• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana T1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana T1 "

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Abimanyu Theophano (702011001)

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika Dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Studi Kompetensi Calon Pendidik Dalam Mengembangkan dan Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana 1) Abimanyu Theophano, 2) Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email : 1) 702011001@student.uksw.edu, 2) widya.damayanti@staff.uksw.edu

Abstract

The role of ICT-based learning media is very important in the learning process because it helps students in understanding the content of the material being taught. Teachers should take advantage of information and communication technology for the sake of teaching-learning process and self-development. The purpose of this research is to analyze and describe the competence and readiness of student teachers in designing, producing and using instructional media. A preliminary studies of students final project report showed that as many as 77,5% report (of 320 research students) state teachers still use conventional learning models and not use ICT-based learning media to the fullest. Respondents in this study were 99 students of Faculty of Education and Teaching Satya Wacana Christian University, and the sample used were students at the department of Mathematics Education, Economic Education, PGSD, History Education, PPKn. The research method in this study is a mixed method researchdata were collected through questionnaires. These results indicate as much as 60% of student teachers meet competency in designing indicators of instructional media, 42% of student teachers meet competency on indicators of media producing 44% of student learning and teacher candidates meet competency in the use of indicators of learning media.

Keyword : competence, learning media, ICT

Abstrak

Peran media pembelajaran berbasis TIK sangat penting dalam proses pembelajaran karena membantu siswa dalam memahami isi materi yang diajarkan. Guru harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran dan mengembangkan diri. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru dalam merancang, memproduksi dan memanfaatkan media pembelajaran. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap laporan tugas akhir mahasiswa menyatakan bahwa sebanyak 77,5% laporan (dari 320 penelitian mahasiswa) menyatakan guru masih menggunakan model pembelajaran secara konvensional dan belum memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK secara maksimal. Responden pada penelitian ini adalah 99 mahasiswa calon guru pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, dan sampel yang digunakan adalah mahasiswa pada prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi, PGSD, Pendidikan Sejarah, PPKn. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi dan data dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan sebanyak 60% mahasiswa calon guru memenuhi kompetensi pada indikator merancang media pembelajaran, 42% mahasiswa calon guru memenuhi kompetensi pada indikator memproduksi media pembelajaran dan 44% mahasiswa calon guru memenuhi kompetensi pada indikator penggunaan media pembelajaran.

Kata Kunci : kompetensi, media pembelajaran, TIK

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Universitas Kristen Satya Wacana

(7)

1. Pendahuluan

Guru harus mempunyai keterampilan dan kemampuan dalam menguasai materi pelajaran, menyampaikan pelajaran serta melakukan evaluasi pelajaran dengan baik. Oleh karena itu, berbagai teori, metode, dan desain pembelajaran, serta pengajaran dibuat dan diciptakan untuk mengapresiasi semakin beragamnya tingkat kebutuhan dan kerumitan permasalahan pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menjelaskan bahwa guru harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran [1]. Selain itu guru juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya, guru perlu menguasai berbagai hal terutama kompetensi kepribadian, sosial dan profesional. Salah satu kemampuan kepribadian yang harus dimiliki guru adalah guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan dalam bidang profesinya maupun spesialisasinya. Untuk menyikapi kemajuan ilmu dan teknologi informasi yang terus berkembang, seorang guru harus mampu mengikuti setiap perubahan yang ada.

Penerapan TIK dalam bidang pendidikan di Indonesia masih dalam tahap awal dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan studi pendahuluan diambil sampel sebanyak 320 (25%) dari 1476 laporan penelitian mahasiswa Fakultas Ilmu Keguruan Dan Pendidikan UKSW yang diakses dari repository.uksw.edu pada tanggal 25 Agustus 2015, 240 (77,5%) judul dari 320 judul laporan menyatakan guru masih menggunakan model pembelajaran secara konvensional dan belum memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK secara maksimal. Menurut Sudjana, proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini masih dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah yang monoton dan menyandarkan kepada hafalan, guru yang lebih aktif sedangkan murid pasif, akibatnya ada unsur paksaan, murid diharuskan mengikuti apa kemauan guru, meskipun ada murid kritis, namun semua jalan pikiran guru dianggap benar oleh murid dan metode pembelajaran ceramah ini tidak baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan tingkat kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana terhadap standar kompetensi yang ditentukan dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu

(8)

sosial guru tergolong tinggi, sedangkan kompetensi profesionalnya masih tergolong rendah [4].

Kompetensi Guru

Menurut Mulyasa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak [5]. Muhaimin menjelaskan kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan [6]. Majid menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru [7]. Guru dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya sebagai pengajar dimana guru harus bisa menyesuaikan apa yang dibutuhkan masyarakat dan jaman dalam hal ini yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Kompetensi penerapan TIK diatur dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang merupakan salah satu dari standar pendidik dan tenaga kependidikan memuat daftar kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang terintegrasi dalam kinerja guru. Kompetensi memanfaatkan TIK terdapat dalam kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional untuk semua kelompok guru seperti yang terdapat pada tabel 1.

Tabel 1. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Mata Pelajaran Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007

Kompetensi Penjelasan

Kompetensi Inti dan Pedagogik

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.

Kompetensi Inti dan Kompetensi

Profesional

24. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

24.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

24.2 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.

Penguasaan Media Pembelajaran TIK oleh Guru

(9)

2

Tahun 2008 tentang Guru, menyatakan bahwa “Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional

yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Urgensi peningkatan kemampuan TIK

guru menurut Inggit Dyaning Wijayanti adalah: (1) TIK dapat digunakan untuk membantu pekerjaan administratif (Word processor & Kebutuhan Wajib Tingkat Dasar, Spreadsheet); (2) TIK dapat digunakan untuk membantu mengemas bahan ajar (Multimedia) Kebutuhan Tingkat Menengah; (3) TIK dapat digunakan untuk membantu proses manajemen pembelajaran (e-learning, Kebutuhan Tingkat Lanjut, dll); (4) TIK dapat digunakan untuk dukungan teknis dan meningkatkan pengetahuan agar dapat mewujudkan self runningcreation (antivirus, tools, jaringan, internet, dll) [9]. Penguasaan TIK menurut Inggit Dyaning Wijayanti yaitu: (1) Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya; (2) Merakit, menginstalasi, menset-up, memelihara dan melacak serta memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal; (3) Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek; (4) Mengolah kata (word processing) dengan komputer personal; (5) Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal; (6) Mengelola pangkalan data (database) dengan komputer personal atau komputer server; (7) Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal [9]. Selain itu menurut Sanaky, pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, metode pengajaran, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar, minat dan kemampuan siswa, situasi pengajaran yang sedang berlangsung [10]. Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana yakni: (1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media; (4) keterampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak [11]. Selanjutnya menurut Rahmat, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran antara lain: membuat ide/gagasan/pemikiran, menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan, menentukan kerangka isi bahan pelajaran, menentukan jenis media, menentukan treatmen dan partisipasi siswa, membuat skets/story board, menentukan bahan / alat yang digunakan, pelaksanaan pembuatan media, penyuntingan, uji coba, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi [12].

Penelitian ini menggunakan penelitian Aditya Niarsa tentang Studi Kompetensi Guru dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SD Negeri 01 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora sebagai acuan. Dalam penyusunan variabel dan indikator penelitian Aditya Niarsa menggunakan uraian pada Permenag PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Indikator yang didapat nampak dalam tabel 2.

Tabel 2. Indikator Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK [13].

Indikator Deskriptor

1.Merancang media pembelajaran

1. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan standard kompetensi 2. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan karakteristik siswa

(10)

4. Menganalisis kebutuhan media berdasarkan materi yang akan diajarkan 5. Merancang media yang akan dimanfaatkan

2.Memproduksi media pembelajaran

1. Membuat media yang akan dimanfaatkan 2. Mengembangkan media yang sudah ada

3.Penggunaan media pembelajaran

1. TIK dimanfaatkan sebagai media pembelajaran

2. TIK dimanfaatkan untuk membantu proses pembelajaran 3. Mengoperasikan media pembelajaran

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (mixed method research). Menurut Sugiyono metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, dapat diandalkan dan obyektif [14]. Penelitian ini diawali dengan merumuskan masalah-masalah penelitian dengan menggunakan indikator yang terdapat pada Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan akan digunakan acuan untuk merancang pertanyaan-pertanyaan kuesioner.

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana sebanyak 8 Prodi (Pendidikan Matematika, BK, Pendidikan Ekonomi, PAUD, PGSD Pendidikan Sejarah, PPKn, Magister Manajemen Pendidikan). Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dan sampel yang digunakan adalah mahasiswa pada prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Ekonomi, PGSD, Pendidikan Sejarah, PPKn yang diambil dari jumlah mahasiswa yang telah kuliah di semester 11 sampai semester 12 dan telah mengambil mata kuliah Program Komputer Terapan Dalam Pembelajaran, Komputer dan Media Pembelajaran, dan telah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL). Prodi BK dan PAUD tidak masuk ke dalam sampel karena di dalam kurikulum Prodi BK dan PAUD tidak terdapat mata kuliah pembelajaran berbasis TIK sementara prodi Magister Manajemen Pendidikan tidak masuk ke dalam sampel karena penelitian difokuskan kepada calon guru pada jenjang pendidikan S1.

Kuesioner disebarkan kepada responden melalui lembar kuesioner berupa kertas maupun melalui media pengumpulan data online Google Form. Berikut tampilan kuesioner dan tabulasi data yang dibuat menggunakan Google Form:

(11)

4

Berikut ini jumlah populasi dan sampel yang terdapat pada Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan berdasarkan data dari Biro Administrasi Akademik untuk tahun ajaran 2014-2015 semester 2.

Tabel 3. Jumlah Populasi dan Sampel

Program Studi Jumlah Mahasiswa Angkatan <

2011 Yang Telah Melaksanakan PPL

Jumlah Sampel

Pendidikan Sejarah 27 27

Pendidikan Ekonomi 35 35

PPKN 19 19

Pendidikan Matematika 17 17

PGSD 1 1

Berdasarkan kompetensi dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang mengacu pada penelitian Aditya Niarsa didapatkan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner

Indikator Deskriptor Pertanyaan Pilihan(Ya/Tidak) Pertanyaan Uraian

1. Merancang

1. Apakah anda selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar? 2. Apakah anda menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan

menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK?

3. Apakah anda melakukan observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media

pembelajaran yang dapat

memudahkan pemahaman siswa? 4. Apakah anda akan menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, misalnya game edukasi untuk menyiasati siswa yang gaduh?

5. Apakah anda mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar? 6. Apakah anda mempertimbangkan kemampuan diri anda dalam menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar?

1. Dibawah ini macam-macam media pembelajaran berbasis TIK apa saja yang menurut anda sesuai dengan mapel yang anda

bawakan?

2. Apa yang akan anda lakukan jika media pembelajaran yang anda buat belum belum berhasil membuat siswa anda tertarik pada mata pelajaran yang anda

sampaikan?

3. Dalam kurikulum 2013 setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi dalam penguasaan TIK, sebagai calon guru apa yang akan anda lakukan untuk

(12)

4.Menganalisis

7. Sebelum proses belajar mengajar apakah anda menganalisa

sarana(hardware,software, peralatan lainnya) yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan?

8. Apakah anda menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam merancang media pembelajaran?

9. Apakah anda merancang media sesuai langkah-langkah yang pernah diajarkan dalam perkuliahan?

10. Apakah anda menentukan jenis media dengan mengacu pada hasil analisis kebutuhan?

4. Dalam pelajaran sejarah misalnya, menurut anda media pembelajaran berbasis TIK apa yang paling cocok untuk digunakan?dan apa alasanya?

5. Apa saja hal yg anda pertimbangkan dalam memilih media pembelajaran dalam mata pelajaran yang akan anda sampaikan?

11. Apakah anda mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK? 12. Apakah anda akan menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar?

13. Apakah anda mengedit dan mengembangkan media yang sudah ada jika ternyata media yang sudah ada kurang sesuai kebutuhan materi?

6. Dalam merancang media pembelajaran berbasis TIK, apa saja kesulitan yang anda temui?

7. Media pembelajaran berbasis TIK apa saja yang anda sering modifikasi untuk dikembangkan?

14. Apakah anda berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan?

15. Apakah anda akan

memanfaatkan media TIK seperti kuis online,dsb untuk mengevaluasi hasil belajar siswa?

8. Saat anda memberikan PR kepada siswa, dibawah ini media apa yang akan anda gunakan untuk pengumpulan tugas mereka :

(...) buku/kertas/konvensional (...) email

(...) media sosial (...) LMS

(...) lainnya, sebutkan ...

9. Apa yang anda ketahui tentang Learning Management System (LMS)?

10. Dari platform LMS dibawah ini mana di antaranya yang pernah anda gunakan?

(13)

6 3.Mengoperasik

an media pembelajaran

16. Sebelum mengoperasikan media pembelajaran TIK, apakah anda akan mempelajari prosedur penggunaan media terlebih dahulu? 17. Apakah anda mampu

menginstal software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran?

18. Apakah anda mampu

memasang dan menyalakan sendiri hardware(komputer, lcd, modem, dll) yang dibutuhkan dalam media pembelajaran?

19. Apakah anda mampu

memperbaiki sendiri jika software atau hardware pendukung

mengalami permasalahan?

11. Sejauh ini perangkat komputer(hardware,

software,internet, dll) apa saja yang anda belum kuasai dalam mengoperasikannya?

12. Dari pernyataan dibawah ini mana yang anda belum bisa kuasai?

(...) Memasang LCD Proyektor (...) Menginstal software (...) Mengkonfigurasi internet (...) Merepair windows (...) Memasang printer (...) lainnya, sebutkan ...

Prosedur Penelitian yang dilakukan sebagai berikut : Tahap Persiapan

Mengumpulkan dan mempelajari literatur dan laporan penelitian tugas akhir mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada bulan Agustus tahun 2015 untuk mencari masalah yang akan diteliti, seperti cara guru mengajar yang masih menerapkan pembelajaran konvensional dan belum memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK. Setelah itu dalam tahap ini juga menentukan standar kompetensi guru yang akan digunakan sebagai indikator dalam mendesain kuesioner. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini kuesioner disebarkan kepada responden melalui lembar kuesioner berupa kertas dan media pengumpulan data online Google Form kepada mahasiswa calon guru.

Tahap Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis menggunakan bantuan software Microsoft Excel untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.

Tahap Penulisan Laporan

Data hasil analisis disusun dalam bentuk laporan penelitian agar dapat dibaca, dimengerti dan diketahui masyarakat luas.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menggunakan 2 kompetensi yang digunakan sebagai acuan, yaitu 3 indikator yang digunakan oleh penelitian Aditya Niarsa dan standar kualifikasi dalam Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

a. Kompetensi Menurut Niarsa

(14)

Merancang Media Pembelajaran

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam skor dan persentase

yang didapatkan dari jumlah skor responden yang menjawab “Ya” dari penelitian pada

indikator merancang media pembelajaran berbasis TIK:

Tabel 5. Hasil Penelitian Pada Indikator Merancang Media Pembelajaran

No. Deskriptor Pertanyaan Skor Dalam

Persen

Apakah anda selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar?

Apakah anda menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK?

61

Apakah anda melakukan observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media pembelajaran yang dapat memudahkan pemahaman siswa?

Apakah anda akan menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, misalnya game edukasi untuk menyiasati siswa yang gaduh? spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar?

Apakah anda mempertimbangkan kemampuan diri anda dalam

menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar?

Sebelum proses belajar mengajar apakah anda menganalisa sarana (hardware, software, peralatan lainnya) yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan?

(15)

8

8.

9.

10.

Merancang media yang akan

dimanfaatkan

Apakah anda menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam merancang media pembelajaran?

Apakah anda merancang media sesuai langkah-langkah yang pernah diajarkan dalam perkuliahan?

Apakah anda menentukan jenis media dengan mengacu pada hasil analisis kebutuhan?

42

46

81

57

53

18

42.42%

46.46%

81.81%

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor menganalisis kebutuhan media pembelajaran berdasarkan standar kompetensi, didapat bahwa sebanyak 61,61% mahasiswa calon guru selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar dan sebanyak 79,79% mahasiswa calon guru menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner sebanyak 61,61% menyatakan bahwa mahasiswa calon guru menyesuaikan media pembelajaran berbasis TIK berdasarkan mata pelajaran yang mereka bawakan, sebanyak 56,56% akan mencari dan menggunakan alternatif media pembelajaran berbasis TIK lainnya dan mencoba diterapkan pada mata pelajaran yang dibawakan. Sebanyak 75,75% mahasiswa calon guru juga telah menguasai pembuatan beberapa media pembelajaran lainnya seperti power point mencapai 100%, flash animasi mencapai 15%, video pembelajaran mencapai 54%, e-book mencapai 87%, game pembelajaran berbasis TIK mencapai 23%, dan email mencapai 89%. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Munir yaitu sebelum pengajaran dimulai disarankan agar guru mencoba terlebih dahulu dan memahirkan diri dalam menggunakan program software multimedia agar wujud keyakinan diri selama proses belajar mengajar berlangsung [15]. Adapun sebanyak 38,39% mahasiswa calon guru menyatakan tidak selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar dan sebanyak 20,21% mahasiswa calon guru tidak menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK disebabkan karena mereka belum memahami perancangan media pembelajaran berbasis TIK dan juga cara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka bawakan.

(16)

siswa tertarik pada mata pelajaran yang mereka bawakan. Sebanyak 23,23% mahasiswa calon guru juga akan menyiapkan alternatif media pembelajaran berbasis TIK lainnya untuk membuat siswa yang mereka didik menjadi tertarik pada mata pelajaran yang dibawakan. Menurut Sadiman apabila kita akan membuat media pembelajaran, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan persiapan dan perencanaan yang teliti. Dalam membuat perencanaan, kita perlu menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa [16]. Adapun sebanyak 10,11% mahasiswa calon guru tidak melakukan observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media pembelajaran yang dapat memudahkan pemahaman siswa dan 76,77% mahasiswa calon guru tidak menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, misalnya game edukasi untuk menyiasati siswa yang gaduh. Hal ini disebabkan karena mereka kurang menguasai pembuatan media pembelajaran berbasis TIK, mahasiswa calon guru hanya menggunakan media pembelajaran berbasis TIK yang sudah ada seperti power point, mereka juga tidak mengevaluasi media pembelajaran yang mereka gunakan apabila media pembelajarannya tidak membuat siswa tertarik pada mata pelajaran yang dibawakan, bahkan mahasiswa calon guru akan kembali menggunakan media pembelajaran konvensional.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor menganalisis kebutuhan media berdasarkan sumber daya yang ada didapat bahwa sebanyak 73,73% mahasiswa calon guru mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar dan sebanyak 21,21% mahasiswa calon guru mempertimbangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 85,85% mahasiswa calon guru akan mempertimbangkan sumber daya yang ada yaitu ketersediaan hardware, software, dan sarana lainnya serta mempertimbangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya. Selain itu sebanyak 94,94% mahasiswa calon guru juga mempunyai kemauan untuk memperdalam kemampuannya dalam penguasaan TIK. Penyebab lainnya yaitu beberapa sekolah masih menerapkan kurikulum 2013 yang menuntut sepenuhnya agar guru dapat menguasai penggunaan media pembelajaran berbasis TIK. Oleh karena itu spesifikasi hardware, software dan sarana lainnya juga dipertimbangkan agar media pembelajaran yang akan digunakan dapat berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadiman bahwa pemilihan media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan intruksional. Untuk keperluan itu dia membagi media dalam sepuluh kelompok yaitu: media audio, media cetak, media cetak bersuara, media proyeksi (visual), media proyeksi dengan suara, media visual bergerak, media audio visual gerak, objek, sumber manusia dan lingkungan, media komputer [16]. Adapun sebanyak 26,27% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar dan sebanyak 78,79% mahasiswa calon guru tidak mempertimbangkan kemampuan dirinya dalam menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar karena menurut mereka tidak semua sekolah menerapkan kurikulum 2013, sehingga mereka tidak mempertimbangkan sumber daya yang ada dalam menerapkan media pembelajaran berbasis TIK.

(17)

10

dengan materi yang akan diajarkan sebelum proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 61,61% mahasiswa calon guru mempertimbangkan media yang dibutuhkan dalam materi yang diajarkan, seperti mata pelajaran sejarah. Pada kebanyakan materi dalam mata pelajaran sejarah mahasiswa calon guru menyatakan akan menggunakan video pembelajaran. Karena mata pelajaran sejarah sangat erat kaitannya dengan peristiwa-peristiwa pada jaman dahulu, oleh karena itu dibutuhkan media audio visual seperti video pembelajaran untuk membuat siswa lebih paham seperti apa peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau. Hasil diatas sejalan dengan kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Nana Sudjana yakni: (1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media; (4) keterampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6) sesuai dengan taraf berfikir anak [11]. Adapun sebanyak 27,28% mahasiswa calon guru menyatakan tidak menganalisa sarana (hardware, software, peralatan lainnya) yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan sebelum proses belajar mengajar karena pertimbangan waktu. Mereka menganggap bahwa menggunakan media power point saja sudah cukup untuk menjelaskan semua materi yang akan disampaikan.

(18)

Memproduksi Media Pembelajaran

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam skor dan persentase

yang didapatkan dari jumlah skor responden yang menjawab “Ya” dari penelitian pada

indikator memproduksi media pembelajaran berbasis TIK:

Tabel 6. Hasil Penelitian Pada Indikator Memproduksi Media Pembelajaran

No. Deskriptor Pertanyaan Skor Dalam

Persen

Ya Tidak

11.

12.

Membuat media yang akan dimanfaatkan

Apakah anda mendesain

kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK?

Apakah anda akan menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar?

39

49

60

50

39.39%

49.49%

13. Mengembangkan media yang sudah ada

Apakah anda mengedit dan

mengembangkan media yang sudah ada jika ternyata media yang sudah ada kurang sesuai kebutuhan materi?

35 64 35.35%

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor membuat media yang akan dimanfaatkan didapat bahwa sebanyak 39,39% mahasiswa calon guru menyatakan mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK dan sebanyak 49,49% mahasiswa calon guru menyatakan menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebanyak 65,65% dari mahasiswa calon guru tidak mengalami kesulitan dalam membuat media yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Sebanyak 97,97% mahasiswa calon guru menguasai beberapa media pembelajaran seperti Power Point, Prezi, dan Movie Maker. Adapun sebanyak 60,61% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK dan sebanyak 50,51% mahasiswa calon guru menyatakan tidak menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar karena karena mahasiswa calon guru mengalami kesulitan dalam membuat media pembelajaran, kesulitan yang mereka hadapi antara lain kurangnya konsep, ide dan desain media seperti apa yang akan mereka buat, kesulitan dalam membuat flash animasi, kurangnya koneksi internet yang memadai, memakan banyak waktu dan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

(19)

12

dikarenakan hanya power point saja yang paling mudah untuk diedit menurut mahasiswa calon guru. Mereka medapatkan materi berupa power point dari internet lalu dikembangkan sesuai kebutuhan yang mereka inginkan. Adapun sebanyak 64,65% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mengedit dan mengembangkan media yang sudah ada jika ternyata media yang sudah ada kurang sesuai kebutuhan materi karena mahasiswa calon guru merasa kurang memiliki kemampuan dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK. Kesulitan yang mereka hadapi antara lain dalam mengembangkan video pembelajaran dan flash animasi. Penyebabnya adalah mereka tidak mendapat materi dalam hal pembuatan animasi dan video dari mata kuliah pembelajaran berbasis TIK.

Pernyataan yang didapat dari pembahasan indikator memproduksi media pembelajaran sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Rahmat, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran antara lain: membuat ide/gagasan/pemikiran, menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan, menentukan kerangka isi bahan pelajaran, menentukan jenis media, menentukan treatmen dan partisipasi siswa, membuat skets/story board, menentukan bahan / alat yang digunakan, pelaksanaan pembuatan media, penyuntingan, uji coba, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi [12].

Penggunaan Media Pembelajaran

Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam skor dan persentase

yang didapatkan dari jumlah skor responden yang menjawab “Ya” dari penelitian pada

indikator penggunaan media pembelajaran berbasis TIK:

Tabel 7. Hasil Penelitian Pada Indikator Penggunaan Media Pembelajaran

No. Deskriptor Pertanyaan Skor Dalam

Persen

Ya Tidak

14. TIK Dimanfaatkan Sebagai Media Pembelajaran

Apakah anda berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat

dimanfaatkan?

44 55 44.44%

15. TIK Dimanfaatkan Untuk Membantu Proses Pembelajaran

Apakah anda akan memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi hasil belajar siswa?

(20)

16.

17.

18.

19.

Mengoperasikan Media Pembelajaran

Sebelum mengoperasikan media pembelajaran TIK, apakah anda akan mempelajari prosedur penggunaan media terlebih dahulu?

Apakah anda mampu menginstal software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran?

Apakah anda mampu memasang dan menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd, modem, dll) yang dibutuhkan dalam media

pembelajaran?

Apakah anda mampu memperbaiki sendiri jika software atau hardware pendukung mengalami

permasalahan?

10

67

85

18

89

32

14

81

10.10%

67.67%

85.85%

18.18%

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor TIK dimanfaatkan sebagai media pembelajaran didapat bahwa sebanyak 44,44% mahasiswa calon guru menyatakan akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner, sebanyak 49,49% mahasiswa calon guru menyatakan bahwa akan menerapkan TIK dalam proses pembelajaran seperti saat mahasiswa calon guru memberikan PR kepada siswa, mereka akan meminta kepada siswa agar pengumpulan PR dilakukan melalui email sebanyak 46% mahasiswa calon guru atau media sosial sebanyak 50% mahasiswa calon guru agar waktu yang digunakan lebih efisien dan dapat menghemat penggunaan kertas sebagai media konvensional. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Anatta Sanai, menurutnya teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain [8]. Adapun sebanyak 55,56% mahasiswa calon guru menyatakan tidak akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan, karena menurut mereka menggunakan media konvensional saja sudah cukup, seperti menggunakan buku dan lembar kertas saat ulangan sebanyak 100% mahasiswa calon guru. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka terhadap berbagai macam media pembelajaran berbasis TIK, selain itu mereka juga tidak memahami cara penggunaanya.

(21)

14

mengevaluasi hasil belajar siswa karena menurut mereka sarana dan prasarana penunjang TIK di sekolahan masih belum cukup, misalnya saat mereka akan menerapkan e-learning di sekolahan namun di sekolahan koneksi internet masih lambat dan belum mencukupi. Selain itu mereka juga tidak banyak mengetahui apa saja media pembelajaran yang dapat digunakan dalam e-learning, dalam pertanyaan uraian yang terdapat dikuesioner yaitu : apa yang anda ketahui tentang learning management system (LMS), sebanyak 68,69% mahasiswa calon guru menjawab tidak mengetahui apa itu LMS. Dari beberapa platform LMS yang mereka pernah gunakan diantaranya Edmodo sebanyak 46%, Moodle 67%, Quipper School 20%, aTutor 0%, Open Elms 0%, Claroline 0%, dan Blackboard 0%.

(22)

Berikut ini rata-rata persentase dari deskriptor pada tiap-tiap indikator hasil pencapaian calon mahasiswa guru dalam indikator merancang media pembelajaran, memproduksi media pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran berbasis TIK akan disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 5. Grafik Perhitungan Rata-rata dari Indikator Merancang Media Pembelajaran, Memproduksi Media Pembelajaran, Penggunaan Media Pembelajaran

Pada grafik perhitungan rata-rata dari tiga indikator, pencapaian kompetensi dalam indikator merancang media pembelajaran mencapai 59%. Pada grafik indikator merancang media pembelajaran dapat diperoleh kesimpulkan bahwa mereka terlebih dahulu menganalisis media pembelajaran dan menyesuaikannya kedalam mata pelajaran yang mereka bawakan. Selain itu mahasiswa calon guru juga melakukan analisis kebutuhan media pembelajaran berbasis TIK berdasarkan karakteristik siswa. Setelah media pembelajaran berbasis TIK digunakan, mahasiswa calon guru melakukan evaluasi terhadap media pembelajaran yang digunakan apakah efektif membuat siswa tertarik dalam materi yang dibawakan atau tidak. Apabila media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan tidak mampu membuat siswa tertarik atau tidak mendorong motivasi siswa dalam pembelajaran maka mahasiswa calon guru akan menyiapkan alternatif media pembelajaran berbasis TIK lainnya untuk diterapkan pada mata pelajaran yang dibawakan. Sebanyak 41% lainnya pada indikator merancang media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa mereka tidak memahami proses perancangan media pembelajaran berbasis TIK dan kurangnya penguasaan mereka terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis TIK selain power point. Selain itu juga mereka tidak mengevaluasi penggunaan media pembelajaran yang telah digunakan.

Pencapaian kompetensi mahasiswa calon guru pada indikator memproduksi media pembelajaran mencapai 41%. Dalam indikator ini mahasiswa calon guru menguasai beberapa cara memproduksi media pembelajaran, antara lain dengan menggunakan Power Point, Prezi, dan Movie Maker. Selain itu mereka hanya mampu mengembangkan media pembelajaran hanya menggunakan Power Point. Sebanyak 59% lainnya pada indikator memproduksi media pembelajaran dapat disimpulkan bahwa mereka tidak memiliki kompetensi dalam memproduksi media pembelajaran berbasis TIK karena mengalami kesulitan, antara lain kurangnya konsep, ide dan desain media seperti apa yang akan mereka buat, kesulitan dalam membuat flash animasi, kurangnya koneksi internet yang memadai, memakan banyak waktu dan

59%

41% 43%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Merancang Media Pembelajaran

Memproduksi Media Pembelajaran

Penggunaan Media Pembelajaran

Grafik Rata-rata Data Dari Indikator Merancang Media Pembelajaran, Memproduksi Media Pembelajaran, Penggunaan

(23)

16

kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu mereka juga tidak memiliki kemampuan dalam pembuatan media pembelajaran seperti flash animasi dan video pembelajaran. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mendapat materi dalam hal pembuatan animasi dan video dari mata kuliah pembelajaran berbasis TIK.

Pencapaian kompetensi mahasiswa calon guru pada indikator penggunaan media pembelajaran mencapai 43%. Dalam indikator ini mahasiswa calon guru akan menerapkan TIK dalam proses pembelajaran, seperti saat memberikan PR kepada siswa. Mahasiswa calon guru akan menerapkan TIK dalam pengumpulan PR mereka menggunakan email dan media sosial. Selain itu juga mereka akan menerapkan e-learning apabila sarana dan prasarana sekolah mendukung. Mahasiswa calon guru juga menyatakan bahwa mereka akan mempelajari prosedur penggunaan media terlebih dahulu sebelum menggunakan, selain itu mereka juga memiliki kemampuan dalam menginstal software dan memasang hardware apa saja yang dibutuhkan dalam media pembelajaran, terlebih lagi mereka juga mampu memperbaiki software dan hardware yang mereka gunakan jika terjadi permasalahan. Sebanyak 57% lainnya pada indikator penggunaan media pembelajaran menyatakan bahwa mereka menggunakan media konvensional saja sudah cukup, seperti menggunakan buku dan lembar kertas saat ulangan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka terhadap berbagai macam media pembelajaran berbasis TIK, selain itu mereka juga tidak memahami cara penggunaanya. Faktor lainnya adalah karena menurut mereka sarana dan prasarana penunjang TIK di sekolahan masih belum cukup, misalnya saat mereka akan menerapkan e-learning di sekolahan namun di sekolahan koneksi internet masih lambat dan belum mencukupi. Selain itu mereka juga tidak banyak mengetahui apa saja media pembelajaran yang dapat digunakan dalam e-learning.

b. Kompetensi Menurut Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007

Hasil dan pembahasan dalam kompetensi ini menggunakan standar kualifikasi dari Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi.

Tabel 8. Hasil Penelitian Pada Kompetensi Permendiknas No 16 Tahun 2007

Nomor

Pertanyaan Deskriptor Pertanyaan

Skor Dalam

Apakah anda selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar?

Apakah anda menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan

menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK?

Apakah anda melakukan observasi terhadap karakter siswa sebelum membuat media pembelajaran yang dapat memudahkan pemahaman siswa?

Apakah anda akan menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK, misalnya game edukasi untuk menyiasati siswa yang gaduh?

Apakah anda mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana

(24)

6.

7.

8.

9.

10.

lainnya yang akan digunakan sebelum proses belajar mengajar?

Apakah anda mempertimbangkan kemampuan diri anda dalam menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya sebelum proses belajar mengajar?

Sebelum proses belajar mengajar apakah anda menganalisa sarana (hardware, software, peralatan lainnya) yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan?

Apakah anda menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam merancang media pembelajaran?

Apakah anda merancang media sesuai langkah-langkah yang pernah diajarkan dalam

perkuliahan?

Apakah anda menentukan jenis media dengan mengacu pada hasil analisis kebutuhan?

21

Apakah anda mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK?

Apakah anda akan menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar?

Apakah anda mengedit dan mengembangkan media yang sudah ada jika ternyata media yang sudah ada kurang sesuai kebutuhan materi?

Sebelum mengoperasikan media pembelajaran TIK, apakah anda akan mempelajari prosedur penggunaan media terlebih dahulu?

Apakah anda mampu menginstal software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran?

Apakah anda mampu memasang dan

menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd, modem, dll) yang dibutuhkan dalam media pembelajaran?

Apakah anda mampu memperbaiki sendiri jika software atau hardware pendukung mengalami permasalahan?

Apakah anda berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan?

(25)

18

Berikut ini rata-rata persentase dari deskriptor memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang diampu, memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri, dan memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi akan disajikan dalam bentuk grafik:

Gambar 6. Grafik Perhitungan Rata-rata dari Kompetensi Menggunakan Standar Kualifikasi Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor memanfaatkan TIK dalam pembelajaran yang diampu, didapat bahwa sebanyak 59,28% mahasiswa calon guru selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar dan mahasiswa calon guru menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa mahasiswa calon guru menyesuaikan media pembelajaran berbasis TIK berdasarkan mata pelajaran yang mereka bawakan, mereka akan mencari dan menggunakan alternatif media pembelajaran berbasis TIK lainnya dan mencoba diterapkan pada mata pelajaran yang dibawakan. Mahasiswa calon guru juga telah menguasai pembuatan beberapa media pembelajaran lainnya seperti flash animasi, video pembelajaran, e-book, Prezi, dan game pembelajaran berbasis TIK. Adapun sebanyak 40,72% mahasiswa calon guru menyatakan tidak selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis TIK sebelum proses belajar mengajar dan mahasiswa calon guru tidak menganalisis standar kompetensi mata pelajaran yang akan dibuat dan menyesuaikannya dalam media pembelajaran berbasis TIK disebabkan karena mereka belum memahami perancangan media pembelajaran berbasis TIK dan juga cara penggunaan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka bawakan.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor memanfaatkan TIK untuk pengembangan diri, didapat bahwa sebanyak 43,71% mahasiswa calon guru mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK dan mahasiswa calon guru menyatakan menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner yang menyatakan bahwa sebagian dari mahasiswa calon guru tidak mengalami kesulitan dalam membuat media yang akan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Mereka menguasai beberapa media pembelajaran seperti Power Point, Prezi, dan Movie Maker. Adapun sebanyak 56.29% mahasiswa calon guru menyatakan tidak mendesain kerangka/prototype media pembelajaran terlebih dahulu sebelum membuat media pembelajaran berbasis TIK dan mahasiswa calon guru

59.28%

43.71%

37.87%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00%

Memanfaatkan TIK Dalam Pembelajaran Yang Diampu

Memanfaatkan TIK Untuk Pengembangkan Diri

Memanfaatkan TIK Dalam Berkomunikasi

(26)

menyatakan tidak menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar karena karena mahasiswa calon guru mengalami kesulitan dalam membuat media pembelajaran, kesulitan yang mereka hadapi antara lain kurangnya konsep, ide dan desain media seperti apa yang akan mereka buat, kesulitan dalam membuat flash animasi, kurangnya koneksi internet yang memadai, memakan banyak waktu dan kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Berdasarkan jumlah perhitungan pada deskriptor memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi, didapat bahwa sebanyak 37,87 mahasiswa calon guru menyatakan akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru dari internet yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner, mahasiswa calon guru menyatakan bahwa akan menerapkan TIK dalam proses pembelajaran seperti saat mahasiswa calon guru memberikan PR kepada siswa, mereka akan meminta kepada siswa agar pengumpulan PR dilakukan melalui email atau media sosial agar waktu yang digunakan lebih efisien dan dapat menghemat penggunaan kertas sebagai media konvensional. Selain itu mahasiswa calon guru menyatakan memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari jawaban pertanyaan uraian yang ada dalam kuesioner, mahasiswa calon guru menyatakan bahwa akan memanfaatkan TIK untuk membantu proses pembelajaran. Sebagai contoh mereka akan menggunakan media e-learning selama sarana dan prasarana di sekolah mendukung untuk diterapkannya e-learning. Adapun sebanyak 62.13% mahasiswa calon guru menyatakan tidak akan berusaha mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan, karena menurut mereka menggunakan media konvensional saja sudah cukup, seperti menggunakan buku dan lembar kertas saat ulangan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka terhadap berbagai macam media pembelajaran berbasis TIK, selain itu mereka juga tidak memahami cara penggunaanya. Selain itu mahasiswa calon guru menyatakan tidak memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi hasil belajar siswa karena menurut mereka sarana dan prasarana penunjang TIK di sekolahan masih belum cukup, misalnya saat mereka akan menerapkan e-learning di sekolahan namun di sekolahan koneksi internet masih lambat dan belum mencukupi. Selain itu mereka juga tidak banyak mengetahui apa saja media pembelajaran yang dapat digunakan dalam e-learning.

5. Simpulan

(27)

20

karakter siswa sebelum membuat media, mempertimbangkan spesifikasi dan ketersediaan hardware, software dan sarana lainnya dan menentukan jenis media. Sedangkan kompetensi mahasiswa calon guru yang rata-rata masih belum terpenuhi adalah menyiasati siswa yang gaduh dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK, mempertimbangkan kemampuan diri dalam menggunakan hardware, software, dan sarana lainnya, menentukan treatment dan partisipasi siswa dalam merancang media pembelajaran, merancang media sesuai langkah-langkah yang pernah diajarkan dalam perkuliahan.

Dari analisis kuesioner kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru dalam memproduksi media pembelajaran mencapai 41%. Hasil tersebut masih belum maksimal karena bertentangan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Rahmat, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran antara lain: membuat ide/gagasan/pemikiran, menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan, menentukan kerangka isi bahan pelajaran, menentukan jenis media, menentukan treatmen dan partisipasi siswa, membuat skets/story board, menentukan bahan / alat yang digunakan, pelaksanaan pembuatan media, penyuntingan, uji coba, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi [12]. Dalam indikator memproduksi media pembelajaran berbasis TIK, kompetensi yang rata-rata telah dipenuhi oleh mahasiswa calon guru adalah menguji coba media pembelajaran yg dibuat sebelum digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan kompetensi mahasiswa calon guru yang rata-rata masih belum terpenuhi adalah mendesain kerangka/prototype media pembelajaran dan mengedit dan mengembangkan media yang sudah ada.

Dari analisis kuesioner kompetensi dan kesiapan mahasiswa calon guru dalam penggunaan media pembelajaran termasuk mencapai 43%. Hasil tersebut masih belum maksimal karena bertentangan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Anatta Sanai, menurutnya teknologi informasi dan komunikasi adalah sebuah media atau alat bantu dalam memperoleh pengetahuan antara seseorang kepada orang lain [8]. Dalam indikator penggunaan media pembelajaran berbasis TIK, kompetensi yang rata-rata telah dipenuhi oleh mahasiswa calon guru adalah mencari berbagai media pembelajaran baru yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan, mampu menginstal software yang dibutuhkan dalam media pembelajaran, mampu memasang dan menyalakan sendiri hardware (komputer, lcd, modem, dll) yang dibutuhkan dalam media pembelajaran. Sedangkan kompetensi mahasiswa calon guru yang rata-rata masih belum terpenuhi adalah memanfaatkan media TIK seperti kuis online, dsb untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, mempelajari prosedur penggunaan media, memperbaiki sendiri jika software atau hardware pendukung mengalami permasalahan.

(28)

dibutuhkan dalam media pembelajaran. Sedangkan kualifikasi dalam memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi mencapai 37.87%, dari semua hasil yang ada rata-rata belum memenuhi kualifikasi.

6. Saran

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak Fakultas untuk mengadakan pelatihan teknis dalam mata kuliah yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis TIK, seperti penambahan jam untuk praktikum agar mahasiswa calon guru dapat mempunyai bekal keterampilan dalam pembuatan, pemanfaatan, dan pengoperasian media pembelajaran berbasis TIK, mengadakan pelatihan pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK, menambah mata kuliah media pembelajaran berbasis TIK pada kurikulum Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan. Hal ini mengacu pada hasil penelitian yang menyatakan bahwa hanya 59% mahasiswa calon guru yang kompeten dan siap dalam merancang media pembelajaran, 41% mahasiswa calon guru kompeten dan siap dalam memproduksi media pembelajaran dan 43% mahasiswa calon guru kompeten dan siap dalam penggunaan media pembelajaran. Mahasiswa calon guru sebaiknya lebih meningkatkan kompetensinya dalam merancang media pembelajaran dengan menambah pengetahuan tentang pembuatan media pembelajaran agar media pembelajaran yang dirancang dapat sesuai dengan materi ajar, kebutuhan siswa, kondisi lingkungan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu diharapkan lebih meningkatkan kompetensinya dalam memproduksi media pembelajaran yang akan digunakan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran dengan menambah pengetahuan tentang pembuatan media pembelajaran, langkah-langkah dalam membuat media, mengikuti kursus komputer, agar media pembelajaran yang diproduksi dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Kompetensi lain yang juga harus ditingkatkan adalah kompetensi dalam penggunaan media pembelajaran yang digunakan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran dengan mengikuti kursus komputer atau pelatihan yang diadakan oleh pihak terkait, agar media pembelajaran yang digunakan dapat dimanfaatkan sesuai dengan materi ajar, kebutuhan siswa, kondisi lingkungan dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian dengan tema yang sama diharapkan dapat melakukan penelitian dengan metode penelitian kualitatif agar dapat menggambarkan faktor-faktor yang lebih mendalam tentang apa saja yang mempengaruhi hasil dari sudut pandang responden dengan jelas. Selain itu juga diharapkan dapat memilih responden dari pendidik-pendidik muda yang kurang dari satu tahun mengajar karena pendidik-pendidik muda masih memiliki banyak waktu untuk mempelajari TIK.

7. Daftar Pustaka

[1] Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tanggal 4 Mei 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, Standar Kompetensi Pedagogik. Jakarta: Depdiknas.

[2] Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

(29)

22

[4] Arif, I. A. 2013. Analisis Kompetensi Guru di SMK Negeri 1 Watampone, Kabupaten Bone. Program Studi Administrasi Negara. Universitas Hasanuddin.

[5] Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi Guru Dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[6] Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[7] Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[8] Sanai, A. 2004. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Retrieved from http://www.ekobudisantoso.id/2013/05/pengertian-teknologi-informasi-dan.html.

[9] Wijayanti, Inggit Dyaning. 2011. Peningkatan Pendidikan Berbasis ICT. UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta

[10] Sanaky, Hujair. 2009. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insani Press.

[11] Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

[12] Drs. H. Rahmat, P.Hd. 2010. Media Pembelajaran Suatu Pengantar. Yogyakarta: Logung Pustaka.

[13] Niarsa, Aditya. 2013. Studi Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis TIK di SD Negeri 1 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Program Studi Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.

[14] Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta

[15] Munir. 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Bandung: Alfabeta.

[16] Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 2003. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

[17] Efendi, E. & H, Zhuang. 2005. E-Learning Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.

Gambar

Tabel 1. Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Mata Pelajaran
Gambar 1.  Kuesioner yang dibuat menggunakan Google Form
Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 5. Hasil Penelitian Pada Indikator Merancang Media Pembelajaran
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari sintesis ini didapatkan padatan hitam yang kemudian digunakan untuk lapis tipis pada kaca substrat dan selanjutnya dikarakterisasi menggunakan XRD

[r]

Soebandi Jember mengumumkan pemenang PENUNJUKAN LANGSUNG Pengadaan Obat Generik tahun 2012 RSD dr.. Soebandi Jember adalah sebagai

[r]

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah rasio keuangan (current ratio, debt to total assets, perputaran aktiva) dan ukuran perusahaan mempengaruhi kinerja

Setelah mendapatkan hasil dari beberapa uji di atas, penulis dapat memberikan argumentasi bahwa alur transmisi moneter melalui jalur harga aset syariah (yang

Pada tahap ini yang dilakukan adalah melakukan analisis ransum ayam ras petelur, selanjutnya melakukan analisis proksimat limbah jamu dan tahapan teakhir adalah pembuatan

Kandungan Nutrisi Bahan Pakan yang Digunakan dalam Penelitian..