Lampiran 1. Flow Chart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
43
Lampiran 1. (Lanjutan)
a b
Pengujian alat
Laya k?
Analisis data Pengukuran parameter
Dat
Lampiran 10. Gambar alat
Lampiran 11. Gambar biji kedelai
Lampiran 11. (Lanjutan)
Lampiran 11. (Lanjutan)
Lampiran 11. (Lanjutan)
Lampiran 12. Data pengamatan pengupasan kulit ari biji kedelai
2. Persentase kerusakan hasil kupasan (%)
= 4,91%
3. Persentase biji kedelai tidak terkupas (%)
Lampiran 12. (Lanjutan)
4. Persentase biji kedelai hilang (%)
x 100%
x 100%
Lampiran 13. Spesifikasi alat
Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C + 1,57(D + d) +
dimana:
L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
D = Diameter luar efektif roda transmisi yang besar (mm)
d = Diameter luar efektif roda transmisi yang kecil (mm)
Panjang sabuk V dari motor listrik ke poros silinder pengupas
L = 2(620) + 1,57(130 +80) +
L =1569,72 mm
L = 62 inch
Perhitungan revolusi per menit (rpm)
Lampiran 13. (Lanjutan)
N1 = 1356 rpm
Maka rpm pada rotator ialah 1356 revolusi per menit sedangkan rpm pada stator
sebesar 1400 revolusi per menit.
dimana:
Volume silinder = L x tebal silinder
π 2
= 7,8 kg/Liter x 0,160768 Liter
= 1,254 kg
Lampiran 13. (Lanjutan)
Karena dipasaran tidak tersedia alat dengan daya 0,29 HP maka digunakan motor
dengan daya yang mendekati nilai tersebut yaitu 1 HP.
Lampiran 14. Analisis ekonomi
efektif berdasarkan tahun 2012)
2. Perhitungan Biaya Produksi
1. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
D = dimana:
Lampiran 14. (Lanjutan)
n = Umur ekonomi (tahun)
D =
= Rp 720.000/tahun
2. Bunga modal dan asuransi (I)
Bunga modal pada bulan Agustus 16% dan Asuransi 2%
I =
=
= Rp. 432.000/tahun
3. Biaya sewa gedung
Sewa gedung = 1% x P
Total biaya tetap = Rp. 1.272.000/tahun
2. Biaya tidak tetap (BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
Biaya reparasi =
=
Lampiran 14. (Lanjutan)
2. Biaya listrik
Motor listrik 1 HP = 0.75 KW
Biaya listrik = 0.75 KW x Rp. 334/KWH
= Rp.250,5/H
= Rp.250,5/jam
3. Biaya operator
Biaya operator = Rp. 5000/jam
Total biaya tidak tetap = Rp. 5.268,5/jam
3. Biaya Produksi Biji Kedelai Terkupas
Biaya pokok = + BTT
]
C=
+ Rp. 5.268,5/jam
]
x 0,018 jam/kgLampiran 15. Break even point
Biaya tetap (BT) = Rp. 1.272.000/tahun
= Rp. 530/jam (1 tahun = 2.400 jam)
= Rp. 9,54954/kg (1 jam = 55,5 kg)
Biaya tidak tetap (BTT) = Rp. 5.268,5/jam (1 jam = 55,5 kg)
= Rp. 94,928/ Kg
Penerimaan setiap kg produksi (R) = harga kedelai setelah dikupas - harga kedelai
sebelum dikupas
Penerimaan setiap kg produksi (R) kedelai = Rp.16.000 – Rp. 11.000 = Rp. 5.000
Alat akan mencapai break even point jika alat telah menghasilkan biji kedelai
terkupas sebanyak :
N =
=
Lampiran 16. Net present value
Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n).
Kriteria NPV yaitu:
- NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan
- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak
menguntungkan
- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya
yang dikeluarkan.
Berdasarkan persamaan (10), nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
CIF-COF ≥ 0
Pendapatan = penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1 tahun
= Rp. 5.000/kg x 55,5 kg/jam x 2400 jam
= Rp. 666.000.000
Pembiayaan = biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja 1 tahun
Lampiran 16. (Lanjutan)
Jumlah CIF = Rp. 2.180.874.240
Cash out Flow 16%
1. Investasi = Rp. 4.000.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 16%,5)
= Rp. 13.902.483,6 x 0,4761
= Rp. 6.618.972,44
Jumlah COF = Rp. 10.618.972,44
Lampiran 16. (Lanjutan)
Jumlah CIF = Rp. 1.991.900.360
Cash out Flow 20%
1. Investasi : Rp. 4.000.000
2. Pembiayaan = Pembiayaan x (P/F, 20%,5)
= Rp. 13.902.483,6 x 0,4019
= Rp. 5.587.408,15
Jumlah COF = Rp. 9.587.408,15
NPV 20% = CIF – COF
= Rp. 1.991.900.360 – Rp. 9.587.408,15
= Rp. 1.982.312.951,85
Jadi besarnya NPV 16% adalah Rp. 2.170.255.267,56 dan NPV 20%
adalah Rp. 1.982.312.951,85 J ≥ 67aha ini
Lampiran 17. Internal rate of return
Suku bunga bank paling atraktif (p) = 16%
Suku bunga coba-coba ( > dari p) (q) = 20 %
IRR = q% +
x (q% - p%)
= 20% +
x (20%-16%)