• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengabdian Masyarakat Di Desa Telaga Bidadari Pada Masa Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengabdian Masyarakat Di Desa Telaga Bidadari Pada Masa Pandemi Covid-19"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

Pengabdian Masyarakat Di Desa Telaga Bidadari Pada Masa Pandemi Covid-19

Penulis:

Mutmainnah, Bayu Putera Perdana Dina Ahsana Fatmawati Muhammad Iqbal Anwari Muhammad Yasin

Muliana Risma Yani Uswatun Hasanah Zainul Hadi

Penerbit

(2)

ISBN: 978-623-98406-4-8 (PDF)

Penulis:

Mutmainnah,, Bayu Putera Perdana, Dina Ahsana, Fatmawati, Muhammad Iqbal Anwari, Muhammad Yasin, Muliana, Risma Yani, Uswatun Hasanah, Zainul Hadi

Layout:

Sri Wahyudah

Penerbit:

Muhammadiyah Banjarmasin University Press Ruang LP2M Gedung Ahmad Azhar Basyir Lantai 2 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Jl. Gubernur Syarkawi, Lingkar Utara, Kec. Handil Bakti Kab. Barito Kuala – Kalimantan Selatan, Indonesia

Press: book.mbunivpress.or.id Website: mbunivpress.or.id

email: mbuniversitypress@gmail.com

Hak cipta © 2021 pada penulis dan penerbit, dilindungi undang-undang

(3)

Puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada seluruh umat, sehingga kelompok 21 dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata Mandiri yang dilaksanakan di Desa Telaga Bidadari, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Kuliah Kerja Nyata Mandiri yang dilaksanakan di Desa Telaga Bidadari ini dapat terlaksana atas bantuan seluruh pihak yang sudah membantu untuk berlangsungnya semua program kerja kelompok atau individu. Ucapan terima kasih disampaikan oleh kelompok 21, yaitu :

1. Prof. Dr H. Ahmad Khairuddin, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

2. Seluruh Panitia Kuliah Kerja Nyata Mandiri Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

3. Seluruh perangkat Desa Telaga Bidadari yang telah memberikan izin untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mandiri.

4. Orang itu dari Dina Ahsana yang telah menyediakan tempat selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mandiri berlangsung.

Penyusunan laporan ini disadari masih banyak adanya kekurang sehingga dengan begitu kami dari Kelompok 21 memohon maaf apabila ada hal yang kurang. Kesadaran adanya kekurangan ini maka dari itu kami selaku Kelompok 21 Desa Telaga Bidadari meminta kritik dan saran untuk memperbaiki kekurangan yang ada di dalam laporan ini.

Laporan yang sudah disusun ini diharapka memberi manfaat untuk semua orang yang terlibat dan semoga apa yang sudah

(4)

Banjarmasin, 17 Februari 2021 Tim Penulis

(5)

Prakata _________________________________________________ i Daftar Isi ______________________________________________ iii Gambaran Wilayah ________________________________________ 1 Desa Telaga Bidadari ____________________________________ 1 Desa Karangan Putih ____________________________________ 5 Analisis Potensi Masalah ___________________________________ 9 Desa Telaga Bidadari ____________________________________ 9 Desa Karangan Putih ___________________________________ 10 Masalah yang Diangkat ___________________________________ 13

Rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat di masa pandemi _________________________________ 13 Minimnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya

pemanfaatan TOGA ____________________________________ 14 Penurunan kualitas Pendidikan, ekonomi dan kesadaran pola hidup sehat dikarenakan efek pandemi ____________________ 15 Kegiatan yang Dilakukan __________________________________ 17 Observasi dan Perizinan ________________________________ 17 Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan ________________________ 19 Hasil Program Kerja ____________________________________ 44 Hasil Kegiatan __________________________________________ 67

(6)
(7)

Gambaran Wilayah

Desa Telaga Bidadari merupakann salah satu Desa yang berada di kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan status hukumnya adalah desa dan dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Hairuddin dan dipilih langsung oleh penduduk.

Desa Telaga Bidadari

Desa Telaga Bidadari merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan status hukumnya adalah desa dan dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Hairuddin dan dipilih langsung oleh penduduk.

Jumlah penduduk Desa Telaga Bidadari bardasarkan hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2015 adalah 1.774 yang terdiri dari 888 laki-laki dan 886 perempuan dengan 593 KK, yang dirinci menurut mata pencaharian terlihat sebagi besar adalah wiraswasta.

Ketersediaan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan dalam suatu wilayah sangatlah diperlukan terutama untuk daerah yang jauh dari pusat kota, di Desa Telaga Bidadari ada petugas kesehatan yang berada di desa. Untuk membantu warga masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan di Desa Telaga Bidadari tersedia sarana kesehatan yaitu Puskesdes. Sedangkan petugas kesehatan

(8)

yang ada Desa Telaga Bidadari adalah 1 Bidan Desa, 1 Petugas Kesehatan.

Untuk Pendidikan Desa Telaga Bidadari terdapat 1 buah PAUD, 1 buah TK, 1 buah SD, sehingga anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi harus pergi ke desa lain atau ke kabupaten

Gambar 1. Peta Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Batas Administrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Administrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan berbatsan langsung dengan beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Provisi Kalimantan Selatan, antara lain :

(9)

Table 1. Perbatasan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Letak Perbatasan

Sebelah Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara.

Sebelah Selatan Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar.

Sebelah Barat Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin.

Sebelah Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki 11 Kecamatan antara lain : 1. Kecamatan Angkinang

2. Kecamatan Daha Barat 3. Kecamatan Daha Selatan 4. Kecamatan Daha Utara 5. Kecamatan Kelumpang 6. Kecamatan Kandangan 7. Kecamatan Loksado 8. Kecamatan Padang Batung 9. Kecamatan Simpur

10. Kecamatan Sungai Raya 11. Kecamatan Telaga Langsat

Gambaran Umum Desa Telaga Bidadari

Desa Telaga Bidadari merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Desa Telaga Bidadari memiliki 7 Rt dan memiliki potensi dalam sektor ekonomi yaitu industri kecil dan menangah. Desa Telaga Bidadari memiliki jumlah penduduk 1.774 yang terdiri dari 888 laki-laki dan 886 perempuan dengan 593 KK. Batas Administrasi yang dimiliki Desa Telaga Bidadari, antara lain :

(10)

Table 2. Perbatasan Desa Telaga Bidadari.

Letak Perbatasan

Sebelah Utara Desa Amawang Kanan dan Hamalau Sebelah Timur Desa Karasikan dan Hamalau Sebelah Selatan Desa Sarang Halang Sebelah Barat Desa Kapuh

Desa Telaga Bidadari memiliki 7 RT antara lain : 1. RT 1

2. RT 2

3. RT 3

4. RT 4

5. RT 5

6. RT 6

7. RT 7

(11)

Gambar 2. Peta Desa Telaga Bidadari.

Desa Karangan Putih

Batas Administrasi Kabupaten Tapin

Administrasi Kabupaten Tapin berbatasan langsung dengan beberapa Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Kalimantan Selatan, antara lain :

(12)

Table 3. Perbatasan Kabupaten Tapin.

Letak Perbatasan

Sebelah Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Sebelah Timur Kabupaten Banjar

Sebelah Selatan Kabupaten Banjar Sebelah Barat Kabupaten Barito Kuala

Saat ini Tapin terdiri atas 12 kecamatan, antara lain:

1. Candi Laras Utara 2. Candi Laras Selatan 3. Bakarangan

4. Lokpaikat 5. Piani 6. Tapin Utara 7. Tapin Tengah 8. Tapin Selatan 9. Bungur

10. Salam Babaris 11. Binuang 12. Hatungun

(13)

Gambar 3. Peta Kabupaten Tapin.

Gambaran Umum Desa Karangan

Desa Karangan Putih merupakan satu diantara desa yang ada di kecamatan Binuang, Tapin. Desa Karangan Putih memiliki 13 RT dan 5 RW. Berdasarkan data statistik Kelurahan Karang Putih, jumlah penduduknya 3.438 jiwa. Itu terdiri dari Laki-laki 1.728 jiwa dan Perempuan 1.710 jiwa. Jumlah kepala keluarga 1.048 kepala keluarga.

Potensi dan mata pencarian warga di desa Karangan Putih, mayoritas di sektor swasta dan petani perkebunan karet. Batas administrasi yang dimiliki desa Karangan Putih, antara lain :

Desa Karangan Putih memiliki 13 RT dan 5 RW, antara lain :

1. RT 1

2. RT 2

3. RT 3

(14)

4. RT 4 5. RT 5 6. RT 6 7. RT 7 8. RT 8 9. RT 9 10. RT 10 11. RT 11 12. RT 12 13. RT 13

1. RW 1

2. RW 2

3. RW 3

4. RW 4

5. RW 5

(15)

Analisis Potensi Masalah

Desa Telaga Bidadari yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan, walaupun memiliki ciri khas tersendiri terutama UMKM nya. Namun dikarenakan pandemik ini terdapat beberapa masalah yang muncul. Sehingga kami melakukan perencanaan program kerja berdasarkan analisis potensi masalah yang muncul di desa tersebut berupa.

Desa Telaga Bidadari

Desa telaga bidadari memiliki banyak potensi terutama terkait industri dan perekonomianya. Semenjak pandemi melanda beberapa sektor tidak hanya perekonomia tetapi juga kesehatan dan Pendidikan menjadi semakin terpuruk. Di bidang Pendidikan banyak guru mengeluhkan sulitnya cara mengajar dikala pandemi ini dikarenakan minimnya pengajaran tatap muka dan kebanyak hanya bisa memberikan soal sebagai pekerjaan rumah. Belum lagi kepedulian masyarakat yang semakin menurun terhadap protokol kesehatan karena jenuh dan masyarakat masih mengangap remeh terkait infeksi virus corona ini. keadaan tersebut hanya akan memperpanjang waktu lama penyebaran infeksi virus dan akhirnya berdampak pada kegiatan serta ekonomi yang semakin menurun. Pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dengan edukasi serta sosialisasi hidup sehat

(16)

dapat meningkatkan kulitas pendidikan, ekonomi dan kesehatan masyarakat melalui bahan atau alat yang sederhana.

Rumusan masalah:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat di masa pandemi.

2. Penurunan kualitas Pendidikan, ekonomi dan kesadaran pola hidup sehat dikarenakan efek pandemi.

3. Minimnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemanfaatan TOGA.

4. Banyak titik-titik potensi khas desa telaga bidadari yang masih belum terpublikasi.

Desa Karangan Putih

Desa Karangan Putih memiliki banyak potensi yang dapat dianalisis untuk melakukan program kerja sebagai bentuk pengabdian diri kepada masyarakat. Namun, yang paling memprihatinkan dari desa Karangan Putih adalah kurangnya kesadaran anak-anak dan orangtua akan pentingnya pendidikan. Maka, potensi yang dimiliki Desa Karangan Putih adalah bimbingan belajar. Sebab, teridentifikasi terhadap kurangnya minat siswa untuk belajar secara daring.

Munculnya pandemi global, yaitu virus corona atau yang disebut dengan covid-19 memberikan dampak yang luar biasa terhadap aktivitas kehidupan masyarakat di dunia.

Indonesia salah satu negara yang ikut menjadi dampak dari penyebaran covid-19, sehingga menunutut perubahan dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari di berbagai bidang. Sistem penyebaran covid-19 yang begitu luar biasa dahsyatnya menuntut semua elemen untuk melakukan 3 upaya pencegahan atau memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang lebih besar. Salah satu yang

(17)

dilakukan adalah sebagai mana instruksi pemerintah untuk menerapkan social distancing dan physical distancing. Hal ini tentunya berdampak bagi pelaksanaan sistem pembelajaran yang berubah dari tatap muka menjadi sistem pembelajaran daring (online).

Dari analisis potensi masalah yang harus diperbaiki, penting agar dilaksanakannya kegiatan bimbingan belajar tanpa mengganggu aktivitas belajar online dari Guru di Sekolah.

(18)
(19)

Masalah yang Diangkat

Masalah yang diangkat berdasarkan potensi masalah diatas terdapat beberapa permasalahan yang besar di masyarakat Desa Telaga Bidadari dan Desa Karangan Putih dari permasalahan tersebut kami merincikan permasalahan itu sebagai berikut.

Rendahnya kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat di masa pandemi

Karena sudah terlalu jenuh dengan keadaan sekarang, banyak orang-orang yang mehiraukan untuk melakukan atau menerapkan protocol kesehatan di setiap kegiatan atau aktivitas mereka sehari- hari sehingga sangat berpeluang untuk terpapar virus covid-19 atau tertular virus covid-19 yang sekarang sudah tersebar keseluruh dunia.

Jadi dengan ketidakpedulian masyarakat saat ini yang hampir tidak ada lagi yang menggunakan masker, menggunakan handsanitizer serta mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Maka harus ada sosialisasi ulang untuk memberikan pengarahan bahwa pentingnya menggunakan masker, pentingnya menggunakan handsanitizer serta mencuci tangan pakai sabun.

(20)

Minimnya pengetahuan masyarakat terkait pentingnya pemanfaatan TOGA

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa tanaman itu bisa menjadi obat bagi keluarga, tanaman-tanaman yang ada disekitar kita sebenarnya memiliki banyak manfaat akan tetapi tidak banyak yang mengetahui fungsi dan kegunaan untuk memanfaatkan tanaman yang ada disekitar rumah. Oleh karena itu kelompok 21 KKN-M memberikan edukasi tentang pengetahuan bahwa tanaman yang ada disekitar kita bisa menjadi tanaman obat keluarga. Tidak hanya memberikan pengetahuan tentang tanaman obat keluarga, kelompok 21 KKN-M juga melakukan cara pembuatan serta memberikan kenang-kenangan berupa tanaman obat keluarga untuk perangkat desa yang ditanam di halam desa.

Penggunaan obat tradisional seperti TOGA memiliki kelebihan yaitu lebih aman dibandingkan obat sintetik konventional, efek samping yang ditimbulkan lebih rendah dikarenakan senyawa- senyawa yang terkandung didalamnya saling bersinergis untuk meminimalkan efek yang tidak diinginkan, cara memperoleh tumbuhan obat tersebut juga cukup gampang dan cara budidayanya juga mudah, murah dan cara pengolahanya dapat dilakukan oleh semua orang (Aseptianova, 2019).

Manfaat lain dari penanaman toga yaitu: (Fitriatien dkk., 2017;

Suaibatul Aslamiah, Ise Afitah and Mariaty, 2017)

a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Tanaman obat keluarga dapat dijadikan sarana untuk mempebaiki status gizi dan kesehatan tubuh masyarakat.

b. Pelestarian tanaman obat alam

Dalam pembuatan TOGA harus diikuti dengan upaya

penanaman kembali agar tidak punah dan tetap terjaga

kelestariannya.

(21)

c. Sarana peningkatan ekonomi

Pemanfaatan TOGA tidak hanya untuk mengobati penyakit tapi bisa menjadi sumber penghasilan dengan pembuatan yang lebih terstandar. Dengan adanya penggunaan obat tradisional juga akan menghemat biaya kehidupan karena pengobatan tradisional selain bahannya dapat diperoleh dengan mudah di alam, pengobatan ini lebih murah, aman dan tidak memiliki efek samping yang besar seperti obat-obatan modern.

Penurunan kualitas Pendidikan, ekonomi dan kesadaran pola hidup sehat dikarenakan efek pandemi

Menjaga kebersihan dimasa pandemi seperti ini sangat penting sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus covid-19, maka dari itu untuk mencegah penyebaran covid-19 serta menjaga agar tetap bersih kelompok 21 KKN-M melakukan kegiatan kerja bakti membersihkan sarana peribadatan sebagai bentuk upaya pencegahan covid-19. Alasan dilakukannya kerja bakti di tempat ibadah dikarenakan tempat ibadah adalah pusat berkumpulnya orang banyak sehingga harus dijaga kebersihan dan kenyamanannya dalam beribadah. Dan juga tempat ibadah merupakan tempat datang dan pergi untuk beribadah dan dari orang-orang yang silih berganti datang tidak ada yang tau apakah ada virus diantaranya, oleh sebab itu harus dibersihkan secara rutin demi menjaga kebersihan tempat serta kenyamanan untuk beribadah serta sebagai upaya pencegahan virus COVID-19.

(22)
(23)

Kegiatan yang Dilakukan

Kegiatan yang dilakukan di desa telaga bidadari merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebiasaan pada masa pandemi serta meningkatkan produktivitas Masyarakat.

Observasi dan Perizinan

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin merupakan satu diantara perguruan tinggi yang melaksanakan KKN-M yang mana dilaksanakan pada tanggal 04 Januari 2021 sampai 17 Februari 2021.

KKN-M diwujudkan dengan cara melakukan penguatan atas kesadaran dan kepedulian terhadap wabah covid-19 ataupun dapat diwujudkan dengan produktivitas keilmuan yang dilakukan mahasiswa baik berupa penulisan buku, karya tulis, opini atau berupa bentuk konten yang bertemakan moderasi beragama, penanggulangan covid-19 dan pentingnya protokol kesehatan, relasi kesehatan dan agama, pendidikan, edukasi dan pendampingan sosial ekonomi.

Pertama KKN-M kelompok 21 melakukan observasi/identifikasi ke Desa Telaga Bidadari untuk melihat permasalahan yang ada di sana, lalu meminta izin kepada Kepala desa untuk melakukan KKN mandiri di Desa Telaga Bidadari dan meminta izin ke SD Anjiran untuk melakukan kegiatan sosialisasi kepada murid dan guru di SD tersebut.

(24)

proposal pada tanggal 12 januari 2021. Melakukan Kegiatan program kerja kelompok yaitu pembuatan toga, pembagian masker kain dan pembagian masker dan handsanitizer dan beberapa program kerja individu.

Gambar 4. Silaturahmi dan Perizinan Kepada Kepala Desa Telaga Bidadari.

Pelaksanaan Program Kerja Kelompok di lakukan pada tanggal 1 Februari 2021- 4 Februari 2021, pada tanggal 1 Februari melakukan pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat terutama kebeberapa tempat produksi didesa Telaga Bidadari.

Hari selanjutnya melakukan persiapan pembuatan toga dari pembelian pipa dan penyiapan tanaman yang ingin ditanam dan melakukan persiapan pelubangan pipa dan pembuatan tanah kedalam pipa untuk menanam toga, sebelumnya meminta izin terlebih dahulu kepada kepala desa untuk lahan yang ingin diberikan toga. Pada hari ketiga membagikan sabun cuci tangan ketempat ibadah yaitu

(25)

langgar/musholla dan sekalian survei langgar/musholla yang ingin dilakukan kerjabakti pada hari berikutnya.

Kegiatan Yang Telah Dilaksanakan

Program Kerja di mulai pada tanggal 18 Januari 2021- 28 Januari 2021. Adapun Program yang telah dilaksanakan terdiri dari:

1. Pembuatan Peta Tata Guna Lahan Desa Telaga Bidadari oleh Bayu Putera Perdana.

Peta tata guna lahan adalah merupakan bentuk penjabaran tentang pengunaan lahan pada suatu kawasan. Penggunaan lahan adalah hasil akhir dari setiap bentuk kegiatan manusia terhadap lahan dipermukaan bumi yang bersifat dinamis dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup (Kusumaningrat et al., 2017).

”Pembuatan peta tata guna lahan Desa Telaga Bidadari”. Pada tanggal 18 Januari 2021 tujuan dari program kerja ini adalah untuk

melihat potensi Desa Telaga Bidadari secara spasial sehingga memudahkan perangkat desa dan masyarakat sekitar untuk mengetahui fungsi kawasan melalui peta yang sudah dikerjakan.

(26)

Gambar 5. Penyerahan Peta Tata Guna Lahan Desa Telaga Bidadari.

2. Pembuatan Peta Batas Desa dan Struktur Ruang Desa Telaga Bidadari oleh Zainul Hadi.

Lalu pada hari yang sama juga dilaksanakan Program kerja individu “Pembuatan Peta Batas Desa dan Struktur Ruang desa Telaga Bidadari” Sebelum melakukan pembuatan peta di aplikasi Arcgis harus melakukan survey identifikasi untuk melihat keadaan eksisting yang mana itu dilakukan pada tanggal 18 Januari 2021 yang mana survey identifikasi keadaan eksisting itu guna untuk mendata batas administrasi atau batas desa Telaga Bidadari dengan melakukan penitikan kordinat menggunakan GPS Essential, untuk survey pembuatan peta struktur ruang dilakukan dihari yang sama yang mana bahan yang disurvey dibagi menjadi 2 bagian yaitu; sarana dan prasarana. Setelah survey identifikasi keadaan eksisting data-data yang dapatkan dari titik kordinat batas desa, sarana dan prasarana akan direkap dan dimasukan kedalam aplikasi Arcgis untuk melakukan pembuatan peta.

(27)

Gambar 6. Penyerahan Peta Batas Desa dan Struktur Ruang desa Telaga Bidadari

3. Pemetaan titik lokasi UMKM di Desa Telaga Bidadari oleh Bayu Putera Perdana.

UMKM sangat dibutuhkan dalam perkembangan ekonomi suatu daerah atau desa. Perkembangan UMKM sangat menjanjikan potensi ekonomi yang baru karena menyerap tenaga kerja yang banyak dan jumlah investasi yang kecil. UMKM ini memiliki fleksibelitas menyesuaikan dan menjawab kondisi pasar yang berubah (Susila, 2013).

Selanjutnya melakukan “Pemetaan titik lokasi UMKM di Desa Telaga Bidadari” ini adalah salah satu cara untuk mengetahui potensi disektor ekonomi dengan cara memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu aplikasi ArcGis untuk melaksanakan kegiatan ini.

(28)

Gambar 7. Penyerahan Peta Pemetaan titik lokasi UMKM di Desa Telaga Bidadari

4. Pembagian Stiker Tentang Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar oleh Bayu Putera Perdana.

Masa pandemi ini masih berlanjut dan tidak tahu kapan akhirnya. Cara ampuh untuk mengurangi persebaran virus covid-19 ini salah satunya adalah dengan mencuci tangan yang baik dan benar akan tetapi permasalahan yang sedang dihadapi ini adalah masyarakat mulai bosan untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

Melihat kondisi sekarang yang sudah ada ini mengharuskan adanya pembiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan fisik salah satunya dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir kebiasaan ini menjadi tanggung jawab bersama dimanapun berada (Suprapto et al., 2020)

(29)

Keesokan harinya pada tanggal 19 Januari 2021 Melakukan kegiatan “pembagian stiker tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar”. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kembali langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Permasalahan yang ada sekarang adalah masyarakat mulai bosan untuk mencuci tangan yang baik dan benar karena tidak terbiasa untuk mencuci tangan yang baik dan benar. Program kerja disini bertujuan untuk mengingatkan kembali cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

Gambar 8. Pembagian Stiker Tentang Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

Program kerja disini bertujuan untuk mengingatkan kembali cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

Setelah itu melakukan “Pembagian stiker tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar”. Kegiatan yang dilakukan adalah untuk mengingatkan kembali langkah mencuci tangan yang baik dan benar.

Permasalahan yang ada sekarang adalah masyarakat mulai bosan untuk mencuci tangan yang baik dan benar karena tidak terbiasa untuk mencuci tangan yang baik dan benar.

Program kerja di sini bertujuan untuk mengingakan kembali cara untuk mencuci tangan yang baik dan benar. Terakhir dilakukan kegiatan Program Kerja Individu Edukasi Peluang Bisnis dimasa Pandemi Covid-19 pada tanggal 12 Februari 2021. Kegiatan dimulai

(30)

dengan survey ke lapangan melihat kondisi di Desa Telaga Bidadari, dan dari hasil kegiatan tersebut didapatkannya permasalahan terkait dibidang ekonomi ini, dan dari sini lah terciptanya proker individu edukasi terkait peluang bisnis dimasa pandemi Covid-19 ini, dan setelah itu dirancang lah rancangan terkait bagaimana proses pelaksanaan terkait edukasi ini dan hasil dari rancangan itu adalah dengan menerapkan sosial media/media online lewat youtube dimana masyarakat bisa langsung menonton dimana saja tanpa harus mengumpulkan orang banyak mengingat kondisi sekarang dimasa pandemi Covid-19.

5. Bimbingan Belajar oleh Uswatun Hasanah

Selanjutnya pada tanggal 20 Januari 2021 melakukan kegiatan

“Bimbingan Belajar” Kegiatan yang dilakukan adalah bimbingan belajar. Saat pandemi covid-19 melumpuhkan kegiatan kegiatan yang sangat penting di lingkungan masyarakat, terutama pada pendidikan.

Proses pembelajaran di sekolah mengharuskan dilakukan secara online. Proses pembelajaran secara online memiliki kelebihan dan kekurangan, yang mana kekurangannya adalah dari proses pembelajaran yang kurang tersampaikan dengan baik. Maka dari itu, diadakan bimbingan belajar di rumah guna memberikan pengetahuan dan pembelajaran tambahan. Menurut Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Juntika (2005 : 370) Bimbingan belajar sebagai salah satu usaha untuk membantu permasalahan siswa dalam hal belajar dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar siswa terhindar dari kesulitan belajar. Para pembimbing membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu siswa agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/ pendidikan. Dalam bimbingan belajar, para pembimbing berupaya memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan akademik yang

(31)

diharapkan. Hal ini menunjukkan betapa penting peranan pembimbing sekolah dalam usaha membimbing belajar siswa untuk mengetahui permasalahan dan penyebab terjadinya masalah sampai pada bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Gambar 9. Bimbingan Belajar di Rumah

6. Edukasi dan Pelatihan Terkait Desinfektan Serta Antiseptik Alami Daun Sirih oleh Dina Ahsana.

Desinfektan merupakan zat yang digunakan untuk mengkontrol, mencegah atau menghancurkan mikroorganisme berbahaya pada benda mati dan permukaan benda. Desinfektan umumnya mengandung zat aktif (HOCl, OCl-, NaOCl dan NH2Cl).

Senyawa kimia yang terdapat dalam pemutih umumnya mengandung klorin seperti Natrium hipoklorit (NaOCl). NaOCl merupakan salah satu senyawa yang terbukti efektif membunuh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur lebih tinggi dibandingakan etanol 70% (Said, 2018)

(32)

Antiseptik cairan umumnya digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur) pada jaringan hidup seperti kulit dan mukosa. Kebanyakan antiseptik mengandung senyawa kimia sintetik (Kusuma, Pinatih and Hendrayana, 2019). Kandungan kimia dalam antiseptik tidak jarang menimbulkan iritasi pada pengguna, oleh sebab itu perlu dibuatnya antiseptik yang bersumber dari bahan alami. Selain bahan alami ramah lingkungan juga mudah ditemukan dan dapat meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan dengan takaran dan perlakuan yang tepat.

Pada tanggal 24 Januari 2021 lanjut melakukan program kerja individu “Edukasi dan pelatihan terkait desinfektan serta antiseptik alami daun sirih” satu hari sebelum kegiatan dilakukan kunjungan ke beberapa tempat produksi, salah satu yang menjadi perhatian utama dan target kegiatan ini yaitu tempat produksi makanan ringan “Aneka Cemilan Helma Helmi”. Tempat produksi tersebut memiliki jumlah karyawan yang lumayan banyak dari tempat produksi lain, sehari nya bisa sekitar 20 orang yang bekerja dibagian produksi dan packaging dengan pembagian shif yang teratur. Tepat hari itu juga dilakukan pertemuan terhadap pemilik tempat produksi dan melakukan permintaan izin terkait kegiatan yang akan dilakukan tanggal 25 januari 2021 serta rinician acaranya. Beliau terlihat sangat antusias dan senang dengan adanya kegiatan positif ini, dikarenakan memang banyak karyawan produksi yang minim kesadaranya akan menjaga kebersihan serta menerapkan protocol kesehatan.

(33)

Gambar 10. Proses Edukasi dan Pelatiahan Cara Pembuatan Desinfektan Serta Antiseptik Alami Daun Sirih

Tepat dihari senin tertanggal 25 januari 2021 dilakukan kegiatan KKN ini. Alat serta bahan dan selebaran yang telah dipersiapkan awal pagi. Hanya sekitar 5 menit menuju ke lokasi tesebut dari rumah saya menggunakan motor. Ketika datang ditempat tersebut, pemilik tempat produksi menyambut hangat dan mempersiapkan keperluan agar kegiatan berjalan dengan lancar.

Kegiatan dimulai dengan perkenalan identitas diri. Kemudian tiap orang akan diminta menjawab soal terkait desinfektan dan antiseptik (Pre-Test) sebagai evaluasi pengetahuan awal. Soal yang diberikan terdiri dari 5 butir pilihan ganda. Soal ini kemudian digunakan kembali disaat sesi terakhir (Post-Test) sebagai evaluasi akhir setelah diberikan edukasi dan pelatihan terkait desinfektan serta antiseptik alami juga pembuatannya.

(34)

Gambar 11. Edukasi Terkait Desinfektan Serta Antiseptik.

Awal kegiatan dilakukan proses persiapan leaflate terkait penjelasan desinfektan dan antiseptik yang akan dijelaskan. Kemudian dilakukan edukasi terkait desinfektan dan antiseptik yang terbagi menjadi dua sesi masing-masing ±15-20 menit yaitu di ruang produksi serta diruang packaging. Setelah itu diberikan pelatihan kepada responden terkait cara pembuatan desinfektan dan antiseptik alami daun sirih.

Cara pembuatan Antiseptik Alami Daun Sirih: (Effendi dkk., 2020) 1. Mencuci daun sirih yang baru dipetik hingga bersih.

2. Keringkan daun sirih dengan cara diangin- anginkan.

3. Timbang dan potong kecil-kecil daun sirih (50 g sekitar 12-13 lembar)

4. Rendam potongan daun sirih dengan air panas (100 ml untuk 50 g daun sirih).

(35)

5. Steam rendaman daun sirih tersebut selama kurang lebih 15-30 menit.

6. Angkat dan saring rebusan daun sirih.

7. Diamkan air rebusan daun sirih hingga dingin.

8. Setelah dingin, tambahkan air perasan jeruk nipis untuk mengurangi oksidasi yang terjadi pada air rebusan daun sirih tersebut.

9. Tuangkan campuran tersebut ke dalam botol spray dan beri label

Cara membuat desinfektan dengan air daun sirih: (Kementerian Kesehatan RI, 2020; Nurhafnita, Bulotio dan Umela, 2020)

1. Siapkan alat dan bahan. Kemudian ambil 5 tutup botol kecil cairan pembersih lantai proclin atau sebanyak 30 ml.

2. Masukkan kedalam botol semprot dan encerkan dengan 940 ml air ledeng.

3. Tambahkan bahan pewangi alami, seperti air hasil rebusan sirih sebanyak 30 ml untuk menetralkan bau dan buat kedalam botol semprot 1L.

4. Beri label dan siap disemprotkan ke permukaan benda-benda mati.

Setelah itu dibuat sesi tanya jawab, respon warga sangatlah antusias dengan banyaknya pertanyaan terkait cara pembuatan.

Diakhir acara diberikan pertanyaan post-test dan pemberian kenang- kenangan berupa desinfektan dan antiseptik alami daun sirih yang telah dibuat terlebih dahulu. Ditutup dengan sambutan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan.

(36)

Gambar 12. Pemberian Desinfektan dan Antiseptik Sebagai Kenang- Kenangan.

7. Penyuluhan Tentang Cara Cuci Tangan dan Cara Pakai Masker yang Benar oleh Risma Yani

Perilaku hidup sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat (Umaroh, dkk 2016).

Salah satu bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat adalah mencuci tangan memakai sabun sebelum dan sesudah melakukan suatu kegiatan. Dengan mencuci tangan memakai sabun baik sebelum makan ataupun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel di tangan (Andriansyah, dkk 2013). Agar efektif, WHO (2019) telah menetapkan langkah-langkah cuci tangan pakai sabun sebagai berikut: membasahi kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun secukupnya, menggosokkan kedua telapak tangan dan punggung tangan, menggosok sela-sela jari kedua tangan, menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan di

(37)

rapatkan sambil di gosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya, menggosok ibu jari secara berputardalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya, menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya, basuh dengan air, dan mengeringkan tangan (WHO, 2009).

Di hari yang sama pada tanggal 25 Januari 2021 melakukan observasi dan meminta izin kepada Kepala Sekolah SD Anjiran untuk melakukan “Penyuluhan tentang cara cuci tangan dan cara pakai masker yang benar”.

Gambar 13. Sosialisasi Kepada Siswa Kelas 6 SD Tentang Cara Cuci Tangan dan Cara Pakai Masker Yang Benar

Kegiatan ini akan dilakukan pada tanggal 27 januari 2021.

Setelah meminta izin Kepada Kepala Sekolah dan para guru.

Penyuluhan ini dilakukan agar siswa/siswi bisa mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan menggunakan masker untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk memberikan informasi kepada para siswa/siswi SD Anjiran bahwa ada tata cara cuci tangan dan

(38)

penggunaan masker yang benar pertama para guru memberitahukan kepada siswa/siswi untuk berkumpul pada tanggal 27 januari 2021 untuk mengikuti penyuluhan, setelah itu melakukan penyuluhan dan membagikan masker.

Gambar 14. Penjelasan Terkait Cara Cuci Tangan dan Cara Pakai Masker Yang Benar

8. Penyuluhan Etika Batuk Dan Bersin Yang Benar oleh Fatmawati

Setelah melakukan penyuluhan memanggil salah satu siswa/siswi untuk mempraktikkan cara mencuci tangan dan menggunakan masker. Di hari yang sama juga di lakukan “Penyuluhan Etika Batuk Dan Bersin Yang Benar” di mana yang pertama dilakukan observasi ke sekolah SD Anjiran di Desa Telaga Bidadari pada tanggal 25 Januari 2021 dengan melakukan perizinan kepada kepala sekolah SD Anjiran untuk melakukan Edukasi kepada siswa-siswi kelas VI tentang Etika Batuk dan Bersin yang benar.

Pada tanggal 27 Januari 2021 dilakukanlah edukasi kepada siswa-siswi kelas VI tentang etika batuk dan bersin yang benar dengan membagikan leaflet serta menjelaskan pentingnya etika batuk dan

(39)

bersin yang benar. Selain 3M yaitu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan juga menjaga jarak, siswa-siswi dan masyarakat juga perlu menerapkan etika saat bersin atau batuk yang benar juga perlu dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Menindaklanjuti hal tersebut maka World Health Organization (WHO) menerapkan etika batuk dan bersin sebagai berikut; a) Menutup hidung dan mulut; b) Segera membuang tissue yang telah dipakai untuk menutup mulut ketika batuk dan bersin; c) Membersihkan tangan (World Health Organization, 2008). Adapun tujuan menerapkan etika ini untuk mencegah penularan suatu penyakit secara luas melalui droplets, dan membuatnya kenyamanan pada orang di sekitarnya.

Gambar 15. Penyuluhan Etika Batuk Dan Bersin Yang Benar Kepada Anak SD

(40)

9. Penggunaan Google Classroom oleh Muhammad Yasin.

Wabah COVID-19 mendesak pengujian pendidikan jarak jauh hampir yang belum pernah dilakukan secara serempak sebelumnya (Sun et al., 2020) bagi semua elemen pendidikan yakni peserta didik, guru hingga orang tua. Mengingat pada masa pandemik, waktu, lokasi dan jarak menjadi permasalahan besar saat ini (Kusuma & Hamidah, 2020). Sehingga pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk mengatasi kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara tatap muka langsung. Ini memberikan tantangan kepada semua elemen dan jenjang pendidikan untuk mempertahankan kelas tetap aktif meskipun sekolah telah ditutup.

Di hari yang sama juga di lakukan penyuluhan untuk memberikan informasi kepada para guru bagaimana cara

“Penggunaan Google Classroom” Mengajarkan bagaimana pembuatan google classroom kepada guru dan mengajarkan bagaimana penggunaan google classroom dan google form kepada siswa.

Gambar 16. Pelatihan Penggunaan Google Classroom

(41)

10. Tanya 5 O oleh Muliana

Lalu kemudian, di hari selanjutnya melakukan penyuluhan tentang “Tanya 5 O”. Tanya 5O sangat penting dilakukan oleh seseorang sebelum pembelian obat untuk menentukan apakah obat yang didapat sudah sesuai dengan pengobatan yang diinginkan (Kemenkes RI, 2017). yang pertama melakukan Observasi pada tanggal 27 januari 2021 untuk melakukan perizinan kepada masyarakat di desa telaga bidadari untuk melakukan penyuluhan tentang tanya 5 O pada tanggal 28 januari 2021 dengan tujuan agar masyarakat mengetahui pentingnya tanya 5 O sebelum pembelian atau penerimaan obat untuk melakukan pengobatan sendiri agar tidak terjadi penyalahgunaan obat yang didapat.

Gambar 17. Edukasi Tanya 5 O Kepada Warga Desa

Manfaatnya agar meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanya 5 O agar tidak terjadinya penyalahgunaan obat. Setelah dilakukan observasi dan dapat persetujuan dari masyarakat, maka dilakukan penyuluhan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 orang.

(42)

Kegiatan ini diawali dengan pembagian leaflet kepada masing-masing masyarakat yang mengikuti penyuluhan, setelah itu diberikan penjelasan point-point dari tanya 5 O.

Gambar 18. Edukasi Tanya 5 O Kepada Warga Desa Telaga Bidadari

Pertama penjelasan tentang nama dan kandungan dari obat yang diberikan karena diharapkan responden mengetahui dan mengenali obat apa yang dikonsumsi, obat generic atau bukan, obat bebas atau obat keras, dan apa kandungan dari obat tersebut. Yang kedua tentang khasiat obat dari obat, tujuannya agar pengobatan dapat tercapai dan diharapkan masyarakat dapat memahami indikasi atau khasiat dari obat yang dikonsumsi. Yang ketiga tentang dosis obat, karena sangat penting mengetahui dosis yang tepat untuk dikonsumsi dan tidak melampaui batas keamanan. Yang keempat masyarakat diharapkan mengetahui bagaimana cara pakai obat yang tepat, dan yang terakhir tentang efek samping obat agar mengetahui bahwa sangat penting mengetahui efek samping tentang obat diberikan. Hal ini dilakukan karena swamedikasi atau pengobatan

(43)

sendiri dapat menyebabkan pengobatan tidak tercapai (Kemenkes RI, 2019).

11. Minuman penambah imunitas tubuh oleh Muliana

Di tengah krisis kesehatan akibat adanya pademic COVID-19 yang belum juga usai, pengobatan tradisional menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan masyarakat untuk memutus rantai penularan serta menjaga imuntas tubuh (UNICEF, 2020). Di hari yang sama juga di lakukan penyuluhan tentang “Minuman penambah imunitas tubuh” Pada tanggal 28 januari 2021 dilakukan kegiatan tentang penambah imunitas tubuh yang dilakukan terhadap masyarakat di desa telaga bidadari. Tujuannya agar masyarakat mengetahui bahwa banyak tanaman disekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai penambah imunitas tubuh yang baik digunakan dimasa pandemi. Kegiatan ini diawali dengan pemberian leaflet kepada masyarakat telaga bidadari, setelah itu dijelaskan tentang apa yang dimaksud dengan minuman penambah imunitas tubuh, lalu menjelaskan manfaat dari bahan- bahan yang digunakan, yang terakhir dijelaskan tentang bagaimana cara pembuatan dari minuman penambah imunitas tubuh.

(44)

Gambar 19. Edukasi Terkait Minuman Penambah Imunitas Tubuh Kepada Masyarakat Desa Telaga Bidadari

12. Penyuluhan Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Di Masa Pandemi dan Memberikan Vitamin Kepada Masyarakat oleh Risma Yani

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah kondisi seseorang untuk bisa menolak penyakit tertentu terutama melalui mencegah pengembangan mikroorganisme patogen atau dengan menangkal efek produknya. Sistem imun terdiri atas dua yaitu innate immune dan adaptive immune. Innate immune yang merupakan sistem pertahanan awal (first defense), tidak fleksibel yang terdiri dari hambatan fisik, faktor terlarut dan fagositosis sel (Dr.Erry Yudhya Mulyani, 2020).

sikap waspada harus tetap ditekankan kepada masyarakat untuk mencegah agar tidak terinfeksi virus ini. Kunci keberhasilan dalam mengatasi Covid-19 adalah melalui gerakan preventif untuk mempraktekkan pola hidup sehat dan membatasi kontak fisik dan menjaga jarak kontak fisik untuk memutus rantai penyebaran. Selain itu, perlu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dengan

(45)

asupan zat gizi yang cukup dan beragam. Berbagai zat gizi makro dan mikro berperan dalam meningkatkan imunitas (Raphael W and Sordillo LM, 2013).

Multivitamin merupakan formula yang terdiri dari vitamin tunggal, beberapa (multi) atau kombinasi dengan mineral. Jumlah vitamin yang dibutuhkan di dalam tubuh sangatlah kecil dan vitamin tidak dapat dibentuk oleh tubuh secara cukup. Untuk mencukupi vitamin di dalam tubuh dapat diperoleh dari bahan makanan seperti:

sayur, buah, dan karbohidrat. Penggunaan vitamin sintesis atau 14 multivitamin tidak diperlukan bilamana asupan vitamin dari pangan sudah cukup dan tidak ditemukan adanya gejala defisiensi dari suatu vitamin (Almatsier, S. 2001).

Vitamin C merupakan zat gizi mikro yang berperan penting bagi manusia. Antioksidan kuat ini penting untuk produksi kolagen dan karnitin yang berkontribusi terhadap peningkatan dan pertahanan kekebalan tubuh. Bahkan vitamin C juga berperan sebagai agen antimikroba yang dapat melawan berbagai mikroorganisme penyebab infeksi. Vitamin C dipercaya mampu mencegah dan mengobati infeksi pernapasan dengan meningkatkan berbagai fungsi sel kekebalan tubuh. Penelitian pun menunjukkan bahwa pemberian vitamin C pada pasien dengan infeksi saluran pernapasan akut dapat mengembalikan kadar vitamin C plasmanya menjadi normal, sehingga dapat memperbaiki keparahan gejala infeksi tersebut (Agustina, 2015).

Pada tanggal 28 januari 2021 ada 5 program kerja yang di dilaksanakan termasuk “Penyuluhan cara menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi dan memberikan vitamin kepada masyarakat”

pertama melakukan observasi kembali untuk minta izin kepada masyarakat Desa Telaga Bidadari untuk mengadakan penyuluhan tentang cara menjaga daya tahan tubuh dan memberikan vitamin kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui bahwa pentingnya

(46)

menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi dan bisa menerapkannya. Tujuannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara untuk tetap menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi sekarang, dan memberikan suplemen vitamin yang bisa menjaga daya tahan tubuh.

Gambar 20. . Memberikan Vitamin Kepada Masyarakat

Penyuluhan ini di lakukan dengan cara yang pertama kepada masyarakat dengan memberikan kuesioner untuk mengetahui pengetahuan sebelum (Pretest), yang kedua memberikan informasi kesehatan atau penyuluhan kesehatan tentang vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi dengan menggunakan media leaflet, yang ketiga membagikan kembali kuesioner (postest) untuk mengetahui pengetahuan sesudah dan yang terakhir membagikan vitamin C kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh.

Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat Desa Telaga Bidadari dengan sampel sebanyak 20 orang.

(47)

Gambar 19. Edukasi Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Di Masa Pandemi

13. Cara Penyimpanan Obat Yang Baik Dan Benar oleh Fatmawati.

Selanjutnya juga di lakukan edukasi “Cara Penyimpanan Obat Yang Baik Dan Benar” melakukan observasi dan meminta izin kepada masyarakat untuk melakukan edukasi tentang Cara penyimpanan obat yang baik dan benar serta membagikan kotak obat untuk memudahkan masyarakat dalam penyimpanan obat.

(48)

Gambar 21. Edukasi Cara Penyimpanan Obat Yang Baik Dan Benar

Pada kegiatan tersebut, dimulai dengan mengunjungi rumah ke rumah warga dengan membagikan leaflet dengan mengedukasi masyarakat tentang cara penyimpanan obat yang baik dan benar serta membagikan kotak obat. Beberapa informasi penting yang harus diperhatikan tentang cara penyimpanan obat secara umum meliputi:

menyimpan obat di tempat yang terhindar dari jangkauan anak-anak, menyimpan obat tetap dalam kemasan aslinya, tidak menyimpan obat ditempat kotor (Athijah. U, 2011). Adapun tujuan edukasi ini untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya penyimpanan obat yang baik dan benar agar masyarakat tidak sembarangan dalam penyimpanan obat.

14. DAGUSIBU oleh Muhammad Iqbal Anwari

Adapun Program kerja individu yang terakhir dilakukan pada hari kamis tanggal 28 Januari 2021 adalah penyuluhan “Dagusibu”, dimana DAGUSIBU ini merupakan program GKSO (Gerakan Keluarga Sadar Obat) yang diprakarsai oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam mencapai pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan obat yang benar. Agar masyarakat Desa Telaga Bidadari paham dan tahu tentang DAGUSIBU obat yang benar (PP IAI, 2014).

(49)

Kegiatan dimulai dengan survey ke lapangan melihat kondisi di Desa Telaga Bidadari, dimana di awal merencanakan akan mengedukasi masyarakat Desa Telaga Bidadari lewat penyuluhan.

Namun setelah melihat kondisi dan keadaan di Desa Telaga Bidadari dan mengingat situasi sekarang di masa pandemic COVID-19 maka di sini diputuskan akan melaksanakannya dengan sistem pintu ke pintu untuk menghindari kerumunan agar dapat mencegah penyebaran COVID-19.

Gambar 22. Edukasi DAGUSIBU Kepada Warga Desa Telaga Bidadari

Lalu kegiatan dilaksanakan dengan mendatangi langsung warga yang ada di Desa Telaga Bidadari untuk menghindari penyebaran COVID-19, dengan sistem dimana pemberian pemberian informasi terkait bagaimana DAGUSIBU obat yang benar dan sesuai dengan memberikan penjelasan terkait DAGUSIBU obat, lalu dilanjutkan dengan tanya jawab terkait DAGUSIBU, lalu memberikan Leaflet kepada warga yang di edukasi.

(50)

Gambar 23. Edukasi dan Pemberian Leaflate DAGUSIBU Kepada Warga Desa Telaga Bidadari

Hasil Program Kerja

1. Pembagian Serta Edukasi Tentang Masker, Handsanitizer dan Sabun Cuci Tangan

Upaya preventif terhadap meningkatnya jumlah penderita corona virus, seperti yang telah diinformasikan oleh WHO pada Maret 2020 bahwa untuk mengurangi penularan Covid-19 maka semua negara didesak agar melakukan upaya dan langkah efektif(Beiu et al., 2020). Oleh karena itu, langkah pencegahan penularan penyakit jenis ini wajibdilakukan sedini mungkin berdasarkan bunyi UU No.6 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana perlunya pembatasan kegiatan sosial oleh masyarakat(Telaumbanua, 2020). Menjaga kebersihan tangansecara rutin pun merupakan salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19 pada masyarakat(Beiu et al., 2020)dan upaya pemakaian masker(Greenhalgh et al., 2020).

(51)

Langkah yang mesti dilakukan dikarenakan Covid-19 dengan mudah dapat ditularkan melalui jalur pernapasan (terinfeksi dari tetesan orang, melalui bersin ataupun batuk) dan adanya kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Pemakaian masker telah menjadi kewajiban yang mesti dilakukan seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat China(Feng et al., 2020).

Upaya komprehensif, dalam rangka pencegahan serta pengendalian yang dapat membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus saluran pernapasan, termasuk COVID-19 adalah dengan penggunaan masker. Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat dan juga untuk orang yang terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Adapun Hal yang paling sederhana dan paling efektif menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19adalah untuk tetap di rumah saja,menjaga jarak jika berada di tempat umum atau keramaian, menggunakan masker,mencuci tangan, menggunakan hand sanitizerdan istirahatyang cukupagar kekebalan tubuh tetap terjaga dengan baik (Syafrida, 2020).

Saat ini penggunaan hand sanitizer sudah semakin luas, tidak saja untuk tujuan memelihara kesehatan tangan akan tetapi telah digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih praktis misalnya di rumah makan, di restoran cepat saji, di toilet umum, di rumah sakit, di dalam ruang bedah, di pertanian dan di peternakan(Radji, Suryadi, &

Ariyanti, 2007).

Kegiatan Program Kerja Kelompok di laksanakan pada tanggal 1-4 Februari 2021. Kelompok 21 terlebih dahulu untuk mempersiapkan kebutuhan kegiatan tersebut berupa masker dan hand sanitizer. Pada hari sebelumnya, hand sanitizer tersebut masih berada di dalam botol sebanyak beberapa liter. Ada pula kelompok 21 mempersiapkan botol sprey untuk memasukkan hand sanitizer ke

(52)

dalam botol sprey tersebut, agar lebih mudah dibagikan kepada masyarakat desa Telaga Bidadari. Hand sanitizer tersebut dimasukkan ke dalam botol sprey dengan isi yang sama setiap botolnya.

Tak lupa, kelompok 21 juga membuat stiker dengan logo kelompok 21 yang ditempelkan di botol hand sanitizer tersebut.

Sehingga botol hand sanitizer tersebut memiliki ciri khas dari kelompok 21. Hand sanitizer yang kelompok 21 bagikan sangat aman untuk digunakan masyarakat desa Telaga Bidadari. Begitupun masker yang kelompok 21 sediakan dan siap untuk dibagikan dengan berbagai macam jenisnya yang mana terdiri dari masker anak-anak, masker dewasa hijab dan non hijab, masker medis dan masker kain.

Dengan beberapa macam jenis masker yang disediakan supaya masyarakat dapat memilih dan mudah memakainya sesuai dengan kenyamanan saat dipakai. Kelompok 21 mempersiapkan dan menyediakan begitu banyak masker untuk dibagikan kepada masyarakat, karena harapan kelompok 21 agar kiranya semua masyarakat desa Telaga Bidadari mendapatkan masker dari kelompok 21 dan bisa memakainya ketika melakukan aktivitas. Masker yang kelompok 21 bagikan sudah memenuhi standar di Indonesia, sehingga aman untuk digunakan dan dapat terhindar dari paparan virus corona.

Pada hari senin tepatnya tanggal 01 Februari 2021 dilaksanakannya program kerja pembagian masker dan hand sanitizer kepada masyarakat desa Telaga Bidadari, Hulu Sungai Selatan.

Kegiatan membagikan masker dan hand sanitizer sangat penting untuk dilaksanakan pada masa pandemi covid-19 saat ini tanpa melupakan untuk mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan covid-19.

(53)

Gambar 24. Edukasi dan Pembagian Masker Kepada Warga Desa Telaga Bidadari

Berbagai macam alasan yang dilontarkan ketika ditanya mengapa tidak memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.

Banyak masyarakat yang menganggap bahwa virus corona itu tidak ada bahkan dengan santai tidak menerapkan protokol kesehatan.

Kelompok 21 berupaya melaksanakan program kerja membagikan masker dan hand sanitizer guna menekankan kepada masyarakat akan pentingnya memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.

(54)

Gambar 25. Edukasi dan Pembagian Masker Serta Hand Sanitizer Kepada Warga Desa Telaga Bidadari

Pembagian masker dan hand sanitizer sangat mendapat dukungan dari masyarakat desa Telaga Bidadari, terbukti pada saat dilaksanakannya pembagian masker dan hand sanitizer begitu banyak warga yang antusias dan dengan senang hati mendapat masker dan hand sanitizer secara gratis. Sebelumnya di desa Telaga Bidadari, banyak sekali masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya memakai masker dan menggunakan hand sanitizer untuk menjaga diri dan keluarganya dari paparan virus corona.

Kelompok 21 bukan hanya untuk menjalankan program kerja, namun juga berupaya memberikan yang terbaik kepada masyarakat desa Telaga Bidadari agar terhindar dari paparan virus corona yang sangat mematikan tersebut. Sudah banyak kasus kematian yang terjadi disebabkan oleh virus corona, akan tetapi masyarakat tidak mempercayai akan adanya virus tersebut. Sembari membagikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat, kelompok 21 juga menjelaskan akan apa itu virus corona, gejala, sampai dampak hingga

(55)

kematian yang bisa saja menghampiri seseorang ketika terpapar virus corona.

Kelompok 21 dengan berjalan kaki ke rumah-rumah warga dan di pinggir jalan untuk membagikan masker dan hand sanitizer. Ketika kelompok 21 sedang berjalan, dijumpailah sekelompok anak kecil yang sedang bermain namun tidak menggunakan masker. Maka dihampirilah oleh kelompok 21 untuk memberikan masker dan memberitahukan cara menggunakan masker yang baik dan benar kepada anak-anak tersebut.

Gambar 26. Edukasi dan Pembagian Masker Serta Hand Sanitizer Kepada Anak-Anak Desa Telaga Bidadari

Anak-anak tersebut sangat antusias ketika mendapatkan masker dan hand sanitizer yang diberikan. Mereka langsung memakai masker dan menggunakan hand sanitizer agar terjaga dari virus corona. Kelompok 21 juga memberitahukan kepada anak-anak untuk tidak berkerumun dan harus menjaga jarak, akan lebih baik untuk berdiam diri di rumah dan belajar. Berada di luar rumah dapat memicu

(56)

kehadiran virus corona, entah kontak fisik saat berkerumun ataupun berjabat tangan tanpa sengaja. Itu semua terjadi kadang tanpa sadar dilakukan. Oleh karena itu, akan lebih baik untuk selalu berada di rumah dan menerapkan protokol kesehatan guna menjaga diri dan keluarga yang disayangi.

Sesudah dilaksanakannya program kerja membagikan masker dan hand sanitizer tersebut, masyarakat jadi lebih sadar akan pentingnya memakai masker dan menggunakan hand sanitizer untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Hal tersebut terlihat ketika kelompok 21 masih berada di desa Telaga Bidadari. Masyarakat sudah banyak memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.

Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat desa Telaga Bidadari terkait pembagian masker dan hand sanitizer tersebut adalah dapat terhidar dari paparan virus corona, menjaga diri dari virus corona, tidak tertular virus corona melalui orang lain, dan lain-lain. Banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan dengan terlaksananya program kerja membagikan masker dan hand sanitizer tersebut.

Dari manfaat yang sudah dirasakan oleh masyarakat, masyarakat juga mengungkapkan bahwa begitu banyak terjadi perubahan ketika memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.

Perubahan tersebut dimulai dari kesadaran yang dirasakan oleh masyarakat akan virus corona yang mematikan, bahkan yang dulunya mempunyai gaya hidup yang kurang sehat dan bersih, sekarang ini harus sehat dan bersih bagaimanapun juga.

Kelompok 21 juga mengungkapkan bahwa dengan dibagikannya masker dan hand sanitizer berguna untuk menjauhkan dan menghindarkan masyarakat desa Telaga Bidadari dari terpapar virus corona yang mematikan.

Pada hari yang berbeda, kelompok 21 kembali lagi ke desa Telaga Bidadari untuk melanjutkan beberapa program kerja yang belum terlaksana. Program kerja tersebut yaitu pembagian sabun cuci

(57)

tangan di mesjid, langgar, dan sekolah yang ada di desa Telaga Bidadari. Sabun cuci tangan yang kelompok 21 bagikan agar kiranya dapat digunakan masyarakat sekitar di desa Telaga Bidadari untuk menjaga kebersihan tangan.

Gambar 27. Edukasi dan Pembagian Sabun Cuci Tangan Di SDN Anjiran

Kebersihan tangan sangat penting untuk dijaga, karena dari tanganlah sumber segala virus dan penyakit dapat menjangkit sehingga menular kepada orang lain. Apabila diri sendiri tidak dapat menjaga kebersihan diri sendiri maka ia pun tidak dapat menjaga keluarga sebagai orang tersayang baginya. Untuk itu, menjaga kebersihan diri dimulai dari diri sendiri lalu kepada orang lain.

(58)

Gambar 28. Edukasi Cara Memakai Masker dan Penggunaan Handsanitizer Serta Pembagian Sabun Cuci Tangan Di SDN Anjiran

Penerapan gaya hidup sehat dari memakai masker, menggunakan hand sanitizer, dan mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir dapat memutus mata rantai penyebaran covid- 19. Seperti yang dipaparkan sebelumnya, covid-19 harus selalu diwaspadai karena virus tersebut tidak pandang bulu entah itu orang kaya, orang kurang mampu, tua, muda, remaja, dan anak-anak pun dapat terpapar virus corona.

Kelompok 21 harus selalu menekankan akan pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir agar terhindar dari virus corona. Setelah melaksanakan sholat zuhur dan hari yang mendung, kelompok 21 tetap semangat membagikan sabun cuci tangan di tempat-tempat umum seperti mesjid, langgar, dan sekolah.

Tempat-tempat tersebut menjadi pilihan kelompok 21 setelah dipertimbangkan dan kesepakatan dari semua anggota kelompok 21, karena dengan dibagikannya sabun cuci tangan di tempat-tempat umum agar kiranya mensterilkan diri dari penyakit dan virus corona.

Dari tempat-tempat umum seperti mesjid dan langgar itu lah

(59)

terkadang menjadi tempat berkumpulnya masyakat untuk melaksanakan sholat berjamaah, sehingga perlu adanya sabun cuci tangan.

.Gambar 29. Pembagian Sabun Cuci Tangan Di Langgar atau Mushola Desa Telaga Bidadari

Kelompok 21 beriringan menggunakan kendaraan roda dua untuk membagikan sabun cuci tangan sampai stoknya tidak bersisa.

Kelompok 21 puas akan kegiatan yang dilaksanakan karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Setelah tersedianya sabun cuci tangan di mesjid, langgar, dan sekolah, masyarakat menjadi rajin cuci tangan.

Terbukti ketika kelompok 21 kembali memantau sabun cuci tangan tersebut sudah berkurang isinya pada keesokan harinya.

2. Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Toga

Keesokan harinya membuat Toga Persiapan pembuatan toga di mulai dari tanggal 2 Februari 2021 – 3 Februari 2021 Proses

(60)

pembuatan TOGA dilakukan di salah satu rumah warga yang berada di Desa Telaga Bidadari, RT 02, RW 01, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Proses pembuatan toga ini diawali dengan persiapan tanaman obat keluarga, pembuatan pupuk alami, pembuatan tempat toga dan penanaman TOGA.

Lalu mempersiapkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Awalnya dilakukan observasi dibeberapa tempat di Desa Telaga Bidadari untuk mendapatkan sumber TOGA terbaik. Kami menemukan salah satu warga desa yang berprofersi sebagai petani kebun di daerah Loksado.

Beliau sudah lama menanam jenis rimpang-rimpangan yang dibudidayakan secara khusus untuk diperjual belikan ke luar daerah.

Kualitas rimpang-rimpangan tersebut juga cukup bagus, terlihat dari ukuranya yang lumayan besar dengan bau khas tiap tanaman yang kuat. Tidak hanya itu, tanaman xerofit seperti lidah buaya juga tumbuh subur diperkebunan tersebut. Dari beliaulah kami mendapatkan tanaman rimpang berupa kunyit (Curcuma domestica Val), jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum), kencur (Kaempferia galanga L.) dan tanaman lidah buaya (Aloe vera L.). Kami juga mendapatkan donasi tanaman dari beberapa warga seperti tanaman sirih (Piper betle L.) dan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) (Sewta, Mambo dan Wuisan, 2015; Carolia dan Noventi, 2016; Sadikim, Sandhika dan Saputro, 2018; Azis, 2019;

Silalahi, 2019).

(61)

Gambar 30. Pembagian Sabun Cuci Tangan Di Langgar atau Mushola Desa Telaga Bidadari

Diperjalanan menelusuri desa kami menemukan tanaman yang morfologis dan bau khas mirip seperti sirih yaitu cambia karuk (Piper sarmentosum), tanaman ini tampak tumbuh subur dilingkungan liar (Munawaroh dan Yuzammi, 2017). Setelah dikumpulkan semua TOGA yang ada, kemudian didiamkan selama satu hari agar tanaman bisa menyesuaikan dengan lingkungan barunya. Setelah itu melakukan Sosialisasi terkait pembuatan kompos untuk TOGA pada beberapa warga desa.

(62)

Gambar 31. Pencarian Tanaman Obat Keluarga

Beberapa warga diantaranya masih ada yang menggunakan pupuk kimia/anorganik untuk meningkatkan hasil panen kebun mereka. Minimnya informasi dan pengetahuan secara teoritis maupun praktek membuat warga lebih memilih menggunakan pupuk anorganik dikarenakan penggunaanya mudah dan tidak ribet untuk membuatnya. Namun penggunaan pupuk an-organik dapat mengikis unsur hara dan mineral dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman, disisi lain bukan hanya membuat tanah menjadi kurang subur bahkan bisa gagal panen.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.2/pert/HK.060/2/2006 pupuk organik adalah pupuk yang sebahagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa dengan bentuk padat atau cair dan digunakan untuk mensuplai bahan organic,

(63)

memperbaiki sifat fisika, kimia serta biologi tanah (Rakhmawati dkk., 2013).

Sementara kompos merupakan proses peapukan bahan organik segar dengan bantuan mikroorganisme, kompos biasanya terdiri dari bahan kotoran hewan, limbah sayuran dan buah-buahan, daun- daunan serta limbah dari kayu. Pengomposan terdiri dari dua jenis yaitu pengomposan aerob dan anaerob. Pengomposan aerob tidak menimbulkan bau busuk karena terjadi pelepasan energi yang menimbulkan panas oleh mikroorganisme.

Sebaliknya pengomposan anaerob yang minim oksigen sehingga menimbulkan bau busuk dan energi dilepaskan cukup kecil sehingga penguapan gas cukup kecil dikeluarkan (Firmansyah, 2011).

(64)

Selanjutnya membuat tempat TOGA Kegiatan pembuatan wadah TOGA horizontal menggunakan pipa paralon. Penggunaan pipa paralon sebagai wadah digunakan karena lebih mudah dipindahkan kemana saja, saat proses panen atau pengambilan TOGA lebih mudah dan tidak ribet karena hasil tanaman yang dipanen lebih bersih, praktis serta mudah dalam upaya mengontrol pertumbuhan rumput dan gulma.

Gambar 33. Proses Pembuatan Tempat TOGA

Proses pembuatan tempat toga ini menggunakan pipa dan gergaji besi dan tanah dari pupuk kompos yang telah dibuat untuk menanam toganya adapun cara pembuatannya yang pertama pipa yang panjang dipotong menjadi 3 bagian sama panjang lalu buat 6 lubang tanam pada pipa paralon dengan jarak 4-5 cm menggunakan spidol, gergaji 6 lubang tersebut pada pipa dengan membentuk lengkungan, buat lubang pada tutup/dop untuk tempat jalan keluarnya air menggunakan bor dan pasang dop dibagian bawah paralon,

(65)

Gambar 34. Proses Pembuatan Tempat TOGA

Kemudian siapkan campuran dari pecahan arang dan bata merah untuk ditaruh setiap lubang dasar agar menahan air ketika keluar, siapkan media tanam (tanah dari pupuk kompos) dan taruh diatas media campuran, isi pipa paralon dengan media tanam sampai penuh, kemudian tanam beberapa TOGA didalam pipa yang telah dilobangi.

(66)

Gambar 35. Proses Penanaman TOGA

Lalu pada tanggal 4 Februari 2021 melakukan sosialisasi pembuatan dan pemanfaatan tanaman TOGA di depan kantor kepala desa Proses pembuatan tempat TOGA menggunakan pipa paralon juga dilakukan pelatihan didepan kantor Desa Telaga Bidadari dan dihadiri oleh 10 orang ibu-ibu dan bapak PKK, beberapa karyawa kantor desa serta ibu dan bapak kepala desa. Edukasi cara pemeliharaan dan pemanenan TOGA.

(67)

Gambar 36. Edukasi, Pelatian dan Proses Penanaman TOGA di Kantor Desa Telaga Bidadari

a. Pemeliharaan Tanaman Jenis Rimpang Dijelaskan Dengan Rincian:

Waktu penanaman terbaik untuk tanaman rimpang yaitu pada awal musim hujan dan panen pada awal musim kemarau. Cara merawat kunyi agar cepat panen, yaitu dengan melakukan penyiraman 2-3 hari sekali untuk menjaga kelembapannya, namun jangan terlalu banyak menggunakan air bahkan hindari sampai tergenang karena dapar menyebabkan rimpang rusak dan busuk.

Waktu terbaik untuk menyiram yaitu sore hari. Untuk pemeliharaan, berikan pupuk organic seperti yang telah dibuat sebulan sekali.

Tanaman rimpang harus terhindar dari tanaman pengganggu, oleh sebab itu cabut naman liar dan kontrol tiap minggu. Tanaman rimpangan dapat dipanen jika telah berusia 8-18 bulan dengan ada perubahan ciri-ciri bagian tertentu seperti daunnya dari awal yang berwarna hijau menjadi kuning dan layu.

(68)

b. Pemeliharaan Tanaman Xerofit Cara Pemeliharaanya Berupa:

Letakan lidah buaya pada tempat yang banyak terpapar sinar matahari. Siram lidah buaya dengan banyak air namun tidak juga berlebihan sampai tergenang, karena dapat mengakibatkan tanaman segera membusuk dan mati. Jika baru memindahkan lidah buaya ke tempat yang baru, tunggu 2-3 hari baru disiram. Lakukan pemupukan organik 1 bulan sekali. Jika timbul anakan, pisahkan dan tanam ke tempat lain agar anakan lidah buaya mendapatkan nutrisi yang cukup.

c. Pemeliharaan Tanaman Melayap Seperti Sirih:

Tanaman sirih yang sudah muncul akar kemudian ditanam di tempat yang tidak terkena banyak sinar matahari dan redup.

Disarankan menyiram tanaman sirih secara teratur 1 kali sehari. Tapi jika media tanah masih basah maka tidak perlu disiram lagi agar menghindari kerusakan serta busuknya tanaman. Memupuk tanaman sirih bisa 2 atau 3 bulan sekali. Daun sirih dapat dipanen jika tanaman berumur lebih dari 6 bulan. Pilih daun yang cukup tua, bersih serta mengkilap yang menandakan kandungan zat aktif dari tanaman tersebut sudah tinggi.

3. Kerja Bakti di Langgar/Mushola

Pada tanggal 4 Februari 2021 juga di lakukan kegiatan kerja Bakti di salah satu langgar/mushola yang kurang bersih di awali membersihkan karpet sholat yang ada di dalam langgar/mushola itu.

Karpet tersebut setelah diangkat sangat berdebu sehingga dengan begitu kelompok 21 melalukan pembersihan debu pada karpet itu dengan bantuan 2 orang anggota dari kelompok 21.

(69)

Gambar 37. Proses Pembersihan Langgar di Desa Telaga Bidadari

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah menyapu bagian dalam langgar/mushola itu karena debu yang ada banyak sehingga dapat menyebabkan gangguan pernafasan pada orang yang ingin melaksanakan ibadah disana. Pembersihan debu sudah selesai dan kegiatan dilanjutkan dengan membersihkan lantai langgar/mushola ini dengan cara mengepel lantai dengan cairan yang diperuntukan untuk membersihkan lantai.

(70)

Gambar 38. Proses Pembersihan Langgar di Desa Telaga Bidadari

Pembersihan lantai ini dilakukan oleh 5 orang anggota kelompok KKN-M 21 sehingga pekerjaan akan terasa ringan dan menumbuhkan tingkat kerjasama antar kelompok. Kemudian dilakukan pengepelan lantai agar kebersihan mushola semakin terjaga.

Gambar 39. Proses Pembersihan Lantai Langgar di Desa Telaga Bidadari Kegiatan pembersihan lantai sudah selesai dilakukan maka dengan begitu dilanjutkan dengan membersihkan kaca

(71)

langgar/mushola karena kaca itu dirasa kotor dan berdebu sehingga tidak enak dilihat dari luar dan juga dapat menimbulkan gangguan pernafasan jika dibiarkan saja sama halnya dengan lantai yang sudah dibersihkan.

Gambar 40. Proses Pembersihan Kaca Langgar di Desa Telaga Bidadari

Semua kegiatan sudah dilakukan maka dengan begitu berakhir juga kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh Kelompok Kuliah Kerja Nyata Mandiri Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Sebelum berakhirnya kegiatan kerja bakti ini dilakukan juga pembersihan pada halaman langgar/mushola karena ada beberapa daun yang tidak enak dipandang jika dibiarkan dan langgar/mushola terasa tidak dipakai oleh masyarakat maka dengan begitu dilakukan pembersihan pada daun-daun yang berserakan disana.

Kerja bakti yang dilakukan di langgar/mushola ini dirasa sudah mencapai hasil yang maksimal karena sebelumnya langgar/mushola ini tidak terlalu bersih sehingga dengan adanya kerja bakti yang dilakukan oleh kelompok Kuliah Kerja Nyata Mandiri Universitas

Gambar

Gambar 3.  Peta Kabupaten Tapin.
Gambar 4. Silaturahmi dan Perizinan Kepada Kepala Desa Telaga Bidadari.
Gambar 6. Penyerahan Peta Batas Desa dan Struktur Ruang desa Telaga  Bidadari
Gambar 7.  Penyerahan Peta Pemetaan titik lokasi UMKM di Desa Telaga  Bidadari
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan Pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan vaksinasi COVID-19 pada masyarakat terutama ibu hamil dan

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) melalui edukasi pencegahan Covid-19 dan pembagian masker untuk kesehatan masyarakat dapat mengurangi kasus Covid-19 dengan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mayoritas mampu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang materi Covid-19, mencuci tangan dengan enam langkah benar

Kegiatan ini dilaksanaan dengan memberikan sosialisai tentang Covid-19 pada masyarakat di daerah tersebut dan melakukan pembagian masker kepada masyarakat desa Cempedak

Dari hasil program Sosialisai Pentingnya Vaksinasi di Masa Pandemi Covid-19 di Kabupaten Pemalang yang dilaksanakan di beberapa desa didapati beberapa warga yang sudah paham

Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah (1) untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan jenazah muslim akibat covid-19 yang meninggal di

2 Masyarakat di Tenggilis Surabaya Pengabdian Masyarakat Kerjasama dengan DPR RI (Komisi IX) : Pelatihan Pencegahan dan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid 19 pada

Pengabdian masyarakat yang berjudul upaya peningkatan gizi seimbang pada anak di masa pandemi Covid 19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bugis yang terdiri