19%-20% untuk meningkatkan pendapatan bunga.
Bank OBCB NISP (NISP) memproyeksikan pertumbuhan aset perseroan lebih dari 10% pada tahun ini untuk dapat masuk dalam posisi 10 besar di industri perbankan nasional. Namun, yang terpenting untuk perseroan adalah sustainable growth sehingga target top 10 masuk dalam jangka menengah.
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) melalui anak usahanya yaitu PT Banten West Java Tourism Development Corporation (TDC) bersama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia) menargetkan
membangun 500
boutique hotel
di Marina Tanjung Lesung,Banten. Kawasan wisata Tanjung Lesung seluas 1.500 ha telah
diresmikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau
special
economy zone
(SEC) oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Februari2015. Untuk tahap awal akan dibangun 100 unit
cottage
dengankapasitas empat hingga delapan kamar. Di kawasan tersebut akan
dilengkapi dermaga/jetty dengan kapasitas 20 unit
berth
yangmampu disandari kapal jenis yacht. Dalam pengembangan kawasan Marina Tanjung Lesung dibagi menjadi empat kawasan dengan total lahan 100 ha yakni area untuk kegiatan yacht,
marina
center district, marina water
dancruise marina district
.Pendapatan MNC Land (KPIG) di tahun 2014 mengalami peningkatan 72,27% YoY menjadi Rp1,01 triliun yang didorong oleh naiknya pendapatan dari sektor hotel, resort, dan golf. Sektor tersebut menyumbang 65% atau Rp633 miliar dari pendapatan yang diraih perseroan. Sementara kontribusi sewa ruang perkantoran sekitar Rp128 miliar atau 13%. Adapun pendapatan dari sektor apartemen dan properti lainnya senilai Rp187 miliar atau 18% dari total pendapatan. Sektor ini baru memberikan penghasilan pada 2014 karena belum berkontribusi pada tahun sebelumnya. Sementara sisanya 4% atau sebesar Rp35 miliar berasal dari sektor jasa keamanan dan jasa lainnya. Di sisi laba bersih, perseroan membukukan Rp386,57 miliar atau meningkat 39,05% YoY.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) meneruskan kajian mengenai penghapusan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan reformulasi Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Reformulasi NJOP sebagai bentuk pengendalian terhadap harga lahan tanah dan PBB merupakan bea yang dikenakan bagi subyek pajak. Subyek pajak yang masuk kategori akan mendapatkan penghapusan antara lain pekerja sektor informal, pensiunan Polri, TNI, veteran, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), rumah sosial dan penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Pemerintah melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasinonal berencana menghapus Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun 2016. Selama ini PBB sebenarnya adalah bea yang diwajibkan bagi subjek pajak, bukan pada objek pajak (nilai tanah dan bangunan) sehingga perlu mempertimbangkan pada kemampuan atau kesanggupan subjek pajak membayar PBB, yakni penghapusan atau keringanan. Subjek pajak yang masuk kategori adalah pekerja sektor informal, pensiunan Polri dan TNI, para anggota veteran, penyandang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) rumah-rumah untuk kepentingan sosial seperti panti jompo dan panti asuhan.
Presiden Joko Widodo optimis arus masuk investasi asing ke Indonesia akan terus mengalir sampai tahun 2018. Disebutkan bahwa saat ini banyak pengusaha asing yang menyatakan keinginannya untuk menanamkan modalnya di Indonesia, seperti jumlah investor di bidang
power plant
.7 April 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 51,83 -0,31 TLKM (US) 44 14.211 191
Natural Gas (US$)/mmBtu 2,66 0,01 ANTM (GR) 0,05 779 57
Gold (US$)/Ounce 1214,53 -0,33
Nickel (US$)/MT 13025,00 320,00
Tin (US$)/MT 16795,00 220,00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 55,60 -6,80
Coal (RB) (US$)/MT* 58,35 -5,01
CPO (ROTH) (US$)/MT 645,00 0,00
CPO (MYR)/MT 2178,50 10,50
Rubber (MYR/Kg) 659,00 -2,00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 759,29 2,59
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 17880,85 0,66 0,32 16,26 14,69 2,96 2,78 5.445,1
USA NASDAQ COMPOSITE 4917,32 0,62 3,83 21,58 18,48 3,54 3,21 7.819,5
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6833,46 0,35 4,07 15,99 13,99 1,85 1,74 1.711,9
CHINA SHANGHAI SE A SH 4050,10 1,00 19,49 15,39 13,43 1,93 1,74 4.828,7
CHINA SHENZHEN SE A SH 2176,56 1,84 47,22 31,20 24,74 3,95 3,47 3.158,5
HONG KONG HANG SENG INDEX 25275,64 0,77 7,08 12,05 10,92 1,31 1,22 2.020,3
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5480,03 0,43 4,84 16,33 13,84 2,73 2,41 401,1
JAPAN NIKKEI 225 19397,98 -0,19 11,16 18,53 16,84 1,73 1,61 2.970,6
MALAYSIA KLCI 1842,94 0,46 4,64 16,84 15,54 1,99 1,87 291,6
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3452,91 -0,02 2,61 14,10 12,88 1,29 1,22 418,9
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12.960,00 -60,00 1000 IDR/ USD 0,08 0,0004
EUR/IDR 14.170,98 -60,49 EUR / USD 1,09 0,0012
JPY/IDR 108,45 -0,41 JPY / USD 0,01 0,0000
SGD/IDR 9.553,30 -28,36 SGD / USD 0,74 -0,0013
AUD/IDR 9.830,16 -64,29 AUD / USD 0,76 -0,0007
GBP/IDR 19.295,11 -63,63 GBP / USD 1,49 0,0008
CNY/IDR 2.092,21 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001
MYR/IDR 3.568,77 20,36 MYR / USD 0,28 0,0028
KRW/IDR 11,91 -0,04 100 KRW / USD 0,09 -0,0003
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6,26
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0,50
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0,17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0,13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0,13
7 April 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description Mar’15 Feb’15 Description Rate (%)
Inflation YTD % -0.44 -0.61 SBI (9M) 6,65157
Inflation YOY % 6.38 6.29 SBIS (9M) 6,65157
Inflation MOM % 0.17 -0.36
Foreign Reserve (USD) 115.53 Mn 115.53 Mn
GDP (IDR Bn) 2,690,240.90 2,690,240.90
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
08 Apr Indonesia Foreign Reserves --
08 Apr Indonesia Net Foreign Assets --
08 Apr US Consumer Credit Naik menjadi $13.50 Bn dari $11.56 Bn
09 Apr US Inital Jobless Claims Naik menjadi 282 ribu dari 268 ribu
09 Apr US Continuing Claims Naik menjadi 2345 ribu dari 2325 ribu
09 Apr US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
09 Apr US Wholesale Trade Sales MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3%
10 Apr US Import Price Index MoM Turun menjadi -0.6% dari 0.4%
10 Apr US Import Price Index YoY Turun menjadi -10.2% dari -9.4%
11 Apr US Monthly Budget Statement Sekitar -$46.5 Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BBCA IJ 15175 2.53 9.71 BMRI IJ 12175 -0.81 -2.45 ASII IJ 8200 1.55 5.37 SCMA IJ 3275 -2.09 -1.09 MIKA IJ 23800 5.90 2.05 AALI IJ 23525 -1.57 -0.63 UNVR IJ 39300 0.64 2.02 BDMN IJ 5000 -0.99 -0.50 INTP IJ 22600 2.03 1.76 BBTN IJ 1180 -3.67 -0.50 PLIN IJ 2650 14.72 1.28 BBNI IJ 7175 -0.35 -0.49 TLKM IJ 2835 0.35 1.07 BIRD IJ 9800 -1.75 -0.47 CPIN IJ 3425 1.63 0.96 CTRA IJ 1425 -1.72 -0.40 PGAS IJ 4830 0.73 0.90 LPKR IJ 1345 -1.10 -0.37 IMAS IJ 4000 7.82 0.85 ULTJ IJ 3885 -2.75 -0.34
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 TBA TBA CIMB Niaga, Danareksa,
Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara
Mediatama
Books Store Trade & Service
175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas
7 April 2015
7 April 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
TINS 25.70 Cash Dividend
02 Apr-15 06 Apr-15 08 Apr-15 29 Apr-15
PTBA 324.57 Cash Dividend
07 Apr-15 08 Apr-15 10 Apr-15 30 Apr-15
LEAD 40.00 Cash Dividend
07 Apr-15 08 Apr-15 10 Apr-15 30 Apr-15
SMBR 8.34 Cash Dividend
08 Apr-15 09 Apr-15 13 Apr-15 30 Apr-15
BJBR 71.60 Cash Dividend
08 Apr-15 09 Apr-15 13 Apr-15 30 Apr-15
ITMG 645.00 Cash Dividend
08 Apr-15 09 Apr-15 13 Apr-15 24 Apr-15
WIKA 11.82 Cash Dividend
09 Apr-15 10 Apr-15 14 Apr-15 05 May-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RELI Rights Issue 1:1 445.00 23 Apr-15 24 Apr-15
29 Apr - 07 May’15
AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA
TBA
LEAD Stock split 1:4 -- -- TBA TBA
ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA
ACST Tender Offer -- 3250.00 -- -- 24 Mar – 22 Apr’15
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
BDMN RUPST 07-Apr-15
BJTM RUPST 08-Apr-15
ACST RUPST 08-Apr-15
PLIN RUPST 08-Apr-15
KAEF RUPST 08-Apr-15
INAF RUPST 08-Apr-15
DSSA RUPSLB 08-Apr-15
NISP RUPST 09-Apr-15
BBCA RUPST/LB 09-Apr-15
BNGA RUPST 10-Apr-15
ADHI RUPSLB 10-Apr-15
AALI RUPST 14-Apr-15
JPFA RUPST/LB 14-Apr-15
BFIN RUPST/LB 15-Apr-15
TURI RUPST 15-Apr-15
HOTL RUPSLB 15-Apr-15
RELI RUPST/LB 15-Apr-15
GREN RUPST/LB 16-Apr-15
TOBA RUPST 16-Apr-15
SMGR RUPST 16-Apr-15
ASGR RUPST 16-Apr-15
MDIA RUPST/LB 17-Apr-15
SSMS RUPST 17-Apr-15
TLKM RUPST 17-Apr-15
7 April 2015
7 April 2015
BBCA
TRADING BUY
S1 14825 R1 15500 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 14150 R2 16175
Closing
Price 15175
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 14825-Rp 15500
• Entry Rp 15175, take Profit Rp 15500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 82.46 Negatif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 67.51 Positif
Bollinger Band (Mid) 21273 Negatif
MA5 14825 Positif 11,400 12,000 12,600 13,200 13,800 14,400 15,000 15,600
September October November December 2015 February March April
BBCA Upward Sloping Channel
Bullish Breakout 14,750 14,715.6 14,457.5 14,414.8 14,414.8 14,375 13,807 14,825 15,097.8 15,097.8 15,175 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBCA - Stochastic %D(6,3,3) = 78.64, Stochastic %K = 77.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
77.8365 77.8365 20 78.6391 78.6391 80 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 150.0 0.0 BBCA - MACD (5,3) = -104.41, Signal() = -80.08
-104.412 -80.0761 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBCA - TSI(3,5,3) = 67.51 58.9093 0.00000 67.5067 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBCA - William's % R(14) = -20.37, Volume() = 14,246,500.00
-20.3704 14,246,500
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
INTP
TRADING BUY
S1 22300 R1 22800 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 22000 R2 23100
Closing
Price 22600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart terdapat tehnikal gap di level 23000 • RSI berada dalam area overbought
• Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 22300-Rp 23100
• Entry Rp 22600, take Profit Rp 23100
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 57.30 Positif
MACD 13.19 Positif
True Strength Index (TSI) 52.87 Positif
Bollinger Band (Mid) 615 Positif
MA5 22010 Positif 21,000 22,000 23,000 24,000 25,000 26,000 27,000
September October November December 2015 February March April
INTP Downward Sloping Channel
22,525 22,148.8 22,010 21,684.4 20,475 20,366.5 20,366.5 22,600 22,600 22,600 23,312.1 23,312.1 23,705.8 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 94.49, Stochastic %K = 97.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 94.4949
80 20 94.4949 97.319 97.319 -300 -200 -100 0 100 200 300 400 500 0 INTP - MACD (5,3) = -186.20, Signal() = -133.35
-186.197 -133.353 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 INTP - TSI(3,5,3) = 52.87 33.5292 0.00000 52.8665 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
INTP - William's % R(14) = -2.30, Volume() = 1,880,100.00 -2.29885
1,880,100
7 April 2015
7 April 2015
DILD
TRADING BUY
S1 565 R1 595 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 535 R2 625
Closing
Price 580
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 565-Rp 625
• Entry Rp 580, take Profit Rp 625
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 57.30 Positif
MACD 13.19 Positif
True Strength Index (TSI) 24.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 615 Positif
MA5 22010 Positif 480.0 520.0 560.0 600.0 640.0 680.0
October November December 2015 February March April
DILD Wedge 563.235 563.235 555.625 545 532.143 532.143 525 565 580 580 580 585 600.354 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 64.96, Stochastic %K = 67.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
64.9573 64.9573 20 67.094 67.094 80 -8.0 -4.0 0.0 4.0 8.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -4.92, Signal() = -3.69
-4.92237 -3.68539 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DILD - TSI(3,5,3) = 24.04 18.5602 0.00000 24.0438 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
DILD - William's % R(14) = -15.38, Volume() = 47,448,500.00 -15.384647,448,500
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
KRAS
TRADING BUY
S1 425 R1 440 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 410 R2 455
Closing
Price 429
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 425-Rp 440 • Entry Rp 429, take Profit Rp 440
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 6.17 Positif
MACD -2.40 Positif
True Strength Index (TSI) -45.75 Positif
Bollinger Band (Mid) 442 Negatif
MA5 426.6 Positif 420.0 440.0 460.0 480.0 500.0 520.0 540.0
September October November December 2015 February March April
KRAS Wedge 461 442.3 429 429 429 428.5 426.6 465 472.747 479.344 479.344 479.344 494.714 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 13.72, Stochastic %K = 20.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 13.7235 13.7235 20.9722 20.9722 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = 0.59, Signal() = 1.26
0.592796 1.26307 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KRAS - TSI(3,5,3) = -45.75 -45.7494 -60.5997 0.00000 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 KRAS - William's % R(14) = -78.79, Volume() = 1,226,900.00
-78.7879 1,226,900
7 April 2015
7 April 2015
PSAB
TRADING BUY
S1 690 R1 740 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 630 R2 800
Closing
Price 715
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 690-Rp 740 • Entry Rp 715, take Profit Rp 740
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 27.37 Positif
MACD -1.90 Positif
True Strength Index (TSI) 79.52 Positif
Bollinger Band (Mid) 2250 Negatif
MA5 661 Positif 500 600 700 800 900 1,000
September October November December 2015 February March April
PSAB Upward Sloping Channel
661 646.875 639.444 639.444 615 614.75 553.427 695 715 715 715 800.556 800.556 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 PSAB - Stochastic %D(6,3,3) = 58.95, Stochastic %K = 72.22, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
58.9506 58.9506 20 72.2222 72.2222 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 PSAB - MACD (5,3) = -16.29, Signal() = -11.74
-16.2907 -11.7352 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PSAB - TSI(3,5,3) = 79.52 65.0354 0.00000 79.5221 -100.0 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0
PSAB - William's % R(14) = -11.43, Volume() = 7,595,800.00 -11.4286
7,595,800
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TAXI
TRADING BUY
S1 895 R1 1005 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 800 R2 1100
Closing
Price 965
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 875-Rp 1005 • Entry Rp 965, take Profit Rp 1005
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 56.24 Positif
MACD 9.49 Positif
True Strength Index (TSI) 23.35 Positif
Bollinger Band (Mid) 830 Positif
MA5 878 Positif 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500
September October November December 2015 February March April
TAXI Upward Sloping Channel
878 877.5 829.75 826.786 826.786 800 675 950 965 965 965 975 975 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 TAXI - Stochastic %D(6,3,3) = 40.90, Stochastic %K = 51.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
40.9016 40.9016 20 51.8363 51.8363 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 TAXI - MACD (5,3) = -15.72, Signal() = -6.17
-15.7201 -6.16814 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TAXI - TSI(3,5,3) = 23.35 7.27492 0.00000 23.3472 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0
TAXI - William's % R(14) = -12.20, Volume() = 45,699,300.00 -12.195145,699,300
7 April 2015
7 April 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
06-04-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Sell 23525 23525 23475 23325 23475 23625 23775 Positif Negatif Negatif 26525 23150
LSIP Trading Buy 1700 1680 1715 1645 1680 1715 1750 Positif Positif Negatif 1945 1640
SGRO Trading Sell 1850 1850 1830 1775 1830 1885 1940 Positif Negatif Negatif 2110 1805
Mining
BUMI Trading Buy 83 80 85 75 80 85 90 Positif Positif Positif 100 74
PTBA Trading Buy 11100 11100 11450 10750 10950 11250 11450 Positif Positif Positif 11250 10150
ADRO Trading Buy 980 975 990 960 975 990 1005 Positif Positif Positif 1035 935
MEDC Trading Sell 3120 3120 3085 2980 3085 3190 3295 Negatif Negatif Negatif 3245 2575
INCO Trading Sell 3210 3230 3185 3140 3185 3230 3275 Negatif Positif Negatif 3565 3165
ANTM Trading Buy 910 905 920 890 905 920 935 Positif Positif Positif 1040 850
TINS Trading Sell 955 965 945 925 945 965 985 Positif Negatif Negatif 1060 900
Basic Industry and Chemicals
SMGR Trading Buy 13625 13625 13675 13375 13525 13675 13825 Positif Negatif Positif 15150 12525
INTP Trading Buy 22600 22600 23100 22000 22300 22800 23100 Positif Positif Positif 24325 20475
SMCB Trading Buy 1520 1515 1530 1500 1515 1530 1545 Positif Positif Positif 1975 1425
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 8200 8275 8125 7975 8125 8275 8425 Negatif Positif Negatif 8575 7775
GJTL Trading Sell 1270 1270 1260 1235 1260 1285 1310 Negatif Negatif Negatif 1425 1235
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 7375 7400 7350 7250 7350 7400 7500 Negatif Negatif Negatif 7550 7300
GGRM Trading Buy 51975 51975 52725 49975 51350 52725 54100 Positif Positif Positif 55600 47525
UNVR Trading Sell 39300 39300 39050 38550 39050 39550 40050 Negatif Positif Negatif 40500 35300
KLBF Trading Sell 1860 1870 1850 1830 1850 1870 1890 Negatif Negatif Negatif 1870 1775
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2170 2170 2185 2125 2155 2185 2215 Positif Negatif Positif 2230 1995
PTPP Trading Sell 3650 3650 3585 3440 3585 3730 3875 Negatif Negatif Negatif 4130 3645
WIKA Trading Sell 3310 3310 3290 3225 3290 3355 3420 Negatif Negatif Negatif 3700 3320
ADHI Trading Sell 2870 2870 2840 2745 2840 2935 3030 Negatif Negatif Negatif 3540 2920
WSKT Trading Sell 1675 1675 1655 1615 1655 1695 1735 Negatif Negatif Negatif 1860 1550
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 4830 4810 4845 4775 4810 4845 4880 Positif Positif Positif 5500 4600
JSMR Trading Sell 7100 7150 7075 7000 7075 7150 7225 Negatif Positif Negatif 7225 6975
ISAT Trading Sell 4115 4120 4090 4090 4105 4120 4135 Negatif Negatif Negatif 4425 3895
TLKM Trading Buy 2835 2825 2850 2800 2825 2850 2875 Positif Positif Negatif 2995 2770
Finance
BMRI Trading Sell 12175 12175 12075 11850 12075 12300 12525 Negatif Negatif Negatif 12550 11750
BBRI Trading Sell 13025 13025 12975 12850 12975 13100 13225 Negatif Negatif Negatif 13450 12450
BBNI Trading Buy 7175 7125 7225 7025 7125 7225 7325 Negatif Negatif Positif 7250 6550
BBCA Trading Buy 15175 15175 15500 14150 14825 15500 16175 Positif Negatif Positif 14925 13925
BBTN Trading Sell 1180 1180 1160 1105 1160 1215 1270 Negatif Negatif Negatif 1270 1035
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 22025 22025 22125 21775 21950 22125 22300 Positif Negatif Positif 22350 19050