• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 3.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 3.1"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL PENGGUNAAN Si-INTAN Ver. 3.1

No: PRK/PD/04/00/2021

Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

(2)

Tim Penyusun

1. Rusmanto, S.T., M.Si.

2. Endang Kunarsih, S.Si., M.Si.

3. Ida Bagus Gede Putra Pratama, S.Si.

4. Sudradjat, S.T., M.Si.

Kelompok Fungsi Pengkajian Kesehatan

Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif (P2STPFRZR)

BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) Telp - Fax 021 6385 8269-70 ext. 5117 ; 021 6385 8275

HP 0812 9588 2597

(Jam kerja 08.00 – 16.00 WIB, hari Senin - Jumat) Alamat Kantor Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta Pusat 10120

Email idrl@bapeten.go.id

(3)

1

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... 1

PENDAHULUAN ... 2

1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 Dasar Hukum Dan Acuan ... 4

PENDAFTARAN ... 6

2.1 Petunjuk Sebelum Pendaftaran / Registrasi ... 7

2.2 Registrasi / Pendaftaran ... 8

INPUT DATA SURVEI ... 13

3.1 Persiapan ... 14

3.2 Input Data Survei ... 14

3.2.1 CT Scan ... 17

3.2.2 Radiografi Umum... 35

3.2.3 IR Fluoroskopi ... 50

3.2.4 Kedokteran Nuklir Diagnostik ... 65

3.2.5 Mamografi ... 72

3.2.6 Radiografi Gigi Ekstraoral: Panoramic ... 86

3.2.7 Radiografi Gigi Ekstraoral: Cephalometri ... 99

3.2.8 Radiografi Gigi Ekstraoral: CBCT ... 112

3.2.9 Radiografi Gigi Intraoral ... 127

HASIL SURVEI ... 141

4.1 Penarikan Report Hasil Survey ... 142

4.2 Penggunaan Data SI-INTAN untuk Manajemen Dosis Pasien ... 145

HUBUNGI KAMI (CONTACT US) ... 148

FAQ Si-INTAN ... 149

PUSTAKA ... 156

(4)

2

PENDAHULUAN

(5)

3 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan radiasi pengion di bidang kesehatan di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, hal tersebut dapat diketahui dari semakin banyaknya modalitas sumber radiasi pengion yang digunakan dan jenis tindakan medis yang dilakukan dengan bantuan radiasi pengion. Penggunaan radiasi pengion tersebut harus diawasi untuk menjamin proteksi dan keselamatan radiasi bagi pekerja, pasien, dan masyarakat.

Proteksi dan keselamatan radiasi setiap pemanfaatan tenaga nuklir memiliki tiga prinsip umum yang harus diterapkan, yaitu justifikasi penggunaan, optimisasi proteksi, dan limitasi dosis sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif Pasal 4 ayat (3) huruf b dan Pasal 21. Pada PP tersebut juga menyatakan bahwa salah satu persyaratan keselamatan radiasi yang harus dipenuhi adalah persyaratan proteksi radiasi, yaitu justifikasi pemanfaatan tenaga nuklir, limitasi dosis, dan optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi [1][2].

Dalam hal paparan medik, pasien merupakan bagian dari objek investigasi atau perlakuan tindakan medis menggunakan sumber radiasi pengion untuk keperluan diagnosis atau terapi penyakit. Dosis radiasi yang diberikan kepada pasien tersebut tidak menggunakan limitasi dosis sebagaimana nilai batas dosis (NBD), namun perlu menerapkan justifikasi penggunaan dan optimisasi proteksi sehingga risiko paparan radiasi yang tidak diperlukan (unnecessary exposure) dan paparan radiasi yang tidak dibutuhkan (unintended exposure) bagi pasien dapat dihindari [3].

Pada paparan medik untuk tujuan diagnostik, prinsip optimisasi berpegang pada upaya mempertahankan dosis radiasi pasien serendah mungkin dengan tetap menghasilkan mutu citra yang memadai untuk mendiagnosis suatu penyakit [4]. Upaya ini dapat dilakukan melalui pemantauan dosis pasien. Pemantauan dosis pasien akan dapat terlaksana efektif apabila fasilitas pelayanan kesehatan secara rutin mencatat pemberian dosis kepada pasien.

Pada tahun 2014, BAPETEN membangun sebuah aplikasi database berbasis situs untuk penginputan data dosis secara daring, terpusat dan terpadu yang disebut dengan Sistem Informasi Data Dosis Pasien (Si-INTAN). Pengembangan Si-INTAN dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat risiko dari pemeriksaan. Dalam tahap awal, tahun 2014 dibangun fitur CT-Scan dan fluoroskopi intervensional. Pada tahun 2017 mulai dikembangkan fitur untuk Kedokteran Nuklir Diagnostik dan Radiografi Umum, sedangkan pengembangan fitur pada tahun 2018 dilakukan untuk Mamografi dan Radiografi Gigi. Saat

(6)

4 ini telah tersedia fitur untuk seluruh modalitas radiologi diagnostik dan intervensional, dan penginputan data pasien dari fasilitas pelayanan kesehatan telah dimulai sejak tahun 2015.

Pelaporan dosis pasien melalui Si-INTAN ini saat ini telah memiliki dasar hukum dengan terbitnya regulasi BAPETEN, Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Perba) Nomor 4 Tahun 2020, yang mengamanahkan agar pemegang izin harus membuat dan menyampaikan rekaman dosis pasien secara daring kepada Kepala BAPETEN melalui aplikasi Si-INTAN (Sistem Informasi Data Dosis Pasien) [5].

Aplikasi Si-INTAN dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa berbayar oleh fasilitas pelayanan kesehatan untuk menghimpun, mengelompokkan, mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan mencari kembali data dosis radiasi pasien. Si-INTAN dikelola dan dikendalikan oleh pemegang akun (perwakilan dari fasilitas) sehingga menjamin kerahasiaan data yang dimasukkan dalam aplikasi tersebut.

Beberapa outcome lain dengan adanya Si-INTAN diantaranya adalah:

- Tersedia alat bantu bagi fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit dan klinik) untuk pelaporan pemantauan dosis pasien.

- Tersedia sistem untuk manajemen dosis pasien dan upaya optimisasi proteksi dan keselamataan radiasi bagi pasien radiologi diagnostik dan intervensional dan kedokteran nuklir diagnostik;

- Tersedia basis data dan profil dosis pasien tingkat nasional untuk tiap jenis pemeriksaan radiologi diagnostik dan intervensional dan kedokteran nuklir diagnostik, sebagai bahan untuk menentukan TPD Lokal dan nilai tipikal dosis di fasilitas pelayanan kesehatan untuk jenis pemeriksaan tertentu dan menentukan TPD Nasional yang memungkinkan untuk dimutakhirkan dan reviu secara berkala.

1.2 Dasar Hukum Dan Acuan

Penggunaan Si-INTAN dilandasi oleh regulasi berikut:

- PP No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.

- Peraturan BAPETEN (Perba) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Keselamatan Radiasi Dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.

- Peraturan Kepala (Perka) BAPETEN Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keselamatan Radiasi Dalam Kedokteran Nuklir.

dan juga didasarkan pada:

(7)

5 - Rekomendasi IAEA dan WHO Tahun 2012 hasil “International Conference on Radiation Protection in Medicine: Setting the Scene for the Next Decade” yang diberi nama "Bonn Call-for-Action".

- Rekomendasi IAEA dalam Basic Safety Standard (BSS), General Safety Requirements (GSR) Part 3 Tahun 2014; dan

- Hasil “Technical Meeting on Patient Dose Monitoring and the Use of Diagnostic Reference Levels for the Optimization of Protection in Medical Imaging”, IAEA, Juni 2016.

(8)

6

PENDAFTARAN

(9)

7 2.1 Petunjuk Sebelum Pendaftaran / Registrasi

Fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan registrasi sebelum berpartisipasi dalam program database nasional untuk pemantauan dosis pasien. Berikut ini adalah beberapa informasi yang diperlukan dalam proses registrasi:

2.1.1 Data Institusi / Rumah Sakit

Nama institusi Diisi dengan nama rumah sakit atau klinik Nama Sub

Institusi

Diisi dengan nama sub institusi, misalnya departemen radiologi atau paviliun atau departemen di rumah sakit yang memiliki fasilitas modalitas sumber radiasi pengion secara mandiri.

Kode Institusi /Kode rumah sakit

Diisi dengan kode rumah sakit atau nomor registrasi atau nomor izin pelayanan klinik sesuai SIRS.

Nomor kode rumah sakit dapat diperoleh di:

http://sirs.yankes.kemkes.go.id/rsonline/report/src.php

atau jika kode RS atau klinik belum ada atau tidak ditemukan, maka

dapat mencari di URL link berikut:

http://sirs.yankes.kemkes.go.id/registrasi/data_list.php Jenis Institusi Dipilih jenis rumah sakit atau klinik:

1. Public /Government Hospital (Rumah Sakit Pemerintah)

2. Private Clinic in a Public Hospital (Rumah Sakit Swasta Pemerintah) 3. Private Clinic / Hospital

(Rumah Sakit / Klinik Swasta) Alamat Institusi Diisi dengan alamat rumah sakit atau klinik.

2.1.2 Data Radiolog

Bagian ini diisi dengan data dokter spesialis radiologi (radiolog) yang bertugas di pelayanan pada modalitas sumber radiasi pengion (CT-Scan, fluoroskopi intervensional, dan lainnya) atau yang bertindak sebagai kepala departemen radiologi. Identitas radiolog berupa nama, nomor telepon kantor/departemen/instalasi radiologi, dan email radiolog atau email kantor/departemen/instalasi radiologi.

(10)

8 2.1.3 Data Akun User atau Kontak Person

Bagian ini diisi tentang data personil untuk kontak person yang mewakili instansinya dan yang bertugas untuk melakukan updating data yang diinput ke aplikasi Si-INTAN secara berkala. Personil tersebut dapat berupa fisikawan medik, radiografer atau petugas proteksi radiasi (PPR).

2.2 Registrasi / Pendaftaran

Langkah-langkah untuk registrasi adalah sebagai berikut:

1. Buka web idrl di alamat http://idrl.bapeten.go.id atau buka web BAPETEN www.bapeten.go.id pada panel layanan publik terdapat menu Si-INTAN. Silakan di klik logo tersebut.

2. Setelah muncul jendela Si-INTAN versi 3.1. maka klik tab “LOGIN / DAFTAR”

(11)

9 3. Setelah muncul jendela baru,

a. tuliskan alamat email dan password kemudian klik LOGIN jika sudah memiliki akun, atau

b. klik tombol DAFTAR jika belum punya akun dan ikuti langkah-langkah pendaftaran.

4. Tahapan dalam pendaftaran atau registrasi adalah mengisi data Informasi Institusi, Radiolog, dan Kontak akun user (PIC). Isikan data profil institusi, profil radiolog dengan lengkap, kemudian lanjutkan dengan mengisi data profil akun user. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar.

(12)

10 5. Setelah itu klik ‘Submit’. Rregistrasi telah selesai dan dapat klik tombol “Selesai”.

6. Setelah di klik tombol “Selesai” maka pengguna akan dibawa kembali ke halaman LOGIN.

7. Selanjutnya cek email yang didaftarkan pada “Profil Akun User” atau PIC, maka akan ada pemberitahuan terkait hasil registrasi seperti berikut:

(13)

11 8. Setelah registrasi disetujui oleh Admin, maka akan menerima email kembali dengan

judul “Informasi Akun Aplikasi SiINTAN”.

9. Selanjutnya klik “Activation Link” untuk melakukan proses aktivasi akun.

10. Setelah teraktivasi maka dapat login dengan menggunakan username dan password yang ada pada email dengan cara klik “Start Login”.

11. Setelah login berhasil, maka akan masuk ke kotak dialog “Form Edit Kata Sandi”, silakan ganti password awal dengan password baru yang mudah diingat kemudian klik tombol “Update”.

(14)

12 12. Setelah itu, silakan logout dan login lagi dengan password baru.

13. Setelah login berhasil, maka silakan mengecek kembali data yang telah dinputkan saat registrasi, kalau belum lengkap maka dapat dilengkapi.

14. Cek kembali Profil Institusi, Profil Radiolog melalui menu “Profil Institusi”.

15. Untuk mengecek Info Akun (untuk Kontak Person) dapat dilakukan melalui menu

“Akun”.

Sebagai catatan:

Setelah proses registrasi selesai, maka seorang yang menjadi kontak person dari institusi akan menerima akun username dan password sementara melalui email yang tercantum di data kontak person. Terkait pengelolaan akun, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan:

- Kontak person dapat melakukan perubahan password dan edit data yang telah di masukkan jika terjadi perubahan.

- Kontak person bertugas memasukkan data-data survei dosis sebagaimana yang ada di bagian pengisian data survei.

- Jika terdapat perubahan akun maka harus diberitahukan kepada admin melalui menu

“Hubungi Kami”.

(15)

13

INPUT DATA

SURVEI

(16)

14 3.1 Persiapan

Pelaksanaan survei dengan metode tidak langsung dilakukan melalui analisis besaran tertentu yang mudah diukur atau dibaca dan/atau telah terpasang pada modalitas yang digunakan. Besaran tersebut merupakan parameter fisika yang digunakan untuk menilai banyaknya radiasi pengion yang digunakan dalam proses diagnostik, yang mana jenisnya berbeda-beda untuk setiap modalitas [4]. Indikator yang telah terpasang pada modalitas atau indikator dosis, dapat berupa Skin Dose, Dose Area Product (DAP) atau Kerma Area Product (KAP), Entrance Skin Air Kerma (ESAK), CTDI, DLP, Commulative Air Kerma, dan lainnya sesuai dengan jenis modalitas. Bersaran-besaraan inilah yang nantinya akan digunakan dalam penginputan data dosis pasien.

Untuk memastikan data yang diinput valid dan akurat, perlu dilakukan validasi terhadap indikator dosis yang terpasang pada modalitas (sehingga nilai yang terbaca pada indikator dosis sesuai dengan besarnya dosis yang diberikan kepada pasien) dan modalitas pesawat sinar-X yang digunakan (validasi pada pengaturan faktor eksposi seperti besaran potensial (kV), kuat arus (mA) dan waktu paparan (s)) [6].

Untuk berpartisipasi dalam survei, setiap fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit dan klinik) harus memiliki data pasien dengan jumlah minimal 20 pasien untuk jenis pemeriksaan tertentu dan kelompok umur tertentu (0 – 4 tahun, 5 – 14 tahun, dan 15 tahun ke atas). Selain informasi umur pasien, diperlukan pula informasi berat badan pasien.

3.2 Input Data Survei

Langkah-langkah untuk memulai survei adalah sebagai berikut:

1. Buka halaman web http://idrl.bapeten.go.id

2. Masukkan username dan password, kemudian klik “Login”.

3. Masuk halaman utama PANEL PESERTA.

(17)

15 4. Setelah itu, klik panel “Modalitas” untuk memasukkan informasi modalitas pesawat sinar-X yang digunakan untuk pemeriksaan pasien dan data pemeriksaan pasiennya akan diinput di aplikasi ini. Tata cara pengisian informasi modalitas akan dirincikan pada subbab berikutnya sesuai jenis modalitas.

5. Setelah isi data modalitas, maka dapat memulai input data dosis pasien dalam panel survey dengan meng-klik atau memilih jenis modalitas yang sesuai. Modalitas yang akan digunakan untuk survey yaitu:

a. CT Scan, b. IR Fluoroskopi, c. Radiografi Umum

d. Kedokteran Nuklir Diagnostik.

e. Mamografi f. Radiografi Gigi

6. Setelah itu klik ‘Survey Baru’. Tata cara pengisian survei akan dirincikan pada subbab berikutnya sesuai jenis modalitas.

(18)

16

CT-SCAN

(19)

17 3.2.1 CT Scan

3.2.1.1 Penginputan Data Modalitas

1. Klik menu “Modalitas” kemudian klik sub-menu CT-Scan.

2. Akan muncul tampilan berikut,

kemudian klik simbol dan klik menu “Tambah Baru” untuk menambahkan informasi modalitas dan akan muncul kotak dialog, seperti gambar berikut.

3. Pilih “Merk” scanner sesuai dengan modalitas CT Scan yang dimiliki, kemudian pilih “Model”. Jika tidak ada nama merk dan model yang sesuai, maka dapat menghubungi admin untuk meminta penambahan data merk dan model modalitas dengan klik tautan “WhatsApp Contact”.

(20)

18 4. Setelah klik “WhatsApp Contact”, sebutkan merk dan model yang akan ditambahkan. Admin akan menindaklanjuti dengan mengecek dan menyetujui permintaan tersebut.

5. Setelah disetujui oleh admin, maka kembali ke tampilan modalitas CT-Scan.

Masukkan merk dan model scanner pada kolom yang tersedia, kemudian pilih apakah scanner yang digunakan memiliki indikator dosis atau tidak.

6. Jika modalitas CT-Scan tidak memiliki indikator dosis, pilih jenis fantom pada data keluaran radiasi (Fantom Head atau Fantom Body).

7. Isi tanggal uji kesesuaian pada kolom “Uji Dosimetri” dan isi nilai simpangan antara CTDIkonsol dan CTDI yang terukur pada kolom yang tersedia.

8. Unggah dokumen Laporan Hasil Uji Kesesuaian pada kolom yang tersedia.

9. Tambahkan keterangan terkait lokasi penempatan modalitas.

10. Setelah semua data disi dan dilengkapi kemudian klik “Submit”. Setelah klik

“Submit” maka semua informasi akan masuk ke tabel modalitas CT Scan pada baris di bawahnya. Pada tabel tersebut terdapat menu untuk menghapus data dan mengubah data modalitas pada bagian “Aksi”.

(21)

19 Pada contoh tabel di atas, terlihat perbedaan antara data modalitas pertama dan kedua pada bagian “Indikator Dosis”. Profil pertama menunjukkan modalitas tidak memiliki indikator dosis, dan profil kedua menunjukkan modalitas memiliki indikator dosis.

Catatan:

Pada modalitas tanpa indikator dosis akan diperlukan data keluaran radiasi. Pengisian data akan mengikuti langkah 11 – 18. Sedangkan pada modalitas yang memiliki indikator dosis dapat langsung menuju langkah 19.

Pengisian Data Keluaran Radiasi (untuk CT-Scan Tanpa Indikator Dosis) 11. Klik logo Setting pada bagian “Indikator Dosis” seperti gambar berikut:

12. Akan muncul tampilan baru untuk mengisi data keluaran radiasi seperti berikut:

(22)

20 13. Masukkan tebal Slice (mm) sesuai dengan data yang terdapat pada hasil uji

kesesuaian kemudian klik “Simpan”.

14. Selanjutnya klik bagian “Download Form Import Disini” untuk mengunduh form isian data keluaran radiasi.

15. Setelah muncul form isian data, masukkan data jenis fantom, kV, mAs, slice (mm) dan nilai CTDIw yang diperoleh dari hasil uji kesesuaian.

16. Unggah dokumen keluaran radiasi yang telah diisi pada menu “Import Radiation Output Data” kemudian klik “Import”. Setelah melakukan import data, maka data keluaran radiasi akan muncul pada tabel seperti berikut:

(23)

21 17. Kemudia klik “Generate” pada “Persamaan Radiasi Output” untuk memperoleh

profil modalitas, kemudian kembali ke menu Modalitas dan pilih CT-Scan.

18. Ulangi langkah 11 – 17 untuk modalitas yang sama namun dengan jenis fantom yang berbeda. Sehingga diperoleh 2 (dua) data untuk modalitas tanpa indikator dosis, yakni modalitas dengan data fantom Head dan modalitas dengan data fantom Body.

Setelah kedua data fantom terinput, maka pengisian survei data dosis dapat dilakukan.

3.2.1.2 Penginputan Survei Data Dosis CT Scan

19. Klik pada menu “Survey”, kemudian pilih sub-menu CT SCAN.

20. Setelah itu akan muncul jendela “SURVEY CT SCAN”. Kemudian klik tab “Survey Baru” sehingga muncul FORM SURVEY CT SCAN.

(24)

22 21. Pada kolom “Modalitas”, silakan pilih merk scanner yang dimiliki.

22. Kemudian, Pilih kelompok umur (Age Group) dari data pasien yang akan dimasukkan dengan mengklik kotak pilihan “Kelompok Umur”. Misal, akan memasukkan data untuk dewasa maka pilih Adult (15+ years).

23. Pilih Jenis Pemeriksaan dari data yang tersedia.

24. Pilih Periode Survey dengan bulan saat data diperoleh. Misal data pasien dimiliki/diperoleh pada bulan Januari 2018 maka periode data dipilih Januari 2018, meskipun waktu penginputan dilakukan pada bulan Maret 2018.

25. Setelah semua data telah diisi dan dilengkapi maka klik ‘Simpan”, dan lanjut ke tahapan pengisian survey

3.2.1.2.1 Pengisian Survei Data untuk CT-Scan Dengan Indikator Dosis

Setelah langkah 25, kita akan diarahkan menuju jendela “SETTING”. Jendela ini berfungsi untuk input data parameter penyinaran sesuai pemilihan Jenis Penyinaran.

26. Pada jendela SETTING, terdapat pilihan ‘Import Data Survey”. Ini berfungsi untuk input data setting dan data dosis melalui mekanisme import dari file yang berekstensi excel.

27. Pada kolom “kVp”, diisi nilai kV setting yang digunakan. Jika nilai kVnya bervariasi, ada yang 100 dan ada 120 maka ditulis 100 – 120. Nilai kV yang dimasukkan tidak termasuk kV yang digunakan untuk scan proyeksi radiografi (Scout, Scano, Surview, atau Topogram).

(25)

23 28. Pada kolom “mAs”, diisi dengan mAs setting. Jika nilai mAs bervariasi maka ditulis

nilai rentangnya sebagaimana nilai kV di atas.

29. Pada kolom “Pitch”, isi pitch yang dipilih saat setting akuisisi.

30. Pada kolom “Contrast”, informasikan apakah menggunakan kontras atau tidak selama prosedur CT.

31. Pada kolom “Dose Modulation”, informasikan apakah dose modulation diaktifkan atau tidak selama proses scanning. Dose Modulation juga dikenal dengan nama Automatic Dose Modulation atau Automatic Exposure Control atau Tube Modulation. Istilah tersebut merujuk ke istilah yang digunakan pabrikan CT seperti:

Smart-mA, AutomA, DoseRight, D/Z-DOM, Care Dose, dan lainnya.

32. Pada kolom “CTDI”, pilih jenis CTDI yang disediakan pada fitur CT Scan, apakah CTDIvol (Volume CTDI) atau CTDIw (Weighted CTDI).

33. Pada kolom “Rotation time” Isi kolom rotation time dalam orde detik. Misal waktu rotasi tabung (tube rotation time) adalah 2 detik, maka diinput 2. Tulisan “detik”

tidak ditulis.

34. Pada kolom “helical or Axial”, pilih mode scanning yang digunakan, apakah helical/spiral/volume atau axial/sequence/scan & view/scan & scan/normal atau gabungan keduanya.

35. Pada kolom “Detector Configuration”, isi konfigurasi detektor yang dipilih untuk akuisisi. Konfigurasi jumlah dan lebar detector atau sering disebut dengan lebar kolimasi N x T.

36. Pada kolom “Iterative Reconstruction”, informasikan apakah CT Scan yang digunakan memiliki fitur iterative reconstruction dan diaktifkan saat pemeriksaan atau tidak. Fitur ini memberikan informasi yang digunakan selama scanning dan rekonstruksi citra sehingga diperoleh citra dengan noise yang rendah atau mutu citra

(26)

24 lebih baik dibandingkan dengan rekonstruksi standar. Pada pabrikan, istilah fitur ini bermacam-macam. Siemens: IRIS (Iterative Reconstruction in Image Space), dan SAFIRE (Sinogram-Affirmed Iterative Reconstruction). Thosiba: AIDR 3D (Adaptive Iterative Dose Reduction 3D). GE: ASIR (Adaptive Statistical Iterative Reconstruction), dan MBIR (Model-Based Iterative Reconstruction). Philips: iDose4. 37. Pada kolom “Slice Widht Reconstruction”, isi lebar slice untuk rekonstruksi dalam

satuan mm. Lebar nominal citra yang direkonstruksi sepanjang sumbu z. Jika bervariasi, ada yang 2, ada 5 dan ada juga yang 10 maka dapat diisi dengan 2, 5, 10 atau jika hanya 1 nilai misal 2 mm maka cukup diisi dengan 2. Istilah Slice Width reconstruction ini juga tergantung pabrikan. GE: Thickness (mm), Philips: Thickness (mm), Siemens: Slice (mm), Toshiba: Image Thickness (mm).

38. Isi kolom Reconstruction Alghoritm Kernel. Fitur rekonstruksi yang menentukan ketajaman (sharpness) dan kehalusan (smoothness) citra dalam bidang x,y. Istilah tiap pabrikan dapat berbeda. GE: Algorithm, Philips: Recon Filter, Siemens: Kernel, Toshiba: Filter Convolution (FC).

39. Pada kolom “Scan Field of View” (FOV), isi dengan diameter bidang pandang yang dapat discan. Umumnya bernilai angka yang bersatuan cm. Namun ada juga yang menggunakan istilah, seperti Small, Medium, Large. Tiap pabrikan dapat berbeda.

GE: Scan Field of View (SFOV, cm), Philips & Siemens: Not determined by tech;

built into protocol, Toshiba: CFOV (Calibrated Field of View). SFOV biasanya berupa:

• Small – Ped Head, Ped Body, Small Head, Small Body, Cardiac Small

(27)

25

• Medium – Head, Medium Body, Cardiac Medium

• Large – Large Body, Cardiac Large

Beberapa sistem menggunakan 2 istilah bowtie:

• Small itu untuk Ped Head, Ped Body, Head, Small Body, Cardiac Small

• Large itu untuk Large Body, Cardiac Large.

40. Pada kolom “Beam Shaping Filter”, isi filter yang digunakan untuk membentuk sinar-X sesuai dengan bentuk target tubuh. Nilai 0 (nol) jika tidak menggunakan beam shaping filter, dan nilai 1 (satu) jika menggunakan beam shaping filter. Bentuk filter yang digunakan juga dapat digunakan untuk isian, misal: bowtie, large bow, dan lainnya.

41. Pada kolom “Noise Index”, diisi dengan angka 0 – 999. Jika tidak diketahui datanya maka dapat di kosongkan. Noise index merupakan parameter untuk dose modulation, yaitu image quality reference. Sering dikenal dengan Reference Image (Philips), Quality Reference mAs (Siemens), Standard deviation (%), dan low-dose or high quality (Toshiba).

42. Pada kolom “Keterangan”, dapat disisi dengan hal-hal yang perlu diidentifikasi namun belum tercakup dalam list parameter penyinaran.

43. Kolom bertanda * merupakan data yang wajib diisi. Jika sudah diisi semua, maka klik “Simpan” untuk melanjutkan isian data dosis.

Contoh pengisian “INFO SURVEY” sesuai tampilan Patient Dose Protocol Maka,

• kV = 130,

• mAs = 110,

• Contrast = No,

• Dose Modulation = Yes,

• Rotation Time = 1,

• No. of Phases = jumlah fase scanning

= 1,

• Helical or Axial =

(28)

26

44. Setelah semua informasi diisi, klik “Simpan”, maka kita akan dibawa ke jendela

“DATA SURVEY”.

Catatan:

Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu

• Input data metode satu per satu

Maka,

• kV = 130,

• mAs = 80,

• Contrast = Yes,

• Dose Modulation = Yes,

• Rotation Time = 1,

• No. of Phases = jumlah fase scanning = 5,

• Helical or Axial = Helical,

• CTDI = CTDIvol

(29)

27

• Input data metode bersamaan (import data), yang dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan

Input data dengan metode satu per satu

45. Klik “+TAMBAH DATA”. Kemudian akan keluar kotak dialog sebagai berikut:

46. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan sebagai rekaman data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak maka dapat dikosongkan.

47. Pada kolom “pilih gender” dipilih sesuai jenis kelamin pasien male (laki-laki) atau female (perempuan).

48. Pada kolom “umur” diisi dengan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan di atas 15 tahun. misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

49. Pada kolom “berat badan” diisi dengan berat badan pasien dalam kg, misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

50. Pada kolom “pilih jumlah fase” pilih jumlah fase scanning (number of phase).

Perhitungan jumlah fase dilakukan tanpa menyertakan fase Scanogram atau Topogram atau Scout View.

51. Pada kolom “Average CTDI” diisi dengan nilai rata-rata CTDI, jika ada beberapa fase pemeriksaan. Untuk nilai DLP dan CTDI pada saat Scanogram atau Topogram atau Scout View tidak perlu dimasukkan.

(30)

28 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝐶𝑇𝐷𝐼 =𝐶𝑇𝐷𝐼 1 + 𝐶𝑇𝐷𝐼 2 + 𝐶𝑇𝐷𝐼 … .

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑓𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑛𝑎𝑟𝑎𝑛

52. Pada kolom “Total DLP”, diisi nilai DLP totalnya dari seluruh fase pemeriksaan.

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝐿𝑃 = 𝐷𝐿𝑃 1 + 𝐷𝐿𝑃 2 + 𝐷𝐿𝑃 3 + 𝐷𝐿𝑃 … ..

53. Setelah itu klik “Simpan”. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik ”+TAMBAH DATA”.

Setelah data cukup, lanjutkan ke langkah 59.

Input data dengan metode bersamaan (menggunakan fasilitas “Import Data Survey”) 54. Klik “Download Form Excel”, kemudian download formulir isian data untuk

pemeriksaan CT Scan dalam bentuk file excel.

(31)

29 55. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_CT.xls

Formulir tersebut diisi sesuai dengan metode isian satu per satu. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan.

56. Setelah diisi kemudian file tersebut disimpan dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal file tersebut berisi jenis pemeriksaan head CT untuk dewasa maka file dapat ditulis SURVEY_CT_CT Head_Dewasa.xls

57. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan klik “Choose File”. Cari file yang akan di upload, setelah ketemu dan ditandai, kemudian klik Open.

58. Selanjutnya klik “Import Data”. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut:

(32)

30 59. Pada penginputan data dengan metode satu per satu maupun metode bersamaan, apabila data telah cukup (minimal 20 data) maka kemudian klik “Submit Survey”.

Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey” maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal.

c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya.

d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

3.2.1.2.2 Pengisian Survei Data untuk CT-Scan Tanpa Indikator Dosis

(33)

31 60. Setelah klik “Simpan” pada langkah 25, maka maka kita akan dibawa ke jendela

“DATA SURVEY”.

61. Klik “+TAMBAH DATA”, maka akan keluar kotak dialog sebagai berikut:

62. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan sebagai rekaman data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak maka dapat dikosongkan.

63. Pada kolom “pilih gender” dipilih sesuai jenis kelamin pasien male (laki-laki) atau female (perempuan).

64. Pada kolom “umur” diisi dengan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan di atas 15 tahun. misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

(34)

32 65. Pada kolom “berat badan” diisi dengan berat badan pasien dalam kg, misal berat

badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

66. Pada kolom “panjang scan”, “kV”, “mA”, “rotation time”, masukkan panjang scanning dalam satuan cm, nilai kV, mA dan Rotation Time yang digunakan pada pemeriksaan.

67. Pada kolom “slice thick”, masukkan nilai ketebalan irisan citra (Slice Thick) dalam satuan mm.

68. Pada kolom “pitch”, masukkan nilai pitch. Untuk axial, nilai pitch adalah 1.

69. Pada kolom “helical/axial”, pilih mode scanning yang digunakan, apakah helical/spiral/volume atau axial/sequence/scan & view/scan & scan/normal atau gabungan keduanya.

70. Pada kolom “kontras/non kontras”, pilih Kontras jika pemeriksaan menggunakan media kontras dan Non kontras jika pemeriksaan tidak menggunakan media kontras.

71. Setelah semua data diisi, klik “Simpan”. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik “+TAMBAH DATA”.

72. Setelah data cukup (minimal 20 data) kemudian klik “Submit Survey”. Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey”

maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal.

c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya.

(35)

33 d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

(36)

34

RADIOGRAFI

UMUM

(37)

35 3.2.2 Radiografi Umum

3.2.2.1 Penginputan Data Modalitas

1. Klik menu “Modalitas” kemudian klik sub-menu Radiografi Umum seperti pada gambar di bawah.

2. Akan muncul tampilan sebagai berikut. Untuk menambahkan modalitas silahkan klik simbol kemudian klik menu “Tambah Baru”.

3. Kemudian akan keluar kotak dialog, sebagaimana gambar berikut.

4. Pilih merk yang sesuai dengan pesawat radiografi umum yang dimiliki, kemudian pilih model. Jika tidak ada merk dan model yang dicari, maka dapat menghubungi admin untuk meminta penambahan data modalitas melalui klik tautan “WhatsApp Contact”.

(38)

36 5. Setelah Klik WhatsApp Contact, sebutkan merk dan model modalitas yang akan ditambahkan. Admin akan menindaklanjuti dengan mengecek dan menyetujui request tersebut. Setelah disetujui oleh admin, maka kembali ke tampilan modalitas radiografi umum.

6. Pilih jenis Pengolahan Citra yang digunakan. Terdapat pilihan Film Manual, Computed Radiography (CR) dan Digital Radiography (DR).

7. Pilih menu Indikator Dosis, sesuaikan dengan ketersediaan modalitas apakah memiliki indikator dosis (Skin Dose dan DAP Meter) atau tidak.

8. Isi tanggal uji kesesuaian pada kolom “Uji Dosimetri” dan isi nilai simpangan akurasi kV pada kolom yang tersedia. Nilai simpangan tersebut dapat dilihat pada hasil uji kesesuaian untuk parameter uji akurasi tegangan.

9. Kemudian unggah dokumen Laporan Hasil Uji Kesesuaian pada menu yang tersedia.

Kemudian klik “Submit”.

Setelah di klik “Submit” maka akan masuk ke tabel modalitas radiografi umum pada baris di bawahnya.

(39)

37 Pada contoh tabel di atas, terlihat perbedaan antara data modalitas pertama dan kedua pada bagian “Indikator Dosis”. Profil pertama menunjukkan modalitas tidak memiliki indikator dosis, dan profil kedua menunjukkan modalitas memiliki indikator dosis.

Catatan:

Pada modalitas tanpa indikator dosis, akan diperlukan data keluaran radiasi. Pengisian data akan mengikuti langkah 10 – 15.

Sedangkan pada modalitas yang memiliki indikator dosis dapat langsung menuju langkah 16.

Pengisian Data Keluaran Radiasi (untuk Radiografi Umum Tanpa Indikator Dosis) 10. Klik icon pada kolom Keluaran Radiasi untuk modalitas tanpa indikator dosis.

11. Isikan kolom “Filtrasi Total” dalam satuan mmAl. Data ini diperoleh dari data teknis laporan hasil uji kesesuaian. Setelah diisi kemudian klik “Simpan”.

12. Kemudian klik bagian “Download Form Import Disini” untuk mengunduh form isian data keluaran radiasi.

13. Masukkan data terkait kV, mAs, FDD dan Radiation Value yang diperoleh dari hasil uji kesesuaian. Pengisian Radiation Value menyesuaikan dengan satuan dari keluaran radiasi yang terdapat pada dokumen Uji Kesesuaian (mGy atau μGy).

(40)

38 14. Unggah dokumen keluaran radiasi yang diisi pada menu “Import Radiation Output Data” kemudian klik “Import”. Setelah melakukan import data, maka daftar data keluaran radiasi akan muncul pada tabel seperti berikut:

15. Kemudian klik “Generate” pada “Persamaan Radiasi Output: untuk memperoleh profil modalitas, kemudian kembali ke menu Modalitas untuk Radiografi Umum.

3.2.2.2 Penginputan Survei Data Dosis Radiografi Umum 16. Klik pada pane “SURVEY”, pilih tab Radiografi Umum.

17. Setelah itu muncul jendela “SURVEY RADIOGRAFI UMUM”

(41)

39 18. Klik tab “+SURVEY BARU” sehingga muncul FORM SURVEY RADIOGRAFI

UMUM.

19. Pada kolom Modalitas (sinar-X), silakan pilih Merk yang sesuai dengan pesawat sinar-X radiografi umum yang dimiliki.

20. Isi tanggal uji kesesuaian pada kolom “Uji Dosimetri” dan isi nilai simpangan akurasi kV pada kolom yang tersedia.

21. Pilih kelompok umur dari data yang akan dimasukkan. Misal, akan memasukkan data untuk dewasa maka pilih Adult (15+ years).

22. Pilih Jenis Pemeriksaan dari data yang akan dimasukkan. Jika belum ada jenis pemeriksaan sesuai data dosis yang dimiliki, maka klik “Belum ada? Klik Request”.

Admin akan menambahkan request yang masuk.

23. Pada kolom “periode survey”, pilih bulan saat data diperoleh. Misal data pasien dimiliki/diperoleh pada bulan Januari 2018 maka periode data dipilih Januari 2018, meskipun waktu penginputan dilakukan pada bulan Maret 2018.

24. Setelah semua data diisi dan dilengkapi maka klik ‘Simpan”, dan dilanjutkan ke tahapan pengisian survey

3.2.2.2.1 Pengisian Survei Data untuk Radiografi Umum Dengan Indikator Dosis Setelah di klik “Simpan”, maka kita akan dibawa ke jendela “DATA SURVEY”.

(42)

40 Catatan:

Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu

• Input data metode satu per satu

• Input data metode bersamaan (import data), yang dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan

Input data dengan metode satu per satu

25. Klik “+TAMBAH DATA” dan akan muncul kotak dialog sebagai berikut:

26. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan untuk merekam data dosis tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan.

27. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan).

28. Masukkan umur pasien, jika di Head Info diinput untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

29. Masukkan berat badan pasien dalam kg. Misal, berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

(43)

41 30. Pada kolom “Pilih Posisi”, pilih posisi pasien saat menjalani pemeriksaan dengan

sinar-X, pilihannya: Standing dan Spine.

31. Pada kolom “Proyeksi”, pilih proyeksi saat pasien diekspos dengan sinar-X, seperti PA, AP, LAT, dll.

32. Pada kolom “FDD” (Focus Detector Distance), isikan jarak pasien dengan titik focus pesawat sinar-X dalam satuan cm. Istilah detector yang dimaksud disini adalah kulit pasien. Jadi jarak antara focus dengan kulit terluar pasien.

33. Pada kolom “kV”, dimasukkan nilai setting kV.

34. Pada kolom “mA” dan “s”, dimasukkan nilai setting mA dan s dan pada kolom

“mAs” dikosongkan. Apabila pesawat sinar-X tidak memisahkan setting mA dan s, maka masukkan nilai setting mAs paka kolom “mAs” sedangkan kolom “mA” dan kolom “s” dikosongkan.

35. Pada kolom “DAP (mGy.cm²)” diisi dengan nilai DAP total selama penyinaran berlangsung.

36. Pada kolom “Skin Dose” diisi dengan nilai ESAK yang muncul dari indikator dosis.

37. Setelah semua data diisi, klik “Simpan”. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik “+TAMBAH DATA”. Setelah data cukup, lanjutkan ke langkah 43.

Input data dengan metode bersamaan (menggunakan fasilitas Import Data Survey) 38. Klik “download form excel”, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD

FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan Radiografi Umum dalam bentuk file excel.

(44)

42

39. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_GR.xls

Formulir tersebut diisi dengan data sesuai pada metode input data satu per satu.

Data dosis dapat diisi minimal 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan semua.

40. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan Chest PA untuk dewasa maka nama file dapat ditulis: SURVEY_GR_Chest PA_Dewasa.xls 41. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan klik “Choose File”.

42. Selanjutnya klik “Import Data”. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut:

(45)

43 43. Pada penginputan data dengan metode satu per satu maupun metode bersamaan, apabila data telah cukup (minimal 20 data) maka kemudian klik “Submit Survey”.

Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey” maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa status data yang berbeda, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal.

c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya.

(46)

44 d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

3.2.2.2.2 Pengisian Survei Data untuk Radiografi Umum Tanpa Indikator Dosis Setelah di klik “Simpan” pada langkah 24, maka kita akan dibawa ke jendela “DATA SURVEY”.

Cara input data dosis ada 2 (dua) yaitu

• Input data metode satu per satu

• Input data metode bersamaan (import data), yang dilakukan jika sudah memiliki data yang cukup dan akan diinput bersamaan

Input data dengan metode satu per satu

44. Klik +TAMBAH DATA sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut:

45. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan sebagai rekaman data dosis untuk tiap pasien. Jika tidak maka dapat dikosongkan.

46. Pada kolom “pilih gender” dipilih sesuai jenis kelamin pasien male (laki-laki) atau female (perempuan).

(47)

45 47. Pada kolom “umur” diisi dengan umur pasien, jika di setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan di atas 15 tahun. misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

48. Pada kolom “berat badan” diisi dengan berat badan pasien dalam kg, misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

49. Pada kolom “Pilih Posisi”, pilih posisi pasien saat menjalani pemeriksaan dengan sinar-X, pilihannya: Standing dan Spine.

50. Pada kolom “Proyeksi”, pilih proyeksi saat pasien diekspos dengan sinar-X, seperti PA, AP, LAT, dll.

51. Pada kolom “FDD” (Focus Detector Distance), isikan jarak pasien dengan titik focus pesawat sinar-X dalam satuan cm (centimeter). Istilah detector yang dimaksud disini adalah kulit pasien. Jadi jarak antara focus dengan kulit terluar pasien.

52. Pada kolom “kV”, dimasukkan nilai setting kV.

53. Pada kolom “mA” dan “s”, dimasukkan nilai setting mA dan s dan pada kolom

“mAs” dikosongkan. Apabila pesawat sinar-X tidak memisahkan setting mA dan s, maka masukkan nilai setting mAs paka kolom “mAs” sedangkan kolom “mA” dan kolom “s” dikosongkan.

54. Setelah itu klik “Simpan”. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik “+TAMBAH DATA”.

Setelah data cukup, lanjutkan ke langkah 60.

Nilai INAK dan ESAK akan otomatis terisi sesuai dengan profil saat penginputan Keluaran Radiasi pada menu Modalitas.

Input data dengan metode bersamaan (menggunakan fasilitas “Import Data Survey”)

(48)

46 55. Klik “download form excel”, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan Radiografi Umum dalam bentuk file excel.

56. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_GR.xls

Formulir tersebut diisi dengan data sesuai pada metode input data satu per satu. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan.

57. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan Chest PA untuk dewasa maka file dapat ditulis: SURVEY_GR_Chest PA_Dewasa.xls

58. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan meng-klik “Choose File”.

59. Selanjutnya klik “Import Data”. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut:

(49)

47 60. Pada penginputan data dengan metode satu per satu maupun metode bersamaan, apabila data telah cukup (minimal 20 data) kemudian klik “Submit Survey”. Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey”

maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal.

c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya.

(50)

48 d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

(51)

49

IR

FLUOROSKOPI

(52)

50 3.2.3 IR Fluoroskopi

3.2.3.1 Penginputan Data Modalitas IR Fluoroskopi

1. Klik menu “Modalitas” kemudian klik sub-menu IR Fluoroskopi seperti pada gambar di bawah.

2. Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut. Untuk menambahkan modalitas silahkan klik simbol kemudian klik menu “Tambah Baru”.

Kemudian akan keluar kotak dialog sebagaimana gambar berikut.

3. Pilih merk dan pilih model pesawat sinar-X fluoroskopi yang dimiliki. Jika merk dan model tidak ada yang sesuai, maka dapat menghubungi admin untuk meminta penambahan data modalitas melalui klik tautan “WhatsApp Contact”.

4. Setelah Klik WhatsApp Contact, sebutkan merk dan model modalitas yang akan ditambahkan. Admin akan menindaklanjuti dengan mengecek dan menyetujui

(53)

51 request tersebut. Setelah disetujui oleh admin, maka kembali ke tampilan modalitas IR Fluoroscopy.

5. Pilih apakah modalitas yang digunakan memiliki indikator dosis atau tidak.

6. Isi lokasi ruangan penempatan Fluoroskopi, tanggal uji kesesuaian dan nilai simpangan antara nilai Kerma Udara/DAP pada konsol dengan nilai yang terukur pada kolom yang tersedia. Kemudian unggah dokumen Uji Keseuaian pada menu yang tersedia,

7. Setelah semua informasi diisi dan dilengkapi, lalu klik “Submit”.

Setelah di klik “Submit” maka data-data akan masuk ke daftar modalitas pada baris di bawahnya. Terdapat menu untuk menghapus data dan mengubah data modalitas pada bagian “Aksi”. Dalam daftar tersebut terlihat perbedaan antara data modalitas pertama dan kedua pada bagian “Indikator Dosis”. Profil pertama akan muncul jika modalitas tidak memiliki indikator dosis, dan profil kedua muncul jika modalitas memiliki indikator dosis seperti gambar berikut:

(54)

52 Pada modalitas tanpa indikator dosis akan diperlukan data keluaran radiasi. Pengisian data akan mengikuti langkah 8 – 13. Sedangkan pada modalitas yang memiliki indikator dosis dapat langsung menuju langkah 14.

Pengisian Data Keluaran Radiasi (khusus IR Fluoroskopi Tanpa Indikator Dosis) 8. Klik logo “Setting” pada bagian “Indikator Dosis” seperti gambar berikut:

Akan muncul tampilan untuk mengisi data keluaran radiasi seperti berikut:

9. Masukkan informasi nilai Focus Film Distance (FFD), Focus Skin Distance (FSD) dan Luas Bidang Sinar-X pada Citra (A) sesuai dengan data yang terdapat pada data uji kesesuaian kemudian klik “Simpan”.

10. Kemudian klik bagian “Download Form Import Disini” untuk mengunduh form isian data keluaran radiasi.

11. Masukkan data terkait jenis fantom, kV, mAs, dan mGy/menit yang diperoleh dari hasil uji kesesuaian.

(55)

53 12. Unggah dokumen keluaran radiasi yang diisi pada menu “Import Radiation Output Data” kemudian klik “Import”. Setelah melakukan import data, maka data keluaran radiasi akan muncul pada tabel seperti berikut:

13. Kemudian klik “Generate” pada “Persamaan Radiasi Output” untuk memperoleh profil modalitas, kemudian kembali ke menu Modalitas untuk modalitas IR Fluoroskopi.

3.2.3.2 Penginputan Survei Data Dosis IR Fluoroskopi

14. Klik pada panel “Survey”, pilih tab IR Fluoroskopi. Setelah itu muncul jendela

“SURVEY IR FLUOROSKOPI”

15. Klik tab “SURVEY BARU” sehingga muncul FORM SURVEY IR FLUOROSKOPI.

(56)

54 16. Pada kolom “Modalitas (Sinar X)”, pilih Merk Sinar-X fluoroskopi yang dimiliki.

17. Pada kolom “Keterangan”, isi dengan informasi yang dibutuhkan

18. Pilih kelompok umur (Age Group) dari data yang akan dimasukkan dengan klik kotak pilihan “Kelompok Umur”. Misal, akan memasukkan data untuk dewasa maka pilih Adult (15+ years).

19. Pilih Jenis Pemeriksaan dari data yang tersedia. Jika belum ada jenis pemeriksaan sesuai data dosis yang dimiliki, maka klik “Belum ada?” Klik Request”. Admin akan menambahkan request yang masuk.

20. Pada “Periode Survey” pilih dengan bulan saat data diperoleh. Misal data pasien dimiliki/diperoleh pada bulan Januari 2018 maka periode data dipilih Januari 2018, meskipun waktu penginputan dilakukan pada bulan Maret 2018.

21. Setelah semua data diisi dan dilengkapi maka klik ‘Simpan”, dan siap untuk melakukan pengisian survei data.

3.2.3.2.1 Pengisian Survei Data untuk IR Fluoroskopi Dengan Indikator Dosis

Setelah langkah 21, kita akan diarahkan menuju jendela “INFO SURVEY”. Jendela ini berfungsi untuk input data parameter penyinaran.

(57)

55 22. Pada Mode Fluoroskopi, kolom “kV” diisi nilai setting kV yang digunakan. Jika nilai

kV-nya bervariasi, misalnya 70 sampai 90 kV maka ditulis rentang 70 – 90.

23. Isi kolom “mA” dengan nilai setting mA. Jika nilai mA bervariasi maka ditulis nilai rentangnya sebagaimana nilai kV di atas.

24. Isi kolom “FOV” sesuai dengan yang digunakan saat fluoroskopi.

25. Pada Mode Sine/Radiografi, kolom “kV” diisi nilai setting kV yang digunakan untuk sine. Jika nilai kV-nya bervariasi, misalnya 80 sampai 100 kV maka ditulis rentang 80 – 100.

26. Isi kolom “mA” atau “mAs” dengan nilai setting mA atau mAs atau nilai yang muncul di monitor konsol. Jika nilai mA bervariasi maka ditulis nilai rentangnya sebagaimana nilai kV di atas

27. Isi waktu sine yang digunakan, dalam orde ms (miliseken).

28. Kolom Keterangan, dapat diisi dengan hal-hal yang perlu diinformasikan sebagai pelengkap.

29. Jika data sudah diisi semua, maka klik “Update” untuk melanjutkan isian data dosis.

Setelah di klik “Update”, maka kita akan dibawa ke jendela “DATA SURVEY”.

Cara input data survei dosis ada 2 (dua) yaitu

(58)

56

• Input data metode satu per satu

• Input data metode bersamaan (import data), yang dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan

Input data dengan metode satu per satu

30. Klik “+TAMBAH DATA”, dan akan keluar kotak dialog sebagai berikut:

31. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan untuk merekam data dosis tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan.

32. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan).

33. Kolom “Umur Pasien” masukkan umur pasien, sesuai setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

34. Kolom “Berat Badan” masukkan berat badan pasien dalam kg. misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

35. Pada kolom “Fluoro Total” (detik), isikan waktu fluoroskopi total.

36. Pada kolom “laju frame” (fr/s), diisi laju frame saat sine/perekaman radiografi.

37. Pada kolom “Jumlah Frame/Citra”, diisikan jumlah frame atau jumlah citra yang diambil selama tindakan fluoroskopi.

38. Pada kolom “DAP” (Gy.cm²), diisi dengan nilai DAP total selama tindakan fluoroskopi yang dibutuhkan untuk fluoros maupun untuk sine dalam satuan Gy.cm².

Nilai konversi 1 Gy.cm² = 100 µGy.m².

(59)

57 39. Pada kolom “Laju Kerma Udara” (air kerma rate), diisikan nilai laju kerma udara

dalam satuan mGy/hour atau mGy/jam.

40. Pada kolom “Kerma Total”, diisikan nilai kerma total yang diperoleh selama tindakan, dalam satuan mGy.

41. Pada kolom “Kateter masuk via”, diisi jika tindakan fluoroskopi menggunakan kateter dan pilih yang sesuai:

a. Radial (R) b. Femoral (F) c. Other (O)

Untuk tindakan fluoroskopi yang tidak menggunakan kateter maka dapat diisi dengan pilihan Other (O).

42. Setelah data diisi dan dilengkapi, klik “Simpan”. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik

”+TAMBAH DATA”. Setelah data cukup, lanjutkan ke langkah 48.

Input data dengan metode bersamaan (menggunakan fasilitas “Import Data Survey”) 43. Klik “download form excel”, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD

FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan IR Fluoroskopi dalam bentuk file excel.

(60)

58 44. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_IR.xls

Formulir tersebut diisi sesuai yang di contohkan sebelumnya. Data dosis dapat diisi dengan minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan semua.

45. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan angiogram normal untuk dewasa, maka nama file dapat ditulis: SURVEY_IR_Angiogram Normal_Dewasa.xls

46. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan klik “Choose File”.

47. Selanjutnya klik “Import Data”. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY, sebagai berikut:

(61)

59 48. Pada penginputan data dengan metode satu per satu maupun metode bersamaan, apabila data telah cukup (minimal 20 data) maka kemudian klik “Submit Survey”.

Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat mengklik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey” maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal.

c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya.

d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

(62)

60 3.2.3.2.1 Pengisian Survei Data untuk IR Fluoroskopi Tanpa Indikator Dosis

Setelah langkah 21, kita akan diarahkan menuju jendela “DATA SURVEY”.

Cara input data survei dosis ada 2 (dua) yaitu

• Input data metode satu per satu

• Input data metode bersamaan (import data), yang dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan

Input data dengan metode satu per satu

49. Klik “+TAMBAH DATA”, dan akan keluar kotak dialog sebagai berikut:

50. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan untuk merekam data dosis tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan.

51. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan).

(63)

61 52. Kolom “Umur Pasien” masukkan umur pasien, sesuai setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

53. Kolom “Berat Badan” masukkan berat badan pasien dalam kg. misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

54. Pada kolom “kV” masukkan nilai setting kV pada pemeriksaan.

55. Pada kolom “mA “masukkan nilai setting mA pada pemeriksaan.

56. Pada kolom “Fluoro (menit)”, isikan waktu fluoroskopi total dalam satuan menit.

57. Pada kolom “FSD” (cm), masukkan nilai FSD dengan satuan cm sesuai dengan pengaturan pemeriksaan.

58. Setelah semua data diisi dan dilengkapi, klik “Simpan”. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik ”+TAMBAH DATA”. Setelah data cukup, lanjutkan ke langkah 64.

Input data dengan metode bersamaan (menggunakan fasilitas “Import Data Survey”) 59. Klik “download form excel”, kemudian akan muncul informasi untuk DOWNLOAD

FORMULIR. Silakan di download formulir isian data untuk pemeriksaan IR Fluoroskopi dalam bentuk file excel.

60. Setelah didownload, buka file FORM_DATA_SURVEY_IR.xls

Formulir tersebut diisi sesuai yang di contohkan sebelumnya. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data

(64)

62 lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan.

61. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi jenis pemeriksaan angiogram normal untuk dewasa maka nama file dapat ditulis: SURVEY_IR_Angiogram Normal_Dewasa.xls

62. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan klik “Choose File”.

63. Selanjutnya klik “Import Data”. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY dari pasien yang telah diinput dalam excel.

64. Pada penginputan data dengan metode satu per satu maupun metode bersamaan, apabila data telah cukup (minimal 20 data) maka kemudian klik “Submit Survey”.

Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat klik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey”

maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas dapat diketahui ada beberapa STATUS data yang berbeda, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

b. In Progress: sudah input data dosis tetapi masih kurang dari persyaratan minimal.

c. Completed: sudah input data dan memenuhi syarat minimal tetapi akan ditambah lagi datanya sesuai beban kerja di fasilitasnya.

d. Finished: sudah input data dan memadai serta sudah di klik submit survey. Pada tahap status ini akan muncul Report. Report tersebut dapat di export atau di download untuk disimpan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

(65)

63

(66)

64

KEDOKTERAN NUKLIR

DIAGNOSTIK

(67)

65 3.2.4 Kedokteran Nuklir Diagnostik

3.2.4.1 Penginputan Data Modalitas

1. Klik menu “Modalitas” kemudian klik sub-menu Kedokteran Nuklir seperti pada gambar di bawah.

2. Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut. Untuk menambahkan modalitas silahkan klik simbol kemudian klik menu “Tambah Baru”.

Kemudian akan keluar kotak dialog, sebagaimana gambar berikut.

3. Masukkan tipe modalitas yang digunakan untuk pencitraan di kedokteran nuklir diagnostic (misalnya PET, SPECT, PET-CT atau SPECT-CT).

4. Pilih jenis teknologi kedokteran nuklir yang dimiliki, antara sistem hybrid (misalnya PET-CT dan SPECT-CT), dan non hybrid.

5. Pada kolom Keterangan diisi lokasi penempatan modalitas sesuai nama ruangan di Rumah Sakit.

6. Setelah semua informasi diisi dan dilengkapi, kemudian klik “Submit”.

(68)

66 3.2.4.2 Pengisian Survei Data

7. Klik pada panel “Survey”, pilih tab Kedokteran Nuklir.

8. Setelah itu muncul jendela “SURVEY KEDOKTERAN NUKLIR”. Klik tab

“SURVEY BARU” sehingga muncul FORM SURVEY KEDOKTERAN NUKLIR.

9. Pada kolom “Modalitas”, pilih merk modalitas yang dimiliki.

10. Kemudian, Pilih kelompok umur (Age Group) dari data yang akan dimasukkan dengan mengklik kotak pilihan “Kelompok Umur”. Misal, akan memasukkan data untuk dewasa maka pilih Adult (15+ years).

11. Pada kolom “Jenis Prosedur”, pilih Jenis Prosedur dari data yang tersedia (In Vivo dan In Vitro).

(69)

67 12. Pada “Periode Survey” pilih dengan bulan saat data diperoleh. Misal data pasien dimiliki/diperoleh pada bulan Januari 2018 maka periode data dipilih Januari 2018, meskipun waktu penginputan dilakukan pada bulan Maret 2018.

13. Setelah semua data diisi dan dilengkapi maka klik ‘Simpan”, dan siap untuk melakukan pengisian survei data.

Cara input data survei dosis ada 2 (dua) yaitu

• Input data metode satu per satu

• Input data metode bersamaan (import data), yang dilakukan jika sudah memiliki data yang banyak dan akan diinput bersamaan

Input data dengan metode satu per satu

Setelah langkah 13 maka kita akan dibawa ke jendela “DATA SURVEY”.

14. Klik “+TAMBAH DATA” dan akan keluar kotak dialog sebagai berikut:

15. Kolom “kode pasien” dan “nama pasien” dapat diisi jika ingin digunakan untuk merekam data dosis tiap pasien. Jika tidak, maka dapat dikosongkan.

(70)

68 16. Pilih gender dari data pasien, male (laki-laki) atau female (perempuan).

17. Kolom “Umur Pasien” masukkan umur pasien, sesuai setting awal untuk pasien dewasa (adult) maka data pasien yang dimasukkan diatas 15 tahun. Misal, umur pasien 21 tahun maka cukup diisi dengan 21.

18. Kolom “Berat Badan” masukkan berat badan pasien dalam kg. misal berat badan 65 kg maka dimasukkan nilai 65.

19. Pada kolom “Select Prosedur”, pilih jenis pemeriksaan sesuai dengan yang tersedia.

20. Pada kolom “Nuklida”, “Bentuk Kimia” dan “Jalur pemasukan”, diisi dengan jenis nuklida, bentuk kimia, jalur pemasukan dari radiofarmaka yang digunakan dalam prosedur.

21. Pada kolom “Pilih Input”, pilih satuan aktivitas radiofarmaka sesuai dengan yang tercatat pada logbook baik dalam satuan Curie (Ci) ataupun Mega Becquerel (MBq).

Kemudian masukkan nilai aktivitas radiofarmaka yang digunakan dalam prosesdur pada kolom yang sesuai dengan satuan yang dipilih.

22. Setelah data diisi dan dilengkapi, klik “Simpan”. Tampilan data dosis yang kita input seperti gambar di bawah ini. Selanjutnya kita dapat input data lagi dengan klik +TAMBAH DATA. Setelah data cukup, lanjutkan ke langkah 28.

Input data dengan metode bersamaan (menggunakan fasilitas “Import Data Survey”) 23. Klik “Download Form Excel”, kemudian download formulir isian data untuk

pemeriksaan Kedokteran Nuklir dalam bentuk file excel.

(71)

69 24. Setelah didownload, buka file excel survey kedokteran nuklir diagnostik yang telah

diunduh.

Formulir tersebut diisi data sesuai dengan yang di contohkan pada penginputan secara langsung. Data dosis dapat diisi sesuai dengan banyaknya data. Minimal data adalah 20 buah. Jika memiliki data lebih dari 20 buah sesuai dengan banyaknya beban kerja per bulan maka boleh diinputkan.

25. Setelah diisi kemudian disimpan file tersebut dalam nama file yang dapat diidentifikasi isi filenya. Misal, file tersebut berisi data untuk modalitas PET untuk dewasa maka nama file dapat ditulis: SURVEY_NM_PET_Dewasa.xls

26. Kemudian file tersebut diupload ke aplikasi dengan meng-klik “Choose File”. Cari file yang akan di upload, setelah ketemu dan ditandai, kemudian klik Open.

(72)

70 27. Selanjutnya klik “Import Data”. Sehingga akan muncul di kotak DATA SURVEY,

sebagai berikut:

28. Pada penginputan data dengan metode satu per satu maupun metode bersamaan, apabila data telah cukup (minimal 20 data) maka kemudian klik “Submit Survey”.

Namun, apabila data dipandang belum cukup dan akan dilanjut untuk diinput data pada kesempatan lain maka dapat klik “Lanjutkan Nanti”. Setelah “submit survey”

maupun “lanjutkan nanti” maka kita akan di bawa ke kotak dialog:

Dari gambar di atas, terdapat beberapa STATUS data, yaitu:

a. New: data inputan baru yang hanya mengisi head info dan setting, belum input data dosis.

Referensi

Dokumen terkait

Komunikator : yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang; Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran dalam bentuk lambang; Message : pesan,

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Adapun judul dari Laporan Akhir ini adalah “ Perencanaan Jembatan Rangka Baja Air Pedado Kelurahan Kramasan Kecamatan Kertapati!. Palembang Provinsi Sumatera

Menurut hasil penelitian dan pembahasan perhitungan uji anava satu jalan dengan sel tak sama dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Think Pair Share, model

Dalam penulisan kajian dan rancangan peraturan, hasil kelompok ini dibatasi oleh tidak terlibatnya wakil dari Dinas Kehutanan sedangkan kebanyakan tanah adat menurut

Dalam rangka mendukung pencapaian target indikator kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka tahun 2014 sesuai tupoksi Direktorat Budidaya Serealia telah

4% Dokter gigi SDM,sarana dan prasarana Dokter, perawat gigi, laboran dan apoteker Senin – Sabtu Target SPM Tercapai 2 UKGS SD Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Surat Menyurat ke SD

Malarapan antuk napi sane katlatarang ring ajeng, panilik meled nglaksanayang tetilikan sane mamurda “Seseleh Wangun (struktur) Intrinsik lan Kajatian Guna Sarat