• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE : Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE : Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT

DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Anna Nur Rahmah 1001892

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT

DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon)

Oleh

Anna Nur Rahmah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

© Anna Nur Rahmah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

(3)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

ANNA NUR RAHMAH

KAJIAN TENTANG UPAYA PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT

DALAM MEMPERTAHANKAN CIVIC CULTURE

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon)

DISAHKAN DAN DISETUJUI OLEH

PEMBIMBING I

Dr. Muhammad Halimi, M.Pd 19580605 198803 1 001

PEMBIMBING II

Dra. Hj. Dartim Nan Sati 13051477600

Mengetahui :

Ketua Jurusan

(4)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed

(5)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANNA NUR RAHMAH (1001892). KAJIAN TENTANG UPAYA

PEWARISAN NILAI BUDAYA PESTA SERANG UNTUK

MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM

MEMPERTAHANKAN “CIVIC CULTURE”.

(Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon).

Kesadaran sangat dibutuhkan agar masyarakat mempunyai keinginan kuat untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture). Civic culture merupakan budaya yang mampu menopang masyarakat untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai budaya daerah yang dapat menunjang masyarakat dan bertujuan untuk menciptakan karakter dan membentuk identitas warganegara. Upacara adat pesta serang adalah salah satu budaya daerah yang masih dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat desa serang. Dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang ini terdapat nilai-nilai budaya yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan Civic culture agar mampu menciptakan karakter warganegaranya. Penelitian ini didasarkan pada tiga permasalahan, yaitu: upaya pewarisan nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam upacara adat pesta serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan Civic culture, kendala apa saja yang ditemui dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta serang, dan upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses pewarisan nilai budaya dari upacara adat pesta serang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah sesepuh Desa Serang, kuncen makam Ki Agus Jaka, tokoh agama, masyarakat Desa Serang, dan aparatur pemerintah Desa Serang.

(6)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN TEORI ... 11

3. Ciri atau Karakteristik Masyarakat ... 22

(8)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Kajian Tentang Upacara Adat Pesta Serang ... 27

1. Pengertian Pesta Serang ... 27

2. Sejarah Pesta Serang ... 27

3. Unsur Upacara Adat Pesta Serang ... 30

4. Fungsi Pesta Serang ... 32

E. Kajian Tentang Kesadaran... 32

1. Pengertian Kesadaran ... 32

2. Unsur-Unsur Kesadaran ... 34

3. Faktor-Faktor Kesadaran ... 35

4. Tingkatan Kesadaran ... 35

F. Kajian Tentang Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 36

1. Pengertian Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 36

2. Elemen Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture)... 37

3. Pengembangan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 39

B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 40

C. Definisi Oprasional ... 42

D. Jenis dan Sumber Data ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

F. Prosedur Penelitian ... 48

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 53

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

(9)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Aparatur pemerintah Desa Serang periode 2010-1016 ... 55

Tabel 4.2 Lembaga permusyawaratan desa ... 57

Tabel 4.3 Lembaga pemberdayaan masyarakat desa ... 58

Tabel 4.4 Tim penggerak PKK ... 59

Tabel 4.5 Data penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 62

Tabel 4.6 Data penduduk berdasarkan agama ... 63

Tabel 4.7 Data penduduk berdasarkan etnis/suku ... 64

Tabel 4.8 Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan ... 64

Tabel 4.9 Data penduduk berdasarkan mata pencaharian ... 65

(10)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

(11)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan semakin berkembangnya cara berfikir masyarakat pada

masa sekarang ini. Ternyata tak jarang juga dapat menyebabkan berubahnya pola

pikir masyarakat tentang budaya dan tradisi, yang dikarenakan terlalu banyaknya

pula budaya dari luar yang berkembang dan masuk ke dalam masyarakat kita saat

sekarang ini yang disebabkan oleh pengaruh globalisasi modernitas budaya luar.

Cirebon merupakan suatu daerah yang memiliki tatanan kesultanan yang

berlandaskan islam dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya. Cirebon juga

merupakan kota bersejarah yang memiliki banyak nilai-nilai budaya, yang sudah

jelas sedikit berbeda dengan daerah lainnya.

Masyarakat Cirebon sendiri memiliki nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai

kebudayaan yang sangat kental kaitannya dengan alam. Salah satunya dapat

terlihat dengan masih dipertahankannya upacara perayaan ritual keagamaan dan

kegiatan-kegiatan yang masih dipengaruhi oleh unsur nilai-nilai budaya. Hal ini

merupakan salah satu prinsip sebagai warganegara yang baik, dan hal tersebut

sesuai dengan apa yang telah dikemukakan Gultom (Iswandi, 2004:28) sebagai

berikut:

Salah satu sosok sebagai warga negara yang baik adalah menjadi insan budaya, yakni bahwa warga negara harus mampu membuktikan dirinya sebagai mahluk yang memiliki peradaban yang tinggi, begitu pula seorang warga negara harus ikut bagian dalam melestarikan kebudayaan yang telah ada sebagai hasil dari cipta, karsa dan karya.

Kebudayaan yang ada di Cirebon lahir antara lain karena adanya

(12)

2

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pergaluan sosial di lingkungan sekitar. Namun kebudayaan bukan merupakan

satu-satunya nilai budaya dan norma yang menjadi tolok ukur pergaulan sosial di

lingkungan sekitar. Karena masyarakat Cirebon tentunya memiliki watak yang

sangat beragama yang relatif cukup taat, dimana pesan-pesan agama kerap

membingkai nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) yang ada, serta

dapat juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersamaan antar

masyarakat Cirebon. Hal ini menekankan pula bahwa kebudayaan adalah puncak

kreativitas manusia, sehingga dengan nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic

culture) akan dapat terciptanya interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat

Cirebon misalnya saja gotong royong, tolong-menolong, dan musyawarah

mufakat. Hal ini dapat juga dilihat dalam pelaksanaan tradisi yang leluhur

wariskan kepada generasi-generasi berikutnya yang hingga saat sekarang ini

masih dilaksanakan oleh masyarakat Cirebon dalam upaya menjaga dan

melestarikan kebudayaan serta nilai-nilai yang ada di masyarakat Cirebon. Gotong

royong dan tolong-menolong juga bisa dilihat ketika masyarakat mengadakan

kegiatan kerja bakti, dimana masyarakat akan langsung turut serta mengerjakan

bersama-sama sehingga dapat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan yang

masyarakat harapkan untuk lingkungan sekitar. Sedangkan dalam musyawarah

mufakat dapat terlihat ketika masyarakat dihadapkan oleh sebuah permasalahan

maka masyarakat akan segera menyelesaikannya secara musyawarah untuk

mencapai kata mufakat.

Nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) wajib dipelihara oleh

seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan agar nilai-nilai leluhur yang sudah ada

tersebut terus ada dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

identitas warganegara bisa tetap dapat terlihat. Begitu juga dengan yang

diungkapkan Winataputra dan Budimansyah (2007:220) tentang budaya

kewarganegaraan (civic culture) sebagai berikut:

(13)

3

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diwujudkan secara efektif dalam representasi kebudayaan untuk tujuan pembentukan identitas warganegara.

Kebudayaan yang masih ada dan hingga sekarang ini masih dilakukan oleh

masyarakat Cirebon sebagai salah satu contohnya yaitu acara upacara adat pesta

Serang. Dimana salah satu contoh tradisi/adat tersebut dalam penerapan nilai-nilai

leluhur yang ada dalam kebudayaan masyarakat Cirebon, dimana bentuk

menyalurkannya melalui acara upacara adat tersebut. Upacara atau pesta adat

merupakan bentuk kegiatan manusia dalam hidup bermasyarakat yang di dasari

atas ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mematuhi tata cara

yang telah ditradisikan oleh mayarakat. Upacara atau pesta yang dilakukan

merupakan aktivitas tetap dari masyarakat Cirebon pada kurun waktu tertentu

yang secara keseluruhan melibatkan masyarakat sebagai pendukungnya.

Sehubungan dengan upacara tradisional/adat, Ani Rostiayati, DKK

(1995:3) mengungkapkan sebagai berikut :

Upacara tradisional/adat adalah kegiatan sosial yang melibatkan warga masyarakat dalam usaha mencari keselamatan, termasuk disini adalah slametan yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya mencari perlindungan dan keselamatan dari Tuhan YME atau dari kekuatan supernatural seperti roh-roh halus, leluhur dan pepunden.

Upacara tradisi/adat pesta Serang dalam masyarakat Cirebon tersebut

merupakan salah satu kegiatan perwujudan yang mampu mempersatukan

masyarakat, dimana dalam suatu kegiatan tersebut akan terjadi suatu interaksi

secara langsung dengan anggota masyarakat lain sehingga dapat menciptakan

keakrabaan antara anggota masyarakat dan terjalin juga silaturahmi antar

masyarakat.

Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam upacara adat pesta Serang

merupakan sesuatu hal yang penting untuk dilestarikan oleh generasi penerus.

Generasi penerus memiliki peran penting, karena generasi penerus ini yang harus

(14)

4

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Serang berupaya untuk dapat meminimalisir tingkat kemusrikannya. Seandainya

saja generasi penerus tidak mampu melanjutkannya, nilai-nilai budaya yang ada

dalam masyarakat sedikit demi sedikit akan terkikis seiring banyaknya pengaruh

dari modernitas terhadap budaya dan tradisi di era globalisasi saat ini.

Pesta Serang merupakan tradisi yang ada di daerah Cirebon, kegiatan

perwujudannya hingga saat sekarang ini masih dipertahankan keberadaannya oleh

masyarakat Cirebon. Upacara atau pesta adat Serang yang ada di dalam

masyarakat pada umumnya merupakan pencerminan bahwa segala tindakan,

perencanaan dan perbuatan tersebut telah diatur oleh tata nilai leluhur yang sudah

diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya hingga saat

sekarang ini.

Upacara adat pesta Serang dilaksanakan setiap satu tahun sekali oleh

masyarakat Desa Serang, tepatnya pada hari ke tujuh belas di bulan Syawal.

Upacara adat pesta Serang ini dianggap penting pelaksanaannya bagi masyarakat

Desa Serang, karena melalui upacara adat pesta Serang masyarakat sendiri akan

dapat memelihara nilai-nilai budaya serta dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam mempertahankan rasa kebersamaan yang telah di wariskan oleh

leluhur. Nilai-nilai budaya tersebut erat kaitannya dengan pola sikap dan tingkah

laku masyarakat pendukungnya.

Pesta Serang sebagai salah satu kegiatan perwujudan masyarakat sebagai

ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

berkah dan keselamatan kepada masyarakat Desa Serang. Adapun kegiatan yang

dilakukan dalam pesta Serang ini yaitu mengunjungi buyut Ki Agus Jaka yang

diyakini merupakan leluhur dari masyarakat Desa Serang. Dimana dalam kegiatan

pelaksanaannya tersebut, selain bertujuan mengadakan kegiatan peringatan khaul

dari buyut Ki Agus Jaka, masyarakat Desa Serang juga mengadakan kegiatan lain

seperti arak-arakan keliling sekitar Desa Serang. Hal tersebut dilakukan

masyarakat Desa Serang sebagai salah satu ungkapan rasa kegembiraan karena

(15)

5

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan adanya acara arak-arakan tersebut, ada juga acara hiburan yang diadakan

oleh panitia penyelenggara upacara adat pesta Serang untuk turut meramaikan

peringatan upacara adat pesta Serang, hiburan tersebut antara lain yaitu wayang

golek, wayang kulit, tarling Cirebonan, dan sandiwara yang juga merupakan

budaya kesenian yang ada di daerah Cirebon untuk dapat ditunjukkan kepada

masyarakat Desa Serang yang bertujuan agar budaya kesenian tersebut tetap juga

dapat dilestarikan oleh generasi penerus.

Pesta Serang mempunyai makna tersendiri, sehingga sampai saat sekarang

ini upacara adat tersebut masih tetap dapat dilaksanakan oleh masyarakat Desa

Serang. Pelaksanaan upacara adat pesta Serang ini selalu dibuat meriah setiap

tahunnya sehingga tetap menarik antusiasme masyarakat serta perhatian

masyarakat Desa Serang sendiri dan juga tetangga desa termasuk peneliti sendiri

yang setiap pelaksanaannya selalu melihat acara upacara adat tersebut secara

langsung serta turut pula meramaikan acara upacara adat pesta Serang.

Upacara adat pesta Serang sendiri merupakan suatu sistem dari nilai-nilai

kebersamaan yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Serang

yang kegiatan perwujudannya melalui ritual keagamaan yang bersifat religius dan

bernilai sosial. Upacara adat pesta Serang ini mengandung nilai-nilai,

norma-norma dan aturan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat sehingga

budaya dari upacara adat ini akan dapat menimbulkan hubungan kekeluargaan

yang sangat erat karena pada akhirnya akan terwujud semangat persatuan dan

kesatuan di antara masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat kegiatan perwujudannya

ketika masyarakat Desa Serang sangat antusiasme dalam mempersiapkan

perayaan pelaksanaan pesta Serang. Masyarakat dapat bersama-sama

mempersiapkan segala bentuk materil ataupun bentuk non-materil yang

dibutuhkan untuk terlaksananya pada acara puncak dari upacar pesta Serang dan

acara puncak tesebut yaitu arak-arakan, pada acara arak-arakan ini misalnya saja

yang paling utama yang harus ada dalam acara arak-arakan pesta Serang yaitu

(16)

6

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mirip seperti burung, ular naga, perahu dan lainnya yang telah dibuat

kekreatifannya oleh masyarakat Desa Serang. Dari kegiatan tersebut juga mampu

menciptakan keakraban dan kebersamaan diantara warga masyarakat Desa Serang

dan dari hal itu juga yang akan mewujudkan semangat persatuan dan kesatuan

diantara masyarakat Desa Serang.

Pada saat pra-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dari hal-hal

tersebut peneliti tertarik terhadap pelaksanaan kegiatan upacara adat pesta Serang.

Hal tersebut terjadi karena pelaksanaan kegiatan upacara adat pesta Serang yang

telah diselenggarakan oleh masyarakat Desa Serang tersebut ternyata banyak

sekali ditemukan adanya nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) serta

kesadaran masyarakat dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan yang masih

terpelihara dengan baik oleh masyarakat Desa Serang. Karena kita ketahui bahwa

masa sekarang ini dimana kesadaran masyarakat dalam mempertahankan kesatuan

dan persatuan tersebut semakin hari semakin luntur dengan adanya perkembangan

globalisasi modernisasi. Dimana orang lebih suka dalam menjalani kehidupannya

sendiri, tanpa lagi memperdulikan orang lain yang ada di lingkungan sekitarnya.

Melihat begitu sangat kuatnya masyarakat Desa Serang dalam

memepertahankan kebiasaan-kebiasaan tersebut, peneliti tertarik untuk dapat

mengkaji tentang bagaimana upaya pewarisan nilai-nilai budaya yang terkandung

dalam upacara adat pesta Serang di masyarakat Desa Serang dalam melestarikan

budaya pesta Serang dan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

mempertahankan budaya kewarganegaraan sehingga tidak terkikis oleh perubahan

jaman di era globalisasi modernitas sekarang ini. Hal ini dikarenakan upacara adat

pesta Serang adalah budaya yang harus tetap dijaga serta dapat dilestarikan

dengan tidak memperdulikan perubahan jaman.

Berdasarkan pertimbangan dari latar belakang masalah yang telah

dipaparkan peneliti diatas, maka mendorong peneliti untuk dapat mengkaji lebih

(17)

7

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Mempertahankan Civic Culture. (Studi Deskriptif di Desa Serang Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan penulis di atas,

maka permasalahan pokok dari penelitian yang akan dikaji dalam rumusan masalah yaitu: “Bagaimana Upaya Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Pesta Serang Yang Dilakukan Masyarakat Desa Serang Untuk Meningkatkan Kesadaran

Masyarakat Dalam Mempertahankan Civic Culture?”

Untuk lebih mempermudah kajian pembahasan hasil penelitian, maka

masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam sub-sub pokok masalah, yaitu

sebagai berikut:

1. Upaya Pewarisan nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam upacara

adat pesta Serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

mempertahankan budaya kewarganegaraan (Civic Culture) ?

2. Kendala apa saja yang ditemui dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya dari

upacara adat pesta Serang ?

3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam proses

pewarisan nilai budaya dari upacara adat pesta Serang ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai

berikut:

(18)

8

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan umum dari penulis ini yaitu untuk mengetahui dan memperoleh

gambaran secara faktual dan aktual mengenai bagaimana upaya pewarisan

nilai-nilai budaya pesta Serang yang dilakukan masyarakat Desa Serang untuk

meningkatkan kesadaran masyarakatnya dalam mempertahankan budaya

kewarganegaraan (civic culture).

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini

adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang upaya pewarisan nilai-nilai budaya yang

terkandung dalam upacara adat pesta Serang untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam mempertahankan budaya kewarganegaraan (civic culture).

2. Agar mengetahui kendala apa saja yang ditemui dalam proses pewarisan

nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta Serang

3. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan dalam proses

pewarisan nilai budaya dari upacara adat pesta Serang

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pada dasarnya dapat kita peroleh setelah melakukan

kegiatan penelitian, dan apabila dalam kegiatan penelitian tersebut berhasil, maka

peneliti memiliki kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis dalam hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menambah

pengetahuan serta wawasan mengenai budaya kewarganegaraan (civic culture).

(19)

9

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara praktis dalam hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat

sekitar dapat terus menjaga dan melestarikan pewarisan nilai-nilai budaya dari

upacara adat pesta serang tersebut kepada generasi selanjutnya serta agar dapat

menerapkannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

E. Struktur Organisasi Skripsi

1. Bab I Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian awal skripsi yang berisi:

a. Latar Belakang Masalah, yang menjelaskan alasan mengapa masalah

tersebut diteliti,

b. Rumusan Masalah, yang berisi rumusan dan analisis masalah sekaligus

identifikasi variabel-variabel penelitian beserta definisi oprasionalnya.

Rumusan Masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya,

c. Tujua Penelitian, berupa penyajian hasil yang ingin dicapai setelah

penelitian selesai dilakukan,

d. Manfaat Penelitian, berisikan tentang manfaat yang diperoleh bias

dilihat dari salah satu atau beberapa, misalnya saja manfaat teoritis dan

manfaat praktis,

e. Struktur Organisasi Skripsi, dimana berisi tentang urutan penulisan

setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab 1 sampai

dengan bab terakhir.

2. Bab II Kajian Teori

Kajian Teori dimaksudkan sebagai landasan teoritik dalam analisis

penelitian. Melalui kajian teori ini peneliti dapat membandingkan dan

memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dan dikaitkan

(20)

10

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bab III Metode Penelitian

Metode Penelitian berisikan mengenai penjelasan secara rinci tentang

metodologi yang ingin digunakan dan jenis penelitian. Termasuk beberapa

komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, definisi oprasional, instrument

penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV ini memuat tentang dua hal yang paling utama, yaitu pengolahan

atau analisis data atau analisis temuan. Pengolahan data dilakukan berdasarkan

prosedur penelitian kualitatif. Bagian pembahasan atau analisis temuan yaitu

mendiskusikan penelitian tersebut dan dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah

dibahas di Bab II.

5. Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab V ini di dalamnya berisikan penyajian berupa penafsiran dan

pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan yang disajikan dalam bentuk

(21)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di Desa Serang, yang terletak di

Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Lokasi

penelitian tersebut dipilih karena di Desa Serang ini terdapat adanya pesta adat

yang sangat unik jika dibandingkan dengan pesta adat yang ada di daerah lainnya.

Dalam upacara adat pesta Serang ini dalam kegiatan perwujudannya tidak hanya

memasukan unsur budaya saja, tetapi ada pula unsur keagamaan juga.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber yang dapat memberikan informasi atas

permasalahan yang penulis teliti. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian

ini adalah :

 Sesepuh Serang, sebagai salah satu anggota masyarakat yang telah

dituakan dan mengetahui sejarah asal-usul daerah serang tersebut

hingga terjadinya tradisi upacara adat pesta Serang tersebut.

 Kuncen makam Ki Agus Jaka, sebagai pemberi izin serta memiliki

kewenangan mengurus dan mengatur masyarakat yang akan berziarah

ke makam Ki Agus Jaka.

 Tokoh agama, sebagai pengontrol warga masyarakat agar tidak

menyimpang terhadap agama dan menyalah artikan adanya upacara

(22)

40

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Pemerintah desa Serang, sebagai aparatur pemerintah yang telah

memiliki kebijakan dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang dan

melestarikan nilai-nilai khasanah budaya masyarakat desa Serang.

 Masyarakat desa Serang, sebagai pendukung pelaksanaan dari

perwujudan kegiatan upacara adat pesta Serang.

B. Metode dan Pendekatan Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode

penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang mendasar pada

pemecahan masalah juga berdasarkan pada fakta-fakta dan kenyataan gambaran

secara sistematik tentang situasi yang terjadi pada saat sekarang ini dan

memusatkan pada kondisi objek permasalahan aktual yang terjadi pada saat

penelitian dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut Nazir (2005:54), menyatakan

bahwa:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau sesuatu pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terjadi.

Metode penelitian deskriptif digunakan penulis dalam penelitian ini karena

dipandang sangat tepat. Alasan penggunaan metode penelitian deskriptif yaitu

karena pada metode penelitian deskriptif ini penulis dapat mendeskripsikan

berbagai sumber data dan informasi pendapat-pendapat dari para ahli, serta

mengobservasi serta mewawancara sumber-sumber yang dapat dijadikan suatu

kesimpulan yang maksimal. Dimana dalam metode penelitian deskriptif ini juga

tidak terbatas hanya pada pengumpulan data saja akan tetapi dapat juga

menganalisis data. dengan begitu pembahasan masalah dan analisis data menjadi

(23)

41

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Dimana cara kerja pendekatan kualitatif ini didasari cara kerja metode

kualitatif, Creswell (2010:167) mengatakan bahwa “Tujuan dari penelitian

kualitatif ini, yaitu pada umumnya mencakup informasi tentang fenomena utama

yang dieksplorasi dalam penelitian, partisipasi penelitian, dan lokasi penelitian”.

Menurut Moleong (2010:27) dalam bukunya yang berjudul Metode

Penelitian Kualitatif mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah yang mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengandalkan analisa data, dan secara induktif mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar. Selain itu, penelitian kualitatif bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, dan rancangan penelitiannya bersifat sementara serta hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak antara peneliti dan subjek penelitian.

Berdasarkan definisi di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian kualitatif ini menjelaskan bahwa yang merupakan alat utama peneliti

dalam suatu penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri. Sehingga dapat

memperoleh data yang akurat serta dapat melakukan penelitian secara mendalam.

Penulis mempunyai pandangan bahwa pendekatan kualitatif yang didasari

pada metode kualitatif tersebut di atas sangat tepat digunakan dalam penelitian ini,

karena yang pertama bahwa masalah yang dikaji dalam penelitian yang mengenai

upaya pewarisan nilai budaya pesta serang pada masyarakat desa serang

dibutuhkannya data di lapangan yang bersifat akurat, yang kedua dapat dijelaskan

(24)

42

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

interaksi antara responden dan peneliti. Melalui penelitian tersebut, peneliti dapat

secara langsung mengamati kegiatan-kegiatan dilangsungkannya acara upacara

adat pesta serang, serta dapat ikut serta berinteraksi pada saat kegiatan upacara

adat pesta serang tersebut. Ikut sertanya peneliti dalam kegiatan upacara adat

pesta serang tersebut, akan memudahkan peneliti memperoleh data yang

dibutuhkan dan hasil penelitian yang tersebut dapat maksimal, yang ketiga yaitu

yang menjadi intrument utama dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti

sendiri, hal tersebut memperkuat bahwa memang pendekatan penelitian kualitatif

ini sangat tepat digunakan dalam penelitian ini, karena dalam peneltian kualitatif

ini mempunyai adaptasi yang sangat tinggi sehingga mengharuskan peneliti untuk

dapat menyesuaikan diri ketika penelitian terhadap situasi dan kondisi di lapangan

yang memang dapat berubah-ubah.

C. Definisi Oprasional

Agar tidak terjadi salah pemahaman dalam penafsiran dan untuk

memperoleh kesatuan dari arti dan pengertian dari judul penelitian ini, maka perlu

juga sekiranya penulis memberikan definisi oprasional mengenai istilah-istilah

yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah sebagai berikut:

1. Budaya

Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta dan rasa, sedangkan kebudayaan

adalah hasil dari cipta rasa, karsa dan karya tersebut. (Koentjaraningrat – 2005).

Dari penjelasan di atas, budaya merupakan hal-hal yang bersangkutan erat

kaitannya dengan daya dan budi dimana dapat berupa cipta dan rasa sedangkan

kebudayaan sendiri merupakan hasil dari cipta rasa, karsa, dan karya .

(25)

43

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) adalah suatu budaya yang memadukan

partisipasi popular dengan pemerintah yang efektif yang diharapkan menjadi basis

pemerintahan yang demokratis dan stabil” (Kalidjernih, 2010:20).

Dari penjelasan di atas, Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture)

merupakan budaya yang dapat memadukan partisipasi popular dengan pemerintah

yang efektif yang mempunyai harapan agar bisa menjadi basis pemerintahan yang

demokratis juga stabil untuk masyarakat.

3. Pesta

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pesta berarti „perjamuan makan

minum‟ (bersenang-senang, bersuka ria, gembira, dsb). Sedangkan menurut Arief Rahman (2013), pesta merupakan sebuah aktivitas yang menggambarkan

kegembiraan atas sebuah peristiwa yang baru terjadi.

4. Serang

Serang adalah nama dari sebuah desa yang berada di daerah Cirebon. Tempat

yang merupakan awal dari sejarah terciptanya upacara adat pesta serang, dimana

pesta yang dilakukan oleh masyarakat tersebut adalah dalam bentuk

penghormatan kepada leluhur yang telah diyakini oleh masyarakat Desa Serang

yaitu buyut Ki Agus Jaka yang merupakan leluhur di Desa Serang tersebut

(Inventarisasi , 2003).

5. Pesta Serang

Pesta Serang berasal dari kesatuan kata Pesta dan Serang, yang merupakan

upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat desa Serang sebagai salah satu

ungkapan rasa kegebiraan karena telah memperoleh keberkahan dan keselamatan

selama satu tahun, dan pelaksanaan kegiatannya yaitu keramaian adat pawai

(26)

44

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Kesadaran

Kesadaran merupakan sikap atau perilaku mengetahui atau mengerti taat dan

patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula serta merupakan

sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan

kebiasaan yang hidup dalam masyarakat (Widjaja, 1984:14)

Kesadaran bisa dijelaskan bahwa mengenai sadar dan kesadaran itu tidak

hanya sekedar mengerti, mengetahui, dan meahami arti kesadran tersebut

bersadarkan peraturan dan ketentuan yang telah dibuat atau diatur oleh pemerintah

saja, akan tetapi juga harus lebih mengerti, mengetahui, dan memahami juga arti

kesadaran tersebut dari atas dasar adat istiadat, kebiasaan, dan norma dalam

kehidupan bermasyarakat.

7. Masyarakat

Masyarakat adalah suatu golongan sosial yang anggotanya-anggotanya

mempunyai persamaan nilai-nilai, sikap, tingkah laku dan kepentingan (Abu

Ahmadi, 2007:105)

Masyarakat bisa dikatakan sebagai kelompok atau golongan yang

mempunyai anggota dan semua dari anggota-angggota masyarakat tersebut

mempunyai persamaan nilai, sikap, tingkah laku, dan kepentingan yang sama

untuk mencapai satu tujuan yang sama.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah dimana subjek dapat memperoleh berbagai sumber

data yang valid dan akurat yang diperlukan untuk penelitian ini. Menurut Lofland

dan Lofland (Moleong, 2010:157) menyatakan sumber data kualitatif ialah “kata

(27)

lain-45

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lain”. Berdasarkan pernyataan tersebut, bagian-bagian jenis datanya tersebut dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan , sumber data tertulis, foto, dan statistik.

Tujuan penulis mengkaitan antara sumber data dengan teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini. Pertama, peneliti menggunakan teknik

wawancara untuk pengumpulan datanya dalam penelitiannya maka sumber data

tersebut disebut responden yaitu orang yang diwawancarai atau menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, pertanyaan tersebut dapat

berupa tertulis atau tidak tertulis/lisan. Kedua peneliti menggunakan teknik

observasi untuk pengumpulan data dalam penelitiannya maka sumber data

tersebut dapat berupa benda, yaitu benda tidak bergerak atau bergerak. Dan ketiga

apabila peneliti menggunakan studi dokumentasi untuk pengumpulan data dalam

penelitiannya maka sumber data tersebut berbentuk studi dokumen atau sebuah

catatan.

Suharsimi (2009: 129) menyatakan mengenai sumber data tersebut

menjadi tiga tingkatan hurup p dari bahasa Inggris yaitu:

p = person, sumber data berupa orang. p = place, sumber data berupa tempat. p = paper, sumber data berupa simbol.

Dari pernyataan di atas tersebut, diperoleh kesimpulan mengenai

sumber data bahwa sumber data yang paling utama dalam penelitian ini yaitu:

Pertama orang, sebagai responden atau pemberi informasi yang akurat mengenai

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan memberikan data yang dibutuhkan.

Orang yang akan menjadi responden dalam penelitian ini adalah, Sesepuh desa

serang, Kuncen makam Ki Agus Jaka, Tokoh agama, aparatur pemerintah desa

serang dan yang tersakhir yaitu masyarakat desa serang. Kedua tempat, sebagai

sumber data yang dapat menyajikan suatu keadaan diam seperti contohnya saja

benda tidak bergerak dan benda bergerak seperi aktivitas atau kegiatan yang

dilakukan oleh masyarakat. Ketiga simbol, dimana simbol juga digunakan untuk

(28)

46

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini dapat berupa simbol. Sumber data dalam penelitian ini menegaskan

bahwa yang dimaksud simbol yaitu berupa gambar dan huruf atau angka yang

didapat dari dokumentasi.

E.Teknik Pengumpulan Data

Agar sumber data yang diperoleh di lapangan tersebut akurat dan valid,

disini peneliti yang juga melakukan tindakan sebagai instrumen utama (key

instrument) atau turut ikut serta berinteraksi di lapangan dan menyatu dengan

sumber data dalam situasi yang sangat alamiah (natural setting). Teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik adalah cara yang

digunakan dalam penelitian. Alat pengumpulan data (instrument) adalah alat yang

digunakan pada saat peneliti menggunakan suatu metode. Teknik pengumpulan

data secara tepat merupakan hal yang sangat penting, hal ini terkait dengan

penyesuaian permasalahan yang diangkat peneliti. Pendapat sugiyono dalam

bukunya Metode Penelitian Pendidikan yaitu “terdapat 5 teknik yang dapat

digunakan untuk pengumpulan data, yaitu tes, kuesioner, interview (wawancara),

observasi, dan dokumentasi”. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti

gunakan dalam melakukan penelitian lapangan ini sangat variatif, antara lain

yaitu:

1. Wawancara

Lexi Moleong (2010;135) dalam bukunya yang berjudul metodelogi

penelitian kualitatif menyatakan bahwa:

(29)

47

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diperoleh simpulan bahwa

wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara percakapan yang dilakukan dengan dua belah pihak yaitu

pewawancara dan yang diwawancara, yang berkaitan dengan masalah-masalah

yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian.

Wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan

wawancara yang sistemnya tidak terstruktur sehingga pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan kepada responden tersebut hanya merupakan pertanyaan-pertanyaan

yang ditarik garis besarnya saja sehingga dapat memungkinkan responden

mempunyai kebebasan dalam memberikan jawaban serta wawancara dapat juga

dilakukan secara mendalam antara pewawancara dan yang diwawancara.

Pada saat penelitian di lapangan peneliti melakukan wawancara kepada

sesepuh serang, kuncen makam Ki Agus Jaka, tokoh agama, pemerintah desa

Serang, dan masyarakat desa Serang. Peneliti memilih responden atau yang

diwawancarai tersebut berdasarkan tujuan bahwa mereka adalah sumber-sumber

yang sangat tepat dimana peneliti mengertahui bahwa responden atau yang

diwawancarai tersebut mengetahui bagaimana upaya pewarisan nilai-nilai budaya

yang terkandung serta kegiatan acara upacara adat pesta serang tersebut.

2. Studi Literatur

Danial (2009;80) mengungkapkan bahwa: “Studi Literatur adalah

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah

buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian”.

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan pula

bahwa peneliti mempunyai teknik penelitian yang digunakan dalam penulisan

karya ilmiahnya ini, adapun teknik penelitian tersebut bertujuan untuk

mengungkapkan berbagai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang

sedang diteliti oleh peneliti dan sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil

(30)

48

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

literatur, dengan cara membaca, mempelajari, dan mengkaji yang berkenaan

dengan masalah dan tujuan penelitian dalam pelaksanaan upacara adat pesta

serang.

3. Studi Dokumentasi

Sugiyono (2008;329) mengungkapkan bahwa: “Studi dokumentasi adalah

merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa

studi dokumentasi yang akan diambil oleh peneliti yaitu berupa gambar-gambar

kegiatan pesta serang seperti pada saat acara arak-arakan, petilasan Ki Agus Jaka,

dan data-data dari pemerintah desa tentang sejarah pesta Serang yang telah

diambil oleh peneliti sendiri.

4. Observasi

Lexi Moleong (2010;125) dalam bukunya yang berjudul metodelogi

penelitian kualitatif menyatakan bahwa: “Pengamatan dilakukan secara langsung

terhadap objek penelitian, dengan observasi kita peroleh suatu gambaran yang

lebih jelas tentang kehidupan sosial yang sukar diperoleh dengan metode lain”.

Berdasarkan pernyataan di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan

observasi ini peneliti dapat melakukan pengamatan secara langsung dan

mendalam terhadap objek penelitian agar dapat memperoleh gambaran yang lebih

jelas serta menyeluruh tentang kehidupan sosial dan agar sumber data yang

terkumpul akan lebih akurat diperoleh oleh peneliti.

(31)

49

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk mencapai hasil yang maksimal dalam penelitian ini, maka

penelitian harus dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang telah

dipikirkan terlebih dahulu. Sehingga peneliti dapat memperoleh data yang

dibutuhkan maka peneliti harus mengikuti prosedur penelitian. Berdasarkan hal

tersebut maka langkah-langkah dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Tahap Pra Penelitian

Pada tahapan pra penelitian ini, yaitu:

a. Peneliti Memilih masalah, yaitu merupakan suatu langkah awal dari suatu

kegiatan penelitian.

b. Peneliti Melakukan studi pendahuluan, bertujuan untuk mendapatkan

gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.

c. Peneliti mulai merumuskan masalah untuk penelitiannya.

d. Peneliti mulai menentukan judul dan lokasi untuk penelitiannya.

e. Terakhir peneliti mulai menyusun proposal penelitian.

2. Tahap Perijinan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus melakukan perijinan terlebih

dahulu terhadap subjek dan objek yang akan digunakan untuk penelitiannya

tersebut dimana agar terjadi kesepakan yang saling mendukung antara peneliti dan

subjek dan objek yang akan diteliti. Adapun langkah-langkah yang harus

ditempuh dalam melakukan perijinan yaitu:

a. Peneliti mengajukan surat permohonan untuk dapat melakukan penelitian

kepada ketua jurusan PKn, FPIPS UPI Bandung.

b. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian kepada Rektor UPI melalui

Kepala BAAK, dengan rekomendasi dari Pembantu Dekan FPIPS UPI

Bandung.

c. Setelah mendapat perijinan surat, peneliti menyampaikan kepada Kepala

(32)

50

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kepala Kesbang dan Polinmas Kabupaten Cirebon mengeluarkan surat

permohonan izin untuk disampaikan kepada Kepala Kecamatan Klangenan

Kabupaten Cirebon.

e. Kepala Kecamatan Klangenan Kabupaten Cirebon mengeluarkan surat

permohonan izin untuk disampaikan Kepala Desa Serang.

f. Kepala Desa Serang memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan

penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Peneliti harus mengadakan observasi langsung ke lokasi yaitu Desa

Serang, kemudian mengadakan wawancara kepada responden dengan membawa

instrumen atau pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan, dimana responden

tersebut ialah sejumlah orang yang peneliti percaya untuk dapat memberikan

informasi mengenai sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti. Pelaksanaan

penelitian dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun

langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

a. Mendatangi lokasi yaitu di Desa Serang dan mewawancarai sesepuh desa

Serang, kuncen makam Ki Agus Jaka, tokoh agama, aparatur pemerintah

desa serang dan masyarakat desa serang terkait dengan upaya pewarisan

nilai-nilai budaya yang terkandung dalam pelaksanaan upacara adat pesta

Serang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam

mempertahankan Civic Culture.

b. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan

relevan dengan masalah yang akan diteliti.

Pelaksanaan wawancara tersebut akan terus dilakukan untuk mendapatkan

informasi dan data yang dibutuhkan oleh peneliti yang peneliti tidak ketahui,

sehingga informasi dan data yang dibutuhkan sekiranya cukup dan rumusan

(33)

51

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut dilakukan agar dapat melengkapi dan memperkuat data-data yang

dibutuhkan oleh peneliti.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Lexi Moleong (2010;247) dalam bukunya yang berjudul metodologi

penelitian kualitatif mengungkapkan bahwa analisis data adalah:

Proses analisis yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya.

Sedangkan menegaskan pendapat di atas mengenai analisis data, Bogdan

dan Biklen (Moleong, 2010;248) menyatakan bahwa:

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasiakan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Berdasarkan pemaparan yang telah diungkapkan oleh para ahli di atas

tersebut, disimpulkan bahwa analisis data dilakukan dalam suatu proses. Menurut

Afifudin dan Saebani (2009:146) bahwa “Proses berarti pelaksanaannya mulai

dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah

meninggalkan lapangan”.

Dalam analisis data kualitatif yang peneliti lakukan selama di lapangan

adalah menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga aktivitas.

Sugiyono (2008;338) mengungkapkan tiga aktivitas tersebut yaitu reduksi data,

display data dan kesimpulan/verifikasi. Ketiga rangkaian aktivitas teknik analisis

data tersebut, penulis terapkan dalam penelitian ini dan akan memaparkannya

sebagai berikut sebagai berikut.

(34)

52

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2008:338) menyatakan bahwa: “Reduksi data adalah

merangkum, memilah dan memilih hal-hal yang pokok, serta memfokuskan pada

hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu”.

Dengan demikian data-data yang telah direduksi tersebut akan

memberikan gambaran yang sangat jelas, dan dapat mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data-data selanjutnya dan mencarinya lagi apabila

diperlukan.

Pada tahap ini, peneliti merangkum, memilah dan memilih mana saja

data-data penting yang telah diperoleh di lapangan yang akan digunakan untuk

dijadikan bahan laporan. Melalui teknik merangkum, memilah dan memilih,

peneliti akan mengetahui data-data mana saja yang diperlukan dan membuang

data-data yang tidak diperlukan. Data yang telah direduksi tersebut ini yang akan

memberikan gambaran jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya apabila diperlukan.

2. Display Data (Penyajian Data)

Nasution (2003:128) berpendapat mengenai display data/penyajian data

yang menyatakan bahwa:

Data yang bertumpuk dan laporan lapangan yang tebal akan sulit dipahami, oleh karena itu agar dapat melihat gambaran atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian harus diusahakan membuat berbagai macam matrik, uraian singkat, networks, chart, dan grafik.

Berdasarkan pendapat di atas tersebut mengenai display data/penyajian

data, dapat disimpulkan bahwa data-data yang diperoleh dari lapangan pasti

banyak sekali, oleh karena itu agar peneliti tidak terjebak dalam tumpukan data

(35)

53

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Display data atau penyajian data yang dilakukan akan lebih banyak dituangkan

dalam bentuk uraian singkat.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Sugiyono (2008:348) mengungkapkan langkah terkahir dalam analisis data

kualitatif adalah kesimpulan/verifikasi sebagai berikut:

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diperoleh simpulan bahwa Langkah

yang ketiga ini penulis lakukan di lapangan dengan maksud untuk mencari makna

dari data yang dikumpulkan. Agar mencapai suatu kesimpulan yang tepat,

kesimpulan tersebut senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung, agar

lebih menjamin validitas penelitian dan dapat dirumuskannya menjadi sebuah

(36)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan pembahasan yang telah

penulis uraikan dan jelaskan pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa

kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pada upacara adat pesta serang terdapat upaya pewarisan nilai-nilai budaya

yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan

budaya kewarganegaraan (civic culture), yaitu adanya nilai gotong royong,

adanya nilai kekeluargaan, dan adanya nilai kebersamaan. Upaya

pewarisan nilai-nilai budaya tersebut dilakukan proses pewarisannya

ketika sebelum pelaksanaan upacara adat, ketika pelaksanaan upacara adat,

dan setelah pelaksanaan upacara adat.

2. Terdapat dua faktor kendala yang ditemui dalam proses pewarisan

nilai-nilai budaya dari upacara adat pesta serang, yaitu faktor dari dalam

lingkungan masyarakat dan faktor dari luar yang masuk ke dalam

lingkungan masyarakat. Faktor dari dalam lingkungan masyarakat yang

menjadi kendala dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya tersebut timbul

dari kepribadian anggota masyarakat. Contoh, kurangnya kesadaran serta

peran orang tua. Sedangkan faktor dari luar yang masuk ke dalam

lingkungan masyarakat merupakan kendala dari upacara adat pesta serang

dalam proses pewarisan nilai-nilai budaya tersebut timbul dari kehidupan

sehari-hari. Contohnya saja yang paling berpengaruh yaitu masuknya

(37)

95

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat dalam pewarisan

nilai-nilai budaya kewarganegaraan (civic culture) melalui pelaksanaan

upacara adat pesta serang dilakukan melalui pendidikan lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang diperoleh, maka terdapat

beberapa saran yang hendak penulis sampaikan begi pihak pemerintah desa

serang, bagi tokoh masyarakat desa serang, dan bagi masyarakat desa serang,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Orang Tua

Ditemukan bahwa masih ada anggota masyarakat dari pihak orang tua

yang kurang berperan dalam memberikan pengetahuan kepada

anak-anaknya untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung ketika pelaksanaan

upacara adat pesta serang dalam kehidupan sehari-hari, maka sebaiknya

orang tua harus mempunyai peran untuk lebih memberikan pengetahuan

kepada anak-anaknya agar dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung

ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang untuk kehidupan sehari-hari,

seperti nilai gotong royong, nilai kekeluargaan, dan nilai kebersamaan.

2. Bagi pihak Sekolah

Masih ditemukan kurangnya kesadaran anak-anak yang belum memaknai

nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat pesta serang, maka

sebaiknya pihak sekolah melalui guru agar dapat menyelipkan

pembelajaran kepada anak didiknya dengan cara lebih meningkatkan

dalam mengajarkan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam upacara adat

pesta serang.

(38)

96

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Ditemukan bahwa masih ada anggota masyarakat yang kurang

memiliki kesadaran dalam mendukung pelaksanaan upacara adat pesta

serang, maka sebaiknya masyarakat desa serang harus tetap

meningkatkan kesadaran yang dimilikinya dalam mendukung

pelaksanaan upacara adat pesta serang. Dengan cara ikut berpartisipasi

sebelum pelaksanaan upacara adat, ketika pelaksanaan upacara adat

dan sesudah pelaksanaan upacara adat. Dengan cara seperti itu,

masyarakat akan dapat memahami dan memaknai nilai-nilai yang

terkandung dalam upacara adat pesta serang.

b. Masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat akan nilai-nilai

yang terkandung dalam pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka

sebaiknya sesepuh masyarakat lebih meningkatkan dalam memberikan

pengetahuan serta pemahaman kepada masyarakat tentang upacara

adat yang sesungguhnya dan memahami makna dari nilai-nilai yang

terkandung dari upacara adat pesta serang.

c. Masih ditemukan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai

nilai-nilai akidah agama ketika pelaksanaan upacara adat pesta serang, maka

sebaiknya tokoh agama lebih meningkatkan dalam memberikan arahan

kepada masyarakat tentang nilai-nilai akidah islam agar tidak timbul

hal-hal yang menyimpang ketika pelaksanaan upacara adat pesta

serang berlangsung.

d. Masih ditemukan kurangnya pengamanan pada saat pelaksanaan

upacara adat pesta serang, maka sebaiknya kepada pihak pemerintah

desa agar lebih meningkatkan masalah keamanan ketika pelaksanaan

upacara adat pesta serang berlangsung agar dapat meminimalisir

hal-hal yang tidak diinginkan seperti hal-halnya kekacauan yang selalu

ditimbulkan dari pihak kalangan anak muda masyarakat desa serang

atau dari desa tetangga yang selalu terjadi setiap tahun sehingga dapat

(39)

97

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti mengenai bagaimana

peranan masyarakat untuk pembinaan budaya kewarganegaraan dalam

upacara adat pesta serang. Penelitian ini juga dapat digunakan pada objek

(40)

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Ahmad Saebani. (2009). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Pustaka Setia.

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharisimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Artha, T, Ahimsa. (2004). Sejuta Warisan Budaya. Yogyakarta: Kunci Ilmu.

As’arie, Denis. (2011).Suatu Kajian Tentang Nilai Budaya Pesta Pecung di Masyarakat Kasugengan Kidul Kabupaten Cirebon di Tinjau Dari Civic Culture. Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Budimansyah, Dasim dan Udin Winataputra. (2007). Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPs UPI.

Carsidiawan, Didi. (2013). Budaya Nusantara. [online]. Tersedia:

Http//www.wiziq.com/tutorial/41378-Budaya-Nusantara [15 Maret 2013].

Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, Endang dan Wasriah. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidika Indonesia.

Darwis Ranidar. (2008). Hukum Adat. Bandung: Labolatorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.

(41)

98

Anna Nur Rahmah, 2014

Kajian Tentang Upaya Pewarisan Nilai Budaya Pesta Serang untuk Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Mempertahankan Civic Culture

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Inventararisasi. (2003). Cerita Rakyat Asal Usul Desa di Kabupaten Cirebon. Cirebon: Tidak diterbitkan.

Iswandi, Haris. (2004). Membentuk Karakter Warga Negara Melalui Lingkungan Seni dan Budaya Daerah di Kampus. Skripsi FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kalidjernih, Freddy K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan: Perspektif Sosiologikal dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.

Kodiran. (1996). Wujud, Arti dan Fungsi Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya. Yogyakarta: Depdikbud.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Marham, Dimas. (2013). Faktor-Faktor atau Unsur-Unsur Masyarakat. [Online]. Tersedia: http://dimasmarham.blogspot.com/2009/12/faktor-faktor-unsur-unsur-masyarakat-m.html [ Maret 2013].

Marzali, Amri. (2005). Antropologi dan Pembangungan Indonesia. Jakarta: PT Kencana.

Moleong, Lexi J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Muslikhatun. (2013). Pewarisan Budaya. [Online]. Tersedia: http://muslikhatun-antropologi.blogspot.com/pewarisan-budaya.html [ 2013].

Nasution. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Nilai Budaya Pesta Laut Nadran Di Masyarakat Pesisir Sebagai Sumber Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Analitis Tradisi Upacara Nadran Di Desa Waru