• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

70

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1. Karakteristik Responden Penelitian

Jumlah responden dalam penelitian ini 130 orang guru dari lima sekolah, yaitu SMA Negeri 57 Jakarta, SMA Negeri 65 Jakarta, SMA Negeri 85 Jakarta, SMA Negeri 101 Jakarta, dan SMA Negeri 112 Jakarta.

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik Kriteria Jumlah Relatif (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 44 33.85

Perempuan 86 66.15 Jumlah 130 100 Usia (tahun) 25 – 35 22 17,00 36 – 45 48 37.00 > 45 60 46.00 Jumlah 130 100 Lama Bekerja (tahun) 10 – 15 20 15.40 16 – 20 38 29.20 > 20 42 55.4 Jumlah 130 100 Tingkat Pendidikan S-1 108 83.00 S-2 22 17.00 Jumlah 130 100 Status Kepegawaian PNS 95 73 Non-PNS 35 27 Jumlah 130 100

Sumber : Data primer setelah diolah

Dari tabel 5.1 karakteristik responden penelitian dihitung berdasarkan kuesioner yang dianalisis dalam penelitian.ini. Karakteristik responden pada penelitian ini dapat diketahui berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja, tingkat pendidikan, dan status kepegawaian.

(2)

71 Berdasarkan jenis kelamin, terdapat 66.18 % perempuan dan 33.85 % laki-laki. Artinya responden atau sampel dalam penelitian ini sebagian besar kaum laki-laki. Berdasarkan usia, terdapat yang berusia 25 sampai dengan 35 tahun sebanyak 17.00 %, yang berusia 36 sampai dengan 45 tahun sebanyak 37.00 % dan yang berusia 46 tahun ke atas sebanyak 46.00 %. Hal ini menggambarkan bahwa rata-rata guru yang mengajar di SMA Negeri Rayon 08 Jakarta Barat dari segi usia guru sudah sangat berpengalaman dan layak menjadi sampel dalam penelitian ini.

Masa kerja yaitu 10 sampai dengan 15 tahun sebesar 15.4 %, 16 sampai dengan 20 tahun sebesar 29.20 % dan di atas 20 tahun sebesar 55.4 %. Hal ini menggambarkan bahwa guru sudah berpengalaman dalam mengajar dan mendidik, dengan demikian diharapkan hasil yang dicapai lebih baik dan maksimal.

Tingkat Pendidkan sarjana (S1) sebear 83.00 %, dan pasca sarjana (S2) sebesar 17 %. Menggambarkan bahwa rata-rata guru yang mengajar di SMA Negeri Rayon 08 Jakarta Barat sudah memenuhi persyaratan bahwa guru yang mengajar di SMA harus minimal berpendidikan S1.

Sedangkan jika dilihat dari status kepegawaian terdapat 73 % pegawai negeri sipil (PNS) dan 27 % non pegawai negeri sipil (Non-PNS). Diharapkan dengan status pegawai negeri sipil guru dapat melaksanan tugas dan kewajibannya dengan baik, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

(3)

72 5.1.2. Karakteristik Variabel Penelitian

Berikut ini disajikan tabel variabel, dimensi, dan indikator penelitian implementasi kurikulum 2013, lingkungan kerja, dan kinerja guru.

Tabel 5.2

Jumlah Item Kuesioner Penelitian

No. Variabel Variabel Dimensi Indikator

1 Implementasi Kurikulum 2013 (X1) 1 4 15

2 Lngkungan Kerja (X2) 1 2 22

3 Kinerja Guru (Y) 1 4 19

Total 3 10 56

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 5.2 dari tiga variabel penelitian terdapat 56 item pernyataan. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 135 paket di lima sekolah, tiap sekolah dibagikan paket kuesioner sesuai dengan proposi jumlah sampel. Dari 135 paket kuesioner yang disebarkan, ternyata yang kembali sebanyak 130 paket, maka peneliti hanya melakukan analisis berdasarkan kuesioner yang masuk saja.

5.1.3. Analisis Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian variabel implementasi kurikulum 2013, lingkungan kerja dan kinerja guru berdasarkan nilai mean ditunjukkan dalam tabel 5.3, sebagai berikut:

(4)

73 Tabel 5.3

Analisis Rata-Rata Mean Variabel dan Dimensi Berdasarkan Angket/Kuesioner

Variabel Dimensi Mean Rata-rata

Variabel Rata-Rata Tertinggi Implementasi Kurikulum 2013 (X1) Karakteristik Kurikulum 2013 (X1_1) 4.03 4.40 4.14 Kegiatan Pembelajaran (X1_2) 4.13 4.33

Penilaian dan Evaluasi (X1_3) 4.38 4.38 Lingkungan Kerja (X2) Lingkungan Fisik (X2_1) 4.19 4.35 4.22 Lingkungan Non Fisik

(X2_2) 4.06 4.59 Kinerja Guru (Y) Kepribadian Guru (Y1) 4.12 4.35 4.10 Kemampuan Berkomunikasi (Y2) 4.39 4.22

Kegiatan Belajar Mengajar (Y3)

4.02 4.42

Etos Kerja (Y4)

4.22 4.44

Sumber data: Lampiran 6, hal. 140

Berdasarkan tabel 5.3, dapat diinterpretasikan bahwa pernyataan responden untuk variabel implementasi kurikulum 2013 menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 4.14, artinya secara umum guru menyatakan setuju dengan implementasi kurikulum 2013, seperti pada aspek karakteristik kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan model penilaian dan evaluasi yang terdapat pada kurikulum 2013. Apresiasi tertinggi pada dimensi penilaian dan evaluasi dengan rata-rata mean 4.38, artinya setuju jika kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh.

(5)

74 Pada variabel lingkungan kerja menghasilkan nilai rata-rata mean sebesar 4.22, artinya secara umum guru setuju jika faktor lingkungan kerja baik fisik ataupun non fisik dapat mempengaruhi kinerja guru. Apresiasi guru tertinggi pada dimensi lingkungan fisik sebesar 4.19, artinya guru setuju bahwa lingkungan fisik lebih berpengaruh terhadap kinerja guru dibanding lingkungan non fisik. Untuk memperoleh hasil yang baik kepala sekolah harus memperhatikan kebersihan tempat kerja, lingkungan kerja terawat, nyaman, kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan LCD di setiap kelas, dan menggunakan sistem penilaian online. Sedangkan indikator tertinggi sebesar 4.59 terdapat pada dimensi lingkungan non fisik, artinya guru setuju bahwa untuk mendapat hasil yang baik, kepala sekolah harus memperhatikan bawahannya.

Sedangkan pada variabel kinerja guru, nilai rata-rata mean sebesar 4.10, artinya secara umum guru menyatakan kemampuannya sangat tinggi dalam hal kepribadian, kemampuan berkomunikasi, kegiatan belajar mengajar, dan etos kerja. Pernyataan tertinggi pada dimensi kemampuan berkomunikasi sebesar 4.39, artinya guru menyatakan kemampuannya tinggi dalam berkomunikasi dalam menyampaikan pendapat dan laporan, menyampaikan ide-ide pengembangan sekolah, dan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti. Sedangkan indikator tertinggi sebesar 4.44, terdapat pada dimensi etos kerja, artinya guru dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang ditetapkan.

(6)

75 5.1.4. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Jika r htung lebih besar dari r tabel maka instrumen pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan valid. Tetapi jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen pernyataan tidak berkolrelasi signifikan terhadap skor total dan dinyatakan tidak valid.

Sedangkan uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Instrumen dpat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dri r tabel atau r kritis product momment.

5.1.4.1 Variabel Implementasi Kurikulum 2013

Hasil uji validitas dan reliabelitas implementasi kurikulum 2013 ditunjukkan dalam tabel 5.4, sebagai berikut:

Tabel 5.4

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Implementasi Kurikulum 2013

No Validitas

Reliabilitas

Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket

1 .277** .112 Valid .632 .112 Reliabel 2 .302** .112 Valid .660 .112 Reliabel 3 .437** .112 Valid .618 .112 Reliabel 4 .636** .112 Valid .578 .112 Reliabel 5 .568** .112 Valid .591 .112 Reliabel 6 .636** .112 Valid .578 .112 Reliabel 7 .568** .112 Valid .591 .112 Reliabel 8 .242** .112 Valid .634 .112 Reliabel 9 .229** .112 Valid .639 .112 Reliabel 10 .244** .112 Valid .637 .112 Reliabel

(7)

76

No Validitas

Reliabilitas

Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket

11 .409** .112 Valid .618 .112 Reliabel

12 .410** .112 Valid .617 .112 Reliabel

13 .329** .112 Valid .629 .112 Reliabel

14 .324** .112 Valid .628 .112 Reliabel

15 .291** .112 Valid .633 .112 Reliabel

Sumber data: Lampiran 2, hal. 114

Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam tabel 5.4, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.112. Karena item 1 sampai dengan 15 nilainya lebih besar dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid.

Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tingggi. Butir yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel implementasi kurikulum 2013 adalah butir item nomor 4 dan 7, yaitu pernyataan “pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 sangat tinggi”, dan pernyataan “dalam pelaksanaan di kelas guru harus memperhatikan kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD-3 dan/atau KD-4.

Tabel 5.5

Reliabilitas Statistik Cronbach Alpha

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.637 15

Sumber data: Lampiran 2, hal. 114

(8)

77 Dari hasil analisis reliabilitas pada tabel 5.5 didapat nilai rata-rata alpha sebesar 0.637. Sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 0.05 dengan jumlah data 130 didapat sebesar 0.112. Karena nilainya lebih dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

5.1.4.2 Variabel Lingkungan Kerja

Hasil uji validitas dan reliabelitas lingkungan kerja ditunjukkan dalam tabel 5.6, sebagai berikut:

Tabel 5.6

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Lingungan Kerja

No Validitas

Reliabilitas

Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket

1 .203* .112 Valid .763 .112 Reliabel 2 .204* .112 Valid .764 .112 Reliabel 3 .263** .112 Valid .777 .112 Reliabel 4 .434** .112 Valid .755 .112 Reliabel 5 .661** .112 Valid .736 .112 Reliabel 6 .566** .112 Valid .739 .112 Reliabel 7 .661** .112 Valid .736 .112 Reliabel 8 .566** .112 Valid .739 .112 Reliabel 9 .181* .112 Valid .764 .112 Reliabel 10 -0.009 .112 - - - - 11 .344** .112 Valid .755 .112 Reliabel 12 .366** .112 Valid .750 .112 Reliabel 13 .451** .112 Valid .749 .112 Reliabel 14 .459** .112 Valid .749 .112 Reliabel 15 0.039 .112 - - - - 16 .442** .112 Valid .755 .112 Reliabel 17 .357** .112 Valid .756 .112 Reliabel 18 .325** .112 Valid .754 .112 Reliabel 19 .337** .112 Valid .753 .112 Reliabel 20 .361** .112 Valid .736 .112 Reliabel 21 .351** .112 Valid .763 .112 Reliabel 22 .661** .112 Valid .764 .112 Reliabel

(9)

78 Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam tabel 5.6, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.112 dapat dilihat bahwa untuk item nomor 10 dan 15 nilainya kurang dari 0.112, maka dinyatakan butir instrumen tersebut tidak valid. Sedangkan pada item-item lainnya nilainnya lebih besar dari 0.112, maka dapat dinyatakan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid.

Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tingggi. Butir item yang yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel ligkungan kerja adalah butir item nomor 5 dan 7, yaitu guru setuju dengan pernyataan “Kelengkapan sarana kerja mendorong semangat kerja saya.”, dan “Penggunaan LCD di setiap kelas memunculkan motivasi belajar siswa dan motivasi kerja guru”.

Tabel 5.7

Reliabilitas Statistik Cronbach Alpha

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.762 20

Sumber data: Lampiran 2, hal. 116

Dari hasil analisis reliabilitas pada tabel 5.7 didapat nilai rata-rata alpha sebesar 0.762. Sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 0.05 dengan jumlah data 130 didapat sebesar 0.112. Karena nilainya lebih dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

(10)

79 5.1.4.3 Variabel Kinerja Guru

Hasil uji validitas dan reliabelitas kinerja guru ditunjukkan dalam tabel 5.8, sebagai berikut:

Tabel 5.8

Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru

No Validitas

Reliabilitas

Cronbach's Alpha if Item Deleted r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket r hitung sig. 0.05, n=130 r tabel Ket

1 .158 .112 Valid .728 .112 Reliabel 2 .623** .112 Valid .690 .112 Reliabel 3 .418** .112 Valid .712 .112 Reliabel 4 .267** .112 Valid .722 .112 Reliabel 5 .246** .112 Valid .723 .112 Reliabel 6 .270** .112 Valid .725 .112 Reliabel 7 .210* .112 Valid .726 .112 Reliabel 8 .623** .112 Valid .690 .112 Reliabel 9 .418** .112 Valid .712 .112 Reliabel 10 .258** .112 Valid .723 .112 Reliabel 11 .245** .112 Valid .724 .112 Reliabel 12 .374** .112 Valid .715 .112 Reliabel 13 .327** .112 Valid .731 .112 Reliabel 14 .473** .112 Valid .708 .112 Reliabel 15 .519** .112 Valid .707 .112 Reliabel 16 .646** .112 Valid .690 .112 Reliabel 17 .519** .112 Valid .707 .112 Reliabel 18 .646** .112 Valid .690 .112 Reliabel 19 .270** .112 Valid .721 .112 Reliabel

Sumber data: Lampiran 2, hal. 117

Berdasarkan data yang ditunjukkan dalam tabel 5.8, masing-masing nilai korelasi dibandingkan dengan nilai r tabel. Dengan taraf signifikansi 0.05 didapat r tabel sebesar 0.112. Karena item 1 sampai dengan 19 nilainya lebih besar dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen tersebut valid.

(11)

80

Item yang mempunyai korelasi positif dengan skor total serta korelasi yang tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tingggi. Butir item yang yang mempunyai validitas tertinggi pada variabel kinerja guru adalah butir item nomor 16 dan 18, yaitu pada pernyataan “dalam hal kedisiplinan, guru patuh terhadap ketentuan yang berlaku dan hadir tepat waktu.”, dan “dalam melaksanakan tugas, guru selalu melakukan inovasi dan kreatif (kemampuan dan kemauan untuk mengadakan pembaharuan melalui olah pikir).

Tabel 5.9

Reliabilitas Statistik Cronbach Alpha

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.724 19

Sumber data: Lampiran 2, hal. 117

Dari hasil analisis reliabilitas pada tabel 5.9 didapat nilai rata-rata alpha sebesar 0.724. Sedangkan nilai r kritis pada signifikansi 0.05 dengan jumlah data 130 didapat sebesar 0.112. Karena nilainya lebih besar dari 0.112 maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir instrumen penelitian tersebut reliabel.

5.1.5. Hasil Uji Persyaratan Analisis 5.1.5.1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Data hasil uji normalitas ditunjukkan dalam tabel 5.10, sebagai berikut:

(12)

81 Tabel 5.10

Hasil Uji Normalitas Variabel

Variabel Kolmogorov-Smirnov

a

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Kinerja Guru .063 130 .200* .981 130 .067 Implementasi Kurikulum 2013 .060 130 .200 * .986 130 .211 Lingkungan Kerja .062 130 .200* .992 130 .696

Sumber data: Lampiran 3, hal. 120

Berdasarkan data dalam Tabel 5.10 pada kolom Kolmogorof-Smirnov

signifikansi untuk kinerja guru sebesar 0.200, implementasi kurikulum 2013 sebesar 0.200 dan lingkungan kerja sebesar 0.200. Ketiga variabel nilainya lebih besar dari 0.05, berarti data pada variabel kinerja guru, implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja berdistribusi normal.

Sedangkan angka statistik kinerja guru, implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja masing-masing besarnya 0.063, 0.060 dan 0.062. Angka ini menunjukkan semakin kecil nilainya maka distribusi data semakin normal.

Gambar 5.1

(13)

82

5.1.5.2. Hasil Uji Linearitas

Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis regresi linear. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity)

kurang dari 0,05. Pengujian linearitas terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk hubungan antara implementasi kurikulum 2013 terhadap kinerja guru, dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru. Data hasil uji linearitas ditunjukkan dalam tabel 5.11 dan 5.12, sebagai berikut:

Tabel 5.11 Hasil Uji Linearitas

Kinerja Guru dan Implementasi Kurikulum 2013

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kinerja Guru * Implementasi Kurikulum 2013 Between Groups (Combined) 9.709 24 .405 7.244 .000 Linearity 8.511 1 8.511 152.398 .000 Deviation from Linearity 1.199 23 .052 .933 .556 Within Groups 5.864 105 .056 Total 15.573 129

(14)

83 Berdasarkan data dalam tabel 5.11 kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi pada linearitas lebih kecil dari 0.05, yaitu antara variabel kinerja guru dan implementasi kurikulum 2013 sebesar 0.000 . Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai hubungan yang linear secara signifikan.

Tabel 5.12 Hasil Uji Linearitas

Kinerja Guru dan Lingkungan Kerja Sum of Squares df Mean Square F Sig. Kinerja Guru * Lingkungan Kerja Between Groups (Combined) 8.982 29 .310 4.700 .000 Linearity 7.563 1 7.563 114.755 .000 Deviation from Linearity 1.419 28 .051 .769 .784 Within Groups 6.591 100 .066 Total 15.573 129

Sumber data: Lampiran 4, hal. 127

Berdasarkan data dalam tabel 5.12 kedua kelompok data menghasilkan nilai signifikansi pada linearitas lebih kecil dari 0.05, yaitu antara variabel kinerja guru dan lingkungan kerja sebesar 0.000 . Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai hubungan yang linear secara signifikan.

5.1.6. Hasil Uji Hipotesis

5.1.6.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja guru.

(15)

84 Hipotesis berbunyi:

H0 : Implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama tidak

berpengaruh terhadap kinerja guru.

Ha : Implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama

berpengaruh terhadap kinerja guru

Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F seperti pada tabel 5.13, sebagai berikut:

Tabel 5.13

Hasil Uji Koefisien Regresi (Uji F) ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.546 2 4.773 100.586 .000a

Residual 6.027 127 .047

Total 15.573 129

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Implementasi Kurikulum 2013 b. Dependent Variable: Kinerja Guru

Sumber data: Lampiran 5, hal. 128

Dari hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 100.586. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan tabel F, dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 130 maka hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3.914. Karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya

implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara berama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru.

Penerimaan hipótesis ini juga dikuatkan dengan nilai signifikansi yang besarnya 0,000 berada di bawah stándar 0.05, berarti ada pengaruh secara signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan implementasi kurikulum 2013 dan

(16)

85 lingkungan kerja secara berama-sama berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja guru.

5.1.6.2 Analisis Korelasi Ganda (R) dan Determinasi (R2)

Analisis korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan secara serentak antara variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan kinerja guru. Nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi korelasi (Sugiyono, 2007), yaitu:

0.00 – 0.199 : sangat rendah 0.20 – 0.399 : rendah 0.40 – 0.599 : sedang 0.60 – 0.799 : kuat 0.80 – 1.000 : sangat kuat

Analisis determinasi (R2) dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara serentak terhadap variabel kinerja guru. Hasil analisis korelasi ganda pada output model summary disajikan pada tabel 5.14, sebagai berikut:

Tabel 5.14 Hasil Analisis

Korelasi Ganda (R) dan Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .783a .613 .607 .21784

Sumber data: Lampiran 5, hal. 128

Berdasarkan tabel 5.14 diperoleh angka R sebesar 0.783, hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan kinerja guru.

(17)

86 Sedangkan nilai R Square pada tabel di atas sebesar 0.613. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar 61.3 %. Atau variasi variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mampu mempengaruhi 61.3 % kinerja guru. Sedangkan sisanya sebesar 38.7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

5.1.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan variabel kinerja guru. Apakah masing-masing variabel independen berhubungan secara positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel kinerja guru, apabila nilai variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mengalami kenaikan atau penurunan. Analisisnya berpedoman pada hasil olah data yang ditunjukkan dalam Tabel 5.15

Tabel. 5.15

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .360 .265 1.357 .177 Implementasi Kurikulum 2013 .519 .080 .493 6.465 .000 Lingkungan Kerja .378 .081 .356 4.672 .000

(18)

87 Berdasarkan Tabel 5.15, dapat dideskripsikan Unstandardized Coefficients (B) parameter konstanta (a) = 0.360, koefisien kompetensi guru (b1) =

0.519, dan koefisien etos kerja (b2) = 0.378. Bila nilai-nilai tersebut dimasukkan

ke dalam persamaan regresi linear berganda, maka:

Keterangan:

Y : Kinerja Guru

X1 : Implementasi Kurikulum 2013

X2 : Lingkungan Kerja

SE : Standard Error

SC β : Standardized Coefficient (Beta) P : Tingkat Signifikan

Persamaan regresi linear di atas digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel kinerja guru apabila nilai variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mengalami kenaikan atau penurunan.

Prediksinya adalah sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 0.360 bermakna jika skor implementasi kurikulum 2013 (X1) dan lingkungan kerja (X2) sama dengan nol, maka skor kinerja guru

sebesar 0.360. Y = 0.360 + 0.519 X1 + 0.378 X2 SE 0.265 0.080 0.081 t hitung 1.357 6.465 4.672 SC β - 0.493 0.356 P 0.177 0.000 0.000

(19)

88 2) Koefisien regresi variabel implementasi kurikulum 2013 sebesar 0.519, bermakna jika variabel lingkungan kerja nilainya tetap dan implementasi kurikulum 2013 mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.519. Koefisien implementasi kurikulum 2013 bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara implementasi kurikulum 2013 dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien implementasi kurikulum 2013 maka semakin naik skor koefisien kinerja guru. 3) Koefisien regresi variabel lingkungan kerja sebesar 0.387, bermakna jika

variabel implementasi kurikulum 2013 nilainya tetap dan lingkungan kerja mengalami kenaikan satu satuan, maka skor kinerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0.387. Koefisien lingkungan kerja bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara lingkungan kerja dengan kinerja guru. Semakin naik skor koefisien lingkungan kerja maka semakin naik skor koefisien kinerja guru.

5.1.6.4 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama berbunyi:

H0 : Secara parsial implementasi kurikulum 2013 tidak berpengaruh terhadap

kinerja guru.

Ha : Secara parsial implementasi kurikulum 2013 berpengaruh terhadap

(20)

89 Berdasarkan data dalam tabel 5.15. Dengan membagi bilangan b1

dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 6.465. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 130 menunjukkan nilai 1.657. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai tabel t, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis pertama yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan implementasi kurikulum 2013 terhadap kinerja guru. Atau dapat diinterpretasikan bahwa koefisien regresi implementasi kurikulum 2013 mempunyai pengaruh positif.

5.1.6.5 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua berbunyi:

H0 : Secara parsial lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja guru.

Ha : Secara parsial lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru

Berdasarkan data dalam tabel 5.15. Dengan membagi bilangan b2

dengan SE maka dihasilkan nilai t hitung sebesar 4.672. Sementara pada tabel t dengan taraf signifikansi 0.05 dan jumlah data 130 menunjukkan nilai 1.657. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini membuktikan bahwa hipótesis kedua yang diajukan dapat diterima, yaitu secara parsial terdapat pengaruh positif signifikan lingkungan kerja terhadap kinerja guru.

(21)

90 5.1.6.6 Matriks Korelasi Antar Dimensi

Untuk mengetahui kekuatan hubungan antar dimensi dari variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja dengan kinerja guru dengan dapat dianalisis dengan melihat korelasi atau hubungannya.

Dalam tabel 5.16 ditunjukkan perbandingan tingkat kekuatan hubungan dan tingkat signifikansi koefisien korelasi antara dimensi dalam variabel.

Tabel. 5.16

Matrik Korelasi Antar Dimensi Dalam Variabel

Variabel Korelasi

Kinerja Guru (Y) Kepribadian

Guru

Kemampuan

Berkomunikasi KBM Etos Kerja

1. Implementasi Kurikulum 2013 (X1) Y1 Y2 Y3 Y4 Karakteristik Kurikulum 2013 Pearson Correlation X1_1 .117 .214 * .644** .558** Sig. (2-tailed) .186 .014 .000 .000 Kegiatan Pembelajaran Pearson Correlation X1_1 .338 ** .417** .538** .753** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 Penilaian dan Evaluasi Pearson Correlation X1_1 .317 ** .261** .091 .178* Sig. (2-tailed) .000 .003 .303 .042 N 130 130 130 130 2. Lingkungan Kerja (X2) Y1 Y2 Y3 Y4 Lingkungan Fisik Pearson Correlation X1_1 .278 ** .437** .759** .877** Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 Lingkungan Non Fisik Pearson Correlation X1_1 .131 .098 .174 * .261** Sig. (2-tailed) .137 .269 .048 .003

Sumber data: Lampiran 7, hal. 135

Berdasarkan tabel. 5.16, dapat diinterpretasikan korelasi yang terjadi antar dimensi-dimensi dalam variabel implementasi kurikulum 2013 (X1) dan

lingkungan kerja (X2) dengan dimensi-dimensi dalam variabel kinerja guru (Y)

(22)

91 1) Dimensi karakteristik kurikulum 2013 berkorelasi kuat dengan dimensi kegiatan belajar mengajar, sebesar 0.644. Artinya kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaannya selama ini dipengaruhi oleh pemahaman guru tentang kurikulum tigkat satuan pendidikan, pengembangan kurikulum, dan sosialisasi implementasi kurikulum 2013. Aspek-aspek yang dapat dipengaruhi antara lain proses pembelajaran, kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan lain, kemampuan dalam menyampaikan materi yang sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa.

2) Dimensi kegiatan belajar mengajar berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja, sebesar 0.753. Artinya dimensi etos kerja dalam pelaksanaannya selama ini dipengaruhi oleh pemahaman guru tentang kurikulum tigkat satuan pendidikan, pengembangan kurikulum, dan sosialisasi implementasi kurikulum 2013. Aspek-aspek yang dapat dipengaruhi antara lain proses pembelajaran, kemampuan guru dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan lain, kemampuan dalam menyampaikan materi yang sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa.

3) Dimensi penilaian dan evaluasi berkorelasi rendah dengan dimensi kepribadian guru, sebesar 0.317. Artinya dimensi penilaian dan evaluasi masih dapat berpengaruh terhadap kepribadian guru. Aspek yang dipengaruhi pada dimansi kepribadian guru antara lain: aspek ketaatan dalam menjalankan ibadah, sikapnya menjadi rujukan dan teladan, dan dalam hal merespon kritik.

(23)

92 Dimensi yang lain berkorelasi di bawah 0.317 sehingga dapat dikatakan tidak ada pengaruhnya terhadap dimensi-dimensi dalam kinerja guru.

4) Dimensi lingkungan fisik berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja guru, sebesar 0.877. Artinya dimensi lingkungan fisik berpengaruh sangat kuat terhadap etos kerja guru guru. Aspek yang dipengaruhi pada dimensi etos kerja guru antara lain: menyelesaikan tugas sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang diharapkan, mampu bekerja sama dalam kepanitiaan, patuh terhadap ketentuan yang berlaku, semangat, inovasi dan kreatif, dan mempunyai motivasi dalam berkarier. Lingkungan fisik juga berkorelasi sangat kuat terhadap kegiatan belajar mengajar guru, sebesar 0.759. Sedangkan antar dimensi yang lain nilainya lemah.

5) Dimensi lingkungan non fisik korelasinya sangat lemah dengan dimensi-dimensi dalam variabel kinerja guru. Yang tertinggi nilainya 0.261, yaitu antara dimensi lingkungan non fisik dengan etos kerja.

5.2 Pembahasan Penelitian

5.2.1. Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 Terhadap Kinerja Guru Variabel implementasi kurikulum 2013 terdiri dari tiga dimensi, yaitu karakteristik kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran, dan penilaian dan evaluasi. Berdasarkan nilai mean pada angket atau kuesioner menunjukkan apresiasi guru tertinggi pada dimensi karakteristik kurikulum 2013. Artinya guru sangat setuju jika dalam implementasi kurikulum 2013 pihak sekolah wajib memiliki dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sebagai pedoman melaksanakan

(24)

93 kurikulum 2013 di sekolah. Guru juga menyatakan selama ini pemahamannya tinggi terhadap kurikulum 2013 setelah mengikuti kegiatan sosialisasi implementasi kurikulum 2013.

Berdasarkan analisis regresi linear berganda, hipotesis yang menyatakan “implementasi kurikulum 2013 berpengaruh terhadap kinerja guru” dapat diterima. Karena t hitung bernilai positif, lebih besar dari nilai t tabel, dan signifikan, maka dapat dikatakan implementasi kurikulum 2013 berpengaruh positif dan signifikan terhaap kinerja guru.

Berdasarkan matrik korelasi, dimensi kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam variabel implementasi kurikulum 2013 berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja dalam variabel kinerja guru. Artinya indikator-indikator dalam dimensi kegiatan belajar mengajar yang dapat meningkatkan etos kerja guru, antara lain: model pembelajaran inqury, pendekatan saintifik, kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi, berpusat pada peserta didik, penerapan berbagai strategi dan metode, penyusunan RPP dan silabus, serta memberikan penguatan dan umpan balik dalam proses pembelajaran di kelas.

Sedangkan indikator-indikator dalam dimensi etos kerja yang dapat meningkat antara lain: guru dapat menyelesaikan tugas sesuai ketentuan dan jadwal yang ditetapkan, guru dapat bekerjasama dengan semua unsur, guru disiplin dan patuh serta hadir tepat waktu, semangat dan mentaati kaidah-kaidah dalam tugas, inovatif dan kreatif, serta mempunyai motivasi dalam bekerja.

(25)

94 5.2.2. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru

Variabel lingkungan kerja terdiri dari dua dimensi, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Berdasarkan nilai mean pada angket atau kuesioner menunjukkan apresiasi guru tertinggi pada dimensi lingkungan fisik. Artinya guru sangat setuju jika dalam lingkungan fisik pihak sekolah memperhatikan kebersihan tempat kerja, lingkungan kerja terawat, nyaman, kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan LCD di setiap kelas, dan menggunakan sistem penilaian online.

Berdasarkan analisis regresi linear berganda, hipotesis yang menyatakan “lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja guru” dapat diterima. Karena t hitung bernilai positif, lebih besar dari nilai t tabel, dan signifikan, maka dapat dikatakan lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhaap kinerja guru.

Berdasarkan matrik korelasi, dimensi lingkungan fisik dalam variabel lingkungan kerja berkorelasi sangat kuat dengan dimensi etos kerja dalam variabel kinerja guru. Artinya indikator-indikator dalam dimensi lingkungan fisik yang dapat meningkatkan etos kerja guru, antara lain: kebersihan tempat kerja, lingkungan kerja terawat, nyaman, kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan LCD di setiap kelas, dan menggunakan sistem penilaian online.

Sedangkan indikator-indikator dalam dimensi etos kerja yang dapat meningkat antara lain: guru dapat menyelesaikan tugas sesuai ketentuan dan jadwal yang ditetapkan, guru dapat bekerjasama dengan semua unsur, guru disipli

(26)

95 dan patuh serta hadir tepat waktu, semangat dan mentaati kaidah-kaidah dalam tugas, inovatif dan kreatif, serta mempunyai motivasi dalam bekerja.

5.2.3. Pengaruh Implementasi Kurikulum 2013 dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Guru.

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru dapat diterima. Karena F hitung bernilai positif, lebih besar dari nilai F tabel, dan signifikan, maka dapat dikatakan implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

Nilai korelasi sebesar 0.783 menunjukkan terjadi hubungan yang kuat antara varibel implementasi kurikulum 2013 dan variabel lingkungan kerja dengan kinerja guru. Sedangkan nilai R Square sebesar 0.613, menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru sebesar 61.3 persen atau variasi variabel implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja mampu mempengaruhi 61.3 persen kinerja guru. Sedangkan sisanya sebesar 38.7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Kesimpulan ini merupakan jawaban dari tujuan penelitian, yaitu mengetahui dan menjelaskan pengaruh implementasi kurikulum 2013 dan lingkungan kerja terhadap kinerja guru.

Gambar

Grafik Normalitas Variabel
Tabel 5.11  Hasil Uji Linearitas
Tabel 5.12  Hasil Uji Linearitas
Tabel 5.14  Hasil Analisis

Referensi

Dokumen terkait

“Saya adalah seorang sarjana pendidikan teknik, yang berasal dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,

Kelompok formal tercipta untuk mencapai tujuan organisasi.Kelompok ini sangat memperhatikan aspek kegiatan kerja yang terkoordinasi.Orang-orang disatukan bersama

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Pemerintah Kota Tegal akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pemeliharaan AC Kantor Bupati , dimana perusahaan saudara termasuk telah dinyatakan

Bila pertanyaan penelitian tidak atau belum memerlukan hipotesis maka tinjauan kepustakaan cukup sampai pada tahap kerangka pemikiran tentang variabel dan indikator

Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan tentang penggunaan kata penghubung dalam adjective clauses yang berfungsi sebagai subjek dengan benar1. Mahasiswa dapat menjawab pertanyaan

5  Macam keputusan Mahasiswa bisa menjelaskan  Mahasiswa memahami

disiplin kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang. Bagi