• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Akseptasi Klaim PT. Jakarta Teknologi Utama Motor Menggunakan Pega Systems: Studi Kasus PT. Jakarta Teknologi Utama Motor, Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Akseptasi Klaim PT. Jakarta Teknologi Utama Motor Menggunakan Pega Systems: Studi Kasus PT. Jakarta Teknologi Utama Motor, Jakarta"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi Sistem Akseptasi Klaim PT. Jakarta

Teknologi Utama Motor Menggunakan Pega Systems

(Studi Kasus: PT. Jakarta Teknologi Utama Motor, Jakarta)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Alan Darma Saputra (672014013) Dr. Kristoko Dwi Hartomo, M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1. Pendahuluan

Teknologi saat ini berjalan dengan semakin canggih. Teknologi sangat berperan dalam menunjang kelancaran operasional dan meningkatkan efisiensi kerja suatu perusahan. PT. Asuransi Sinar Mas telah didukung teknologi informasi yang terintegrasi. Seluruh integrasi sistem ini dilakukan tanpa dokumen fisik. Integrasi sistem ini menghubungkan sistem internal perusahaan, seperti proses front end dan back end. PT. Tekno merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbaikan. PT. Tekno merupakan perusahaan terpisah dengan PT. Asuransi Sinar Mas, namun masih merupakan anak cabang dari perusahaan PT. Sinar Mas. PT. Tekno memiliki susunan dan alur bisnisnya sendiri. Kesamaanya adalah terletak pada hal kepemimpinan utama. PT. Tekno dan PT. Asuransi Sinar Mas dimiliki oleh satu orang yang sama. Namun dalam hal struktur perusahaan, alur bisnis, serta SOP perusahaan, mereka merupakan perusahaan yang berdiri sendiri dengan alur bisnisnya masing – masing. Program akseptasi klaim yang ada dan dijalankan di PT. Tekno didevelop langsung di kantor pusat PT. Asuransi Sinar Mas oleh para IT PT. Sinar Mas. Setelah develop selesai barulah sistem akseptasi klaim dijalankan di PT. Tekno berdasarkan alur bisnis yang terdapat di PT. Tekno itu sendiri.

Sistem akseptasi klaim PT. Tekno pertama dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman ASP. Dengan program yang sudah ada, sistem akseptasi klaim Tekno ini masih memiliki banyak kendala untuk menjalankan seluruh kegiatan proses bisnis. Sistem yang dibuat menggunakan ASP dinilai masih cenderung lambat dan tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan yang benar – benar terjadi di dalam lingkungan produksi Tekno. Pegasystems

datang untuk Akseptasi Klaim Tekno ini menggantikan bahasa pemrograman ASP.

Pegasystems dapat merekam setiap karyawan yang melalaikan tugasnya dilihat berdasarkan akun login yang dibuat untuk seluruh karyawan dalam menjalankan program yang menggunakan Pegasystems ini. Pegasystems dapat membuat rekaman history sendiri terhadap

user yang nanti akan menjalankan Akseptasi Klaim ini. Pegasystems sangat sesuai dengan kondisi kerja dan bisnis lingkungan Tekno. Tidak hanya itu, Pegasystems akan membuat seluruh alur bisnis akan berjalan dengan terstruktur dari awal hingga akhir karena sifatnya yang berorientasi pada proses manajemen[1].

Seiring dengan perkembangan jaman, proses bisnis PT. Tekno dituntut harus cepat dan lebih terorganisir dengan rapih menyesuaikan dengan keadaan tertanggung yang datang untuk melakukan proses perbaikan kendaraan. Namun sayangnya hal ini berbanding terbalik dengan kemampuan sebuah sistem yang dapat melakukan perubahan flowprogram dan harus dijalankan secara runtut sesuai dengan kebutuhan bisnis yang diperlukan. Hal ini dikarenakan sebuah aplikasi masih menggunakan bahasa pemrograman yang masih bersifat tradisional sehingga tidak dapat menangani perubahan alur dengan cepat.

Pega Systems adalah sebuah sistem yang dikembangkan oleh Pegasystems 7systems.

Inc yang merupakan perusahaan pengembang perangkat lunak asal amerika yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts. Pegasystems 7 Inc berdiri tahun 1983 dan berfokus dalam mengembangkan perangkat lunak berbasis Costumer Relationship Management (CRM) dan

Business Process Management (BPM). Pegasystems 7 bergerak dalam berbagai bidang bisnis seperti layanan keuangan, rumah sakit, manufaktur, pemerintahan, media, sumber daya alam, komunikasi dan asuransi[2].

(7)

BPM (Business Process Management) adalah cara pendekatan yang mengatur operasional perusahaan dan berfokus pada penyesuaian performa perusahaan dengan memaksimalkan bisnis proses yang ada dalam perusahaan. BPM sendiri dapat dikatakan

sebagai “proses optimalisasi sebuah proses” yang dapat membuat organisasi atau perusahaan

menjadi lebih efisien dan efektif yang memungkinkan adanya perubahan yang lebih intensif dan mengoptimalkan hirarki manajemen yang masih bersifat tradisional[4].

Pegasystems dapat melakukan proses mengembangkan sebuah aplikasi 6.4 kali lebih cepat daripada menggunakan bahasa pemrograman Java secara tradisional. Pegasystems juga menerapkan sistem berbasis cloud computing yang memungkinkan sebuah pekerjaan dapat dikerjakan secara bersama-sama yang sangat berguna untuk menghemat waktu pengerjaan sebuah aplikasi. Pegasystems diharapkan dapat menjadikan sistem akseptasi klaim Tekno berjalan dengan lebih baik dan terstuktur. Selain itu, Akseptasi Klaim Tekno diharapkan dapat meminimalisir pengerjaan – pengerjaan yang tidak perlu karena sifat Pegasystems itu sendiri program berjalan secara runtut mengikuti alur yang ada dari flow yang telah dibuat[5].

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berjudul Perancangan dan Implementasi Sistem Akseptasi Klaim PT. Jakarta Teknologi Utama Motor Menggunakan Pega Systems merupakan perancangan untuk implementasi jangka ke depannya yang akan diterapkan secara nyata di PT. Tekno. Pada jurnal yang berjudul Improving Performance of Customer Success Centre using PRPC membahas tentang pengimplementasian Pegasystems 7 PRPC untuk dapat melakukan perubahan performa dari beberapa aplikasi yang terintegrasi serta dilakukan pengujian, debugging untuk mewujudkan kebutuhan bisnis dan kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan metode Agile, yang digunakan dalam berbagai organisasi, Agile dapat memberikan persentasi keberhasilan yang tinggi. Penanganan project yang berfokus pada kepuasan pelanggan dan metode Agile

merupakan pilihan yang sangat cocok[6].

Jurnal Migrating Legacy System to Pegasystems Rules Process Commander v7.1

membahas tentang pemindahan sistem lama yang digunakan oleh perusahaan Asurion ke dalam

Pegasystems 7systems 7.1. Asurion merupakan perusahaan penyedia layanan telepon genggam seperti layaknya NTT Docomo, Sprint, Verizon. Asurion melakukan migrasi untuk memperbaiki data perusahaan yang memiliki banyak redudansi data. Pengimplementasian

Pegasystems 7systems mampu menjawab permasalahan Aurion untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik dalam mengurangi redundasi data yang ada[7].

Jurnal Automation to Handle Customer Complaints in Banks Using BPM Tool

pengimplementasian Pegasystems 7systems kepada bank multinasional terkemuka dan perusahaan pelayan keuangan yang terfokus pada pengguna layanan bank seperti pelayanan nasabah, keuangan dan asuransi, investasi dan perbankan, pinjaman hipotek, manajemen kartu kredit dan produk ekuitas rumah. Jurnal ini juga membahas tentang pengujian aplikasi yang berfokus pada kemampuan sistem untuk dapat melayani meningkatnya permintaan layanan perbankan dari waktu ke waktu[8].

(8)

Jurnal User Acceptance Test membahas tentang penggunaan pengujian UAT (User Acceptance Test) untuk dapat di implementasikan dalam sebuah pengujian sistem dalam mendukung kepuasan pelanggan bisnis. Setelah berhasil menyelesaikan pengujian dari sisi pengembang, pelanggan diharuskan melakukan pengujian sendiri untuk dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi diluar kendali pengembang[10].

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait implementasi sistem akseptasi klaim, sistem akseptasi klaim menggunakan Pega systems lebih baik dibandingkan menggunakan apaliaksi – aplikasi lain. Sistem akseptasi klaim ini dapat dirancang berbasis PC dan smartphone, sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam pengaksesan aplikasi, dan membantu user dalam melakukan tugas – tugas nya, monitoring, review dan untuk menentukan karyawan yang memiliki potensi akademis terutama kepada karyawan trainee dan kontrak untuk perkembangan karyawan di bidang jasa perbaikan.

Pegasystems

Pega Systems adalah perangkat lunak terbaik dalam keterlibatan pelanggan dan keunggulan operasional. Seorang developer dapat membangun aplikasi dengan cepat dan mudah untuk dikembangkan atau mengubah aplikasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang strategis.

Pegasystems Platform adalah aplikasi yang membantu perusahaan dalam mempersingkat operasi bisnis, menghubungkan perusahaan kepada client mereka secara real

-time melalui beberapa saluran yang terus beradaptasi untuk memenuhi berbagai perubahan-perubahan kebutuhan. Pegasystems memiliki sistem analisis next-best-action yaitu sebuah teknologi berbasis kecerdasan buatan yang mampu memprediksi langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh sistem berdasarkan perilaku client untuk dapat melakukan improvisasi bisnis dan memperkaya pengalaman client.

Pegasystems memiliki fitur unggulan dalam bidang business process management

(BPM). BPM adalah manajemen analisis secara menyeluruh yang berfokus pada penyelarasan semua aspek organisasi sesuai keinginan dan kebutuhan client. BPM dapat meningkatkan tingkat ke efektivitas dan efisiensi bisnis untuk melakukan inovasi, fleksibilitas, dan integrasi dengan kemajuan teknologi.

BPM berusaha melakukan proses improvisasi secara terus menerus, diantaranya :

 Meningkatkan proses efisiensi dan efektivitas. Meminimalkan biaya pengeluaran dengan mengotomatisasi proses; memberikan hasil bisnis yang lebih baik dari pemahaman alur proses yang lebih baik.

 Meningkatkan kemampuan bisnis. Menempatkan kendali pada komunitas bisnis; Berikan perubahan lebih cepat.

 Memberikan wawasan bisnis yang lebih baik. Menyediakan visibilitas pewaktuan dalam mendefinisikan sebuah proses agar pelaksanaan dan kinerja berjalan lebih efisien dan tepat waktu.

(9)

SmartBPM dalam Pegasystems adalah metode yang digunakan dalam pengaturan BPM. Metode dapat digunakan untuk melakukan perencanaan yang efektif, dalam lingkup manajemen project pembuatan atau maintenance aplikasi. Pegasystems juga memberikan penawaran tujuan atau perangkat lunak yang khusus untuk industri yang dibuat menggunakan

platform Pegasystems 7. Aplikasi ini dapat digunakan untuk marketing, sales automation,

customerservice dan operasi bisnis lain yang menyediakan praktik terbaik yang sesuai dengan

industri tertentu, memberikan fleksibilitas melebihi produk tradisional “commercial off the shelf”. Pegasystems juga memberdayakan client untuk membawa perusahaan mereka ke masa depan dengan teknologi yang mendukung ROI, profitabilitas, dan pertumbuhan yang luar biasa[11].

Sistem Akseptasi Klaim

Sistem akseptasi klaim adalah suatu sistem atau konsep dalam memberikan jasa perbaikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses perbaikan suatu unit kendaraan. Berikut beberapa pengertian Akseptasi Klaim dari berbagai sumber :

Perangkat lunak yang digunakan untuk tujuan proses perbaikan suatu kendaraan[12]. Pengertian Akseptasi Klaim adalah satu dari unit perangkat lunak yang telah dibuat untuk melayani suatu kebutuhan akan beberapa aktivitas seperti sistem perbaiakan, pelayanan, produksi atau semua proses yang hampir dilakukan manusia[13].

Akseptasi Klaim adalah suatu kelompok file (form, class, report) yang bertujuan untuk melakukan aktivitas jasa perbaiakan tertentu yang saling terkait antara teratnggung dengan asuransi[14].

User Acceptance Testing (UAT)

User Acceptance Testing (UAT) merupakan proses verifikasi bahwa solusi yang dibuat dalam sistem sudah sesuai untuk pengguna. Proses ini berbeda dengan pengujian sistem, melainkan memastikan bahwa solusi dalam sistem tersebut akan bekerja untuk pengguna.

UAT umumnya dilakukan oleh klien, biasanya tidak fokus pada identifikasi masalah sederhana seperti kesalahan ejaan, maupun di kesalahan showstopper, seperti crash perangkat lunak. Penguji dan pengembang mengidentifikasi dan memperbaiki masalah ini selama tahap awal pengujian fungsionalitas, pengujian saat integrasi dan pada tahap pengujian sistem[15].

3. Metode dan Perancangan Sistem

(10)

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 1 dan dijelaskan sebagai berikut: Langkah pertama dalam tahapan penelitian adalah Analisis kebutuhan dan Pengumpulan data, pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey langsung ke lapangan melihat alur bisnis yang sudah ada. Data bengkel sebelumnya merupakan data dasar yang harus diolah sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan sistem yang ingin diintegrasikan sehingga lebih user friendly dan nyaman digunakan dimana saja. Oleh karena itu data yang didapatkan dari survey tidak sepenuhnya dapat digunakan secara langsung untuk implementasi ke dalam Akseptasi Klaim menggunakan Pegasystems karena dapat bersifat data yang sudah terjadi sehingga merupakan rekaman history dari sebuah perusahaan saja. Analisis kebutuhan sistem Akseptasi Klaim menggunakan Pegasystems diharapkan dapat menjawab kebutuhan user

diharapkan dalam melakukan monitoring karyawan yang memiliki penguasaan kompetensi dengan baik, sehingga para karyawan dapat bertanggung jawab dengan tugasnya masing – masing, khususnya dalam bidang perbaikan jasa. Hal ini memerlukan kemampuan sistem untuk dapat memperhitungkan hasil estimasi waktu yang diperlukan satu unit kendaraan agar dapat selesai dengan cepat serta mendapatkan hasil perbaikan yang maksimal. Langkah yang kedua dari tahapan penelitian adalah perancangan sistem. Perancangan sistem dilakukan dengan proses membuat workflow di dalam aplikasi Pegasystems itu sendiri. Workflow haruslah sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan yang sedang terjadi saat ini. Pegasystems dapat membuat jalannya program terstruktur dari awal hingga akhir mengikuti workflow yang ada.

Gambar 2. Flow Bisnis Bengkel PT. Tekno

Security Service

Advisor

Produksi

(11)

Langkah yang ketiga dari tahapan penelitian adalah implementasi sistem. Langkah ini merupakan tahapan penerapan Akseptasi Klaim dengan menggunakan Pegasystems atau proses development yang merupakan tahapan lebih lanjut dari tahapan perancangan sistem. Sistem yang tadinya sudah dirancang kemudian di implementasikan kedalam urutan stages

dalam Pegasystems sesuai dengan alur flow apliaksi bengkel. Langkah yang terakhir dari tahapan adalah pengujian sistem. Pengujian UAT dilakukan oleh user Tekno itu sendiri, dalam hal ini terbagi menjadi security, Service Advisor (SA), Customer Services (CS), Kasir, serta para foreman dan mekanik. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil dari sistem yang dibuat sudah menjawab permasalahan yang ada dan sesuai dengan kebutuhan user.

Gambar 2 merupakan flowchart dari sistem akseptasi klaim Tekno yang dibuat menggunakan Pega systems. Dalam pengimplementasian sebuah sistem aplikasi dengan

platform Pega systems, alur program (flowchart) harus dibagi ke dalam beberapa bagian yang disebut stages dan steps. Flow ini digunakan untuk mengatur jalannya sistem Akseptasi Klaim selama masa pengujian berlangsung serta diharapkan dapat diterapkan kepada alur bisnis Tekno yang sedang terjadi saat ini.

4. Pembahasan dan Hasil Pengujian

Berikut akan dijelaskan mengenai hasil dari pengujian user / UAT dari sistem akseptasi klaim PT. Tekno.

Implementasi Sistem

Implementasi menggunakan Pegasystems dirancang dengan metode reusability yang mudah untuk dikembangkan kembali.

Metodologi ini merupakan keunggulan dari Pegasystems yang dirancang agar fleksibel dan kompatibel dengan fungi – fungsi yang langsung dapat di kustomisasi, berbasiskan data serta berorientasi proses. Pada implementasi sistem akseptasi klaim menggunakan

Pegasystems, flow aplikasi terbagi ke dalam urutan stage dan steps yang merepresentasikan alur jalannya sistem.

(12)

No Algoritma

1 Input : User login (Pegasystems dan JTU login) 2. Output : Foreman ID, user ID, data – data repairment

3. Set Property-Set : Menampung property - property

4. InputData.Cari1 : Primary.SPK.NoSPK

5. InputData.Cari3 : Primary.Pinzkey

6. InputData.Cari4 : sysdatetime (‘ddmmyyy’, ‘hh:mimi:ss’)

7. RDB-List : JasaList[], PartList[] 8. If PROJTUJSON then

9. Property-Set-Message : Alert‘Berhasil menyimpan di database

10. Loop : do x++ : PROJTUJSON diloop

11. Else

12. End Loop

13. End If

Algoritma 1 baris 1 dan algoritma 2 baris 2 merupakan input dan output yang berupa

ID Mekanik, ID User (Karyawan), data perbaikan dan pembayaran kendaraan. Algoritma 3

baris 3 sampai dengan algoritma 6 baris 6 adalah inisialisasi awal untuk mendeklarasikan

semua property yang digunakan dalam activity, diantaranya Nomor SPK, Tanggal aktual

masuk, dan ID Pegasystems. Pada algoritma 7 terdapat method yang dinamakan RDB-List

yang berfugsi untuk memanggil connector yang berada di dalam Pega Systems dan procedure

yang berada di dalam database. Sebagai parameter untuk dapat menyimpan data ke dalam

database digunakan property yang dideklarasikan di dalam activity seperti yang terdapat pada

algoritma 4 baris 4 sampai dengan algoritma 6 baris 6. Berikut gambar activity di dalam Pega

(13)

Gambar 3. Activity SaveJsonTekno_Act

Dashboard pada sistem akseptasi klaim sangat berbeda dengan sistem akseptasi klaim

existing. Sistem akseptasi klaim yang baru dibuat dengan tujuan untuk lebih memudahkan user

serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi jalannya alur bisnis perusahaan.

(14)

Gambar 5. Tampilan SA di dalam Produksi

Sistem akseptasi klaim sebelumnya teradapat pada gambar 4, sedangkan sistem akseptasi klaim yang baru menggunakan Pega systems terdapat pada gambar 5. Gambar 4 dan gambar 5 merupakan tampilan SA dari sistem yang lama dan yang baru. Pada sistem lama SA hanya menginput data – data kendaraan dan data – data tertanggung. Tampilan dari sistem lama pun kurang begitu menarik.

Interface / tampilan sistem baru menggunakan Pega systems dibuat lebih menarik yang bertujuan untuk menyamankan user dalam menjalankan aplikasi. Kemudian SA pada sistem yang baru dapat mengontrol pekerjaan foreman melalui backup data – data yang terdapat di dalam database. SA juga dapat merangkap sebagai foreman. Pada sistem yang baru, semua serba otomatis, tidak perlu input beberapa kali, cukup sekali diawal saja, kemudian langsung dilanjutkan sampai dengan proses akhir sampai kendaraan tersebut keluar dari Tekno.

Pengujian Sistem

(15)

Tabel 1. Rencana Pengujian Akseptasi Klaim

No Requirement yang diuji

Butir Uji

1 Login Aplikasi Proses login sistem akseptasi klaim dengan password.

Setiap user dibuatkan akun login masing – masing.

2 Dashboard Menu dan fungsi di dalam dashboard untuk menjalankan

sistem akseptasi klaim.

3 Registrasi Perbaikan

(Claim dan Non

Claim)

Registrasi perbaikan dilakukan oleh tertanggung di bagian

Service Advisor (SA).

4 Proses Perbaikan

Kendaraan

Foreman dan para mekanik melakukan proses perbaikan

kendaraan sesuai flow produksi. Termasuk ke dalam

pengujian Quality Control (QC).

5 Proses Pembayaran Melakukan proses pembayaran di kasir, termasuk Own Risk

(OR).

6 Proses Pencetakkan Mencetak Surat Perintah Kerja (SPK), Surat Permintaan

Bahan (SPB), Surat Tanda Terima Kendaraan (STTK),

Surat Pernyataan Puas, serta Surat Keluar Kendaraan,

kwitansi OR dan pembayaran sparepart dan panel

7 Laporan Hasil Dijadikan history bagi perusahaan sebagai data – data dan

rekaman dari kendaraan yang telah melakukan proses

perbaikan, disimpan dalam database berbentuk JSON

(16)

Tabel 1 merupakan rencana pengujian sistem akseptasi klaim yang dilakukan oleh user

yang bersangkutan itu sendiri, setiap modul atau bagian diuji menggunakan metode UAT untuk menguji validitas hasil dan bagaiamana jalannya penerapan apliaksi bengkel terhadap kebutuhan user dalam melaksanakan alur bisnis perusahaan.

Tabel 2. Hasil Pengujian UAT

Kasus dan Hasil Pengujian

Tabel 2 menunjukkan hasil pertanyaan untuk menguji sistem akseptasi klaim Tekno. Jawaban yang disediakan diantaranya: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju. Berdasarkan hasil pengujian UAT tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Akseptasi Klaim Tekno menggunakan Pegasystems 7 Rules Process Commander (PRPC) mudah digunakan karena 80% menjawab sangat setuju, aplikasi mudah dipahami karena 70% menjawab sangat setuju, mampu mempermudah pekerjaan user dibanding dengan aplikasi yang lama karena 65% menjawab setuju, Namun sistem akseptasi klaim Tekno ini baru berjalan dengan baik hanya 20% yang menjawab Sangat Setuju, Hal ini disebabkan karena Akseptasi Klaim Tekno masih dalam proses pengembangan developer untuk semakin memudahkan kebutuhan user. Dengan tabel pengujuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Pegasystems lebih mudah dan gampang bagi user untuk menjalankan sistem akseptasi klaim dibandingkan dengan program ASP yang lama.

Kesimpulan Hasil Pengujian

Hasil pengujian sistem akseptasi klaim menggunakan metode UAT menghasilkan

output yang valid atau dapat dikatakan sesuai dengan hasil yang diharapkan dan sesuai dengan kebutuhan user. Untuk selanjutnya, sistem akseptasi klaim ini tetap dapat menyesuaikan perkembangan yang terus terjadi, sehingga tetap dapat digunakan untuk menjawab segala kebutuhan user yang diperlukan dalam menjalankan alur bisnis perusahaan PT. Tekno.

5. Simpulan

Berdasarkan pembahasan, perancangan, serta pengujian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Pegasystems dapat melakukan implementasi yang lebih cepat dikarenakan fungsi-fungsi pemrograman yang bersifat dasar atau modulelibrary yang sering digunakan sudah disediakan di dalam library Pegasystems. Selain itu Pegasystems dapat memudahkan pengujian terhadap bug agar dapat dengan mudah ditangani; (2) Pengujian sistem menggunakan metode UAT menghasilkan hasil yang dapat dikatakan baik, namun diperlukan beberapa kali testing untuk memastikan alur bisnis yang terjadi sesuai dengan kebutuhan user

yang sedang dialami saat ini.

No Pertanyaan SS S R TS STS

1 Sistem Akseptasi Klaim ini mudah digunakan 80% 20% 0% 0% 0% 2 Fitur yang ada dalam sistem mudah dipahami 70% 30% 0% 0% 0% 3 Sistem Akseptasi Klaim dengan menggunakan

Pega dapat mempermudah pekerjaan user

dibanding dengan aplikasi eTekno yang lama

65% 35% 0% 0% 0%

4 Sistem Akseptasi Klaim sudah berjalan dengan

baik 20% 50% 30% 0% 0%

(17)

Sistem akseptasi klaim yang berbasis web inimemudahkan user PT. Tekno melakukan pekerjaannya secara terstruktur. Tidak ada yang boleh melangkah ke steps selanjutnya sebelum menghabiskan steps yang berada di sebelumnya sesuai dengan workflow yang telah dibuat pada program aplikasi sistem akseptasi klaim menggunakan Pegasystems.

Sistem akseptasi klaim dapat menjadikan para user lebih bertanggungjawab dalam menjalankan tugas – tugasnya. Sistem dibuat dengan tujuan meminimalkan pengeluaran yang tidak diperlukan, seperti dalam urusan pencetakkan, semuanya sudah terekam di dalam Setelah dari produksi, maka tertanggung akan sampai pada bagian kasir untuk melakukan pembayaran. Data – data tersebut digunakan sebagai history dan view report perusahaan.

. Alur bisnis perusahaan pun dapat berjalan dengan baik serta berdampak pada peningkatan kualitas karyawan dan perusahaan itu sendiri.

6. Daftar Pustaka

[1] PT. Asuransi Sinarmas. Laporan Tahunan Annual Report 2010.

https://www.sinarmas.co.id/download?file=media/tentang-kami/files/financial-files/simas10.pdf. Diakses 22 Juli 2017

[2] Rogers, Bruce. 2015. Alan Trefler's Pegasystems 7systems Is On A Mission To Transform Customer Engagement. Forbes.

[3] Bain. 2015. Management Tools - Customer Relationship Management - Bain & Company. www.bain.com. Diakses 23 Juli 2017.

[4] Ryan K. L. Ko. 2009. A computer scientist's introductory guide to business process management (BPM), ACM Crossroads 15(4), ACM Press.

[5] Capgemini. 2014. A Productivity Comparison of Pegasystems 7systems Pegasystems 7 7 versus Java Enterprise Edition Custom Build. https://www.capgemini.com. Diakses [6] Yeddula. 2015. Improving Performance of Customer Success Centre using PRPC. St.

Cloud State University.

[7] Kalluri, Kartheek. 2015. Migrating Legacy System to Pegasystems 7 Rules Process Commander v7.1. St. Cloud State University.

[8] Antony, Gnana S. 2016. Automation to Handle Customer Complaints in Banks Using BPM Tool. St. Cloud State University.

[9] Beyda, Peter, dkk,. 2012. Systems, Methods, and Computer Program Products for Processing Insurance Claims. American International Group, Inc.

[10] K. Ganesh,.dkk. 2014. User Acceptance Test. Springer, Cham.

[11] Pegasystems 7systems Inc. 2017. Pegasystems 7systems Corporate Factsheet February 2017. https://www.Pegasystems 7.com/system/files/docs/2017/Mar/Pegasystems 7systems-Corporate-Fact-Sheet-February-2017.pdf. Diakses 21 Juli 2017.

[12] Rachmad Hakim. 2013. Pengertian Akseptasi Klaim. [13] Hengky. 2015. Pengertian Akseptasi Klaim.

[14] Harip Santoso. 2015. Pengertian Akseptasi Klaim.

Gambar

Gambar 2. Flow Bisnis Bengkel PT. Tekno
Gambar 2 merupakan flowchartdisebut menggunakan selama masa pengujian berlangsung serta diharapkan dapat diterapkan kepada alur bisnis platform Pega systems dari sistem akseptasi klaim Tekno yang dibuat Pega systems
Gambar 3.  Activity SaveJsonTekno_Act
gambar 5 merupakan tampilan SA dari sistem yang lama dan yang baru. Pada sistem lama SA
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode survei dan observasi peneliti ingin mengetahui pelaksanaan ekstrakulikuler pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kecamatan Ungaran yang meliputi

Simpulan dari penjelasan di atas adalah model pebelajaran kooperatif tipe Think Pair Share merupakan model pembelajaran seder- hana yang membuat siswa berinteraksi satu

Nama produk adalah cangkir set (bertutup dan bercawan) yang merupakan salah satu produk kriya keramik yang sering dibuat oleh industri berskala kecil atau

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui

Antara yang berikut, yang manakah merujuk kepada ‘untuk siapa hendak dikeluarkan’ dalam penyelesaian masalah asas ekonomi?. I Agihan pendapatan II Penentuan kualiti III Agihan

Secondly, she implies that 40-latek was the story of a model Pole under socialism and that the series only focused on the problems of a modern Polish family in the 1970s while

Berdasarkan hasil analisis trend diketahui bahwa rasio profitabilitas pada Bank Pembanguna daerah Kalimantan Selatan tahun 2011-2014 kurang baik. Karenanya penulis

Konsep ini telah terbukti dan menjadi konsep multidimensi seperti yang disarankan dalam literatur yang masih ada (Swinker dan Hines et al, dalam Erdogmus et al,