• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU AJAR KERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU AJAR KERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGK"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dewasa ini, bersamaan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin global, kondisi lingkungan hidup juga semakin berubah. Lingkungan hidup sebagai tempat melaksanakan segala aktifitas kehidupan, kini menunjukan perkembangan menuju ke arah yang memprihatinkan. Semakin maraknya kebutuhan manusia yang harus mutlak dipenuhi tanpa memandang dampak terhadap kondisi lingkungan hidup hayati itulah salah satu penyebab semakin kritisnya kondisi lingkungan hidup tersebut.

(3)

era informasi harus melewati gelombang agraris dan industrialis. Hal ini didukung oleh itikad pelaku pembangunan di negara-negara untuk beranjak dari satu tahapan pembangunan ke tahapan pembangunan berikutnya.

(4)

Manusia menginginkan lingkungan yang baik untuk aktivitas hidupnya. Misalnya tanaman yang asri dan rindang sehingga udara segar dan bersih, hutan yang cukup menyediakan sumber air bersih, sungai dan danau yang tidak tercemar, serta tempat tinggal yang nyaman. Akan tetapi, sering kali untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia melakukan tindakan yang justru merusak lingkungan sendiri.

(5)

Kerusakan dan pencemaran lingkungan merupakan dua hal yang sangat merugikan manusia dan sangat meganggu keseimbangan lingkungan. Akan tetapi meskipun begitu sebagian besar manusia memiliki andil yang sangat besar terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Hampir tiap hari kita mendengar dan melihat diberita tentang jatuhnya korban akibat banjir bandang, tanah longsor dan kebakaran hutan.

(6)
(7)

tidak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.

Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem

hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global.

Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya

berjuta tanaman. Berdasar hal ini juga hutan dikenal dengan istilah cagar alam seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1.

1. Manfaat Hutan

Hutan memiliki manfaat sangat banyak bagi kehidupan, baik mahluk hidup yang di hutan sendiri maupun bagi manusia. Adapun manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan dijabarkan sebagai berikut:

a. Hutan merupaka sumber keanekaragaman hayati

Gambar 1.1. Hutan Cagar Alam

(8)

Di

dalam hutan dapat ditemukan berbagai jenis flora dan fauna dari berbagai macam species seperti pada Gambar 1.2.

Hutan merupakan sumber

keanekaragamn genetik dan species yang sangat penting. Sehingga hutan lanyaknya bank, yang menyimpan cadangan gen-gen untuk digunakan dikemudian hari.

b. Manfaat hutan secara ekologis, yaitu pengaturan aliran air, mencegah dan mengurangi bahaya erosi, memelihara sumber-sumber genetis (Steinlin, 1988 dalam Agustina, 2010)

c. Hutan memberikan manfaat tidak langsung bagi kehidupan dengan menyediakan oksigen (O2) yang berguna bagi pernapasan mahluk hidup. Proses penyerapan CO2 dan menghasilkan O2 terjadi pada proses fotosintesis.

(9)

d. Hutan sebagai sumber kekayaan alam baik nabati maupun hewani yang mendukung kesejahteraan manusia.

e. Hutan merupakan pengatur suhu lingkungan. Sinar matahri yang langsung memancar kepermukaan bumi sebagian diserap oleh tumbuhan, sehingga lingkungan tidak langsung dan cepat menjadi panas.

f. Hutan mempengaruhi kesuburan tanah

Pepohonan di hutan tropis mempengaruhi keadaan (struktur) tanah. Sisa-sisa tumbuhan dan daun-daun (serasah) yang jatuh dilantai hutan akan menjadi humus, seperti yang terlihat pada Gambar 1.4. Humus merupakan lapisan tanah yang sangat subur sehingga saat baik untuk pertumbuhan tumbuhan. Tajuk hutan dan serasah dapat pula mencegah cucuran air hujan yang jatuh secara langsung ke permukaan tanah sehingga dapat

mencegah erosi. Selain itu, pohon dihutan juga mampu mengurangi kecepatan angin sehingga dapat mengurangi penguapan air dari tumbuhan yang dilindungi olehnya. Akibatnya, tumbuhan yang

terlindungi itu akan memiliki persediaan air yang lebih banyak sehingga tumbuhan lebih baik.

2. Penyebab Kerusakan Hutan

Awalnya daratan dan lautan memiliki tatanan ekosistem yang seimbang, akan tetapi pada akhir-akhir ini sering sekali kita dengar atau Gambar 1.4. Daun pohon yang gugur

(10)

tonton bahkan kita rasakan sendiri bagaimana dampak banjir, tanah longsor dll. Baru-baru ini kita mendengar terjadinya tanah longsor di Wasior yang memakan korban nyawa manusia. Tentu dalam benak kita bertanya apa penyebab hal ini terjadi? untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita pelajari uraian yang menyebabkan terjadinya kerusakan hutan.

a. Kerusakan hutan akibat aktivitas alam

Kerusakan hutan akibat dari aktivitas alam ini merupakan bentuk siklus alam seperti adanya letusan gunung merapi, (perhatikan Gambar 1.5) tsunami dll. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya ekosistem hutan dan akan berdampak pada kelangsungan hidup mahluk hidup.

b. Kerusakan akibat aktivitas manusia

Manusia yang tercipta sebagai mahluk tuhan yang paling sempurna akan tetapi memiliki perilaku jauh dari kesempurnaan, sunggu ini sangat ironis hutan yang sebagai cagar alam dan paru-paru dunia, malah di jadikan sebagai lahan bisnis dan ajang pencari keuntungan tampa memikirkan dampak buruk dari kegiatan tersebut. Nah mari kita

(11)

simak penjelas berikut mengenai aktivitas-aktivitas manusia yang bagaimanakah yang dapat merusak hutan ?

1) Penebangan pohon

Seiring dengan kemajuan teknologi sebagian manusia makin mudah dalam mengeploitasi hutan, yang sebelumnya dalam proses penebangan pohon membutuhkan waktu yang cukup lama. Akan tetapi saat ini waktu yang lama dipercepat dengan penggunaan mesin-mesin pemotong kayu (lihat Gambar 1.6).

Hal ini umunya dilakukan oleh pengusaha yang mengekspor kayu-kayu untuk pembuatan kertas, furniture, atau pembangunan rumah-rumah di kota. Mereka hanya mengambil kayu dan tidak menanam kembali. Keserakahan mereka dapat menghancurkan hutan.

2) Membuat lahan pertanian

Zaman dahulu, orang membuka lahan pertanian di hutan-hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Namun mereka melakukannya sejalan dengan harmoni alam. Mereka

(12)

menanam tumbuhan seperti jagung, kacang, lalu tidak menanam apapun dalam jangka waktu lama setelah masa panen untuk membiarkan tanah kembali subur. Namun karena kemiskinan, manusia yang tidak memiliki keahlian bertani pun mulai membuka lahan (Gambar 1.7). Mereka terus menerus menanam sehingga tanah menjadi rusak. Kemudian mereka pindah ke daerah yang lain dan hal ini jadi penyebab kerusakan hutan.

3) Membuat jalan raya yang menembus hutan

Kemajuan teknologi, manusia memutuskan utnuk membuat jalan raya sebagai alternative dengan cara memotong hutan. Jika hutan sekitarnya tidak dijaga, tentu akan membuat kerusakan pada akhirnya.

4) Menebang pohon untuk bahan bakar

(13)

Bagi masyarakat miskin atau pinggir hutan, kayu adalah sumber bahan bakar utama yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak dan beberapa kegitan lain, ini juga berdampak besar bagi kerusakan hutan, karena penebangan pohon tampa ditanam kembali secara terus-menerus terjadi. Maka lama-kelamaan hutanpun akan habis.

5) Perkebunan

Sebenarnya membuat perkebunan di hutan, seperti perkebunan kelapa sawit, atau perkebunan karet, tidak selalu merusak hutan. Namun pemakaian pestisida dapat merusak tanah, lalu perkebunan juga membutuhkan banyak air sehingga harus mengambil sebanyak-banyaknya air untuk keperluan tersebut.

3. Kerugian Akibat Penebangan Hutan

Penebangan hutan secara liar (ilegal logging) dan tampa perhitungan menyebabkan perubahan keseimbangan lingkungan dengan berbagai dampak yang sangat buruk. Penggundulan hutan untuk kepentingan pemukiman, lahan pertanian, dan alasan ekonomi akan menyebabkan :

a. Menurunnya kesuburan tanah

(14)

Menurunnya kesedian tanah ini tentunya memiliki dampak yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup hewan ataupun manusia. dan hal tersebut juga akan mengakibatkan kekeringan yang berpanjang.

c. Banjir

Banjir merupakan salah satu dampak yang diakibatkan oleh rusaknya hutan. Kemampuan hutan sebagai pengaturan tanah air tidak lagi berfungsi, hal ini diakibatkan oleh adanya penebagangan hutan secara berlebihan sehingga hutan mejadi gundul. Saat hutan sudah dalam keadaan gundul maka banjir takakan lagi terelakkan yang pada akhirnya manusialah yang paling rugi. Seperti yang terlihat pada Gambar 1.8 .

d. Longsor

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah, seperti yang terlihat pada Gambar 1.9. Secara

Gambar 1.8. Banjir bandang (Sumber : kalimpongonlinenews .blogspot.com, 2010)

Andai aku punya sayap ?

(15)

umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor

pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang

(16)

e. Erosi

Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es. Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab alami

erosi antara lain

adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas

manusia umumnya

disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan,

perkebunan dan

(17)

Hendaknya kita menjaga, melindungi serta peduli terhadap hutan sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta.

REFLEKSI

lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).

f. Menurunnya ketersedian sumber daya alam hayati.

Hilangnya hutan berarti pula makin besarnya erosi dan makin tingginya kandungan lumpur dalam air sungai. Kandungan lumpur yang

tinggi menyebabkan air sungai menjadi keruh. Lumpur akan mengendap di hilir dan muara sungai, sehingga aliran air akan tertahan. Dengan terhambatnya air sungai, kemungkinan terjadi banjir makin besar. Erosi tanah mempengaruhi kesuburan tanah. Erosi tanah yang mengalir deras akan membawa tanah kepermukaan yang banyak mengandung humus. Akibatnya, tanah sudah tidak mengandung humus lagi sehingga tanah menjadi tidak subur lagi.

Air dan tanah yang terbawa oleh aliran air hujan akan bercampur menjadi lumpur. Lumpur ini akan menutup pori tanah dipermukaan. Akibatnya, daya serap tanah terhadap hujan akan berkurang. Pengundulan hutan juga menyebabkan habitat dari berbagai jenis hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang merupakan sumber daya alam hayati menjadi rusak.

4. Upaya Mencegah dan Mengatasi Kerusakan Hutan

Menjaga kelestarian hutan, perlu dilakukan beberapa upaya, antara lain sebagai berikut;

(18)

ketidakseimbangan lingkungan lingkungan atau ekosistem hutan. Proses reboisasi dapat terlihat pada Gambar 1. 10

Gambar 1.10. Melakukan reboisasi di pinggir pantai dan hutan (Sumber: Jemberpost. 2011)

b. Melakukan tebang pilih, tebang pilih merupakan penebangan pohon di dalam hutan dengan cara memilih pohon-pohon tertentu yang sudah berumur dan telah berdiameter cukup besar yang boleh ditembang.

c. Menyiapkan bibit tanaman hutan yang siap tanam, untuk mengganti pohon-pohon yang ditebang. Penyiapan bibit tanaman dapat terlihat pada Gambar 1. 11.

Gambar 1.11. Penyiapan Bibit (Sumber: Kurniadi www.kabarindonesia.com.

(19)

d. Mengawasi dan memberi sanksi yang berat pada orang yang melakukan penebangan hutan secara liar, yang akan mengancam kelestarian lingkungan hutan.

DISKUSI

Usaha apa lagi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kerusakan lingkungan selain usaha-usaha di atas.

KEGITAN

1. Mengapa hutan dapat mencegah tanah longsor 2. Bagaimana mengatasi tanah longsor?

3. Bagaimana proses longsor akibat hutan gudul ? Lakukan penyelidikan menggunakan LKM 01.

PERTANYAAN

1. Sebutkan dampak negatif dari penebangan hutan secara liar?

2. Mengapa adanya hutan dapat menjamin kesinambungan tata air dalam siklus air?

Ampun.... gue jera gue takkan lagi nebang kayu dihutan....gue tak sanggup lagi hidup

(20)
(21)
(22)

A. Pencemaran udara

Dapatkah anda membayangkan jika kita kehilangan udara? Tidak akan ada angin, awan, hujan, dan api. Anda tidak akan dapat melihat indahnya matahari. Begitupun tidak akan ada tanaman atau hewan. Radiasi matahari akan menjadi sangat berbahaya. Tampa udara suhu akan mengalami fluktuasi, antara 110oC pada siang hari dan 180oC pada malam hari. Jadi tanpa udara maka kitapun tidak akan ada. Udaralah yang mengatur lingkungan kita dan sifat-sifat dunia seperti yang kita miliki sekarang ini.

Udara tidak tampak, sehingga sering kita anggap tidak ada. Disekitar bumi kita ada 5,8 miliar ton udara. Makin

jauh dari bumi, kerapatan udara makin kecil. Setelah 10 km di atas bumi kita tidak dapat hidup lagi. Di atas 12 km lilin tidak dapat menyala lagi. Karena itu mahluk hidup bergantung pada selapis udara setebal 900 km. Jika bumi dikecilkan sampai garis tengahnya 5 cm, maka lapisan udara tempat kita dapat hidup tadi

akan lebih tipis dari sehelai kertas. Ilmuan menduga bahwa 95% mahluk hidup dibumi didukung oleh lapisan udara setebal 3 km dari permukaan bumi.

(23)

nitrogen oksida, hidrogen, methana, belerang oksida, amonia dan lain-lain bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia maupun binatang.

3. Berada pada waktu yang tidak tepat

Tanpa udara bersih tak akan diperoleh kehidupan sehat. Setiap hari rata-rata manusia menarik napas 26.000 kali berkisar antara 18 sampai 22 per menitnya.

(24)

tumbuhan menjalani sistem fotosintesis, oksigen kembali dibebaskan. Secara garis besar ada dua faktor penyebab pencemaran udara yaitu:

1. Faktor internal (secara alamiah)

a) Debu yang terdapat di udara akibat tiupan angin yang kadang-kadang mengandung juga bakteri, virus, dan jamur penyebab penyakit.

b) Abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapa berikut gas-gas vulkanik, seperti pada Gambar 1. 12.

Gambar 1. 12. Abu Vulkanik Gunung Beromo (Sumber; www.republika.co.id, 2010)

c) Bau yang tidak enak/busuk akibat pembusukan sampah organik. Seperti pada Gambar 1. 13

Gambar 1. 13. Tumpukan Sampah Organik (Sumber: Usman wisata.kompasiana.com)

(25)

2. Faktor eksternal (akibat ulah manusia)

a) Hasil pembakaran bahan fosil (minyak bumi dan batu bara) yang dikeluarkan oleh semua kendaraan bermotor, misalnya gas CO, CO2, NO2, dan SO2.

b) Bahan-bahan buangan dari kegiatan berbagai pabrik industri yang menggunakan zat-zat kimia organik dan anorganik, seperti terlihat pada Gambar 1. 14.

B. Komponen Pencemaran Udara 1. Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida, rumus kimia C O, adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen

berikatan dengan satu

atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan Gambar 1. 14. dari Pabrik

(Sumber: theanimalsenvironment.com)

(26)

kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.

Karbon monoksida dihasilkan

dari pembakaran tidak

sempurna dari

senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam.

Karbon monoksida

terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon Inikah yang akan

terjadi dimasa

(27)

dioksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida. Walaupun bersifat racun, CO memainkan peran yang penting dalam teknologi modern.

Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara berupa gas buangan dari mesin tarsportasi seperti pada Gambar 1.15, mesin industri, pembakaran gas, pembakaran sampah, kebakaran hutan dan lain-lain.

2. Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen oksida sering disebut dengan NOx, karena oksida nitrogen mempunyai dua macam bentuk yang sifatnya berbeda, yaitu gas NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung.

Seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah

(28)

manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu.

Gas NO terutama berasal dari gas buangan mesin pembangkit listrik dan mesin yang menggunakan bahan bakar gas alam, mesin mobil, kebakaran hutan, dan lain-lain.

3. Sulfur Oksida (SOx)

Polusi oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3), dan keduanya disebut sebagai SOx. 4. Partikel

Partikel merupakan masalah lingkungan yang perlu mendapat perhatian, terutama didaerah perkotaan. Partikel atau butiran adalah bahan-bahan polutan di udara dalam bentuk padat atau cair. Partikel padat atau cair yang terdispersi dalam media gas, disebut aerosol. Macam-macam aerosol antara lain sebagai berikut.

1) Fog (kabut), adalah aerosol yang berupa butiran-butiran air yang berada di udara.

2) Smoke (asap), adalah aerosol yang berupa campuran antara butiran padat dan cairan yang terhambur melayang di udara.

3) Dust (debu), adalah aerosol yang berupa butiran padat yang terhambur dan melayang di udara karena adanya hembusan angin. 4) Plume, adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri

pabrik.

(29)

Sumber polutan partikel dapat berasal dari peristiwa alami atau hasil kegiatan manusia. pencemaran partikel yang berasal dari alam antara lain debu tanah dan pasir yang terbawa angin. Selain itu partikel juga bisa berasal dari abu dan bahan vulkanik yang terlempar keudara akibat letusan gunung berapi, seperti yang terlihat pada Gambar 1. 16. Sumber pencemaran partikel hasil kegiatn manusia adalah dari pembakaran batu bara, proses industri, kebakaran hutan, gas buang alat trasportasi, dan pembakaran sampah rumah tangga.

5. CFC (Chloro Flouro Carbon)

CFC sering digunakan untuk AC, aerosol (misalnya penyemprot rambut, obat nyamuk semprot), dan lemari es. CFC menyebabkan kerusakan ozon. Ozon adalah lapisan udara di atmosfir bumi yang berfungsi melindungi

mahluk hidup dari sinar ultra violet yang berasal dari sinar matahari.

CFC adalah senyawa organik yang mengandung karbon, klorida, dan fluorin, yang diproduksi sebagai turunan volatile metana dan etana

(30)

6. Timbal (Pb)

Meningkatkan kerja mesin kendaraan, bensin dicampur dengan senyawa timbal. Setelah reaksi, timbal dikeluarkan bersama gas buangan kendaraan ke atmosfer. Senyawa timbal di udara dapat mengendap pada tumbuhan, misalnya sayur-sayuran. Selain dari gas buangan kendaraan, polusi timbal dapat berasal dari makanan kaleng dan pipa timbal. Keracunan timbal yang ringan menyebabkan sakit kepala, mudah lelah, dan depresi. Jika mencapai tingkat yang membahayakan timbal dapat merusak otak.

C. Akibat Pencemaran Udara

Pada awalnya kondisi komposisi atmosfir dalam kondisi seimbang. Akan tetapi sejak 50 tahun yang lalu, komposisi atmosfir dinyatakan berubah akibat adanya aktivitas manusia, antara lain pembakaran minyak bumi, kebakaran hutan, serta aktivitas industri dan pertanian. Adapun akibat dari pencemarn udara antara lain.

a. Hujan asam

(31)

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri seperti (dapat dilihat pada Gambar 1.17), pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Hujan asam dapat menyebabkan kerugian, antara lain sebgai berikut;

1) Melarutkan kalsium, natrium, dan nutrien lain yang berada dalam tanah. Jika nutrien ini terbilas, kesuburan tanah menjadi kurang. Akibatnya pohon akan mati

2) Menghancurkan jaringan tumbuhan dan menggangu pertumbuhan tumbuhan

3) Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu

Gambar 1. 17. Sumber Terjadinya Hujan Asam

(32)

4) Dapat merusak bangunan, terutama yang mengandung kapur dan besi.

b. Kerusakan lapisan ozon

Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. kimia Cloro Fluoro Carbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon.

Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan

berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton.

(33)

Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.

c. Efek rumah kaca dan pemanasan global

Efek rumah kaca membuat suhu di dalam rumah kaca lebih hangat dari pada di luar. Hal ini karena rumah kaca memerangkap energi radiasi matahari dan mencegahnya keluar. Melalui cara yang sama, gas-gas di atmosfir membuat bumi tetap hangat. Ini disebut efek rumah kaca. Secara alami, efek rumah kaca sangat penting dan diperlukan mahluk hidup. Jika tidak ada efek rumah kaca, suhu permukaan bumi menjadi sekitar -18oC. Akan tetapi, jika berlebihan pun, efek rumah kaca bisa membahayakan. Gas apa sajahkan di atmosfer yang berperan sebagai “gas rumah kaca?

Gas yang paling efektif menahan pantulan panas dari bumi adalah karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida terutama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, misalnya batubara dan minyak bumi. Pada saat pembakaran, CO2 dilepaskan ke atmosfer. Karbon dioksida secara alami digunkan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Akan tetapi, jika jumlah CO2 terlalu banyak, tumbuhan tidak sanggup menyerap semua CO2 tersebut.

(34)

Jika gas CO2 terlalu banyak, panas yang dipantulkan permukaan bumi akan terhalang

CO2 yang

berlebihan itu dan memantulkan

kembali ke bumi. Akibatnya, suhu permukaan bumi meningkat. Hal ini disebut pemanasan global. Adapun proses terjadinya pemanasan global dapat diligat pada Gambar 1. 18.

Dampak positif dan negatif pemanasan global yang paling besar ialah berubahnya iklim yaitu:

1. Dampak Negatif

a. Perubahan curah hujan serta naiknya intensitas dan frekuensi badai

b. Permukaan laut akan naik, hal ini disebabkan karena memuainya air laut pada suhu yang lebih tinggi, melelehnya es abadi di pengungungan tinggi atau dikutub.

2. Dampak Positif

a. Meluasnya daerah pertanian ke daerah yang lebih tinggi, mislanya di Aprika Utara.

(35)

dampak negatif terhadap kesejahteraan manusia dan lingkungan hidup lainnya (Soemarwoto, 2008).

D. Pengaruh Pencemaran Udara Terhadap Tubuh Manusia

Pencemaran udara dapat berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia, umumnya pengaruh negatif antara lain sbb;

1. Mata, zat-zat dalam asap menyebabkan mata berair dan pedih. Jika senyawa tersebut tedapat dalam jumlah banyak penglihatan menjadi kabur

2. Hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Ozon (O3) menyebabkan iritasi pada hidung dan menyebabkan tenggorokan terasa terbakar, ozon juga dapat mengikis paru-paru.

3. Jantung, karbon monoksida yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah. Hal ini menyebabkan sel darah merah terhambat dalam menyalurkan oksigen (O2) ke seluruh tubuh. Hal ini mengakibatkan sakit pada dada akibat rendahnya kadar O2 pada darah.

4. Otak, akibat akar oksigen di dalam otak menurun pada saat karbon monoksida terhirup, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. 5. Daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah terserang batuk,

(36)

E. Penanggulangan Pencemaran Udara

Pencegahan dan penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan berdasarkan sumber polutannya, antara lain;

a) Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, dengan mencari sumber alternatif pengganti. b) Pencegahan penebangan hutan

c) Memperluar daerah penghijauan dan reboisasi

d) Membersihkan gas sisa pembakaran bahan bakar minyak pada kendaraan bermotor.

e) Mengurangi penggunaan CFC

f) Mencegah terjadinya kebakaran hutan

g) Menggunakan bahan yang sedikit mengeluarkan asap

h) Mencegah pembakaran bahan-bahan beracun di udara terbuka.

DISKUSI

Solusi apa lagi yang anda bisa tawarkan untuk mengurangi rusaknya lapisan ozon?

KEGIATAN

1. Apa penyebab terjadinya pencemaran udara?

2. Bagaimana pengaruh asap terhadap organisme hidup? Lakukan penyelidikan menggunakn LKM. 02

PERTANYAAN.

1. Uraikan mekanisme terjadinya pemanasan global? Gambar 1. 19. Batuk, Influenza, dan Demam.

(37)

2. Sebut, dan jelaskan tiga polutan udara?

Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau kondisi (misal panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, sebagai contoh suatu sumber air yang mengandung logam berat atau

Setelah membaca materi ini maka diharapkan mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengaruh pencemaran

air terhadap lingkungan.

2. Mendiskripsikan cara-cara mengatasi Pencemaran air

(38)

mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum, memasak, mandi dan mencuci).

Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal, bukan dari kemurniannya (Fardiaz, 1992). Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan secara normal disebut polusi. Karena kebutuhan mahluk hidup akan air sangat bervariasi maka batasan polusi untuk berbagai jenis air juga berbeda. Sebagai contoh air sungai dipegunungan yang belum terpolusi tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan air minum.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, yang dimaksud dangan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

(39)

alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut. Berdasarkan cara masuknya ke dalam lingkungan, polutan dikelompokkan menjadi dua, yaitu polutan alamiah dan polutan antropogenik (Effendi, 2003).

Berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya, polutan air dapat dikelompokkan menjadi 9 (sembilan) kelompok yaitu : (1) padatan; (2) bahan buangan yang membutuhkan oksigen (oxygen-demanding wastes); (3) mikroorganisme; (4) komponen organik sintetik; (5) nutrient tanaman; (6) minyak; (7) senyawa anorganik dan mineral; (8) bahan radioaktif dan (9) panas. Pengelompokan tersebut bukan merupakan pengelompokan yang baku, karena suatu jenis polutan dapat dimasukkan kedalam lebih dari satu kelompok (Fardiaz, 1992)

A. Kualitas Air

Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau komponan lain didalam air. Kualitas air juga merupakan istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk penggunaan tertentu, misalnya air minum, perikanan, irigasi, industri, rekreasi dan sebagainya. Kualitas air dapat diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut, pengujian yang biasa dilakukan adalan uji kimia, fisik biologi atau uji kenampakan (bau dan warna). Kualitas air dapat dinyatakan dengan beberapa parameter, parameter kimia (pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya) dan parameter biologi (keberadaan plankton, bakteri dan sebagainya) (Yuliastuti, 2011).

(40)

Air bekas pendingin mesin-mesin pabrik yang dibuang ke sungai menyebabkan peningkatan suhu air yang mengganggu kehidupan organisme. Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya.

2) Perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen/derajat keasaman

Air normal yang memenuhi syarat Nilai pH air yang normal berkisauntuk suatu kehidupan memiliki pH berkisar 6,5–7,5. sedangkan pada air tercemar pH kurang dari 6 atau lebih dari 8, tergantung dari zat pencemarnya (Wardana, 2004)

3) Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air

Perubahan warna, bau, dan rasa air, biasanya disebabkan oleh oleh buangan air limbah industri. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air merupakan salah satu indikator terjadinya pencemaran.

4) Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut

(41)

timbulnya penyakit. Pada umumnya industri pengolahan bahan makanan berpotensi menyebabkan berkembang biaknya mikroorganisme.

6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan

Aplikasi teknologi nuklir antara lain pada bidang kedokteran, farmasi, biologi, pertanian, hidrologi, pertambangan, industri dan lain-lain. Pada umumnya pencemaran air terjadi sebagai akibat dari tingkah laku manusia yang membuang limbahnya di parit, kolam, danau, laut, atau sungai. Bahan-bahan tersebut

dapat berupa

deterjen, zat kimia sisa industri, pestisida, sampah, dan sebagainya (seperti yang terlihat pada Gambar 1.20).

C. Sumber-sumber Pencemaran Air

Sumber pencemaran air berdasarkan karakteristik limbah yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi sumber limbah domestik dan sumber limbah non domestik. Sumber limbah domestik umumnya berasal dari daerah pemukiman penduduk dan sumber limbah non domestik berasal dari kegiatan seperti industri, pertanian dan peternakan, perikanan, pertambangan atau kegiatan yang bukan berasal dari wilayah pemukiman. Air limbah adalah sisa dari hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair (PP No. 82 Tahun 2001)

(42)

Berdasarkan sumbernya (Mudarisin, 2004 dalam Yuliastuti, 2011), jenis limbah cair yang dapat mencemari air dapat dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu :

1. Limbah cair domestik, yaitu limbah cair yang berasal dari pemukiman, tempat-tempat komersial (perdagangan, perkantoran dan institusi) dan tempat-tempat rekreasi. Air limbah domestik (berasal dari pemukiman) terutama terdiri atas tinja, air kemih, dan buangan limbah cair (kamar mandi, dapur, cucian yang kira-kira mengandung 99,9% air dan 0,1% padatan). Zat padat yang ada tersebut terbagi atas ± 70% zat organik (terutama protein, karbohidrat dan lemak) serta sisanya 30% zat anorganik terutama pasir, air limbah, garam-garam dan logam.

2. Limbah cair industri merupakan limbah cair yang dikeluarkan oleh industri sebagai akibat dari proses produksi. Limbah cair ini bisa berasal dari air bekas pencucian, bahan pelarut ataupun air pendingin dari industri-industri tersebut. Pada umumya limbah cair industri lebih sulit dalam pengolahannya, hal ini disebabkan karena zat-zat yang terkandung didalamnya yang berupa bahan atau zat pelarut, mineral, logam berat, zat-zat organik, lemak, garam-garam, zat warna, nitrogen, sulfida, amoniak dan lain-lain yang bersifat toksik.

(43)

4. Infiltration/inflow yaitu limbah cair yang berasal dari perembesan air yang nasuk kedalam dan luapan dari sistem pembuangan air kotor.

Beban pencemaran (polutan) adalah bahan-bahan yang bersifat asing bagi alam atau bahan yang berasal dari alam itu sendiri yang memasuki suatu tatanan ekosistem sehingga mengganggu peruntukan ekosistem tersebut (Effendi, 2003).

Selain limbah cair yang menyebabkan terjadinya pencemaran air, ada beberapa kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran air antara lain :

1. Limbah Rumah Tangga dan Domestik

Limbah Rumah Tangga merupakan pencemaran air terbesar disamping limbah-limbah industri, pertanian, dan bahan pencemar lainnya. Limbah rumah tangga akan mencemari selokan, sumur, sungai, dan lingkungan sekitarnya.

Limbah rumah tangga dapat berupa padatan (kertas, plastik dan lain) maupun cairan (air cucian, minyak goreng bekas dan lain-lain). Diantara limbah tersebut ada yang mudah terurai yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat teruari oleh alam.

Limbah rumah tangga ada juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat, batrai bekas, air aki. tinja, air cucian, limbah Gambar 1. 20. Pembuangan limbah rumah

(44)

kamar mandi dapat mengandung bibit-bibit penyakit yang akan mengikuti aliran air. Semakin besar populasi manusia, semakin tinggi tingkat pencemarannya.

Aktivitas manusia yang membuang sampah atau limbah ke aliran air sungai (perhatikan Gambar 1.21), menjadi masalah yang cukup besar utamanya di kota-kota besar. Hal tersebut tidak hanya kan berdampak pada terganggunya ekosistem air akan tetapi juga bisa berakibat patal pada manusia sendiri.

2. Limbah lalu lintas

Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah, tumpahan kapal tengker, tumpahan minyak akibat kecelakan mobil-mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di lautan. Semuanya kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk

mencegahnya, upayakan agar memilih

insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang Sisa obat ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang Gambar 1.21. Penggunaan pestisida

(45)

demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bendungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.

Selain itu penggunaan pupuk atau pestisida (seperti pada Gambar 1.21) yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Sedangkan penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

4. Limbah industri/pertambangan

pembuangan limbah industri atau pabrik ke dalam air (perhatikan Gambar 1.21) dapat mengandung berbagai jenis bahan organik maupun anorganik (garam anorganik, asam anorganik, senyawa organik, dan logam berat seperti air raksa (merkuri, kadium . dan lain-lain.

(46)

5. Kegiatan penebangan hutan

Kegiatan penebagan hutan secara terus-menerus akan menyebabkan hutan gundul sehingga mengakibatkan erosi pada musim hujan, maka akan terjadi pengikisan humus dan pengikisan tanah (lihat Gambar 1.22). Pengikisan humus mengakibatkan lahan menjadi kritis juga akan menyebabkan pencemaran air. Air hujan yang jatuh akan langsung mengalir dipermukaan dengan membawa tanah dalam alirannya. Akibatnya kualitas air permukaan manurun (menjadi keruh) karena terlalu banyak partikel-partikel tanah di dalamnya.

D. Komponen pencemaran Air

Gambar 1. 21. Pembuangan limbah pabrik ke dalam air

Gambar 1. 22. Sisa penebangan pohon (Sumber: utamidessy.wordpress.com)

Sampai kapan ini terjadi ?

(47)

Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinya indikator pencemaran air. Menurut Sunu (2001) dalam Efendi (2003), adapun komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut:

1. Limbah Zat Kimia

Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung ke air lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan bagi kehidupan organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air dikelompokkan sebagi berikut:

a. Insektisida b. Pembersih

c. Larutan penyamak kulit d. Zat warna kimia

2. Limbah Padat

Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan limbah hasil proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil dari proses filter press. Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat juga dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

3. Limbah Bahan Makanan

(48)

4. Limsbah Organik

Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya bakteri patogen.

5. Limbah Anorganik

Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain.

E. Parameter Umum untuk mengetahui Pencemaran air

Parameter yang umum digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran air adalah :

1. Paramseter Kimia

a) pH atau derajat keasaman

(49)

asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Bila pH dibawah pH normal, maka air tersebut bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH diatas pH normal bersifat basa.

Pengaruh nilai pH pada komunitas biologi perairan dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 2.1 : Pengaruh pH Terhadap Komunitas Biologi Perairan

NILAI pH PENGARUH UMUM

6,0 – 6,5 1. Keanekaragaman plankton dan bentos sedikit menurun

2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas tidak mengalami perubahan.

5,5 – 6,0 1. Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan bentos semakin tampak.

2. Kelimpahan total, biomassa, dan produktivitas masih belum mengalami perubahan yang berarti. 3. Algae hijau berfilamen mulai tampak pada zona

litoral

5,0 – 5,5 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton dan

2. bentos semakin besar

3. Terjadi penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos

4. Algae hijau berfilamen semakin banyak 5. 4. Proses nitrifikasi terhambat

4,5 – 5,0 1. Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifilton

(50)

NILAI pH PENGARUH UMUM

3. Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan bentos

4. Algae hijau berfilamen semakin banyak 5. Proses nitrifikasi terhambat

Sumber : Modifikasi Baker et al., 1990 dalam Efendi, 2003

Pada pH < 4, sebagian besar tumbuhan air mati karena tidak dapat bertoleransi terhadap pH rendah. Namun ada sejenis algae yaitu Chlamydomonas acidophila mampu bertahan pada pH =1 dan algae Euglena pada pH 1,6.

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan kertas pH meter universal. Prosedur pengukuran dilakukan dengan mencelupkan kertas pH meter kepermukaan air pada titik pengambilan sampel yang telah ditentukan selama 3-5 detik kemudian mengangkat dan mencocokan dengan skala warna yang sudah tersedia pada kotak pH meter, dan mencatat hasilnya.

b) Kekeruhan

(51)

c) Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut sangat menentukan biota perairan, oksigen dihasilkan dari atmosfir atau dari reaksi fotosintesis oleh alga. Kelarutan oksigen jenuh dalam air pada 250C dan tekanan 1 atm adalah 8,32 mg/l. Oksigen merupakan akseptor elektron dalam reaksi respirasi, sehingga banyak dibutuhkan oleh biota aerobik. Kondisi oksigen terlarut yang rendah memungkinkan adanya bakteri anaerobik pada badan air. Oksigen terlarut dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain penutupan vegetasi, BOD (Biochemycal Oxygen Demand), perkembangan fitoplangton, ukuran badan air, dan adanya arus angin (http://jeffri022.student.umm.ac.id).

Kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman. Tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah (efluant) yang masuk kebadan air. Dekomposisi bahan organik dan oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi kadar oksigen terlarut hingga mencapai nol (anaerobik) (Effendi, 2003)

d) Kebutuhan Oksigen Biokimia (KOB) atau Biochemycal Oxygen Demand

BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik yang ada dalam air menjadi karbondioksida dan air.

(52)

sangat lambat dan dianggap lengkap (95-96%) selama 20 hari. Tetapi penentuan BOD ditetapkan selama 5 hari inkubasi, maka biasa disebut BOD5. Dengan mengukur BOD5 akan memperpendek waktu dan meminimumkan pengaruh oksidasi ammonia yang juga menggunakan oksigen. Selama 5 hari masa inkubasi, diperkirakan 70%-80% bahan organik telah mengalami oksidasi (Effendi, 2003)

BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah O2 yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan buangan tersebut. Jika konsumsi O2 tinggi yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya O2 terlarut, maka kandungan bahan-bahan buangan yang membutuhkan O2 tinggi (Fardiaz, 1992) 2. Parameter Fisika

a) Suhu

(53)

Total suspended solid atau padatan tersuspensi (diameter > 1 µm) yang tertahan pada saringan dengan diameter pori 0,45 µm. Padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap. TTS terdiri dari lumpur, pasir halus dan jasad renik akibat erosi tanah. Partikel menurunkan intensitas cahaya yang tersuspensi dalam air. TTS merupakan padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan tersuspensi terdiri dan partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil daripada sedimen, seperti bahan-bahan organik tertentu, tanah liat dan lainya. Partikel menurunkan intensitas cahaya yang tersuspensi dalam air umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton dan kotoran hewan, sisa tanaman dan hewan, kotoran manusia dan limbah industri (Fardiaz, 1992)

F. Baku mutu Air

Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi dan komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur prncemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Sedangkan kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk di manfaatkan bagi peruntukan tertentu. Untuk itu agar kualitas air tetap terjaga maka setiap kegiatan yang menghasilkan limbah cair yang akan dibuang keperairan umum atau sungai harus memenuhi standar baku mutu sungai yang akan menjadi tempat pembuangan limbah cair tersebut.

(54)

Kelas Satu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kelas Dua Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk prasarana atau sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kelas Tiga Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang sama untuk peruntukan tersebut.

Kelas Empat Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang sama dengan peruntukan tersebut

Pembagian kelas ini didasarkan pada tingkatan baiknya mutu air berdasarkan kemungkinan penggunaannya bagi suatu peruntukan air. G. Indeks Pencemaran

Berdasarkan Pasal 2 Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dijelaskan bahwa penetuan status mutu air dapat dilakukan dengan menggunakan metode STORET atau metode indeks pencemaran.

(55)

Lij : konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku mutu peruntukan air (j)

Ci : konsentrasi parameter kualitas air hasil surve Ipj : Indeks Pencemaran bagi peruntukan (j) (Ci/Lij)M : Nilai (Ci/Lij) Maksimum

(Ci/Lij)R : Nilai (Ci/Lij) rata-rata

Metode ini dapat langsung menghubungkan tingkat ketercemaran dengan dapat tidaknya suatu perairan dipakai untuk peruntukan tertentu dan dengan nilai parameter-parameter tertentu. Evaluasi terhadap nilai indeks mutu pencemaran perairan ditunjukkan pada tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 1 Evaluasi indeks mutu pencemaran perairan

Nilai IP MUTU Perairan

0 – 1,0 Kondisi baik

1,1 – 5,0 Cemar ringan

5,0 – 10,0 Cemar sedang

>10,0 Cemar berat

Sumber : keputusan menteri LH Nomor 115 Tahun 2003 H. Akibat pencemaran air

1. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kehidupan Akuatik

Pencemran air akan berdampak sangat besar terhadap kehidupan aquatik.

Dampak tersebut bisa

mengakibatkan putusnya rantai makanan, kematian bahkan kerusakan kromososm pada tumbuhan. Perhatikan Gambar 1.23. Gambar tersebut menunjukkan kematian pada populasi ikan akibat adanya pencemaran pada air. Kehidupan aquatik dapat terganggu karena:

(56)

a. Perairan kekurangan kadar oksigen atau sinar matahari yang disebabkan air menjadi keruh oleh pencemaran tanah atau lumpur. b. Permukaan perairan tertutup oleh lapisan bahan pencemar minyak

atau busa deterjen, sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus permukaan air masuk ke dalam air (perhatikan Gambar 1.24)

c. Berkurang atau habisnya kadar oksigen dalam proses pengairan bahan pencemar senyawa organik.

d. Permukaan air tertutup oleh tanaman air seperti enceng gondok (seperti yang terlihat pada Gambar 1.25) sebagai bahan pencemar yang tumbuh subur oleh adanya bahan pencemar berupa makanan penyubur tanaman seperti senyawa- senyawa fosfat dan nitrat.

(57)

e. Peningkatan suhu air karena adanya bahan pencemar panas dari industri-industri yang menggunakan air sebagai pendingin, atau sebagai air bangunan dari pembangkit tenaga listrik.

2. Pengaruh Pencemaran Air Terhadap Manusia

a. Dapat membunuh mikroorganisme yang berguna di dalam proses pembusukan sisa-sisa zat organik. Dengan matinya mikroorganisme pembusuk, akan terjadi penimbunan sampah organik yang kemudian terjadi pendangkalan sungai, atau danau. Selain itu juga menyebabkan banjir karena saluran air seperti parit, sungai, dan sebagainya tersumbat oleh sampah.

b. Akan terjadi gangguan kesehatan pada manusia yang memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari (perhatikan Gambar 1.26). Zat-zat beracun yang mencemari air akan terakumulasi (terkumpul) pada organisme yang hidup di dalam air (ikan, ganggang, dan sebagainya), sehingga apabila manusia mengkonsumsi makanan dari hewan-hewan yang tercemar dapat terakumulasi di dalam tubuh. Keadaan ini dapat menimbulkan keracunan, dan apabila kadarnya semakin tinggi dapat menyebabkan gangguan psikologis pada tubuh. Beberapa

(58)

insektisida bersifat karsiogenik, artinya dapat menyebabkan penyakit kanker.

c. Dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat dari penimbunan zat pencemar di dalam air. Akibat ini merupakan efek samping yang timbul secara tidak langsung, seperti timbulnya penyakit kolera, disentri. Tifus, demam berdarah dan malaria.

I. Dampak pencemaran

Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum, meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dsb.

Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat dari kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar kendali yang disebut eutrofikasi (eutrofication). Ledakan pertumbuhan tersebut menyebabkan oksigen yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air Gambar 1. 26. Pemanfaatan air sungai untuk keperluan sehari-hari sekaligus tempat pembuang sampah pada bibir sungai Ciliwung DKI

(59)

tersebut mati, dekomposisinya menyedot lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.

Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi dalam 4 kategori (KLH, 2004). 1) Dampak terhadap kehidupan biota air, 2) Dampak terhadap kualitas air tanah, 3) Dampak terhadap kesehatan, dan 4) Dampak terhadap estetika lingkungan. Untuk dagpat memahami secara lengkap tentang dampak pencemaran air, silahkan dipelajari bagian dibawah ini: a. Dampak terhadap kehidupan biota air

Banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air.

Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu.

b. Dampak terhadap kualitas air tanah

(60)

Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :

1. Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen 2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit

3. Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri

4. Air sebagai media untuk hidup vector penyakit

Ada beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, atau penyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

d. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

(61)

Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air. Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana.

(62)

pencemaran pencemaran dan kerusakan lingkungn hidup dilaksanakan dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup yaitu meliputi tindakan pencegahan, penaggulangan dan pemulihan. Sedangkan menurut PP 82/2001, Pengedalian pencemaran air dilakukan untuk menjamin kualitas air sesuai dengan baku mutu melalaui upaya pencegahan dan penaggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas lingkungan.

Peraturan menteri lingkungan hidup Nomor 01 tahun 2010 tata laksana pengendalian pencemaran air disebut defenisi pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penaggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamik kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air (Deazy, 2011). Ruang lingkup yang diatur dalam peraturan menteri ini meliputi :

1. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemaran air 2. Penetapan daya tampung bebn pencemaran air 3. Penetapan baku mutu air limbah

4. Penetapan kebijakan pengendalian pencemaran air 5. Perizinan

6. Pemantuan kualitas air 7. Pembinaan dan pengawasan 8. Penyedian informasi

Selain dari peraturan pemerintah yang terrtuang dalam udang-undang Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:

a. Perubahan prilaku masyarakat

(63)

prevensif misalnya dengan tidak membuang sampah dan limbah industri ke sungai. Tindakan yang perlu dilakukan;

1) Tidak membuang sampah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dan lain-lain

2) Tidak menggunakan sungai atau danau untuk mencuci truk, mobil, dan sepeda motor

3) Tidak menggunakan sungai atau danau untuk memandikan ternak dan sebagai tempat kakus.

4) Tidak minum air dari sungai atau sumur tampa dimasak dulu.

b. Pembuatan kolam pengolahan limbah cair

Sebaikanya air buangan dikumpulan melalui sistem bungan dan dialirkan ke tempat pengolahan limbah, dimana air buangan yang keluar dari tempat pengolahan limbah tersebut diharapkan mutunya sudah memenuhi syarat untuk dibuang kemabali ke dalam supali air minum. Salah satu contoh tahap-tahap proses pengolahan air sungai adalah sebgai berikut;

a. Pengolahan primer

Pengolahan primer merupakan pengolahan secara mekanis dengan cara menyaring kotoran kasar, misalnya dengan menggunakan batu,

Prilaku yang baik.. membuang sampah ditempatnya, hal ini

(64)

potongan-potongan kayu, atau pasir. Kemudia hasil penyaringan di endapkan

b. Pengolahan skunder

Pengolahan sekunder merupakan pengolahan limbah secara biologis, yaitu dengan menambah bakteri aerobik agar limbah organik berkurang hingga 90%.

c. Pengolahan pengendapan tersier

Menghilangkan komponen-komponen fosfor dan padatan tersuspensi, terlarut atau berwarna dan bau. Bisa menggunakan metode;

1) Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida (logam hidrogsida) untuk mengendapkan fosfor

2) Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau

3) Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi kepekatan, kekentalan garam-garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik

4) Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garam-garam organik maupun mineral dari air

5) Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit.

KESIMPULAN

1. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya ke dalam lingkungan perairan sehingga kualitas (mutu) air terganggu. 2. Sumber pencemaran air berasal dari limbah-limbah rumah tangga, lalu

lintas, pertanian, industri, pertambangan dan penebangan hutan

(65)

4. Penanggulangan pencemaran air secara prevensif dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara tidak membunga sampah dan limbah ke badan air dan tidak bunag air besar ke sungai

5. Penanganan limbah domestik dapat dilakukan dengan membuat septictank dan kolam pengolahan air buangan.

6. Teknik pengolahan air limbah industri bergantung pada jenis limbah industri bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan.

DISKUSI

Apa saja yang menyebabkan terjadinya pencemaran air KEGIATAN

1. Bagaiamanakah penyebaran zat pencemar dalam air?

2. Bagaimana pengaruh limbah rumahtangga terhadap kehidupan organisme air?

Lakukan Penyelidikan menggunakan LKM 03 PERTANYAAN

1. Apakah fungsi septic tank yang ada disetiap rumah? 2. Apakah yang dimaksud pencemaran air secara biologis?

Setelah membaca materi ini maka diharapkan Mahasiswa

dapat

1. Menjelaskan pengaruh pencemaran tanah terhadap lingkungan

(66)

Pencemaran tanah adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainya ke dalam suatu area tanah. Akibatnya dapat mengubah atau mempengaruhi keseimbangan ekologis di areal tersebut.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (Illegal logging).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

A. Penyebab Pencemaran Tanah

1. Pencemaran tanah secara langsung

Misalnya karena penggunaan pupuk secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya (lihat Gambar 1.27)

(67)

Selain dari adanya sampah anorganik, pencemaran tanah juga dapat diakibatkan oleh adanya tumpahan minyak, oli. Perhatikan Gambar 1.29 yang merupakan salah satu bentuk pencemaran tanah akibat kebocoran atau tumpahan oli. Hal ini akan sangat sulit sekali dikembalikan seperti semula, sebab oli ini akan menempel di tanah. Dan sebelum oli ini

hilang tetapi akan tertutupi oleh tanah lain di kemudian hari, tetapi jika tidak ditangani secepatnya maka kerusakan tanah akan tidak dapat dikembalikan lagi.

2. Pencemaran tanah melalui air

Air yang mengandung bahan pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Penggunaan deterjen yang berlebihan dapat mengganggu tanah jika air tersebut masuk ke dalam tanah.

Deterjen atau sabun dan sejenisnya dapat membunuh bakteri/jamur, dalam hal ini termasuk juga pada tanaman jika tanahnya tercemar oleh deterjen. Deterjen ini tidak terlalu berbahaya jika Gambar 1. 27. Pencemaran tanah oleh sampah (Sumber: Ujwal Deshmukh.

www.buzzle.com, 2011)

(68)

penggunaannya sedikit, tetapi jika kita mengunakan secara berlebihan atau komposisinya terlalu pekat maka dapat menyebabkan tanaman mati dan tanah tidak akan subur.

3. Pencemaran tanah melalui udara

Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga. Misalnya saja pada kendaraan bermotor yang menghasilkan timbal berwarna hitam. Buktinya dapat dilihat dari tanaman disekitar jalan daunnya kadang tertutupi debu berwarna hitam.

B. Komponen Bahan Pencemaran Tanah

1. Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.

2. Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik,

1, 2, 3.. yaaaa ...angkat

(69)

serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

3. Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah atau tanaman.

4. Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

5. Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.

6. Pupuk butan, obat pembasmi hama seperti pestisida, herbisida bila digunakan secara berlebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.

C. Akibat yang Ditimbulkan

1. Terganggunya kehidupan (terutama mikroorganisme dalam tanah). 2. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik

untuk pertumbuhan tanaman, dan

3. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi. 4. Bencana alam (Misalnya banjir)

D. Penanggulangan Pencemaran Tanah

(70)

a) Pengaturan penanaman tanaman budidaya dengan cara mengatur jenis tanaman serta waktu tanam

b) Memilih varietas tanaman yang tahan hama

c) Menggunakan musuh alami untuk memberantas hama d) Mengetahui kegunaan pembasmi hama sesuai aturan e) Mengikuti petunjuk sesuai aturan

2. Untuk menangani sampah baik organik maupun anorganik dilakukan dengan cara 3R yaitu :

a) Reduce, yaitu mengurangi penggunaan jenis barang yang menghasilkan sampah yang banyak atau menggunakan dan memilih barang yang sampahnya seminimal mungkin.

b) Reuse, yaitu menggunakan kembali barang dan atau kemasan

barang yang sudah di pakai untuk kegunaan yang sama atau mungkin juga penggunaan kembali sampah yang dihasilkan menjadi barang lain yang fungsinya berbeda.

c) Recycle, yaitu mendaur ulang sampah yang dihasilkan oleh penggunaan suatu barang

E. Cara-cara Pengolahan Sampah 1. Sampah Organik

a) Makanan Ternak

Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh peternak dan digunakan untuk makanan babi, unggas dan lain-lain. Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi), daun Ciptakan Lingkungan yang bersih... karena

(71)

pisang, dan makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya peternakan. Namun harus diproses terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak.

b) Kompos

(72)

c) Biogas

Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik secara anaerobik. Bahan bakunya dapat diambil dari kotoran hewan atau sisa-sisa tanaman atau campuran. Secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencampur sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara. Gambar 1. 30. Proses kompositing pemanfaatan sampah organik

(73)

Selanjutnya dibiarkan selama lebih kurang lebih 2 (dua) minggu. Adapun proses biogas dapat dilihat pada Gambar 1. 31.

Gambar 1. 31. Proses Biogas 2. Sampah Anorganik

Dapat berupa botol, kertas, plastik, kaleng, dan lain-lain : a) Dijual ke pasar loak atau dialihtangankan untuk bahan baku b) Daur Ulang

Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain :  Sampah Plastik

 Sampah Logam  Sampah Kertas  Sampah Kaca 1) Sanitary Landfill

Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup

Gambar

Gambar 1.1. Hutan CagarAlam
Gambar 1. 2. Bentuk  Keanekaragaman
Gambar 1.4. Daun pohon yang gugur
Gambar 1.5. Letusan Merapi di Jogja (Sumber: bernadio.blogspot.com. 2010)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk tepung ubi jalar putih, perendaman dalam air biasa menghasilkan rendemen yang lebih rendah dibanding perendaman dalam larutan garam, sedangkan untuk tepung ubi

Kurikulum adalah program sekolah yang berkaitan dengan proses

Perbaikan Hak

Hepatopulmonary syndrome atau HPS merupakan komplikasi sirosis hepatis pada paru yang ditandai oleh trias yang terdiri dari kegagalan hati stadium lanjut, hipoksemia

Trojan horse atau biasa disebut trojan adalah suatu progam yang memiliki kemampuan untuk tidak terdeteksi, dan seolah-olah tidak nengubah atau merusak sistem.. Trojan

Jadi, umur Nasti dan Misna sekarang masing-masing adalah 20 dan 15 tahun.. Evaluasi Pengertian atau

Sektor pertanian akan dapat menyediakakn bahan makanan dalam keadaan mentah atau yang telah jadi, untuk diperdagangkan atau diolah menjadi bahan-bahan industri dan salah satu

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum strategi yang digunakan guru Fikih dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs