21 2.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu ( quasi-eksperimental research). Hal ini dikarenakan peneliti tidak memungkinkan untuk mengendalikan dan memanipulasi semua variabel yang relevan. Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas yaitu pembelajaran IPA dengan model pembelajaran “Think Pair Share” pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
2.1.2. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua kelompok kelas,yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberikan perlakuan/treatment menggunakan model Think Pair Share (TPS) dan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Perbedaan rata-rata nilai postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandikan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kedua kelas tersebut
Tabel 1 Pola Penelitian
Kelompok Pre-Test Perlakuan Posttest
Kelas Kontrol O1 X O2
3.2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Variabel dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Think Pair Share sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA.
3.2.1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini ada dua variabel (bebas) independen yaitu model pembelajaran Think Pair Share (X1)
Model Pembelajaran Think Pair Share
a. Definisi Operasional: Dalam model pembelajaran Think Pair Share, terdapat langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
Langkah I : thinking (berpikir)
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berkaitan dengan pelajaran; dan siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut.
Langkah II : pairing (berpasangan)
Selanjutnya guru meminta siswa berpasangan dan mendiskusikan yang telah dipikirkan. Interaksi selama periode ini dapat menghasilkan jawaban bersama jika pertanyaan telah diajukan atau penyampaian ide bersama jika isu khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru mengijinkan tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Langkah III : sharing (berbagi)
3.2.2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA.
a. Definisi operasional : skor berupa angka yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran IPA yang diukur melalui tes. b. Indikator: nilai tes hasil belajar pada sub pokok bahasan (kognitif
siswa)
c. Simbol: Y
Dimana hasil belajar siswa akan dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran Think Pair Share. Diterapkannya variabel independen berupa model pembelajaran Think Pair Share, diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa.
3.3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA. Pada bagian ini akan dibahas tentang teknik pengumpulan data, serta instrumen yang dipakai dalam penelitian.
3.3.1. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang hasil belajar.
1. Observasi
Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Think Pair Share telah dilaksanakan dengan baik atau tidak maka peneliti melakukan kegiatan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.
(peneliti sebagai observer) sebagai alat kontrol peneliti bahwa perlakuan terhadap subjek penelitian telah benar – benar dilaksanakan sesuai rencana peneliti. Di sisi lain, observasi juga dilakukan oleh rekan sejawat guna menghindari data hasil penelitian yang subjektif. Kedua data kemudian dicocokkan dengan hasil wawancara terhadap beberapa orang siswa, sehingga data yang didapat tidak hanya berasal dari observer. Hal ini dilakukan sebagai alat validasi lembar observasi.
2. Tes
Wayan Nurkencana (1993), tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau standar yang telah ditetapkan
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Sungguhpun demikian, dalam batas tertentu tes dapat pula digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar bidang afektif dan psikomotorik.
1) Tes Awal (Pre-test)
Tes yang diberikan kepada siswa adalah tes yang telah disusun pada langkah kedua. Fungsi tes awal adalah untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal tes siswa, sebelum mereka mengikuti pembelajaran yang telah disiapkan.
2) Tes Akhir (Post-test)
Post test diberikan setelah selesai mengikuti program pembelajaran. Tes yang diberikan identik dengan yang diberikan pada tes awal, jadi bedanya terletak pada waktu dan fungsinya.
3.3.2. Instrumen Pengumpulan Data
Intrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
Observasi dilakukan guna mengetahui apakah pembelajaran Think Pair Share telah benar –benar dilaksanakan sesuai prosedur dan rancangan yang telah dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti berperan kuat sebagai observer sebagai alat kontrol ditemani dengan guru lain sebagai teman sejawat yang memiliki peran penting pula untuk menghindari subjektifitas penilaian dari peneliti. Selain itu dilakukan pula wawancara semu dengan beberapa siswa berdasarkan lembar observasi guna mendapat data yang valid. Berikut kisi-kisi lembar observasi guru pada tabel 2.
Tabel 2.
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
No Aspek yang diamati
1 Guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.
2 Guru mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi.
3 Guru melakukan apersepsi.
4 Guru menggali jawaban dari siswa bahwa makanan adalah
contoh sumber energi.
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 6 Guru siswa mendeskripsikan pengertian energi
7 Guru membagikan kartu soal kepada siswa
8 Guru memberikan siswa waktu 10-15 menit untuk memikirkan jawaban dari soal tersebut.
9 Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan.
10 Guru meminta siswa untuk menemui “pasangan” nya. 11 Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi. 12 Guru meminta setiap Pair (pasangan) menyiapkan materi
presentasi.
menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas (share).
14 Guru memberikan tanya kesempatan kepada siswa untuk
bertanya kepada kelompok persentasi.
15 Guru membahas penyelesaian masalah mengacu pada jawaban
siswa.
16 Guru membuat penegasan atau kesimpulan tentang sumber energi dan kegunaanya
17 Guru mengadakan refleksi.
18 Guru memberikan penghargaan pada siswa yang aktif dan berprestasi dengan gambar smile
19 Guru memberikan soal evaluasi.
Lembar observasi diukur dengan menggunakan skala likert. Dalam tipe ini akan didapat jawaban yang tegas “ya” atau “tidak”. Pada skala Guttman hanya ada dua interval (Sugiyono, 2010). Kemudian berikut adalah kisi lembar observasi siswa yang disajikan pada tabel 3.
Tabel 3
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
Sub variabel Deskripsi
Kegiatan awal
1. Kesiapan buku,alat tulis dan kerapian.
2. Siswa menjawab salam, berdoa, dan melakukan presensi.
3. Siswa memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru. 4. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan oleh guru. 5. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti
6. Siswa mendeskripsikan tentang sumber energi. 7. Siswa mendapatkan kartu soal.
8. Siswa memikirkan jawaban dari soal tersebut 9. Siswa bertanya kepada guru jika kurang jelas dan
memerlukan bantuan.
10. Siswa menemui “pasangan” nya sesuai perintah guru. 11. Siswa berdiskusi dengan pasangannya.
12. Siswa menyiapkan bahan untuk persentasi.
14. Siswa terlibat aktif dalam menyampaikan tanggapan kelompok yang persentasi.
15. Siswa mendengarkan pembahasan dari guru tentang penyelesaian masalah.
Kegiatan akhir
16. Siswa mendengarkan hasil kesimpulkan hasil pembelajaran.
17. Siswa melakukan refleksi.
18. Siswa mendapatkan penghargaan dari guru. 19. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
b. Instrumen Tes
Untuk keperluan ini, prosedur yang harus ditempuh dalam penyusunan tes adalah : (1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum yang berlaku di SDN 1 Wulung . (2) Menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih. Materi yang digunakan pada tes homogenitas (3) Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. Tes homogenitas dan Tes hasil belajar yang telah dibuat dapat dilihat pada lampiran 5 dan lampiran 4. (4) Melakukan penilaian terhadap butir tes. (5) Melakukan analisis butir soal.
Jumlah soal pretest adalah 30 soal dan memenuhi keseluruhan indikator. Sehingga teknik penilaiannya yaitu:
penilaian adalah
Nilai =
× 100
n = jumlah soal keseluruhan k = jumlah soal benar
Nilai maksimum yang dapat dicapai : 100 Nilai minimum yang dapat dicapai : 0 Kriteria ketuntasan:
≥ 70 → Tuntas < 70 → Tidak Tuntas
Kemudian berikut ini adalah kisi-kisi soal posttest terdapat pada tabel 3.5. 3.3 Menjelaskan
kegunaan benda plastik, kayu, kaca dan kertas
-Menyebutkan
contoh benda
yang terbuat dari
plastik, kayu,
kaca, dan kertas di sekitar.
7,
- Menyebutkan
keunggulan
benda yang
terbuat dari
plastik, kayu,
kaca, dan kertas. 6
Tabel 5.
Jumlah soal posttest adalah soal yang memenuhi keseluruhan indikator. penilaian adalah
Nilai =
× 100
n = jumlah soal keseluruhan k = jumlah soal benar Kriteria ketuntasan : < 70 : Tidak Tuntas ≥ 70 : Tuntas
Nilai maksimum yang dapat dicapai : 100 Nilai minimum yang dapat dicapai : 0
Analisis item soal untuk soal tes terdiri dari penentuan indeks reliabilitas dari soal tes tersebut. Untuk penentuan indeks reliabilitas digunakan Teknik Alpha (Teknik Cronbach). Langkah – langkah untuk melakukan uji validita s / daya beda dan reliabilitas adalah Analize → Scale → Reliability Analysis → pada menu Statistics beri check list pada Scale if item deleted kemudian continue →OK. Soal pretest pada penelitian ini menggunakan materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu sifat-sifat benda. Sedangkan soal tes hasil belajara digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan perlakuan dengan menggunakan sumber energi dan kegunaan. Karena terdapat dua soal dengan materi yang berbeda, agar instrumen dapat mengukur kemampuan siswa dengan baik. 3.4. Uji Coba dan Analisis instrumen Pengumpulan Data
3.4.1. Uji Validitas
Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuaidengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
a. Uji Validitas Instrumen Tes
Uji validitas instrumen yaitu pengujian terhadap kualitas instrumen yang akan digunakan, apakah instrumen tersebut sudah sesuai dan selaras dengan faktor yang ingin diteliti. Putro, E.W (2009) Uji validitas cara yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah dengan mengkorelasikan skor setiap item soal dengan skor total item. Sedangkan teknik yang digunakan adalah corrected item total correlation dengan dinotasikan (r). Sugiyono (2011) menyatakan bahwa jika validitas untuk butir soal kurang dari 0,3 maka butir tersebut harus dibuang. Uji validitas ini akan diukur dengan menggunakan corrected item total corelation dengan teknik korelasi product moment menggunakan program SPSS.
Berikut untuk mengetahui hasil uji validitas yang dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Hasil uji validasi soal
Indikator Keterangan
Soal Valid Soal Tidak valid - Mengetahui
sumber energi yang
mempengaruhi kehidupan manusia.
- Menyebutkan Corrected Item-Total Correlation. Dari data diatas didapatkan hasil bahwa soal no 3, 14,20, dan 26 tersebut tidak valid, karena nilai corrected item total correlationnya kurang dari 0,3. Dari data tabel 6 maka dapat dilihat masing-masing soal valid dan soal tidak valid pada tabel 7.
Tabel 7
Hasil soal valid dan soal tidak valid
Soal Valid Soal Tidak Valid
1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12 ,13,15,16,17,18,19
21,22,23,24,25,27,28,29,30
3,14,20,26
3.4.2. Uji Reliabilitas
Putro, E.W. (2009) menyatakan Kata realiabilitas dalam bahasa indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Intrumen tes tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila di tes berkali-kali. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas atau keterandalan digunakan untuk mengukur instrumen tes dan angket. Untuk menguji instrumen penelitian ini digunakan teknik Reability Coefficient Alphadengan memakai teknik Reability Coefficient Alpha dengan memakai program SPSS. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 97) dalam tabel dibawah ini:
Tabel 8.
Rentang Kategori Reliabilitas
Indeks Kriteria
α ˃ 0.8 α ˃ 0.7 α ˃ 0.6 α ˂ 0.6
Reliabilitas baik Reliabilitas sedang Reliabilitas bisa diterima Reliabilitas kurang baik
Untuk mengetahui hasil dari Uji reliabelitas dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9
Hasil Uji Reliabelitas Soal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Berdasarkan tabel 9 Untuk dapat mengetahui reliabilitas soalnya dapat dilihat pada kolom Cronbach's Alpha sebesar 0,832 yang berarti reliabilitas bagus. Kolom N of Items menunjukkan jumlah soalnya yaitu 26.
3.5. Teknik Analisis Data
3.5.1. Uji Hipotesis Data dengan Uji Independent samples t test
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variable independent secara parsial terhadap variable dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis independent sample T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian dilakukan uji independent samples T-test, untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu:
Jika Sig > 0,05 maka Ho diterima Jika Sig < 0,05 maka Ho ditolak
Taraf sig uji sampel bebas Independent sample T test adalah 0,05 sedangkan convidence interval 95%.
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahuiapakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.
Artinya bahwa, terdapat perbedaan pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaraan think pair share. Interpretasi hasil signifikannya
Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan
Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya tidak signifikan
rendah daripada kelompok yang tidak diberi treatment lebih besar maka hasilnya tidak signifikan (hipotesis ditolak).
3.5.1.1. Uji Homogenitas
Dalam bukunya (Duwi Priyatno 2010:76) Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample T test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Uji homogenitas menggunakan uji levenet. Kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0,05 berarti variansi pada tiap kelompok sama (homogen) dengan menggunakan program computer SPSS 16.0 for windows. Untuk mengetahui hasil uji homogenitas dapat diketahui pada tabel 10 berikut ini:
Tabel 10
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances VAR00001
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.573 4 11 .249
Berdasarkan uji homogenitas pada tabel 3.10 Untuk dapat mengetahui tingkat homogenitas dapat dilihat pada kolom sig sebesar 0,249 lebih besar >0,05 yang berarti kelas sudah homegen.
3.5.1.2. Uji Normalitas
3.5.2. Teknik Analisis Data Hasil Observasi