• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemanfaatan Koleksi Terbitan Pemerintah di Perpustakaan Umum Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pemanfaatan Koleksi Terbitan Pemerintah di Perpustakaan Umum Kota Medan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang terdapat di wilayah Indonesia, mulai dari tingkat kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi. Sesuai dengan namanya “Perpustakaan Umum” maka semua sumber informasi yang dimiliki harus bersifat umum, baik dalam penyediaan maupun pemanfaatannya.

Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 77) yang dimaksud dengan perpustakaan umum adalah “A Library or library system that provides unrestricted access to librarry resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geographic region, supported

wholly or in part by public funds”. Dari penjelasan di atas menyatakan bahwa perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebahagian dari dana masyarakat (pajak).

Menurut Sjahrial Pamuntjak (2000, 3) bahwa, “perpustakaan umum adalah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan, serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan berdiri sebagai lembaga yang diadakan untuk dan oleh masyarakat setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa membedakan pekerjaan, kedudukan, kebudayaan, dan agama, meminjam buku dan bahan lain dari koleksi perpustakaan dapat dengan cuma-cuma atau dengan membayar iuran sekedarnya sebagai tanda keanggotaan dari perpustakaan tersebut.”

(2)

dan bersifat terbuka untuk umum, yang tidak membedakan agama, usia, status sosial, dan tingkat pendidikan.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan memiliki tujuan sesuai dengan jenis perpustakaannya dan masyarakat yang dilayani. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani masyarakat umum tanpa membeda-bedakan usia, jenis kelamin, agama, ras, pekerjaan, serta layanan cuma-cuma bagi umum. Begitu juga halnya dengan perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Hermawan (2006, 31) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari – hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Sedangkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2006, 5-6) tujuan perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan dan menetapkan kebiasaan membaca anak-anak sejak usia dini. 2. Mendukung baik pendidikan perorangan secara mandiri maupun pendidikan

formal pada semua jenjang.

3. Memberikan kesempatan bagi pengembangan kreativitas pribadi. 4. Menstimulasi imajinasi dan kreativitas anak-anak dan orang muda.

5. Meningkatkan kesadaran terhadap warisan budaya, apresiasi pada seni kesenian dan hasil-hasil penemuan ilmiah.

6. Menyediakan akses kepada ekspresi-ekspresi kultural dari semua seni pentas. 7. Mendorong terciptanya dialog antar budaya oleh karena keaneka ragaman

(3)

8. Mengusahakan agar semua penduduk dapat akses kepada segala macam informasi yang tersedia untuk masyarakat.

9. Memberikan layanan informasi yang sesuai kepada perusahaan-perusahaan, perkumpulan-perkumpulan dan kelompok-kelompok setempat yang memerlukan.

10.Memberi kemudahan kepada pengembangan informasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan memakai komputer dan perangkat keras lainnya teknologi informasi.

11.Mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan dan program-program pemberantasan buta huruf (“Literacy”) untuk semua kelompok usia, dan apabila dianggap perlu memprakarsai kegiatan-kegiatan ini.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Perpustakaan Umum adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesejahteraan, menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam mencari, mengasah, mengolah serta memanfaatkan pengembangan informasi yang mendukung peningkatan dan pengetahuan informasi.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Umum

Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perpustakaan harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2006, 6-7) fungsi perpustakaan umum yaitu:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telpon, faximili dan lain-lain. 7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

(4)

10.Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana.

11.Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Menurut Badan Standardisasi Nasional (SNI 7495, 2009), fungsi perpustakaan umum yaitu:

1. Mengembangkan koleksi.

2. Menghimpun koleksi muatan lokal. 3. Mengorganisasi materi perpustakaan. 4. Mendayagunakan koleksi.

5. Menyelenggarakan pendidikan pengguna.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. 7. Melestarikan materi perpustakaan.

8. Membantu peningkatan sumber daya perpustakaan di wilayahnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan adalah menghimpun, mengolah, menyimpan, merawat, mengembangkan dan mendayagunakan koleksi dapat menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi dan sarana/prasarana untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.2 Koleksi Perpustakaan

Menurut Ade Kohar (2003, 6) Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi.

(5)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang diolah dan dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

2.2.1 Jenis Koleksi Perpustakaan

Menurut Yulia (1993 : 3) ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu:

1. Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :

a) Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.

b) Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan bulanan dan lainnya), laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya. 2. Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam

(6)

a) Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset. b) Gambar hidup dan rekaman video yang termasuk dalam bentuk ini

adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.

c) Bahan Grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya selid, transparansi, dan filmstrip).

d) Bahan Kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.

3. Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:

(7)

b) Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standar) dan 75 mm x 125 mm.

c) Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.

2.3 Terbitan Pemerintah

Menurut Yusuf (2009, 436) menerangkan bahwa dokumen pemerintah atau sering disebut dengan terbitan pemerintah adalah karya yang dicetak dan diterbitkan atas biaya dan kewenangan pemerintah atau badan-badan pemerintah

Menurut Mustafa (2008, 27) terbitan pemerintah adalah setiap penerbitan yang dicetak atas biaya pemerintah, atau diterbitkan oleh badan-badan pemerintah, yang pada umumnya berisi hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah pemerintahan atau masalah-masalah untuk kepentingan umum.

American Library Assosiation Glosary of Iibrary and Information Science membatasi terbitan pemerintah dan badan Internasional sebagai berikut: setiap terbitan yang berasal dari, diterbitkan oleh, atau dengan biaya dan wewenang setiap kantor resmi atau lembaga Internasional.

(8)

2.3.1 Cakupan Terbitan Pemerintah

Menurut Yusuf (2009, 437) informasi penting yang dapat diperoleh melalui penerbitan atau dokumen pemerintah ini, antara lain tentang peraturan-peraturan pemerintah, undang-undang dan surat keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemerintah dan masalah lain yang dikeluarkan atas kewenangan dan tanggung jawab pemerintah.

Menurut Lasa (1994, 70) secara garis besar terbitan pemerintah mencakup 1. Kegiatan pemerintah yang perlu diketahui oleh masyarakat awam seperti:

pemilihan umum, sensus penduduk, dan sidang kabinet.

2. Informasi resmi yang dapat dipergunakan sebagai bahan studi maupun penelitian.

3. Perundang-undangan, peraturan, ketetapan pemerintah yang harus diketahui oleh setiap warga negara maupun kelompok masyarakat tertentu seperti: pajak, undang lalu lintas, undang perkawinan, dan undang-undang pendidikan.

Menurut Yusuf (2009, 437) informasi penting yang dapat diperoleh melalui penerbitan atau dokumen pemerintah ini, antara lain tentang peraturan-peraturan pemerintah, undang-undang dan surat keputusan yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemerintah dan masalah lain yang dikeluarkan atas kewenangan dan tanggung jawab pemerintah.

(9)

2.3.2 Ciri Umum Terbitan Pemerintah

Menurut Mustafa (2008, 30) ciri umum terbitan pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Diterbitkan dalam jumlah yang sangat banyak dan dibagikan secara cuma-cuma kebanyak pihak, nasional atau internasional sebagai media komunikasi dan penyebaran informasi.

2. Selain diterbitkan oleh pemerintah atau kantor pusat, pemerintah daerah atau kantor cabang. Meskipun biasanya di pemerintahan kantor pusat ada bagian penerbitan khusus.

3. Kebanyakan terbitan ini tidak dikenal secara umum dan hanya ditemukan di kantor-kantor resmi atau di perpustakaan besar.

4. Terbitan jenis ini jarang dicakup dalam bibliografi.

5. Katalog resmi terbitan pemerintah sering kurang informatif. 6. Terbitan ini jarang ditemukan di toko-toko buku pada umumnya.

7. Memungkinkan jenis rujukan satu-satunya mengenai informasi yang dibutuhkan.

2.3.3 Jenis Kebutuhan Terbitan Pemerintah

Menurut IFLA dalam Pedoman Perpustakaan Terbitan Pemerintah No.106 ada beberapa jenis kebutuhan untuk menilai terbitan pemerintah, dilihat dari 5 segi, yaitu :

1. Collection and resources

This could include print materials, periodicals, serials, databases and web resources. Does the library have the appropriate materials that the users need and want? If the users include the public, this could also include all documents that the department publishes so that the public can be aware of what the government is doing.

2. Services

Is the library delivering the right mix of services? This could include interlibrary loan; in-depth research for staff; management of the

department’s extranet website; management of the department’s intranet; and

(10)

3. Organisation of information

Is the information organised in a way that maximises access and use? Are all resources easy to find – print material, database information, media, serials, government publications, web resources?

4. Convenience

Are library services convenient to the users? Is the library staffed when most of the department staff are present? Can library resources be accessed when the library is officially closed? Does the library deliver material to the offices of public officials and staff? What other conveniences would the users like? Are there policies that limit access or put up barriers to library use?

5. Community needs

Does the information meet the needs of the community users? For example, a Ministry of Agriculture might want information on planting seasons, the best seeds to use, fishing markets, etc. to meet the practical needs of the agricultural community.

Jadi pendapat IFLA dalam Pedoman Perpustakaan Terbitan Pemerintah No.106 menjelaskan beberapa jenis kebutuhan untuk menilai terbitan pemerintah dilihat dari 5 segi, yaitu :

1. Koleksi dan Sumberdaya

Hal ini mencakup bahan cetak, majalah, serial, database, dan sumber daya web. Apakah perpustakaan memiliki bahan yang dibutuhkan oleh pengguna inginkan? Jika pengguna termasuk masyarakat, ini juga bisa mencakup semua dokumen yang diterbitkan oleh departemen sehingga masyarakat dapat mengetahui apa yang pemerintah lakukan.

2. Layanan

Apakah perpustakaan menggabungkan beberapa layanan dengan tepat? Hal ini mencakup pinjaman antar; penelitian mendalamn untuk staf; pengelolaan website extranet departemen; pengelolaan intranet departemen; dan layanan lain yang membantu pengguna yang ditun juk untuk mendapatkan informasi dengan cepat.

3. Organisasi Informasi

(11)

4. Kenyamanan

Apakah layanan perpustakaan nyaman untuk pengguna? Apakah staf perpustakaan ketika sebagian besar staf departemen yang hadir? Apakah sumber daya perpustakaan dapat diakses ketika perpustakaan ditutup? Apakah perpustakaan menyampaikan materi ke kantor pejabat publik dan apa kemudahan lainnya yang pengguna inginkan? Apakah kebijakan yang membatasi akses atau proteksi hambatan untuk pengguna perpustakaan? 5. Kebutuhan Masyarakat

Apakah informasi memenuhi kebutuhan pengguna masyarakat? Misalnya, Departemen Pertanian mungkin ingin informasi tentang tanaman, bibit terbaik untuk yang digunakan, dll untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pertanian.

2.4 Pemanfaatan Perpustakaan

Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang berarti guna, faedah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 711) mendefinisikan bahwa “Pemanfaatan mengandung arti, proses, cara, perbuatan memanfaatkan”. Suatu perpustakaan dapat

dikatakan bermanfaat atau tidak bagi penggunanya berkaitan dengan upaya pembinaan koleksi serta layanannya agar dapat dikenal dan dimanfaatkan oleh penggunanya.

Menurut Arsyad (2003, 100) pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut:

1. Keterampilan mengumpulkan informasi, meliputi: mengenal sumber informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasi, cara menggunakan katalog dan indeks, menggunakan bahan pustaka baru dan referensi lainnya.

2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah serta mendokumentasi informasi dan sumbernya.

(12)

4. Keterampilan menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisari informasi, menggunakan informasi dalam diskusi dan menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan perpustakaan pengguna yang memerlukan keterampilan dalam mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menganalisis informasi yang dibaca dan menggunakan informasi untuk memanfaatkan intisari dari suatu informasi yang di dapatkan.

2.4.1 Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan suatu proses, cara mendayagunakan sumber informasi yang terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan merupakan kegiatan utama pada sebuah perpustakaan dengan cara membaca ataupun meminjam koleksi di perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan mencakup dua hal yaitu menggunakan koleksi dalam ruangan perpustakaan (in library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi (out circulation use).

Menurut Zulkarnaen (2007, 45) beberapa cara memanfaatkan koleksi buku pada perpustakaan sebagai berikut:

(13)

2. Membaca di tempat bagi pengguna yang memiliki waktu luang yang cenderung

membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya di perpustakaan.

3. Mencatat informasi dari buku terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan

informasi yang diperoleh dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku yang berbeda.

4. Memperbanyak (menggunakan jasa Foto copy) Dengan memanfaatkan fasilitas mesin Foto copy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi-informasi

yang diinginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang

memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan cara pemanfaatan koleksi yang biasa dilakukan oleh pengguna. Pemanfaatan koleksi merupakan proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan. Pengguna dapat memanfaatkan koleksi yang tersedia dengan cara membaca di tempat, meminjam koleksi, mencatat informasi dari buku serta memperbanyak koleksi.

2.4.2 Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan

(14)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 1216), bahwa “Tujuan bermakna arahan, haluan (jurusan), yang dituju, maksud, tuntutan (yang dituntut)”.

Menurut Salim (2002, 928), bahwa “pengertian pemanfaatan sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan”.

Dari kedua pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan pemanfaatan yakni sebagai proses, cara dan perbuatan pengguna dalam kegiatan pemanfaatan koleksi perpustakaan dalam mencapai suatu informasi yang dibutuhkan.

Menurut Sutarno (2003, 112) menyatakan bahwa: Dalam rangka kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan masyarakat dapat menemukannya di perpustakaan. Apabila kedatangan anggota masyarakat di perpustakaan atas pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan orang lain, maka hanya bersifat sementara/spontan. Sedangkan yang diharapkan adalah kunjungan rutin sebagai suatu kegemaran, kebiasaan, dan keperluan yang berkaitan perpustakaan.

Referensi

Dokumen terkait

Specifically, we have argued (a) that an appraisal of motive- inconsistent versus motive-consistent situational state (Rose- man, 1984; cf. Arnold, 1960; Scherer, 1988)

- Laporan Keuangan Publikasi diterbitkan guna memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank

- Laporan Keuangan Publikasi diterbitkan guna memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayanan pendaftaran penduduk, pelayanan pencatatan sipil, pengelolaan data informasi dan dokumen

This research will also integrate Geographic Information System (GIS), VGI, social media tools, data mining, and mobile technology to design a conceptual framework for promoting

Eksplorasi (memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan penginterpretasian data

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melalui permainan tebak kata dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B TK Cemara Dua Surakarta Tahun

Dalam proses penulisan ilmiah ini akan diawali dengan perencanaan dan penganalisaan sistem kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ERD, tahap kedua yang dikerjakan adalah