• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi minat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 terhadap kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Deskripsi minat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 terhadap kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

i

TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Fransisca Hariani Nikewati

NIM : 021114044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Jangan Meragukan Kemampuanmu Sebelum Kamu Mencoba !!

(Penulis)

Setiap orang pernah mengalami penolakan, kegagalan, tetapi

percayalah bahwa Tuhan telah memberikan kepada kita

masing-masing talenta dan kemampuan khusus untuk bisa berkarya, cobalah

dengan tekun untuk menemukan MUTIARA yang ada pada

dirimu.

(5)

v

Skripsi ini dipersembahkan untuk :

(6)
(7)

vii

VAN LITH MUNTILAN TAHUN AJARAN 2006/2007

TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Fransisca Hariani Nikewati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan hal-hal yang membuat mereka berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Informasi ini berguna sebagai dasar meningkatkan program bimbingan ekstrakurikuler di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang berjumlah 129 siswa. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.

Hasil penelitian ini menggambarkan :

1. Kegiatan yang diminati oleh minimal 25 % siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan frekuensi hal-hal yang membuatnya berminat disajikan dalam Tabel 6. Contohnya : mengikuti retret dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaan kegiatan yang menarik/baik”.

2. Kegiatan yang sangat diminati oleh maksimal 5 % siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan frekuensi hal-hal yang membuatnya berminat disajikan dalam Tabel 7. Contohnya : mengikuti ekaristi harian dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

(8)

viii

EXTRACURRICULAR ACTIVITY DURING ACADEMIC

YEAR OF 2006/2007 AT PANGUDI LUHUR VAN LITH

SENIOR HIGH SCHOOL MUNTILAN

Fransisca Hariani Nikewati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This research aimed to gather the information about kind of extracurricular activities which were attracted the students from the eleventh grade of Pangudi Luhur Van Lith Muntilan academic year of 2006/2007 and things that made them attracted to join the extracurricular activities. This information was useful as the basic foundation to increase the extracurricular guidance at Pangudi Luhur Van Lith Senior High School in Muntilan.

This research was descripyive research that employed survey method. The subject research were the students of Eleventh Grade of Pangudi Luhur Van Lith Senior High School Muntilan which consisted of 129 students. This research instrument was questionnaire.

The result of the research illustrated as follow :

1. Favourable activity for at least 25% eleventh grade student of Pangudi Luhur Van Lith Senior High School in Muntilan academic year of 2006/2007 and things that made them interested were illustrated in table 6. For instance: to be involved in retreat and the evidence that made them interested such as “knowing the advantage of the retreat” and “interesting activities’ management”.

2. Favourable activity for maximum 5% eleventh grade student of Pangudi Luhur Van Lith Senior High School in Muntilan academic year of 2006/2007 and things that made them interested were illustrated in table 7. For instance: joining the daily Eucharist and the evidence which made them interested such as “knowing the advantage and the usage of it”.

(9)

ix

Penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas karunia, berkat dan kekuatan yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si sebagai ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M.A sebagai dosen pembimbing 1 yang telah membimbing dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi penulis.

3. Fajar Santoadi, S. Pd sebagai sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dan sebagai dosen pembimbing 2 yang banyak memberikan masukan dalam membimbing penulis.

4. Br. Albertus Suwarto, S.Pd., FIC sebagai Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang telah memberikan ijin dan kemudahan bagi penulis untuk melakukan penelitian.

5. Dra. Y. Muji Handayani sebagai guru pembimbing SMA pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang telah bersedia memberikan waktu dan perhatiannya ketika penulis melakukan penelitian.

(10)

x

mendoakan dan memberikan perhatian pada penulis selama menyusun skripsi ini.

8. Thomas Aquino Ari Indratama Widiawan yang selalu setia dan sabar memberikan perhatian dan semangat kepada penulis selama menyusun skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan BK angkatan 2002 yang memberikan pengalaman yang berwarna-warni selama berinteraksi di Universitas Sanata Dharma. 10. Semua pihak yang telah membantu praktikan yang tidak dapat praktikan

sebutkan satu per satu.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan berminat dalam pelayanan BK.

Yogyakarta, 27 Maret 2007 Penulis

(11)

xi

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Minat ... 7

1. Pengertian dan Aspek-aspek Minat... 7

2. Macam-macam Minat ... 8

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat... 11

B. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 14

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ... 14

2. Asas Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 15

3. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler ... 16

(12)

xii

B. Subjek Penelitian ... 24

C. Instrumen Penelitian ... 25

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 32

E. Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler yang Diminati oleh Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dan Hal-hal yang Membuatnya Berminat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler ... 36

B. Pembahasan ... 44

BAB V PENUTUP ... 52

A. Ringkasan ... 52

B. Kesimpulan... 58

C. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

DAFTAR LAMPIRAN : LAMPIRAN 1 : Hasil Perhitungan Reliabilitas dan Validitas... 62

LAMPIRAN 2 : Kuesioner Setelah Uji Coba (Penelitian) ... 65

LAMPIRAN 3 : Tabel Data Jawaban Penelitian ... 72

LAMPIRAN 4 : Surat-surat Keterangan ... 79

DAFTAR TABEL : TABEL 1 : Rincian Anggota Populasi Kelas XI SMA Pangudi Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007 ... 29

(13)

xiii

TABEL 5 : Jadwal Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian ... 33 TABEL 6 : Kegiatan yang Diminati oleh Minimal 25 % Siswa

Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dan Frekuensi yang

Membuatnya Berminat ... 37 TABEL 7 : Kegiatan yang Sangat Diminati oleh Maksimal 5 %

Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dan Frekuensi

yang Membuatnya Berminat ... 41 TABEL 8 : Kegiatan yang Tidak Diminati oleh Minimal 50 %

Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dan Frekuensi

(14)

B A B I

P E N D A H U L U A N

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Di sekolah siswa mengikuti kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah, pada jam pelajaran sekolah, yaitu mengikuti mata pelajaran yang diajarkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku untuk mencapai tujuan mata pelajaran yang bersangkutan dan diujikan kepada siswa dalam bentuk tes atau ujian. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang ditentukan oleh guru dan dilakukan di luar jam pelajaran intrakurikuler, bisa dilakukan di lingkungan sekolah atau pun di luar sekolah, dan pada dasarnya bertujuan agar siswa menghayati dan lebih mendalami apa yang dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi pembinaan manusia seutuhnya (Rosari, 2003 : 3).

(15)

apabila siswa mau dan bersedia dibantu oleh orang dewasa (guru) dalam mengembangkan kemampuan, bakat, dan minatnya sesuai dengan potensi yang ia miliki. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan potensi mereka.

Maman (www.pikiran rakyat.com, 20 Januari 2005), membahas manfaat kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa yang mengikutinya. Keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membiasakan siswa terampil mengorganisasi, mengelola, menambah wawasan, memecahkan masalah sesuai dengan karakteristik kegiatan ekstrakurikuler yang digelutinya. Manfaat itu tak hanya dirasakan sewaktu siswa menjadi pelajar, tetapi sampai seterusnya dalam kehidupan bermasyarakat. Siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler keagamaan misalnya, kemungkinan akan aktif dalam kegiatan keagamaan yang diadakan baik di sekolah maupun di tempat tinggalnya.

SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan merupakan sekolah dengan sistem wajib asrama sehingga setelah pulang sekolah para siswa kembali ke asrama. Sekolah ini begitu memperhatikan pengadaan kegiatan ekstrakurikuler supaya siswa dapat mengisi waktu luang mereka dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Pihak sekolah peduli dengan perkembangan siswanya sejalan dengan tujuan SMA Pangudi Luhur Van Lith seperti yang dirumuskan dalam buku Panduan Umum SMA Pangudi Luhur Van Lith (2001 : 3) yaitu:

(16)

yang diperlukan untuk siap melanjutkan ke perguruan tinggi maupun hidup di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, sekolah menawarkan banyak alternatif kegiatan ekstrakurikuler dan siswa diharuskan memilih serta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minatnya. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti siswa akan dinilai oleh guru wali kelas berupa point A, B, C dan D. Hasil penilaian tersebut akan dimasukkan ke dalam raport sebagai bukti keaktifan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Jadi, siswa terkondisi aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Boleh jadi siswa belum mengetahui hal-hal yang membuat mereka berminat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Ada beberapa hal yang membuat siswa berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu bakat, pengaruh sosial, kesadaran akan manfaatnya, penghargaan berupa nilai di raport dan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik. Idealnya siswa berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah karena siswa sendiri ingin mengembangkan bakat, sadar akan manfaatnya, dan senang/tertarik dengan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang bersangkutan.

(17)

B. Rumusan Masalah

1. Kegiatan ekstrakurikuler mana yang diminati oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 ?

2. Hal-hal apa yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

2. Untuk mengetahui hal-hal yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

D. Manfaat Penelitian

1. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

(18)

2. Guru Pembimbing

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing khususnya di SMA Pangudi Luhur Van Lith untuk meningkatkan program bimbingan ekstrakurikuler.

3. Peneliti

Dengan mengetahui minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, peneliti semakin memahami dunia remaja dan kegiatan ekstrakurikuler sehingga jika kelak menjadi guru pembimbing, peneliti memiliki bekal sebagai pembimbing dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler.

E. Definisi Operasional

1. Minat terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah kecenderungan yang relatif menetap dalam diri siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan untuk merasa tertarik dan senang berkecimpung dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh pihak sekolah seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner.

(19)

3. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah yang diadakan baik di sekolah maupun luar sekolah dengan tujuan memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya seperti yang dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner (Depdikbud, 1996 : 4).

4. Kegiatan ekstrakurikuler yang diminati adalah kegiatan ekstrakurikuler yang terhadapnya minimal 25 % menjawab “berminat” atau “sangat berminat”.

5. Siswa SMA Kelas XI adalah siswa SMA Pangudi Luhur Van Lith tahun ajaran 2006/2007 yang umumnya berusia sekitar 17 tahun yang sedang menjalani tahap transisi perkembangan, dari perkembangan masa remaja akhir menuju masa dewasa.

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat pembahasan tentang minat dan kegiatan ekstrakurikuler.

A. Minat

1. Pengertian dan Aspek-aspek Minat

Pengertian minat bertumpang tindih dengan kesenangan. Hurlock (1978:114) menjelaskan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang dia inginkan bila dia bebas memilih. Kesenangan hanya menimbulkan motivasi sementara. Bila remaja mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan kesenangannya saja, lambat laun remaja yang bersangkutan tidak lagi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Minat lebih bersifat tetap karena minat memuaskan kebutuhan remaja. Minat adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang yang bersangkutan.

(21)

ekstrakurikuler sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang baik setelah pulang sekolah maupun hari libur sekolah. Minat remaja didasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah, di masyarakat, serta dari berbagai jenis media massa.

Aspek afektif terlihat dari sikap remaja terhadap kegiatan yang diminatinya. Misalnya remaja mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan perasaan senang dan tidak terpaksa. Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, aspek afektif lebih penting dari pada aspek kognitif dengan alasan (Hurlock, 1978:118) :

a. Perasaan senang dalam mengikuti kegiatan merupakan aspek afektif yang berperan memotivasi tindakan remaja.

b. Bila remaja sudah berminat, aspek afektif cenderung menetap dalam dirinya dibandingkan dengan aspek kognitif. Apabila remaja sudah merasa senang mengikuti salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan yang bersangkutan cenderung akan diikuti secara terus menerus.

2. Macam-macam Minat

(22)

juga dapat memunculkan kegiatan, misalnya apabila remaja memiliki minat untuk melakukan suatu kegiatan ekstrakurikuler yang belum diadakan di sekolah, maka minat remaja tersebut bisa memunculkan kegiatan. Ada berbagai macam minat remaja berkaitan dengan kegiatan ekstrakurikuler, yaitu:

a. Minat terhadap rekreasi, yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan kegiatan yang dapat mengembalikan pikiran, jiwa dan jasmani remaja yang tegang menjadi segar kembali (Mappiare, 1982). Kegiatan intrakurikuler yang diikuti remaja sebagai siswa di sekolah dapat membuat pikiran, jiwa dan jasmaninya tegang. Maka, kegiatan ekstrakurikuler diadakan sekolah supaya dapat menjadi kegiatan selingan bagi siswa pada waktu luangnya.

b. Minat pada prestasi

Bila remaja memiliki prestasi maka ia akan lebih dihargai oleh teman-teman dan lingkungan sosialnya, dan selanjutnya remaja berminat untuk meningkatkan prestasinya. Bila remaja sebagai siswa di sekolah tidak mempunyai prestasi akademik yang menonjol, ia dapat meningkatkan prestasi di bidang lainnya seperti dalam kegiatan ekstrakurikuler.

c. Minat pada kemandirian

(23)

karena itu remaja sangat berminat untuk menunjukkan kemandiriannya pada orang di sekelilingnya, misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka atau Pelajar Pecinta Alam.

d. Minat pada agama

Remaja yang dalam kehidupan sehari-harinya dibesarkan dengan kebiasaan berdoa, misalnya sebelum makan, sebelum tidur dan menceritakan cerita-cerita Alkitab, cenderung mempunyai minat yang lebih besar pada agama dibandingkan dengan remaja yang kehidupan beragamanya terbatas pada pelajaran agama di sekolah saja. Minat ini dapat disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan keagamaan.

e. Minat pada kesehatan

Minat ini timbul karena remaja menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Salah satu cara menjaga kesehatan adalah berolah raga. Minat remaja terhadap kegiatan olah raga dapat disalurkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan olah raga.

f. Minat terhadap lambang status

(24)

dapat menjadi sangat kuat karena ingin mendapat penghargaan dari orang lain (Hurlock, 1978).

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat dapat menimbulkan pengalaman belajar, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, misalnya minat pada kegiatan tertentu dapat mendorong remaja untuk mengikuti kegiatan yang bersangkutan dan memperoleh pengalaman belajar. Pengalaman belajar juga dapat menimbulkan minat dan akan menyadarkan remaja terhadap kegiatan yang ia minati. Bila pengalaman belajar tidak menimbulkan minat pada remaja, mungkin kegiatan yang bersangkutan tidak sesuai dengan bakatnya, tidak sesuai dengan kecakapannya, tidak sesuai dengan kebutuhannya (Ahmadi dan Supriyono,1991:79).

Ada 11 faktor yang dapat mempengaruhi minat remaja untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (Hurlock, 1999:116-119; Rosari, 2003:11) :

(25)

b. Faktor emosional, yaitu faktor rasa puas dan senang terhadap obyek tertentu akan memunculkan minat dalam diri remaja untuk melakukan kegiatan yang menimbulkan rasa puas dan senang.

c. Faktor motif sosial, yaitu faktor yang dapat membangkitkan minat melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kebutuhan sosial. Remaja akan merasa puas dengan dirinya bila ia dapat menyalurkan minatnya untuk bertemu dan berkumpul dengan orang lain. Misalnya, remaja yang senang bertemu dan berkenalan dengan orang baru, senang memiliki teman yang banyak, dan senang berbicara di depan umum, dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bakti sosial, public speaking,dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan sosial.

d. Kesadaran akan manfaat objek minat, yaitu kesadaran remaja akan manfaat kegiatan yang diikutinya.

e. Kekaguman terhadap objek minat, yaitu kekaguman remaja terhadap objek minat karena pengelolaan kegiatannya yang menarik dapat mendukung remaja untuk mengembangkan minatnya terhadap kegiatan yang bersangkutan.

(26)

diterima objek minatnya, maka remaja merasa didukung untuk mengembangkan minatnya.

h. Gengsi dari objek minat, maksudnya sejak kecil, remaja menemukan berbagai objek minat yang bergengsi. Makin bergengsi objek minat yang bersangkutan semakin terdorong remaja untuk meminati objek yang bersangkutan.

i. Harapan orang tua terhadap objek minat, yaitu harapan orang tua terhadap objek minat yang bagus, bergengsi, dan berguna bagi perkembangan remaja akan mempengaruhi sikap remaja terhadap objek minat itu.

j. Bakat, yaitu kemampuan tertentu yang dibawa sejak lahir, misalnya kalau remaja memiliki bakat menyanyi, bakat tersebut dapat dikembangkan dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara/koor. Bila remaja berkeinginan mengembangkan bakatnya tersebut maka ia akan berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paduan suara/koor.

(27)

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat remaja mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :

a. Bakat

b. Pengaruh Sosial/Lingkungan

c. Kesadaran akan manfaat kegiatan yang diminati

d. Penghargaan/komentar dari orang lain berupa pujian atau bila di sekolah dapat berupa nilai di raport

e. Pengelolaan kegiatan yang menarik sehingga menimbulkan minat bagi remaja untuk mengikuti kegiatan yang bersangkutan.

B. Kegiatan Ekstrakurikuler

1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Berikut disajikan beberapa pengertian kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan beberapa sumber yang dikeluarkan Depdikbud.

Depdikbud (1996:4) menyebutkan pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :

(28)

Depdikbud (1994:7) menjelaskan pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau di luar sekolah untuk lebih memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai dari berbagai mata pelajaran.

Depdikbud (1993:15) menyebutkan pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler.

Dari beberapa pengertian kegiatan ekstrakuikuler di atas, peneliti menyimpulkan pengertian kegiatan ekstrakurikuler sebagai kegiatan yang diadakan di luar jam pelajaran tatap muka di kelas dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan atau kemampuan siswa, meningkatkan dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dari berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

2. Asas Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (Depdikbud,1989:9) :

(29)

b. Kegiatan ekstrakurikuler dapat memberi tempat serta mendorong penyaluran bakat dan minat, sehingga siswa akan terbiasa dalam kesibukan-kesibukan yang positif dan bermakna.

c. Kegiatan ekstrakurikuler hendaknya memiliki perencanaan, persiapan, dan pembinaan yang telah diperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler mencapai tujuannya.

d. Para pelaksana kegiatan ekstrakurikuler hendaknya memiliki kemampuan untuk memonitor dan memberikan penilaian.

3. Bentuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan secara perorangan dan kelompok. Kegiatan perorangan dapat memberikan dampak meningkatkan pengetahuan, penyaluran bakat, dan minat siswa. Kegiatan kelompok memberi kesempatan pada siswa untuk hidup bermasyarakat, misalnya homestayataulive-indan bakti sosial (Depdikbud,1989:9).

4. Pembagian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler terbagi atas : kegiatan dalam pengaturan kehidupan di sekolah, kegiatan yang berhubungan dengan rekreasi, kebudayaan, olah raga, dan pelayanan sosial. Semua kegiatan dapat dilakukan di dalam atau di luar sekolah (Winkel dan Hastuti, 2004:575).

(30)

buku Panduan Umum SMA Pangudi Luhur Van Lith kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi 5 bidang dengan rincian sebagai berikut : a. Keagamaan/Iman

1) Mengikuti Kristianitas

Kegiatan ini untuk memperluas wawasan Kegerejaan dan untuk setiap kelas sudah disiapkan materinya.

2) Mengikuti ibadat harian

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa. 3) Mengikuti renungan harian

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa. 4) Mengikuti ekaristi harian

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa. 5) Mengikuti ekaristi insidental

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa. 6) Merayakan Natal bersama

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa. 7) Merayakan Paskah bersama

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa. 8) Mengikuti rekoleksi

(31)

9) Mengikuti retret

Kegiatan ini untuk mengembangkan iman kristiani siswa dan setiap kelas sudah disiapkan materinya.

10) Mengikuti kegiatan Remaja Pencinta Kristus (RPK)

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memupuk rasa kekeluargaan dan persaudaraan, sekaligus menanamkan sikap panggilan bersama dalam menggereja dan masyarakat. Melalui kegiatan RPK masing-masing pribadi diharapkan dapat berbicara dari hati ke hati, saling mendengarkan, meneguhkan, membantu satu sama lain dalam kehidupan bersama.

11) MengikutiLegio Mariae

Kegiatan ini untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam berdoa. 12) Mengikuti Doa Taise

Kegiatan ini untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam berdoa. 13) Mengikuti Pendampingan Iman Anak (PIA)

Kegiatan ini melatih siswa untuk menjadi pewarta sabda dalam Pendampingan Iman Anak.

14) Mengikutihome staydi Paroki sekitar

Kegiatan ini untuk mengenali masyarakat sekitar Paroki dan siswa juga akan mendampingi anak-anak PIA.

15) Mengikuti kegiatan bersahabat dengan orang kecil

(32)

16) Mengikuti kegiatan sebagai lektor

Kegiatan untuk terlibat dalam gereja sebagai lektor untuk membaca kitab suci di depan umat pada saat misa/ibadat.

17) Mengikuti kegiatan napak tilas

Kegiatan ini diadakan untuk mewarisi dan menghayati perjalanan Rm. Van Lith dalam menyebarkan agama Katolik dan membaptis orang dari Muntilan-Borobudur-Sendang Sono. Bentuk kegiatan ini siswa melakukan perjalanan dari Muntilan-Borobudur-Sendang Sono.

b. Intelektual

1) MengikutiPublic Speaking/Sidang Akademi

Kegiatan ini melatih berpikir dan berargumentasi secara logis, mempertanggungjawabkan pendapat atau gagasannya, terampil membaca dan mendengarkan, memahami jalan pikiran orang lain dan menanggapinya secara tepat.

2) Mengikuti KIR (Karya Ilmiah Remaja)

Kegiatan ini melatih siswa untuk dapat menghasilkan karya-karya ilmiah yang berguna bagi kehidupan manusia.

3) Debat danStory Telling

(33)

c. Wawasan Kebangsaan

1) Mengikuti kunjungan ke lembaga pemerintahan (Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif)

2) Mengikuti Wawasan Kebangsaan

Kegiatan ini sudah terprogram dengan baik dan untuk setiap kelas sudah disiapkan materinya. Bentuk kegiatan wawasan kebangsaan

berupa mencari artikel yang berkaitan

IPOLEKSOSBUDHANKAM dan membahasnya.

3) Mengikuti kunjungan ke LSM yang melayani orang kecil dan lemah

4) Mengikuti kunjungan ke lembaga-lembaga keagamaan seperti pesantren, asrama Hindu, asrama Budha

5) Mengikuti bakti sosial

Kegiatan ini bersumber dari motivasi keterlibatan hati siswa terhadap orang kecil, termasuk dalam pencarian dana dengan cara kegiatan “MENCARI UANG” secara kreatif.

6) Mengikutilive-indi masyarakat sekitar Muntilan

(34)

d. Keterampilan

1) MengikutiEnglish Course

Kegiatan mingguan kelompok berbahasa Inggris. Kegiatan ini menggunakan laboratorium bahasa sebagai keterampilan mendengarkan dan berbicara bahasa Inggris. Selain itu, kelompok ini juga mengadakan doa dan ekaristi dalam bahasa Inggris.

2) Mengikuti kegiatan OSIS yang berisi latihan mengembangkan kemampuan kepemimpinan, komunikasi, kecerdasan, ketabahan, keberanian, dan kegigihan

3) Mengikuti kegiatan Asrama yang berisi latihan mengembangkan kemampuan kepemimpinan, komunikasi, kecerdasan, ketabahan, keberanian, dan kegigihan

4) Mengikuti kaderisasi siswa katolik (IPKAM : Ikatan Pelajar Katolik Magelang)

Kegiatan ini membantu siswa untuk berorganisasi, bekerja sama dalam tim, membiasakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam kepanitiaan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan sekolah lain.

5) Mengikuti kegiatan jurnalistik : a) Menerbitkan majalah berkala b) Menerbitkan majalah dinding c) Menerbitkan bulletin

(35)

e) Fotografi

6) Mengikuti apresiasi seni :

a) Mengikuti paduan suara/koor

b) Mengikuti kelompok ekstrakurikuler alat musik piano c) Mengikuti kelompok ekstrakurikuler alat musik gitar listrik d) Mengikuti kelompok ekstrakurikuler alat musik biola e) Mengikuti kelompok ekstrakurikuler alat musik band f) Mengikuti kelompok ekstrakurikuler alat musik karawitan/

campur sari g) Mengikuti teater

h) Mengikuti latihan dan pementasan tari tradisional i) Mengikuti kegiatan dekorasi/lukis

j) Mengikuti kelompok ekstrakurikuler alat musik organ gereja 7) Mengikuti kegiatan olah raga :

a) Basket b) Bola Voli c) Badminton d) Sepak bola e) Renang f) Pimpong

(36)

i) Tunggal Hati Seminari dan Tunggal Hati Maria/THS-THM (bela diri)

8) Mengikuti kegiatan lain : a) Pramuka

b) Papala (Pelajar Pencinta Alam)

e. Minat Akademik

Kegiatan ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan mata pelajaran/bidang studi (intrakurikuler). Bidang studi yang dijadikan kegiatan ekstrakurikuler antara lain :

1) Matematika 2) Bahasa Inggris 3) Biologi

4) Fisika 5) Kimia

(37)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memuat jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian dan analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan hal-hal yang membuat mereka berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yakni siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dengan jumlah 129 siswa.

(38)

Tabel 1 Rincian Anggota Populasi

Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007

Kelas Jumlah Siswa

XI IPA 3 25

XI IPA 2 27

XI IPA 1 26

XI IPS 1 24

XI IPS 2 27

Total Siswa 129

C. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan intrumen “Kuesioner Kegiatan Ekstrakurikuler” yang disusun oleh peneliti berdasarkan Buku Panduan Umum SMA Pangudi Luhur Van Lith periode 2001-2006.

Berikut ini peneliti menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan kuesioner :

(39)

dengan bakat, karena mengikuti teman, karena sadar akan manfaatnya, karena mendapatkan nilai raport, dan karena pengelolaannya menarik/baik.

2. Butir-butir pernyataan dalam kuesioner (sebelum uji coba) terdiri dari 5 jenis kegiatan yaitu :

a. Keagamaan. b. Intelektualitas.

c. Wawasan Kebangsaan. d. Keterampilan.

e. Minat Akademik.

Pada tabel 2 berikut ini akan ditunjukkan kisi-kisi kuesioner jenis kegiatan ekstrakurikuler sebelum uji coba.

Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007

(Sebelum Uji Coba)

Jenis Kegiatan Nomor Item

(Semua Positif)

II. Intelektualitas 18, 19, 20 3

III. Wawasan Kebangsaan 21, 22, 23, 24, 25, 26 6 IV. Keterampilan :

a. Umum

b. Kegiatan jurnalistik c. Apresiasi seni d. Kegiatan olah raga e. Kegiatan lain

27, 28, 29, 30

31a, 31b, 31c, 31d, 31e

32a, 32b, 32c, 32d, 32e, 32f, 32g, 32h, 32i, 32j

33a, 33b, 33c, 33d, 33e, 33f, 33g, 33h, 33i

34a, 34b

30

V. Minat Akademik 35a, 35b, 35c, 35d, 35e, 35f 6

(40)

Kisi-kisi kuesioner setelah uji coba/penelitian dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler SMA Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007

(Setelah Uji Coba/Penelitian)

Jenis Kegiatan Nomor Item

(Semua Positif)

II. Intelektualitas 18, 19, 20 3

III. Wawasan Kebangsaan 21, 22, 23, 24, 25, 26 6 IV. Keterampilan :

a. Umum

b. Kegiatan jurnalistik c. Apresiasi seni d. Kegiatan olah raga e. Kegiatan lain

27, 28, 29, 30

Total Item 62

(41)

4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner a. Validitas

Validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Jenis validitas instrumen penelitian ini adalah validitas isi yaitu suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Kuesioner dibuat sesuai dengan lingkungan sekolah supaya jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan relevan untuk siswa, sekolah dan lingkungan sekitar (Masidjo, 1995:243-244).

Adapun upaya yang dilakukan peneliti untuk mengusahakan validitas dari alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan :

1) Mengkonsultasikan kuesioner kepada dosen pembimbing I, dosen pembimbing II, dosen statistik, dosen penelitian BK, guru Bahasa Indonesia dan guru BK di SMA Pangudi Luhur Van Lith untuk memperhatikan bahasa dan kejelasan isi kuesioner ini.

(42)

coba, peneliti melakukan pengolahan data uji coba dengan bantuan komputer SPSS (Statistical Programme for Social Science). Sebagai kriteria penilaian item digunakan batasan minimal 0,30. Jadi, item yang memiliki harga ≥ 0,30 dianggap valid/sahih. Sedangkan item yang memiliki harga < 0,30 dianggap tidak valid (gugur) tetapi dengan masukan dari dosen pembimbing, item-item yang tidak valid/gugur dipertahankan dengan merevisi setiap item. Hasil uji coba alat penelitian menunjukkan bahwa 40 item valid dan 23 item direvisi. Hasil perhitungan uji coba reliabilitas dan validitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran 1. 3) Pada saat pengisian kuesioner (uji coba), peneliti selalu memberi kesempatan kepada responden untuk menanyakan item-item kuesioner yang kurang dimengerti.

4) Nama siswa sengaja tidak ditulis pada kuesioner dengan tujuan agar siswa merasa aman dan mau mengerjakan dengan jujur sesuai dengan pengalamannya.

b. Reliabilitas

(43)

frekuensinya saja. Pengujian tingkat reliabilitas alat ukur ditempuh dengan :

Langkah 1: Proses perhitungan tingkat reliabilitas alat ukur menggunakan metode belah dua (split-half method) dengan cara memberi skor pada tiap-tiap item; skor-skor yang berasal dari item-item yang bernomor ganjil dimasukkan dalam belahan pertama (X) dan item-item yang bernomor genap dimasukkan dalam belahan kedua (Y). Skor-skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan dan akhirnya diperoleh skor total X dan skor total Y. Untuk menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap, peneliti menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus :

Keterangan rumus :

xy

r = Koefisien korelasi item ganjil dan item genap N = jumlah subyek

X = belahan ganjil Y = belahan genap

(44)

xy

11390950 11108889



12234850 11909401

11502183

Langkah 2 : KorelasiProduct Momentperlu dikoreksi dengan rumus Spearman Brown dengan rumus :

Keterangan rumus :

tt

r = Koefisien reliabilitas

gg

r = Koefisien korelasi item ganjil dan item genap

(45)

Pada tabel 4 berikut ini akan ditunjukkan tabel uji reliabilitas.

Tabel 4 Uji Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 070 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Setelah dikoreksi dengan rumus Spearman Brown, diperoleh koefisien reliabilitas rtt= 0,936. Atas dasar signifikansi 5 % untuk N = 50 , maka

dituntut rtt= 0,279 (dalam tabel). Jadi, taraf reliabilitas yang diperoleh ternyata

signifikan pada taraf signifikansi 5 % ( 0,936 > 0,279 ) dengan kategori sangat tinggi. Jadi, dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel (handal).

D. Prosedur Pengumpulan Data

(46)

Tabel 5 Jadwal Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian

Kelas Tanggal Waktu Jumlah Siswa

XI IPA 3 21 November 2006 07.00 – 07.45 25 XI IPA 2 21 November 2006 08.30 – 09.15 27 XI IPA 1 21 November 2006 09.15 – 10.00 26 XI IPS 1 21 November 2006 10.15 – 11.00 24 XI IPS 2 21 November 2006 11.00 – 11.45 27

Total siswa 129

Sebelum kuesioner dibagikan, peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pengisian kuesioner. Peneliti membagikan kuesioner lalu memberikan penjelasan mengenai petunjuk pengerjaan kuesioner kegiatan ekstrakurikuler. Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan kuesioner dan memberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dimengerti.

(47)

E. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabulasi data, perhitungan frekuensi dan persentase. Proses pengolahan data mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat tabulasi data dan menghitung jumlah responden yang memilih alternatif jawaban jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dan hal-hal yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

2. Menghitung besarnya persentase jawaban setiap alternatif jawaban jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dengan rumus :

Keterangan rumus :

f = frekuensi jawaban subyek N = jumlah siswa

3. Menghitung besarnya persentase jawaban hal-hal yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan rumus :

100  N

f

%

100  N

f

(48)

Keterangan rumus :

f = frekuensi jawaban subyek N = jumlah siswa

4. Menyusun peringkat jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan pengelompokkan 5 jenis kegiatan ekstrakurikuler yang sangat diminati, diminati, cukup diminati dan tidak diminati oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.

5. Menyusun peringkat hal-hal yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dari alternatif jawaban “karena sesuai dengan bakat”, “karena mengikuti teman”, “karena sadar akan manfaatnya”, “karena mendapatkan nilai raport”, dan “karena pengelolaannya menarik/baik”.

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti memaparkan hasil penelitian beserta pembahasannya. Hasil penelitian merupakan jawaban atas masalah yang dikemukakan pada bab I, yaitu :

1. Kegiatan ekstrakurikuler mana yang diminati oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 ?

2. Hal-hal apa yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ?

A. Jenis-jenis Kegiatan Ekstrakurikuler yang Diminati oleh Siswa Kelas XI

SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dan

Hal-hal yang Membuatnya Berminat Mengikutinya

(50)

Dalam tabel 6 disajikan kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh minimal 25 % siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 beserta frekuensi hal-hal yang membuatnya berminat.

Tabel 6 Kegiatan yang Diminati oleh Minimal 25 % Siswa Kelas XI SMA

Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007

dan Frekuensi Hal-hal yang Membuatnya Berminat

Frekuensi dari Hal-hal yang membuat berminat Kegiatan yang Diminati oleh minimal

25 % responden

Sesuai

1. Item 17 : mengikuti kegiatan napak tilas (menghayati perjalanan Rm. Van Lith dalam menyebarkan agama Katolik dan membaptis orang dari Muntilan-Borobudur-Sendang Sono) (47,28 %) 2. Item 9 : mengikuti retret

(41,08 %)

3. Item 7 : merayakan Paskah bersama (39,53 %)

4. Item 6 : merayakan Natal bersama (37,98 %)

5. Item 13 : melakukan Pendampingan Iman Anak (PIA) (37,20 %)

(51)

Frekuensi dari Hal-hal yang membuat berminat Kegiatan yang Diminati oleh minimal

25 % responden

Sesuai

7. Item 14 : mengikutihomestay

di Paroki sekitar (36,43 %) 8. Item 5 : mengikuti ekaristi

insidental (36,43 %)

9. Item 12 : mengiktui doa Taise (34,88 %)

10. Item 2 : mengikuti ibadat harian (31,00 %)

11. Item 8 : mengikuti rekoleksi (30,23 %)

B. Intelektualitas

1. Item 18 : mengikuti Sidang Akademik bentuk kegiatannya berupapublic speaking (47,28 %)

2. Item 19 : mengikuti Karya Ilmiah Remaja (KIR) (31,78 %)

C. Wawasan Kebangsaan

1. Item 26 : mengikutilive-indi masyarakat sekitar Muntilan (48,06 %)

2. Item 25 : mengikuti bakti sosial (39,53 %)

3. Item 24 : mengikuti kunjungan ke lembaga-lembaga keagamaan seperti pesantren, asrama Hindu dan asrama Budha (34,88 %)

(52)

Frekuensi dari Hal-hal yang membuat berminat Kegiatan yang Diminati oleh minimal

25 % responden

Sesuai

4. Item 23 : mengikuti kegiatan kunjungan LSM yang melayani orang kecil dan lemah (34,88 %)

5. Item 21 : mengikuti kunjungan ke lembaga pemerintahan (lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif) (30,23 %)

D. Keterampilan 1. Umum :

a. Item 27 : mengikutiEnglish Course(33,33 %)

b. Item 29 : mengikuti kegiatan asrama (bagi pengurus asrama) untuk melatih kepemimpinan, ketabahan, keberanian, dan kegigihan (31,00 %) c. Item 30 : mengikuti

kaderisasi siswa Katolik (IPKAM) (25,58 %)

2. Kegiatan Jurnalistik a. Item 35 : mengikuti

fotografi (32,55 %) b. Item 32 : menerbitkan

majalah dinding (29,45 %) c. Item 31 : menerbitkan

majalah berkala (28,68 %)

(53)

Frekuensi dari Hal-hal yang membuat berminat Kegiatan yang Diminati oleh minimal

25 % responden

Sesuai

3. Apresiasi Seni

a. Item 38 : memainkan alat musik gitar klasik (29,45 %)

b. Item 40 : memainkan alat musik band (26,35 %)

4. Kegiatan Olah Raga

a. Item 46 : mengikuti basket (29,45 %)

b. Item 48 : mengikuti badminton (29,45 %) c. Item 47 : mengikuti bola

voli (27,13 %) d. Item 53 : mengikuti

taekwondo (26,35 %)

E. Minat Akademik

1. Item 58 : Bahasa Inggris (28,68 %)

2. Item 62 : Akuntansi/Ekonomi (27,90 %)

3. Item 61 : Kimia (26,35 %) 4. Item 59 : Biologi (26,35 %) 5. Item 57 : Matematika (26,35

(54)

Peneliti juga memfokuskan perhatian pada kegiatan yang “sangat diminati” oleh maksimal 5 % responden. Peneliti menetapkan 5% sebagai batas maksimal dengan bertolak dari konsep taraf signifikansi 5 % yang menyatakan bahwa dalam 100 kali kejadian, terjadi hubungan secara kebetulan sebanyak 5 kali kejadian dan hubungan yang secara tidak kebetulan atau sesungguhnya sebanyak 95 kali kejadian (Masidjo:1995).

Dalam tabel 7 disajikan kegiatan ekstrakurikuler yang “sangat diminati” oleh maksimal 5 % siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 beserta frekuensi hal-hal yang membuatnya berminat.

Tabel 7 Kegiatan yang Sangat Diminati oleh Maksimal 5 % Siswa Kelas XI

SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007

dan Frekuensi Hal-hal yang Membuatnya Berminat

Frekuensi dari Hal-hal yang membuat berminat Kegiatan yang Sangat Diminati

oleh Maksimal 5 % Responden

Sesuai

1. Item 4 : mengikuti ekaristi harian (4,65 %)

2. Item 5 : mengikuti ekaristi insidental (misalnya : misa arwah, misa pembukaan/ penutupan tahun ajaran) (3,10 %)

3. Item 10 : mengikuti kegiatan Remaja Pencinta Kristus (RPK) berupa sharing rohani (3,10 %)

(55)

Frekuensi dari Hal-hal yang membuat berminat Kegiatan yang Sangat Diminati

oleh Maksimal 5 % Responden

Sesuai

4. Item 11 : mengikutiLegio Mariae(1,55 %)

5. Item 16 : mengikuti kegiatan sebagai lektor di kapel sekolah (1,55 %)

6. Item 3 : mengikuti renungan harian (0,77 %)

7. Item 2 : mengikuti ibadat harian (0,77 %)

8. Item 1 : mengikuti Kristianitas (mempelajari kitab suci, Konsili Vatikan Gereja dan Panggilan Awam) (0,77 %)

B. Keterampilan 1. Umum :

Item 30 : mengikuti kaderisasi siswa Katolik (IPKAM) (3,10 %) 2. Kegiatan Lain :

(56)

Selain itu, peneliti juga memfokuskan perhatian pada kegiatan yang tidak diminati, yaitu yang dijawab “tidak berminat” oleh minimal 50 % responden. Peneliti menetapkan 50 % sebagai batas minimal dengan bertolak dari konsep PAP tipe II yang menyatakan bahwapassing score adalah 50 % dari total skor yang seharusnya dicapai untuk mendapat nilai D (Masidjo:1995).

Dalam tabel 8 disajikan kegiatan ekstrakurikuler yang tidak diminati oleh maksimal 50 % siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

Tabel 8 Kegiatan Ekstrakurikuler yang Tidak Diminati oleh

Minimal 50 % Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith

Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007

No

Kegiatan yang Tidak Diminati oleh Minimal 50 % Responden

A.

B.

Keagamaan

Item 16 : mengikuti kegiatan sebagai lektor di kapel sekolah (66,66 %)

Keterampilan 1. Apresiasi Seni

a. Item 43 : mengikuti tari tradisional (65,11 %)

b. Item 45 : memainkan alat musik organ gereja (55,81 %)

2. Kegiatan Olah raga

(57)

B. Pembahasan :

Karena keterbatasan peneliti, pembahasan dibatasi pada beberapa hal dari hasil penelitian yang disajikan dalam tabel 6 – 8.

1. Kegiatan yang Diminati oleh Minimal 25 % Siswa Kelas XI SMA

Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dan

Frekuensi Hal-hal yang Membuatnya Berminat (Tabel 6)

Bila meninjau tabel 6 pada kolom frekuensi hal-hal yang membuat berminat, tampak bahwa ada beberapa responden yang menjawab “sesuai dengan bakat”. Hal ini masuk akal karena untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler tertentu dibutuhkan bakat, misalnya kegiatan jurnalistik dan kegiatan olah raga. Menurut Gardner, kegiatan jurnalistik termasuk bakat lingustik, yaitu kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis. Sedangkan kegiatan olah raga termasuk bakat kinestetik-badani, yaitu kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan/keterampilan koordinasi dan fleksibilitas tubuh (Suparno, 2004 : 26, 34).

(58)

adanya orang lain (teman) dapat mempengaruhi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Pada kolom “mendapatkan nilai raport”, masuk akal bahwa cukup banyak siswa yang menyatakan bahwa mereka berminat mengikuti kegiatan ekatrakurikuler tertentu karena mendapat nilai raport. Mendapat nilai baik dalam raport pastilah mereka inginkan.

Berikut ini peneliti membahas berdasarkan kelompok 5 jenis kegiatan ekstrakurikuler :

a. Keagamaan

Dari tabel 6 pada kolom frekuensi hal-hal yang membuat berminat, tampak bahwa sebagian besar responden menjawab “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaannya menarik/baik”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu mengelola/menyajikan kegiatan ekstrakurikuler secara menarik dan mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat dalam bidang kegiatan yang bersangkutan.

(59)

b. Intelektualitas

Dari tabel 6 pada kolom frekuensi hal-hal yang membuat berminat, tampak bahwa sebagian besar responden menjawab “sadar akan manfaatnya” dan “mendapatkan nilai raport”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat untuk mengikutinya. Mendapatkan nilai baik dalam raportnya termasuk salah satu faktor yang penting yang membuat siswa berminat mengikuti suatu kegiatan.

c. Wawasan Kebangsaan

Dari tabel 6 pada kolom frekuensi hal-hal yang membuat berminat, tampak bahwa sebagian besar responden menjawab “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaannya menarik/baik”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu mengelola/menyajikan kegiatan ekstrakurikuler secara menarik dan mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat dalam bidang kegiatan yang bersangkutan.

d. Keterampilan 1) Umum

(60)

“sadar akan manfaatnya”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat dalam bidang kegiatan yang bersangkutan.

2) Kegiatan Jurnalistik

Dari tabel 6 pada kolom frekuensi hal-hal yang membuat berminat, tampak bahwa sebagian besar responden menjawab “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaannya menarik/baik”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu mengelola/menyajikan kegiatan ekstrakurikuler secara menarik dan mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat dalam bidang kegiatan yang bersangkutan.

3) Apresiasi Seni

Dari tabel 6 pada kolom frekuensi hal-hal yang membuat berminat, tampak bahwa sebagian besar responden menjawab “sadar akan manfaatnya”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat dalam bidang kegiatan yang bersangkutan.

4) Kegiatan Olah Raga

(61)

“sadar akan manfaatnya”. Hasil ini menunjukkan pentingnya pengampu kegiatan ekstrakurikuler mampu membuat siswa memahami manfaat kegiatan sehingga siswa berminat dalam bidang kegiatan yang bersangkutan.

e. Minat Akademik

Minat akademik merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan mata pelajaran/bidang studi (intrakurikuler). Waktu untuk mempelajari bidang studi pada jam sekolah rupanya dirasakan sangat terbatas. Untuk lebih memperdalam materi pelajaran pihak sekolah menjadikan beberapa mata pelajaran sebagai kegiatan ekstrakurikuler, yang dimasukkan dalam bidang “minat akademik”. Cukup banyak responden berminat memperdalam materi pelajaran setelah jam pulang sekolah (jam ekstrakurikuler). Kesadaran akan manfaat kegiatan yang bersangkutanlah faktor utama yang membuat mereka berminat. Mereka pastilah ingin juga mendapatkan nilai yang baik dalam raport.

2. Kegiatan yang Sangat Diminati oleh Maksimal 5 % Siswa Kelas XI

SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007

dan Frekuensi Hal-hal yang Membuatnya Berminat (Tabel 7)

(62)

orang) siswa yang sangat berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bersangkutan. Apakah pihak sekolah akan tetap mempertahankan jenis kegiatan ekstrakurikuler tersebut dengan jumlah siswa yang sebegitu sedikit? Peneliti menduga biaya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler yang bersangkutan menjadi terlalu mahal karena pengikutnya sedikit. Adalah tantangan bagi pihak sekolah untuk memikirkan langkah-langkah apa yang dapat membuat siswa berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler yang Tidak Diminati oleh Minimal 50 %

Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun

Ajaran 2006/2007 (Tabel 8)

Hal lain yang menarik untuk peneliti bahas adalah kegiatan ekstrakurikuler yang tidak diminati oleh minimal 50 % responden. Pada tabel 8 dapat dilihat ada beberapa jenis kegiatan esktrakurikuler yang hampir separuh lebih siswa menjawab “tidak berminat” mengikutinya.

a. Keagamaan

(63)

b. Keterampilan 1) Apresiasi Seni

a) Separuh dari jumlah responden tidak berminat mengikuti tari tradisional. Peneliti tidak memiliki data untuk menjelaskan alasan siswa tidak berminat. Kegiatan ini sebenarnya sangat berguna bagi mereka. Dengan mengikuti kegiatan ini mereka melestarikan budaya tari tradisional.

b) Separuh dari jumlah responden juga tidak berminat memainkan alat musik organ gereja. Peneliti tidak memiliki data untuk menjelaskan alasan siswa tidak berminat. Adalah tantangan bagi pendamping kegiatan ini untuk membuat siswa mau berlatih memainkan alat musik organ gereja.

2) Kegiatan Olah Raga

(64)
(65)

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini peneliti menyajikan ringkasan, kesimpulan, dan saran. Bagian ringkasan memuat secara ringkas rumusan masalah, jenis penelitian, subyek penelitian, instrumen penelitian, dan hasil penelitian. Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari masalah yang diteliti. Kemudian disajikan beberapa saran bagi beberapa pihak.

A. Ringkasan

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diminati siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan hal-hal yang membuatnya berminat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan program bimbingan ekstrakurikuler.

Pertanyaan yang ditemukan jawabannya melalui penelitian ini adalah : 1. Kegiatan ekstrakurikuler mana yang diminati oleh siswa kelas XI SMA

Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 ?

2. Hal-hal apa yang membuat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ?

(66)

yang diminati siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan hal-hal yang membuatnya berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang berjumlah 129 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kegiatan Ekstrakurikuler. Instrumen ini disusun oleh peneliti dengan bantuan dari dosen pembimbing dan masukan dari sekolah.

Dalam rangka pengumpulan data peneliti pertama-tama menemui Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan untuk memperoleh persetujuan mengadakan penelitian di sekolah yang bersangkutan. Setelah mendapat persetujuan, peneliti mengadakan uji coba. Setelah peneliti selesai mengolah data uji coba, peneliti mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan. Peneliti mengadakan penelitian berdasarkan waktu dan kesempatan yang diatur dan diberikan oleh pihak sekolah. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah tabulasi data, perhitungan frekuensi, persentase dan penyusunan peringkat.

(67)

a. Keagamaan Contoh :

1) Mengikuti retret dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaan kegiatan yang menarik/baik”.

2) Merayakan Paskah dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaan kegiatan yang menarik/baik”.

b. Intelektualitas Contoh :

1) Mengikuti Sidang Akademik bentuk kegiatannya berupa public speakingdan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “mendapatkan nilai raport”.

2) Mengikuti Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “mendapatkan nilai raport”.

c. Wawasan Kebangsaan Contoh :

(68)

2) Mengikuti bakti sosial dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaan kegiatan yang menarik/baik”.

d. Keterampilan 1) Umum

Contoh :

a) Mengikuti English Course dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

b) Mengikuti kegiatan asrama dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

2) Kegiatan Jurnalistik Contoh :

a) Mengikuti fotografi dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaan kegiatan yang menarik/baik”.

b) Menerbitkan majalah dinding dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya” dan “pengelolaan kegiatan yang menarik/baik”.

3) Apresiasi Seni Contoh :

(69)

b) Memainkan alat musik band dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

4) Kegiatan Olah Raga Contoh :

a) Mengikuti basket dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

b) Mengikuti badminton dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

e. Minat Akademik Contoh :

1) Bahasa Inggris dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

2) Akuntansi/Ekonomi dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

Kegiatan yang sangat diminati oleh maksimal 5 % siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dan frekuensi hal-hal yang membuatnya berminat disajikan dalam Tabel 7 (hal. 41). Berikut ini disajikan beberapa contoh :

a. Keagamaan Contoh :

(70)

2) Mengikuti ekaristi insidental dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

b. Keterampilan Contoh :

1) Mengikuti kaderisasi siswa Katolik (IPKAM) dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

2) Mengikuti pramuka dan hal-hal yang membuatnya berminat antara lain “sadar akan manfaatnya”.

Kegiatan ekstrakurikuler yang tidak diminati oleh minimal 50 % siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 disajikan dalam Tabel 8 (hal. 43) :

a. Keagamaan

Contoh : Mengikuti kegiatan sebagai lektor di kapel sekolah b. Keterampilan

1) Apresiasi Seni Contoh :

a) Mengikuti tari tradisional b) Memainkan alat musik gereja 2) Kegiatan Olah Raga

(71)

B. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan peneliti menyimpulkan :

1. Ada beragam kegiatan ekstrakurikuler yang diminati oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

2. Alasan yang paling sering dikemukakan oleh siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 untuk berminat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah karena mereka menyadari manfaat kegiatan ekstrakurikuler yang bersangkutan dan menganggap pengelolaan kegiatan menarik/baik.

3. Ada kegiatan ekstrakurikuler yang sangat sedikit peminatnya.

C. Saran

Berikut ini disajikan beberapa saran :

1. Untuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendaknya pihak sekolah memperhatikan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang belum optimal, misalnya jumlah pesertanya sedikit dan kegiatan ekstrakurikuler tidak diminati oleh sebagian besar siswa.

2. Untuk Guru Pembimbing

(72)

ekstrakurikuler tertentu yang tidak diminati oleh siswa, misalnya dengan melakukan wawancara dengan siswa sehingga pihak sekolah mengetahui alasan-alasan siswa tidak berminat terhadap kegiatan yang bersangkutan. Dengan demikian pihak sekolah dapat mengambil langkah agar pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan dapat optimal.

3. Pimpinan sekolah dan para guru pembimbing hendaknya berupaya agar kegiatan bimbingan dalam rangka pengembangan diri siswa dijadikan salah satu kegiatan ekstrakurikuler demi tercapainya tujuan kegiatan ekstrakurikuler secara lebih lengkap atau demi berkembangnya kepribadian siswa secara lebih utuh dan optimal.

4. Untuk peneliti lain :

(73)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, H. Abu dan Supriyono, Widodo. (1991).Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Depdikbud. (1984). Bimbingan Karier: Petunjuk Guru untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta

Depdikbud. (1989). Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta

Depdikbud. (1994). Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta

Depdikbud. (1993). Kurikulum Sekolah Menengah Umum Landasan, Program dan Pengembangan. Jakarta

Depdikbud, Dirjen Dikdasmen. Direktorat Pembinaan Kesiswaan. (1996). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan. Jakarta

Gunarsa, Ny. Singgih D. dan Gunarsa, Singgih D. (2003). Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia

Hadi, Sutrisno. (1984). Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Hurlock, E.B. (1978).Perkembangan Anak Jilid 2.Jakarta: Erlangga Hurlock, E. B. (1999).Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Kartono, Kartini. (1991). Bimbingan Bagi Anak dan Remaja yang Bermasalah. Jakarta: Rajawali Pers

Maman. (2005, 20 Januari).Ekstrakurikuler sebagai Pambelajaran Alternatif. www.pikiran rakyat.com

Mappiare, Andi. (1982).Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional

(74)

Panduan Umum SMA Pangudi Luhur Van Lith. (2001). Muntilan: SMA Pangudi Luhur Van Lith

Pedoman Penulisan Skripsi. (2004). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Rosari, E.T Asti. (2003). Survei Jenis-jenis Kegiatan yang Diminati Siswa-Siswi

Kelas I dan II SMU Padma Wijaya Klaten Tahun Ajaran 2002 / 2003 sebagai Masukan Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler dan Bimbingan Ekstrakurikuler. Skripsi Sarjana. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

S, Sukalis. (2003). Deskripsi Masalah-masalah yang Sering Dialami oleh Mayoritas Siswa Kelas II SMU BOPKRI Banguntapan Yogyakarta Tahun Ajaran 2002/2003 dan Implikiasinya terhadap Program Bimbingan Klasikal.Skripsi Sarjana. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Sadiman, Arief Sukadi. (1987). Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Jakarta: Erlangga

Saifuddin, Azwar. (2004).Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Suparno, Paul. (2004).Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, Cara

Menerapkan Teori Multiple Intelligences Howard Gardner. Yogyakarta: Kanisius

Tim Penyusun. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka

Winkel, W.S. (1987).Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia

Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia

(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)

Gambar

Tabel 1 Rincian Anggota PopulasiKelas XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner Jenis Kegiatan EkstrakurikulerSMA Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007(Sebelum Uji Coba)
Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Jenis Kegiatan EkstrakurikulerSMA Pangudi Luhur Van Lith Tahun Ajaran 2006/2007(Setelah Uji Coba/Penelitian)
Tabel 4 Uji Reliabilitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pendidikan karakter di SMA Pangudi Luhur Van Lith dirancang dan dilaksanakan di sekolah maupun di asrama secara integratif melalui

This study was conducted to provide the answers to two research questions: (a) How Sidang Akademi is implemented in Pangudi Luhur Van Lith Senior High School,

Metode deskriptif kuantitatif ini digunakan untuk menentukan bagaimana kemampuan membaca pemahaman pada teks cerpen dan teks berita siswa kelas X SMA Pangudi

Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kepatuhan para penghuni asrama tahun pertama dan tahun kedua terhadap peraturan asrama putra Van Lith Muntilan. Masalah yang dibahas

di SMA Pangudi Luhur van Lith serta hasil uji pengaruh implementasi Total Quality Management (ISO 9001:2008) terhadap motivasi belajar peserta didik secara langsung.. maupun

Untuk menguji pengaruh implementasi TQM (ISO 9001:2008) terhadap motivasi belajar peserta didik melalui profesionalitas guru di SMA Pangudi Luhur Van Lith

Berdasarkan pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu, H0 : tidak ada pengaruh pendidikan kristianitas terhadap karakter siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur van

Dengan adanya rata – rata kenaikan jumlah pendaftar di SMU Van Lith per tahun sebessar kurang lebih 12,5% serta adanya kebijakan dari Yayasan Pangudi Luhur untuk