• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI DESKRIPTIF : BODY IMAGE WANITA DEWASA DINI PASCA KELAHIRAN PERTAMA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI DESKRIPTIF : BODY IMAGE WANITA DEWASA DINI PASCA KELAHIRAN PERTAMA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI DESKRIPTIF : BODY IMAGE WANITA DEWASA DINI PASCA KELAHIRAN PERTAMA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh: Fransisca Krisnawati

NIM: 079114055

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

M otto

Ujian Karakt er yang sejat i bukanlah berapa banyak yang

kit a ket ahui dalam melakukan berbagai macam hal, t api

bagaimana

kit a

bersikap

ket ika

t idak

t ahu

harus

melakukan apa.

( Jhon Holt )

Karakt er

t idak

bisa

dikembangkan

dalam

keadaan

nyaman. Hanya melalui percobaan dan penderit aan, jiwa

bisa diperkuat , ambisi dilahirkan, dan keberhasilan

dicapai.

(5)

v PERSEMBAHAN

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:

TUHAN YESUS dan Ibu MARIA

untuk penyertaan Nya dalam setiap langkah hidupku

BAPAK dan IBU

(6)
(7)

vii

STUDI DESKRIPTIF : BODY IMAGE WANITA DEWASA DINI PASCA KELAHIRAN PERTAMA

Fransisca Krisnawati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan body image berdasarkan aspek-aspek pada wanita dewasa dini pada kelahiran pertama dengan jumlah subyek sebanyak 40 wanita dewasa dini. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur body image wanita dewasa dini adalah skala body image yang dirancang berdasarkan teori dari Thompson, Menzel dan Krawczyk (dalam Cash & Smolack 2011). Pembuatan skala berdasarkan 4 aspek yaitu: global subjektif, afektif, kognitif, dan behavioral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Keseluruhan aitem penelitian berjumlah 60 aitem. Skala tersebut memiliki reliabilitas sebesar 0,971.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean teoritik

(μEmpirik>μTeoritik = 133 > 130). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subyekpenelitian kelompok data, lebih tinggi dari nilai rata-rata teoritik yang berarti bahwa subyek penelitian secara umum memiliki body image yang positif.

(8)

viii

DESCRIPTIVE STUDY: BODY IMAGE OF EARLY ADULT WOMEN AFTER FIRST BIRTH

Fransisca Krisnawati

ABSTRACT

The objective of this study to describe the body image based on some aspects of the early adult women at their first birth with the numbers of participants are 40 early adult women. The instrument used to measure the body image of the early adult women was the scale of body image that was designed based on the theory of Thompson, Menzel, and Krawczyk (Smolack& Cash 2011). The scale was made based on 4 aspects, namely: global subjective, affective, cognitive, and behavioral. The method which was used in this study was quantitative descriptive. The numbers of the whole items used in this study were 60 items. The reliability of the scale was 0.971. The research findings showed that the value of the empirical mean was greater than the value of theoretical mean (Empirical > theoretical = 133>130). The result indicated that the mean of the research subject group was higer than the theoretical mean which can be concluded that the research subjects in this research had positive body image.

(9)
(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan memberi kasih yang sempurna kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul “Studi Deskriptif : Body Image Wanita Dewasa Dini Pasca Kelahiran Pertama” dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan informasi, waktu, tenaga, pikiran dan nasehat serta dukungan yang tiada henti dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih setulusnya kepada:

1. Tuhan Yesus dan Ibu Maria yang sudah memberikan berkat dan kuasanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Orang tuaku, terima kasih atas segala, nasehat, pengertian, dorongan, dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.

3. Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini dan memberikan dukungan kepada penulis.

4. Titik Kristiyani, M. Psi selaku Kaprodi Fakultas Psikologi yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini.

(11)

xi

penulis. Terima kasih juga atas kesabaran dan ketulusannya selama membimbing penulis.

6. Buat Cornelius Ardiantino terima kasih telah setia menemani, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat sehingga skripsi ini dapat selesai.

7. Sahabat-sahabatku: opiek, utadi, stela, putri, ringgo, anggi, intan, nenek, mz andre, nenis, mb ani, mb anas, ermen dan rita terimakasih buat kegilaan dan kekompakannya.

8. Terima kasih juga kepada teman-teman yang bersedia membantu mengisi skala yang telah dibuat oleh penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Terima kasih pula bagi semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu kelancaran studi penulis.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap saran dan kritik terhadap karya tulis ini sehingga di masa yang akan dating karya-karya penulis dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan dunia Psikologi pada khususnya.

Penulis

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORI ... 9

A. Body Image ... 9

(13)

xiii Kelahiran Pertama ... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22

(14)

xiv

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Pelaksanaan Penelitian ... 31

B. Deskripsi SubyekPenelitian ... 31

C. Hasil Penelitian ... 33

1. Uji Normalitas ... 33

2. Kategorisasi Body Image ... 34

3. Deskripsi Kedudukan Masing-Masing Aspek Body Image .... 35

D. Pembahasan ... 36

BAB V. PENUTUP... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Aitem Favorabel dan Unfavorabel ... 25

Tabel 2. Blueprint Body Image ... 25

Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Body Image Setelah Seleksi ... 28

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Skala Body Image ... 29

Tabel 5. Data Faktor Demografi Wanita Dewasa Dini Pasca Kelahiran Pertama... 32

Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian Secara Umum ... 34

Tabel 7. Kategorisasi Body Image ... 35

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A: Skala Try Out ... 43

Lampiran B: Data Try Out ... 51

Lampiran C : Data Penelitian ... 58

Lampiran D : Analisis Reliabilitas ... 64

Lampiran E: Data Penelitian Per Aspek... 74

Lampiran F: Uji Normalitas... 76

Lampiran G: Statistik Diskriptif Body Image ... 78

Lampiran H : Uji t Body Image ... 80

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola kehidupan dan harapan sosial yang baru. Sebagai seorang dewasa mereka diharapkan mampu melakukan penyesuaian diri secara mandiri sehingga ketika mereka menemui kesulitan yang sulit untuk diatasi, mereka enggan untuk meminta pertolongan karena tidak ingin dianggap belum dewasa (Hurlock, 1997).

Pada masa dewasa dini terdapat masa peralihan dari tahapan perkembangan sebelumnya yang memerlukan wawasan untuk dapat beradaptasi dengan baik. Shanahan, Prefeli, dan Mortimer (dalam Papalia, Olds, dan Felman, 2009) menyatakan bahwa pada masa dewasa dini terdapat kematangan fisiologis dan sosiologis seperti telah menemukan identitas diri, menjadi mandiri, membangun komitmen, mengembangkan sistem nilai, dan berkeluarga.

(18)

akan merubah penampilan dan bentuk fisik wanita dewasa dini secara keseluruhan. Pada masa dewasa dini terdapat tugas dan perkembangan yang harus juga dipenuhi dan diselesaikan meliputi pekerjaan, pengakuan sosial, keluarga (Hurlock, 2005). Selain tugas perkembangan, ada juga perubahan peran yang terjadi dan harus dilaksanakan pada wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama (Mercer, 2006). Hal ini berlangsung seiring dengan perubahan fisik yang mungkin terjadi pada wanita dewasa dini pasca kelahiran pertamanya.

Wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama secara umum akan mengalami perubahan pada sisi hormonal (Santrock, 2002) dan fisik, seperti perubahan bentuk payudara, kerontokan rambut, dan perubahan berat badan (Suririnah, 2002). Perubahan yang ada tersebut merupakan perubahan yang mendasar yang terjadi pada wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama.

(19)

Setelah melahirkan umumnya tubuh wanita akan berubah menjadi lebih lebar, perutnya yang masih buncit menyerupai usia kehamilan 4-5 bulan, perut menggelambir dan kendur, panggul yang melebar, serta berat badan masih tersisa 5-30 kg. Keadaan ini dapat memicu rasa frustrasi, terlebih masalah ini tidak mudah diatasi karena umumnya ibu lebih focus pada bayinya. Tidak tersedianya waktu yang cukup untuk mengembalikan atau memperbaiki bentuk tubuhnya serta adanya rasa frustrasi membuka kesempatan bagi para pedagang untuk menjual berbagai obat pelangsing. Wanita dewasa dini yang mengambil jalan pintas dengan mengkonsumsi obat pelangsing yang tidak sedikit yang memiliki efek samping dan berbahaya bagi tubuh (produktop.com). Penggunaan jangka panjang diketahui menyebabkan penglihatan kabur, mulut kering, mual, dan muntah dapat menyebabkan serangan jantung dan kejang-kejang. Angka kematian yang tinggi karena serangan jantung. Hal ini juga dapat menyebabkan insomnia dan gelisah. Meskipun banyak orang yang membeli dan menggunakan pelangsing-badan mereka tidak menyadari kerusakan yang dapat terjadi pada tubuh anda (Tribunnews.com).

(20)

diimbangi dengan informasi yang lengkap seputar efek samping dan bahaya yang terkandung pada obat pelangsing.

Tabloidnova.com menyatakan bahwa obat obatan pelangsing yang di konsumsi dalam jangka panjang memang dapat mempengaruhi hormone kesuburan wanita, haid bisa tidak teratur atau bahkan tidak mendapat haid sama sekali.

Penggunaan produk pelangsing secara berlebihan tampaknya disebabkan oleh negatifnya body image. Grogan (1999) mengartikan body image adalah suatu persepsi, pikiran dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya. Sejalan dengan Grogan, Shilder (dalam Grogan,1999) mengartikan body image merupakan gambaran mengenai tubuh seseorang yang timbul dalam pikiran individu itu sendiri, atau dengan kata lain gambaran tubuh seseorang menurut individu itu sendiri.

(21)

(terlalu gemuk atau kurus), perut (tidak cukup rata), dan pantat (terlalu kurus).

Guslingga (dalam Agustin, 2008) menyatakan bahwa body image dikategorikan menjadi body image positif, di mana orang dengan body image positif akan merasa puas terhadap bentuk, ukuran, dan kondisi tubuhnya, memiliki kepercayaan diri atas dirinya sendiri, memiliki harga diri yang tinggi, dan adanya keyakinan diri dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Sementara, individu dengan katagegori body image negatif akan merasa malu, tidak puas, rendah diri, dan bahkan memicu depresi karena merasa dirinya tidak berharga.

(22)

darah (hipertensi), denyut jantung meningkat, sulit tidur, kejang, penglihatan kabur, gagal ginjal, nyeri dada, gangguan hormon, gangguan pertumbuhan, tukak lambung, kerusakan hati, syok, hingga berujung pada kematian.

Pilihan dan kecenderungan untuk mengkonsumsi obat atau produk pelangsing sebagai cara cepat untuk mendapat bentuk tubuh yang indah dan ideal tidak dapat terlepas dari peranan media massa yang menawarkan produk-produk pelangsing secara berulang dan terus-menerus. Terlebih pada iklan tersebut model yang digunakan adalah model pada usia dewasa dini. Hal ini dapat dijumpai seperti pada iklan Susu WRP yang memperlihatkan seorang wanita dewasa dini mengubah pola konsumsi makanannya dengan susu saja.

(23)

Peneliti memilih wanita dewasa dini karena pada masa ini mereka mulai pada tahap-tahap kehidupan yang baru. Wanita dewasa dini pasca kelahirakan pertama mengalami berbagai perubahan, baik dari tugas perkembangannya (Santrock, 2005), peran sebagai wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama (Mercer, 2006), dan terlebih perubahan pada fisiknya (Suririnah, 2009). Mereka memiliki komitmen tentang karir dan pekerjaan mereka, membina rumah tangga, dan berperan sebagai orang tua. Di sisi lain mereka membutuhkan penyesuaian diri yang baik terhadap kehidupannya dan harapan-harapan yang baru. Penyesuaian diri terutama berkaitan dengan bentuk fisik dan penampilan yang menarik merupakan hal yang penting bagi wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama. Masalah fisik yang dialami adalah perubahan fisik yang berlebih pada kelahiran pertama. Proses-proses perubahan yang terjadi adalah hal yang saling terkait dengan permasalahan body image wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama. Kemampuan beradaptasi dalam memenuhi tugas perkembangan wanita dewasa dini terkait dengan pandangan tentang body image dan wawasan yang dimiliki terhadap hal-hal yang mempengaruhinya.

(24)

B. Perumusan Masalah

Permasalahan yang hendak diteliti yaitu “bagaimana gambaran body image wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan body image wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu psikologi yang berhubungan dengan gambaran body image yang dialami oleh wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama.

b. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi penelitian body imageselanjutnya.

2. Manfaat Praktis

(25)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Body Image

1. Pengertian Body Image

Grogan (1999) mengartikan body image adalah suatu persepsi, pikiran dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya. Sejalan dengan Grogan, Shilder (dalam Grogan,1999) mengartikan body image merupakan gambaran mengenai tubuh seseorang yang timbul dalam pikiran individu itu sendiri, atau dengan kata lain gambaran tubuh seseorang menurut individu itu sendiri.

Ditambahkan pula oleh Shilder (dalam Grogan, 1999) body image terdiri dari pandangan tentang ukuran tubuh (persepsi), penilaian tentang ketertarikan tubuh (pikiran), emosi yang berkaitan dengan bentuk dan ukuran tubuh (perasaan).

Berdasar pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa body image adalah pandangan seseorang terhadap bagian tubuhnya maupun penampilan fisiknya secara keseluruhan berdasar pada persepsi,pikiran dan perasaan yang dimilikinya. Dalam hal ini body image dilihat dari segi self-perception atau persepsi diri.

(26)

multidimensional yang meliputi persepsi diri (self perception) dan sikap perilaku (attitude) seseorang terhadap penampilan dirinya.

Teori Cash,dkk (2004) ini menjelaskan bahwa body image bersifat multidimensional yang berarti tidak hanya melihat sebatas pada pandangan atau persepsi semata, namun juga tentang sikap perilaku seseorang terhadap penampilan fisiknya yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan behavioral.

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa body image adalah pandangan seseorang terhadap bagian-bagian tubuhnya maupun penampilan fisik secara keseluruhan. Hal ini meliputi pandangan tentang tubuh, penilaian tentang tubuh, serta emosi yang dibentuk oleh gambaran tentang tingkat kepuasan individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya yang dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku individu tersebut.

2. Aspek Body image

Pengukuran body image menggunakan aspek-aspek menurut Menzel, Krawczyk dan Thompson (dalam Cash &Smolack 2011). Aspek ini didasarkan pada definisi Cash dkk (2004) yang bersifat multidimensional yang meliputi persepsi diri dan sikap perilaku seseorang terhadap penampilan dirinya. Aspek tersebut terdiri dari:

a. Global subjective yaitu evaluasi menyeluruh terhadap kepuasan tubuh individu

(27)

c. Aspek kognitif yaitu ditandai adanya keinginan atau harapan untuk memiliki tubuh dan berpenampilan lebih baik.

d. Behavioral yaitu tindakan yang berkaitan dengan kebiasaan penilaian tehadap tubuh individu yang umumnya berupa upaya menghindarkan diri dari situasi atau benda yang mengingatkan individu terhadap kondisi tubuhnya

Pengukuran penelitian body image ini menggunakan aspek-aspek global subjective, afektif, kognitif dan behavioral.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Body Image

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan body image menurut Cash dan Pruzinsky (2002) adalah:

a. Media Massa

(28)

b. Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan umpan balik yang diterima mempengaruhi konsep diri seseorang termasuk bagaimana perasaan diri terhadap penampilan fisik. Inilah yang membuat seseorang cemas terhadap penampilan dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi. Umpan balik terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya, pasangan, dan bahkan orang asing dalam hubungan interpersonal mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya positif atau negatif.

c. Kebudayaan

Artwater dan Arkoff (dalam Agustin 2008), menyebutkan kebudayaan atau norma budaya memiliki peranan yang besar dalam mempengaruhi sikap dan tingkah laku yang berkaitan dengan diri dan body image. Konformitas akan tubuh ideal pada suatu daerah dipengaruhi oleh standar budaya setempat tentang apa yang dianggap pantas dan tidak pantas.

(29)

B. Wanita Dewasa Dini

1. Pengertian dan Batasan Usia Wanita Dewasa Dini

Istilah dewasa berasal dari bahasa latin adult yang bermakna ”telah tumbuh menjadi ukuran dan kekuatan yang sempurna”. Orang dewasa dapat disebut sebagai individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya serta siap menerima kedudukan dalam masyarakat (Hurlock, 1997).

Santrock (2002) menyatakan bahwa tanda seseorang telah dewasa bila individu tersebut telah mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap. Masa dewasa dini merupakan masa untuk bekerja dan bercinta, masa untuk menunjukkan kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam pengambilan keputusan.

Papalia dkk (2009) memberi batasan bahwa usia dewasa dini berada pada kisaran usia 20 tahun sampai dengan 40 tahun. Dariyo (2004) usia dewasa muda antara 20 tahun sampai 40 tahun

Dari berbagai uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan; individu dalam masa dewasa dini adalah individu yang berada dalam rentang usia 20 -40 tahun, telah menyelesaikan pertumbuhannya, dan memiliki kemandirian dalam pengambilan keputusan secara mandiri dan mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

2. Ciri Dewasa Dini

(30)

a. Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan

Mereka diharapkan mampu menemukan pola hidup untuk pemenuhan kebutuhan di masa kini dan masa yang akan datang. Dalam hal ini berarti, pria harus menyiapkan bidang kerja sebagai karir mereka, dan wanita menerima tanggung jawab dalam peranannya sebagai ibu dan pengurus rumah tangga.

b. Masa dewasa sebagai masa reproduktif

Pada masa ini orang yang menikah dan cepat memiliki anak dalam awal usia dewasa maka kemungkinan seluruh masa dewasa dininya adalah masa reproduktif.

c. Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah

Masa awal dewasa dini merupakan masa transisi dan masa adaptasi terhadap segala peralihan dan perubahan yang ada, terlebih pada berbagai aspek utama orang dewasa. Mereka akan berupaya beradaptasi dengan perkawinan, peranan sebagai orangtua, dan karier.

d. Masa dewasa dini sebagai masa ketegangan emosional

Emosi yang muncul di masa usia dewasa dini adalah berbentuk keresahan, jika merasa tidak mampu mengatasinya, maka mereka sering terganggu secara emosional.

e. Masa dewasa dini sebagai masa keterasingan sosial

(31)

pemenuhan kebutuhan hidup, dan memiliki sedikit waktu untuk bersosialisasi.

f. Masa dewasa dini sebagai masa komitmen

Saat menjadi dewasa, individu mulai membangun tanggung jawab baru, pola-pola hidup baru, dan membuat komitmen baru.

g. Masa dewasa dini sebagai masa perubahan nilai

Perubahan nilai terjadi karena alasan untuk diterima dalam masyarakat mereka harus mengikuti nilai-nilai yang dianut oleh kelompok masyarakat tersebut.

h. Masa dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri terhadap cara hidup baru dalam hal ini hal yang paling menonjol adalah di bidang orang tua dan perkawinan.

i.Masa dewasa adalah masa bahaya personal dan sosial

Kegagalan dalam menguasai tugas perkembangan masa dewasa dini mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial seseorang. Masalah yang muncul adalah adanya bahaya personal dan sosial meliputi; bahaya fisik dan bahaya sosial. Bahaya fisik yang paling penting dan umum dalam masa dewasa dini adalah bentuk dan penampilan fisik yang kurang menarik yang dapat mempersulit penyesuaian diri pribadi terhadap kehidupan dan mobilitas sosialnya.

(32)

C. Persalinan (Proses Melahirkan) 1. Definisi Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 1998).

2. Perubahan Pasca Melahirkan a. Perubahan Fisik Ibu

Seusai persalinan, tubuh wanita akan mengalami perubahan fisik dan perubahan hormone secara drastis (Santrock 2002) peryataan ini didukung pula oleh dr Suririnah (2009) perubahan fisik yang mungkin terjadi pasca persalinan antara lain payudara yang mengencang dan membesar, rambut rontok, dan berat badan. Kebanyakan wanita akan merasakan ketidak nyamanan.

b. Perubahan Peran Wanita Dewasa Dini

(33)

a) Anticipatory

Saat sebelum wanita menjadi ibu, di mana wanita mulai melakukan penyesuaian social dan psikologis dengan mempelajari segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.

b) Formal

Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran di butuhkan sesuai dengan kondisi sistem sosial

c) Informal

Di mana wanita telah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya

d) Personal

Merupakan peran terakhir, di mana wanita telah mahir melakukan perannya sebagai ibu.

Dapat disimpulkan tahapan dalam melaksanakan peran wanita dewasa dini sebagai ibu adalah anticipatory, formal, informal, dan personal

D.Dinamika Body Image Wanita Dewasa Pasca Kelahiran Pertama

Menurut Hurlock (1997) masa dewasa dini merupakan masa yang penuh dengan permasalahan untuk dihadapi karena masa tersebut merupakan masa penyesuaian diri terhadap cara hidup baru.

(34)

dewasa dini harus mulai beradaptasi dengan tugas baru yakni belajar mengasuh anak. Selain itu wanita dewasa dini juga memiliki tugas lain yang juga memerlukan penyesuaian yakni mengelola rumah tangga seperti dipaparkan oleh Schulnberg, O’Malley, Bachman, dan Johnston (dalam Papalia, dkk., 2009)

Terdapat perubahan dalam bentuk fisik dan peran wanita dewasa pasca melahirkan. Pada fase kehamilan wanita mengalami perubahan bentuk fisik yang mencolok, misalnya dari bertubuh langsing menjadi bertubuh besar dan berat. Setelah melahirkan juga terdapat perubahan pada wanita dewasa dini, baik perubahan fisik maupun perannya (Suririnah, 2009)

Wanita dewasa dini mengalami peran baik pada masa sebelum dan setelah melahirkan. Wanita dewasa mengalami perubahan peran seperti yang disampaikan oleh Mercer (2006) diantaranya adalah anticipatory, formal, informal dan personal.

Wanita dewasa dini juga mengalami perubahan fisik setelah melahirkan. Perubahan fisik tersebut antara lain adalah perubahan ukuran payudara, kerontokan rambut, dan perubahan berat badan (Suririnah, 2009)

(35)

Perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami oleh wanita dewasa dini merupakan bagian dari fase penyesuaian diri terhadap cara hidup baru yang harus dijalani.

Perubahan fisik yang terjadi dapat menimbulkan masalah bagi wanita dewasa dini. Keinginan kembali ke ukuran ideal yang diharapkan selepas proses persalinan sering menjadi hal yang sangat diinginkan bagi sebagian wanita dewasa dini pasca melahirkan. Ketika bentuk tubuh bisa menjadi ideal kembali, wanita beranggapan bahwa dirinya menarik (Hurlock, 1997). Namun sebaliknya, wanita akan beranggapan bahwa diri mereka tidak menarik lagi jika bentuk tubuhnya mengalami perubahan yang mencolok, dengan menjadi lebih gemuk, rambut yang rontok, ukuran payudara yang tidak proporsional setelah melahirkan (Suririnah, 2009).

Salah satu penyebab timbulnya penilaian tentang fisik yang kurang menarik ini lebih disebabkan oleh adanya konsep tentang body image yang berbeda-beda pada tiap individu. Body image adalah suatu konsep yang bersifat subyektif dan mudah berubah melalui pengaruh sosial. Biasanya hal tersebut berkaitan dengan bentuk tubuh, ukuran serta tinggi badan (Charles & Kerr dalam Grogan 1999).

(36)

Media massa baik elektronik maupun nonelektronik menampilkan citra tubuh pasca melahirkan yang ideal yang dapat diterima oleh masyarakat yang ditampilkan secara berulang dan rutin. Media massa menampilkan model-model wanita dewasa dini dengan tubuh ideal dan indah yang menyebabkan para wanita dewasa dini memiliki gambaran tubuh ideal yang harus dimiliki. Di lain sisi, wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama memiliki permasalahan dengan bentuk dan ukuran tubuhnya (Suririnah, 2009). Hal inilah yang menyebabkan wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama memiliki body image negatif.

Hubungan interpersonal baik dari sebaya, pasangan, dan bahkan orang lain, memberikan kontribusi berupa penilaian, umpan balik, dan modeling terhadap ukuran tubuh ideal bagi wanita dewasa dini. Pergaulan dan wawasan wanita dewasa dini memiliki lingkup yang luas, hal ini memungkinkannya untuk berinteraksi dengan banyak pihak seperti teman sebaya, kolega, bahkan orang asing sehingga evaluasi terhadap tubuh yang diterima juga semakin terbuka dan bervariasi. Inilah yang membuat seseorang cemas terhadap penampilan dan gugup ketika orang lain melakukan evaluasi. Umpan balik terhadap penampilan dan kompetisi teman sebaya, pasangan, dan bahkan orang asing dalam hubungan interpersonal mempengaruhi bagaimana pandangan dan perasaan seseorang terhadap tubuhnya positif atau negatif.

(37)

sikap diri yang terkait dengan body image. Perubahan fisik yang dialami wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama memberikan pengaruh yang kuat terhadap penerimaan dirinya. Kesulitan dalam penerimaan diri akan mengakibatkan wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama memiliki body image negatif.

Hal-hal semacam ini sangat mungkin dan wajar terjadi mengingat masa dewasa dini merupakan masa peralihan dari masa remaja yang tentunya membutuhkan penyesuaian, terlebih untuk perubahan yang bersifat drastis dan mungkin permanen pasca melahirkan anak (Hurlock, 1997) .

E. Skema Body Image Wanita Dewasa Pasca Kelahiran Pertama

BODY IM AGE

Wanita Dewasa Dini

Melahirkan

Perubahan:

a. Fisik b. Peran

Media Massa

Hubungan Int rapersonal

(38)

22 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2000), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis maupun kesimpulan yang berlaku secara umum.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah body image pada wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama.

C. Definisi Operasional

Body image adalah pandangan seseorang terhadap bagian-bagian tubuhnya maupun penampilan fisik secara keseluruhan. Hal ini meliputi pandangan tentang tubuh, penilaian tentang tubuh, serta emosi yang dibentuk oleh gambaran tentang tingkat kepuasan individu terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya yang dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku individu tersebut.

(39)

subjective, aspek afektif, aspek kognitif, dan aspek behavioral. Skor total pada body image merupakan petunjuk gambaran tubuh yang tinggi dan rendah. Skor yang tinggi berarti subyek memiliki body image yang positif dan skor yang rendah berarti subyek memiliki body image yang negatif. D. Subyek Penelitian

Pemilihan subyek penelitian sebagai sampel penelitian ini tidak diarahkan pada keterwakilan dalam jumlah/ peristiwa melainkan pada kecocokan konteks teoritis tentang body image wanita dewasa dini.

Teknik pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling, yaitu sampling purposive yang dilakukan di Posyandu. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2000). Adapun pertimbangan-pertimbangan tersebut akan diuraikan dibawah.

Subyek penelitian ini adalah wanita dewasa dini pasca melahirkan. Adapun kriteria pemilihan subyeknya adalah:

a. Wanita Usia Dewasa Dini Pasca Kelahiran Pertama

(40)

Pada penelitian ini melahirkan anak pertama dianggap perlu karena merupakan salah satu faktor yang digunakan untuk memilih subyek penelitian. Hal ini dengan alasan bahwa wanita dewasa dini yang belum pernah melahirkan lalu kemudian melahirkan anak pertama masih memerlukan adaptasi akan perubahan fisik yang drastis pasca melahirkan anak pertama menurut Savitri (dalam Villi, 2007).

b. Memiliki Anak Berusia Bawah Tiga Tahun

Pada penelitian ini ibu yang memiliki anak berusia dibawah tiga tahun merupakan faktor yang digunakan untuk memilih subyekpenelitian. Hal ini dengan alasan bahwa pada usia inilah periode perkembangan anak terus terjadi dimana anak memiliki ketergantungan terhadap orang dewasa Santrock (2007). Pasca melahirkan akan terjadi perubahan fisik Suririnah (2009) dan perubahan peran Mercer (2006). Pada masa inilah seorang ibu ditutut mampu beradaptasi sebaik terhadap perubahan itu.

E. Metode Pengambilan Data

(41)

Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kecenderungan pilihan di tengah (netral). Maka dari itu, alternatif jawaban hanya menggunakan jenjang empat, jawaban netral dihilangkan (Mustafa, 2009). Untuk aitem yang bersifat favorabel diberi skor 4-1 sesuai dengan alternatif jawaban, sedangkan untuk aitem yang bersifat unfavorabel diberi skor dari 1-4 sesuai dengan alternative jawaban. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Skor Aitem Favorable dan Unfavorable

Alternative

Berikut ini adalah blueprint skala body image berdasarkan aspek body image:

1,5,16,25,34,39,45,58 9,19,28,33,41,46,60 15 Afektif 8,4,17,24,35,40,49 10,15,20,32,38,47,50,54 15 Kognitif 2,6,18,23,30,42,48,51 12,14,22,37,44,52,57 15 Behavioral 3,7,11,26,31,43,55 13,21,27,29,36,53,56,59 15

(42)

Kelompok subyek yang dipakai dalam uji coba kali ini adalah wanita dewasa dini pasca melahirkan anak pertama usia batita dengan rentang usia ibu 20-40 tahun. Uji coba penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2012. Subyek uji coba dalam penilitian ini sebanyak 40 orang. Karena keterbatasan jumlah subyek dan waktu dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan jenis uji coba yaitu try out terpakai, dimana hanya dilakukan satu kali saja dalam menyebarkan skala kemudian di analisis secara statistik (Azwar, 2005)

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian 1. Validitas

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi yang terdiri atas validitas muka dan validitas logik. Validitas muka dilakukan untuk membuktikan bahwa penampilan skala sudah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur. Uji Validitas Logik dilakukan untuk menunjukkan bahwa aitem-aitem yang digunakan pada skala dapat mempresentasikan atribut yang hendak diukur (Azwar, 2007). Peneliti menggunakan professional judgement dengan konsultasi kepada dosen pembimbing skripsi untuk memenuhi validitas isi tersebut.

2. Seleksi aitem

(43)
(44)

Tabel 3

Distribusi Aitem Skala Body Image Setelah Seleksi

Aspek Favorable Jmlh Unfav TOTAL

Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan seberapa tinggi suatu instrument dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan kata lain reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur (Mustafa, 2009).

(45)

memiliki konsistensi yang tinggi di antara komponen-komponen yang membentuk tes secara keseluruhan (Azwar, 2005).

Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang memiliki rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti reliabilitasnya semakin rendah. Koefisien yang mencapai angka rxx’=1,00 atau bahkan rxx’=0 tidak pernah dijumpai dalam pengukuran psikologis. Hal ini dikarenakan terdapatnya berbagai sumber error dalam diri manusia dan dalam pelaksanaan pengukuran yang mempengaruhi kecermatan pengukuran. Pengukuran koefisien reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach program SPSS for windows16, reliabilitas skala yang diperoleh sebesar 0,971 sehingga diketahui bahwa reliabilitas memuaskan

Tabel 4

Hasil Reliabilitas Skala Body Image

Koefisien Alpha Cronbach

N Aitem N Subyek

(46)

G. Metode Analisis Data

(47)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2012pada wanita usia dini pasca melahirkan anak pertama. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara membagikan skala penelitian, yaitu skala body image kepada wanita usia dewasa dini yang berusia antara 20 sampai 40 tahun.

Peneliti menggunakan sistem try out terpakai dalam penelitian ini dengan skala Body Image. Penelitian ini dilakukan pada 40 wanita dewasa dini pasca melahirkan anak pertama dengan usia anak batita. Peneliti menyebarkan skala penelitian sebanyak 40 eksemplar sesuai dengan jumlah subyekpenelitian.

B. Deskripsi Subyek Penelitian

(48)

Tabel 5

Data Faktor Demografis Wanita Dewasa Dini Pasca Kelahiran Pertama

(49)

C. Hasil Penelitiaan

1. Uji Normalitas

Data yang telah diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yaitu uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel yang diambil berasal dari distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang menyatakan jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) maka data dalam distribusi normal. Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka data dalam distribusi tidak normal. Berdasarkan hasil analisis dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test SPSS for Windows 16 diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,514 (> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diambil berasal dari sebuah distribusi normal.

(50)

Tabel 6.

Deskripsi Data Penelitian Secara Umum Deskripsi Data Penelitian

N subyek Xmin Xmaks µ SD

Teoritik= 40 52 208 130 21,068

Empirik= 40 98 169 133 21,068

Catatan. Xmin= skor paling rendah subyek pada skala yaitu 1; Xmaks= skor paling tinggi subyekpada skala yaitu 4; SD (Standar Deviasi)= luas jarak sebaran; µ= rata-rata skor maksimum dan minimum.

Berdasarkan hasil analisis deskripif data yang diperoleh bahwa nilai mean empirik (133) lebih tinggi daripada nilai mean teoritik (130). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subyekpenelitian kelompok data, lebih tinggi dari nilai rata-rata teoritik yang berarti bahwa subyek penelitian secara umum memiliki body image yang positif.

2. Kategorisasi Body Image

(51)

Tabel 7 kategori body image sangat tinggi.

3. Deskripsi Kedudukan Masing-Masing Aspek Body image

Berikut ini adalah deskripsi data pada masing-masing aspek body image pada wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama.

(52)

Tabel 8

Deskripsi Data Masing-masing Aspek Body Image Wanita Toritik Empirik

Catatan. Xmin= skor paling rendah subyekpada skala yaitu 1; Xmaks= skor paling tinggi subyek pada skala yaitu 4; μ= rata-rata skor maksimum dan minimum; SD (Standar Deviasi)= luas jarak sebaran; s2= varian; N= jumlah subyek.

Dapat dilihat pada aspek global subjective, nilai mean empirik (38,300) lebih tinggi daripada nilai mean teoritik (37,5). Berikutnya pada aspek afektif, nilai mean empirik (38,725) lebih tinggi daripada nilai mean teoritik (37,5). Pada aspek kognitif nilai mean empirik (24,825) lebih rendah daripada nilai mean teoritik (25).Sedangkan yang terakhir yaitu aspek behavioral, nilai mean empirik (31,700) lebih tinggi daripada nilai mean teoritik (30).

D. Pembahasan

(53)

secara umum memiliki body image yang positif. Hasil yang didapatkan ini berbeda dengan asumsi penelitian yang menyatakan body image wanita dewasa dini pasca kelahiran pertama adalah negatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan body image menurut Cash dan Pruzinsky (2002) adalah faktor hubungan interpersonal, media massa dan budaya menurut Atwater dan Arkoff (dalam Agustin 2008).

(54)
(55)

39 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mean empirik lebih besar dari mean teoritik (μEmpirik > μTeoritik = 133 > 130). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata subyek penelitian kelompok data, lebih tinggi dari nilai rata-rata teoritik yang berarti bahwa subyek penelitian secara umum memiliki body image yang positif.

B. Saran

1. Bagi Wanita Dewasa Dini Pasca Kelahiran Pertama

Melalui hasil yang diperoleh pada penelitian ini yang menyatakan bahwa rata-rata body image pada kelahiran pertama positif. Maka diharapkan agar wanita pasca kelahiran pertama dapat mempertahankan body image mereka yang saat ini positif, sehingga mereka lebih dapat memiliki cara pandang yang positif terhadap tubuhnya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(56)
(57)

41

DAFTAR PUSTAKA

Agustin,R. 2008. Body Image Remaja Wanita Bertato. Dipungut http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/viewFile/110 /106

Agoes Dariyo. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta:Grasindo Azwar, S. 2004. Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2005. Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2008. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Cash, F.Thomas., Morrow A. Jennifer., Hrabosky I. Joshua & Perry A.April. 2004.How Has Body Image Changed? A Cross-Sectional Investigation of College Women and Men From 1983 to 2001. Journal of Consulting and Clinical Psychology 2004, Vol. 72, No. 6, 1081–1089

Cash, F.Thomas & Pruzinsky, Thomas. 2002. Body Image A Handbook of Theory, Research, and Clinical Pratice.New York: The Guilford Press

Cash , F. Thomas & Smolak, Linda. 2011. Body image: A Handbook of Science, Practice, and Prevention, 2nd edn. New York: The Guilford Press.

Grogan, Sarah. 1999. Body image: Understanding Body Dissatisfaction in Men, Women, and Children. London: Roudledge.

Hadi, S. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Hadi, Sutrisno. 2002. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.

Hurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta L Penerbit Erlangga.

Januar, Villi & Putri, Dona Eka. 2007. Citra Tubuh Pada Remaja Putri Menikah Dan Memiliki Anak. diunduh 28 November 2011, dari jurnal .ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/286/22.Pdf. Lidwina . 2012. Solusi Tepat Untuk Kembali Langsing Setelah Melahirkan, Aman

(58)

Mustafa, Zainal. 2009. Mengurangi Variabel Hingga Instrumensasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Naimah, Tri & Pambudi, R. 2008.Pengaruh Komparasi Sosial Pada Public Figure Di Media Massa Terhadap Body Image Remaja Di Kecamatan. dipungut19 September 2011, dari Patikraja,Kabupaten Banyumas. Jurnal. Kabupaten Banyumas. eprints.ums.ac.id/ 1287/ 1/4.Pdf.

Nurgiyantoro, dan Fatah. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta. Papalia, E. Diane., Olds, W. Sally.,&Feldman, R. Duskin. 2009. Human

Development: Perkembangan Manusia. Edisi ke 2.Jakarta: Salemba Humanika.

Purwandari, A. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah & Profesionalisme. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGP.

Santrock, J. W. 2002. Life Span Development Jilid & 2, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak, Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga Saptiani,D.2010. Hubungan Antara Citra Tubuh Dengan Harga Diri Pada TPR

(TELKOMSEL PERSONAL REPRESENTATIVE) Di

TELKOMSEl.dipunguthttp://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psycholog y/article/viewFile/906/863

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, Alfabeta : Bandung. Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Suririnah.2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan.Jakarta: Gramedia.

(59)

43

LAMPIRAN A

Skala

Try Out

(60)

SKALA PENELITIAN

Disusun oleh : Fransisca Krisnawati

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(61)

Kepada : Yth. Ibu Di tempat

Dengan Hormat,

Di tengah kesibukan Ibu saat ini, perkenankanlah saya memohon bantuan Ibu untuk meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner berikut ini. Kuesioner ini disusun dalam rangka mencari data untuk menyelesaikan skripsi sarjana. Oleh karena itu, sangat diharapkan Ibu mengisi kuesioner ini sesuai dengan keadaan, perasaan, dan pikiran Ibu.

Dalam mengisi kuesioner ini tidak ada jawaban yang salah dan semua jawaban akan dijamin kerahasiaannya. Saya mohon Ibu mengisi data pribadi yang telah disediakan dengan lengkap. Sebelum dan sesudahnya, saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.

Peneliti,

(62)

Identitas Diri

1.

Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban benar atau salah dan semua jawaban yang Anda berikan akan dijamin kerahasiaannya.

2.

Skala ini terdiri dari 60 pernyataan mengenai kondisi Anda pasca kelahiran anak pertama. Nyatakanlah pendapat Anda dengan memberi tanda ( ) pada kolom yang tersedia

Kolom 1 (SS) adalah jika Anda ”Sangat Setuju” dengan penyataan tersebut

Kolom 2 (S) adalah jika Anda ”Setuju” dengan pernyataan tersebut

Kolom 3 (TS) adalah jika Anda ”Tidak Setuju” dengan pernyataan

(63)

No. Pernyataan SS S TS STS 1. Saya puas dengan tinggi badan saya saat ini

2. Bentuk tubuh saya sudah sesuai dengan keinginan saya 3. Saya tidak pernah malu atau takut jika harus

menimbang berat badan

4. Saya bangga dengan bentuk dan kaki saya

5. Saya puas dengan bentuk pantat saya yang masih terlihat menarik dan kencang

6. Saya tidak ingin memperbaiki ukuran perut saya karena sudah sesuai dengan keinginan saya

7. Saat selalu memperhatikan perut saya yang ramping saat berkaca

8. Bentuk tubuh saya membuat lebih percaya diri dalam pergaulan

9. Saya merasa tidak puas dengan tinggi badan saya saat ini

10. Bentuk tubuh saya saat ini membuat saya tidak percaya diri

11. Saya sering mengenakan celana pendek agar dapat melihat kaki saya yang indah

12. Saya menginginkan bentuk tubuh saya seperti model

15. Saya malu dengan bentuk dan ukuran kaki saya

16. Bentuk dan ukuran payudara saya membuat saya puas

(64)

No. Pernyataan SS S TS STS 18. Saya tidak ingin melakukan diet karena tubuh saya

sudah sesuai dengan yang saya ingin kan

19 Saya merasa tidak puas dengan bentuk pantat saya yang masih terlihat kurang menarik

20. Saya tidak nyaman dengan proporsi payudara saya saat ini

21. Saya menghindari kaca yang dapat memperlihatkan bentuk perut saya yang tidak ideal

22. Saya berharap mampu mengubah bentuk tubuh saya agar terlihat lebih menarik

23. Saya tidak ingin memperbaiki ukuran payudara saya karena sudah sesuai dengan keinginan saya

24. Saya merasa bangga dengan bentuk pinggul saya 25. Saya puas dengan bentuk kaki saya yang ideal

26. Payudara saya terlihat indah saat saya menggunakan pakaian yang ketat

27. Saya sering mengenakan celana panjang agar bentuk kaki saya tidak terlihat

28. Bentuk dan ukuran payudara saya tidak memuaskan 29. Saya selalu menghindari pakaian yang dapat

memperjelas bentuk payudara saya

30. Ukuran pantat saya saat ini sudah sesuai dengan keinginan saya dan tidak ingin mengubahnya

31. Saya sering mengenakan model celana yang dapat memperlihatkan bentuk pinggul saya yang ramping

32. Saya merasa minder dengan bentuk pinggul saya saat ini 33. Saya tidak puas dengan bentuk kaki saya saat ini

34. Proporsi pinggul dengan tubuh saya membuat saya merasa puas

(65)

No. Pernyataan SS S TS STS 36. Saya selalu menghindari motif pakaian yang dapat

memperjelas bentuk pinggul saya yang kurang ideal 37 Seandainya mungkin saya ingin mengubah bentuk

payudara saya

38 Saya merasa kurang percaya diri dengan bentuk pantat saya saat ini yang kurang menarik

39 Saya puas dengan bentuk perut saya yang ramping dan menarik

40. Saya merasa bangga dengan perut saya yang ramping 41 Saya tidak puas dengan proporsi pinggul dan tubuh saya

secara keseluruhan

42. Saya tidak ingin menambah tinggi badan saya karena sudah sesuai dengan harapan saya

43. Saya tidak perlu menggunakan high heels untuk

46. Bentuk perut saya kurang memuaskan

47. Saya merasa tidak nyaman dengan ukuran perut saya saat ini

48. Saya memang menginginkan lingkar pinggul seperti yang saya miliki sekarang

49. Saya merasa bangga dengan ukuran tinggi badan saya yang sekarang

(66)

No. Pernyataan SS S TS STS 51. Saya tidak berharap memiliki bentuk kaki seperti teman

saya karena kaki saya sudah sesuai dengan keinginan saya

52. Seandainya mungkin saya ingin ukuran tinggi badan saya ditambah

53. Saya menggunakan high heels untuk menunjang tinggi badan saya yang kurang ideal

54. Saya merasa tertekan dengan berat badan saya saat ini 55. Saya selalu memakai celana atau pakaian yang bisa

memperjelas lekuk tubuh saya yang indah

56. Saya malas menghadiri kegiatan sosial karena merasa malu dengan penampilan saya yang tidak menarik 57. Saya harap ukuran pinggul saya proporsional dengan

bentuk tubuh saya

58. Saya puas dengan penampilan saya secara keseluruhan karena tampak menarik

59. Saya tidak pernah memakai celana atau pakaian yang bisa memperjelas lekuk tubuh saya yang kurang ideal 60. Saya merasa tidak puas dengan bentuk tubuh saya

(67)

51

(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)

58

(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)

64

LAMPIRAN D

Analisis

(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)

VAR00043 131.0250 428.999 .546 .970

VAR00045 131.1500 429.874 .558 .970

VAR00046 131.1500 428.541 .614 .970

VAR00047 131.1750 432.558 .451 .971

VAR00048 131.1500 427.362 .663 .970

VAR00049 131.0000 427.897 .687 .970

VAR00050 130.9750 425.922 .629 .970

VAR00051 130.9750 431.358 .591 .970

VAR00052 131.1750 431.430 .433 .971

VAR00053 131.0000 426.615 .515 .971

VAR00054 130.8000 427.344 .620 .970

VAR00056 130.5750 428.866 .477 .971

VAR00058 130.9500 429.997 .601 .970

VAR00059 131.1000 429.631 .523 .970

(90)

74

LAMPIRAN E

(91)

No Subyek

Global

Subyektive Afektif Kognitif Behavioral Skor Total

(92)

76

LAMPIRAN F

(93)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR00001

N 40

Normal Parametersa Mean 133.5500

Std. Deviation 21.06881

Most Extreme Differences

Absolute .129

Positive .129

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z .819

Asymp. Sig. (2-tailed) .514

(94)

78

LAMPIRAN G

(95)

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation

VAR00001 40 98.00 169.00 1.3355E2 21.06881

Valid N

(96)

80

LAMPIRAN H

Hasil

(97)

One-Sample Statistics

N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

(98)

82

LAMPIRAN I

(99)

Descriptives

Descriptive Statistics

Gambar

Tabel 1. Skor Aitem Favorabel dan Unfavorabel ......................................
Tabel 1 Skor  Aitem Favorable dan Unfavorable
Tabel 3
Hasil Reliabilitas Skala Tabel 4 Body Image
+6

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan evaluasi ini, guru juga dapat mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan melalui kegiatan evaluasi ini pula

Hasil dari deskripsi observasi yang dilakukan di siklus I, dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan seperti berikut: a). Kemahiran Guru: 1) Kemampuan

Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas XI-IPA-4 SMAN 12 Bandung Melalui Teknik Bermain Peran.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Terhadap keberatan setelah berakhirnya masa sanggah tidak dapat di terima dan dianggap sebagai aduan;. Demikian Kami sampaikan atas perhatiannya di ucapkan

dalam berbagai macam aplikasi pemanfaatan, yaitu sebagai biosida untuk pertanian maupun industri, sebagai bahan aktif pada cat antifouling, stabilisasi panas dan

Gambar 1 menunjukkan bahwa pola hubungan antara harga saham INDF dengan variabel indikator ekonomi yaitu inflasi, kurs dan suku bunga adalah non linier sehingga dimungkinkan

Penelitian yang dilakukan oleh Van Tendeloo dan Vanstraelen (2005) untuk perusahaan privat (tidak terdaftar), menemukan bahwa perbedaan kualitas audit antara perusahaan audit Big

Kegiatan : Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Paket Pekerjaan : Biaya Kebersihan (Cleaning Service) RSUD.. Lokasi :