• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Internal terhadap Implementasi Good Corporate (Studi Kasus pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Internal terhadap Implementasi Good Corporate (Studi Kasus pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero))."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

THE ROLE OF INTERNAL AUDIT TO THE IMPLEMENTATION OF

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (CASE STUDY

AT PT KERETA API INDONESIA (PERSERO))

Internal Audit helps the organization to achieve their goals, through a systematic and regularly approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance process. Changes that occur in business environment and globalization requires development a system and a new paradigm in the management of the business and industry of Good Corporate Governance (GCG). GCG is a key component in improving the performance of the entity effectively and efficiently.

The purpose of this study was to determine the extent of the role of internal audit of the implementation of GCG at PT. Kereta Api Indonesia (Persero). The variables used in this study is the role of internal audit and the implementation of GCG. The hypothesis in this study is “Internal Audit plays a role in the implementation of GCG At PT. Kereta Api Indonesia (Persero).” To test this hypothesis, we used the percentage formula and the results were compared according to criteria proposed by Dean J.Champion. Data collected through library research and field research.

The results of the questionnaire data processing shows the calculation of the value of the variable role of internal audit 90.15%, and of the variable implementation of GCG 88.41%. This indicates that the initial hypothesis is accepted which indicates Internal audit contribute to the implementation of GCG.

(2)

ABSTRAK

PERANAN AUDIT INTERNAL TERHADAP IMPLEMENTASI

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (STUDI KASUS

PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO))

Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis dan era globalisasi menuntut berkembangnya suatu sistem dan paradigma baru dalam pengelolaan bisnis dan industri Good Corporate Governance (GCG) atau yang lebih umum dikenal dengan tata kelola perusahaan yang baik. GCG merupakan komponen utama dalam meningkatkan kinerja entitas secara efektif dan efisien.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan audit internal terhadap implementasi GCG pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peranan audit internal dan implementasi GCG. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Audit internal berperan dalam implementasi GCG pada PT. Kereta Api Indonesia

(Persero).” Untuk menguji hipotesis tersebut, maka digunakan rumus presentase dan hasilnya dibandingkan menurut kriteria penilaian yang dikemukakan oleh Dean J.Champion. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian kepustakaan dan penelitan lapangan.

Hasil dari pengolahan data kuesioner menunjukkan nilai perhitungan dari variabel peran audit internal sebesar 90,15% dan dari variabel implementasi GCG sebesar 88,41%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis awal diterima yang menunjukkan audit internal berperan terhadap implementasi GCG.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ………..xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Rerangka Pemikiran ... 5

1.6 Metodologi Penelitian... 7

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Audit Internal ... 10

2.1.1Pengertian Audit Internal ... 10

2.1.2Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 12

2.1.3Fungsi Audit Internal ... 13

2.1.4Wewenang dan Tanggung Jawab Audit Internal ... 14

2.1.5Pelaksanaan Audit Internal ... 15

2.1.6Kode Etik auditor internal ... 19

2.1.7Standar Profesional Audit Internal ... 21

2.2 Good Corporate Governance (GCG) ... 27

2.2.1 Pengertian GCG ... 27

2.2.2Prinsip-Prinsip GCG ... 28

2.2.3Tujuan dan Manfaat GCG ... 33

2.3Hubungan antara Audit Internal dengan Implementasi GCG…….35

BAB III METODE PENELITIAN... 38

3.1 Objek penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 39

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 39

(5)

xi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 45

4.1.1 Riwayat Singkat PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 45

4.1.2 Visi dan Misi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 46

4.1.3 Arti Logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 49

4.1.4 Nilai-nilai Utama PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ... 50

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) . 52 4.1.6 Kedudukan, Tugas Pokok, Tanggung Jawab Masing-masing Direktorat………53

4.1.7 Jenis Layanan PT Kereta Api Indonesia (Persero) ... 70

4.1.8 Satuan Pengawasan Internal PT Kereta Api Indonesia (Persero)... 81

4.1.8.1 Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Internal..83

4.1.8.2 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal (SPI) ... 84

4.2 Peranan Audit Internal………94

4.2.1 Kualifikasi Audit Internal………. 94

4.2.1.1 Independensi ... 94

4.2.1.2 Kompetensi ... 95

4.2.2 Pelaksanaan Audit Internal ………. 97

4.2.2.1 Perencanaan……… 99

4.2.2.2 Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 100

(6)

4.2.2.4 Penyampaian Laporan Hasil Audit………….. 103

4.2.2.5 Follow Up Manajemen ... 104

4.3 Prinsip-prinsip GCG………105

4.3.1 Transparansi………. 105

4.3.2 Akuntabilitas……….106

4.3.3 Responsibilitas………. 107

4.3.4 Kewajaran……….108

4.3.5 Independensi. ………..109

4.4 Analisis Pengujian Hipotesis……….. 110

BAB V KESIMPULAN ... 113

5.1 Kesimpulan ………113

5.2 Saran ………..116

DAFTAR PUSTAKA………118

LAMPIRAN ... 120

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan antara Audit Internal dengan Implementasi GCG……37 Gambar 4.1 Lambang PT Kereta Api Indonesia (Persero)………49 Gambar 4.2 Lambang 5 Nilai Utama PT Kereta Api Indonesia………50 Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)…………52 Gambar 4.4 Kereta Go Green yang sering dipakai Argo Bromo Anggrek

sekarang………..71

Gambar 4.5 Kereta kelas Eksekutif tipe pesawat yang digunakan KA Argo

Dwipangga, Argo Jati, Gajayana, Sembrani, Gumarang, Turangga

dan Sancaka………72

Gambar 4.6 Bagian dalam gerbong kereta eksekutif Pesawat buatan INKA…72 Gambar 4.7 Bagian dalam gerbong kereta bisnis.……….73 Gambar 4.8 Kereta kelas Ekonomi…...……….74 Gambar 4.9 Kereta kelas Ekonomi AC…...………..74 Gambar 4.10 Kereta Api Komuter Jabodetabek yang dikelola oleh anak

perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu PT. KAI

Commuter Jabodetabek……….76

Gambar 4.11 Salah satu rangkatian kereta api wisata yang dioperasikan oleh PT.

(8)

Gambar 4.14 Kereta Kiriman Ekspress One Night Services Jakarta-Surabaya..80

(9)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Operasional Variabel ...41

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian ...44

Tabel 4.1 Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia ...47

Tabel 4.2 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Independensi ...95

Tabel 4.3 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Kompetensi ...96

Tabel 4.4 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Perencanaan...99

Tabel 4.5 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Pengujian dan Pengevaluasian Informasi ... 101

Tabel 4.6 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Temuan dan Rekomendasi

...

102

Tabel 4.7 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Penyampaian Laporan Hasil Audit

...

103

Tabel 4.8 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Follow Up Manajemen

...

104

Tabel 4.9 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Transparansi

...

105

Tabel 4.10 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Akuntabilitas

...

106

Tabel 4.11 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Responsibilitas ...107

Tabel 4.12 Rangkuman Jawaban Responden Sub Indikator Kewajaran ...108

(10)

Tabel 4.14 Rangkuman Pelaksanaan Audit Internal Berdasarkan Indikator

“Peranan Audit Internal” ... 110

Tabel 4.15 Rangkuman Implementasi GCG Berdasarkan Indikator “Prinsip

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Izin Penelitian dari PT. Kereta Api Indonesia (Persero)..120

Lampiran B Kuesioner ...121

Lampiran C Struktur Organisasi Lengkap PT. Kereta Api Indonesia (Persero)...128

Lampiran D Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Internal PT. Kereta Api Indonesia (Persero)...129

Lampiran E KMA 1………...130

Lampiran F KMA 2………...131

Lampiran G KMA 3………...134

Lampiran H KMA 4………...135

Lampiran I KMA 5………...136

Lampiran J KMA 6………...140

Lampiran K KMA 7………...141

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

tajam sejak negara-negara Asia dilanda krisis moneter pada tahun 1997 dan sejak

kejatuhan perusahaan-perusahaan raksasa terkemuka dunia, termasuk Enron

Corporation dan WorldCom di Amerika Serikat, HIH Insurance Company Ltd dan

One-Tell Pty Ltd di Australia serta Parmalat di Italia pada awal dekade 2000-an.

Awalnya konsep GCG di Indonesia diperkenalkan oleh pemerintah

Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) dalam rangka economy

recovery pasca krisis. Kelemahan dan keterbatasan pemerintah serta perkembangan lingkungan global berujung pada ketidak percayaan masyarakat

kepada pemerintah. Pada awal era reformasi, pemerintah mulai melakukan

perubahan paradigma government (pemerintah) ke governance (kepemerintahan).

Perubahan ini ditujukan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih

(good governance), yang pada umumnya berlangsung pada masyarakat yang

(13)

2

Keterpurukan luar biasa yang disebabkan peristiwa tersebut telah membuka mata

bangsa ini bahwa salah satu faktor paling fundamental yang menyebabkan krisis

itu terjadi tidak lain dikarenakan prinsip-prinsip GCG diabaikan.

Perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis dan era globalisasi

menuntut berkembangnya suatu sistem dan paradigma baru dalam pengelolaan

bisnis dan industri GCG atau yang lebih umum dikenal dengan tata kelola

perusahaan yang baik muncul sebagai pilihan yang bukan saja menjadi formalitas,

namun suatu sistem nilai dan best practices yang sangat fundamental bagi

peningkatan nilai perusahaan.

Dalam upaya mewujudkan GCG, entitas memerlukan peran Auditor

Internal yang bertugas meneliti dan mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta

menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan. Auditor Internal merupakan

salah satu profesi yang menunjang terwujudnya GCG yang pada saat ini telah

berkembang menjadi komponen utama dalam meningkatkan kinerja entitas secara

efektif dan efisien.

Auditor Internal sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya,

melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan

meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses

governance. Peran audit internal adalah mendeteksi kecurangan guna melindungi

aktiva perusahaan serta memberikan jasa konsultasi kepada pihak manajemen

dalam mengembangkan dan menjaga efektivitas sistem pengendalian internal,

pengelolaan resiko dan GCG guna menopang terwujudnya perusahaan yang sehat.

(14)

manajemen, di dalamnya mencakup pengawasan yang memadai, etika bisnis,

independensi, pengungkapan yang akurat dan tepat waktu, akuntabilitas dari

seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengelolaan perusahaan, serta

mekanisme dalam sistem pengendalian internal merupakan salah satu sarana

utama untuk memastikan bahwa pengelolaan perusahaan telah dilaksanakan

sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Perusahaan publik, bank, dan BUMN yang terdaftar di bursa saham,

merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang diharapkan menjadi

teladan dalam menerapkan corporate governance. PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) merupakan BUMN yang menyediakan jasa angkutan kereta api.

Layanan PT. KAI (Persero) meliputi angkutan penumpang dan barang. PT. KAI

(Persero) memiliki banyak pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang

dikenal sebagai stakeholders perusahaan. Oleh karena itu, GCG sangat diperlukan

untuk dapat diterapkan dalam menjalankan setiap aktivitas PT. KAI (Persero).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah judul penelitian

“Peranan Audit Internal terhadap Implementasi Good Corporate Governance

(Studi Kasus pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)).”

(15)

4

2. Bagaimana implementasi GCG pada PT. Kereta Api Indonesia

(Persero)?

3. Sejauh mana peranan audit internal terhadap implementasi GCG pada

PT. Kereta Api Indonesia (Persero)?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan audit internal pada PT. Kereta Api

Indonesia (Persero).

2. Untuk mengetahui implementasi GCG pada PT. Kereta Api Indonesia

(Persero).

3. Untuk mengetahui sejauh mana peranan audit internal terhadap

implementasi GCG pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero).

1.4Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi:

a. Peneliti, penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat dalam

menempuh ujian sidang pada Program Strata-1 Jurusan Akuntansi pada

Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha.

b. Perusahaan, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menambah

pemahaman mengenai peranan audit internal terhadap implementasi

(16)

c. Pembaca / pihak lain, dapat dijadikan bahan referensi untuk membantu

dalam penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5Rerangka Pemikiran

Menurut Standar Profesi Audit Internal (2004), definisi audit internal

adalah:

“Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen

dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.”

Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah GCG kian

populer. Tak hanya populer, istilah tersebut juga ditempatkan di posisi terhormat.

Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan

menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis

global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini

muncul karena kegagalan penerapan GCG.

Pada tahun 1999, kita melihat negara-negara di Asia Timur yang

sama-sama terkena krisis mulai mengalami pemulihan, kecuali Indonesia. Harus

(17)

6

GCG merupakan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara

pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah,

karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan

dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan. (FCGI, 2002).

Terdapat 5 (lima) prinsip dasar GCG menurut KEP-117/M-MBU/2002

yaitu:

a. Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan

proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan

informasi material dan relevan mengenai perusahaan;

b. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana

secara efektif;

c. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam

pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan

prinsip-prinsip korporasi yang sehat;

d. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan

dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang

(18)

e. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang

timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

Praktek GCG dapat meningkatkan nilai (value) perusahaan dengan

meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi resiko yang mungkin dilakukan oleh

dewan dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri, dan

umumnya corporate governance dapat meningkatkan kepercayaan investor. Oleh

karena itu, peran Auditor Internal diperlukan dalam penerapan GCG di

perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: “Audit

internal berperan terhadap implementasi Good Corporate Governance (Studi

Kasus pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)).”

1.6Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah assosiatif kausal, terjadi hubungan sebab akibat

antara dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel independen. Desain

kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau

berguna untuk menganalisis bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain

(19)

8

sebagai landasan teoritis yang akan digunakan sebagai pembanding dan

pendukung pembahasan.

2. Penelitian lapangan (field search)

Penelitian lapangan dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung

untuk memperoleh data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung

dari perusahaan yang dijadikan objek penelitian khususnya untuk

melihat kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang diteliti. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian lapangan ini,

adalah:

a. Observasi

Pengamatan dan peninjauan langsung kegiatan atau objek yang

diteliti untuk memperoleh gambaran nyata mengenai operasi

perusahaan khususnya mengenai implementasi GCG.

b. Wawancara

Kegiatan tanya jawab dilakukan dengan pimpinan auditor internal,

sekertaris, dan para staf auditor internal, serta bagian-bagian lainnya

yang berhubungan dengan penelitian.

c. Kuesioner

Suatu daftar pertanyaan yang disusun sedemikan rupa untuk

mendapatkan jawaban yang dapat digunakan sebagai data untuk

menganalisis dan memecahkan masalah.

(20)

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pusat PT. Kereta Api Indonesia

(Persero) yang berada di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 1 Bandung. Penelitian

diadakan di Unit SPI (Satuan Pengawasan Internal). Penelitian dilakukan dari

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang didukung data dan

informasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan audit internal pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah

memadai, hal ini ditunjang oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Struktur organisasi unit audit internal terpisah dari struktur organisasi inti

perusahaan. Uraian tugas yang dimiliki unit audit internal telah

ditetapkan oleh pimpinan audit internal, sehingga auditor yang akan

melaksanakan pemeriksaan berjalan sesuai dengan uraian tugas yang

ditetapkan.

b. Independensi audit internal dapat dilihat dari kedudukan organisasinya,

yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga auditor internal dapat

menjalankan independensinya secara penuh dan benar. Kedudukan audit

internal dengan bagian-bagian yang diperiksanya terpisah. Hal ini

menunjukkan bahwa auditor internal dapat bekerja secara bebas dan

objektif.

c. Auditor internal yang terlibat dalam kegiatan audit memiliki latar

(22)

Pimpinan audit internal menugaskan orang-orang yang memiliki

pengetahuan dan kemampuan dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini untuk

menunjang kemampuan profesional anggota audit internal.

d. Program audit internal berisi tujuan audit, prosedur audit, sasaran audit,

staffing, ruang lingkup audit, objek audit, waktu pelaksanaan audit serta

sifat dan luas pengujian audit. Program audit tersebut dilakukan secara

periodik.

e. Pelaksanaan audit didasarkan pada program audit yang dibuat

sebelumnya dan pengawasan yang efektif di setiap prosesnya.

f. Laporan audit disampaikan kepada Kepala SPI, Direktur Utama dan

auditee yang terkait. Dalam laporan hasil audit tersebut, disajikan

temuan-temuan audit dan rekomendasi atau saran perbaikan yang

diperlukan. Tembusan laporan audit kepada auditee bertujuan untuk

ditindak lanjuti rekomendasi temuan audit.

2. Perwujudan GCG pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah berjalan

dengan cukup baik, hal ini ditunjang oleh faktor-faktor berikut ini:

a) PT. KAI (Persero) telah memenuhi aspek-aspek yang berkaitan dengan

(23)

115

yang melibatkan para stakeholders dan mengkategorikan perusahaan

yang telah menjalankan praktik GCG dengan baik.

b) Unit Satuan Pengawas Internal (SPI) PT Kereta Api Indonesia (Persero)

melakukan benchmarking ke SPI PT Krakatau Steel. Tujuan dari

benchmarking ini untuk bertukar pengalaman mengenai pengelolaan atau

sistem audit internal yang diterapkan di PT. KS, mengetahui bagaimana

mekanisme kerja dan peran SPI di perusahaan yang sudah go bublic dan

untuk mempersiapkan auditor PT KAI sebagai katalisator, controller,

konsultan guna mendukung kepatuhan terhadap penerapan prinsip Good

Corporate Governance (GCG).

3. Audit internal sangat berperan terhadap implementasi GCG pada PT.

KAI (Persero), dapat dilihat dari:

a. Sebagai unit perusahaan, audit internal bertugas untuk mengawasi

perusahaan agar selalu menjalankan praktik-praktik GCG.

b. Audit internal melakukan pengawasan terhadap perusahaan dalam

penyajian laporan keuangan, agar dapat disajikan secara wajar dan

dapat diterima serta sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

c. Audit internal mendukung perusahaan agar memberikan akses

kepada siapa saja yang ingin mendapat informasi lebih tentang PT.

Kereta Api Indonesia (Persero).

(24)

terhadap lingkungan sosialnya.

4. Kelemahan dari keseluruhan indikator adalah:

a. Pada variabel peranan audit internal terdapat kelemahan pada

indikator penyampaian laporan hasil audit dan follow up manajemen

dengan skor paling rendah diantara semua indikator mencapai

86,36%.

b. Pada variabel prinsip-prinsip GCG terdapat kelemahan pada

indikator transparansi dengan skor paling rendah diantara semua

indikator mencapai 82,95%.

5.2Saran

Berdasarkan uraian pembahasan dan kesimpulan terhadap PT. Kereta Api

Indonesia (Persero), berikut ini adalah saran-saran yang dapat digunakan atau

menjadi bahan pertimbangan bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam

meningkatkan pelaksanaan kegiatan audit internal dan implementasi GCG, yaitu:

1) Audit internal sebaiknya terlebih dahulu mendiskusikan berbagai

kesimpulan dan rekomendasi dengan tingkat manajemen yang tepat,

(25)

117

juga perlu memberikan laporan perkembangan perbaikan secara periodik

kepada auditor agar dapat dipantau.

3) Sebaiknya kebijakan perusahaan dalam bentuk tertulis dan secara

proporsional dikomunikasikan kepada para stakeholder (pihak intern

perusahaan dan pemegang saham). Selain itu, manajemen dan karyawan

perlu diajak berdiskusi dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting

karena merupakan wujud transparansi perusahaan yang termasuk dalam

(26)

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik. Jilid 1. Edisi Ketiga. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Indonesia,

Jakarta.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance Services. Twelfth Edition. Terjemahan Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Khairandy, Ridwan & Camilia Malik. (2007). Good Corporate Governance :

Perkembangan Pemikiran, dan Implementasinya di Indonesia. Kreasi Total,

Yogyakarta.

Mulyadi & Kanaka Puradireja. 1998. Auditing. Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

Sawyer’s, Lawrence B, Mortimer A. Dittenhofer, & James H. Scheiner. 2003.

Sawyer’s Internal Auditing. Fifth Edition. Terjemahan Desi Adhariani. 2005.

Audit Internal Sawyer. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi

Sutojo, Siswanto & E. John Alridge. (2008). Good Corporate Governance Tata

Kelola Perusahaan yang Sehat. PT. Damar Mulia Pustaka. Jakarta.

Tugiman, Hiro. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Kanisius.

Umar, Husein. 2003. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

IIA. Practice Advisory 1110-2: Chief Audit Executive (CAE) Reporting Lines. 30 November 2009.

http://id.wikipedia.org

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi vitamin C terhadap kadar asam urat serum setelah berolahraga pada mahasiswa Fakultas

Penumpukan toksin uremik akibat penyakit ginjal kronik menyebabkan stres oksidatif yang akan mempercepat perburukan fungsi ginjal.. Toksin uremik yang berasal dari

Jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel memiliki keunggulan dalam hal daya adaptasi tanaman, produksi minyak yang cukup tinggi dalam 1 Ha lahan, termasuk

Hasil yang diperoleh dari pengolahan data melalui Uji F menunjukkan bahwa secara serempak semua variabel tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Penelitian tahap ke II adalah menentukan taraf suplementasi mineral sulfur (S) dan rink (Zn) yang terbaik pada ransum yang mengandung tongkol jagung amoniasi feffilentasi

This finding was in line with the motivational study by Liu (2007) on Chinese stu dents‟ motivation to learn English at the college level where she found that the

ipagsfo|pfuie4qtirunBt

Dari aspek-aspek diatas maka munculah suatu ide untuk membuat sebuah aplikasi yang edukatif sebagai sarana pembelajaran bahasa yaitu aplikasi Dictionary Mobile