• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Drug Related Problems (DRPs) terhadap Pengurangan Efek Obat Penghilang Nyeri Pada Pasien Rawat Inap Pasca Bedah Ortopedi di RSUP H.Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Drug Related Problems (DRPs) terhadap Pengurangan Efek Obat Penghilang Nyeri Pada Pasien Rawat Inap Pasca Bedah Ortopedi di RSUP H.Adam Malik Medan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik ( RSUP H. Adam Malik ) Medan merupakan Rumah Sakit Umum Pusat kelas A terbesar di Sumatera, dan

salah satu dari lima Rumah Sakit Umum Pusat kelas A di Indonesia (Menkes RI, 1990). Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUP H. Adam Malik) Medan juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan

dan menjadi tempat rujukan wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi

Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau (Menkes RI, 1991).

(2)

2

Joint Commission International adalah Standar Akreditasi Rumah Sakit untuk tingkat Internasional. Akreditasi adalah proses di mana suatu lembaga yang terpisah dan berbeda dari organisasi pelayanan kesehatan, biasanya non pemerintah, melakukan asesmen terhadap organisasi pelayanan kesehatan. Tujuannya untuk menentukan apakah organisasi tersebut telah memenuhi seperangkat persyaratan (standar) yang dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan (JCI, 2011).

Sebagaimana Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Jakarta yang merupakan Rumah Sakit Umum Pusat kelas A terbesar di Indonesia, melalui Acute Pain Service Departemen Anestesiologi FKUI- RSCM menangani

lebih dari 600 pasien pasca bedah pertahunnya (Anonim, 2012), RSUP H. Adam Malik Medan juga menangani cukup banyak pasien yang menjalani

bedah dan dirawat inap di rumah sakit ini.

Pembedahan merupakan suatu peristiwa yang berpengaruh terhadap tubuh manusia dan berimplikasi pada pengelolaan nyeri. Menurut kelompok studi nyeri Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) nyeri merupakan mekanisme perlindungan untuk mempertahankan hidup dan dapat menjadi penderitaan serta kelainan fisiologik pada siapa saja. Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan, yang didapat akibat kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan tersebut (IASP, 2012).

(3)

3

yang terjadi selama dan pasca pembedahan akan mengakibatkan sensitisasi susunan saraf sensorik (Sutanto, 2004).

Berdasarkan standar JCI, pasien didukung secara efektif dalam mengelola rasa nyerinya. Nyeri bisa jadi merupakan hal umum bagi pasien, namun nyeri yang tak kunjung reda memiliki dampak fisik dan psikologis yang negatif. Pasien memiliki hak untuk memperoleh asesmen dan manajemen, memiliki prosesuntuk mengakses dan mengelola rasa nyeri dengan tepat. Untuk mengakses dan mengelola rasa nyeri dengan tepat dibutuhkan pelayanan farmasi (JCI, 2011).

Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi, mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi Pharmaceutical Care. Pharmaceutical care (asuhan kefarmasian) adalah tanggung jawab penyediaan asuhan terkait terapi obat dengan tujuan mencapai manfaat pasti bagi peningkatan kualitas hidup pasien (ASHP, 1993). Adapun yang dilakukan dalam asuhan kefarmasian adalah mencegah dan mengatasi terjadinya masalah terkait obat (Drug Related Problems/ DRPs). (Cipole, 1998).

Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) mendefinisikan DRPs

sebagai suatu peristiwa atau keadaan menyangkut terapi obat yang secara nyata atau berpotensi mengganggu hasil terapi yang diinginkan. Hasil terapi yang diinginkan adalah sembuh dari sakit, menghilangkan atau mengurangi gejala sakit, menghentikan atau memperlambat proses sakit, dan mencegah sakit atau gejala sakit (ASHP, 1993). PCNE mengidentifikasi DRPs menjadi beberapa kriteria,

(4)

4

Telah banyak dilakukan penelitian tentang DRPs terhadap penggunaan obat pada berbagai kasus penyakit, antara lain pada pasien fraktur terbuka bedah ortopedi (Fitrah, 2011), pada pasien dispepsia (Wulandari, dkk., 2011), pada pengobatan dengue hemoraggic fever (Yasin, dkk., 2006), pada pasien rawat inap stroke iskemik (Jerry, 2011). Berdasarkan penelusuran yang dilakukan peneliti pada bagian LITBANG (Penelitian dan Pengembangan) RSUP H. Adam Malik Medan, diketahui bahwa penelitian pengaruh DRPs terhadap pengurangan efek obat penghilang nyeri pasca bedah ortopedi pada pasien rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan belum pernah dilakukan. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kemungkinan adanya pengaruh DRPs terhadap pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.2 Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kerangka pikir penelitian disusun berupa skema hubungan variabel bebas dan variabel terikat, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1.

(5)

5 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah apakah pengaruh Drug Related Problems (DRPs) menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah DRPs menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh DRPs akan menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan.

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah pengaruh DRPs mengenai reaksi obat yang tak dikehendaki, akan menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan.

b. Untuk mengetahui apakah pengaruh DRPs mengenai kasus pemilihan obat yang salah, akan menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan.

(6)

6

d. Untuk mengetahui apakah pengaruh DRPs mengenai waktu pemberian obat yang tak sesuai, akan menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H.Adam Malik Medan.

e. Untuk mengetahui apakah pengaruh DRPs mengenai interaksi obat, akan menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Apabila pengaruh DPRs terbukti menyebabkan pengurangan efek obat penghilang nyeri pada pasien pasca bedah ortopedi di RSUP H. Adam Malik Medan, maka penelitian ini dapat sebagai masukan kepada pihak manajemen

RSUP H. Adam Malik Medan tentang perlunya peningkatan kinerja tim penanggulangan nyeri pada pasien pasca bedah.

b. Meningkatkan kepercayaan pasien akan kepastian bebas nyeri pada pasca bedah yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra RSUP H. Adam Malik Medan.

Gambar

Gambar 1.1 Skema hubungan variabel  bebas dan variabel terikat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hipotesis penelitian di atas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya angka dan persentase kejadian DRPs kategori indikasi tanpa obat, obat tanpa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pengkajian nyeri dengan menggunakan Skala Nyeri Numerik, Skala Nyeri Verbal, dan Skala Nyeri Wajah pada pasien bedah di

ruang Post Anesthesia Care Unit RSUP Haji Adam Malik Medan yang diikut i sebanyak 52 pasien pasca bedah tulang panjang dan telah memenuhi

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP..

serangkaian masalah yang mungkin disebabkan oleh obat atau yang dapat diselesaikan dengan terapi obat. Oleh karena itu, DRPs menggambarkan ruang lingkup tanggung jawab dari

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Kategori Obat Salah, Dosis Rendah, Dosis Tinggi dan Interaksi Obat Pada Pasien Kanker Diakses 7 Desember 2016.. Universitas

Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis dalam penelitian ini adalah terjadi DRPs kategori obat tanpa indikasi, obat tidak efektif, perlu tambahan obat, dosis terlalu rendah,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian DRPs meliputi indikasi tanpa obat, obat tanpa indikasi, obat salah, dosis obat kurang, dosis obat lebih, reaksi