• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA KELUARGA Tn.S DENGAN KELUARGA BERENCANA DI DESASEMONDO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA KELUARGA Tn.S DENGAN KELUARGA BERENCANA DI DESASEMONDO KECAMATAN GOMBONG - Elib Repository"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHANBELAJAR PADA KELUARGA Tn.S DENGAN KELUARGA BERENCANA

DI DESASEMONDO KECAMATAN GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh: DWI ISWANTI

A01301843

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

iv PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

KTI, Agustus 2016

Dwi Iswanti1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.S DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR DI DESA

SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

Latar Belakang: Keluarga Berencana (KB) adalah usaha suami istri untuk mengukur jumlah dan jarak anak dengan menggunakan kontrasepsi dan perencanaan keluarga. Pada pasangan usia subur (PUS) kendala untuk memilih alat kontrasepsi terkait dengan keuntungan dan kerugian, untuk itu perlu dilakukannya pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan PUS. Tujuan Penulisan: untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan belajar.

Asuhan Keperawatan: Saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2016, pukul 11.00 WIB didapatkan data klien mengatakan masih bingung untuk memilih penggunaan KB yang akan digunakan, ibu klien mengatakan memiliki riwayat DM, jarang berolahraga, kaki terasa kaku dan kesemutan. Intervensi dan implementasi yang dilakukan melakukan pendidikan kesehatan mengenai alat kontrasepsi, dan mengajarkan senam kaki DM. Hasil evaluasi hari keempat di dapatkan keluarga sudah lebih faham mengenai metode kontrasepsi, dan sanam kaki.

Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dalam keluarga, sehingga dapat memudahkan PUS untuk pemilihan alat kontrasepsi.

(5)

v DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM

MUHAMMADIYAH GOMBONG SCHOOL OF HEALTH SCIENCE Nursingg care report, August 2016

Dwi Iswanti1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns

NURSING CARE OFFULFILLING LEARNINGNEED TO THE FAMILYOF Mr.S WITH FAMILY PLANNING IN

SEMONDOVILLAGE, GOMBONG

Background: Family planning is a husband and wife attempt to measure the number and spacing of children by using contraception and family planning. The couple of reproductive age has obstacles to choose contraceptive tools related tothe benefits and the detriment. It is necessary to give health education to increase their knowledge.

Objective: To describenursing care offulfilling learningneed to the familyof Mr.S with Family Planning in Semondo Village, Gombong.

Nursing: The assessment on June 9, 2016, at 11:00 pm obtained the client said thatshe was still confused to choose contraception tools, the client saidthat her mother has diabeteshistory, sedentary lifestyle, stiff and tinglinglegs. Health education has been given regarding contraception and DM feetgymnastics. The evaluation on the fourth day showed that the family had understood more about contraceptive methods, and DM feetgymnastics.

Conclusion: Health education may increase the familyknowledge, therefore the couple of reproductive agewill easily decide their contraceptive choice.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT,

karena dengan rahmat dan hidayahNya penulis mampu menyelesaikan tugas penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Pada Keluarga Tn. S dengan Keluarga Berencana di Desa

Semondo Kecamatan Gombong” dalam upaya memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan diploma III keperawatan di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Alhamdulillah dengan waktu yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan

KaryaTulis Ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan

Belajar Pada Keluarga Tn. S dengan Keluarga Berencana di Desa Semondo

Kecamatan Gombong, pada tanggal 09-12 Juni 2016.

Padapenyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mengalami

hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, arahan dan bantuan dari

berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya, kepada:

1. M. Madkhan Anis, S.Kep. Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

mengikuti pendidikan keperawatan.

2. Sawiji, S.Kep.Ns, M.Sc selaku Ketua Prodi DIII keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong yang telah mendidik penulis.

3. RinaSaraswati, M.Kep.Ns selaku pembimbing akademik dalam penulisan

karya tulis komprehensif yang telah banyak memberikan support dan

bimbingan pada penulis.

4. Segenap staff karyawan Puskesmas Gombong II yang telah memberikan

kesempatan untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga dan peran

(7)

vii

5. Segenap dosen dan staf karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong

yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan materi selama

penulis menempuh pendidikan.

6. Keluarga Tn. S sebagai klien yang diberikan asuhan keperawatan dan

peran aktifnya dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah.

7. Kedua orang tuaku ayah dan ibuku (Dulah Khaeri & Fatimah) yang telah

dengan sabarnya membesarkan, mendidik, memberikan semangat

danmenyekolahkan sampai sejauh ini.

8. Kakak perempuanku Murtiningtiyas dan adik-adiku Imam Arifudin dan

Nuraini Azizah yang selama ini telah memberikan dorongan dan semangat

selama menempuh pendidikan serta membantu menghilangkan kejenuhan

selama dirumah.

9. Teman–teman kelompoku Yuyun Tity Wahyuni, Yuliana Sari,Sofiani, Yudi Prasetyo, Yusuf Bachtiar, yang telah membantu memberikan

dorongan dan motivasi serta membantu penulis dalam pengumpulan

materi.

10.Teman-teman seperjuangan dan sahabatku yang telah memberikan saran

dan bantuannya sehigga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga Alloh SWT selalu berkenan memberikan rahmat dan hidayahnya

kepada kita semua, amin.Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini

masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun metode penulisan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari semua pihak

yang bersifat membangun demi perbaikan Karya Tulis ilmiah ini dimasa yang

akan datang.Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi perkembangan dunia keperawatan selanjutnya, Amin.

Gombong, Agustus 2016

(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 4

C. Manfaat Penulisan ... 4

BAB II KONSEP DASAR A. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Belajar ... 6

1. Definisi Belajar ... 6

2. Proses Belajar ... 6

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 7

4. Prinsip – Prinsip Belajar... 7

B. Promosi Kesehatan ... 8

1. Definisi ... 8

2. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan ... 8

3. Strategi Promosi Kesehatan ... 11

4. Media Promosi Kesehatan... 11

BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian ... 16

B. Analisa Data ... 19

C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi ... 20

BAB IV PEMBAHASAN A. Asuhan Keperawatan ... 24

(9)

ix

2. Gaya Hidup Kurang Gerak... 27

B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan... 30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 34

(10)

1 BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Keluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian

dan peran masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan

kelahiran, binaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk

mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera (UU No.10 tahun 1992). KB

merupakan usaha suami dan istri untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang

dinginkan, melalui usaha penggunaan alat kontrasepsi atau pencegahan kehamilan

dan perencanaan keluarga (Purwoastuti & Walyani, 2015).

Kebutuhan belajar mengenai KB di dalam keluarga sangat penting untuk

meningkatkan tingkat pengetahuan dan pemahaman keluarga mengenai KB, dan

dapat membantu keluaga dalam mengambil keputusan KB yang akan dipilih

sesuai dengan kebenaran yang ada (Lucky & Titik, 2013). Belajar adalah

perubahan untuk memperoleh tingkah laku yang lebih baik (Aunurahman, 2010).

Meningkatkan kebutuhan belajar dapat dilakukan suatu tindakan pemberian

konseling tentang pemilihan metode kontrasepsi yang tepat untuk memberikan

pemahaman bahwa penggunaan alat kontrasepsi yang tepat dapat memberikan

manfaat bagi kesehatan dirinya sendiri selain untuk mengatur jarak kehamilan

(Purwoastuti & Walyani, 2015).

Menurut Lucky & Titik (2013) kurang berhasilnya program KB,

diantaranya karena dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu tentang pemilihan

alat kontrasepsi yang tepat. Pengetahuan adalah kemampuan kognitif yang paling

rendah, tetapi sangat penting karena dapat membentuk perilaku seseorang

individu. Bertambahnya pengetahuan yang didapat oleh para akseptor KB dapat

membantunya dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan

kebenaran yang ada.

(11)

2

menggunakan KB, mereka ingin menghentikan atau menunda memiliki anak

tetapi mereka tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun. Negara yang

memiliki pengetahuan terpenuhi tinggi yaitu terdapat di di Negara Afrika Timur,

Afrika Tengah, Afrika Barat, Melanesia, Mikronesia dan Polinesia dan untuk

daerah yang memiliki pengetahuan terpenuhi rendah yaitu di Negara Asia Timur,

Eropa Utara, Eropa Barat dan Amerika Utara.

Menurut RISKEDAS (2013) hasil proporsi penggunaan KB di Indonesia

mengalami peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil tiga tahun yang lalu. Hasil dari

2010 mencapai (55,8%) sedangkan tahun 2013 mencapai (59,7%), untuk

penggunaan KB terendah terdapat di daerah papua dengan proporsi (19,8%), dan

untuk yang tertinggi di daerah lampung dengan proporsi (70,5%).

Menurut profil kesehatan JATENG (2013) jumlah Pasangan Usia Subur

(PUS) sebanyak 6.700.981 menurun dibanding tahun 2012 yang berjumlah

6.738.688. Peserta KB baru pada tahun 2013 (13,83%), menurun apabila

dibandingkan dengan tahun 2012 (15,3%). Cakupan peserta KB aktif Provinsi

Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 80,34%, mengalami sedikit peningkatan

dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 (80,2%). Cakupan tertinggi di

Kabupaten Rembang (88,23%) dan terendah di KotaTegal (73,49%).

Berdasarkan data statistik DINKES KEBUMEN (2015) jumlah PUS di

Kabupaten Kebumen tahun 2015 sebanyak 208.938. Seluruh PUS yang ada

sebesar 74,5% adalah peserta KB aktif. Cakupan peserta KB aktif sebesar 76%,

mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2014 (4,3%).

Cakupan tertinggi di Kecamatan Poncowarno (83%) dan terendah di Kecamatan

Sruweng (65%).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Selviana (2010) di Desa

Karang Klesem Kecamatan Purwokerto di dapatkan hasil bahwa keseluruhan PUS

akseptor KB mendapatkan konseling KB yaitu sebanyak 88 (100,0%) responden

dan sebagian besar PUS non akseptor KB tidak mendapatkan konseling KB yaitu

54 (76,1%) responden, dan hanya 17 (23,9%) responden yang mendapatkan

(12)

3

antara konseling KB dengan pengambilan keputusan PUS dalam penggunaan alat

kontrasepsi karena didapatkan hasil ρ=0,00.

Hasil penelitian tersebut juga sependapat dari hasil penelitaian Sukriani &

Wulandari (2013) di wilayah Puskesmas Tambakaji Semarang bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu primipara tentang alat

kontrasepsi dengan pemilihan alat konrasepsi yang akan digunakan. Hasil

penelitian dari Sandrinilta (2015) di puskesmas Tegal Rejo Yogyakarta juga

didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pemberi konseling pada akseptor KB

terhadap ketepatan pemilihan alat kontrasepsi.

Hasil penelitian dari Balai Pelatihan dan Pengembangan BKKBN (2011)

di Kelurahan Muktiharjo Kidul Kota Semarang bahwa terdapat hubungan antara

pengetahuan dan kualitas pelayanan, dan untuk pelayanan disini adalah terkait

dengan ketersediaan alat kontrasepsi, informasi-informasi yang diberikan,

kemudahan pelayanan, hubungan interpersonal / konseling, mekanisme tindak

lanjut, dan kemampuan teknis petugas dengan pemilihan alat kontrasepsi pada

PUS.

Menurut Endang & Elisabeth (2014) Komunikasi Informasi dan Edukasi

(KIE) dan konseling dapat meningkatkan pengetahuan sikap dan praktik KB

sehingga tercapai penambahan peserta KB. Konseling adalah aspek yang sangat

penting dalam pelayanan KB, dengan melakukan konseling petugas akan

membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

digunakan sesuai dengan pilihannya. Konseling juga dapat membantu klien

merasa lebih puas dengan kontarsepsi yang dipilih. Konseling yang baik akan

membantu klien dalam menggunakan kontrasepsi lebih lama dan akan

meningkatkan keberhasilan KB (Lucky & Titik, 2013) .

Menurut hasil penelitian dari Sudarti & Puji (2011) menunjukan adannya

pengaruh yang signifikan antara program pendidikan kesehatan terhadap minat

untuk menggunakan KB. Semakin baik program pendidikan kesehatan yang

ditujukan dengan penjelasan yang meyakinkan, memberikan kesempatan untuk

bertanya, penjelasan mudah dipahami, kesediaan memberikan penjelasan, dan

(13)

4

Demikan sebaliknya semakin tidak memadainya program pendidikan kesehatan

maka akan menurunkan minat berpartisipasi untuk menggunakan KB.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin menyusun masalah pada

pemenuhan kebutuhan belajar keluarga berencana (KB), sehingga KaryaTulis

Ilmiah ini di beri judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar

Pada Keluarga Tn. S dengan Keluarga Berencana di Desa Semondo Kecamatan

Gombong”.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah adalah mahasiswa

mampu menjelaskan asuhan keperawatan bagi pasien dengan masalah

gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.

2. Tujuan Khusus

Tujuah khusus dari penulisann karya tulis ilmiah ini adalah:

a. Mahasisiwa mampu memaparkan hasil pengkajian pada klien

dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.

b. Mahasiswa mampu memaparkan hasil analisa data pada klien

dengan masalah gangguan pemenuhan kebutuhan belajar.

c. Mahasiswa mampu memaparkan intervensi keperawatan pada klien

dengan masalah gangguan belajar.

d. Mahasiswa mampu melakukan implementasi tindakan keperawatan

yang sesuai dengan intervensi keperawatan.

e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang

telah dilakukan.

C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Keilmuan

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi kajian, acuan serta

bacaan dalam studi literature dalam konteks karya tulis ilmiah

(14)

5

2. Manfaat Aplikatif

a. Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan informasi untuk

pentingnya penggunaan alat kontrasepsi bagi PUS.

b. Karya Tulis Ilmiah ini dapat meningkatkan peran perawat

komunitas dan pihak puskesmas untuk memberikan informasi

mengenai KB.

c. Karya Tulis Ilmiah ini dapat mengoptimalkan peran keluarga

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Suprijono. A. (2009). Cooperative Learning, Teori & Aplikasi. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran.Cetakan ke-4. Bandung: Alfabeta.

Balai Pelatihan dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Tengah. (2011). Pengetahuan Klien dan Kualitas Pelayanan sebagai Dasar Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 6, No. 3, Desember 2011.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Promosi Kesehatan Bagi Perawat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI.

DINKES Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. Kebumen. DINKES Jateng. (2013). Provil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah. Dochterman, J. (2012). Nursing Interventions Classification (NIC) Fifth Edition.

Mosby: An Affiliate Of Elsevier.

Efendi, F. & Makhfudli. (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Komang. (2011). Teori & Praktik Asuhan Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC.

Lucky & Titik. (2013). Buku Ajar Kependudukan dan pelayanan KB. Jakarta:EGC.

Moorhead, S. et all. (2012). Nursing Outcomest Classification (NOC) Fifth Edition. Mosby: Elsevier.

Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Herdman. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta:EGC. Purwoastuti & Walyani. (2015). Panduan Materi Kesehatan Reproduksi & KB.

(16)

RIKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Badan Penelitian dan Perkembangan Kesehatan RI tahun. 2013.

Sandrinilta. (2015). Hubungan Pemberian Konseling pada Akseptor KB Terhadap Ketepatan Pemilihan Alat Kontrasepsi di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. Skripsi. 2015.

Shirazi, A.R. (2012). Impact of Family Planning Health Education on the Knowledge and Attitude among Yasoujian Women. Global Journal of Health Science. Vol. 4, No. 2; March (2012). Diakses hari Sabtu tanggal 16 Juli 2016 pkl:12.56 WIB.

Silviana, Evi, dkk. (2010). Hubungan Konseling dengan Pengambilan Keputusan PUS dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jurnal Ilmiah Kebidanan.vol.I no.I. Edisi Desember 2010. www.portal garuda/org diakses hari Jumat 24 Juni 2016.

Sudarti. K, Puji.P. Peningkatan Minat dan Keputusan Berpartisipasi Akseptor KB. JDM Vol.2. (2011), pp 130-138.

http://Journal.unnes.ac.id./nju/index.php/jdm.

Sukrian, Priharyanti. (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Alat Kontrasepsi dengan Pemilihan Alat Kontrsepsi pada Ibu Primipara di wilayah kerja Puskesmas Tambak Aji Semarang. www. portal garuda/org diakses hari jumat 24 juni 2016.

Tumini. (2010). Pengaruh Pemberian Konseling Terhadap Pengetahuan Tentang KB dan Kemantapan Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Calon Akseptor KB. Tesis (2010).

United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division (2015). Trends in Contraceptive Use Worldwide.(ST/ESA/SER.A/349). http://www.un.org/en/development/desa/population/publications/pdf/famil y/trendsContraceptiveUse2015Report.pdf. Diakses hari Jum’at tanggal 15 Juli 2016 pkl:20.57 WIB.

Wilkinson, M. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.

(17)
(18)
(19)

Penggunaan KB

untuk Ibu Menyusui

Di Susun Oleh:

DWI ISWANTI (A01301843) STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG

2016

A.

Pengertian

Pengertian KB: adalah usaha untuk

mengukur jumlah dan jarak anak yang

diinginkan. Untuk dapat mencapai hal

tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau

alternatif untuk mencegah ataupun menunda

kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk

kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan

perencanaan keluarga.

Kontrasepsi Adalah?

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

B.

Macam-Macam KB yang

dapat di gunakan untuk ibu

menyusui

(20)

Selanjutnya……

2. KB Implant

Keuntungan:

1. Tdk menekan produksi ASI 2. Praktis dan efektif

3. Tdk hrs mengingat-ingat

4. Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun) 5. Kesuburan cpt kembali setelah

pengangkatan

6. Dpt digunakan untuk yg tdk cocok dgn hormone estrogen

Efek sampingnya?

1. Gangguan siklus haid

2. Keluar bercak-bercak darah/ pendarahan yg lebih banyak selama menstruasi

3. Pembengkakan (hematoma) dan nyeri 4. Pusing dan mual (jarang terjadi) 5. Perubahan berat badan

3. KB IUD/AKDR/ Spiral

Keuntungannya?

 Praktis dan ekonomis

 Kesuburan segera kembali jika dibuka

 Tdk hrs mengingat seperti Pil

 Tdk menganggu pemberian ASI Efek Samping?

 Terjadi pendarahan yg lebih banyak dan lebih lama pada masa menstruasi

 Keluar bercak-bercak (spotting) setelah 1 atau 2 hari pemasangan

 Kram/ nyeri selama menstruasi

 Keputihan

4. KB Suntik

Keuntungannya?

 Praktis, efektif, dan aman

 Tdk mempengaruhi ASI, Cocok untuk ibu menyusui

 Tdk terbatas umur Efek Samping:

 Pusing, mual (jarang terjadi)

 Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama

 Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pd saat menstruasi

 Keputihan

 Perubahan berat badan

5. KB KONDOM

Keuntungannya?

 Murah, mudah didapat, tdk perlu resep dokter

 Mudah dan dapat dipakai sendiri

(21)

Senam Kaki

Diabetes Millitus

Di Susun Oleh:

DWI ISWANTI (A01301843) STIKES MUHAMMADYAH GOMBONG

2016

A.

Pengertian

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan

yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus

untuk mencegah terjadinya luka dan membantu

melancarkan peredaran darah bagian kaki.

B.

Manfaat

a. Memperbaiki sirkulasi darah b. Memperkuat otot-otot kecil

c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan

paha

e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C.

Langkah-Langkah

Gerakan:

a. Posisi kan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai

b. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali

(22)

d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

e. . Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit

diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

f.Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

g. Luruskan salah satu kaki di atas lantai

kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan

ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan

kembali ke lantai. Ulangi sebanyak 10 kali.

h. . Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan

posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki ke

depan dan ke belakang. Ulangi sebanyak 10 kali.

i. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki

pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara

dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara

bergantian.

j. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas

itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.

Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran

seperti semula menggunakan kedua belah kaki.

Cara ini dilakukan hanya sekali saja :

1) Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan

kedua bagian koran.

2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi

kecil-kecil dengan kedua kaki

kedua bagian koran.

2) Sebagian koran di sobek-sobek menjadi

kecil-kecil dengan kedua kaki

3) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek kan kertas pada bagian kertas yang utuh. 4) Bungkus semuanya dengan kedua kaki

menjadi bentuk bola

JAGA KESEHATANMU DENGAN BEROLAHRAGA, TIDAK ADA KATA

RUGI DARI OLAHRAGA

(23)

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE: 02

IMPLEMENTASI dan EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. Y DI DESA SEMONDO

KECAMATAN GOMBONG

Disusun Oleh :

DWI ISWANTI NIM. A01301843

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

(24)

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil pengkajian yang di laksanakan pada tanggal 09

Juni 2016 pada keluarga Tn.S, di dapatkan data bahwa Ny.Y saat ini

belum menggunakan KB setelah melahirkan anak yang ke-2. Ny.Y

mengatakan masih bingung memilih KB yang akan digunakan karena

sedang menyusui dan saat ini bayak kasus yang mengalami kegagalan

dalam berKB. Ny.Y mengatakan ingin menggunakan KB implant tetapi

ibunya menyuruh untuk memakai spiral, Sehingga sampai saat ini anaknya

berumur 3 bulan Ny.Y masih bingung untuk memilih KB ynag akan

digunakan.

Berdasarkan data di atas di dapatkan diagnosa keperawatan yaitu

Defisiensi Pengetahuan tentang pengambilan keputusan KB yang akan

dilakukan . Dengan adannya masalah di atas maka perlu di lakukan

tindakan keperawatan berupa pendidikan kesehatan tentang penggunaan

KB yang aman untuk ibu menyusui, dan disini di jelaskan tentang macam-

macam KB yang aman untuk ibu menyusui, cara penggunaanya, manfaat,

kelebihan , efek samping, kontraindikasi.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit di

harapkan keluarga Tn.S khususnya Ny.Y mengetahui lebih jelas tentang

penggunaan KB yang akan digunakan.

2. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pada

Ny.Y, klien dapat menjelaskan tentang:

a. Macam- macam KB yang aman untuk ibu menyusui

b. Cara penggunaan macam-macam alat kontrasepsi

b. Manfaat dari macam-macam alat kontrasepsi

c. Efek samping dari macam- macam alat kontrasepsi

(25)

C. METODE PELAKSANAAN

Diskusi dan Tanya jawab

D. SASARAN DAN TARGET

Sasaran :Ny. Y

Target : keluarga

E. STRATEGI PELAKSANAAN

Hari/ tanggal : Sabtu, 11 Juni 2016

Waktu : Pukul : 13.30 WIB

Tempat :Rumah Keluarga Tn. S

F. MEDIA DAN ALAT

 Leaflet

 Lembar balik

G. SETTING TEMPAT

Keterangan:

A :Mahasiswa dwi

B :Ny.Y

C :Perawat Ny.I

D : Dosen Pembimbing

H. SUSUNAN ACARA

No Waktu Kegiatan Mahasiswa

1 5 menit Orientasi

 Mengucapkan salam

 Mengulangi kontrak yang di sepakati

 Menjelaskan tujuan B

(26)

2 20 menit Kerja

 Menjelaskan tentang macam- macam KB yang aman untuk ibu menyusui, cara penggunaanya,

manfaat,kelebihan,efek samping, kontraindikasi.

 Memberi kesempatan pada Ny.Y untuk bertanya

 Menjelaskan kembali hal- hal yang belum di mengerti

 Menanyakan kembali hal- hal yang di diskusikan bersama

 Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga yang benar

3 5 menit Terminasi

 Memberikan pujian dan mengucapkan terimakasih

 Menyimpulkan hasil pertemuan

 Melakukan kontrak untuk pertemuan berikutnya

 Salam penutup

I. KRITERIA EVALUASI

1) Evaluasi Struktural

a. Satuan Acara Pembelajaran sudah siap sesuai dengan masalah

keperawatan.

b. Kontak waktu sudah tepat dengan pasien dan keluarganya.

c. Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan leaflet

2) Evaluasi Proses

a. Media dapat digunakan dengan baik.

b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu kontrak.

c. Anggota keluarga dapat mengikuti sampai selesai.

(27)

a. Pasien dapat menyebutkan macam- macam KB yang aman untuk ibu

menyusui

b. Pasien dapat menyebutkan cara penggunaan dari macam- macam alat

kotrasepsi

c. Pasien dapat menyebutkan manfaat dari alat kotrasepsi yang di

gunakan

d. Pasien dapat menyebutkan efek samping dari macam- macam alat

kontrasepsi

e. Pasien mengetahui kontrindikasi dari macam –macam penggunaan

(28)

Lampiran:

A. Pengertian KB:

adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.

Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau

alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut

termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan

keluarga.

B. Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang bertujuan untuk

mencegah pembuahan sehingga tidak terjadi kehamilan.

C. Macam- Macam KB yang dapat digunakan untuk ibu menyusui:

1. KB MINI PIL

Mini pil adalah pil yang mengandung progestin saja tanpa estrogen.

Dengan dosisi kecil yaitu 0,03-0,05 mg, pil ini disebut pil ibu

menyusui.

Manfaat: Cocok untuk perempuan, sangat efektif untuk pada masa

laktasi, dosis rendah, tidak menurunkan produksi ASI.

Kerugian: Digunakan setiap hari dalam waktu yang sama, peningkatan

atau penurunan berat badan, bila lupa kegagalan lebih besar.

2. KB IMPLANT

Adalah 1 atau 6 kapsul (seperti korek api) yg dimasukkan ke bawah

kulit lengan atas, secara perlahan melepaskan hormon progesteron

selama 3 atau 5 tahun .Tingkat keberhasilan 97-99%. Keuntungannya:

1. Tdk menekan produksi ASI

2. Praktis dan efektif

3. Tdk hrs mengingat-ingat

4. Masa pakai jangka panjang (3-5 tahun)

5. Kesuburan cpt kembali setelah pengangkatan

6. Dpt digunakan untuk yg tdk cocok dgn hormone estrogen

Kerugiannya:

(29)

2. Dpt menyebabkan perubahan pola haid

3. Pemakai tdk dpt menghentikan pemakaiannya sendiri

Cara pemasangannya:

Saat yg tepat adalah pada saat haid/ 1-2 hari setelah menstruasi

Efek sampingnya:

 Gangguan siklus haid

 Keluar bercak-bercak darah/ pendarahan yg lebih banyak selama menstruasi

 Pembengkakan (hematoma) dan nyeri

 Pusing dan mual (jarang terjadi)

 Perubahan berat badan Kontraindikasi:

 Hamil atau diduga hamil

 Pendarahan di vagina yg tdk tahu penyebabnya

 Penyakit jantung, varises, kencing manis, darah tinggi, dan kanker 3. KB SUNTIK

Hormon progesteron yg disuntikkan ke bokong/ otot panggul lengan atas

tiap 3 bln atau 1 bln (hormonestrogen) .Tingkat keberhasilan (efektifitas) >

99%, sangat efektif .

Keuntungannya

 Praktis, efektif, dan aman

 Tdk mempengaruhi ASI, Cocok untuk ibu menyusui  Tdk terbatas umur

Efek Samping:

1. Pusing, mual (jarang terjadi)

2. Kadang-kadang menstruasi tdk keluar selama 3 bln pertama

3. Kadang-kadang terjadi pendarahan yg bnyk pada saat

menstruasi

4. Keputihan

(30)

Kontra indikasi (yg tdk boleh menggunakan):

 Ibu hamil

 Pendarahan di vagina yg tdk tahu sebabnya

 Tumor

 Penyakit jantung, lever (hati), darah tinggi, dan kencing manis

 Sedang menyusui bayi < 6 minggu

6. KB IUD

Alat kontrasepsi yg dimasukkan ke dlm rahim yg bentuknya

bermacam-macam, terbuat dari plastik, plastik yg dililit tembaga atau tembaga

bercampur perak yg dpt berisi hormon. Waktu penggunaannya bisa sampai

10 tahun.

Keuntungannya:

 Praktis dan ekonomis

 Kesuburan segera kembali jika dibuka

 Tdk hrs mengingat seperti Pil

 Tdk menganggu pemberian ASI Kerugiannya

 Dpt keluar sendiri apabila ukuran IUD tidak cocok dgn ukuran rahim pemakai

7. KB KONDOM

Kondom adalah alat kontrasepsi yang dual proteksi, maksudnya

adalah bahwa kondom selain dapat mencegah kehamilan, juga dpt

mencegah penularan penyakit seksual .Tingkat keberhasilan

(Efektifitas) 80-95%

Keuntungannya:

 Murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter

 Mudah dan dapat dipakai sendiri

(31)

 Selalu hrs memakai kondom yg baru

 Selalu hrs ada persediaan

 Kadang-kadang ada yg tdk tahan (alergi) terhadap karetnya

 Tingkat kegagalannya cukup tinggi, bila terlambat memakainya

 Dapat sobek bila memasukkannya tergesa-gesa

(32)

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE: 03

IMPLEMENTASI dan EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA PADA Ny. S DI DESA SEMONDO

KECAMATAN GOMBONG

Disusun Oleh :

DWI ISWANTI NIM. A01301843

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

(33)

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil pengkajian yang di laksanakan pada tanggal 09

Juni 2016 pada keluarga Tn.S, di dapatkan data bahwa Ny.S mengatakan

menderita DM sejak 5 thn yang lalu, Ny.S mengatakan saat aktivitas cepat

lelah Ny.S megatakan jarang berolahraga, klien mengatakan hanya

mengikuti senam 1 bulanan di puskesmas. Ny.S mengatakan bahwa kadar

gula bulan ini belum dilakukan pemeriksaan.

Berdasarkan data di atas di dapatkan diagnosa keperawatan yaitu

Defisiensi Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, yang akan dilakukan

dengan adannya masalah di atas maka perlu di lakukan tindakan

keperawatan berupa pendidikan kesehatan tentang senam kaki untuk

meningkatkan olahraga klien,meliputi penjelasan tenytang senam kaki,

manfaat, langka-langkah senam kaki dan mempraktekannya.

B. TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit di

harapkan keluarga Tn.S khususnya Ny.S dapat mempraktekan

langkah-langkah senam kaki.

2. TUJUAN KHUSUS

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit pada

Ny.S, klien dapat menjelaskan tentang:

1. Pengertian senam kaki 2. Manfaat senam kaki

3. Dapat memahami langkah- langkah gerakan senam kaki

4. Dapat mempraktekan gerakan senam kaki

5. Dapat menerapkan ked ala kehidupan sehari-hari

C. METODE PELAKSANAAN

Diskusi , Tanya jawab, dan demonstrasi

D. SASARAN DAN TARGET

(34)

Target : keluarga

E. STRATEGI PELAKSANAAN

Hari/ tanggal : Senin, 13 Juni 2016

Waktu : Pukul : 10,00 WIB

Tempat :Rumah Keluarga Tn. S

F. MEDIA DAN ALAT

 Leaflet

G. SETTING TEMPAT

Keterangan:

A :Mahasiswa dwi

B :Ny.S

H. SUSUNAN ACARA

No Waktu Kegiatan Mahasiswa

1 5 menit Orientasi

 Mengucapkan salam

 Mengulangi kontrak yang di sepakati

 Menjelaskan tujuan

2 20 menit Kerja

 Menjelaskan pengertian tenytang senam kaki

 Menjelaskan tentang manfaat senam kaki

 Menjelaskan langkah-langkah gerakan senam kaki

 Mempraktekan gerakan senam kaki

 Mempraktekan gerakan barsama dengan klien

 Memotivasi klien untuk rutin melakukan senam

(35)

kaki

3 5 menit Terminasi

 Memberikan pujian dan mengucapkan terimakasih

 Menyimpulkan hasil pertemuan

 Salam penutup

H. KRITERIA EVALUASI

1) Evaluasi Struktural

a. Satuan Acara Pembelajaran sudah siap sesuai dengan masalah

keperawatan.

b. Kontak waktu sudah tepat dengan pasien dan keluarganya.

c. Media sudah disiapkan yaitu lembar balik dan leaflet

2) Evaluasi Proses

a. Media dapat digunakan dengan baik.

b. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu kontrak.

c. Anggota keluarga dapat mengikuti sampai selesai.

3) Evaluasi Hasil

a. Pasien dapat menjelaskan pengertian senam kaki

b. Pasien dapat menjelaskan manfaat senam kaki

c. Pasien dapat memahami gerakan senam kaki

(36)

LAMPIRAN TEORI

SENAM KAKI

A. PENGERTIAN

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien

diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu

melancarkan peredaran darah bagian kaki.

B. MANFAAT

1. Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah:

2. Memperbaiki sirkulasi darah

3. Memperkuat otot-otot kecil

4. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

5. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

6. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. LANGKAH-LAGKAH SENAM KAKI

1. Posisi kan pasien duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh

lantai

2. Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki

diluruskan ke atas lalu dibengkokan kembali ke bawah seperti

(37)

3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak

kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai

dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan

pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak

10kali.

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke

atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada

(38)

5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan

memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10

kali.

6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke

depan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan.

Ulangi sebanyak 10 kali.

7. Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki

tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan

(39)

8. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut.

Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang. Ulangi

sebanyak 10 kali.

9. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan

kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan

secara bergantian.

10. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti

bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi

lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki.

Cara:

a. Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

b. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua

kaki

c. Pindahkan kumpulan

sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek kan kertas

pada bagian kertas yang utuh.

(40)
(41)

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE- 1

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

DI DESA SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

Disusun Oleh :

DWI ISWANTI NIM. A01301843

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PRODI DIII KEPERAWATAN

(42)

PRE PLANNING KUNJUNGAN KE- 1

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

DI DESA SEMONDO KECAMATAN GOMBONG

I.

LATAR BELAKANG

A. DATA YANG PERLU DIKAJI LEBIH LANJUT

Keluarga adalah unit rekecil dalam masyarakat yang terdiri dari

kepala keluarga dan beberapa orang yang bekumpul disuatu tempat

tinggal dibawah satu atap dan saling bergantung. Keperawatan

kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat

yang ditunjukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat

dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana.

Sebelum kita menentukan masalah dari suatu keluarga maka harus

dilakukan pengkajian keluarga secara menyeluruh secara actual.

B. MASALAH KEPERAWATAN Belum diketahui

II. RENCANA KEPERAWATAN A. DIAGNOSA

-

B. TUJUAN UMUM

Tujuan Umum dilakukan proses pengkajian adalah untuk mendapatkan

data secara actual untuk merumuskan sebuah masalah keperawatan.

A. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dilakukan pengkajian antara lain:

a. Membangun Bina Hubungan Saling Percaya dengan keluarga.

b. Menemukan suatu masalah dalam keluarga tersebut.

c. Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap perkembangan

keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress

(43)

1. RANCANGAN KEGIATAN A. Metode

Metode yang digunakan dalam proses pengkajian yang dilakukan

adalah: Wawancara

B. Media dan Alat

Media dan Alat yang digunakan dalam pengkajian keluarga yang

dilakukan antara lain:

a. Alat Tulis

b. Form Pengkajian Keluarga

c. Tensimeter

d. Stetoskop

C. Waktu dan Tempat

Proses pengkajian keluarga dilakukan pada:

Hari/ Tanggal : kamis, 09 juni 2016

Waktu : Pukul 11.00WIB

Tempat : Rumah Tn.S

D. Setting Tempat

Keterangan:

A : Pengkaji

B : Keluarga

C : Keluarga

E. Susunan Acara

No. Acara Kegiatan

1. Pembukaan

(5 Menit)

a. Memberi salam

b. Orientasi dan Validasi perasaan

c. Menjelaskan tujuan

d. Kontrak waktu

B

(44)

2. Pelaksanaan

(60 menit)

a. Menanyakan tentang data umum keluarga

b. Menanyakan tentang riwayat dan tahap

perkembangan keluarga

c. Menanyakan tentang lingkungan

d. Menanyakan tentang struktur keluarga

e. Menanyakan tentang fungsi keluarga

f. Menanyakan tentang stress dan koping

g. Menanyakan tentang harapan keluarga

h. Melakukan pemeriksaan fisik

3. Penutup

(5 menit)

a. Memvalidasi data yang telah didapat

b. Validasi perasaan

c. Kontrak pertemuan selanjutnya

d. Berpamitan mengucapkan salam

F. Kriteria Evaluasi a. Struktur

a) Mempersiapkan daftar pertanyaan satu hari sebelum

melakukan pengkajian keluarga.

b) Membuat Pre Planning satu hari sebelum pengkajian.

c) Mempersiapkan Form Pengkajian Keluarga.

d) Mempersiapkan alat tulis dan alat untuk pemeriksaan

b. Proses

a) Seluruh anggota keluarga ada dirumah saat pengkajian.

b) Seluruh anggota keluarga aktif saat dilakukan pengkajian.

c) Dapat terjalin BHSP yang baik anggota keluarga dapat

terbuka.

c. Hasil

a) Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap

perkembangan keluarga, lingkungan serta struktur

keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping, harapan

(45)

b) Keluarga dapat bercerita dan terbuka.

(46)

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

1.Siapakah nama, pekerjaan , pendidikan dan nomor telepon kepala keluarga?

2.Berapa komposisi dalam keluarga?

3.Suku apa yang dianut dalam keluarga?

4.Apa agama yang dianut keluarga?

5.Aktivitas rekreasi apa yang biasa keluarga lakukan di saat waktu senggang?

6.Bagaimana perkembangan keluarga saat ini?

7.Bagaimana riwayat keluarga inti?

8.Bagaimana riwayat keluarga sebelummnya?

9.Apakah rumah yang ditinggali saat ini merupakan rumah kepemilikan sendiri?

10. Berapa ruaangan dalam rumah ini?

11. Berapa jumlah jendela setiap ruangan?

12. Kira-kira berpaa luas rumah ini?

13. Apa sumber air yang digunakan dalam keluarga?

14. Bagaimana dengan air yang digunakan, apakah jernih, berbau?

15. Berapa minggu sekali keluarga menguras bak

mandi?

16. Berapa jarak septic tang dengan sumber air yang

digunakan?

17. Bagaiman pembuangan sampah yang dilakukan

keluarga?

18. Bagaimana cara pengolahan sampah yang biasa di

lakukan?

19. Bagaimana menurut keluarga perkumpulan dengan

(47)

20. Bagaimana perkumpulan-perkumpulan keluarga

dengan masyarakat? Perkumpulan apa yang biasa

diikuti?

21. Apakah keluarga memilki kartu BPJS, atau kartu

(48)

1

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S

DENGAN MASALAH KURANG PENGETAHUAN TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KB YANG AKAN DILAKUKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Disusun oleh : DWI ISWANTI NIM. A01301843

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

(49)

2

A. PENGKAJIAN 1) DATA UMUM

1. Nama Keluarga(KK) : Tn. S

2. Alamat : Ds. Semondo, Kec.Gombong, Kebumen

3. Pekerjaan KK : Pedagang

4. Pendidikan KK : SD

5. Komposisi Keluarga : 7

NO NAMA JK HUB.KK UMUR PENDIDIKAN IMUNISASI

1 Tn.S L

Kepala

Keluarga 59 th SD

2 Ny.S P Isteri 52 th SD 3 Ny.R P Anak 29 th SMP

4 Ny.Y P Anak 26 th SMP

5 An.B P Cucu 5 th TK Lengkap

6 An.F L Cucu 4 th - Lengkap

7 An.K P Cucu 3 bulan - BCG, DPT

(50)

3

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

:Tinggal satu rumah

6. Tipe Keluarga

Keluarga Tn. S termasuk keluarga besar, terdiri dari suami, istri, 2 anak dan 3 cucu.

7. Suku

Keluarga Tn.S memiliki suku jawa, bahasa yang di gunakan sehari-hari bahasa jawa, dan di dalam keluarga Tn.S tidak ada budaya yang mempengaruhi kesehatan.

8. Agama

Keluarga Tn.S menganut agama Islam, keluarga taat dalam menjalankan ibadah sesuai keyakinannya. Di dalam keluarga Tn.S tidak ada kepercayaan yang mempangaruhi kesehatan.

9. Status Sosek Keluarga

Tn.S memiliki pekerjaan sebagai pedagang ayam. Keluarga Tn. S mendapat penghasilan hidup dari hasil dagangnya, dan dari penghasilan anaknya. Penghasilan keluarga Tn. S kira-kira 1 juta/bln. Dari penghasilan tersebut di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di rumah keluarga Tn. S terdapat 1 sepeda motor,1 TV, 1 kulkas, 1 sepeda, dan 1 kompor gas.

10.Aktivitas Rekreasi

(51)

4

2) RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn.S memiliki 3 anak anak pertama, sudah menikah, tahap

perkembangan keluarga saat ini adalah tahap keluarga usia dewasa.

Tugas perkembangannya adalah :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Membantu orangtua yang sedang sakit dan memasuki masa tua

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah mengenai

mempertahankan keintiman pasangan. Ny.S mengatakan bahwa anak

pertamanya belum bisa memiliki anak.

3. Riwayat keluarga Inti

Keluarga Tn. S saat ini dalam keadaan sehat, tetapi Ny. Y memiliki masalah untuk memilih KB yang akan digunakan setelah melahirkan anak yang ke 2, dan sampai anaknya sekarang berumur 3 bulan klien masih bingung untuk memlih KB yang akan digunakan. Ny.S juga memiliki riwayat penyakit DM, beliau rutin minum obat dari puskesmas, dan diit makan mulai diperhatikan, tetapi klien mengatakan jarang berolahraga, hanya mengikuti senam 1 bln sekali di puskesmas.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Ny.S mengatakan dalam keluarganya terdapat riwayat penyakit yaitu DM dari orang tuanya. Klien juga mengatakan terdapat riwayat penyakit stroke dan hipertensi dari kakak kadungnya.

3) LINGKUNGAN 1. Karakteristik rumah

(52)

5

tempatnya tertutup. Bak mandi bersih dikuras seminggu 2x. Di rumah Tn. S terdapat ± 3 jendela. Pencahayaan dalam rumah cukup, baik pencahayaan dari lampu-lampu yang dipakai juga pencahayaan alami dari sinar matahari. Kondisi rumah bersih, keluarga mengatakan selalu membersihkan lingkungan rumah. Peralatan dapur tertata rapi, dapur telihat bersih . Sumber air yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari air sumur milik pribadi, air terlihat bersih, jernih dan tidak berbau.

2. Denah Rumah

3. Karakteristik tetangga dan interaksi dengan masyarakat

Rumah Tn.S bertetangga cukup dekat, di samping kanan dan kirinya dekat

dengan rumah tetangganya. Di depan rumah terdapat jalan kecil dan di

belakangnya terdapat sawah. Ny.S mengatakan mayoritas tetangganya

beragama islam dan asli suku jawa. Di RW tersebut juga terdapt aturan

atau kesepakatan yang di jalankan bersama oleh warga tersebut, dan di

masyarakat tersebut tidak ada budaya yang mempengaruhi status

kesehatan.

4. Mobilitas geografis keluarga

Setelah menikah , Ny. S, mengatakan menetap bertempat tinggal di desa

Semondo, hingga sampai saat ini bertempat tinggal di rumah tersebut.

Ny.S mengatakan setelah menikah belum pernah pindah tempat tinggal

ataupun merantau.

Halaman depan Rumah

(53)

6

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny.S mengatakan setiap malam anggota keluarga berkumpul di ruang

tamu untuk menonton TV dan untuk mengobrol-ngobrol. Sehingga

interaksi dengan semua anggota keluarganya berjalan dengan harmonis.

Dalam berinteraksi dengan masyarakat, terjalin harmonis, keluarga

mengatakan sering mengikuti perkumpulan masyarakat yang diadakan di

desanya, Seperti dalam kegiatan PKK, arisan, yasinan dan kegiatan 1

bulanan di puskesmas

6. Sistem pendukung keluarga

Ny.S mengatakan untuk mendukung masalah kesehatan keluarga memiliki

kartu Indonesia sehat, sehingga memudahkan keluarga untuk berobat ke

dokter atupun ke rumah sakit. Anggota keluarga juga mendukung Ny.S

untuk selalu memeriksakan kesehatan setiap bulannya ataupun setiap ada

gejala yang dirasakan. Keluarga juga mendukung supaya Ny.Y bisa cepat

– cepat untuk menggunakan KB kembali.

4) STRUKTUR KELUARGA

1. Pola komunikasi keluarga

Diantara anggota keluarga terjalin hubungan yang harmonis. Dalam

sehari-hari keluarga berkomunikasi menggunakan bahasa jawa, dan untuk

berkomunikasi dengan anak/saudara yang jauh menggunakan alat

teknologi HP.

2. Struktur Kekuatan keluarga

Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dalam keluarga, biasanya

dilakukan musyawarah bersama antar anggota keluarga. Sistem

pengambilan keputusan biasanya di tentukan oleh kepala keluarga dari

hasil pendapat anggota keluarga.

3. Struktur peran

a) Tn. S

(54)

7

Tn.S sebagai seorang suami dan kepala keluarga, mencari nafkah untuk

menghidupi keluarganya.

 Peran Informal

Tn.S sebagai seorang yang dihormati dan di taati oleh anggota keluarga,

sekaligus pengambil keputusan dalam keluarga.

b) Ny. S

 Peran Formal

Ny. S sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga

 Peran Informal

Ny. S sebagai ibu yang di sayangi oleh anak-anaknya dan sekaligus

sebagai pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya.

c) Ny.R

 Formal

Ny.R sebagai pengganti anak tertua, sekaligus sebagai ibu rumah tangga

 Informal

Ny.R sebagai ibu yang di sayangi oleh anaknya dan sekaligus sebagai

pendidik dan pelindung bagi anaknya.

d) Ny.Y

 Formal\

Ny.Y sebagai anak terakhir dan sekaligus sebagai ibu rumah tangga.

 Informal

Ny.Y sebagai ibu yang disayangi oleh anaknya dan sekaligus sebagai

pendidik dan pelinduung bagi anak-anaknya.

e) An.B

 Peran Formal

An.B sebagai anak dari Ny.R sekaligus sebagai cucu di dalam keluarga,

dan sebagai siswi anak TK

 Peran Informal

(55)

8

f) An.F

 Peran Formal

An. F sebagai anak dari Ny.Y sekaligus sebagai cucu di dalam keluarga,

dan sebagai siswa anak PAUD

 Peran Informal

-

g) An.K

 Peran Formal

An.K sebagai anak ke-2 dari Ny.Y sekaligus sebagai cucu di keluarga.

 Peran Informal

-

4. Nilai dan norma budaya

Nilai yang terapkan dalam keluarga Tn.S adalah menerapkan etika dan

sopan santun dalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Hidup

untuk tidak mementingkan diri sendiri, menghormati orang yang lebih tua,

saling menyayangi satu sama lain. Budaya yang di terapkan dalam

keluarga Tn.S adalah solat 5 waktu, mandi 2x sehari, selalu cuci tangan

sesudah dan sebelum makan, mendidik anak untuk menjadi anak soleh dan

berbakti kepada orang tua.

5) FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi afektif

Keluarga Tn.S termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga

terjalin baik antar anggota keluarga dan saling menghormati,

memperhatikan, membantu, melindungi, dan menyayangi satu sama lain

sehingga tidak ada istilah pilih kasih di dalam keluarga Tn.S.

2. Fungsi sosialisasi

Hubungan keluaga Tn.S dengan masyarakat terjalin sangat dekat dan

harmonis antar tetangga satu dengan yang lainnya. Anggota keluarga Tn.S

sering berkumpul mengikuti kegiatan yang di laksanakan dalam

(56)

9

3. Fungsi Perawatan keluarga

A. Mengenal masalah

Ny.Y belum paham mengenal masalah tentang KB, dan masih bingung

untuk KB yang akan digunakan. Ny.S sudah mulai faham tentang penyakit

DM yang dialaminya, beliau rutin melakukan pemeriksaan di puskesmas,

dan rutin dalam minum obat, tetapi Ny. S mengatakan jarang untuk

berolahraga.

B. Memutuskan masalah

Ny.S mengatakan jika terdapat anggota keluarganya yang sakit di bawa ke

tenaga kesehatan terdekat, atau puskesmas.

C. Merawat anggota keluarga

Keluarga Tn.S belum terlalu tau tentang bagaimana cara merawat anggota

keluarganya yang sakit dengan benar , paling hanya diberi obat yang

diberikan oleh dokter dan menyuruhnya untuk beristirahat.

D. Memodifikasi Lingkungan

Halaman rumah Keluarga Tn.S terlihat bersih ,pencahayaan di rumah baik

, lantai rumah terbuat dari keramik ,tehel dan terlihat bersih.

E. Memanfaatkan

Keluarga sudah dapat menggunakan fasilitas yang ada, bila ada anggota

keluarga yang sakit maka dibawa berobat ke dokter/ puskesmas terdekat

terlebih dahulu bila tidak kunjung sembuh di bawa ke Rumah Sakit

dengan menggunakan kartu Indonesia sehat.

4. Fungsi reproduksi

Ny.S mempunyai 3 anak, terdiri dari 2 perempuan dan 1 laki- laki. 3 anak

tersebut sudah berumah tangga, beliau mengatakan dahulu dalam upaya

mengendalikan jumlah anggota keluarga memakai alat kontrasepsi Spiral

dan sudah dilepas 5bulan yang lalu.

Ny.Y mempunyai 2 orang anak, 1 anak laki-laki, dan 1 perempuan, klien

mengatakan sebelum hamil yang ke 2 klien menggunakan KB Implan.

(57)

10

Tn. S sebagai tulang punggung keluarga, Ny. S bekerja sebagai Ibu rumah

tangga. Penghasilan yang didapat cukup untuk biaya kehidupan sehari-

hari.

6) STRES DAN KOPING

1. Stressor jangka pendek dan panjang

Stresor jangka pendek keluarga: Ny.Y masih bingung untuk memilih KB

yang akan digunakan. Ny.S takut jika kadar gulanya naik.

Stressor jangka panjang keluarga: Ny.Y mengatakan takut jika KB nya

gagal karena saat ini banyak yang gagal menggunakan KB yang dipilih.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Keluarga selalu berusaha dan berdoa supaya selalu di beri kesehatan untuk

semua anggota keluarga.

3. Strategi koping yang di gunakan

Dalam mengatasi suatu permasalahan yang di hadapi keluarga Tn. S

biasanya di lakukan musyawarah terlebih dahulu antar anggota keluarga.

Jadi sebelum kepala keluarga mengambil keputusan menanyakan pendapat

terlebih dahulu dari anggota keluarga.

4. Stertegi adaptasi disfungsional

Biasanya jika anak tidak bisa dinasehati hanya didiamkan saja karena

sudah besar, sudah bisa berfikir mana yang baik dan mana yang buruk.

7) HARAPAN KELUARGA

(58)

11

. Pemeriksaan Fisik

(59)
(60)
(61)

14

B. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH

1 DS:

- Ny.Y mengatakan bahwa saat ini

belum menggunakan KB setelah

melahirkan anak yang ke2.

- Ny.Y mengatakan masih bingung

memilih KB yang akan

digunakan karena sedang

menyusui dan saat ini bayak

kasus yang mengalami kegagalan

dalam berKB.

- Ny.Y mengata suaminya belum

mengijinkan jika ibunya

menyuruh untuk menggunakan

spiral.

DO:

- Saat ini Ny.Y belum

menggunakan alat kontrasepsi

lagi.

- Ny.Y masih terlihat bingung

untuk menggunakan KB yang

akan digunakan.

Defisiensi Pengetahuan ( 00126) mengenai KB yang akan digunakan

2 DS:

- Ny.S mengatakan menderita DM

sejak 5 thn yang lalu.

- Ny.S mengatakan saat aktivitas

cepat lelah

- Ny.S megatakan jarang

berolahraga, klien mengatakan

Ketidakefektifan

(62)

15

hanya mengikuti senam 1

bulanan di puskesmas.

- Ny.S mengatakan bahwa kaki

seringg terasa kaku dan

kesemutan.

DO:

- Bulan ini klien belum dilakukan

pengecekan gula darah, fisik

klien tampak tidak bugar, lesu

dan lemas.

C. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH Problem: 1. Defisiensi Pengetahuan

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI KEBENARAN

2 Kemungkinan

masalah dapat

3 Potensi masalah

untuk dicegah:

2/3 1 3

2

(63)

16

a. Tinggi

b.Rendah

c. Sedang

1

4 Menonjolnya

masalah:

a. Masalah berat

harus di tangani

b. Ada masalah

tetapi tidak perlu

segera ditangani

c. Masalah tidak

dirasakan

Problem: 2 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI KEBENARAN

2 Kemungkinan

(64)

17

untuk dicegah:

a. Tinggi

b.Rendah

c. Sedang

2

1

4 Menonjolnya

masalah:

a. Masalah berat

harus di tangani

b. Ada masalah

tetapi tidak perlu

segera ditangani

c. Masalah tidak

dirasakan

½ 1 2

1

0

Masalah berat

harus ditangani

JUMLAH 2 3/6

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:

1. Defisiensi Pengetahuan( 00126) mengenai KB yang akan digunakan.

(65)

18

KB secara jelas.

A.Keluarga mampu mengenal.

Setelah dilakukan

intervensi selama

1x30 menit, keluarga

mampu memahami:

1. Pengertian KB

2. Pengertian alat

kontrasepsi

4. Cara penggunaan,

Respon

Verbal

1. Pengertian KB adalah usaha untuk

mengukur jumlah

dan jarak anak yang

di inginkan.

2. Pengertian alat Kontrasepsi adalah

suatu cara yang

(66)

19

kelebihan dan

efek samping dari

macam- macam

menyusui: Mini pil,

KB suntik, Implant,

Spiral, dan Kondom

4. Cara penggunaan, kelebihan, efek

samping dari

macam-macam alat

kontrasepsi berbeda.

Terlampir di LB.

5. Kontraidikasi dari macam- macam alat

kontrasepsi berbeda

(67)

20

kunjunan, keluarga

berpartisipasi dalam

memutuskan

perawatan kesehatan.

Verbal lebih jelas tentang

macam-macam alat kontrasepsi, dan

mampu memilih alat

kontrasepsi yang akan

digunakan.

C. Keluarga mampu merawat.

Setelah dilakukan

kunjungan, keluarga

mampu untuk

memutuskan untuk kontrol

setelah menggunakan alat

kontrasepsi

berikan penjelasan

kapan klien harus

kontol ulng setelah

penggunaan alat

kontrasepsi.

(68)

21

memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Setelah dilakukan

kunjungan , keluarga

mampu

mengguanakan

fasilitas kesehatan

yang ada.

Verbal berkonsultasi dengan tenaga

kesehatan yang ada.

untuk berkonsultasi

Tujuan Khusus Evaluasi Kriteria

Evaluasi Standar Rencana Keperawatan

Ketidakefektifan

Respon verbal 1. Pengertian senam

kaki adalah

kegiatan atau

latihan yang

dilakukan oleh

1. Jelaskan pengertian senam kaki

2. Jelaskan manfaaat senam kaki

(69)

langkh-22

hari,

keluarga

mampu

memahami

senam kaki

DM

keluarga mampu

mengenal:

- Pengertian senam

kaki

- Manfaat senam

kaki

- Langkah- langkah

gerakan senam kaki

pasien DM untuk

mencegah

terjadinya luka

2. Manfaat senam

kaki adalah

Memperbaiki

sirkulasi darah,

memperkuat

otot-otot,

mencegah

terjadinya

kelainan bentuk

kaki, mengatasi

keterbatasan

gerak sendi.

3. Terdapat 10

laangkah gerakan

senam kaki

langkah senam kaki

(70)

23

- Motivasi klien untuk

selalu rutin

memeriksakan

kesehatannya ke

puskesmas/tenaga

kesehatan terdekat

- Motivasi klien untuk

selalu rutin

memeriksakan kadar

gula darahnya

- Motivasi klien untuk

menjaga pola makan

- Motivasi klien untuk

selalu minum obat

C. Keluarga

- Motivasi keluarga

untuk melakukan

senam kaki DM

(71)

24

Keluarga mau untuk

selalu memeriksakan

kesehatannya ke tenaga

kesehatan terdekat

- Motivasi keluarga

untuk selalu

memeriksakan

kesehatannya

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN Diagnosa Tanggal&

waktu

Implementasi Evaluasi Paraf

Ketidakefektifan

pemeliharaan

Jum at 10 Juni

2016

Melakukan pengecekan kadar gula

darah

S:

Ny.S mengatakan selalu rutin minu

(72)

25

kesehatan Jm 14.00 obat dari puskesmas, dan mulai

memperhatikan diit makanan yang di

makan.

O:

Hasil pemeriksaan kadar gula darah

belum terukur

A:

Masalah keperawatan ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan belum

teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

- Melakukan pengecekan kadar

gula darah ulang

- Melatih klien untuk senam

kaki pasien DM.

Defisiensi

Pengetahuan

Sabtu, 11 Juni

2016

- Melakukan penkes tentang

penggunaan KB yang aman S:

Keluaga khususnya Ny.Y

(73)

26

J m 13.30 untuk ibu menyusui

- Menjelaskan pengertian KB

- Menjelaskan pengertian alat

kontrasepsi

- Menjelaskan macam-macam

KB yang digunakan untuk

ibu menyusui

- Menjelaskan cara

penggunaan, kelebihan dan

efek samping dari

macam-macam alat kontrasepsi

- Menjelaskan kintraindikasi

dari macam- macam alat

kontrasepsi

mengatakan sudah faham dengan

materi ynag sudah di jelaskan.

Ny.Y mengatakan secepatnya untuk

menggunakan KB

O:

Ny tampak anatusias mendengarkan

penjelasan

Keluarga aktif dalam bertanya

A:

Masalah defisiensi mengenai KB

yangakan digunakan belum teratasi

P:

Lanjutkan intervensi

- Melakukan evaluasi terhadap

penkes yang teah dilakukan

- Menganjurkan klien untuk

secepatnya menggunakan KB,

(74)

27

Pengetahuan 2016 KB . - Ny.Y mengatakan masih

belum menggunakan KB

- Ny.Y mengatakan inging enggunakan KB implant

O:

- Klien dapat menyebutkan

efek samping , keuntungan

dan kontraindikasi dari KB

implant

- Klien dapat menyebutkan

keuntungan, efek samping

dan kontraindikasi dari KB

IUD

- Klien dapat menyebutkan

kerugian dari KB mini PIL

A:

- Masalah keperawatan

defisiensi pengetahuan belum

Referensi

Dokumen terkait

1) Nilai rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I yaitiu 65, dengan nilai KKM 63. Walaupun sudah diatas KKM namun masih ada beberapa siswa yang belum memenuhi KKM,

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar. Dalam memberikan

Hasil penelitian Xu &amp; Pan (2014) menyatakan bahwa pengurangan protein dalam pakan dari 35% menjadi 25% tidak mempengaruhi nilai RKP udang vanamei yang

4) Nonbenefisial and obscure product differentiation : produk yang tidak bermanfaat dan belum dikenal. Iklan berdasar khalayak sasaran psikografis 1. Iklan

Penelitian tentang tahap perkembangan menulis permulaan ini dilakukan untuk melihat bagaimanakah tahap perkembangan siswa autis dalam menguasai suatu keterampilan

Alasan utama untuk reliabilitas dan maintabilitas dalam proses rekayasa adalah untuk memperbaiki reliabilitas dan maintabilitas dari suatu produk atau sistem yang dibangun, dan hal

Apabila suatu pelayanan menggunakan beberapa IP address yang berbeda, kemudian apabila ada pengirim mengirimkan data menuju ke pelayanan tersebut maka akan diteruskan ke salah

Rini Risnawita Suminta, M,SI, dan Ali Samsuri, M.EI : Analisis Produksi Krupuk Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus pada UD Krupuk Sentosa Desa Banaran