• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Nyeri Pasca Bedah pada Pasien Bedah Ortopedi Tulang Panjang di RSUP Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Nyeri Pasca Bedah pada Pasien Bedah Ortopedi Tulang Panjang di RSUP Haji Adam Malik Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Salah satu alasan mengapa seseorang datang ke dokter adalah nyeri.1Nyeri menurut International Association for Study of Pain (IASP), adalah pengalaman

perasaan sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan

kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi

terjadinya kerusakan.2 Nyeri terutama adalah mekanisme protektif untuk menimbulkan kesadaran akan terjadinya kerusakan jaringan.3Di dunia, diperkirakan satu diantara lima orang dewasa pernah mengalami nyeri dan satu

diantara sepuluh orang dewasa lainnya menderita nyeri kronis setiap tahunnya.

Empat penyebab terbesar yang menyebabkan nyeri adalah kanker, osteo/ rematoid

artritis, pembedahan dan cedera, yang membuat etiologi dari nyeri kompleks.

Menurut Büyükylmaz, dalam periode pasca bedah salah satu keluhan pasien

yang sangat penting adalah nyeri pasca bedah, nyeri akut yang diawali dengan

trauma bedah, yang berkurang seiring waktu, dan berakhir dengan penyembuhan

jaringan. Nyeri pasca bedah disebabkan oleh iskemik dan pelepasan neuropeptida

yang berada disekitar daerah trauma dan sepanjang sistem saraf.

4

Meskipun nyeri dapat diprediksi sebagai bagian dari pasca bedah, pengobatan

yang tidak adekuat terhadap nyeri merupakan hal yang sering terjadi. Di Amerika,

lebih dari 73 juta pembedahan dilakukan setiap tahunnya dan 75% dari pasien

merasakan nyeri pasca pembedahan.

5

Survey yang dilakukan di Amerika menunjukkan nyeri pasca bedah umum

terjadi dan masih belum teratasi. Pada tahun 2011 di Amerika terdapat lebih dari

80% pasien menderita nyeri pasca pembedahan, dengan kurang dari 50%

mendapat terapi nyeri yang adekuat. 6

7

Terapi yang tidak adekuat pada paseinpasca

bedah akut dapat berkembang menjadi nyeri kronik dan terjadi pada 10-50%

pasien setelah pembedahan.8Terdapat beberapa golongan obat yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri post operasi seperti golongan non opioid

(2)

(parasetamol), NSAID, opioid lemah (kodein, tramadol), opioid kuat (morphine),

dan adjuvant (ketamin dan klonidine).9Pada penelitian retrospektif di Amerika terdapat lebih dari 300.000 pasien tersebar di 380 rumah sakit menggunakan

opioid sebagai terapi pada pasien pasca bedah.

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri yang dirasakan

individu.Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin

adalah menggunakan respon fisiologi tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Pengukuran

subjektif nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat pengukur

nyeri seperti visual analog, skala nyeri numerik, skala nyeri deskriptif atau skala

nyeri Wong-Bakers untuk anak-anak.

8

Banyak faktor yang dapat menimbulkan nyeri misalnya umur, jenis kelamin,

jenis pembedahan, suku, dan pengalaman nyeri.Pasien yang menjalani operasi

ekstremitas, abdominal, dan spinal mengeluhkan mengalami nyeri sedang sampai

berat. Prevalensi nyeri sedang sampai berat pada pasien bedah abdomen masih

tinggi (30-55%) pada hari 0-1 pasca pembedahan. 10

11,12

Dalam penelitian

sebelumnya, terdapat korelasi yang signifikan antara nyeri dan jenis pembedahan.

Korelasi yang signifikan terlihat pada 59% pasien yang menjalani pembedahan

umum dibandingkan 35,8% pada pembedahan subspesial lainnya.

Nyeri pasca bedah merupakan keluhan umum pada pasien fraktur ekstremitas

bawah, dimana dapat meningkatkan konsumsi oksigen jantung dan beresiko

terjadinya iskemik jantung, mencegah perbaikan fungsi paru, menekan fungsi

imun dan memperlama lama rawatan di rumah sakit, yang berakibat terhadap

kualitas hidup pasien.

13

14

Pasien yang menjalani pembedahan ortopedi biasanya

mempunyai disfungsi muskuloskeletal, seperti fraktur yang tidak stabil,

deformitas, kelainan sendi, jaringan yang terinfeksi atau nekrosis, trauma atau

tumor.15Pembedahan ortopedi sering disebut sebagai pembedahan yang paling sakit diantara pembedahan lainnya. Keparahan dari pembedahan sering terlihat

setelah pembedahan ortopedi, dimana sering melibatkan otot yang

signifikan.5Pada penelitian sebelumnya, Chung16 mengevaluasi pasien bedah rawat jalan dan mendapatkan pasien ortopedi mempunyai insiden nyeri hebat

(3)

yang tertinggi (16,1%), diikuti dengan urologi (13,4%), pembedahan umum

(11,5%), dan bedah plastik (10,0%).

Tingginya keparahan nyeri pasca pembedahan ortopedi serta sifat nyeri yang

subjektif membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap

karakteristik nyeri pasien pasca bedah ortopedi tulang panjang.

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, dapat dirumuskan petanyaan

penelitian sebagai berikut:

Bagaimana gambaran karakteristik nyeri pasien pasca bedah ortopedi tulang

panjang di RSUP Haji Adam Malik Medan?

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1.

Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik nyeri pasca bedah pada pasien bedah ortopedi

tulang panjang di RSUP H.Adam Malik Medan.

1.3.2.

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui variasi demografi nyeri pada pasca bedah pada pasien

bedah ortopedi tulang panjang di RSUP H. Adam Malik Medan

2. Untuk mengetahui derajat nyeri berdasarkan Visual Analogue Scale (VAS)

3. Untuk mengetahui obat dan dosis obat yang diberikan pada pasien pasca

bedah ortopedi tulang panjang di RSUP H. Adam Malik Medan.

4. Untuk mengetahui teknik pemberian obat dan efek samping obat yang

timbul pada pasien pasca bedah ortopedi tulang panjang.

1.4.

Manfaat Penelitian A.Pengembangan Penelitian:

1. Dapat dipakai sebagai data awal untuk penelitian nyeri pasca bedah

ortopedi tulang panjang selanjutnya.

(4)

2. Sebagai sumber informasi dan bahan referensi bagi penelitian

selanjutnya.

B. Manfaat Akademik:

1. Sebagai sarana pembelajaran untuk meneliti untuk mendapatkan

gelar S.ked.

2. Menambah wawasan peneliti mengenai karakteristik nyeri pasien

pasca bedah ortopedi tulang panjang.

C. Manfaat Pelayanan

1. Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran

karakteristik nyeri pada pasien pascabedah ortopedi tulang panjang

yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka prevalensi infeksi nosokomial pada pasien luka operasi pasca bedah kelas bersih di bagian bedah di RSUP Haji Adam Malik,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hemodinamik pasien pasca bedah Ruang ICU Pasca Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik dengan menggunakan desain deskriptif

Numerik, Skala Nyeri Verbal, dan Skala Nyeri Wajah pada pasien di ruang rawat inap RB3 RSUP Haji Adam Malik Medan dan menjalin hubungan interpersonal baik dengan pasien

Untuk mengetahui apakah pengaruh DRPs mengenai waktu pemberian obat yang tak sesuai, akan menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran karakteristik pasien yang berkunjung ke poliklinik nyeri RSUP H.. Penelitian ini memakai desain deskriptif , sampel diambil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran intensitas nyeri pada pasien karsinoma nasofaring (knf) di RSUP H Adam Malik Medan.. Penelitian ini merupakan salah satu

Untuk mengetahui jenis obat analgesik yang diberi ke pasien nyeri paskaoperasi ortopedi ekstremitas bawah di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada

STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN PASCA BEDAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM