iii Universitas Kristen Maranatha
PENGARUH BRAND FAMILIARITY DAN SIKAP SKEPTIS
PADA INFORMASI HARGA DALAM IKLAN TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN
(Produk Shampoo Lifebuoy di Bandung)
Girambali NRP : 0652063
Pembimbing : A.Rinni Maharsi S.E., M.M.
Program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Manajemen
Universitas Kristen Maranatha
Bandung, 2011
Abstrak
Tingkat pengakuan merek produk memiliki peran penting bagi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian mereka. Kurangnya pengakuan ini hanya akan berubah menjadi kesadaran merek bagi konsumen. Apalagi, dalam situasi dimanamanfaat dari produk berubaha menjadi sebuah slogan yang melekat pada produk merek tersebut (seperti slogan yang ditunjukkan dalam kasus Shampoo Lifebouy) maka sebagi konsumen yang tidak mengenal produk tapi sering mendengar slogan produk ini merupakan koheren slogan. Informasi harga juga ambil adil / berpengaruh . Pemilihan kata yang tidak tepat akan memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan.
iv Universitas Kristen Maranatha
INFLUENCE of BRAND FAMILIARITY and SKEPTICISM ON
THE PRICE INFORMATION IN ADVERTISING ON
CONSUMER BUYING INTEREST
(Lifebouy Shampoo product in Bandung)
GirambaliNRP : 0652063
Pembimbing : A.Rinni Maharsi S.E., M.M.
Program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Manajemen
Universitas Kristen Maranatha
Bandung, 2011
Abstract
The recognition degree of brand product has a prominent role for consumers in deciding their purchasing decision. Lack of this recognition will only turn into consumers' brand awareness. Moreover, in the situation where the benefit of a product is turned into a slogan which is attached to brand product (as shown in the case of shampoo Lifebuoy) hence as a result consumers do not familiar with product benefit but familiar with brand and its coherent slogan. Price information is justiciable as long as it is packed with the correct massage form since imprecise word election will give the impact which on the contrary for the company.
v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Sistematika Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Pengertian Pemasaran ... 8
2.2 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9
2.3 Pengertian Bauran Pemasaran ... 11
2.3.1 Pengertian Bauran Pemasaran ... 12
2.3.2 Bauran Pemasaran Barang ... 12
2.3.3 Bauran Pemasaran Jasa ... 23
2.3.4 Variabel Bauran Pemasaran ... 24
2.4 Pengertian Merek ... 25
vi Universitas Kristen Maranatha
2.6 Peranan Merek ... 28
2.7 Minat Beli ... 29
2.7.1 Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen ... 29
2.8 Brand Familiarity ... 31
2.9 Ekuitas Merek ... 32
2.10 Informasi Harga dan Iklan ... 32
2.11 Perilaku Konsumen ... 33
2.12 Sikap Skeptis Terhadap Iklan ... 34
2.13 Hirarki Tanggapan Konsumen ... 35
2.14 Minat Konsumen ... 36
2.15 Uraikan Kerangka Pemikiran ... 37
2.16 Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
3.1 Jenis Penelitian ... 40
3.1.1 Populasi dan Sampel ... 40
3.1.2 Jenis Data ... 43
3.1.3 Metode Pengambilan Data ... 43
3.1.4 Variabel Operasional ... 43
3.1.5 Operasional Variabel ... 49
3.1.6 Skala dan Pengukuran ... 49
3.2 Alat Uji Instrumen ... 50
3.2.1 Uji Validitas ... 50
3.2.2 Uji Realibilitas ... 52
3.3 Teknik Analisis Data ... 53
vii Universitas Kristen Maranatha
3.3.2 Analisis Kuantitatif ... 54
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56
4.1 Analisi Deskriptif ... 56
4.1.1 Analisis Identitas Responden ... 57
4.1.2 Analisis Variabel Brand Familiarity ... 62
4.1.3 Analisis Variabel Sikap Skeptis ... 60
4.1.4 Analisis Variabel Minat Beli ... 70
4.2 Analisis Pengaruh Brand Familiarity dan Sikap Skeptis terhadap Minat Beli Konsumen ... 75
4.2.1 Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda ... 76
4.2.2 Analisis Korelasi Ganda ... 77
4.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 78
4.2.4 Uji Hipotesis Simultan ... 80
4.2.5 Analisis Uji Hipotesis Parsial ... 81
BAB V KESIMPULAN ... 85
5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 86
DAFTAR PUSTAKA
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Uji Validitas Tingkat Pengenalan... 51
Tabel 3.2 Uji Validitas Sikap Skeptis... 51
Tabel 3.3 Uji Validitas Minat Konsumen... 52
Tabel 3.4 Reabilitas... 53
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 57
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia... 58
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan... 59
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Menonton... 60
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Penghasilan... 61
Tabel 4.6 Tanggapan Konsumen Tentang Variabel Brand Familiarity... 62
Tabel 4.7 Kemudahan Informasi Tentang Produk Shampoo Lifebuoy... 63
Tabel 4.8 Kemasan Produk Yang Menarik... 63
Tabel 4.9 Banyak Konsumen Yang Akan Membeli Kembali Shampoo Lifebouy... 64
ix Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.11 Slogan Yang Mudah Diingat... 65 Tabel 4.12 Shampoo Lifebuoy Mempunyai Persepsi Sebagai
Shampoo Kesehatan Yang Tidak Dimiliki Shampoo
Lain... 65 Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Variabel Sikap
Skeptis... 66 Tabel 4.14 Konsumen Tidak Yakin Bahwa Dengan Rp 250,-
Produk Shampoo Lifebuoy Dapat Melindungi Rambut
Harum Sepanjang Hari... 67 Tabel 4.15 Konsumen Tidak Yakin Terhadap Kebenaran
Informasi Harga Dalam Iklan... 67 Tabel 4.16 Konsumen Tidak Yakin Adanya Kesamaan Harga
Jual Antara Toko Yang Satu Dengan Yang Lain... 68 Tabel 4.17 Konsumen Menganggap Shampoo Sachet Lebih Murah
Dari Shampoo Sachet Lainnya... 68 Tabel 4.18 Keragu-raguan Konsumen Terhadap Bahan
Yang Digunakan... 69 Tabel 4.19 Konsumen Meragukan Proses Penggunaan
Shampoo... 69 Tabel 4.20 Tanggapan Konsumen Tentang Variabel Minat
Beli... 70 Tabel 4.21 Kebutuhan Akan Suatu Produk... 71 Tabel 4.22 Produk Yang Sesuai Dengan Karakter Calon Pembeli... 72 Tabel 4.23 Produk Memiliki Keunggulan Lebih
x Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.25 Bentuk Produk Yang Menarik... 73
Tabel 4.26 Adanya Motivasi Produk... 74
Tabel 4.27 Melakukan Pembelian Ulang... 74
Tabel 4.28 Mengajak Konsumen Lain Untuk Membeli Produk Ini... 75
Tabel 4.29 Nilai Koefisien Regresi... 76
Tabel 4.30 Koefisien Korelasi Dan Taksirannya... 77
Tabel 4.31 Nilai Koefisien Korelasi Ganda... 78
Tabel 4.32 Nilai Kuadrat Koefisien Korelasi Ganda... 79
Tabel 4.33 Nilai Koefisien Beta dan Zero-order... 79
Tabel 4.34 Nilai Jumlah Kuadrat Regresi dan Jumlah Kuadrat Residu... 81
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Penelitian... 38 Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin... 57 Gambar 4.2 Gambar Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Usia... 58 Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pekerjaan... 59 Gambar 4.4 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Menonton... 60 Gambar 4.5 Diagram Distribusi Frekuensi Responden
Tingkat Penghasilan... 61 Gambar 4.6 Kurva Uji-t Dua Pihak Penguji Hipotesis
Variabel Brand Familiarity... 83 Gambar 4.7 Kurva Uji-t Dua Pihak Penguji Hipotesis
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemasaran memegang peranan penting di dalam dunia usaha karena pemasaran
berhubungan dengan kegiatan untuk memperkirakan atau mengatisipasi kebutuhan dan
keinginan konsumen dan juga berkaitan dengan mengalirnya produk berupa barang dan
jasa dari produsen ke konsumen dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu
memperoleh keuntungan.
Pasar yang sangat heterogen akan memberikan peluang bagi perusahaan yang
dapat memanfaatkannya. Setiap produk akan berusaha saling memperebutkan pasar.
Namun para pemasar juga menyadari, mereka tidak akan mampu melayani pasar yang
ada. Terlalu banyak perbedaan jenis konsumen dengan banyak kebutuhan, sehingga
memerlukan lebih banyak usaha untuk memperebutkan pasar. Dengan membagi pasar
yang sangat heterogen kedalam kelompok-kelompok atau segmen-segmen pasar yang
lebih homogen pemasar akan lebih mudah melayani konsumen.
Kecanggihan teknologi mempermudahkan pemain pasar untuk meniru disain
produk atau proses produksi pesainganya. Hal tersebut menyebabkan begitu banyak
produk yang sangat khusus atau sulit diperoleh kini menjadi komoditas yang bisa dapat
dengan mudah diperoleh, pemasaran dituntut untuk senantiasa menawarkan nilai
tambah kepada pelanggan dengan cara yang begitu rupa agar tidak dapat ditiru dengan
mudah oleh pesaingnya. Kondisi persaingan bisnis yang semakin komplek
2 Universitas Kristen Maranatha
pembelian dan sekaligus mengurangi resiko yang timbul dari keputusan yang diambil
tersebut. Pentingnya peranan merek dalam proses pengambilan keputusan konsumen
membuat para pemasar menempatkan merek sebagai salah satu asset perusahan yang
paling penting.
Aaker (1991; 78) dalam Kusumasonjaya (2005) menjelaskan beberapa hal yang
melatar belakangi tumbuhnya minat pada pengelolan merek. Pertama, banyak perusahan
besar di dunia yang tidak segan-segan membayar, hal untuk mempertahankan merek
produk-produk yang mereka hasilkan. Mereka menyadarkan bahwa menciptakan merek
baru yang memiliki ekuitas yang sama kuatnya di pasar membutuhkan investasi yang
jauh lebih besar dibandingkan mempertahankan merek-merek yang sudah ada. Kedua,
pemasar profesioanal menyadari bahwa menggunakanya harga sebagai komoditas.
Pemasaran saat ini yakin bahwa strategi pemasaran yang saat ini sebaiknya ditempuh
adalah membangun kekuatan berkelanjutan berdasarkan pada non-price competition.
Ketiga, pemasar menyadari pentingnya mengoptimalkan utilisasi aset mereka untuk
memaksimalkan kinerja perusahan. Asset utama yang biasa dieksploitas adalah merek.
Terapan iklan melalui media semakin gencar, dengan informasi yang terkadang
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada; tidak menginformasikan apa yang seharusnya
disampaikan kepada khalayak.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, masyarakat menjadi semakin
kritis, termasuk kemampuan untuk mengkritisi pesan yang diterima. Kondisi seperti ini
membuat konsumen menjadi skeptis dan meragukan kebenaran pesan yang disampaikan
dalam suatu iklan. Obermillier dan Spangenberg (1998) dalam Astuti (2004 : 90)
menyatakan bahwa skepticism terhadap iklan menunjukkan kecenderungan untuk tidak
3 Universitas Kristen Maranatha
iklan membuat konsumen kemudian tidak mudah percaya pada merk yang diiklankan.
Salah satu bentuk pesan iklan yang disampaikan kepada khalayak adalah dengan
menyampaikan informasi harga produk (merk) dalam iklan (price information on
advertising).
Bearden, Carlson dan hardesty (2002) dalam Astuti (2004 : 90) mengemukakan
tentang pengaruh variasi informasi harga yang diklankan dan perbedaan sikap skeptis
konsumen terhadap iklan pada familiar brand dan unfammiliar brands. Sikap skeptis
konsumen terhadap klaim iklan lebih banyak disebabkan oleh rendahnya pengetahuan
konsumen tentang merk tersebut. Tingginya harga produk yang diinformasikan dalam
iklan untuk iklan produk yang belum dikenal baik oleh konsumen, menjadikan
konsumen skeptis terhadap kebenaran informasi harga dalam iklan produk tersebut.
Sebaliknya bagi konsumen yang familiar pada produk yang diiklankan, sikap skeptis
terhadap informasi harga dalam iklan masih berpengaruh pada minatnya untuk membeli
produk tersebut di waktu yang akan datang.
Produk yang sering muncul di TV sangat diminati oleh masyarakat karena
mereka tertarik dengan iklan yang ditampilkan. Salah satu iklan yang sering muncul di
TV adalah iklan shampoo Lifebouy. Merek Shampoo terkenal semakin diminati
konsumen di Indonesia.
Iklan–iklan shampoo tersebut masing-masing dikemas sedemikian menariknya agar konsumen yang melihat iklan tersebut di TV tertarik untuk mengikuti iklan dari
awal hingga akhir. Semakin banyak dan lengkapnya informasi produk/merek yang
disampaikan melalui iklan, maka semakin besar pula rasa ingin tahu konsumen tentang
produk/merek dan keyakinan konsumen dalam membeli produk shampoo tersebut, yang
kemudian akan menimbulkan minat dalam diri konsumen untuk membeli produk/merek
4 Universitas Kristen Maranatha
mereka akan menjadi berminat membeli produk shampoo setelah melihat iklan shampoo
merek tertentu.
Konsumen dalam membeli salah satu merek sangat dipengaruhi oleh orang lain
misalkan orang tua atau saudara atau orang yang sudah membeli merek tersebut dengan
adanya keyakinan normatif dan motivasi mengikuti referen maka seseorang akan
beminat membeli produk tersebut. (Dhamaestha, 2002:34).
Minat beli pada konsumen juga sangat dipengaruhi adanya informasi dari mulut
kemulut seperti dari orang tua, kakak, adik, saudara dan teman dekat atau orang yang
sudah pernah menggunakan produk shampoo Lifebouy dan mereka berkeyakinan
mencuci dengan shampoo Lifebouy setelah mereka mengetahui produk tersebut mereka
akan menentukan sikap apakah mereka akan membeli atau tidak (Umar, 2002:78). Dari
hal tersebut maka penulis mengambil judul penelitian ini: PENGARUH BRAND
FAMILIARITY DAN SIKAP SKEPTIS PADA INFORMASI HARGA DALAM
5 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah Brand familliarity dan Sikap Skeptis konsumen pada informasi harga
produk dalam iklan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen
(purchase intentions) pada Produk shampoo Lifebouy?
2. Apakah Brand familliarity dan Sikap Skeptis konsumen pada informasi harga
produk dalam iklan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen
(purchase intentions) pada produk shampoo lifebouy?
3. Variabel apakah yang lebih dominant yang mempengaruhi minat beli konsumen
terhadap produk shampoo lifebouy?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Untuk mengetahui pengaruh Brand familliarity dan Sikap Skeptis konsumen
pada informasi harga produk dalam iklan berpengaruh secara serentak terhadap
minat beli konsumen (purchase intentions) pada Produk shampoo Lifebouy.
2. Untuk mengetahui pengaruh Brand familliarity dan Sikap Skeptis konsumen
pada informasi harga produk dalam iklan berpengaruh secara parsial terhadap
minat beli konsumen (purchase intentions) pada Produk shampoo Lifebouy.
3. Untuk mengetahui variable yang lebih dominant mempengaruhi minat beli
6 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini memberikan manfaat mengenai teori merek dan sikap skeptis
sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi produsen dalam menentukan
kebijakan untuk mengembangkan dan memasarkan suatu produk.
2. Bagi Pembaca umumnya
Menjadi masukan dalam kebijakan dibidang pemasaran.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan.
Lebih lanjut manambah referensi tentang riset pemasaran.
1.5 Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan
Pada bagian ini diuraikan latar belakang penelitian,
permasalahan-permasalahan yang tercakup pada penelitian, tujuan penelitian, manfaat yang dapat
diambil dari penelitian, serta batasan dan ruang lingkup dari penelitian. Dan dibagian
akhir diuraikan sistematikan penyajian laporan penelitian.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini dipaparkan teori-teori serta pustaka yang dipakai pada waktu
penelitian. Teori-teori ini diambil dari buku literatur dan dari internet. Teori yang
dibahas meliputi teori tentang penelitian terhadap perilaku konsumen. Pada bagian ini
juga diuraikan kajian pustaka, pengertian pemasaran, pengertian bauran pemasaran,
pengertian merek, cara membangun merek, peranan merek, minat beli, brand
7 Universitas Kristen Maranatha
skeptis terhadap ikalan, hirarki tanggapan konsumen, minat konsumen, uraian kerangka
pemikiran dan hipotesis penelitian
Bab III Metode Penelitian
Memaparkan langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan
dalam penelitian. Pada bagian ini dijelaskan alat dan metoda yang digunakan untuk
melakukan perencanaan dan mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna. Selain itu
dipaparkan juga metoda yang digunakan untuk merancang dan menganalisa sistem.
Bagian ini diberi judul Metodologi Penelitian. Pada bagian ini diuraikan juga jenis
penelitian, populasi dan sampel, jenis data, metode pengambilan data, variabel
opersional, operasional variabel, skala dan pengukuran, alat uji instrumen, uji validitas,
uji reabilitas, tehnik analisis data, analisis deskritif, dan analisis kuantitatif.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menjelaskan kondisi obyek penelitian. Kondisi dijelaskan meliputi kondisi dari
perangkat lunak, kondisi perangkat keras, serta kondisi data yang ada di obyek
penelitian. Dengan mengetahui kondisi dari obyek penelitian, maka akan bisa
digambarkan kebutuhan pengguna terhadap aplikasi yang dikembangkan. Pada bagian
ini diuraikan juga analisis deskritif, deskritif karakteristik responden, deskripsi variabel,
analisis kuantitatif, regresi berganda, uji f, uji t atau parsial, analisis koefisien
determinasi, korelasi berganda, analisis korelasi parsial.
Bab V Kesimpulan
Menjelaskan analisa dan identifikasi kebutuhan pengguna pada aplikasi
kemudian dilanjutkan dengan desain aplikasi. Identifikasi kebutuhan pengguna
dilakukan agar aplikasi yang dikembangkan nantinya dapat dimanfaatkan secara
optimal. Hasil yang didapatkan dari proses ini adalah daftar kebutuhan pengguna dan
85 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai Pengaruh Brand Familiarity dan Sikap Skeptis Pada Informasi Harga Dalam Iklam Terhadap
Minat Beli Konsumen, maka penulis dalam bab ini akan memcoba menarik suatu
kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis
kemukakan dalam bab sebelumnya.
1. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji
koefisien determinasi dan pengujian hipotesis simultan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa, secara bersama-sama, kedua variabel bebas (Brand
Familiarity dan Sikap Skeptis) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Minat Beli Konsumen dengan total kontribusi sebesar 85,28%. Sedangkan
sisanya sebesar 14,72% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati dalam
penelitian ini.
2. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada uji
koefisien beta, koefisien zero-order, dan pengujian hipotesis parsial, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa, secara individu, Brand Familiarity memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap Minat Beli Konsumen dengan kontribusi
sebesar 55,09%, sedangkan Sikap Skeptis juga memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap Minat Beli Konsumen dengan kontribusi sebesar 30,19%.
3. Melalui kesimpulan yang telah dipaparkan pada poin-poin sebelumnya, maka
86 Universitas Kristen Maranatha pengaruh terhadap variabel Minat Beli Konsumen yang dominan daripada
variabel Sikap Skeptis.
5.2 Saran
Setelah Memperhatikan hasil analisa baik secara deskritif maupun statistika,
berikutini beberapa saran yang mungkin dapat berguna sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pasar yang dilayani oleh Pepsodent, yakni :
1. Perusahan hendaknya mengenalkan produknya dengan strategi yang tepat
kepada khalayak sasaran, dengan memperhatiakn kaidah-kaidah komunikasi
pemasaran yang efektif. Pesan yang perlu disampaikan kepada konsumen
mengenai manfaat produk tidak dituangkan dalam bentuk simbol yang kemudian
diletakan pada merek.
2. Akan lebih tepat jika informasa harga tidak disajikan dalam iklan, tetapi pada
lebel kemasan. Informasi harga yang disajikan dalam iklan menimbulkan kesan
bahwa khalayak sasarannya adalah kelompok konsumen yang lebih sensitive
harga dan tidak mengutamakan kualitas.
3. Brand Familiarity merupakan salah satu faktor besar yang mempengaruhi minat
beli konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar memperhatikan
sistem Brand Familiarity terhadap suatu produk. Brand Familiarity ini
diharapkan agar konsumen lebih mengetahui kualitas, manfaat, kemasan produk
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Aaker A,david. 1991, Managing Brand Equity, Capitalizing On the Value Of a Brand
Name, New York The Free Press.
Arikunto, Suharsini, 2002, “Prosedur Penelitian”, PT Rineka Cipta, Yoguakarta.
Azwar, Syaifuddin. 2009. Validitas dan Reliabilitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bearden, Carlson, and David M. Hardesty, 2002. “Brand Familiarity and Invoive Price
Effect on Consumer Evaluation: The Moderating Role of Skepticism toward
Advertising”. Journal of Advertising. Volume XXXI.
Basu Swasta DH, dan T. Hani Handoko, (1987), “Manajemen Pemasaran (Analisa
Perilaku Konsumen)”, Edisi Kesatu, Cetakan Kedua Liberty, Yogyakarta.
Damodar Gujarati, (1995), Ekonometrika, Penerbit : Erlangga
Dharmmesta, B. S & Irawan. (1990), “Manajemen Pemasaran Modern”, Yogyakarta :
Liberty.
Dharmmesta, B.S & Handoko T. Hani. (1997), “Manajemen Pemasaran”, Yogyakarta :
Liberty.
Grewal, Dhruv, Noward Marmostein, and Arun Sharma, 1996. “Communicating Price
Infrmation through semantic cues: the moderating effects f situation and
discount size”, Journal of Consumer Research, Volume 23.
Husien Umar. (2000), “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Jakarta : JBRC.
James F. Engel (1995), “Perilaku konsumen” Alih Bahasa Budiyanto, Bina Rupa
Aksara, Jakarta.
Kaplan, Robert M & Dennis P. Saccuzzo. 1993. Psycological Testing Principles,
Application, and Iissues, California: Brooks/Cole Publishing Company,
Pasific Group.
Universitas Kristen Maranatha Kotler, Amstrong 2001, “Prinsip Prinsip pemasaran”, Jilid I, edisi 8, (Diterjemahkan
damos Sihombing) Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip. 2000, Manajemen Pemasaran Jilid I, PT Perhallindo , Jakarta.
Laroche, Michel, Kim Chankon and Zhou Lianxi, 1996. “Brand Familiaruty and confidence as determinan of Purchase Intention: an Empirical test in Multiple
Brand Contex”. Journal of Business Research, Volume. 37.
Loudon, Davind and AJ Della Bitta (1993), Consumer Behavior : Concepts and
Application, 3rd ed, Singapore:Mc.Graw Hill Book.
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1989. Metode Survei, Edisi Revisi, LP3ES,
Jakarta
Natzir, Moh.. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999, “Metode Penelitian Bisnis,Edisi Kesatu”,
BPFE, Yogyakarta.
Obermiller, Carl and Spangeberg R.,1998. “Development of Scale to Measure
Consumer Skepticism toward Advertising”. Journal f Consumer Pshycology,
Vol.7.
Rangkuti, 2002, “The Power Of The Brand Teknik Mengelola Brand Equity Dan
Strategi Pengembangan Merek”, PT Gramedia Pusaka Utama.
Soehardi Sigit, 1999, “Pengantar Metode Penelitian Sosial-Bisnis-Manajemen”, Lukman Offset, Yogyakarta
Sony Kusumasonjaya, 2005, “Brand Community Strategi Penciptaan Costumer Value Melalui Hubungan Emosional Antara Merek Dan Pelanggannya”, Fakultas
Ekonomi Universitas Airlangga .
Sugiyono (1999). “Metode Penelitian Bisnis”, Edisi Revisi, CV. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono (2007) .”Statistika Untuk Penelitian”, CV Alfabeta, Bandung.
Universitas Kristen Maranatha Sri Wahjuni Astuti, 2004. dalam jurnal “Pengaruh Brand Familiarty dan sikap skeptis
pada infrmasi harga dalam iklan terhadap minat beli konsumen (Produk
deterjen merk Soklin MB di Kota Mojokerto)”, Majalah Ekonomi, Vol XIV, No
1, 1 April 2004.
Rasyid, Harun Al, 1993. Metoda sampling dan Penskalaan, Jurusan Statistika
Universitas Padjadajaran.
Thamrin, Sylvia Denada. 2003. “Studi Mengenai Proses Adopsi Pasca Konsumen
Masa Tayang Iklan Produk "Xon-Ce" di Surabaya”. Jurnal Sains
Pemasaran Indonesia Vol.II, No.2 September 2003 hal. 141-154.