• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KERJA 2009 DAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM KERJA 2009 DAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KERJA 2009 DAN RENCANA KERJA 2010

RENCANA KERJA 2010

DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

Disampaikan

Disampaikan oleh oleh ::

DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

pada pada Rapat

Rapat Kerja Kerja Departemen Departemen Perindustrian Perindustrian dengan

dengan Dinas Dinas Propinsi Propinsi dengan

dengan Dinas Dinas Propinsi Propinsi Jakarta, 17

Jakarta, 17-- 20 20 Pebruari Pebruari 2009 2009

DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN

(2)

Daftar Isi Daftar Isi

Halaman

I. Latar Belakang ………. 1

II. Kebijakan Pengembangan Industri Agro dan Kimia Jangka Menengah Tahun 2005-2009 ……….. 2

III. Program dan Kegiatan Pokok Tahun 2005-2009 ………. 3

IV Ki j I d t i A d Ki i 9 IV. Kinerja Industri Agro dan Kimia ………. 9

V. Permasalahan dan Upaya Penyelesaian Masalah..………. 14

VI. Arah Pengembangan Tahun 2010-2015……….. 16

VII. Rencana Program Pokok Tahun 2010 …..………. 17

VIII. Rencana Kegiatan Tahun 2010 ……….. 18

(3)

I. LATAR BELAKANG I. LATAR BELAKANG I. LATAR BELAKANG I. LATAR BELAKANG

•• Industri Industri agro agro dan dan kimia kimia memiliki memiliki peranan peranan yang yang sangat

sangat startegis startegis dalam dalam struktur struktur industri industri I d i

I d i Indonesia Indonesia..

•• Industri Industri agro agro dan dan kimia kimia sangat sangat potensial potensial untuk untuk dikembangkan

dikembangkan di di Indonesia Indonesia karena karena dikembangkan

dikembangkan di di Indonesia, Indonesia, karena karena ketersediaan

ketersediaan sumber sumber bahan bahan baku baku yang yang cukup cukup..

(4)

II. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA JANGKA MENENGAH TAHUN 2005 – 2009

1. Penciptaan iklim usaha yang kondusif terhadap industri inti, pendukung dan terkait baik melalui , p g tariff, safeguard, standard wajib dan lain-lain.

2. Pengembangan keterkaitan industri baik dalam penyediaan bahan baku, setengah jadi maupun

Kebijakan Pokok

barang jadi.

3. Pengembangan teknologi dan kemampuan SDM dalam mendukung pengembangan klaster.

1 A ti i i d l h kt l

Kebijakan

1. Antisipasi dan penanganan permasalahan aktual sektor Industri Agro dan Kimia (IAK)

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi dan urusan pemerintahan tertentu di bidang IAK

Penunjang j (Mengatasi Permasalahn

Akt l) dan urusan pemerintahan tertentu di bidang IAK

Aktual)

(5)

III. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK TAHUN 2005 – 2009

1. Pengembangan Klaster Industri Agro dan Kimia

a. Forum komunikasi pengembangan 14 klaster industri di Pusat

b. Pengembangan 14 klaster prioritas pada lokus pengembangan klaster industri agro dan kimia di daerah (dana dekonsentrasi).

c. Fasilitasi dan pembangunan pusat/kawasan pengembangan klaster i d t i d ki i

industri agro dan kimia

d. Peningkatan keterkaitan/kerjasama kemitraan antara industri agrokim dengan industri penunjang/pemasok bahan baku atau antara stake holder yang terlibat dalam klaster industri agro dan kimia

holder yang terlibat dalam klaster industri agro dan kimia

e. Pemetaan bahan baku, sumber daya manusia, industri pendukung dan

terkait dalam pengembangan klaster industri.

(6)

KLASTER INDUSTRI AGRO DAN KIMIA KLASTER INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

TERCAPAINYA SASARAN PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN

INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

RENCANA AKSI RENCANA AKSI PENGUATAN DAN PENGUATAN DAN

MENINGKATNYA MENINGKATNYA

DAYA SAING DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDUSTRI AGRO KLASTER:

1. INDUSTRI KAKAO 2. INDUSTRI BUAH 3. INDUSTRI KELAPA 4. INDUSTRI TEMBAKAU 5 INDUSTRI KOPI

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN

14 KLASTER 14 KLASTER INDUSTRI AGRO INDUSTRI AGRO

DAN KIMIA DAN KIMIA

PENGUATAN DAN PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN

KLASTER KLASTER

INDUSTRI AGRO INDUSTRI AGRO

DAN KIMIA DAN KIMIA 5. INDUSTRI KOPI

6. INDUSTRI GULA

7. INDUSTRI HASIL LAUT 8. INDUSTRI K.SAWIT 9. INDUSTRI KAYU 10 INDUSTRI KARET 10. INDUSTRI KARET

11. INDUSTRI PULP, KERTAS 12. INDUSTRI PETROKIMIA 13. INDUSTRI SEMEN 14. INDUSTRI KERAMIK

(7)

III. PROGRAM DAN KEGIATAN POKOK TAHUN 2005 – 2009 (Lanjutan ………….)

( j )

2. Kegiatan Non Klaster Industri Agro dan Kimia

a. Antisipasi dan penanganan permasalahan aktual sektor industri 1). Pengkajian dalam rangka pemecahan masalah dan perumusan ) g j g p p

usulan kebijakan iklim dan perlindungan (tarif dan non tarif)

2). Monitoring produk industri strategis : pupuk, semen, garam, gula, terigu dan produk kimia berbahaya : bahan senjata kimia, bahan g p y j , peledak dll.

b. Koordinasi Eksternal

1). Kerjasama internasional (WTO, APEC, ASEAN-China, ASEAN-India, ASEAN-Jepang dll)

2). Meningkatkan kerjasama sinergi dengan asosiasi, instansi,

lembaga pusat dan daerah

(8)

KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

Kakao Pameran dan Lomba Nasional Produk Kakao dan Coklat Olahan Sumbar & Sulsel Peningkatan mutu dan pengolahan biji kakao di Bengkulu Bengkulu Fasilitasi pengembangan industri kakao dalam rangka mendukung kawasan Sulsel kakao terpadu

Kopi Peningkatan teknologi pengolahan kopi Lampung

Teh Peningkatan mutu produk teh hijau Jabar

S P i k t d i i d t i l h J b

Susu Peningkatan daya saing industri pengolahan susu Jabar

Jagung Pengembangan industri pengolahan tepung jagung Bengkulu

Pengembangan industri pengolahan tepung jagung Gorontalo

Pakan Ternak Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas Jatim Pakan Ternak Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas Jatim Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas Sulsel

(9)

KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

Ketahanan Pangan Pengembangan industri pengolahan tepung ubi jalar Jabar

Pengembangan industri pengolahan tepung garut Jatim

Pengembangan industri pengolahan tepung garut Jatim

Pengembangan industri berbasis ubi jalar/ batatas (Pengolahan tepung dan Papua Biskuit)

Bantuan peralatan pengolahan ikan Papua Barat

Bahan Baku Kayu Fasilitasi/Dukungan Pembangunan Terminal Bahan Baku Kayu/Rotan Jateng, NAD, Kalteng

dan Rotan Fasilitasi Pusat Desain Furniture Kayu Jateng Jabar

dan Rotan Fasilitasi Pusat Desain Furniture Kayu Jateng, Jabar

Karet Peningkatan kualitas produksi barang karet Jabar

Jamu Peningkatan kualitas pengolahan bahan baku jamu Jateng

Keramik/Marmer Studi kelayakan pembangunan kawasan industri bahan baku keramik Kalbar

Pengembagan pusat desain produksi dan pemasaran marmer Sulsel

(10)

KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

Garam Beryodium Peningkatan kualitas garam rakyat dan produksi garam beryodium Sulsel & NTB Pengembangan kawasan sentra produksi dan pemasaran garam Sulsel & NTB

Tembakau Peningkatan efisiensi pengolahan tembakau Virginia Flue Cured bahang p g g NTB bakar selain minyak tanah

Minyak Goreng Pengembangan industri minyak goreng kelapa Maluku

Semen Fasilitasi promosi investasi pembangunan pabrik semen di Papua Barat Papua Barat

Energi Pengembangan Industri Bahan Bakar Nabati Palu, NAD, Papua

(11)

IV. KINERJA INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

(12)

Sumbangan Cabang cabang Industri Terhadap Sumbangan Cabang-cabang Industri Terhadap

PDB sektor Industri Non Migas Tahun 2008

Industri barang kayu Industri alat angkut,

mesin dan peralatan

Industri barang lainnya, 1%

Industri makanan, minuman dan tembakau, 27%

Industri barang kayu dan hasil hutan, 4%

mesin dan peralatan, 35%

Industri kertas dan barang cetakan, 5%

Industri tekstil, barang kulit & alas

kaki, 10%

Industri pupuk, kimia

& barang dari karet, 13%

Industri semen &

bahan galian non logam, 3%

Industri logam dasar, besi dan baja, 2%

(13)

Kontribusi Industri Agro dan Kimia pada PDB Kontribusi Industri Agro dan Kimia pada PDB

sektor Industri Non Migas Tahun 2008

Industri alat angkut, mesin dan peralatan,

35%

Industri barang lainnya, 1%

35%

Industri tekstil, barang kulit & alas

Industri Agro dan Kimia, 52%

barang kulit & alas kaki, 10%

Industri logam dasar, besi dan baja, 2%

(14)

PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN NILAI EKSPOR NILAI EKSPOR--IMPOR IMPOR PRODUK INDUSTRI AGRO DAN KIMIA PRODUK INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

TAHUN 2004

TAHUN 2004--2009 2009 TAHUN 2004

TAHUN 2004 2009 2009

NO. URAIAN TAHUN

2004 2005 2006 2007 2008 *)

Ekspor

1. Makanan, Minuman dan Tembakau 3.925.661.661 4.351.386.214 5.303.467.580 7.479.795.129 7.352.638.612 2. Furniture dan Barang Kayu Olahan lainnya 4.498.969.076 4.518.978.828 4.754.646.932 4.437.668.815 4.141.822.683 3. Pulp, Kertas dan Barang dari Cetakan 2.817..614.614 3.257.482.566 3.983.267.481 4.440.493.818 3.894.313.078 4 P k Ki i d B d i K t 6 219 639 268 6 866 525 242 9 259 070 504 11 312 332 231 11 971 841 200 4, Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 6.219.639.268 6.866.525.242 9.259.070.504 11.312.332.231 11.971.841.200 5. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 1.443.046.414 1.584.559.585 1.848.896.265 1.954.987.637 1.931.332.287 Total Eskpor 18.904.931.033 20.578.932.435 25.149.348.762 29.625.277.630 29.291.947.860

NO URAIAN TAHUN

NO. URAIAN TAHUN

2004 2005 2006 2007 2008 *)

Impor

1. Makanan, Minuman dan Tembakau 4.792.801.440 6.043.362.593 5.943.743.406 9.468.738.748 9.326.707.667 2. Furniture dan Barang Kayu Olahan lainnya 240.010.591 317.121.926 455.644.676 541.178.776 552.002.352 3. Pulp, Kertas dan Barang dari Cetakan 3.511.495.754 3.238.287.512 3.421.504.507 3.560.888.085 3.418.452.562 4, Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet 7.298.151.174 6.840.655.822 7.347.770.842 7.996.373.248 8.436.173.777 5 Semen dan Barang Galian Bukan Logam 3 486 798 941 3 559 115 340 4 180 196 274 2 314 157 567 2 114 111 322 5. Semen dan Barang Galian Bukan Logam 3.486.798.941 3.559.115.340 4.180.196.274 2.314.157.567 2.114.111.322

(15)

ESKPOR-IMPOR PRODUK INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2004-2008

29.292 29.625

25.149 25 000

30.000 35.000

23.847 20.579

18.905 23.881

21.349 19.999

19.329 15.000

20.000 25.000

US$ Juta

(424) 580

3.800

5.744 5.445

- 5.000 10.000

(424) (5.000)

2004 2005 2006 2007 2008 *)

T a h u n

EKSPOR IMPOR NERACA

(16)

V. PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH

PERMASALAHAN UPAYA

1. Keterbatasan infrastruktur (jalan, pelabuhan, listrik, gas bumi);

2. Insentif yang masih belum

1. Koordinasi dengan Intansi terkait (pusat dan Daerah) meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk industri;

2. Insentif yang masih belum bersaing;

3. Suku bunga perbankan yang masih tinggi;

4. Berfluktuasinya harga bahan

2. Pemberian insentif administrasi, Fiskal dan Moneter ;

3. Memberikan subsidi bunga untuk revitalisasi industri Gula;

b f l

y g

baku industri makanan dan minuman di pasar internasional;

5. Sebagian bahan baku diekspor dalam bentuk primer maupun

4. Pemberian fasilitas BMDTP atau PPNDTP;

5. Dikenakan tata niaga ekspor muapun pengenaan bea keluar

p p

bahan setengah jadi;;

6. Melemahnya pasar ekspor untuk beberapa produk IAK;

untuk komoditi tertentu;

6. Mencari pasar baru di Timur

Tengah atau Eropa Timur melalui

promosi

(17)

PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

TAHUN 2010

TAHUN 2010

(18)

VI.  ARAH PENGEMBANGAN TAHUN 2010‐2015

TAHUN 2010 2015

RPJM RPJP RENSTRA KPIN

RKP

FASILITASI

Bahan baku dan

energi Pengembangan

Kl t I d t i M i k t

Meningkatnya  Nilai Tambah 

Produk IAK

RKP

d

energi

Promosi investasi

Klaster Industri

Penerapan Standar Produk Industri & HKI

Meningkatnya  Penguasaan  Pasar Produk IAK

Menguatnya 

Menyusun Peta Panduan

Pengembangan IAK

Pengembangan

SDM Industri Revitalisasi/

Restrukturisasi IAK Peningkatan

g y

Penguasaan  Teknologi IAK

Menguatnya 

KEBIJAKAN 1. Iklim Usaha

Pengembangan Kerjasama IAK Peningkatan

Kemampuan Teknologi IAK

g y

Struktur IAK

Meningkatnya 

1. Iklim Usaha

(19)

VII. Rencana Program Pokok Tahun 2010 VII. Rencana Program Pokok Tahun 2010

Rencana

Rencana Kegiatan Kegiatan Pokok Pokok Ditjen Ditjen IAK IAK pada pada tahun tahun 2010 2010,,

Utamanya

Utamanya dalam dalam mendukung mendukung sasaran sasaran strategis strategis yaitu yaitu ::

Utamanya

Utamanya dalam dalam mendukung mendukung sasaran sasaran strategis strategis yaitu yaitu ::

1.

1. Penetapan Penetapan Peta Peta Panduan Panduan Pengembangan Pengembangan IAK IAK;;

222.

2. Penyusunan Penyusunan Usulan Usulan Kebijakan Kebijakan Insentif Insentif;;

3.

3. Fasilitasi Fasilitasi Penyediaan Penyediaan Bahan Bahan Baku Baku dan dan Energi Energi;;

4.

4. Fasilitasi Fasilitasi Promosi Promosi Investasi Investasi;;

55 Fasilitasi Fasilitasi Restrukturisasi Restrukturisasi Industri Industri;;

5.

5. Fasilitasi Fasilitasi Restrukturisasi Restrukturisasi Industri Industri;;

6.

6. Peningkatan Peningkatan Kemampuan Kemampuan Teknologi Teknologi;;

7.

7. Pengembangan Pengembangan Klaster Klaster;;

88 Penerapan Penerapan Standar Standar dan dan HKI HKI;;

8.

8. Penerapan Penerapan Standar Standar dan dan HKI HKI;;

9.

9. Pengembangan Pengembangan SDM SDM IAK IAK;;

10.

10. Pengembangan Pengembangan Kerjasama Kerjasama;;

11.

11. Pengendalian Pengendalian dan gg dan Pengawasan Pengawasan.. gg

(20)

VIII. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 VIII. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 1. Penatapan peta panduan 1. Menetapkan peta panduan

1. Penatapan peta panduan

pengembangan IAK 1. Menetapkan peta panduan industri prioritas sesuai dengan Renstra 2010-2015;

2. Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan nilai

tambah;

3. Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan pasar dalam negeri;

4 M t d d l

4. Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan pasar dalam negeri;

5. Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan kompetensi rangka peningkatan kompetensi SDM;

6. Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan Penguasaan teknologi;g ;

(21)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan …. ) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan …. )

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 7. Menetapkan peta panduan dalam

rangka penguatan struktur IAK;

rangka penguatan struktur IAK;

8. Menyusun peta panduan dalam rangka peningkatan persebaran industri IAK;

2 Penyusunan Usulan Penyusunan Konsep insentif yang 2. Penyusunan Usulan

Kebijakan Insentif Penyusunan Konsep insentif yang terkait dengan :

1. Penanganan limbah;

2. Pemakaian bahan baku;

3. Diversifikasi dan konservasi energi;

4. Persebaran energi;

5. Penggunaan teknologi 6. Penanganan produk ilegal 3. Fasilitasi Penyediaan

bahan baku dan energi Bantuan Alat :

1. Dukungan pembangunan

fasilitas bahan baku kayu Sulut, Jateng, Jatim 2 Dukungan fasilitasi bahan baku Sultra

2. Dukungan fasilitasi bahan baku

rotan Sultra

(22)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….)

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI

Bantuan Alat (lanjutan…)

3. Unit pembuatan es balok Sumbar Rapat Koordinasi :p

1. Penyediaan bahan baku dan energi gas bumi;

2. Penyediaan batubara;

3. Penyediaan bahan baku kayu;

4 P di b h b k t

4. Penyediaan bahan baku rotan;

5. Pemanfaatan kayu kelapa sawit sebagai bahan baku industri pengolahan kayu;

4. Fasilitasi Promosi Promosi investasi dan pameran produk :

Investasi p p

1. Semen 2. Petrokimia 3. Keramik 4. Furniture

Papua dan Kaltim

5. Produk Plastik 5. Restrukturisasi Industri Rapat Koordinasi :

Tindak lanjut dan monitoring pelaksanaan revitalisasi industri (pupuk);

(23)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….)

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 6. Peningkatan Kemampuan

Teknologi IAK Bantuan Alat :

1 Pengolahan kelapa kelapa Sulsel dan Lampung Teknologi IAK 1. Pengolahan kelapa kelapa Sulsel dan Lampung

2. Pengolahan ikan Maluku

3. Pengolahan tepung tapioka Jabar

4 Pengolahan biji kakao fermentasi Palu dan Jatim 4. Pengolahan biji kakao fermentasi Palu dan Jatim 5. Pengolahan minyak goreng sawit Kaltim

6. Pengolahan ikan NTT

7 Pengolahan buah Jabar

7. Pengolahan buah Jabar

8. Pengolahan kopi Sulsel

9. Pengolahan susu Jateng dan Jabar

10 Pengolahan kayu Sulsel dan Jabar

10. Pengolahan kayu Sulsel dan Jabar 11. Peningkatan kualitas industri barang

karet Sumsel, Jabar dan

Kalbar

(24)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….)

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 12. Pengolahan baku keramik Jabar dan Kalbar 13. Pengolahan garam beryodium Jateng, Jatim, 13. Pengolahan garam beryodium Jateng, Jatim,

NTB, SUlsel 14. Pengolahan obat tradisional Jateng

15. Pengolahan ubi kayu Jabar

7. Pengembangan Klaster Koordinasi dengan Working Group dan Forum Komunikasi Klaster

8. Penerapan standar dan

HKI 1. Revisi dan penyusunan SNI;

2 M it i SNI jib

HKI 2. Monitoring penerapan SNI wajib;

3. Monitoring penerapak HKI pada industri cakram optik

(25)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….)

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 9. Pengembangan

Kompetensi SDM IAK

1. Penyusunan rancangan standar

kompetensi kerja pada beberapa IAK;

2. Pelatihan dibidang design dan teknologi proses finishing furniture;

3. Pelatihan proses produksi pada i d t i k k t

industri kemasan karton;

4. Pelatihan manajemen energi pada industri pulp dan kertas.

5 Pelatihan Penerapan Cara Produksi 5. Pelatihan Penerapan Cara Produksi

Kosmetik yang Baik (CPKB);

6. Pelatihan Penerapan Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOB);

7. Penyusunan pedoman dan pelatihan GMP dan HACCP untuk industri

makanan dan minuman

(26)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….)

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 10. Pengembangan

Kerjasama 1. Partisipasi dalam rangka negara- negara islam (D8);

2. Partisipasi dalam pengembangan 2. Partisipasi dalam pengembangan

kerjasama Indonesia Cina;

3. Partisipasi dalam pengembangan kerjasama Indonesia Jepang (MIDEC);

4. Partisipasi industri makanan dan minuman dalam rangka kerjasama Codex Committee;

5. Partisipasi dalam rangka kerjasama Chemical Dialogue;

6 P ti i i d l k j A di

6. Partisipasi dalam kerjasama Asean di bidang wood dan rubber based

industry;

7. Pengembangan Pelaksanaan Otorita Nasional Senjata Kimia;

Nasional Senjata Kimia;

8. Partisipasi IAK dalam forum kerjama internasional ;

9. Pemberdayaan Pusat Informasi Industri Produk Makanan dan

(27)

RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….) RENCANA KEGIATAN TAHUN 2010 (lanjutan ….)

NO. SASARAN STRATEGIS KEGIATAN 2010 PROVINSI 11. Pengendalian dan

pengawasan 1. Pelaksanaan AMDAL

2. Pengawasan produk-produk illegal 3. Penanganan isue-isue aktual

3. Penanganan isue isue aktual

(28)
(29)

KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

Kakao Pameran dan Lomba Nasional Produk Kakao dan Coklat Olahan Sumbar&Sulsel Peningkatan mutu dan pengolahan biji kakao di Bengkulu Bengkulu Fasilitasi pengembangan industri kakao dalam rangka mendukung kawasan Kab. Gowa, Sulsel kakao terpadu

Kopi Peningkatan teknologi pengolahan kopi Lampung Barat, Lampung

Teh Peningkatan mutu produk teh hijau Jabar

S P i k t d i i d t i l h J b

Susu Peningkatan daya saing industri pengolahan susu Jabar

Jagung Pengembangan industri pengolahan tepung jagung Kab. Kapahiang, Bengkulu

Pengembangan industri pengolahan tepung jagung Gorontalo

Pakan Ternak Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas Kab Sampang Jatim Pakan Ternak Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas Kab. Sampang, Jatim Pengembangan industri pengolahan pakan ternak unggas Kab. Toraja, Sulsel

(30)

KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009 YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

Ketahanan Pangan Pengembangan industri pengolahan tepung ubi jalar kab. Kuningan, Jabar

Pengembangan industri pengolahan tepung garut Jatim

Pengembangan industri pengolahan tepung garut Jatim

Pengembangan industri berbasis ubi jalar/ batatas (Pengolahan tepung dan Papua Biskuit)

Bantuan peralatan pengolahan ikan Papua Barat

Bahan Baku Kayu Fasilitasi/Dukungan Pembangunan Terminal Bahan Baku Kayu/Rotan Jateng, NAD, Kalteng

dan Rotan Fasilitasi Pusat Desain Furniture Kayu Jepara Jateng

dan Rotan Fasilitasi Pusat Desain Furniture Kayu Jepara, Jateng

Cirebon, Jabar

Karet Peningkatan kualitas produksi barang karet Jabar

Jamu Peningkatan kualitas pengolahan bahan baku jamu Jateng

Keramik/Marmer Studi kelayakan pembangunan kawasan industri bahan baku keramik Kalbar

Pengembagan pusat desain produksi dan pemasaran marmer Sulsel

(31)

KEGIATAN DITJEN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA TAHUN 2009

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

YANG TERKAIT DENGAN DAERAH

URAIAN KEGIATAN TAHUN 2009 Lokasi

Garam Beryodium Peningkatan kualitas garam rakyat dan produksi garam beryodium Sulsel & NTB Pengembangan kawasan sentra produksi dan pemasaran garam Sulsel & NTB

Tembakau Peningkatan efisiensi pengolahan tembakau Virginia Flue Cured bahang p g g NTB bakar selain minyak tanah

Minyak Goreng Pengembangan industri minyak goreng kelapa Maluku Tengah

Semen Fasilitasi promosi investasi pembangunan pabrik semen di Papua Barat Papua Barat

Energi Pengembangan Industri Bahan Bakar Nabati Kota Palu, Palu

Kab. Aceh Tengah, NAD Kab. Bintuni, Papua

Referensi

Dokumen terkait

Industri Agro merupakan industri andalan masa depan, karena didukung oleh sumber daya alam yang cukup potensial yang berasal dari sektor pertanian,

Surat Pendaftaran Jenis Semen adalah surat tanda pendaftaran yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia sebagai bukti bahwa jenis semen yang akan diproduksi

Catatan : Pada tahun 2012 peningkatan penjualan lahan kawasan industri yang berada di Luar Pulau Jawa, yaitu di Sumatera mencapai 244 Ha.. Penurunan penjualan lahan pada tahun

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, maka Direktorat Jenderal Industri Agro

11 Bantuan Alat Penyimpanan Sayuran dan Buah Di Lampung Selatan 6 Bln Menunggu Koordinasi dng TA 12 Optimalisasi Industri Pengolahan Buah di Subang, Jawa Barat 6 Bln Menunggu

1. Realisasi keuangan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro secara keseluruhan adalah sebesar 13,02%. Capaian realisasi keuangan ini belum optimal dikarenakan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, maka Direktorat Jenderal Industri Agro