• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Umum"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dari sudut perjalanan sejarah, keberadaannya telah diakui sejak adanya Kepala Perwakilan Kementerian PP dan K Provinsi Nusa Tenggara kala itu sebagai pejabatnya adalah Izac (Tjak) Huru Doko bertugas sampai 1 September 1959 selanjutnya Periode 1959-1967 bernama Perwakilan Departemen P dan K Daswati I Bali dengan Kepala Perwakilan I Made Mendre, periode berikutnya 1967-1974 bernama Perwakilan Departemen P dan K Provinsi Bali dengan Kepala Perwakilan berturut-turut I Ketut Jingga (1967-1971) dan I Wayan Geredeg (1971-1974). Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali mulai dengan sebutan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kanwil. Dep. P & K) Provinsi Bali tahun 1984 s.d 1995 dengan Ka.Kanwil berurut-turut Drs. I Gusti Agung Gede Oka (1975-1984), Drs. I Gusti Lanang Oka (1984-1987), I Nengah Mertha (1987-1991), Drs. Dewa Putu Tengah (1991-1995), dan Drs. Beratha Subawa (1995-1996). Selanjutnya per tahun 1996-lah mulai dengan nama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali dan disingkat (Disdikpora) Provinsi Bali sampai sekarang.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali merupakan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur Bali. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memiliki tugas pokok sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor : 67/2011, Bab II Pasal 2, yakni : “Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendidikan, pemuda dan olahraga serta melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi dibidang pendidikan, pemuda dan olahraga” dan pada Bab III Pasal 3 -nya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 2. Pengelolaan sarana dan prasarana bidang pendidikan, pemuda dan olahraga. 3. Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang

pendidikan, pemuda dan olahraga.

4. Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang pendidikan, pemuda dan olahraga.

(3)

Untuk dapat terlaksananya tugas pokok dan fungsi-fungsi tersebut di atas maka sangat penting adanya sistem tatalaksana kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Sehingga ada struktur dan mekanisme pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan ditubuh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali. Hal itu dapat dilihat jelas dari susunan keorganisasian yang ada. (Lihat Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi). Dari Gambar 1, dapat dijelaskan bahwa Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali memiliki susunan organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas 2. Sekretaris

3. Sub bagian umum, yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan keuangan, urusan administrasi publik, perkantoran, kepegawaian dan aset.

4. Bidang Pengkajian dan Pengembangan (Jibang) dengan tugas, tanggungjawab dan wewenang terkait urusan data, pengembangan dan evaluasi dan monitoring.

5. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat.

6. Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan dasar SD/MI dan SMP/MTs. 7. Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) memiliki tugas, tanggungjawab

dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan menengah umum (SMA/MA) dan pendidikan menengah kejuruan (SMK).

8. Bidang Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang dalam urusan layanan pendidikan luar biasa (PLB) termasuk SLB A, SLB B, SLB C dan terhadap pendidikan layanan khusus seperti pendidikan untuk anak-anak inklusif, anak-anak terlantar, anak-anak miskin, anak-anak pesisir, dan anak-anak pedalaman.

9. Unit Pelayanan Teknis Badan Pengembangan Kegiatan Belajar (UPT- BPKB) yang memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang atas usaha-usaha mencari, menemukan dan mengembangkan hal-hal baru, kreatif, inovatif dan produktif untuk mengatasi persoalan-persoapan dalam kegiatan belajar.

(4)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

Kepala Dinas

TIA. Kusuma Wardhani, S.H., M.M

Sekretaris

I Wayan Serinah, S.Sos., M.Si

Kabid. Jibang

I Gede Ketut Seputera Aryadi, S.E.

Kasubag. Umum A.A. Gde Rai Sujaya, S.S

Kasubag. Kepegawaian A.A. Istri Mayun Narayani, S.IP

Kasubag. Keuangan dan Penyusunan Program

Ni Ketut Yuliari, S.E

Kasi. Data dan Pengkajian I Wayan Dwija, S.H.

Kasi. Pengembangan Dra. Dewi Sekarini

Kasi. Monev dan Pelaporan Dra. Ni Wayan Rasmini

Kabid. Dikdas Drs. I Nyoman Subrata, M.Pd

Kasi. Kelembagaan dan Sarana Pendidikan

I Gede Wirasuta, S.E

Kasi. Kurikulum dan Pembelajaran I Made Sutarjana, S.Sos

Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dra. Ni Made Wintari Mahayasih

Kabid. Dikmen Drs. I Wayan Susila, M.Si

Kasi. Kelembagaan dan Sarana Pendidikan

I Komang Rutu, S.Sos.

Kasi. Kurikulum dan Pembelajaran I Gede Agus Rai, S.Sn

Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan Drs. I Nyoman Tajem

Kabid. PKPLK Drs. I Ketut Budiasa

Kasi. Kelembagaan dan Sarana Pendidikan

Rusmaya Laksmi Wardani, S.E

Kasi. Kurikulum dan Pembelajaran Drs. I Wayan Gede Jagra, M.Pd

Kasi. Kesiswaan, Pendidik dan Tenaga Kependidikan I Nyoman Suparta, S.Sos

Kabid. PNFI

Komang Merta Dana, S.H., M.H

Kasi. Kesetaraan Dra. Ni Kompyang Artini

Kasi. PAUD

Md. Dharmayatni Dhyani, S.Pd.

Kasi. Dikmas Drs. I Nyoman Ratmaja

Kabid. Kepemudaan I Wayan Suarna, S.E., M.Si

Kasi. Pengembangan Kepemimpinan Pemuda

Drs. I B Oka Windusara, M.Si

Kasi. Pengembangan Pemberdayaan Pemuda

I Made Dana Tenaya, S.E., M.M

Kasi. Pengembangan Wawasan dan Kewirausahaan

A.A.A. Ariani Wahyuningsih, S.H., M.Si

Kabid. Keolahragaan Dra. Ni Made Suarti

Kasi. Olahraga Pendidikan dan Rekreasi

I Made Sondra, S.Sos

Kasi. Pembibitan dan Peningkatan Prestasi

A.A. Putu Sugestini, S.Sos.

Kasi. Sarana dan Ketenagaan Olahraga Drs. I Made Ardana

UPT BPKB

(5)

Untuk dapat bergeraknya struktur organisasi tersebut di atas maka sebagai satu-kesatuan cara pandang dan gerak langkah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali mengusung Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut :

1.2. Isu-isu Strategis

Ada beberapa permasalahan utama muncul akhir-akhir ini sebagai strategic issued yang dihadapi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali yaitu :

1. Pendidikan Anak Usia Dini dengan APK 67,92 % masih di bawah nasional yang telah mencapai APK 69,40 %.

VISI

Mewujudkan Insan Cerdas dan Kompetitif Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

(Bali Mandara)

MISI

1. Mengembangkan sistem tata kelola pendidikan yang memberdayakan masyarakat Bali seutuhnya.

2. Mengembangkan metode, sistem dan proses pendidikan berpusat pada peserta didik.

3. Melaksanakan program-program kependidikan,

kepemudaan, dan keolahragaan yang berkelanjutan untuk perkembangan, pengembangan, dan/atau pembangunan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Mandara).

TUJUAN

1. Meningkatkan akses pendidikan berkualitas untuk semua jenjang dan jenis pendidikan yang cerdas kompetitif dan non diskriminatif menuju Bali Mandara.

2. Menghasilkan peserta didik berkarakter sesuai dengan nilai budaya berlandaskan Tri Hita Karana dan menguasai IPTEK. 3. Meningkatkan standarisasi dan pengendalian mutu

pendidikan, pemuda dan olahraga.

4. Meningkatkan kualitas dan daya saing kepemudaan. 5. Meningkatkan kualitas dan daya saing keolahragaan.

(6)

2. Pelaksanaan wajib belajar 9 tahun belum paripurna karena APM baik SD maupun SMP baru mencapai 98,60 % (SD) dan 82,89 % (SMP) berarti belum mencapai 100 %.

3. Penyelenggaraan pendidikan menengah universal 12 tahun karena APK/APM SMA/SMK belum 100%.

4. Penyelenggaraan pendidikan inklusif baru sebatas gerakan provinsi belum mengimbas sebagai gerakan Kabupaten/Kota.

5. Pengentasan buta aksara karena penduduk usia 15-59 tahun yang masih buta aksara cukup tinggi 5,98% (sekitar 158.608 jiwa).

6. Bantuan siswa miskin bagi siswa putus sekolah yang berasal dari keluarga miskin/kurang mampu.

7. Adanya ketidakseragaman dalam praktek pelaksanaan kurikulum di sekolah-sekolah antara kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013. 8. Masih banyaknya sekolah dengan kondisi dibawah SNP (yakni dengan

sarana dan prasarana yang sangat tidak memadai). 9. Masih banyak guru dengan kualifikasi D4.

10. Adanya proyeksi guru-guru yang akan memasuki masa pensiun di tahun 2018 sebesar 30 %.

11. Masalah pelaksanaan UU No 23 tahun 2014 terkait pembagian kewenangan atas pengelolaan satuan pendidikan dengan kententuan Provinsi untuk SMA dan SMK dan Kabupaten/Kota untuk SD/MI dan SMP/MTs.

(7)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Program dan Kegiatan

Secara organsatoris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali menjabarkan kegiatannya kedalam 14 program terdiri dari 11 program Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) dan 3 program UPT BPKB yaitu : 1) Program pelayanan administrasi perkantoran, 2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, 3) Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan informasi, 4) Program peningkatan anak usia dini, 5) Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun, 6) Program pendidikan menengah, 7) Program pendidikan non formal, 8) Program pendidikan khusus dan layanan khusus, 9) Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, 10) Program manajemen pelayanan pendidikan, 11) Program pemuda dan olahraga, dan Program-program UPT BPKB yaitu 12) Program pelayanan administrasi perkantoran, 13) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur dan 14) Program pendidikan nonformal.

Dari 14 program tersebut di atas dapat diuraikan lebih lanjut mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat diimplementasikan antara lain : (Lihat Tabel 1)

Tabel 1.

Matrik hubungan program dan jumlah kegiatan yang dapat diimplementasikan

No Nama Program Jumlah kegiatan

Program-program Disdikpora.

1 Program pelayanan administrasi perkantoran 11 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 4 3 Program peningkatan kualitas dan penyebarluasan

informasi

4

4 Program peningkatan anak usia dini 3

5 Program wajib belajar 9 (sembilan) tahun 7

6 Program pendidikan menengah 20

7 Program pendidikan non formal 11

8 Program pendidikan khusus dan layanan khusus 14 9 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga

kependidikan

32 10 Program manajemen pelayanan pendidikan 31

11 Program pemuda dan olahraga 16

Sub (1) 153

Program-program UPT BPKB

12 Program pelayanan administrasi perkantoran 10 13 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 4

14 Program pendidikan nonformal 17

Sub (2) 31

(8)

2.2. Rencana Kinerja Tahun 2014

Tabel 2

Rencana Kinerja Tahun 2014

KEGIATAN

PAGU ANGGARAN

(Rp)

KETERANGAN

URAIAN INDIKATOR / OUTCOME

(1) (2) (3) (4)

PROGRAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI 131.827.591.825

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 4.285.884.900

1 Penyediaan Jasa Surat-Menyurat Meningkatnya kualitas layanan surat menyurat SKPD Disdikpora. Prov. Bali

10.500.000 Sekretariat/Sub bagian umum

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Meningkatnya pelayanan jasa Komunikasi, listrik dan air 750.000.000 s.d.a

3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perizinan Kendaraan Dinas

Meningkatnya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional 1.528.477.400 s.d.a

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Meningkatnya kebersihan kantor 284.200.000 s.d.a

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor Meningkatnya ketersediaan alat tulis kantor 145.500.000 s.d.a

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Meningkatnya ketersediaan barang cetakan dan penggandaan 60.000.000 s.d.a

(9)

(1) (2) (3) (4)

8 Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Meningkatnya ketersediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

15.960.000 s.d.a

9 Penyediaan Makanan dan Minuman Meningkatnya ketersediaan makan dan minum untuk rapat-rapat dan tamu

33.950.000 s.d.a

10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar dan Dalam Daerah

Meningkatnya hasil rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

320.360.000 s.d.a

11 Upacara Keagamaan Meningkatnya kualitas keagamaan 50.000.000 s.d.a

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2.883.577.703 -

1 Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor Meningkatnya pemeliharaan gedung kantor 519.400.000 s.d.a

2 Pengadaan Peralatan/Perlengkapan SMAN Bali Mandara

Meningkatnya mutu pendidikan dan pengelolaan pendidikan pada SMAN Bali Mandara

1.305.297.703 s.d.a

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Meningkatnya pemeliharaan peralatan gedung kantor 60.000.000 s.d.a

4 Rehabilitasi Berat/Ringan Gedung Kantor Meningkatnya fungsi dan fasilitas gedung pada bidang dikmen.

998.880.000 s.d.a

3 Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi 1.164.500.000

1 Peningkatan Kehumasan Meningkatnya kualitas pelayanan kehumasan Disdikpora. Prov. Bali

192.200.000 Sub bagian Umum

2 Penyusunan Kalender Pendidikan dan PPDB Meningkatnya kualitas kalender pendidikan dan PPDB 150.000.000 Bidang Jibang

3 Profil dan Informasi Data Pendidikan Meningkatnya kualitas profil dan informasi data pendidikan 619.400.000 Bidang Jibang

4 Penyusunan Tabloid di Bidang Pendidikan Meningkatnya kualitas pelayanan informasi dibidang pendidikan

(10)

(1) (2) (3) (4)

4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 346.000.000 -

1 Temu Konsultasi dan Koordinasi Komponen Mitra PAUD se Bali

Meningkatnya kualitas hasil konsultasi dan koordinasi mitra PAUD se Bali

118.000.000 Bidang PNFI

2 Lomba Gugus PAUD Meningkatnya kualitas gugus TK untuk mengikuti kriteria tingkat nasional

228.000.000 Bidang PNFI

3 Pengadaan Buku PAUD Meningkatnya sarana dan prasarana buku PAUD 0 Bidang PNFI

5 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 7.831.273.450 -

1 Lomba Klub Olahraga SD Meningkatnya kreativitas dan prestasi olahraga pada jenjang SD

185.000.000 Bidang Dikdas

2 Pembinaan Olimpiade MIPA SD (OSN, O2SN, FLS2N, Duta Seni Pelajar)

Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa SD peserta Olimpiade MIPA SD (OSN, O2SN, FLS2N, Duta Seni Pelajar)

2.969.790.000 Bidang Dikdas

3 Lomba Kinerja Gugus dan Perpustakaan SD Meningkatnya Kinerja Gugus dan Perpustakaan SD 256.000.000 Bidang Dikdas

4 Karya Ilmiah Remaja SMP Meningkatnya kualitas KIR yang disusun oleh siswa SMP untuk dilomba ke tingkat nasional

152.099.950 Bidang Dikdas

5 Fasilitasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD dan SMP

Meningkatnya kelancaran penyaluran dana BOS reguler dan BOS Pendamping APBD

245.850.500 Bidang Dikdas

6 Pengembangan SMPN 2 Semarapura Meningkatnya mutu pendidikan pada SMPN 2 Semarapura 1.845.600.000 Bidang Dikdas

(11)

(1) (2) (3) (4)

6 Program Pendidikan Menengah 36.845364.897 -

1 Lomba Peneliti Belia Meningkatnya kemampuan siswa dalam penelitian akademik 300.975.000 Bidang Dikmen

2 Debat Bahasa Indonesia SMA Meningkatnya prestasi siswa dibidang Bahasa Indonesia di Tingkat Nasional

190.825.000 Bidang Dikmen

3 Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA/SMK Meningkatnya kemampuan remaja SMA/SMK berkarya ilmiah

165.000.000 Bidang Dikmen

4 Debat Bahasa Inggris SMA Meningkatnya prestasi siswa dibidang Bahasa Inggris di tingkat nasional

209.325.000 Bidang Dikmen

5 Pengembangan SMAN 1 Bangli Meningkatnya kualitas /mutu pendidikan pada SMAN 1 Bangli

1.236.800.000 Bidang Dikmen

6 Pembangunan Fisik SMAN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMAN 1 Bangli

1.794.400.000 Bidang Dikmen

7 Pengembangan SMA N 2 Semarapura Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN 2 Semarapura

922.953.400 Bidang Dikmen

8 Pembangunan Fisik SMA N 2 Semarapura Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN 2 Semarapura

2.392.646.600 Bidang Dikmen

9 Pengembangan SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara

8.899.011.880 Bidang Dikmen

10 Pembangunan Fisik SMAN Bali Mandara Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara

8.503.948.291 Bidang Dikmen

11 Perekrutan dan Pengembangan Siswa SMAN Bali Mandara

Meningkatnya kualitas mutu pendidikan dan pengelolaan mutu pendidikan pada SMAN Bali Mandara

1.009.134.626 Bidang Dikmen

12 Pengembangan SMKN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMKN 1 Bangli

(12)

(1) (2) (3) (4)

13 Pembangunan Fisik SMKN 1 Bangli Meningkatnya kualitas mutu pendidikan pada SMKN 1 Bangli

2.380.000.000 Bidang Dikmen

14 Seleksi Peserta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasonal (FLS2N) SMA

Meningkatnya prestasi siswa dibidang seni di tingkat nasional

1.047.825.000 Bidang Dikmen

15 Seleksi Peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA

Meningkatnya prestasi siswa dibidang olahraga tingkat nasional

1.107.325.000 Bidang Dikmen

16 Seleksi Peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA

Meningkatnya prestasi siswa dibidang sains di tingkat nasional

862.325.000 Bidang Dikmen

17 Pelatihan Pendidikan Karakter SMA dan SMK Meningkatnya kemampuan siswa tentang pendidikan karakter

180.770.100 Bidang Dikmen

18 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMK

Meningkatnya kualitas prestasi olahraga yang dimiliki 951.188.950 Bidang Dikmen

19 Olimpiade Sains Terapan Nasional (OSTN) SMK

Meningkatnya kualitas lulusan SMK sesuai kompetensi yang dimiliki

254.082.950 Bidang Dikmen

20 Lomba Kompetensi Siswa SMK Meningkatnya kualitas lulusan SMK sesuai kompetensi yang dimiliki

3.659.228.100 Bidang Dikmen

7 Program Pendidikan Nonformal 2.329.619.000

1 Bintek Penyelenggaraan Kelompok Belajar Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Bagi Masyarakat Miskin

Meningkatnya kompetensi penyelenggaraan kelompok belajar pendidikan kecakapan hidup

130.000.000 Bidang PNFI

2 Pelatihan Tutor Keaksaraan Fungsional Meningkatnya kompetensi tutor keaksaraan fungsional 156.750.000 Bidang PNFI

3 Pendidikan dan Pelatihan Tutor Paket B, C dan Penilik

Meningkatnya kualitas kompetensi tutor Paket B, C dan Penilik

242.500.000 Bidang PNFI

4 Fasilitasi Penyelenggaraan Keaksaraan Fungsional (KF) Tingkat Mandiri

Meningkatnya fasilitasi operasional dan penyelenggaraan keaksaraan fungsional (KF) tingkat mandiri

(13)

(1) (2) (3) (4)

5 Peningkatan Mutu Peserta Didik dan Apresiasi PTK-PNF Berprestasi

Meningkatnya prestasi peserta didik dan PTK-PNF berprestasi

785.215.000 Bidang PNFI

6 Bintek Pengelola Taman Bacaan Masyarakat Meningkatnya mutu layanan taman bacaan masyarakat 290.275.000 Bidang PNFI

7 BOP Penyelenggaraan Paket A, B, dan C Meningkatnya program pendidikan Paket A, B, dan C 36.910.000 Bidang PNFI

8 Workshop Persiapan Penyelenggaraan Apresiasi PTK-PNF

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan apresiasi PTK-PNF 142.070.000 Bidang PNFI

9 Pelatihan Peningkatan Kompetensi

Penyelenggara PKBM Keaksaraan Fungsional

Meningkatnya kompetensi penyelenggaraan PKBM keaksaraan fungsional

98.981.500 Bidang PNFI

10 Pengembangan Badan Akreditasi Nasional PNF Provinsi Bali

Meningkatnya mutu program dan satuan pendidikan non formal

167.500.000 Bidang PNFI

11 Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Sepeda Motor

Meningkatnya mutu pendidikan dan pelatihan keterampilan sepeda motor

227.567.500 Bidang PNFI

8 Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus 7.408.060.000 -

1 Penyelenggaraan SLB C Negeri Denpasar Meningkatnya mutu pendidikan khusus di SLB C Negeri Denpasar

362.000.000 Bidang PKPLK

2 Penyelenggaraan SLB C 1 Negeri Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB C 1 Negeri Denpasar

318.000.000 Bidang PKPLK

3 Penyelenggaraan SLB N Jembrana Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Jembrana

359.800.000 Bidang PKPLK

4 Penyelenggaraan SLB C N Singaraja Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB C N Singaraja

305.000.000 Bidang PKPLK

5 Penyelenggaraan SLB N Karangasem Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Karangasem

497.635.000 Bidang PKPLK

6 Penyelenggaraan SLB N Klungkung Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Klungkung

(14)

(1) (2) (3) (4)

7 Penyelenggaraan SLB N Bangli Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Bangli 255.000.000 Bidang PKPLK

8 Penyelenggaraan SLB B Sidakarya Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B Sidakarya

305.000.000 Bidang PKPLK

9 Penyelenggaraan SLB N Gianyar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB N Gianyar 1.342.500.000 Bidang PKPLK

10 Penyelenggaraan SLB B Tabanan Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B Tabanan 1.475.500.000 Bidang PKPLK

11 Penyelenggaraan SLB A N Denpasar Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB A N Denpasar

355.000.000 Bidang PKPLK

12 Penyelenggaraan SLB B N Jimbaran Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B N Jimbaran

698.600.000 Bidang PKPLK

13 Penyelenggaraan SLB B N Singaraja Meningkatnya kualitas pendidikan khusus di SLB B N Singaraja

206.200.000 Bidang PKPLK

14 Lomba Prestasi dan Kreatifitas Siswa PLB Meningkatnya kompetensi siswa dan kreatifitas siswa SLB 722.825.000 Bidang PKPLK

9 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 10.214.092.600

1 Pemberdayaan Tim Peneliti dan Pengembang Kurikulum SD, SMP, SMA, SMK dan SLB

Meningkatnya ketersediaan model-model kurikulum dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK dan SLB

356.720.000 Bidang Jibang

2 Lomba Menciptakan Bahan Ajar Berbasis ICT Kompetensi

Meningkatnya kemampuan guru dalam menciptakan bahan ajar berbasis ICT

337.372.000 Bidang Jibang

3 Olimpiade Sains Guru MIPA SMA dan SMK Meningkatnya prestasi dan kemampuan guru peserta Olimpiade Sains MIPA, SMA dan SMK

420.885.750 Bidang Dikmen

4 Pelatihan Pemantapan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK

Meningkatnya kemampuan guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis TIK

950.000.000 Bidang Jibang

5 Pelatihan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Meningkatnya SDM dan kompetensi tenaga pendidik dan pengelola pendidikan anak usia dini

(15)

(1) (2) (3) (4)

6 Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Guru SD Meningkatnya pemahaman guru SD dalam penerapan kurikulum 2013

370.000.000 Bidang Dikdas

7 Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Guru SMP

Meningkatnya pemahaman guru SMP dalam penerapan kurikulum 2013

339.933.000 Bidang Dikdas

8 Diklat Pengembangan Model Pembelajaran Tematik SD Rintisan

Meningkatnya penguasaan guru tentang model pembelajaran tematik SD Rintisan

125.000.000 Bidang Dikdas

9 Olimpiade Sains Guru MIPA SD dan SMP Meningkatnya prestasi dan kemampuan guru peserta olimpiade sains MIPA SD dan SMP

162.900.000 Bidang Dikdas

10 Pelatihan Karakter Bangsa Guru SMP Meningkatnya pemahaman guru dalam menerapkan pendidikan karakter bangsa di sekolah

267.652.200 Bidang Dikdas

11 Pelatihan Pendidikan Karakter Guru SD Meningkatnya pemahaman guru SD dalam menerapkan pendidikan karakter bangsa di sekolah

330.240.000 Bidang Dikdas

12 Pelatihan Guru Bidang Studi yang di-UN-kan pada SD dan SMP

Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar pada bidang studi yang di-UN-kan

471.000.000 Bidang Dikdas

13 Pendidikan dan Pelatihan Asesor Pendidikan Formal

Meningkatnya kemampuan tim asesor SD, SMP, SMA/SMK se Bali

129.353.000 Bidang Jibang

14 Workshop Karya Tulis dan Penelitian Tindakan Kelas Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK

Meningkatnya kemampuan guru dalam menulis karya ilmiah dan penelitian tindakan kelas

297.000.000 Bidang Jibang

15 Pengembangan Profesi Guru SMA Negeri Bali Mandara

Meningkatnya mutu tenaga pendidik di SMAN Bali Mandara 576.207.500 Bidang Dikmen

16 Pelatihan Guru Bidang Studi yang di-UN-kan pada SMA/SMK

Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar yang bidang studi yang di-UN-kan

348.442.400 Bidang Dikmen

17 Bintek Penyelenggaraan Kurikulum Bagi Guru-guru SMA

Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar 247.325.000 Bidang Dikmen

(16)

(1) (2) (3) (4)

19 Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran Meningkatnya kemampuan dan pengetahuan guru dalam keterlaksanaan standar pembelajaran

160.000.000 Bidang PKPLK

20 Workshop Guru Pembimbing Khusus (GPK) Meningkatnya kompetensi dan kinerja guru pembimbing khusus (GPK)

197.700.000 Bidang PKPLK

21 Workshop Pembelajaran Karakter dan Kepramukaan

Meningkatnya kemampuan karakter dan kepramukaan 143.214.600 Bidang PKPLK

22 Workshop Teknik Pembelajaran Individu dan Bahan Ajar SLB

Meningkatnya tolok ukur tentang tingkat pemahaman penguasaan teknik pembelajaran individu dan bahan ajar SLB

`157.600.000 Bidang PKPLK

23 Workshop Kompetensi Guru PLB Meningkatnya kompetensi guru PLB 159.895.000 Bidang PKPLK

24 Workshop Manajemen Pembelajaran Pendidikan Khusus

Meningkatnya pelayanan pembelajaran pendidikan khusus 133.662.000 Bidang PKPLK

25 Pendidikan Kompetensi Guru SLB Meningkatnya kompetensi guru SLB 689.128.750 Bidang PKPLK

26 Workshop Pengembangan Layanan Pendidikan Khusus

Meningkatnya jenis layanan khusus 106.100.000 Bidang PKPLK

27 Pelatihan Penyusunan Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal

Meningkatnya kualitas hasil penyusunan kurikulum mata pelajaran muatan lokal

496.500.000 Bidang Jibang

28 Pelatihan Guru Pembina UKS Meningkatnya kualitas SDM dan kompetensi guru pembina UKS TK, SD, SMP dan SMA/SMK

399.695.000 Bidang Pemuda

29 Kursus Mahir Dasar dan Kursus Mahir Lanjutan

Meningkatnya keterampilan mahir dasar dan mahir lanjutan 266.921.500 Bidang Pemuda

30 Kursus Pelatih Tingkat Dasar (KPD) Meningkatnya keterampilan pelatih tingkat dasar 289.129.000 Bidang Pemuda

31 Penilaian Guru Pembina Pramuka Tingkat SD, SMP dan SMA/SMK se Bali

Meningkatnya keterampilan guru pembina guru pramuka tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK se Bali

(17)

(1) (2) (3) (4)

32 Pelatihan Guru Pembina KSPAN Meningkatnya pengetahuan dan jumlah pembina KSPAN di sekolah

219.250.000 Bidang Pemuda

10 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 42.032.352.375

1 Rapat Koordinasi, Sinkronisasi dan Perencanaan Program Tahunan

Meningkatnya hasil rakor, sinkronisasi dan perencanaan program tahunan

492.579.150 Bidang Jibang

2 Penilaian Penetapan dan Penataran Angka Kredit Guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Pamong Belajar di Provinsi Bali

Meningkatnya kualitas penilaian penetapan dan penerapan angka kredit guru dan pamong belajar di Provinsi Bali

304.800.000 Bidang Jibang

3 Ujian Pemantapan SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB

Meningkatnya hasil ujian nasional SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB

3.545.709.500 Bidang Jibang

4 Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Tim Pengembang Kurikulum

Meningkatnya kompetensi dan hasil koordinasi Tim Pengembang Kurikulum

80.500.000 Bidang Jibang

5 Penyusunan Naskah Ujian dan Pemantapan SMP, SMA, SMK dan SLB

Meningkatnya ketersediaan soal SMP, SMA, SMK dan SLB 911.156.500 Bidang Jibang

6 Cerdas Cermat 4 Pilar Kebangsaan Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap 4 pilar kebangsaan

386.326.500 Bidang Jibang

7 Pemilihan Siswa, Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah Berprestasi dan Guru Berdedikasi

Meningkatnya prestasi mutu dan kompetensi siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah

888.049.000 Bidang Jibang

8 Penyelenggaraan Pendidikan Untuk Semua Tercapainya kualitas pelaksanaan program pendidikan untuk semua di Provinsi Bali

181.160.000 Bidang PNFI

9 Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan

Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program dan kegiatan bidang pendidikan

313.075.100 Bidang Jibang

10 Pemberian Penghargaan Kepada Siswa Berprestasi

Meningkatnya jumlah siswa berprestasi menerima penghargaan

(18)

(1) (2) (3) (4)

11 Pemberian Penghargaan Kepada Guru Berprestasi

Meningkatnya jumlah guru berprestasi menerima penghargaan

594.225.000 Bidang Jibang

12 Ujian Sekolah SD/MI/SDLB dan Paket A Terkoordinasi Provinsi

Meningkatnya mutu pendidikan 3.249.151.725 Bidang Jibang

13 BOP Badan Akreditasi Pendidikan Terpetakannya standar sekolah/madrasah di Provinsi Bali 161.171.000 Bidang PKPLK

14 Manajemen Operasional Bantuan Sarana Prasarana PAUD

Meningkatnya mutu lembaga PAUD 97.345.900 Bidang PNFI

15 Manajemen Operasional Penyelenggaraan Bansos SD

Tersalurkannya bansos pada jenjang SD 109.912.000 Bidang Dikdas

16 Manajemen Operasional Penyelenggaraan Bansos SMP

Tersalurkannya bansos pada jenjang SMP 78.000.000 Bidang Dikdas

17 Manajemen Operasional Bantuan Sarana dan Prasarana SD dan SMP

Meningkatnya mutu siswa SD dan SMP 81.015.000 Bidang Dikdas

18 Pembinaan Olimpiade MIPA SMP (OSN) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD dan SMP (O2SN)

Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa peserta olimpiade MIPA SMP (OSN) dan olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) SD dan SMP

2.790.660.000 Bidang Dikdas

19 Evaluasi dan Monev Bansos, Hibah Terseleksinya sekolah penerima bansos dan hibah 129.071.000 Bidang Jibang

20 Perencanaan dan Pembangunan Fisik SMKN Bali Mandara

Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan fisik SMKN Bali Mandara di Buleleng

23.510.000.000 Bidang Dikmen

21 Perencanaan Pembangunan Fisik SMKN Bali Mandara Buleleng Tahap II

Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan fisik SMKN Bali Mandara di Buleleng tahap II

505.700.000 Bidang Dikmen

22 Perencanaan Pembangunan SMA/SMK Negeri Bali Mandara

Terwujudnya dokumen perencanaan dan pembangunan SMA/SMKN Bali Mandara

700.000.000 Bidang Dikmen

23 Penyelenggaraan Pendidikan Tamatan SMP Keluarga Tidak Mampu ke SMK

Meningkatnya jumlah siswa tamatan SMP dari keluarga kurang mampu melanjutkan ke SMK

(19)

(1) (2) (3) (4)

24 Manajemen Operasional Penyelenggaraan Bansos SMA/SMK

Meningkatnya kelancaran penyaluran bansos pada jenjang SMA/SMK

241.910.000 Bidang Dikmen

25 Pembinaan O2SN, FLS2N dan OSN ke Tingkat Nasional

Meningkatnya kemampuan dan prestasi siswa peserta O2SN, FLS2N dan OSN ke Tingkat Nasional

470.000.000 Bidang Dikmen

26 Pembinaan Pengembangan Pembelajaran Kecakapan Hidup

Terwujudnya model pengembangan kecakapan hidup 188.500.000 Bidang PNFI

27 Pembinaan Sekolah Berkebutuhan Khusus Meningkatnya pelayanan sekolah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus

247.182.000 Bidang PKPLK

28 Perencanaan Pembangunan SLB C Negeri Singaraja

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sarana pendidikan pada SLB C N Singaraja

150.000.000 Bidang PKPLK

29 Perencanaan Pembangunan SLB C Negeri Denpasar

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan sarana pendidikan pada SLB C N Denpasar

350.000.000 Bidang PKPLK

30 Manajemen Operasional Beasiswa Kepada Mahasiswa

Meningkatnya motivasi mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan

75.820.000 Bidang Jibang

31 Seleksi dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah di Provinsi Bali

Meningkatnya kompetensi calon pengawas sekolah di Provinsi Bali

436.465.000 Bidang Jibang 11 Program Pemuda dan Olahraga

1 Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Meningkatnya kemampuan pelajar dibidang olahraga dan seni

3.418.500.000 Bidang Olahraga

2 Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Wilayah (POPWIL)

Meningkatnya kemampuan olahraga pelajar di tingkat wilayah

3.907.844.800 Bidang Olahraga

3 Seleksi Pertukaran Pemuda Luar Negeri, Kapal Pemuda Nusantara, dan Pemilihan Pemuda Pelopor

Terseleksinya pemuda yang berprestasi untuk mengikuti program pertukaran pemuda luar negeri, kapal pemuda nusantara dan pemuda pelopor

394.000.000 Bidang Pemuda

4 Pembinaan Pramuka Meningkatnya pembinaan kepramukaan dan tersedianya sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan

(20)

(1) (2) (3) (4)

5 Pembinaan Klub Olahraga Pelajar Meningkatnya pembinaan klub olahraga pelajar SMP dan SMA/SMK

1.539.744.000 Bidang Olahraga

6 Seleksi Paskibraka Meningkatnya kualitas hasil seleksi Paskibraka 1.532.454.700 Bidang Pemuda

7 Lomba Wawasan Wiyata Mandala Meningkatnya wawasan lingkungan sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK se Bali

392.225.000 Bidang Pemuda

8 Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Meningkatnya prestasi atlet sepak bola 736.581.900 Bidang Pemuda

9 Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Meningkatnya keahlian pemuda dibidang kewirausahaan 237.500.000 Bidang Pemuda

10 Seleksi Wirausaha Muda Berprestasi dan SP-3 Berprestasi

Meningkatnya kemampuan wirausaha muda dan SP-3 berprestasi

375.000.000 Bidang Pemuda

11 Jambore Pemuda Daerah Bali Meningkatnya pemahaman terhadap nilai-nilai kebangsaan 658.400.000 Bidang Pemuda

12 Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Bagi Pemuda

Meningkatnya kemampuan pemuda dalam kepemimpinan 276.000.000 Bidang Pemuda

13 Pelatihan Pelatih dan Pembina Paskibraka Provinsi Bali

Meningkatnya mutu pelatih dan pembina paskibraka Provinsi Bali

199.799.000 Bidang Pemuda

14 Pelatihan Tenaga Teknis Olahraga Meningkatnya kemampuan tenaga teknis (guru olahraga tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK)

951.947.000 Bidang Olahraga

15 Pengadaan Sarana Olahraga Untuk SLB se Bali Meningkatnya prestasi olahraga SLB Bali ditingkat nasionaal dan internasional

275.003.000 Bidang Olahraga

16 Pemberian Penghargaan Kepada Siswa Berprestasi Dicabang Olahraga

Meningkatnya prestasi olahraga Bali ditingkat nasionaal dan internasional

(21)

(1) (2) (3) (4)

PROGRAM UPT BPKB 4.007.540.000 -

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 657.009.525 -

1 Belanja Jasa Surat-Menyurat Meningkatnya kualitas layanan surat menyurat UPT BPKB 360.000 UPT BPKB

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Meningkatnya pelayanan jasa Komunikasi, listrik dan air 126.840.000 UPT BPKB

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

Meningkatnya pemeliharaan kendaraan dinas/operasional 166.569.525 UPT BPKB

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Meningkatnya kebersihan ruang kantor dan penginapan 191.400.000 UPT BPKB

5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Meningkatnya kondisi peralatan kantor yang tersedia di UPT BPKB

55.790.000 UPT BPKB

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor Meningkatnya ketersediaan alat tulis kantor 15.000.000 UPT BPKB

7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Meningkatnya ketersediaan barang cetakan dan penggandaan 7.450.000 UPT BPKB

8 Penyediaan Barang Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Meningkatnya pelayanan bahan bacaan 3.600.000 UPT BPKB

9 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Meningkatnya koordinasi dan sinkronisasi program-program pendidikan

75.000.000 UPT BPKB

10 Upacara Keagamaan Meningkatnya sradha bakti pegawai dalam pelayanan

15.000.000 UPT BPKB

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 812.234.700 -

1 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya sarana dan prasarana ruang asrama UPT BPKB Bali

(22)

(1) (2) (3) (4)

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Meningkatnya kondisi gedung kantor yang ada di UPT BPKB

90.000.000 UPT BPKB

3 Perencanaan Pembangunan Gedung Penginapan di UPT BPKB Bali

Terwujudnya dokumen perencanaan pembangunan gedung penginapan di UPT BPKB Bali

200.000.000 UPT BPKB

4 Pembangunan Tower Air dan Sumur Bor Tersedianya air bersih guna menunjang kegiatan pelayanan terhadap peserta pelatihan

220.000.000 UPT BPKB

3 Program Pendidikan Nonformal 2.538.295.775 -

1 Model Pemberdayaan Pengantar Anak Pendidikan Anak Usia Dini

Meningkatnya keterampilan pengantar anak PAUD 100.250.000 UPT BPKB

2 Model Bahan modul Paket C Setara Kelas 1 Meningkatnya pendidikan dan pengetahuan pembelajaran paket C terintegrasi dengan kecakapan hidup

112.164.500 UPT BPKB

3 Pengkajian Program Pendidikan Anak Usia Dini

Meningkatnya bahan masukan untuk penyempurnaan program PAUD

75.431.100 UPT BPKB

4 Penyelenggaraan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Dasar Berbasis Keluarga

Meningkatnya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung masyarakat

126.201.500 UPT BPKB

5 Model Pelatihan Kewirausahaan Keterampilan Pembuatan Dupa

Meningkatnya program wirausaha pembuatan dupa 139.000.000 UPT BPKB

6 Pembelajaran Program Kesetaraan Paket C Meningkatnya proses pembelajaran dan mutu pendidikan kesetaraan paket C

127.500.000 UPT BPKB

7 Model Program Kewirausahaan Bidang Pelayanan Jasa Pada Pendidikan Kesetaraan Paket C

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada pendidikan kesetaraan paket C

160.450.000 UPT BPKB

8 Model Pembentukan Kelompok Belajar Usaha Keterampilan Ukir Kayu

Meningkatnya keterampilan kelompok belajar ukir kayu 116.864.300 UPT BPKB

9 Pelatihan Pemuda Produktif Berorientasi Pada Kecakapan Hidup Bidang Pertukangan

Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan pemuda produktif berorientasi kecakapan hidup bidang pertukangan

(23)

(1) (2) (3) (4)

10 Model Pemberdayaan Perempuan Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Melalui Keterampilan Menjahit Pakaian

Meningkatnya kemampuan perempuan dalam bidang menjahit pakaian

139.700.000 UPT BPKB

11 Kegiatan Pengembangan Desa Vokasi Terbentuknya kelompok usaha pedesaan bagi masyarakat kurang mampu

318.128.600 UPT BPKB

12 Model Pembelajaran Kewirausahaan Masyarakat Dalam Bidang Pemanfaatan Limbah Biogas Menjadi Pakan Ikan, Unggas, Media Jamur dan Pupuk Organik

Meningkatnya keterampilan warga masyarakat dalam bidang pengolahan limbah biogas menjadi pakan ikan, unggas, media jamur dan pupuk organik

147.881.575 UPT BPKB

13 Penyelenggaraan PAUD Percontohan Meningkatnya kecerdasan anak usia dini 140.000.000 UPT BPKB

14 Diklat Tenaga Pendidik PAUD Meningkatnya pengetahuan pendidik PAUD 135.341.700 UPT BPKB

15 Model Pembelajaran Paket C Dibidang Keterampilan Multi Media

Meningkatnya pengetahuan paket C bidang multi media 239.913.400 UPT BPKB

16 Model Pembelajaran Keterampilan Anyaman Cili Melalui Janur Ibung

Meningkatnya keterampilan kelompok warga masyarakat bidang anyaman

144.566.300 UPT BPKB

17 Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi

Permasalahan Program Tahunan PAUDNI

Meningkatnya program PAUDNI dan sinkronisasi dengan SKB se- Bali

120.000.000 UPT BPKB

SUB TOTAL DISDIKPORA 131.827.591.825 -

SUB TOTAL UPT BPKB 4.007.540.000 -

(24)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Penyusunan Pelaporan Kinerja Provinsi Bali tahun 2014 ini didasarkan kepada evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang telah ditetapkan sebelumnya serta telah berakhirnya pelaksanaan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2014, serta pencapaian sasaran strategis selama tahun 2014.

Pengukuran keberhasilan dengan tolok ukur akuntabilitas kinerja mengandung arti bahwa setiap akhir tahun anggaran dilakukan proses pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis pencapaian kinerja. Pengukuran Kinerja merupakan proses membandingkan target kinerja dengan realisasinya yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Daerah.

Penetapan target kinerja atas program dan kegiatan yang tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2014 telah ditetapkan pada saat pengajuan anggaran untuk kegiatan yang bersangkutan dalam formulir Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) berupa: input, output, dan outcome. Selanjutnya setelah APBD Provinsi Bali Tahun Anggaran 2014 disetujui dan ditetapkan ditindaklanjuti dengan menyusun Penetapan Kinerja Tahun 2014.

A. EVALUASI KINERJA

Evaluasi kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek input, output, maupun outcome.

Evaluasi kinerja kegiatan yang dimaksud di dalam laporan ini adalah evaluasi secara internal/mandiri terhadap kinerja kegiatan Pemerintah Provinsi Bali, guna memberikan gambaran lebih lanjut tentang :

(25)

2. Efektivitas kegiatan yang dilaksanakan pada tahun berjalan. 3. Pencapaian sasaran pada tahun berjalan.

Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan antara kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. Namun pembandingan dengan pemerintah daerah lain ataupun dengan standar nasional maupun internasional, akan berusaha dilakukan, hal ini terkendala dari keterbatasan data yang dimiliki. Dalam evaluasi diuraikan mengenai hal-hal yang mendukung keberhasilan dan faktor-faktor yang menimbulkan kegagalan (hambatan), serta langkah perbaikan (solusi pemecahan masalah) yang akan dilakukan guna perbaikan di masa yang akan datang.

1. Efisiensi Kegiatan

Efisiensi kegiatan adalah kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit tetapi dapat menghasilkan output yang sama, atau input yang sama dapat menghasilkan output yang lebih besar. Fokus perhatian dalam pengukuran efisiensi adalah indikator input dan output dari suatu kegiatan. Angka capaian efisiensi diperoleh dengan membandingkan capaian output dengan capaian input. Angka capaian efisiensi tersebut kemudian dibandingkan dengan standar efisiensi. Dalam laporan ini standar efisiensi yang dipakai adalah angka capaian efisiensi menurut rencana/target, yaitu bila angka capaian efisiensi sama atau lebih besar dari standar efisiensi, maka kegiatan yang bersangkutan dianggap efisien. Sebaliknya bila angka capaian efisiensi lebih kecil dari standar efisiensi, maka kegiatan tersebut dianggap tidak efisien. Tingkat efisiensi pencapaian sasaran secara umum adalah termasuk kategori efisien. Namun ada beberapa kegiatan yang belum efisien, ketidakefisienan kegiatan-kegiatan tersebut antara lain disebabkan antara lain:

 Kelemahan dalam penetapan target pada indikator output, yang terlalu tinggi.

 Anggaran tersedia sesuai kebutuhan, dan realiasi biaya administrasi tetap dikeluarkan namun realisasi fisik kegiatan masih masih kurang dari yang ditargetkan.

 Kegiatan tidak optimal terealisasi karena pengesahan DPA perubahan baru turun pada bulan Nopember 2014.

 Pembatalan pembangunan fisik.

 Gagal tender dan tender ulang.

Untuk kegiatan-kegiatan yang belum efisien ini, akan dilakukan evaluasi yang lebih mendalam, sehingga kegiatan pada tahun berikutnya dapat lebih efisien, antara lain :

(26)

- Percepatan proses pengadaan barang/jasa di ULP maupun SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Bali.

- Menyusun rencana kerja kegiatan Tahun Anggaran 2014 baik itu bulanan, triwulan, semesteran maupun tahunan yang terintegrasi sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan anggaran kas Tahun Anggaran 2014.

- Mencermati kembali Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan anggaran kas Tahun 2014, bila terdapat kesalahan baik substansi kegiatan maupun kode rekening agar segera direvisi.

2. Efektivitas Kegiatan

Efektivitas kegiatan diartikan sebagai “tingkat kemampuan suatu kegiatan untuk mewujudkan hasil yang diinginkan”. Pengukuran efektivitas kegiatan difokuskan pada capaian indikator outcome dari kegiatan tersebut.

Efektivitas kegiatan di bagi atas dua macam, yaitu: (a) Efektivitas individual kegiatan;

Efektivitas individual kegiatan adalah kemampuan suatu kegiatan mencapai target outcome/benefit/impact yang telah ditetapkan untuk kegiatan yang bersangkutan.

(b) Efektivitas terkait sasaran.

Sedangkan efektivitas terkait sasaran merupakan kemampuan kegiatan bersama-sama dengan kegiatan lain untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategisnya.

2.1) Kegiatan yang Efektif

Suatu kegiatan dikatagorikan efektif bila mampu mencapai angka rata-rata outcome minimal 100 persen. Faktor-faktor pendukung yang dominan sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat terlaksana secara efektif, antara lain adalah tersedianya dana dalam jumlah yang cukup untuk melaksanakan kegiatan serta tingginya komitmen para pelaksana/penanggungjawab kegiatan untuk menghasilkan yang terbaik. Namun perbaikan-perbaikan masih perlu terus dilakukan, antara lain melalui penyempurnaan kualitas indikator kinerja dan peningkatan validitas data realisasi kinerja.

(27)

Kegiatan dinyatakan kurang efektif apabila capaian rata-rata indikator outcome-nya di bawah 100 persen. Kegiatan yang kurang/tidak efektif antara lain disebabkan oleh faktor eksternal yang

uncontrolable, lemahnya kemampuan SDM

pelaksana/penanggungjawab kegiatan, dan lemahnya pembinaan dari atasan langsung. Bagi SDM yang tidak mempunyai kemampuan dalam pengelola kegiatan, akan dilakukan pembinaan/peningkatan pengetahuan/ketrampilan personil melalui kegiatan pendidikan/pelatihan, mengingat Pemerintah Provinsi Bali memandang bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu aset penting yang harus ditingkatkan dan dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai misinya. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan akan dievaluasi secara lebih mendalam mengenai kelangsungannya. Di samping itu, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan langkah-langkah penyempurnaan, antara lain berupa penyempurnaan indikator kinerja, validitas data kinerja, peningkatan kualitas pengendalian dan monitoring, serta peningkatan kemampuan/kualitas atasan langsung dari pelaksana/penanggungjawab kegiatan.

2.3) Kegiatan yang Belum Dapat Diukur Efektivitasnya

Kegiatan yang belum dapat diukur efektivitasnya adalah kegiatan yang belum dirumuskan indikator kinerja outcome-nya. Selama tahun 2014, tidak terdapat kegiatan yang termasuk di dalam katagori ini.

Jadi tidak terdapat hambatan dalam penentuan indikator kinerja hal ini menunjukkan kemampuan pengelola kegiatan sudah memadai dalam merumuskan indikator kinerja kegiatan sesuai pedoman yang berlaku. Pada tahun berikutnya, akan lebih ditingkatkan pengelola kegiatan untuk lebih mampu merumuskan indikator kinerja kegiatan yang dilaksanakannya.

B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Bali (LAKIP) Tahun 2014 memuat data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan realisasi pelaksanaan program dan kegiatan, faktor-faktor yang menjadi permasalahan dan solusi pemecahan masalah secara lebih luas dan mendalam. Untuk itu diperlukan analisis terhadap hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran.

Analisis atas pencapaian sasaran strategis dari indikator kinerja utama selama Tahun Anggaran 2014, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan oleh Gubernur Bali berupa dokumen Penetapan Kinerja

(28)

Pemerintah Provinsi Bali, Indikator Kinerja Utama dan Rencana Kinerja Pemerintah Daerah tentang Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Bali Tahun 2014 dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil.

1. Capaian Indikator Makro

Tujuan pembangunan Provinsi Bali telah ditetapkan dan dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan bahwa arah pembangunan Provinsi Bali telah disusun dalam suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri.

Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja pembangunan daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama adalah ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder pembangunan yang meliputi : Pemerintah, Swasta dan, Masyarakat.

Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator makro, perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan pelaku terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran pencapaian indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Perbandingan Capaian/Realisasi Indikator Makro Provinsi Bali Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014.

No. Indikator Makro 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 1. Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,54 6,60 6,69 6,72 2. Inflasi (%) 4,39 4,71 7,91 8,43 3. PDRB 18,74 22,05 24,60 38,11

4. Penduduk Miskin (jiwa) 166.200 161,0 162,5 195,95 5. Prosentase Penduduk Miskin (%) 4,20 3,95 3,95 4,76 6. Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2,57 Juta Orang 2,95 Juta Orang 2,97 juta orang 3,5 juta orang 7. IPM 72,54 72,62 72,84 74,11

(29)

8. Pendapatan Asli Daerah (Rp.)

2,84 T 2,042 T 2,2 T 2,4 T Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Bali 2014 (data diolah)

1.1 Laju pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali

Perekonomian Bali tahun 2014 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 156,45 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp. 38,11 juta. Ekonomi Bali tahun 2014 tumbuh 6,72 persen lebih tinggi dibanding tahun 2013 sebesar 6,69 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,43 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mengalami pertumbuhan sebesar 19,49 persen, Ekonomi Bali triwulan IV-2014 bila dibandingkan triwulan IV-2013 (y-on-y) tumbuh sebesar 7,88 persen lebih tinggi bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,66 persen. Ekonomi Bali triwulan IV-2014 tumbuh 1,83 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q).

Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi yang tumbuh sebesar 7,17 persen, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh sebesar 4,69 persen dan lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang tumbuh sebesar 2,85 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan didorong oleh Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 23,41 persen. Jika dibandingkan Ekonomi Bali pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,69 persen

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Bali 2010-2014

Sumber : Biro Ekbang Setda Provinsi Bali 2014.

1.2 Laju Inflasi Bali

Tingkat inflasi di Bali pada periode Januari-Desember 2014 menembus angka 8,43 persen karena kenaikan harga bahan bakar minyak

(30)

dan hari raya Natal dan Galungan serta pergantian tahun. Kenaikan inflasi pada periode Januari - Desember tidaklah menjadi kejutan. Sudah memprediksi inflasi akan tinggi. Inflasi Bali sudah mencapai 8,43 persen, karena memang bulan desember dipastikan inflasi akan kencang. Inflasi naik karena ada 4 (empat) faktor, tanpa BBM saja inflasi Bali sudah diperdiksi akan naik karena hari raya Galungan dan Kuningan, Natal, Jelang Tahun Baru dan itu selalu terjadi, ditambah dengan naiknya harga BBM. Perayaan Hari Raya Galungan Kuningan, Natal dan ditambah Tahun Baru yang berturut-turut menyebabkan permintaan bahan kebutuhan pokok meningkat sehingga mendorong pedagang menaikkan harga.

Selain itu, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) semakin menambah tekanan inflasi, terutama kelompok transportasi. Inflasi pada Desember mencapai 2,13 persen, di mana kontribusi inflasi Denpasar 1,99 persen dan Singaraja 2,8 persen. Kalau tidak ada Galungan dan Kuningan mungkin tidak tinggi, tetapi ini tekanannya bertubi-tubi sehingga potensial menyebabkan pedagang menaikkan harga barang dagangan. Diprediksi tingkat inflasi pada awal tahun akan kembali turun seiring kebijakan pemerintah menetapkan harga BBM subsidi sesuai mekanisme pasar. Bagusnya, ada kebijakan dengan penurunan harga BBM itu semacam pemecah ombak. Jika tidak ini masih bisa berlanjut sampai februari sebagai efek domino kenaikan bbm pada November lalu. Jadi dengan kebijakan itu tidak lagi ada alasan menaikan harga. Berikut ini digambarkan tingkat inflasi Provinsi Bali tahun 2010-2014.

Grafik Inflasi Bali 2010-2014

Sumber : Biro Ekbang Setda Provinsi Bali 2014.

1.3 PDRB Bali

Perekonomian Bali tahun 2014 tumbuh sebesar 6,72 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali lapangan usaha

Pembatasan Impor Hortikultura dan peningkatan ekspektasi inflasi terkait rencana kenaikan BBM

Penurunan Pasokan Lokal akibat faktor cuaca, tingginya demand secara nasional

sehingga mempengaruhi jumlah pasokan ke Bali, peningkatan ongkos

angkut karena kenaikan harga BBM bersubsidi

Penurunan Pasokan Lokal akibat faktor cuaca,

tingginya demand, peningkatan ongkos angkut karena kenaikan

harga BBM bersubsidi Kenaikan harga beras dan kelangkaan bumbu-bumbuan akibat tingginya curah hujan % yoy

Curah hujan yang sangat tinggi, berakibat pada penurunan produksi cabai

rawit, bawang putih dan bawang merah ( Efek La

Nina)

Panen Raya Beras Membaiknya

(31)

Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 0,60 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang

tumbuh sebesar 12,43 persen, diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib tumbuh sebesar 10,75 persen, Jasa Pendidikan sebesar 10,58 persen. Struktur perekonomian Bali menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (23,08 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,64 persen) dan Transportasi dan Pergudangan (9,08 persen).

Grafik Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha 2014

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2014.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2014, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 1,27 persen, diikuti Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 0,72 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,63 persen. Tingginya sumber pertumbuhan penyediaan akomodasi dan makan minum tidak terlepas dari meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali yang mencapai 15 persen.

(32)

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2014

1.4 Jumlah Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin

Kemiskinan telah menjadi masalah yang kompleks dan kronis baik di tingkat nasional maupun regional, sehingga penanggulangannya memerlukan strategi yang tepat dan berkelanjutan.

Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini telah memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjadi masalah yang berkepanjangan. Tingkat kemiskinan Bali terus mengalami penurunan. Pada tahun 2010 tingkat kemiskinan Bali berada di 4,88 persen dan menurun di tahun 2011 menjadi 4,20 persen.

Dan di tahun 2012 pemerintah Provinsi Bali menargetkan tingkat kemiskinan Bali dapat menurun lagi menuju angka 3,62 persen, dan di tahun 2012 terealisasi 3,95 persen dari total penduduk Bali. Tahun 2013 tingkat kemiskinan Bali 4,49 persen dan di tahun 2014 tingkat kemiskinan Bali menembus angka 4,76 persen. Tingkat kemiskinan Provinsi Bali tahun 2008-2014 dapat dilihat dalam table berikut.

Tabel Data Perkembangan Penduduk Miskin Di Provinsi Bali (Hasil Susenas) Tahun 2008 - 2014

TAHUN

PENDUDUK MISKIN

JUMLAH JIWA PERSENTASE + / -

JIWA PERSENTASE

(33)

2009 181.730 5,13 - 36.000 - 15,76% 2010 174.940 4,88 - 6.790 - 3,74% 2011 166.230 4,2 - 8.700 - 6,8% 2011*) 183.130 4,59 + 16.900 + 3,9 % 2012 168.780 4,18 - 14.350 - 4,1% 2012*) 160.950 3,95 - 7.830 - 2,3 % 2013 162.520 3,95 + 1.570 +0,97% 2013*) 182.770 4,49 + 24.000 + 14,77% 2014 185.200 4,53 + 2.430 + 1,33% 2014*) 195.950 4,76 + 10.750 + 0,23%

Sumber: BPMPD Prov. Bali 2014.

Penurunan jumlah penduduk miskin merupakan indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari pembangunan ekonomi.

Pemerintah Provinsi Bali telah menjalankan beberapa program peningkatan kesejahteraan seperti Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah maupun Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).

Grafik Tren Kemiskinan Bali 2011 - 2014

Sumber : BPS Provinsi Bali

Daerah perkotaan pada umumnya memiliki jumlah penduduk miskin yang lebih banyak dibandingkan daerah perdesaan. Selisih jumlah penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan pada Maret 2008 cukup tinggi bahkan mencapai dua digit. Selisih jumlah penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan pada Maret 2009 yaitu

Keterangan :

Periode bulan Maret dan *) Periode bulan September

(34)

hanya 2,4 ribu orang. Pada Tahun 2010 terjadi pergeseran jumlah penduduk miskin, dimana jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan mencapai 93,3 ribu orang sedangkan jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan hanya 83,6 ribu orang. Tahun 2011 – Tahun 2013 jumlah penduduk miskin di perkotaan kembali lebih banyak dibandingkan di perdesaan, begitu juga di tahun 2014, dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Perubahan Penduduk Miskin Provinsi Bali 2013-2014

1.5 Kunjungan Wisatawan Asing

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali pada bulan Desember 2014 mencapai 347.370. Angka ini naik sebesar 16,17 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan dengan bulan November 2014, jumlah wisman naik sebesar 17,01 persen. Pada bulan Desember 2014, sebagian besar wisman datang ke Bali melalui bandara. Jumlahnya mencapai 341.111 orang (98,20 persen). Sedangkan yang melalui pelabuhan laut sebanyak 6.259 orang (1,80 persen). Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang melalui Bandara Ngurah Rai naik sebesar 16,44 persen. Sedangkan bila dibandingkan dengan keadaan bulan November 2014 kunjungan tersebut naik 16,08 persen. Wisman yang datang melalui pelabuhan laut pada bulan Desember 2014 naik 107,39 persen dibandingkan bulan November 2014 dan naik sebesar 3,42 persen dibandingkan dengan keadaan bulan Desember 2013.

Tabel Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Pintu Masuk tahun 2014

(35)

Sumber : BPS Provinsi Bali 2014.

Menurut kebangsaan, wisatawan yang paling banyak datang ke Bali adalah dari negara Australia Tiongkok, Malaysia, Singapura, dan Jepang dengan persentase masing-masing sebesar 27,88 persen, 13,51 persen, 7,90 persen, 6,86 persen, dan 6,29 persen. Tabel 2 menyajikan data sepuluh Negara dengan jumlah wisman terbanyak yang berkunjung ke Bali pada bulan Desember 2014.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Bali pada bulan Desember 2014 mencapai 3,40 hari. Jika dibandingkan pada tahun 2013 Rata-rata lama menginap tamu pada bulan Desember 2013 yang mencapai 3,84 hari. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu Indonesia pada bulan Desember 2014 selama 3,05 hari, lebih rendah dibandingkan rata rata lama menginap tamu Asing yang mencapai 3,60 hari. Menurut kabupaten/kota, rata-rata lama menginap tamu tertinggi pada bulan Desember 2014 tercatat di Kabupaten Karangasem selama 4,44 hari dan terendah terjadi di Kabupaten Buleleng, yaitu selama 1,84 hari.

(36)

Grafik di atas menunjukkan tingkat kunjungan wisatawan manca Negara pada tahun 2014 sebanyak 3.418.652 orang (Data sampai dengan bulan November 2014) dan apabila dibandingkan dengan Tahun 2013 s/d bulan yang sama, maka ada kenaikan sebesar 14,74 persen.

Pada tabel di bawah ini menunjukkan bahwa perkembangan wisatawan manca Negara menurut Negara asal wisman dari tahun 2012-2014, bahwa wisatawan manca Negara yang menduduki urutan pertama jumlah nya yang berkunjung ke Bali adalah Australia, yang dari tahun 2012 sampai dengan 2014 terus mengalami peningkatan. Urutan kedua diduduki oelh Negara China dan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 juga mengalami peningkatan jumlah wisatawan nya yang berkunjung ke Bali. Dan urutan ketiga diduduki Negara Jepang di tahun 2012 sampai dengan 2013, namun di tahun 2014 mengalami penurunan jumlah wisatawan asal Negara Jepang yang berkunjung ke Bali.

Lebih lengkap ditunjukkan jumlah kunjungan Wisatawan Manca Negara menurut Negara dan rangking jumlah kunjungan sebagai berikut :

Tabel Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2012-2014

NEGARA 2012 (rank) 2013 (rank) 2014* (rank)

AUSTRALIA 823.821 (I) 826.385 (I) 893.873 (I) CHINA 310.904 (II) 387.533 (II) 539.252 (II) JEPANG 191.836 (III) 208.115 (III) 195.444 (IV) MALAYSIA 179.947 (IV) 199.232 (IV) 197.052 (III) SINGAPURA 120.982 (VI) 138.388 (V) 155.244 (V) KOREA SELATAN 121.846 (V) 134.452 (VI) 131.975 (VI) TAIWAN 96.128 (IX) 126.914 (VII) 106.236 (IX)

2010 2011 2012 2013 2014

2.493.058 2.756.579 2.892.019 3.278.598 3.418.652 4.646.343 5.675.121

6.063.558 6.976.536

(37)

PERANCIS 105.417 (VIII) 125.247 (VIII) 121.431 (VII) INGGRIS 115.429 (VII) 122.406 (IX) 116.790 (VIII) AMERIKA 94.610 (X) 105.863 (X) 100.400 (X) JERMAN 85.331 (XI) 100.663 (XI) 98.486 (XI) RUSIA 77.869 (XII) 79.337 (XII) 66.140 (XIII) BELANDA 62.085 (XIII) 72.341 (XIII) 69.732 (XII) Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2014.

Dengan demikian Bali harus melakukan upaya peningkatan kualitas, termasuk semua komponen pariwisata yang ada di setiap objek wisata di daerah. Terlebih ke depannya, Bali akan menghadapi persaingan bisnis pariwisata yang cukup ketat seiring era globalisasi.

Karena negara-negara yang selama ini memiliki objek wisata terus menggenjot objek wisatanya agar lebih berkualitas dan bagus. Oleh karena itu, warga masyarakat dan komponen pariwisata diharapkan harus bekerja keras untuk menjadi destinasi utama kunjungan wisman. Sehingga dengan upaya itu perekonomian Bali akan semakin hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.6 Indeks Pembangunan Manusia

untuk memperbaiki indeks pembangunan manusia (IPM) Bali dari targetkan sebesar 72,53 dan terealisasi menjadi sebesar 73,53 persen dan mampu masuk sepuluh besar tingkat Nasional dalam tahun 2013, di tahun 2014 IPM Bali mencapai 74,11 masih lebih tinggi dibandingkan dengan capaian Indonesia sebesar 73,81. Secara rinci dapat di lihat pada table berikut.

Tabel Indeks Pembangunan Manusia Indonesia, 2009 - 2013

PROPINSI TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 ACEH 71.31 71.70 72.16 72.51 73.05 SUMATERA UTARA 73.80 74.19 74.65 75.13 75.55 SUMATERA BARAT 73.44 73.78 74.28 74.70 75.01 RIAU 75.60 76.07 76.53 76.90 77.25 JAMBI 72.45 72.74 73.30 73.78 74.35

(38)

SUMATERA SELATAN 72.61 72.95 73.42 73.99 74.36 BENGKULU 72.55 72.92 73.40 73.93 74.41 LAMPUNG 70.93 71.42 71.94 72.45 72.87 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 72.55 72.86 73.37 73.78 74.29 KEPULAUAN RIAU 74.54 75.07 75.78 76.20 76.56 DKI JAKARTA 77.36 77.60 77.97 78.33 78.59

Gambar

Tabel 3.1   Perbandingan  Capaian/Realisasi  Indikator  Makro  Provinsi  Bali  Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014
Grafik     Pertumbuhan Ekonomi Bali 2010-2014
Grafik Inflasi Bali 2010-2014
Grafik Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Praktek Kerja Nyata ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember Dalam

Pada tampilan ini user dapat membaca cerita kebudayaan mengenai suatu provinsi yang dipilihnya dan ketika sudah merasa sudah siap untuk mengikuti kuis, user bisa

Dokumen RKPD menjadi dasar dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2021 yang memuat program-program yang akan dilaksanakan

Pada menjalankan kuasa yang diberikan oleh seksyen 168 Kanun Tanah Negara, notis adalah dengan ini diberi bahawa adalah dicadangkan hendak menggantikan suratan hakmilik yang

Tentang hak pemberian harta terhadap anak subhat berkaitan dengan kedudukannya terhadap harta warisan, di dalam hukum Islam, Muhammad Jawad Mughniyah menyatakan

APBD Kabupaten Rokan Hulu Tahun Anggaran 2020 yang sebelumnya telah dituangkan didalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 7 Tahun 2019 tentang Anggaran

a) Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi. b) Penetapan target

 Kiranya dapat disampaikan himbauan agar para wajib zakat fitri untuk bisa menyegerakan mengeluarkan zakat fitri atau tidak terlalu dekat dengan hari raya Idul Fitri,