• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS DAN FUNGSI GURU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS DAN FUNGSI GURU."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALAMAN LAPANGAN) TENTANG PROSES BELAJAR

MENGAJAR TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS DAN

FUNGSI GURU

SKRIPSI

Diajukanuntuk Memenuhi Sebagiandari Syarat untuk MemperolehGelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Ade Safitri

0905691

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Lapangan) Tentang Proses Belajar Mengajar Terhadap

Pemahaman Tugas dan Fungsi Guru

Oleh Ade Safitri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ade Safitri 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ADE SAFITRI (0905691)

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP PEMAHAMAN TUGAS DAN FUNGSI

GURU

DISETUJUIDANDISAHKANOLEHPEMBIMBING :

Mengetahui Pembimbing I,

Drs. Ris. R. Mulyana, M.Pd NIP. 19491228 198101 1 001

Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil,

Drs. Sukadi, M.Pd, MT NIP. 19640910 199101 1 002

Pembimbing II,

(4)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP

PEMAHAMAN TUGAS DAN FUNGSI GURU

ADE SAFITRI(0905691)

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah praktek pada kelompok mata kuliah program studi kependidikan yang terdapat pada satuan kurikulum Universitas Pendidikan Indonesia. Mata kuliah ini dilaksanakan di sekolah-sekolah latihan yang sesuai dengan kompetensi setiap jurusan yang ada. Dalam pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan ini mahasiswa dituntut untuk mampu berperan, bersikap, bertugas dan berfungsi sebagai seorang guru/pendidik. Salah satunya adalah melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik mulai dari persiapan, pengelolaan dan evaluasi. Namun dalam pelaksanaannya terkadang mahasiswa belum menyiapkan perencanaan pembelajaran (RPP) saat memulai pelajaran dikelas yang membuat pembelajaran kurang tersistematis. Hal ini dapat menunjukkan indikasi kurangnya pemahaman mahasiswa tentang tugas dan fungsi guru.

Mengingat persepsi merupakan dasar pemikiran yang mampu mempengaruhi sikap, pemikiran, dan cara pandang seseorang. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar, gambaran pemahaman mahasiswa tentang fungsi dan tugas guru dalam proses belajar mengajar dan pengaruh persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar terhadap pemahaman tugas dan fungsi guru.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang melaksanakan PPL pada Tahun Ajaran 2012/2013 yaitu berjumlah 41 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposivesampling. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner (angket) untuk kedua variabel penelitian.

Dari hasil uji kecenderungan diperoleh gambaran umum mengenai persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar berada pada kategori cukup baik. Gambaran terhadappemahaman tugas dan fungsi guru termasuk dalam kategori cukup baik. Persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadappemahaman tugas dan fungsi guru pada mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang telah melaksanakan PPL. Kata Kunci: Persepsi, Program Pengalaman Lapangan, Proses belajar mengajar,

(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PPL STUDENTS PERCEPTION IN TEACHING AND LEARNING PROCESS TO UNDERSTAND THE DUTIES AND

FUNCTION OF TEACHERS

ADE SAFITRI (0905691)

Program Pengalaman Lapangan (PPL) is one of the subjects in the practice study of education courses listed on the curriculum ofUniversitasPendidikan Indonesia. This course is conducted inexercise’s schools in accordance with the competency in any existing majors. In the implementation of this program, students are required to be able to act, behave, and functions as a teacher/educator. One of them is implementing the learning process well, starting from the preparation, management and evaluation. But, in practice,studentssometimes have to prepare lesson plans (RPP) when starting the class lessons that makes learning not going well. This could indicate a lack of understanding of the duties and functions of student teachers.

Given the premise that perception is able to influence the attitudes, thoughts, and one's perspective. Thus, the purpose of this reseacrch is to describePPL studentsperceptionsof theteaching and learning process, to describe ofstudentsunderstandingof thefunctions and duties ofthe teacherin the learning processandtodetermine the influenceof PPLstudents perceptionsinteaching and learning processto understand the duties andfunctions ofteachers.

The method usedin this researchisasosiative descriptivemethodwitha quantitativeapproach. The population inthis study were studentsof Technical

BuildingEducationwho wereimplementingPPLinAcademic

Year2012/2013whichwere amounted to 41people. The sampling technique

usedwaspurposivesampling.Data collection were

usingquestionnairesforbothvariables.

From thetest results, it isobtainedthe quitewell overview ofPPLstudentperceptionsaboutteaching and learning processin the category. Overviewthroughunderstandingthe tasks andfunctionsof teachersincluded in the category werequite well. PPLstudent’sperceptionsaboutteaching and learninghasa positiveand significanteffectthrough theteacher’sunderstanding to thedutiesandfunctions oftheTechnicalBuilding Educationstudentwho has done thePPL.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR LAMPIRAN. ...ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ...1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah...3

1.2.1 Identifikasi Masalah ...3

1.2.2 Rumusan Masalah. ...4

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Manfaat/Signifikansi Penelitian ...5

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Persepsi...7

2.1.1 Pengertian Persepsi ...7

2.1.2 Syarat-syarat Terjadinya Persepsi ... 9

2.1.3 Proses Terjadinya Persepsi ...10

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ...12

2.1.5 Faktor-faktor Penyebab Kesalahan dalam Persepsi. ...13

2.1.6 Pengukuran Persepsi ...14

2.1.7 Persepsi Mahasiswa PPL tentang PBM ...15

2.2 Proses Belajar Mengajar...15

2.2.1 Teori Belajar dan Mengajar ...15

2.2.2 Komponen-komponen PBM ...18

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi PBM ...20

2.3 PBM yang Dilaksanakan Mahasiswa pada Kegiatan PPL ...21

2.4 Persepsi Mahasiswa PPL tentang PBM ...24

2.5 Tugas dan Fungsi Guru ...24

2.6 Kerangka Pemikiran ...30

2.7 Hipotesis ...31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ...32

3.1.1 Tempat Penelitian ...32

3.1.2Subjek Populasi ...32

3.2 Desain dan Metode Penelitian ...33

3.3 Definisi Operasional Variabel dan Paradigma Penelitian ...34

(7)

3.3.2 Paradigma Penelitian ...36

3.4 Instrument Penelitian...37

3.4.1 Penyebaran Angkat ...39

3.5 Proses Pengembangan Instrumen ...40

3.5.1 Uji Validitas Angket...41

3.5.2 Uji Reliabilitas Angket ...43

3.6 Teknik Analisis Data ...45

3.6.1 Uji Normalitas ...46

3.6.2 Uji Kecenderungan ...48

3.6.3 Uji Koefisien Korelasi ...48

3.6.4 Uji Linearitas Regresi...49

3.6.5 Uji Hipotesis ...51

3.6.6 Perhitungan Koefisien Determinasi ...52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Umum Hasil Penelitian Variabel X ...53

4.2 Gambar Umum Hasil Penelitian Variabel Y ...55

4.3 Hasil Penelitian Pengaruh Persepsi Mahasiswa PPL Tentang PBM Terhadap Pemahaman Tugas dan Fungsi Guru ...56

4.3.1 Uji Normalitas 4.4 Uji Koefisien Korelasi Variabel X – Y. ...60

4.5 Uji Regresi...61

4.6 Uji Hipotesis. ...62

4.7 Uji Koefisien Determinasi. ...63

4.8 Pembahasan Hasil Penelitian. ...60

4.8.1 Gambaraan Umum Persepsi Mahasiswa tentang Proses Belajar Mengajar ...64

4.8.2 Gambaran Umum Pemahaman Tugas dan Fungsi Guru ...65

4.8.3 Pengaruh Persepsi Mahasiswa PPL Tentang Proses Belajar Mengajar Terhadap Pemahaman Tugas Dan Fungsi Guru ...66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...68

5.2 Saran. ...69

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tugas dan fungsi guru di Sekolah ...25

Tabel 3.1DaftarPeserta PPL Semester Genap 2012/2013 ...33

Tabel 3.2Kisi-kisiInstrumenPenelitian ...38

Tabel 3.3 SkalaJawabanAngket ...40

Tabel 3.4 Format DaftarDistribusiFrekuensi ...45

Tabel 3.5 Format daftarfrekuensi yang diharapkan ...46

Tabel 3.6 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi ...48

Tabel 4.1 Gambaran Umum Variabel X ...53

Tabel 4.2 Gambaran Umum Variabel Y ...55

Tabel 4.3Chi–Kuadrat Uji Normalitas Variabel X ...57

Tabel 4.4 Chi–Kuadrat Uji Normalitas Variabel Y ...59

Tabel 4.5 Analisis Variansi Model Regresi (ANAVA) ...62

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Piramidapersepsi ...8

Gambar 2.2Proses terjadinya persepsi ...10

Gambar 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ...13

Gambar 3.1 Hubungan antar variabel ...36

Gambar 3.2 Paradigma penelitian ...37

Gambar 4.1 Diagram distribusi data variabel X...54

Gambar 4.2 Presentase uji kecendrungan variabel X...54

Gambar 4.3 Diagram distribusi data variabel Y...56

Gambar 4.4 Presentase uji kecendrungan variabel Y...56

Gambar 4.5 Grafikpenyebaran skor variabel X ...58

Gambar 4.6 Grafikpenyebaran skor variabel Y ...59

Gambar 4.7 Hubungan korelasi antara variabel X dan Y ...60

(10)

DAFTAR LAMPIRAN 1.1 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba

1.2 Angket Uji Coba

1.3 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian 1.4 Angket Penelitian

1.5 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba Variabel X

1.6 Perhitungan Uji Validitas dan Reliabiltas Angket Uji Coba Variabel Y 2.1 Data Hasil Penyebaran Instrumen Penelitian Variabel X

2.2 Data Hasil Penyebaran Instrumen Penelitian Variabel Y 2.3 Perhitungan Normalitas Variabel X

2.4 Perhitungan Normalitas Variabel Y 2.5 Perhitungan Kecenderungan Variabel X 2.6 Perhitungan Kecenderungan Variabel Y

2.7 Perhitungan Koefisien Korelasi Product Momen dari Pearson 2.8 Perhitungan Uji Regresi

2.9 Perhitungan Uji Hipotesis dan Perhitungan Koefisien Determinasi 3.1 Tabel Nilai Distribusi t

3.2 Tabel Nilai r Product Moment 3.3 Tabel Nilai Chi Kuadrat (χ2)

3.4 Tabel Nilai Luas di Bawah Lengkung Kurva Normal dari 0 ke Z 3.5 Tabel Nilai Distribusi F

4.1 Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing 4.2 Lembar Bimbingan Skripsi

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)merupakan suatu LembagaPendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Lembaga ini menciptakan tenaga kependidikan dan ahli lainnya yang profesional. Hal inisesuai dengan tujuan umum UPIBandung yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenagakependidikan dan ahli lainnya yang memiliki kemampuan akademik danprofesional.

b. Menghasilkan tenaga Guru pendidikan dasar dan menengah dan luarsekolah serta tenaga pendidikan lainnya yang menunjang sistempendidikan nasional.

c. Menyiapkan dan membina tenaga akademik untuk LPTK dan lembagapendidikan lain sesuai dengan kebutuhan, antara lain melalui program

pasca sarjana.

d. Mengemban dan melaksanakan program pendidikan dalam jabatan(inservice education) untuk jabatan tenaga kependidikan dan tenaga ahlilainnya. (pedoman akademik UPI Bandung 2009:8)

(12)

sekolah-sekolah untuk bersedia menjadi tempat latihan mahasiswa gunamendapat pengalaman mengajar secara nyata dan dapat mengembangkan cara-cara pemecahan masalah yang ditemui di lapangan. Hal ini sesuai dengan tujuan yang tercantum di buku panduan PPL, yaitu:

1. Dapat mengenal secara cermat lingkungan sekolah dalam hal akademik, sosial, fisik, dan administrasi

2. Dapat menerapkan berbagai pengetahuan dan keterampilan dasar keguruan atau kependidikan secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya, 3. Memperoleh pengalaman dalam situasi faktual di sekolah,

4. Mengitegrasikan berbagai pengalaman belajar dan penghayatan dalam upaya pencapaian kompetensi akademik sebagaimana yang telah ditetapkan oleh program studi masing-masing.

Terdapat dua bidang praktik kegiatan inti dalam kegiatan PPL ini yaitu bidang praktik keguruan (proses belajar mengajar di kelas) dan bidang praktik kependidikan.Kegiatan-kegiatan ini tentu dapat memberikan kontribusi besar terhadap tercapainya tujuan UPI yaitu menciptakan tenaga pendidik profesional dan kompeten. Ciri tenaga pendidik profesional dan kompeten adalah seorang pendidik yang mampu mengelola dirinya dalammenjalankan tugas dan fungsinya sehari-hari salah satu tugas seorang pendidik adalah melaksanakan proses belajar mengajar baik didalam kelas (ruang) maupun di luar kelas.

Namun dalam praktiknya mahasiswa cenderung kurang begitu memahami tugas dan fungsi guru, sehingga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar kurang dilandasi oleh penerapan pemahamannyatentang tugas dan fungsi guru tersebut. Salah satu contohnya adalah ketika mahasiswa PPL masuk kelas untuk memulai pelajaran, mereka tidak menyiapkan RPP terlebih dahulu, sehingga penyampaian pelajaran kurang sistematis.Sementara itu, menurut Ibrahim dan Nana Syaodih dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pengajaran (2003: 67)

mengatakan bahwa “apabila seorang guru akan mengajarkan bahan pengajaran

(13)

mengadakan persiapan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar-mengajar dapat dengan lancar, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat

dicapai” sehingga tampak jelas bahwa tugas dan fungsi guru salah satunya adalah

menyusun rencana pembelajaran.

Melihat kesenjangan tersebut serta mengingat pentingnya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pendidikan. Maka, penulis merasa sangat tertarik untuk meneliti permasalahan ini dan mencoba menemukan jawabannya dengan mengangkat judul “PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJARTERHADAP PEMAHAMAN TUGAS DAN FUNGSI GURU”.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Mengacu pada pendapat Sudjana tahun 1989(Rahmawati, 2007: 4), yang

mengatakan bahwa “identifikasi masalah adalah menjelaskan aspek-aspek yang

bisa muncul dari tema atau judul yang telah dipilih”. Penulis menemukan/mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemui baik pada judul/tema maupun latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, yaitu:

1. Mahasiswabelum seluruhnya memahami prosedur pelaksanaan PPL

2. Mahasiswa belum seluruhnya memahami tugas dan fungsi guru, sehingga dalam pelaksanaan PBM tidak dilandasi oleh pemahaman tersebut.

3. Mahasiswa belum seluruhnya berminat untuk menjadi tenaga pendidik (guru) sehingga menimbulkan kurangnya motivasi dalam mengikuti kegiatan PPL.

(14)

1.2.2. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang telah teridentifikasi diatas tidak seluruhnya diteliti pada penelitian ini. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan yang dimiliki peneliti dan agar penelitian ini terarah serta fokus pada masalah yang akan diteliti lebih dalam. Maka, peneliti membatasi masalah hanya terpaut mengenai persepsi mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di semester genap tahun ajaran 2012/2013 terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang mereka lakukan selama melaksanakan kegiatan PPL di sekolah latihan masing-masing sebagai variabel X pada penelitian ini.

Pembatasan masalah pada pemahaman tugas dan fungsi guru sebagai variabel Y pada penelitian ini terfokus pada tugas dan fungsi guru dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai pendidik, pengajar, pembimbing dan pelatih dari sudut pandang mahasiswa PPL sebagai guru saja tanpa melihat dari sudut pandang siswa atau faktor lain. Namun, hal ini tidak berarti faktor-faktor lain tidak berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Masalah-masalah yang telah dibatasi ini kemudian penulis rumuskan dalam rumusan masalah.

Arikunto (2010: 63) berpendapat bahwa “Agar penelitian dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalahnya, sehingga jelas darimana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan apa”. pendapat inilah yang membuat penulis perlu merumuskan masalah yang akan diteliti agar masalah yang akan diteliti menjadi terarah dan mudah dalam menentukan metode apa yang akan digunakan. Rumusan-rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanapersepsi mahasiswa PPL tentang kegiatan PBM yang mereka laksanakan di sekolah?

(15)

3. Seberapa besar pengaruh persepsi mahasiswaPPL tentang kegiatan PBM terhadap pemahaman tugas dan fungsi guru?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dirumuskan terlebih dahulu agar penelitian dapat mencapai hasil yang optimal dan lebih terarah.Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran nyata dan jelas mengenai persepsi mahasiswa PPL tentang Proses Belajar Mengajar (PBM).

2. Untuk mengetahui gambaran nyata dan jelas pemahamanmahasiswa PPL tentang tugas dan fungsi guru.

3. Untuk mengetahui besarnya pegaruh persepsi mahasiswa PPLtentang prosesbelajar mengajar terhadap pemahaman tugas dan fungsi guru. 1.4. Manfaat/signifikansi Penelitian

Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan PPL, khususnya mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan dapat mengetahui manfaat dari pemahaman tugas dan fungsi guru. Sehingga mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan PPL selanjutnya dapat lebih menerapkan tugas dan fungsi guru tersebut dalam PBM yang mereka laksanakan nantinya. Serta mampu membuat mahasiswa lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan setiap kegiatan PPL terutama PBM.

2. Bagipihaksekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan sebagai upaya pemberian pemahaman tugas dan fungsi gurukepada mahasiswa PPL.

(16)

1.5. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi skripsi pada skripsi penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Menjelaskan tentang hal-hal yang mendorong atau melatar belakangi dilaksanakannya penelitian, identifikasi danperumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat atau signifikansi penelitian yang di lakukan.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian Menjelaskan tentang teori – teori ilmiah yang berhubungan dengan aspek – aspek elemen fungsional, kerangka pemikiran untuk merumuskan hipotesis, dan hipotesis, yakni jawaban sementara sebelum diuji kebenarannya melalui pengujian.

BAB III Metode Penelitian

Menjelaskan tentang lokasi, sampel, desain, metode, definisi operasional, instrumen penelitian, pengujian instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Membahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan, mencakup deskripsi data dan analisis data.

BAB V Kesimpulan dan Saran

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di FPTK - UPI, Jl. Dr.Setiabudhi No.207, Bandung 40154 Telp. (022) 2013163

3.1.2 Subjek Populasi

Faktor yang penting dalam penelitian adalah data yang menjawab pemecahan masalah (pertanyaan penelitian) serta untuk menguji hipotesis yang telah diturunkan. Data tersebut dapat diperoleh dari populasi yang ada di lapangan. Arikunto (2010: 173) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi”. Tidak jauh berbeda dengan pendapat

Sugiyono (2009: 297) yang menyatakan bahwa “...populasi diartikan

sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

(18)

PurpossiveSamplingdilakukan dengan cara mengambil subjek

bukan didasarkan atas strata, random, atau didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan,

misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana.”

Maka, peneliti dapat menetapkan yang dijadikan sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang melaksanakan PPL pada semester genap 2012/2013, dengan jumlah ±41 orang. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mahasiswa-mahasiswa ini baru selesai melaksanakan kegiatan PPL, sehingga diharapkan persepsi yang mereka berikan dapat lebih akurat dalam pengisian angket yang peneliti gunakan sebagai instrument penelitian. Berikut daftarsamplenya:

Tabel 3.1 Daftar Peserta PPL Semester Genap 2012/2013

No Angkatan Jumlah

1 2005 2 Orang

2 2008 7 Orang

3 2009 32 Orang

Jumlah 41 Orang

(Sumber : Tata Usaha Jurusan P. Teknik Sipil FPTK UPI Bandung)

3.2Desain dan MetodePenelitian

Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yangdisusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

(19)

“Metode deskriptif digunakan apabila bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan peristiwa, metode ini adalah studi kasus, survey, studi pengembangan, studi korelasi. Metode penelitian deskriptif dapat mendeskripsikan satu variabel atau lebih dari satu variabel penelitian. Masalah penelitian yang tepat di kaji melalui metode biasanya berkenaan dengan bagaimana kondisi, proses, karakteristik, hasil dari

suatu variabel”.

Penelitiandeskriptifmerupakanmetodepenelitian yang berusahamenggambarkandanmenginterpretasiobjeksesuaidenganapaadanyape ndapat ini diungkapkan oleh Best(1982: 119) yang terdapat dalam buku Sukardi (2003: 157). Penelitianinijugaseringdisebutnoneksperimen, karenapadapenelitianinipenelititidakmelakukankontroldanmemanipulasivariab elpenelitian.

MenurutSurakhmad (1998: 140) metodedeskriptifmempunyaiciri-cirisebagaiberikut:

a. Memusatkandiripadapemecahanmasalah yang

adapadamasasekarangdanpadamasalah-masalah yang faktual.

b. Data yang dikumpulkanmula-muladisusun,

dijelaskandankemudiandianalisa, karenaitumetodeinisering pula disebutmetodeanalitik.

Metode ini dipandang sesuaidengan penelitian yang penulis lakukan karena permasalahan yang diteliti oleh penulis terjadi pada saat ini. Diharapkan dengan metode ini penulis mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya mengenai persepsi mahasiswaPPL tentangproses belajar mengajar, serta mendapat gambaran pemahaman mahasiswa tentang tugas dan fungsi guru. Selain itu digunakan pula metode asosiatif kausal, sehingga dari penelitian ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar terhadap pemahaman tugas dan fungsi guru.

3.3 Definisi Operasional Variabel dan Paradigma Penelitian

3.3.1 VariabelPenelitian

(20)

“VariabelPenelitianadalahsuatuatributatausifatatauaspekdari orang

maupunobjek yang mempunyaivariasitertentu

yangditetapkanolehpenelitiuntukdipelajaridanditarikkesimpulannya”. Sudjana (1991: 23) mengemukakanbahwa:

“Variabelsederhanadapatdiartikanciridariindividu, objek, gejala, peristiwa yang dapatdiukursecarakuantitatifmaupunkualitatif”.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnyaSugiyono(2009: 61) membagi macam-macam variabel menjadi:

a. Variabel independen:variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

b. Variabel Dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupkan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadiakibat, karena adanya variabel bebas.

c. Variabel Moderator:merupakan variabel yang mempengaruhi

ataumemperkuat atau memperlemah hubungan antara variabelindependen dan dependen.

d. Variabel Intervening:merupakan variabel yang secara

teoritismempengaruhi hubungan antara variabelindependen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

e. Variabel Kontrol:adalah variabel yang dikendalikan ataudibuat konstan

sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (digunakan dalam penelitian yang bersifatmembandingkan).

Mengacupadapendapat-pendapatdiatas, objeksasaranatautitikpandang yang ditetapkanuntukdipelajaridanditarikkesimpulannya pada penelitianiniterdiri dari dua variabel utama yaitu:

(21)

b. Variabel terikat/terpengaruh (defendent variabel) atau yang sering disebut variabel Y. Variabel Y pada penelitian adalah pemahaman tugas dan fungsi guru.

Hubungan kedua variabel ini dapat dilihat secara lebih jelas pada gambar bagan di bawah ini:

Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel 3.3.2 ParadigmaPenelitian

Paradigmaberasaldaribahasainggris yang artinya model/pola, makaparadigmapenelitianartinya model/polapenelitian. Hal inisejalandenganpendapatSugiyono (2009: 66) yang menyatakanbahwa:

“...paradigma penelitian dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melaui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan ”.

Adapun model/pola (paradigma) padapenelitianiniadalahsebagaiberikut: PersepsiMahasiswaPPLten

tangproses belajar mengajar

Pemahaman Tugas dan Fungsi Guru

(22)

Keterangan:

: Lingkup penelitian : Alur penelitian

Gambar 3.2ParadigmaPenelitian

3.4Instrumen Penelitian

Sebelum menyusun instrumen penelitian, penulis harus terlebih dahulu menyusun kisi instrumen penelitian uji coba. Adapun kisi-kisinya adalah sebagai berikut:

MAHASISWA PEND. TEKNIK BANGUNAN YANG MENGIKUTI PPL (PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN) SEMESTER GENAP 2012/2013

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemahaman Tugas dan Fungsi Guru (Variabel Y)

Aspek yang diungkap: Tugas dan Fungsi Guru

dalam PBM Persepsi tentang proses

belajar mengajar (Variabel X) Aspek yang diungkap:

Persepsi tentang pelaksanaan PBM

Jurusan P. Teknik Sipil FPTK UPI

Bandung

(23)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Uji Coba

VARIABEL ASPEK YANG

DIUNGKAP INDIKATOR SUB INDIKATOR

INSTRUMEN

2. Sikap dalam proses

pembelajaran

3. Gaya mengajar yang

bervariasi

4. Keluwesan guru

menghadapi

gangguanyang muncul dari siswa.

5. Penekanan pada hal-hal

(24)

Pemahaman

3. Menilai proses dan dan

hasil pembelajaran

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang dapat digunakan untuk menggali keterangan dan memperoleh data mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.4.1 Penyebaran Angket

(25)

Adapun alasan penulis menggunakan teknik angket adalah:

a. Angket mudah dibuat dan ditafsirkan, bersifat luas dan fleksibel. b. Mempunyai reabilitas yang tinggi.

c. Digunakan dalam mengukur pada tingkat skala ordinal.

d. Hasil pengukuran variabel yang diteliti dapat dianalisis dan diolah secara statistik dengan tingkat ketelitian yang dapat diandalkan. e. Data yang diperoleh kemungkinan besar bersifat objektif.

f. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan mudah dan hemat, baik ditinjau dari segi biaya, waktu dan tenaga.

Jawaban setiap item instrumen menggunakan Skala Likert yang mempunyai gradasi pertanyaan positif dan pertanyaan negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu diberi skala nilai sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skala Jawaban Angket

Pernyataan

3.5Proses Pengembangan Instrumen

(26)

Menurut Sugiyono (2009: 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

3.5.1 Uji Validitas Angket

Sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini harus dapat mengukur atau mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Hal ini dapat diketahui dengan uji validitas yang menentukan valid tidaknya sebuah instrumen.

Berdasarkan pendapat diatas, maka penulis mengadakan pengujian validitas angket dengan cara analisis butir-butir pernyataan yang harus di pilih sesuai dengan yang di alami. Untuk menguji validitas alat ukur, maka terlebih dahulu dihitung harga korelasi dengan rumus korelasi Product

Momentdengan angka kasaryang dikemukan oleh Pearson, yaitu:

2 2 2 2 didistribusikan ke dalam rumus uji t, dengan rumus sebagai berikut:

t = √ √

(27)

keterangan:

t = Uji signifikansi

N = Jumlah responden uji coba r = koefisien korelasi

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket, sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Suprian A.S. mengungkapkan bahwa:

“Korelasi akan signifikansi jika harga thitung< ttabel pada taraf signifikansi di atas, maka item angket tersebut tidak signifikan atau

tidak valid”. (Suprian A.S., 2001 : 43)

Instrument yang telah dibuat yakni angket disebar kepada seluruh populasi secara bersamaan, baik secara langsung maupun melalui media internet. Setelah seluruhnya kembali atau diterima oleh peneliti, maka peneliti mengambil sebanyak 10 jawaban responden untuk dilakukan uji validitas. Alat bantu yang digunakan peneliti untuk mengujinya adalah program Microsoft Excel 2007.

Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari

Pearson dengan kriteria pengujian pada taraf signifikasi 95% dan dk = n – 2,

dalam hal ini ditentukan nilai ttable = 1,860 (diperoleh dari tabel distribusi t). Item

soal dikatakan valid dan signifikan jika thitung > ttabel. Uji validitas ini dilakukan

guna memperoleh hasil jawaban yang sah dalam artian ketepatan data yang

diperoleh dari responden.

Setelah dilakukan uji tersebut maka didapat beberapa jawaban yang tidak

valid. Pada variabel X yakni mengenai persepsi mahasiswa PPL tentang proses

belajar mengajar terdapat 14 item pernyataan yang tidak valid dari 39 pernyataan

yang telah disiapkan yaitu item nomor 2, 5, 8, 11, 14, 16, 19, 25, 27, 28, 31, 32,

35, dan 39. Pada varibel Y yaitu mengenai pemahaman mahasiswa mengenai

(28)

yang tidak valid atau signifikan yaitu item nomor 23. Item-item yang tidak valid

tersebut tidak digunakan lagi pada uji-uji selanjutnya.

3.5.2 Uji Reliabilitas Angket

Menurut Arikunto (2010: 221) menyatakan, bahwa “realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik”.Untuk itu, maka perlu dilakukan pengukuran tingkat reliabilitas angket. Untuk menguji reliabilitas alat ukur angket dalam penelitian ini digunakan rumus alpha (αn), karena mengingat skor setiap itemnya adalah bukan skor 0 (nol), melainkan rentang antara beberapa nilai yaitu 1 – 5 atau jenis data yang tersedia merupakan data interval. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2010: 238) bahwa:

“Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: a. Menghitung jumlah total variabel dari setiap item dengan rumus:

αn2 =

∑ ∑

Arikunto (2010 : 239)

αn2 = Harga varian tiap itemnya

= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap responnya

= kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya

N = Jumlah responden

b. Mencari jumlah varian butir (Σαb2) yaitu dengan menjumlahkan varian

(29)

c. Mencari harga varian total dengan rumus:

αt2 =

∑ ∑

Arikunto (2010 : 239)

αt2 = Harga varian tiap itemnya

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap responnya

∑ = kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya N = Jumlah responden

d. Mencari reliabilitas instrumen, menggunakan rumus alpha adalah sebagai berikut:

dimana:

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσ2

b = jumlah varian butir

σ2

t = varian total

e. Mengkonsultasikan harga r11pada kriteria indeks korelasi r11<0,199 = Reliabilitas sangat rendah

0,20 – 0,399 = Reliabilitas rendah 0,40 – 0,599 = Reliabilitas sedang/cukup 0,60 – 0,799 = Reliabilitas tinggi

0,80 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

(30)

Pengujian Reliabilitas dilakukan pada kedua variabel penelitian tanpa mengikutsertakan item-item yang telah dinyatakan tidak valid. Taraf kesalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini untuk variabel X dan Y adalah 5% (Taraf Kepercayaan 95%) dengan dk = n – 2, yaitu dk = 10 – 2 = 8, maka harga rtabel = 0,707.

Pada variabel X hasil perhitungan r11= 0,9456> rtabel = 0,707, dengan demikian maka semua data yang dianalisis pada variabel X ini adalah Reliabel. Selanjutnya nilai r11 tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa r11 = 0,9456 berada pada indeks korelasi antara 0,80 – 1,00 yang termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi.

Pada variabel Y hasil perhitungan r11= 0,9441> rtabel = 0,707, dengan demikian maka semua data yang dianalisis pada variabel Y ini adalah Reliabel. Selanjutnya nilai r11 tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa r11 = 0,9441 berada pada indeks korelasi antara 0,80 – 1,00 yang termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi.

Proses uji validitas dan reliabilitas tersebut dapat dilihat secara tabelaris pada lampiran skripsi ini.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah angket yang sebenarnya disebarkan kepada responden, selanjutnya dikumpulkan dan diolah kembali. Dalam melakukan prosedur pengolahan data, prosedur awalnya adalah sebagai berikut :

1) Memeriksa jumlah angket yang dikembalikan dan memeriksa jawabannya serta kebenaran pengisiannya.

2) Memberi kode/tanda sudah memeriksa lembar jawaban tersebut. 3) Memberi skor pada tiap lembar jawaban.

4) Mengontrol data dengan uji statistik.

(31)

Selain itu juga diperlukan uji-uji lainnya, untuk mengetahui keadaan penyebaran dataya sehingga dapat diketahui teknik analisis yang akan digunakan, yaitu sebagai berikut:

3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui jenis analisis yang akan digunakan,hal ini dapat terlihat dari sebaran data sampel yang diperoleh. Apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jika data sampel berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistik parametrik yaitu dengan perhitungan Product moment dari Pearson, jika data tidak berdistribusi normal dapat menggunakan perhitungan statistika Rank

Spearman.

Untuk itu sampel yang diperoleh harus diuji coba normalitasnya. Perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi ini menggunakan rumus chi-kuadrat dengan langkah – langkah sebagai berikut (Riduwan, 2009: 121): a. Mencari skor terbesar dan terkecil.

b. Menentukan rentang skor (R) yaitu data terbesar dikurangi data terkecil R = skor terbesar – Skor terkecil

c. Menentukan banyaknya kelas interval (BK) dengan rumus : BK = 1 + 3,3 log n , dimana n = banyaknya item

d. Menentukan panjang kelas interval (i) dengan rumus :

BK

(32)

g. Menentukan simpangan baku ( SD ) dengan rumus :

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara :

1) Menentukan batas kelas (K), yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor – skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

2) Mencari Z- score untuk batas kelas interval dengan rumus

 

SD x K Z  

3) Menghitung luas 0 – Z dari tabel kurve normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka – angka untuk batas kelas.

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka – angka 0 – Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n)

Tabel 3.5Format daftar frekuensi yang diharapkan

No. Batas Kelas Z Luas O – Z Luas tiap interval Fe fo

fo = Frekuensi dari hasil pengamatan fe = Frekuensi yang diharapkan

(33)

Jika χ2hitung ≥ χ2tabel , artinya distribusi data tidak normal Jika χ2hitung< χ2tabel , artinya distribusi data normal

3.6.2 Uji Kecenderungan

Perhitungan uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah – langkah kecenderungan sebagai berikut :

a. Menghitung rata – rata dan simpangan baku dari masing – masing variabel dan sub variabel (SD = 1/6*(Nilai Max – Nilai Min))

b. Menentukan skala skor mentah

X >̅+1,5.SD Kriteria :Sangat Baik

̅+0,5.SD< X ̅ + 1,5.SD Kriteria : Baik

̅-0,5.SD < X ̅ +0,5.SD Kriteria : cukup baik

̅-1,5.SD < X ̅ -0,5.SD Kriteria : Kurang Baik X ̅-1,5.SD Kriteria : Sangat Rendah

(Suprian, 2005 : 82) c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data

kecenderungan variabel dan sub variabel.

3.6.3 Uji Koefisien Korelasi

Pengujian koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat kuatnya hubungan antar variabel – variabel. Data yang ada berdistribusi normal maka untuk pengujian hipotesis menggunakan metode statistik parametris. Rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi product

moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut :

2 2 2 2

( )( )

( ) ( ) ( ) ( )

xy

n XY X Y r

n X X n Y Y

    

         

   

(34)

Sebagaipedoman kriteria penafsiran makna koefisien korelasi yang didapat dengan menggunakan teknik tolak ukur seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009: 257) sebagai berikut :

Tabel 3.6Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000

Sumber (Sugiyono, 2009 : 257) 3.6.4 Uji Linearitas Regresi

Pengujian linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan pengaruh, memprediksi besarnya arah pengaruh itu, serta meramalkan besarnya variabel dependen jika nilai variabel independen diketahui. Persamaan regresi yang diuji adalah model regresi linier sederhana dengan langkah – langkah sebagai berikut (Dharmawan, 2012: 58):

a. Mencari angka statistik : ΣX, ΣY, ΣX2, ΣY2, ΣXY, S dan x Menghitung rumus b Menghitung rumus a

(35)

b. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(a)) dengan rumus :

c. Mencari Jumlah Kuadrat Regresi (JKreg(b)) dengan rumus :

  

d. Mencari Jumlah Kuadrat Residu (JKres) dengan rumus : )

e. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi ((RJKreg(a)) dengan rumus: )

f. Mencari Rata-rata Jumlah kuadrat Regresi ((RJKreg(b)) dengan rumus: )

g. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres) dengan rumus :

2

h. Mencari Jumlah Kuadrat Error ( JKE) dengan rumus:

 

i. Mencari Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (JKTC) dengan rumus : E

RES

TC JK JK

JK  

j. Mencari Rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok (RJKTC) dengan rumus:

2

k. Mencari Rata–rata Jumlah Kuadrat Error (RJKE) dengan rumus :

(36)

l. Mencari nilai Fhitung dengan rumus :

E TC hitung

RJK RJK

F

m. Menentukan keputusan pengujian

Jika Fhitung≤ Ftabel artinya data berpola linear Jika Fhitung> Ftabel artinya data berpola tidak linear n. Mencari Ftabel dengan rumus :

Ftabel = F (1-ά)(dk.TC, dk E) =F (1- 0,05)(dk = k-2, dk = n-k )

Cara mencari= Ftabel = dk = k – 2 = sebagai angka pembilang = dk = n – k = sebagai angka penyebut 3.6.5 Uji Hipotesis antara variabel X dan Variabel Y

Untuk menguji diterima atau tidak diterimanya hipotesis, yang sekaligus merupakan tanda keberartian atau ketidakberartian hubungan diantara variabel-variabel dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1996:380) sebagai berikut :

Setelah diperoleh harga thitung, kemudian dibandingkan dengan harga ttabeldengan dk = (n-1) dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya, apabilathitung> ttabel maka Ho ditolak, artinya koefisien korelasi tersebut signifikan atausebaliknya.

Adapun hipotesis yang telah dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : “Tidak terdapat pengaruh yang signifikan daripersepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar terhadap pemahaman tugas dan fungsi guru.

(37)

3.6.6 Perhitungan Koefisien Determinasi

Menghitung besarnya persentase derajat pengaruh variabel X dan Y dengan jalan mencari koefisien determinasinya dengan rumus sebagai berikut :

(38)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan mengolah/menganalisis data yang ditemui dilapangan penulis sebagai peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan yang sekaligus jawaban dari rumusan-rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Adapun kesimpulan atau jawabannya adalah sebagai berikut:

a. Gambaran umum persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar yang mereka laksanakan di sekolah latihan mayoritas dalam menjawab soal-soal yang diajukan dilandasi oleh pengalaman. Sehingga hal ini tentu saja dapat menimbulkan persepsi yang berbeda antar individu.

Persepsi mahasiswa tentang proses belajar mengajar berada pada katagori cukup baik sehingga dapat dikatakan mahasiswa memiliki pemahaman atau pandangan yang cukup dalammengenai langkah-langkah, syarat dan faktor yang harus dipenuhi untuk dapat terjadinya proses belajar mengajar. Walaupun demikian masih diperlukan pengarahan agar dapat tercapainya pandangan dari sudut/sisi yang sama guna terciptanya kondisi pembelajaran yang baik dan kondusif guna meraih tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan atau diharapkan.

(39)

terhadap pemahaman tugas dan fungsi guru memiliki korelasi yang kuat, signifikan dan linear. Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa jika persepsi mahasiswa tentang proses belajar mengajar meningkat ke arah sangat baik maka secara otomatis pemahaman mahasiswa tentang fungsi dan tugas guru juga akan meningkat ke arah sangat baik.

5.2 Saran

Hasil penelitian yang menunujukan adanya hubungan atau pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa PPL tentang proses belajar mengajar dengan pemahamannya tentang tugas dan fungsi guru. Maka diperlukan adanya peningkatan atau perbaikan persepsi yang keliru pada mahasiswa PPL. Berikut beberapa saran atau masukan yang dapat penulis tuliskan:

a. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Program Pengalaman Lapangan khususnya mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Sipil diharapkan dapat lebih banyak membaca referensi tentang pendidikan atau pembelajaran yang begitu banyak diperpustakaan. Agar mampu mengaplikasikannya saat telah berada di sekolah latihan.

b. Bagi pihak-pihak terkait, jurusan atau pihak sekolah dapat memberikan arahan atau pembekalan selama beberapa hari sebelumnya, dan alangkah baiknya jika microteaching diadakan. c. Bagi peneliti-peneliti lain yang berminat untuk menkaji pada hal yang

sama, dapat mengambil persepsi PBM dari sudut lain. Hal ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar banyak sekali komponen yang terkait selain guru (mahasiswa PPL), seperti misalnya persepsi dari siswa.Selain itu juga masih banyak faktor lain yang mempengaruhi terjadinya proses belajar mengajar selain guru, diantaranya siswa, kurikulum, dan lingkungan.

(40)

selanjutnya. Mengingat bahwa persepsi merupakan dasar atau pondasi dari pola pikir individu dan sering kali setiap individu mempunyai persepsi yang berbeda pada suatu objek/peristiwa. Maka penelitian ini dapat terus diperbarui pada populasi yang berbeda, bahkan populasi yang lebih besar dari penelitian ini.

(41)

Adrian, metode mengajar berdasarkan tipologi belajar siswa. Jogjakarta: Artikel Universitas

Negeri Yogyakarta (UNY)

Ali, M. (1992). strategi penelitian pendidikan. Bandung: Angkasa

Ali, M. (2004). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta. Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan cet.12. Jakarta: Bumi Aksara. Armano, D. (2008). Perception Pyramid [online]. Tersedia:

http://darmano.typepad.com/logic_emotion/2008/10/perception-pyra.html [26 Januari 2013]

Astuti, Nur Aini D. (2011). Pelaksanaan Pembelajaran Batik Jumputan pada Mata

Pelajaran Seni Rupa/Seni Budaya Siswa Kelas VIIIB di SMP Negeri 1 Eromoko Wonogiri Tahun 2011/2012. JBPS FKIP Universitas Sebelas Maret

Departemen Agama RI. (2001). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Depag RI Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Depdiknas (2005). UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Fokusmedia.

Depdiknas (2003). UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung Fokusmedia.

Dharmawan, A. (2012). Pengaruh Sertifikasi Profesi terhadap Profesionalisme Guru dalam

Menjalankan Tugas. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK

UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Dick, Walter & Lou Carey. 1978. The Systematic Design of Instructional.USA Dikjendikti (2004). P2TK. Bandung Fokusmedia.

Dimyati, Mahmud. (1990). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : BPFE.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Direktorat Akademik. (2013). Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Kependidikan dan Tenaga Pendidik. UPI Bandung

Faisal, S. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

(42)

Ginanjar, Y. (2007). Persepsi Guru Mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah SMK Negeri 5

Bandung dalam Pengembangan Sekolah Periode 2006/2007. Skripsi Sarjana pada

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan Irwanto dkk. (1994).PsikologiUmum. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Izzawati, R. (2011). PengaruhPelaksanaan Program Latihan Profesi Terhadap Pemahaman

Tugas dan Tanggung Jawab Guru. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik

Sipil FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

TIM MKDP. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP UPI

Mukhtar, T W. (2007). STUDI KOMPARATIF PERSEPSI DAN MINAT SISWA SMP

TENTANG SMK (Studi di SMP Negeri 16 Bandung dan SMP Negeri 22 Bandung).

Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Pertiwi, Sri Pursanti F. (2007). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Guru PLP (Program

Latihan Profesi) Dengan Motivasi Belajar Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMK Negeri 5 Bandung. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik

Arsitektur FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Prawiradilaga, Dewi Salma. (2008). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana kerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta.

Rahmawati. (2007). PENGARUH PENGELOLAAN BELAJAR MENGAJAR MAHASISWA

PPL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 5 BANDUNG.Skripsi Sarjana pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI.

Bandung: Tidak diterbitkan

Riduwan (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung : Alfabeta.

Robbins, Stephen P. (1986). Prilaku Organisasi Konsep Kontroversi dan Aplikasi.Jakarta: PT. Prenhallindo

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: BinaAksara. Sudjana, N dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cetakan Pertama.

Bandung: Sinar Baru

(43)

April 2013]

Sugiyono.(2003). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara

Sukmadinata, N S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprian A.S. (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: FPTK UPI

Surakhmad. (1989). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito

Surakhmad. (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar-Dasar Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito

Surnama, A. (2007). Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Pelaksanaan Penugasan pada

Mata Kuliah Gambar Arsitektur Terhadap Hasil Belajar. Skripsi Sarjana pada Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI. Bandung: Tidak diterbitkan

Surya, Muhammad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Yayasan Bakti Winaya

Syaodih N dan R. Ibrahim. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Syaiful, BahriDjamarah, danZain Aswan. (2010).StrategiBelajarMengajar. Jakarta:RinekaCipta

Thoha, M. (1986). Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: CV Rajawali

Triturani, Dwi Purtianti. (2007). Hubungan Persepsi Tentang Pernikahan Dengan

KesiapanMental Usia Menikah. Skripsi pada PPB FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Kurikulum. Bandung: UPI Press

Universitas Pendidikan Indonesia. (2009). Pedoman Akademik. Bandung: UPI Press

Usman, Uzer. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(44)

Gambar

Tabel Nilai Distribusi t Tabel Nilai r Tabel Nilai Chi Kuadrat (Product Moment χ2)
Tabel 3.1 Daftar Peserta PPL Semester Genap 2012/2013
Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel
Gambar 3.2ParadigmaPenelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan proses pelelangan dilingkungan Pokja ULP Barang/Jasa Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Sumber Tahun Anggaran 2016 , Pekerjaan : Pembangunan Masjid

 Bersama dengan siswa membuat kesimpulan mengenai jenis jenis teknologi yang terkait dengan kelainan pada sistem gerak.  Memberikan evaluasi dalam bentuk

Universitas

Pengalaman Ibu dalam Merawat Anak Penderita Kanker di Yayasan Onkologi Anak Medan

Weeding. Perawatan dan penyiangan bahan pustaka : Pengembangan koleksi modul 9. A.L.A Glosary of Library Terms. Chicago :American Library Association. University William

Mendeskripsikan Hubungan Antar Makna dalam Bentuk Struktur Polisemi (tagi-kouzou no hyouji)

Q: Menurut teori CREW dikatakan penyiangan yang baik seharusnya dilakukan tanpa melihat jangka waktu tetapi berdasarkan masa kegunaan buku mengapa perpustakaan USU tidak

Penulisan penelitian ilmiah ini berisikan tentang pembuatan aplikasi laporan keuangan pendapatan penjualan dengan menggunakan Microsoft Visual FoxPro 9.0 yang berisi tentang