• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Guru TIK (Teknik Informatika dan Komputer) dalam Penerapan Kurikulum 2013: Studi pada SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Guru TIK (Teknik Informatika dan Komputer) dalam Penerapan Kurikulum 2013: Studi pada SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga T1 Full text"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GURU TIK(Teknik Informatika Dan Komputer) DALAM PENERAPAN

KURIKULUM 2013

(Studi pada SMP NEGERI 2 SALATIGA

DAN SMP NEGERI 3

SALATIGA)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh:

Andhika Rahmawati

NIM: 702012111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

1. Pendahuluan

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang dilakukan guna menumbuh kembangkan potensi siswa dengan cara memfasilitasi kegiatan belajarnya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan berperan penting dalam membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Pendidikan juga mempunyai nilai tanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai luhur dalam diri siswa. Oleh karena itu, Pendidikan memiliki fungsi sebagai investasi (human invesment) yang melalui pendidikan mampu melahirkan generasi penerus yang berkualitas baik secara diri pribadi maupun pengetahuan sehingga mampu bersosialisasi baik dengan masyarakat sekitar.

Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006 memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan masing-masing satuan pendidikan. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa pemerintah dahulu, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau bersentral pada pemerintah pusat[1].

Guna meningkatkan mutu pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan, pemerintah menerapkan kurikulum 2013 diantaranya yaitu guru TIK yang memiliki perubahan peranannya dalam pendidikan disekolah. Guru TIK sudah tidak lagi mengajar seperti dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya, akan tetapi guru TIK berperan sebagai fasilitator dan penyedia layanan bimbingan berkaitan tentang TIK. Penelitian yang dilakuan dengan sampel data yang diambil pada penelitian terhadap peran guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga sebagai perwakilan dari setiap pendidikan sederajat sekolah menengah pertama di Salatiga yang melaksanakan Kurikulum 2013 sudah sesuai atau belum dengan Permendikbud No.68 Tahun 2014. Masalah utama penelitian ini adalah bagaimanakah peranan baru guru TIK dalam pembelajaran pada kurikulum 2013 di sekolah menengah pertama. Studi kasus penelitian ini adalah di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga.

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengamati, mendeskripsikan dan menganalisis efektivitas pelaksanaan tugas dan peran guru TIK dalam kurikulum 2013 pada kedua sekolah ini. Peneliti hanya akan fokus pada masalah Penerapan Kurikulum 2013 untuk mengetahui sejauh mana kesiapan guru dalam penerapan Kurikulum 2013. Diharapkan dengan mengetahui keefetivan pelaksanaan peran guru TIK dalam Permendikbud No.68 Tahun 2014 guru dapat mengoptimalkan perannya disekolah.

Batasan masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan “Peran Guru TIK (Teknik Informatika dan Komputer) dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga”.

2. Tinjauan Pustaka

(9)

guru mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional secara keseluruhan sangat tinggi[2].

Penelitian lainnya dilakukan oleh Septyawan Sukma Yudhanegara berjudul “PERAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 4 TEGAL”. Hasil akhir dari penelitian ini adalah kondisi guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal telah memiliki kualifikasi sebagai guru TIK dan telah melakukan pelatihan guna mendukung implementasi kurikulum 2013. Pemahaman guru TIK tentang Kurikulum 2013 belum sepenuhnya memahami tentang peranannya dalam implementasi Kurikulum 2013. Peran guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal belum terlaksana sesuai dengan Permendikbud No.68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 yang mana dari 11 kegiatan yang ada baru 6 yang terlaksana[3].

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang terdahulu dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sama-sama berkaitan tentang kesiapan guru TIK dalam melaksanakan perannya pada kurikulum 2013. Dua penelitian diatas memiliki fokus pada peran guru TIK pada masing-masing sekolah yang memiliki hasil yang berbeda pada tiap penelitian yang dilakukukan. Penelitian sekarang lebih menekankan pada peran Guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Konsep dasar kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu[10].

Kemdikbud juga mengatakan bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran dalam kurikulum 2013, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran. Mata pelajaran TIK menurut Kurikulum 2013 akan diintegrasikan ke dalam sebuah mata pelajaran. Menurut pemerintah pengintegrasian ini dilakukan karena penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Maksud bahwa mata pelajaran TIK tidak dihilangkan melainkan diintegrasikan dengan semua mata pelajaran adalah bahwa pembelajaran semua mata pelajaran selain dengan tatap muka guru dan murid juga (lebih banyak) dilakukan dengan interaksi melalui media internet. Dimana guru TIK lah yang akan mengabil peran sangat besar. Dengan kata lain jika sebelumnya TIK hanya sebatas membuka, mengetik, dan pembelajaran browsing maka yang diinginkkan oleh kurikulum 2013 adalah kemampuan tersebut langsung diaplikasikan untuk kegiatan belajar mengajar.

(10)

Peran Guru TIK disekolah

Permendikbud No.68 Tahun 2014 tentang peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 menjadikan posisi guru TIK sebagai konselor IT yang mana peran dan tugasnya sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung jawab Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013, sebagai berikut : (1) Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembimbingan dan pelayanan TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. (2) Guru TIK melaksanakan layanan bimbingan TIK kepada peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka : mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana sebagai sumber belajar. (3) Guru TIK melaksanakan layanan bimbingan TIK kepada sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka: pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran, persiapan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, pelaporan hasil belajar. (4) Guru TIK melaksanakan fasilitasi kepada tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah[5].

Perubahan yang terjadi dalam peran tersebut posisi guru TIK menjadi sangat penting bagi sekolah. Guru TIK menjadi kunci berhasil atau tidaknya pengembangan guru, peserta didik, serta tenaga kependidikan dalam penggunaan dan pemanfaatan TIK guna mensukseskan implementasi Kurikulum 2013 di sekolah.

Program Penyedia Layanan Bimbingan

Program layanan bimbingan dan fasilitasi TIK untuk setiap periode disusun dengan memperhatikan unsur-unsur tertentu sesuai dengan program yang ingin dicapai setiap satuan pendidikan, yaitu sebagai (1) Fasilitator adalah seseorang yang membantu memberikan kemudahan kepada orang yang dilatih agar dapat terlibat penuh dalam proses belajar. (2) Layanan Bimbingan, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupan sehari-hari[6]. Tindakan perancangan dilakukan guna merumuskan apa, bagaimana, siapa dan bagaimana suatu kegiatan akan dilakukan, dengan begitu adanya perencanaan yang baik, tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai.

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup : penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah[7]. Dengan adanya evaluasi maka dapat digunakan dalam menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan tersebut.

(11)

No. Peran Guru TIK Keterangan

1. Fasilitator - Sumber belajar - Pengajar - Motivator - Moderator 2. Layanan

Bimbingan

- Membimbing peserta didik,sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah

- Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing paling sedikit 150

- Jenis Layanan : layanan klasikal, kelompok, dan individu

- kegiatan pendukung : video TIK atau KKPI

- Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan berbagai layanan minimal 5 kali dalam setia semester, baik layanan dalam format perorangan, kelompok, maupun klasikal

- Waktu kegiatan : kegiatan dan pendukung dilaksanakan pada jam pelajaran sekolah dan atau diluar jam pelajaran sekolah

Rancangan Program Layanan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan atau sumber yang untuk mencapai tujuan itu seefektif mungkin[8]. Perencanaan merupakan tindakan merumuskan apa, bagaimana, siapa dan bagaimana suatu kegiatan akan dilakukan, dengan begitu adanya perencanaan yang baik, tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai. Program layanan bimbingan dan fasilitasi pun membutuhkan perencanaan yang matang agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar, seperti dalam penyusunan rancangan kegiatan, penyusunan tolak ukur penilaian, evaluasi dan tindak lanjut.

Tolak Ukur Penilaian

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah[9].

(12)

Evaluasi adalah proses untuk menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya kegiatan-kegiatan tersebut. Terdapat 2 teknik yang dapat digunakan dalam evaluasi pembelajaran. Kedua teknik tersebut adalah sebagai berikut : (1) Teknik Evaluasi pembelajaran Tes, pada umumnya guru di sekolah menggunakan tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan saat melakukan evaluasi pembelajaran. (2) Teknik Evaluasi Pembelajaran Nontes, evaluasi pembelajaran ini digunakan untuk mengevaluasi domain afektif (sikap) peserta didik. Evaluasi ini terbagai dalam 4 cara dalam pelaksanaannya : observasi yaitu mengamati kegiatan siswa secara secara langsung maupun tidak langsung, wawancara yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung, sekala sikap berhubungan dengan perilaku manusia, daftar cek yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati[10].

Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Kurikulum 2013

Ada lima prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013, yaitu : (1) Prinsip relevansi, kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik. (2) Prinsip efektifitas,berkaitan dengan tingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum. (3) Prinsip efisiensi, berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh. (4) Prinsip kontinuitas, kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjang pendidikan disusun secara berkesinambungan. (5) Prinsip fleksibilitas, disamping program yang berlaku untuk semua anak terdapat pula kesempatan bagi anak mengambil program-program pilihan. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatikan hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu[11].

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya persepsi pemahaman dari subjek terhadap objek penelitian[12].

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga, lokasi penelitian ini terletak di Jl. RA Kartini No.26 Sidorejo Salatiga 50711 dan SMP Negeri 3 Salatiga yang beralamat di Jl. Stadion Mangunsari Sidomukti Salatiga 50721 Tahun Ajaran 2016/2017. Subyek dari penelitian ini adalah Guru TIK dari 2 sekolah yang berbeda. Subyek dalam penelitian ini bertindak sebagai sumber data. Dan teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.

(13)

No. Pertanyaan

SMP NEGERI 2 SALATIGA

Guru 1 Guru 2 Sudah Belum Sudah Belum 1. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat program

layanan bimbingan dan fasilitasi? √ √

2. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat rancangan

program layanan bimbingan dan fasilitasi? √ √ 3. Apakah program layanan bimbingan dan fasilitasi

tersebut sudah sesuai dengan rancangan pelayanan

yang Bapak/Ibu buat? √ √

4. Apakah sudah ada pedoman yang digunakan dalam melakukan program layanan bimbingan dan fasilitasi?

√ √

5. Apakah sudah ada alat ukurnya dalam program

layanan bimbingan dan fasilitasi? √ √

6. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

terhadap guru, staff kependidikan dan siswa? √ √ 7. Apakah Bapak/Ibu sudah mencari, mengolah,dan

menyimpan data dan informasi untuk mendukung

kelancaran proses pembelajaran? √ √

8. Apakah Bapak/Ibu sudah memanfaatkan TIK sebagai sumber belajar untuk pengembangan diri siswa sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat dan minat siswa?

√ √

9. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka

persiapan, proses dan penilaian pembelajaran? √ √

10. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan program layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka

pelaporan hasil belajar siswa? √ √

11. Apakah Bapak/Ibu sudah mengevaluasi proses dan

hasil layanan bimbingan dan fasilitasi? √ √ 12. Apakah Bapak/Ibu sudah menganalisis hasil

layanan dan bimbingan di sekolahan ini? √ √ 13. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan tindak

lanjut hasil evalusai dengan memperbaiki layanan

bimbingan TIK di sekolahan ini? √ √

14. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam

kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini? √ √

15. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam

kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini? √ √ 16. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing Staff

kependidikan dalam penggunaan TIK? √ √

17. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program

layanan dan bimbingan TIK pertahun di sekolah ini? √ √ 18. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

minimal 150 siswa pertahun? √ √

19. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan

pengembangan diri? √ √

20. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanaan publikasi

(14)

Analisis data deskriptif dilakukan dengan cara mengubah wawancara dari bentuk suara kedalam bentuk tertulis, merangkum kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, atau tabel yang sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data dan triangulasi teori untuk melakukan pemeriksaan data yang telah didapat dari narasumber serta dari teori-teori yang ada. Pemeriksaan atau pengecekan data juga dilakukan melalui sumber lain yaitu dengan membandingkan data hasil observasi dan hasil wawancara dengan jawaban narasumber, termasuk juga dengan metodologi yang telah digunakan[13].

4. Hasil dan Pembahasan

Wawancara dilakukan kepada dua orang guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap kebijakan baru yang berlaku pada Permendikbud Nomor 68 tahun 2014. Adapun hasil penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 SMP Negeri 2 Salatiga

Tabel 4.1 menunjukan SMP Negeri 2 Salatiga sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak 2015, Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Salatiga sudah dilaksanakan, dimana pencapaian indikator pelaksanaan program layanan bimbingan dari 23 indikator yang seharusnya dilaksanakan oleh guru TIK hanya 4 indikator saja yang tidak dilaksanakan oleh guru TIK. Guru TIK sudah mengintegrasikan kurikulum 2013 dan telah beradaptasi dengan baik. Dengan adanya observasi yang dilakukan kepada narasumber, pengambilan data berupa angket yang disebarkan ke narasumber, wawancara dengan narasumber dan analisis yang dilakukan peneliti yang mengacu pada PERMENDIKBUD No.68 Tahun 2014, penerapan kurikulum 2013 di SMP Negeri 2 Salatiga sudah dilaksanakan.

Peranan dan kewajiban guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga sudah sesuai dengan Kurikulum 2013 yaitu membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dan mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran serta memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK.

Adanya layanan bimbingan dan fasilitasi ini siswa lebih bersemangat dalam belajar karena siswa dapat berkonsultasi kapan saja sehingga siswa merasa terfasilitasi, kemudian analisis hasil layanan dan bimbingan disekolah ini digunakan untuk melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki layanan bimbingan TIK guna meningkatkan kualitas sekolah. Di sekolah ini guru TIK sudah membimbing 21. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki kualifikasi

bidang lain? Bidang apa?

22. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mempelajari bidang tersebut?

(15)

lebih dari 150 siswa pertahunnya, tidak hanya siswa Guru TIK juga membimbing guru serta staff kependidikan dalam penggunaan TIK seperti pengenalan Aplikasi Komputer guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem management sekolah. Untuk kegiatan ekstrakulikuler karena adanya kebijakan sekolah maka hanya satu guru saja yang secara intensif melakukan pelayanan sedangkan guru yang satunya hanya membantu seperlunya.

Kedua guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga sudah melaksanakan pengembangan diri dengan mengikuti kegiatan pelatihan baik oleh pemerintah tingkat I maupun tingkat 2. Kegiatan yang dilakukan diantaranya : workshop guru TIK se-indonesia dengan tema “penyusunan Program dan Pengembangan Modul Bagi Guru TIK” Pelatihan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran. Kemudian untuk pelaksanakan publikasi ilmiah atau membuat karya inovatif belum dilaksanakan karena kedua guru ini baru membuat makalah dengan judul sebagai berikut : makalah tentang tata cara penggunaan internet dan makalah tentang dampak positif dan dampak negatif TIK dalam bidang pendidikan.

SMP NEGERI 3 SALATIGA

Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 4.2 SMP Negeri 3 Salatiga

No. Pertanyaan

SMP NEGERI 3 SALATIGA

Guru 3 Sudah Belum 1. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat program layanan

bimbingan dan fasilitasi? √

2. Apakah Bapak/Ibu sudah membuat rancangan program layanan bimbingan dan fasilitasi?

3. Apakah program layanan bimbingan dan fasilitasi tersebut sudah sesuai dengan rancangan pelayanan yang Bapak/Ibu buat?

4. Apakah sudah ada pedoman yang digunakan dalam melakukan program layanan bimbingan dan fasilitasi?

5. Apakah sudah ada alat ukurnya dalam program layanan bimbingan dan fasilitasi?

6. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan terhadap guru, staff kependidikan dan siswa? √

7. Apakah Bapak/Ibu sudah mencari, mengolah,dan menyimpan data dan informasi untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran?

8. Apakah Bapak/Ibu sudah memanfaatkan TIK sebagai sumber belajar untuk pengembangan diri siswa sesuai dengan kebutuhan potensi, bakat dan minat siswa?

(16)

persiapan, proses dan penilaian pembelajaran? 10. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan program

layanan bimbingan TIK kepada guru dalam rangka pelaporan hasil belajar siswa?

11. Apakah Bapak/Ibu sudah mengevaluasi proses dan hasil layanan bimbingan dan fasilitasi?

12. Apakah Bapak/Ibu sudah menganalisis hasil layanan dan bimbingan di sekolahan ini?

13. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan tindak lanjut hasil evalusai dengan memperbaiki layanan bimbingan TIK di sekolahan ini?

14. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini?

15. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing siswa dalam kegiatan extrakurikuler di sekolahan ini?

16. Apakah Bapak/Ibu sudah membimbing Staff kependidikan dalam penggunaan TIK?

17. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan program layanan dan bimbingan TIK pertahun di sekolah ini? 18. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan bimbingan

minimal 150 siswa pertahun?

19. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanakan

pengembangan diri? √

20. Apakah Bapak/Ibu sudah melaksanaan publikasi

ilmiah dan/atau membuat karya inofatif? √ 21. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki kualifikasi bidang

lain? Bidang apa? √

22. Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mempelajari bidang

tersebut? √

23. Apakah Bapak/Ibu sudah benar-benar menguasai

bidang tersebut? Jika belum bagaimana? √

Tabel 4.2 menunjukan SMP Negeri 3 Salatiga sudah menerapkan kurikulum 2013 namun belum melaksanakan program layanan bimbingan dan fasilitasi. Penerapan Kurikulum 2013 di SMP Negeri 3 Salatiga belum dilaksanakan dimana pencapaian indikator pelaksanaan program layanan bimbingan dari 23 indikator hanya 3 indikator saja yang sudah dilaksanakan oleh guru TIK. Walaupun sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013 namun guru TIK belum beradaptasi dengan baik dalam penerapan kurikulum 2013. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada narasumber, pengambilan data berupa angket yang disebarkan ke narasumber, wawancara dengan narasumber dan analisis yang dilakukan peneliti yang mengacu pada PERMENDIKBUD No.68 Tahun 2014 di SMP Negeri 3 Salatiga, penerapan kurikulum 2013 belum dilaksanakan.

(17)

guru TIK sehingga pihak sekolah mengalih tugaskan guru TIK yang ada untuk mengajar mata pelajaran prakarya.

Peranan dan kewajiban guru TIK di SMP Negeri 3 Salatiga belum sesuai dengan Kurikulum 2013 yang dimana seharusnya guru TIK membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dan mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran serta memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK.

5. Diskusi

Pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi TIK yang dilakukan oleh seorang guru TIK merupakan bagian dari cermin keberhasilan rencana pengembangan sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi TIK akan mendukung tercapainya guru profesional yang mampu menghasilkan peserta didik yang cerdas dan mandiri. Maka dari itulah peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 2 Salatiga dan SMP Negeri 3 Salatiga yang terbukti dengan penjelasan di atas bahwa guru TIK di SMP Negeri 2 Salatiga sudah melaksanakan peran sebagai Guru TIK sesuai dengan yang telah diterangkan dalam Permendikbud No.68 Tahun 2014 yaitu: membimbing siswa, sesama guru dan staff kependidikan, jumlah siswa yang wajib dibimbing paling sedikit 150. Keterlaksanaan ini didukung oleh fasilitas sekolah yang memadai dan tenaga guru TIK yang cukup untuk melaksanakan program layanan bimbingan dan fasilitasi di sekolah ini. Bimbingan yang dilaksanakan mencakup semua aspek yang ada di sekolah meliputi: Guru mata pelajaran lain, staff kependidikan dan lebih dari 150 siswa yang terbimbing tiap tahunnya, dengan adanya program layanan bimbingan dan fasilitasi siswa menjadi lebih bersemangat dalam belajar karena menggunakan TIK dalam pembelajaran, meskipun ada kendala dalam pelaksanaan publikasi karya ilmiah namun Guru TIK di sekolah ini sudah membuat makalah.

Sedangkan penelitian di SMP Negeri 3 Salatiga peran Guru TIK belum terlaksana dikarenakan terbatasnya tenaga guru TIK sehingga pihak sekolah mengalih tugaskan guru TIK yang ada untuk mengajar mata pelajaran prakarya.

6. Daftar Pustaka

[1] E. Mulyasa. 2010. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. hlm. 6.

[2] Karina, Amalia Wulandari. 2016. “Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Kolega Sejawat Dalam Proses Belajar Megajar”. Universitas Negeri Semarang.

https://i-rpp.com/index.php/jpp/article/view/374 374-725-2-PB diakses pada tanggal 15 Januari 2017

(18)

[4] Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU20-2003-Sisdiknas.pdf diakses pada tanggal 25 Januari 2017

[5] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014 Tentang Peran Guru TIK dan Guru KKPI dalam Implementasi Kurikulum 2013.

https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/permen_3.pdf diakses pada tanggal 16 Januari 2017

[6] Hikmawati, Fenti. 2014. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers

[7] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. http://pmp.dikdasmen.kemdikbud.go.id/files/peraturan/permen/04-a-salinan-permendikbud-no-66-th-2013-ttg-standar-penilaian.pdf diakses pada tanggal 16 Januari 2017

[8] Sutomo. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT UNNES PRES.

[9] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

http://bsnpindonesia.org/wpcontent/uploads/2009/09/Permendikbud_Tahun2016_Nomor023.pdf diakses pada tanggal 16 Januari 2017

[10] Wiyani, Novan A. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan Tata Rancang Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

[11] Poerwati, Loloek E., dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

[12] Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Gambar

Tabel 4.1 SMP Negeri 2 Salatiga
Tabel 4.2 SMP Negeri 3 Salatiga
Tabel 4.2 menunjukan SMP Negeri 3 Salatiga sudah menerapkan kurikulum 2013 namun belum melaksanakan program layanan bimbingan dan fasilitasi

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu polemik dari perubahan Kurikulum 2013 ialah penghapusan matapelajaran TIK yang di integrasikan ke dalam matapelajaran lain, penelitian bermaksud untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan tugas guru TIK terhadap implementasi kurikulum 2013 telah diatur pemerintah dalam Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pemahaman guru TIK terhadap kebijakan Permendikbud Nomor 45 tahun 2015 yang meliputi peran guru TIK itu sendiri,

Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak maksimalnya pemanfaatan teknologi komputer pada SMP Negeri 4 Salatiga, yang mengarah kepada proses pengolahan data

Nilai akhir TIK dari keseluruhan kelas VIII hanya mencapai ketuntasan 71%, diharapkan oleh guru TIK adalah nilai ketuntasan 85%. Ini disebabkan karena media belajar

Tahun 2014 tentang Peran dan Tugas Guru TIK/KKPI dalam.. Implementasi Kurikulum

Kepala Sekolah beserta para guru di :SMP Negeri 1 Salatiga, SMP Kristen 2 Salatiga, SMP Negeri 5 Salatiga, SMP Pangudi Luhur Salatiga, SMP Negeri 7 Salatiga, serta SMP Kristen

Gambar 7 ini adalah peran Guru TIK dalam memfasilitasi siswa di SMA N 1 Salatiga. SMA N1 Salatiga baru melaksanakan kembali mata pelajaran TIK di tahun ajaran 2015/2016 ini.