• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Dalam Merekrut Anggota (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Kompas-USU dalam Merekrut Anggota Organisasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Dalam Merekrut Anggota (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Komunikasi Kompas-USU dalam Merekrut Anggota Organisasi)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah

Manusia disebut juga sebagai makhluk sosial, artinya manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri baik dalam konteks fisik maupun sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah kehidupan yang damai. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena itu, manusia memiliki keinginan untuk berinteraksi dan mengkomunikasikan pemikiran dan perasaannya.

Sifat manusia yang cenderung ingin menyampaikan segala keinginannya dan mengetahui setiap hasrat orang lain merupakan langkah awal yang menjadi motivasi manusia terampil dalam berkomunikasi. Praktik komunikasi tersebut dilakukan melalui lambang-lambang ataupun isyarat yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemahaman dan pemberian makna terhadap setiap lambang-lambang tersebut dalam bentuk bahasa verbal.

Semakin kompleksnya kehidupan manusia, membuat peranan komunikasi semakin tidak terelakan. Manusia berkomunikasi tidak lagi hanya untuk kepentingan berinteraksi namun, untuk memecahkan masalah serta menjalin hubungan baik dengan sesamanya. Demikian pula bila dilihat dari sudut pandang organisasi. Tidak banyak yang menyadari dominannya peran organisasi dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya manusia dilahirkan dalam lembaga yang terorganisir seperti rumah sakit, menerima pendidikan dalam lembaga seperti sekolah, tinggal ditengah masyarakat yang terorganisir dan dalam konteks yang paling luas yaitu sebagai warga negara dalam sebuah negara.

(2)

secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan. Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa organisasi memiliki empat unsur yaitu sistem, pola aktivitas, sekelompok orang dan tujuan (Gitosudarmo, 1997 : 1).

Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi (2005 : 11) mengemukakan bahwa terdapat dua pendekatan dalam memahami organisasi yaitu, pendekatan objektif dan pendekatan subjektif. Menurut pendekatan objektif, organisasi merupakan sesuatu yang bersifat fisik dan konkret, dan merupakan sebuah struktur dengan batas-batas yang pasti, sesuatu yang stabil. Istilah “organisasi” mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan. Pendekatan subjektif memandang organisasi sebagai kegiatan yang dilakukan orang-orang, terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan transaksi yang melibatkan orang-orang. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-orang antara yang satu dengan lainnya dan tidak eksis secara terpisah dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi tersebut. Jadi, berdasarkan pendekatan objektif, organisasi berarti struktur; sedangkan berdasarkan pandangan subjektif, organisasi berarti proses (mengorganisasikan perilaku).

Selain itu, Gareth Morgan dalam bukunya Morissan yang berjudul Teori Komunikasi Organisasi (2009 : 26) menggunakan metafor atau perumpamaan dalam menjelaskan mengenai organisasi.

1. Pertama, Morgan mengumpamakan organisasi sebagai mesin yang terdiri atas sejumlah komponen yang mampu menghasilkan barang dan jasa. Masing-masing komponen tersebut secara spesifik terhubung dengan komponen lainnya dengan sedemikian rupa sehingga mesin mampu bekerja atau melakukan sesuatu, sebagaimana organisasi.

2. Metafor kedua yang dikemukakan Morgan mengenai organisasi adalah ‘organisme’ atau makhluk hidup. Organisasi dapat disamakan dengan tumbuhan atau hewan karena organisasi dapat dilahirkan, tumbuh, bekerja, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, dan akhirnya mati. Struktur organisasi tidak bersifat permanen atau statis tetapi mengalami proses perubahan yang terus menerus. Organisasi mampu melakukan penyesuaian, perubahan, dan pertumbuhan berdasarkan informasi, umpan balik dan kekuatan logis yang dimilikinya.

(3)

unsur-unsur tersebut sangat menentukan dan berpengaruh terhadap perilaku organisasi (Panuju, 2001 : 24).

Organisasi banyak jenisnya seperti organisasi politik, organisasi sosial, organisasi kenegaraan, dan organisasi mahasiswa. Organisasi mahasiswa merupakan organisasi yang beranggotakan mahasiswa yang dalam hal ini dapat berupa organisasi intra dan ekstra kampus. Organisasi mahasiswa intra kampus adalah organisasi mahasiswa yang melekat pada pribadi kampus atau universitas, dan memiliki kedudukan resmi di lingkungan perguruan tinggi. Organisasi ini mendapat pendanaan kegiatan kemahasiswaan secara mandiri, dari pengelola perguruan tinggi dan atau dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah dan non pemerintah untuk memajukan program kerja serta kemajuannya lainya. Bentuknya dapat berupa Ikatan Organisasi Mahasiswa, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat Mahasiswa tingkat fakultas dan Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ), Dan Para Ketua Tingkat. Organisasi internal kampus pada suatu perguruan tinggi dapat bergabung dalam skala daerah, nasional dan bahkan internasional. Gabungan organisasi internal-kampus beberapa perguruan tinggi ini disebut organisasi antar-kampus.

Organisasi mahasiswa berfungsi sebagai wadah penyalur aspirasi atau ide-ide. Penyaluran aspirasi atau ide-ide tersebut tentu saja berbeda-beda sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Ada yang menyalurkannya melalui kegiatan seni, kegiatan olahraga, kegiatan keagamaan, ataupun kegiatan keilmuan (kelompok belajar). Tidak jauh berbeda dengan kehidupan bermasyarakat, organisasi juga memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan mahasiswa, seperti; bisa menjadi modal untuk melamar pekerjaan, modal untuk mendapatkan beasiswa serta modal untuk memperluas jaringan kerja dan bisnis.

(4)

KOMPAS-USU merupakan organisasi kemahasiswaan yang bergerak dibidang cinta alam dan studi lingkungan hidup yang berada dalam naungan Universitas Sumatera Utara dan terdaftar di Wakil Rektor III. Adapun tujuan dari organisasi yang telah berdiri sejak 06 Oktober 1980 ini ialah membina insan akademis yang sadar, mampu dan bertanggung jawab melestarikan alam sebagai lingkungan hidup yang sehat. KOMPAS-USU memiliki berbagai kegiatan seperti aksi bersih bantaran sungai, pelatihan konservasi, diskusi tentang lingkungan, penanaman pohon, penanaman bibit buah, dan semua kegiatan ini dilakukan di daerah-daerah tertentu serta studi lingkungan hidup (penelitian) juga menjadi kegiatan yang sering dilakukan USU. Setiap tahunnya juga KOMPAS-USU mengadakan berbagai macam kegiatan yang pada inti dan dasarnya mengajak kita semua untuk mencintai lingkungan dan alam, seperti lomba lintas alam, ekspedisi, penanaman pohon, dan sebagainya. Anggota KOMPAS-USU adalah mahasiswa aktif Universitas Sumatera Utara dari fakultas, jurusan, dan angkatan yang berbeda.

Layaknya sebuah organisasi, KOMPAS-USU terus berusaha untuk mempertahankan eksistensinya. Salah satu caranya ialah dengan tetap mempertahankan ketersediaan anggotanya, baik dalam segi kuantitas maupun kualitas. Rekrutmen merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan anggota tersebut. Hal itu pula yang dilakukan oleh KOMPAS-USU. Organisasi ini melakukan perekrutan setiap periodenya atau dapat dikatakan setiap tahun.

Rekrutmen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara atau perbuatan merekrut (memasukkan atau mendaftarkan calon anggota baru). Menurut Andrew E. Sikula, rekrutmen adalah tindakan atau proses dari suatu usaha organisasi untuk mendapatkan tambahan anggota atau pegawai untuk tujuan operasional (dalam Mangkunegara, 2011: 33). Berdasarkan pengertian tersebut, maka rekrutmen adalah proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar yang kapabel untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.

(5)

Dibutuhkan minat serta kesehatan fisik maupun mental yang baik untuk bisa menjadi anggota KOMPAS-USU. Hal ini dikarenakan KOMPAS-USU memiliki kegiatan yang sangat dekat dengan alam sehingga diperlukan ketahanan fisik yang baik dari setiap anggotanya.

Selain itu, terdapat pula persaingan dengan beberapa organisasi yang tidak jauh berbeda dengan KOMPAS-USU seperti Pramuka USU, Resimen Mahasiswa (Menwa) USU dan organisasi kemahasiswaan berbasis fisik lainnya. Bahkan bukan hanya KOMPAS-USU organisasi mahasiswa pecinta alam yang terdapat di USU, melainkan masih ada beberapa organisasi serupa di tingkat fakultas seperti : Natural Justice (Fakultas Hukum USU), Gemapala (Fakultas Ilmu Budaya USU), Parintal (Fakultas Pertanian USU), dan Rimbapala (Departemen Kehutanan). Tentu saja organisasi-organisasi tersebut akan saling berebut calon anggota.

Hambatan lainnya yaitu peraturan kampus yang membuat mahasiswa saat ini semakin terbatas untuk aktif diorganisasi, karena sudah dibatasi dengan waktu penyelesaian kuliah yang setiap tahun semakin singkat. Akhirnya hal itu membuat beberapa mahasiswa semakin apatis dan tidak peduli akan lingkungan dan isu sosial disekitar, apalagi untuk bergabung kedalam sebuah organisasi mahasiswa. Ditambah lagi dengan isu mahasiswa yang ikut organisasi mahasiswa biasanya lama menyelesaikan kuliah mereka walaupun banyak juga yang membuktikan itu tidak menjadi alasan lamanya mereka menyelesaikan kuliahnya.

(6)

menjadi efek domino atau menjadi persepsi yang buruk masyarakat terhadap mahasiswa pecinta alam dan sejenisnya (http://kriminalitas.com/tewasnya-tiga-mahasiswa-uii-yogyakarta-berpotensi-merusak-nama-mapala/ diakses pada tanggal 30 Januari 2017 pkl 14.42 WIB).

Meskipun cukup banyak isu-isu kurang baik yang didengar oleh mahasiswa baru yang dapat menghambat organisasi ini untuk merekrut anggota, akan tetapi itu juga tidak menjadi penghalang pengurus KOMPAS-USU dalam melakukan perekrutan anggota untuk menjaga kelangsungan hidup dan menjaga citra organisasinya sehingga masih tetap bisa memperlihatkan eksistensinya hingga saat ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus KOMPAS-USU, jumlah pelamar yang ingin menjadi anggota baru KOMPAS-USU selalu meningkat disetiap periodenya. Pada tahun 2015, pelamar yang mengisi formulir pendaftaran berjumlah 65 orang. Sedangkan pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2016, jumlah pendaftar yang ingin menjadi anggota baru KOMPAS-USU meningkat menjadi 79 orang. Dari puluhan orang yang mengikuti seleksi berkas tersebut, yang dinyatakan lulus dan dikukuhkan menjadi anggota biasa KOMPAS-USU berkisar belasan orang.

Proses rekrutmen dimulai dengan pengisian formulir pendaftaran yang dilanjutkan dengan seleksi berkas. Pendaftar yang lulus akan lanjut ke tahap berikutnya yaitu wawancara. Dalam tahap wawancara, KOMPAS-USU menggunakan komunikasi antar pribadi dalam salah satu proses perekrutannya ini. Setelah wawancara selesai, para calon anggota akan mengikuti Masa Orientasi Anggota (MOA) yang dilaksanakan selama 6 (enam) bulan dan Pendidikan Dasar (Diksar) selama seminggu untuk mendapatkan status anggota biasa.

(7)

Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat karena organisasi memiliki fungsi ataupun manfaat bagi masyarakat. Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak yang sangat besar untuk kehidupan, karena sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai kehidupan bermasyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah dalam sebuah organisasi yang perlu dipecahkan bersama sehingga timbul sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota dalam organisasi. Dapat dikatakan bahwa organisasi merupakan wadah masyarakat untuk belajar menghadapi masalah dalam lingkup yang lebih luas dan bagaimana langkah penyelesaiannya.

Selain itu, beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam organisasi diantaranya; organisasi dapat menjadi wadah guna menampung aspirasi, pikiran, serta pendapat untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih mudah; melatih jiwa kepemimpinan; memperluas wawasan dan pergaulan masyarakat; dan melatih kerjasama. Hal lain yang bisa diperoleh dari berorganisasi adalah belajar disiplin serta etos kerja di dalam diri. Selain itu, organisasi juga merupakan suatu wadah yang tepat bagi masyarakat untuk dapat mengembangkan kemampuan serta keberaniannya terkait kegiatan public speaking, seperti menyampaikan pendapat, berpidato, dan lain sebagainya.

Keberlangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu organisasi bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan dari keberhasilannya mengelola anggotanya. Anggota adalah orang yang dipimpin dalam sebuah organisasi. Setiap anggota harus mampu mengerti arti pentingnya menjadi anggota. Begitu pentingnya sebuah anggota untuk mendukung segala keputusan yang memimpin. Menjadi anggota bukanlah berarti menjadi bawahan. Karena sejatinya, kekuatan anggota adalah kekuatan per individu yang menyatu dalam wadah kebersamaan.

(8)

dalam sebuah organisasi merupakan unsur yang harus dilestarikan atau dengan kata lain harus dijaga ketersediaannya, dalam hal ini ketersediaan dalam kualitas maupun kuantitas. Rekrutmen merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan anggota tersebut.

Dalam sebuah organisasi, pengelolaan anggota sebagai sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur terpenting. Karena itu, perlu adanya perencanaan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia merupakan proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah anggota, penempatan anggota yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis (Mangkunegara, 2011 : 6).

Salah satu kunci utama dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional adalah terletak pada proses rekrutmen. Mencari anggota yang profesional dan berkualitas tidaklah gampang. Merupakan sebuah kewajiban dalam sebuah organisasi melakukan penyaringan untuk anggota yang baru. Untuk itulah rekrutmen anggota dibutuhkan untuk menyaring para pelamar. Dalam organisasi, rekrutmen ini menjadi salah satu proses yang penting dalam menentukan baik tidaknya pelamar yang akan melamar pada organisasi tersebut.

Rekrutmen sumber daya manusia akan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Jika organisasi salah dalam merekrut calon anggota, maka akan berdampak negatif bagi organisasi itu sendiri. Begitu juga sebaliknya, jika organisasi tepat dalam merekrut calon anggota maka dampak yang akan diperoleh adalah kemajuan dalam organisasi tersebut.

(9)

melakukan aktivitas manajemen, yaitu untuk mancapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Komunikasi merupakan suatu proses dimana seorang komunikator menyampaikan stimulus/pesan yang biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (komunikan), dengan perubahan tersebut akan diperoleh persamaan persepsi dan tujuan. Berdasarkan paradigma Lasswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy, 2007 : 10).

Komunikasi merupakan suatu kebutuhan dan keperluan yang dapat dikatakan primer dan sangat fundamental bagi setiap manusia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Bahkan tanpa disadari, manusia sudah mulai berkomunikasi sejak dia terlahir dari rahim sang ibu dan tidak berhenti sampai mati. Inti dari “komunikasi” adalah suatu proses-kegiatan yang berfungsi untuk menghubungkan pengirim dan penerima pesan melalui ruang dan waktu. Dapat disumpulkan bahwa komunikasi adalah proses, fundamental universal. Proses komunikasi terdiri dari pesan verbal dan nonverbal yang dikirim dan diterima (Liliweri, 2011: 64).

Esensi komunikasi dalam setiap situasi adalah orang saling bertukar pesan dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran. Hal ini memperjelas bahwa komunikasi merupakan dasar dari seluruh bentuk interaksi antar manusia untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sosial manusia. Komunikasi menjembatani manusia untuk mengoordinasikan semua kebutuhan dan tujuan hidup seseorang dengan orang lain, dan membuat manusia beradaptasi dengan masyarakat dan ligkungan melalui proses menciptakan dan menafsirkan pesan (Liliweri, 2011 : 124).

(10)

yang dimengerti oleh komunikan. Seperti dikemukakan oleh Thomas M. Scheidel bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri untuk membangun kontak sosial dengan orang di sekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berfikir atau berprilaku seperti yang kita inginkan (dalam Mulyana, 2010 : 4).

Sesuai dengan pendapat Faules, korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang berfokus pada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi merupakan pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi (dalam Ruliana, 2014 : 20). Organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya yang berfungsi dalam suatu lingkungan. Adanya interaksi antar sesama manusia dalam kelompok ataupun organisasi tersebut hasil dari sebuah proses komunikasi.

Keberhasilan, keutuhan, dan jalinan erat antara sesama anggota organisasi didukung penuh oleh sebuah komunikasi organisasi. Komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia (human communication) yang terjadi dalam konteks organisasi dimana terjadi jaringan-jaringan pesan satu sama lain yang saling bergantung satu sama lain (Bungin, 2005 : 272). Hal tersebut menjelaskan bahwa komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya.

(11)

Kata “strategi” berasal dari Bahasa Yunani yaitu strategia, berarti “keahlian militer.” Dalam lingkungan militer, “strategi” menjelaskan manuver pasukan kesuatu posisi sebelum musuh berada di posisi ini. Jadi untuk manuver pasukan diperlukan “gelar pasukan” sebagai persiapan terakhir untuk menduduki posisi musuh, dan jika pasukan telah terlibat kontak dengan musuh, maka kegiatan utamanya adalah pengerahan pasukan. Jika logika itu diterapkan dalam dunia bisnis, maka yang dimaksudkan dengan pasukan disini adalah “sumber daya manusia.” (Liliweri, 2011:241)

Semua aktivitas yang berhubungan dengan komunikasi sudah tentu tidak asal jadi. Komunikasi manusia harus direncanakan, diorganisasikan, ditumbuhkembangkan agar menjadi komunikasi yang berkualitas. Salah satu langkah terpenting adalah menetapkan strategi komunikasi. Strategi komunikasi menjelaskan tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi (Liliweri, 2011: 240).

Menurut Effendy (2003 : 301) strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Middleton (dalam Cangara, 2013 : 61) menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah kombinasi terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.

Rekrutmen menjadi pintu awal untuk merekrut anggota KOMPAS-USU dan mereorganisasi generasi. Organisasi yang baik memiliki pola rekrutmen yang terencana dan terarah, serta menyiapkan berbagai macam strategi, diantaranya adalah strategi komunikasi dalam perekrutannya. Begitu pula organisasi kemahasiswaan seperti KOMPAS-USU, membutuhkan strategi rekrutmen agar mampu mempertahankan eksistensinya. Dalam melakukan perekrutan anggota, tentunya beragam cara dapat dilakukan agar mahasiswa baru tertarik menjadi anggota, sehingga ia bisa bergabung dan menjadi anggota dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu, strategi perekrutan dilakukan dalam upaya menemukan anggota yang handal dan berjiwa organisatoris serta memperlancar tujuan perjuangan organisasi.

(12)

tahapan yang harus dilewati oleh calon anggota baru untuk mendapatkan status anggota biasa. Tidak semua organisasi mempunyai peminat yang banyak, sebab jumlah organisasi yang semakin banyak saat ini sehingga semakin ketat dalam merebut calon anggota baik dari segi kualitas, kuantitas dan intelektualitas. Disinilah organisasi perlu mempersiapkan strateginya agar dapat membuat mahasiswa yang beraneka karakter termasuk mahasiswa yang apatis dapat tertarik dan mau bergabung dalam organisasi khususnya dengan KOMPAS-USU.

Karena itu, peneliti tertarik untuk memilih KOMPAS-USU sebagai objek penelitian. Peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang digunakan oleh KOMPAS-USU dalam perekrutannya, sehingga masih bisa memiliki peminat ditengah hambatan dan isu yang menerpanya. Ditambah lagi persaingan antar organsisasi dalam mendapatkan anggota dan tidak semua mahasiswa ingin maupun bisa menjadi anggota KOMPAS-USU. Namun, itu semua tidak membuat KOMPAS-USU kehilangan peminat. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya anggota baru yang mengikuti proses rekrutmen yang dilakukan KOMPAS-USU di setiap periodenya.

1.2 Fokus Masalah

Berdasarkan konteks masalah yang sudah diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan fokus masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : “Bagaimanakah strategi komunikasi yang digunakan oleh KOMPAS-USU dalam merekrut anggota organisasi periode 2017?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(13)

2. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan organisasi KOMPAS-USU dalam merekrut anggota organisasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan dapat memperluas cakrawala pengetahuan peneliti dan pembaca.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak terkait dalam hal ini KOMPAS-USU.

3. Secara akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penelitian komunikasi, terutama dalam bidang strategi komunikasi dan organisasi.

BAB II

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana peran organisasi kompas USU dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan hidup pada anggota Kompas USU dalam konteks

Research is called about “communications strategy and recruit a member of a with the study quantitative descriptive about the communications strategy for the recruitment of

Lebih luas dikemukakan oleh Siagian bahwa organisasi sebagai keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang sedemikian

Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.. Jakarta:

Terjadi sikap positif yang mendukung komunikasi interpersonal antara ketua (atasan) dan anggota (bawahan) di organisasi LSM Ummi Maktum Voice tetapi kurang maksimal

Organisasi ini didirikan pada 15 Maret 2011 setelah melalui pertemuan para wakil mahasiswa Bidik Misi Universitas Sumatera Utara dari setiap fakultas yang sepakat bahwa perlu

Teknik Riset Komunikasi:Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi..