• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN BAB I. maju dan sejahtera.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN BAB I. maju dan sejahtera."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana strategis (RENSTRA) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang mempunyai peran srategis untuk menjabarkan secara operasional visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih dan disusun sesuai tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berpedoman pada RPJMD. Renstra juga memberikan gambaran wujud pelayanan yang dapat diberikan oleh masing-masing SKPD sebagai bagian dari Kontrak Kerja Kepala SKPD dengan Kepala Daerah.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Renstra merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan.

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjadikan momentum yang paling tepat untuk masing-masing SKPD membuat sebuah rencana strategis untuk mencapai visi dan misi SKPD yang mengacu dan berpedoman pada visi dan misi Kota Madiun yang tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Madiun dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Perencanaan strategis adalah pendekatan, cara untuk mencapai tujuan, mengarahkan pada pengambilan keputusan dan tindakan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun. Oleh karena itu perlu dirumuskan sebuah rencana strategis (RENSTRA) yang berisi arah kebijakan dasar dan strategi pembangunan kota yang dapat mendorong peran aktif seluruh elemen masyarakat Kota Madiun untuk mewujudkan visi Kota Madiun “Terwujudnya Kota Madiun yang lebih maju dan sejahtera.”

(2)

1.2 LANDASAN

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) ;

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438) ;

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan

dan pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4593) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tata Cara Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4663) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4815);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4817);

(3)

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Kode dan Daftar Program dan Kegiatan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ;

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 Tentang RPJPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2015;

13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019;

14. Peraturan Daerah Kota Madiun nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ;

15. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Madiun Tahun 2005- 2025 ;

16. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah ;

17. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madiun Tahun 2010-2030 ;

18. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Madiun Nomor 45 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun ;

19. Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPMD) Kota Madiun Tahun 2014-2019.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun Tahun 2014-2019 adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan untuk melaksanakan kebijakan anggaran dan program pembangunan dinas serta sasaran–sasaran strategis yang ingin dicapai selama 5 tahun ke depan.

(4)

2. Tujuan

a. Sinkronisasi tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Madiun ;

b. Menyediakan bahan serta pedoman untuk menyusun Rencana Kinerja (Rencana Kerja Tahunan) Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam kurun waktu tahun 2014 – 2019 ;

c. Merumuskan arah kebijakan dasar dan strategi pembangunan kota yang dapat mendorong peran aktif seluruh elemen masyarakat di dalam kegiatan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih maju dan sejahtera ;

d. Merumuskan instrumen dan komitmen kebijakan anggaran jangka menengah yang dapat mengikat eksekutif dan legeslatif dan dapat mengintregrasikan berbagai kepentingan secara vertical dan horizontal.

3. Hubungan Renstra Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Dokumen RPJPD merupakan dokumen rencana 20 tahun kedepan yang menjadi acuan bagi penyusunan rencana daerah dengan hierarki dan skala yang lebih rendah seperti RTRWD, RPJMD, Renstra SKPD dan RKPD.

RPJMD mengemukakan tentang pentingnya menterjemahkan secara arif visi, misi dan agenda kepala daerah terpilih kedalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan yang merespon kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengatur keberhasilan atau ketidak berhasilan pembangunan daerah 5 tahun kedepan. RENSTRA sangat ditentukan oleh kemampuan SKPD menerjemahkan, mengoperasionalkan dan mengimplementasikan visi, misi dan agenda Kepala Daerah, tujuan, strategi, kebijakan dan capaian SKPD sesuai TUPOKSI SKPD.

Renja SKPD adalah perencanaan pada unit organisasi terkecil di Pemerintah daerah yang memberikan masukan utama dan mendasar bagi perencanaan dan peringkat yang lebih atas seperti RKPD, RENSTRA, RPJMD dan RPJPD.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Madiun, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari alur diagram sebagaimana berikut:

(5)

Gambar 1.1. Alur Penyusunan Renstra SKPD Kabupaten/ Kota

PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR PENETAPAN

Tidak Sesuai

SE KDH Tentang Penyusnan Rancanangan

Renstra SKPD dilampiri dengan indicator keluaran program dan PAGAGU per

SKPD

Verifikasi Rancangan Renstra SKPD

dengan Rancangan Awal

RPJMD

Penyesuaian Rancangan Renstra SKPD berdasarkan

hasil SKPD

Nota dinas pengantar Kepala SKPD perihal

penyampaian rancangan Renstra kepada BAPPEDA

Rancangan RENSTRA SKPD

1 Pendahuluan

2 Gambaran pelayanan SKPD 3 Isu-isu strategis berdasarkan tugas

pokok fungsi

4 Visi, misi, tujuan dan sasaran strategi, dan kebijakan

5 Rencana program kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

6 Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada ujuan dan sasaran RPJMD

Renstra-KL dan Renstra SKPD Prov

Perumusan isu-isu strategis berdasarkan

tusi

Analisa gambaran pelayanan SKPD

SPM

Penelaahan RTRW

Penelaahan KLHS Persiapan

penyusna n Renstra

SKPD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan strategi dan kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indicator

kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

berdasarkan rencana program prioritas RPJMD

Perumusan indicator kinerja

SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasarana

RPJMD

Penyusnan Rancangan RPJMD

Perumusan Rancangan Akhir

RPJMD

Pelaksanaan Musrenbang RPJMD

PERDA tentang RPJMD

Penyempurna an Rancangan

Renstra SKPD

Rancangan akhir Renstra

SKPD Perumusan

visi dan misi SKPD

Perum usan tujuan

Perumusan sasaran

Verifikasi rancangan akhir Renstra

SKPD

Penetapan Renstra

SKPD

RENST RA SKPD

PENYUSUNAN RPJMD

(6)

Gambar 1.2. Bagan Alur Perencanaan

Dokumen perencanaan pembangunan daerah terintegrasi dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dan keuangan negara. Keterkaitan antara beberapa dokumen perencanaan mulai dari tingkat nasional sampai dengan provinsi dan dari provinsi ke tingkat kabupaten/kota sebagaimana gambar tersebut diatas.

RPJP Nasional menjadi pedoman bagi penyusunan RPJM Nasional dan RKP. Oleh karena itu, ketiga dokumen nasional diatas menjadi pedoman penyusunan RPJMD provinsi, kota/kab, dan RKPD kota/kab. RPJMD dan RKPD selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD dan Renja SKPD.

1.4 SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.

2. LANDASAN HUKUM

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan

(7)

dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

3. MAKSUD DAN TUJUAN

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD

4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD

1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

2. SUMBER DAYA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional

3. KINERJA PELAYANAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

Mengemukakan hasil analisis Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi.

(8)

1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

Mengemukakan tentang isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD

2. TELAAHAN VISI,MISI DAN PROGRAM WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA MADIUN

Mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

3. TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KOTA MADIUN

Berisi tentang faktor-faktor penghambat ataupun faktor- faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD kota.

4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MADIUN Dikemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS

5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Diulas kembali tentang faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI

Mengemukakan tentang visi dan misi SKPD yang bertujuan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai masa depan yang diharapakan.

2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

Berisi tentang rumusan tujuan yang merefleksikan konteks pembangunan yang dihadapi SKPD dan memiliki keterkaitan dengan visi SKPD yang ingin dicapai serta sasaran jangka menengah SKPD.

3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN

(9)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini diuraikan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP LAMPIRAN - LAMPIRAN

(10)

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang pengelolaan kebersihan dan pertamanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berkedudukan dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2.1.1 TUGAS

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun dan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Madiun Nomor 45 Tahun 2008, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun masuk dalam lingkup lembaga tekhnis daerah yang berbentuk Dinas. Sebagai unsur pelaksana otonomi daerah di bidang kebersihan dan pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pengelolaan kebersihan dan pertamanan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Sedangkan tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun adalah memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan kebersihan, pertamanan, permakaman, dan penerangan jalan umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.1.2 FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rumusan kebijakan tehnis dibidang pengelolaan

(11)

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pengelolaan kebersihan, pertamanan, pemakaman dan penerangan jalan umum;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebersihan, pertamanan, pemakaman dan penerangan jalan umum;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.

2.1.3 PEMBAGIAN TUGAS DAN FUNGSI A. SEKRETARIAT

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan kebijakan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas meliputi pengelolaan administrasi umum, Perencanaan, kepegawaian, rumah tangga dan administrasi keuangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Penyusunan perencanaan program dan evaluai pelaksanaan tugas-tugas pada sekretariat ;

b. Pengoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu serta tugas pelayanan administrasi ;

c. Pengelolaan administrasi umum dan rumah tangga ;

d. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan dilingkungan Dinas ;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sekretariat membawahi:

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan.

Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bagian-sub Bagian tersebut mempunyai tugas sebagai berikut:

 Sub Bagian Umum

melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian

(12)

melakukan urusan surat-menyurat dan tata kearsipan;

melakukan urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas ;

melakukan urusan keamanan kantor ;

melakukan urusan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pengadministrasian dan perawatan barang-barang inventaris sesuai ketentuan yang berlaku ;

melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

 Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian

melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Perencanaan dan Kepegawaian ;

mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan di lingkungan dinas ;

menyusun, mengolah dan memelihara data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian di lingkungan dinas ;

melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

 Sub Bagian Keuangan

melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Sub Bagian Keuangan ;

mengoordinasikan dan menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan rencana kerja anggaran ;

melakukan penatausahaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan ;

melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

(13)

B. BIDANG KEBERSIHAN

Bidang Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi pelaksanaan kebersihan lingkungan, jalan, pengangkutan sampah serta pengelolaan sampah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Bidang Kebersihan mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Kebersihan ; b. pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan kebersihan

lingkungan dan jalan ;

c. pelaksanaan dan pengawasan pengangkutan sampah ; d. pelaksanaan pengelolaan sampah ;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Kebersihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 terdiri dari :

 Seksi Kebersihan Lingkungan dan Jalan ;

 Seksi Angkutan Sampah ;

 Seksi Pengelolaan Sampah.

Seksi sebagaimana tersebut, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kebersihan.

1. Seksi Kebersihan Lingkungan dan Jalan mempunyai tugas : a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi

pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Kebersihan Lingkungan dan Jalan ;

b. melakukan urusan kebersihan jalan, tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman ;

c. melakukan pembinaan dan membantu usaha-usaha kebersihan yang dilaksanakan oleh masyarakat ;

d. melakukan urusan pengelolaan dan pemeliharaan TPS ; e. melakukan usaha-usaha terciptanya kota yang indah, tertib

dan bersih ;

f. melakukan urusan retribusi kebersihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

g. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

(14)

2. Seksi Angkutan Sampah mempunyai tugas :

a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Angkutan Sampah ; b. melakukan urusan perawatan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana angkutan sampah ;

c. melakukan urusan pengangkutan sampah dari lokasi tempat pembuangan sementara (TPS) ke lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) ;

d. melakukan urusan kegiatan operasional dan pelaporan aktifitas pengangkutan sampah ;

e. melakukan urusan pencatatan dan inventarisasi penampungan/pembuangan sampah ;

f. melakukan urusan kegiatan penampungan sementara dan menjaga kebersihan di lingkungan tempat pembuangan sementara (TPS) ;

g. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan.

3. Seksi Pengelolaan Sampah mempunyai tugas :

a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Pengelolaan Sampah ; b. melakukan urusan pengelolaan TPA ;

c. melakukan urusan pencegahan pencemaran lingkungan hidup di lingkungan TPA ;

d. melakukan urusan pemeliharaan kebersihan di lingkungan TPA

e. melakukan urusan pemanfaatan dan pemusnahan sampah;

f. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kebersihan.

(15)

C. BIDANG PERTAMANAN, PERMAKAMAN DAN PENERANGAN JALAN UMUM

Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan pertamanan dan pengelolaan permakaman umum serta penerangan jalan umum.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum mempunyai fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis, perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum ;

b. pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan pertamanan ; c. pelaksanaan pengelolaan permakaman umum ;

d. pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan penerangan jalan umum ;

e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum sebagaimana terdiri dari :

 Seksi Pertamanan ;

 Seksi Permakaman ;

 Seksi Penerangan Jalan Umum

Seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum.

1. Seksi Pertamanan mempunyai tugas :

a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Pertamanan ;

b. melakukan pemeliharaan taman kota, monumen, tugu, fasilitas umum, air mancur, jalur hijau dan aloon-aloon ; c. melakukan pembibitan tanaman hias dan pohon-pohon

lainnya untuk penghijauan kota ;

d. melakukan usaha-usaha pertamanan dan tanaman hias untuk meningkatkan keindahan kota ;

(16)

e. melakukan kegiatan penghijauan kota dalam rangka keindahan dan kenyamanan ;

f. melakukan pengelolaan tenda, umbul-umbul hiasan kota guna perayaan-perayaan dan upacara hari-hari nasional di lingkungan Pemerintah Daerah ;

g. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan Umum.

2. Seksi Permakaman mempunyai tugas :

a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Permakaman ;

b. melakukan monitoring, pendataan makam, tempat makam dan batu nisan ;

c. melakukan pendaftaran atas permohonan tanah permakaman;

d. melakukan pengaturan penggunaan dan pemeliharaan makam umum Pemerintah Daerah ;

e. melakukan pelayanan permintaan kepada masyarakat tentang pengangkutan dan pemakaman jenasah termasuk jenasah orang terlantar ;

f. melakukan urusan retribusi pelayanan pemakaman sesuai dengan peraturan yang berlaku ;

g. melakukan urusan penyediaan dan melayani sarana pemakaman jenasah ;

h. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum.

3. Seksi Penerangan Jalan mempunyai tugas :

a. melakukan penyusunan perencanaan program dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas pada Seksi Penerangan Jalan Umum;

b. melakukan pengelolaan dan perawatan lampu-lampu penerangan umum ;

c. melakukan pemasangan dan pemeliharaan lampu-lampu

(17)

resepsi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah serta fasilitas umum lainnya ;

d. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertamanan, Permakaman dan Penerangan Jalan Umum.

D. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun belum ada kelompok jabatan fumgsional.

2.1.4 STRUKTUR ORGANISASI

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah dan Peraturan Walikota Madiun Nomor 02 tahun 2011 tentang perubahan atas peraturan walikota Madiun nomor 45 tahun 2008 tentang rincian tugas dan fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dengan susunan organisasi terdiri dari : 1. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas

2. Unsur Pembantu : Sekretariat 3. Unsur Pelaksana : Bidang – bidang.

Bidang Kebersihan ;

Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan Umum.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat dan bidang-bidang, masing-masing dipimpin oleh seorang Sekretaris dan Kepala Bidang yang didalam melaksanakan tugas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun dan Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. Adapun struktur organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun seperti berikut :

(18)

Tabel 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun Peraturan Walikota Madiun Nomor 02 Tahun 2011

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

KEPALA DKP

KA.SUB BAG UMUM

KA.SUB BAG PERC & KEPEG

KA.SUB BAG. KEU KA.BID

KEBERSIHAN SEKSI KLJ

SEKSI ANGKUTAN SAMPAH

SEKSI PENGELOL.

SAMPAH

KA.BID

PERTAMANAN, PEMAKAMAN &

PJU

SEKSI PERTAMANAN

SEKSI PEMAKAMAN

SEKSI PJU

(19)

2.2 SUMBERDAYA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

2.2.1 SUSUNAN KEPEGAWAIAN

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun mempunyai susunan kepegawaian sebagai berikut :

No JABATAN ESELON GOLONGAN PENDIDIKAN JML

I II III IV IV III II I S2 S1 DIII SMA SMP SD

1 KADIN 1 1 1

2 SEKRETARIS 1 1 1

3 A. KASUBBAG PERENC. 1 1 1

4 B. KASUBBAG UMUM 1 1 1

5 C. KASUBBAG KEU. 1 1 1

D. JFU 1 6 2 2 5 2

6 KABID PTP 1 1 1

A. KASI PERTAMANAN 1 1 1

B, KASI PEMAKAMAN 1 1 1

C. KASI PJU 1 1 1

D. JFU 2 19 6 1 2 13 5 6

7 KABID KEBERSIHAN 1 1

A. KASI ANG.SAMPAH 1 1 1

B. KASI PENG.SAMPAH 1 1 1

C. KASIKEB LING & JALAN 1 1 1

D. JFU 10 61 36 4 4 34 27 37

JUMLAH 1 3 9 3 22 86 44 4 9 8 57 34 44 156

PNS NON PNS JML PROJASIH JML

A Laki-laki : 150 16 166 73 239

B Perempuan : 6 - 6 6

Jumlah : 156 16 172 73 245

Data : DKP per Des 2013

Catatan : Ada tenaga Projasih (proyek jalan bersih) sebanyak 73 orang

(20)

2.2.2 SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG

Sarana/prasarana untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun:

No BARANG JML KET

1 Becho Loader 1 unit baik

2 Arm Rool 12 unit 1rusak brt

3 Dump Truk 3 unit baik

6 Pick Up 3 unit baik

7 Mobil tangki air 2 Unit baik

8 PJU Hidrolis 3 Unit baik

9 Sepeda motor 11 unit 1 rusak

10 Sepeda motor Roda 3 14 unit 10 rusak

12 Bor Listrik 2 bh

13 Bor Drill 1 bh

14 Mesin Gerinda 1 bh

15 Mesin Pengolah Sampah Kota 8 bh

16 Nozzel Jet 2 bh

17 Perkakas Pengangkat Bermesin 2 bh

18 Tangga Aluminium 4 m 1 bh

19 Peralatan Las 2 bh baik

20 Tampar Manila 100 mtr

21 Selang Spiral 3 mtr

22 Tangga Aluminium 8 M 3 bh

23 Klem Seling 2 bh

24 Seling 50 mtr

25 Disel Penggerak 2 bh baik

26 Kunci Sok 2 set

27 Kunci Inggris 2 bh

28 Compressor 2 bh Baik

29 Avometer 1 bh baik

30 Mesin Ketik 7 bh 4 rusak

31 Mesin Ketik Elektronik 1 bh Baik

32 Filling Besi 10 bh 1 rusak

33 Brankas 2 bh Baik

(21)

35 White Board 1 bh baik

36 Peta 1 bh baik

37 Kursi Kayu 19 bh baik

38 Meja Kursi Tamu 1 bh baik

39 Meja Ketik 1 bh baik

40 Kursi Putar 3 bh baik

41 Kursi Lipat 17 bh baik

42 Meja Rapat 1 bh baik

43 Meja Komputer 1 bh baik

44 Sabuk Pengaman 2 bh

45 Jam Dinding 10 bh Baik

46 Mesin Pemotong Rumput 9 bh

47 AC Central dan AC Split 7 bh Baik

48 Kipas angin 5 bh 4 rusak

49 Tabung Pemadam Kebakaran 3,5 Kg 1 bh baik

50 Televisi 2 bh baik

51 Wireless 1 bh baik

52 Tustel 1 bh baik

53 Camera Digital 2 bh rusak

54 Tiang Bendera 2 bh baik

55 Tangga 1 bh baik

56 Mesin Pompa Air 1 bh baik

57 PC Unit 11 bh baik

58 Printer 5 bh baik

59 Komputer Server 1 bh baik

60 Meja dan Kursi Kerja Ka. Dinas DKP 1 set baik

61 Meja Kerja 40 bh

62 Kursi Rapat 52 bh

63 Bufet Kaca 1 bh

64 Tape 1 bh

65 Pesawat Telephone 2 bh

66 Ohp Komplit 1 set

(22)

67 Chain saw Mesin Potong rumput 3 bh baik 68 Tempat Sampah terpilah 54 unit Baik

69 Pengayak Kompos 2 unit Baik

70 Portable Fire Pump Lengkap 1 paket Baik 71 Mesin Pengayak Sampah 1 set baik

72 Pemilah Sampah 10 set 2 rusak

73 Mesin Pencacah sampah 1 set

74 Notebook 1 set baik

75 Headset 1 set

76 Komposter 1 Ton Manual 2 set

77 Avansa veloz 1 unit

78 Gerobak Sampah 10 unit

79 Container 56 unit 14 rusak

80 Peralatan pertamanan 1 unit

81 Tempat Sampah 265 unit

82 Rumah Mesin Komposter 1 paket 83 Composter rumah tangga 75 paket

84 Peralatan Pertanian 4 paket

85 Alat kantor dan rumah tangga 12 paket

86 Alat – alat angkut 38 paket

Sumber: DKP Desember 2013

2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA MADIUN

Kota Madiun merupakan kota yang perkembangan jumlah penduduknya berkembang pesat karena semakin banyak orang yang datang dan bermukim di Kota Madiun seiring dengan berdirinya perguruan – perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta serta terjadi peningkatan aktifitas ekonomi dan pembangunan .

Banyaknya jumlah penduduk berpengaruh pada volume sampah yang dihasilkan setiap harinya, bayangkan saja per orang berapa sampah yang dihasilkan dikalikan berapa jumlah penduduk. Maka dari itu pengelolaan kebersihan perlu dilakukan peningkatan pengelolaan persampahan baik sampah dari sumbernya maupun mulai dari TPS sampai dengan TPA dengan mengikutsertakan juga keterlibatan masyarakat. Di kota Madiun dilakukan dengan adanya Satgas dan tenaga Kebersihan.

Kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun masih dilakukan secara konvensional yakni proses

(23)

Kegiatan pengumpulan sampah dimulai dengan penyapuan di badan jalan yang pada saat ini meliputi 11 ruas jalan dengan 78 tenaga lapangan.

Yang kemudian dilakukan pengumpulan sampah dengan kegiatan pengumpulan sampah di TPS/container yang selanjutnya diangkut ke TPA.

Cakupan pelayanan angkutan sampah oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun mencapai 94,04 % pada tahun 2013, sedangkan sisanya adalah sampah yang berada di daerah pinggiran ditangani sendiri oleh masyarakat sedangkan sampah yang dihasilkan pasar diangkut sendiri ke TPA oleh Dinas Pasar. Dalam melakukan operasional kebersihan, ada 2 (dua) hal pokok yang sangat mendukung keberhasilan penanganan sampah yakni sumberdaya manusia dan ketersediaan sarana dan prasarana kebersihan.

Sumberdaya manusia yang terlibat dalam pengelolaan kebersihan meliputi aparat pengelolaan menejemen dan aparat pelaksana (tenaga lapangan). Aparat pengelola menejemen adalah pejabat struktural yang menduduki jabatan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun. Adapun jumlah tenaga lapangan khususnya kebersihan dilingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun mencapai 105 orang. Dari segi kuantitas dan kualitas aparat pengelola kebersihan masih perlu ditingkatkan lagi.

Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan kebersihan belum mencukupi jumlah dan kualitasnya, nantinya perlu diadakan penambahan–penambahan dan perbaikan sehingga kinerja dapat ditingkatkan.

Antara lain dengan perbaikan container, operasional dan pemeliharaan mesin pengolah sampah, pengadaan kendaraan operasional persampahan, pemeliharaan dan penambahan fasilitas TPA, Penambahan dan rehab TPS,penambahan peralatan kebersihan dan pengolah sampah, menambah luas TPA, rehabilitasi kolam dan saluran lindi TPA Winongo.

Kebersihan dan keindahan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Pembangunan kebersihan senantiasa diarahkan dalam rangka meningkatkan keindahan kota, oleh karena itu kedua hal tersebut harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam rangka mewujudkan Kota Madiun yang lebih bersih dan indah.

Pertamanan di wilayah perkotaan menyandang fungsi sebagai elemen estetika untuk memperindah wajah kota, fungsi sosial sebagai tempat masyarakat melakukan interaksi dan fungsi lingkungan sebagai ruang terbuka hijau (RTH) yang mampu memberi tambahan terhadap quantitas air tanah.

(24)

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun mengelola taman- taman kota khususnya alun-alun, Lapangan Gulun, Lapangan Rejomulyo, bantaran kali Madiun, median jalan, monumen dan menangani pula penerangan jalan umum(PJU) serta pemagaran makam.

Lahan RTH di Kota Madiun baru mencapai 12,5 % dari 30% yang seharusnya tersedia. Keterbatasan lahan menjadi sebab utama sulitnya untuk meningkatkan kuantitas lahan RTH di Kota Madiun, keterbatasan ini menyebabkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun memfokuskan pada upaya perawatan RTH yang ada dengan meningkatkan kualitas pertamanan di Kota Madiun (RTH, PJU dan Pemakaman) dan melengkapi sarana dan prasarananya. Hal ini dapat dilihat dengan pemasangan lampu jaringan dan meterisasi PJU, pengadaan mobil oprasional, pemeliharaan lampu PJU, pemasangan lampu hemat energy, pemeliharaan taman alun-alun, pemeliharaan taman bantaran, perawatan pohon lindung pada tepi jalan dan RTH pulau – pulau jalan/median jalan, pemeliharaan lampu taman, fasilitas taman, pembuatan pagar makam.

Kinerja pelayanan SKPD diukur dari tingkat pencapaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah, sebagaimana tabel berikut:

(25)

Tabel 2.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun

NO

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1

Penanganan

sampah >80% 90.61% 90.61% 93,22% 94,03% 94,04% 113,3 % 113,3 % 116.53% 117,58% 117,55%

2

Rasio tempat pembuangan sampah(TPS) per satuan

penduduk

3,00 1,48 1,54 1,66 2,45 3,04 %

49.3 % 51.3 % 55.3 % 81,67% 101.3%

3

Cakupan wilayah penanganan

sampah

>80% 90.61% 90.61% 93,22% 94,03% 94,04 113,3 % 113,3 % 116.53% 117,58% 117,55%

4

Prosentase penanganan

sampah

90% 90,61% 90,61% 93,22% 94,03% 94,04 100,7 % 100,7 % 103,58% 104,48% 104,49%

5

Jumlah TPS per satuan penduduk

3,00 1,48 1,54 1,66 2,45 2,47 49.3 % 51.3 % 55.3 % 81,67% 82,3%

(26)

6

Diraihnya penghargaan

adipura

dipertahan kan

Adipura ke 5

Adipura ke 6

Tdk dapat

Adipura ke 7

Adipura ke 8

Adipura ke 5

Adipura ke 6

Tidak dapat

Adipura ke 7

Adipura ke 8

7

Jumlah sarana prasarana

bidang kebersihan

439 unit 71 71 167 537 539 123%

8

Jumlah sarana dan prasarana dlm kondisi baik

(tempat pembuangan sampah,container

sampah,dump truck)

89 86 86 90 99 113 127%

9

Jumlah penghargaan

kebersihan tingkat provinsi

dan tingkat nasional

5 1 1 - 1 1

80%

10

Tingkat partisipasi masyarakat

10

2 X 2 X 2 X 2 X 2 X

100%

(27)

11

Jumlah ruas jln utama kota berkatagori

bersih

11 ruas jln

11 ruas jln 11 ruas jln 11 ruas jln 11 ruas jln 11 ruas jln

100%

12

Jumlah sarana dan prasarana

bidang pertamanan

47

43 unit /lokasi

72 unit /lokasi

92 unit /lokasi

122 unit /lokasi

188 unit /lokasi

400%

13

Jumlah Peningkatan

pohon penghijauan

14.000 9.900

pohon

12.000 pohon

13.000 pohon

14.000 pohon

14.703

pohon 105%

14

Kelayakan fungsi dan keindahan sarana dan

prasarana taman Penerangan jalan umum dan

pemakaman

90% 50% 55% 73% 84% 94% 100%

(28)

15

Rasio ruang terbuka hijau dalam kondisi

baik dan terawat dibanding seluruh luasan

RTH

50% 47,40% 47,40% 47,40% 54% 55,22% 110%

(29)

Tabel 2.4

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun

NO Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran (%) Rata-rata Pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 410.364,00 421.414,00 459.057,00 594.627,00 458.541.00 397.330,80 398.003,70 449.267,75 572.792,15 448.412,65 96,82 94,44 97,87 96,33 97,79

2 Program pemeliharaan

barang milik daerah 990.856,00 752.313,00 879.864,00 856.560,00 1.114.322.00 881.646,80 715.772,90 853.426,50 856.493,10 967.642,05 88,98 95,14 97,00 99,99 86,84

3 Program Pembangunan

Daerah 23.000,00 - - - - 22.560,00 - - - - 98,09 - - - -

4 Program Pengendalian

Banjir 305.000,00 - - - - 297.549,90 - - - -

97,56 - - - -

5 Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur - 27.500,00 - 688.620,00 110.700,00 - 26.679,00 - 673.854,45 108.250,00

- 97,01 - 97,86 97,78

6 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya

Kebakaran

2.518.275,00 1.712.000,00 - - - 879.132,00 1.367.545,80 - - - 34,91 79,88 - - -

7 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

1.584.496,00 1.505.200,00 2.174.325,00 5.130.920,00 4.019.100,00 1.546.906,95 1.475.583,53 1.929.098,50 4.683.618,23 3.897.995,55 97,63 98,03 88,73 91,28 96,99

8 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup

130.650,00 130.650,00 130.650,00 140.000,00 185.570,00 129.438,80 125.439,50 130.212,55 138.585,65 184.939,84 99,07 96,01 99,67 98,99 74

9 Program Pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau 385.000,00 3.214.480,00 2.463.000,00 3.575.295,00 3.131.730,00 373.088,70 3.094.333,30 2.235.997,25 3.372.169,10 2.975.937,4 96,91 96,26 90,42 94,32 95,04

(30)

NO Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran (%) Rata-rata Pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

10 Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur 7.560,00 7.500,00 - - - 7.560,00 7.500,00 - - - 100 100 - - -

11 Program Pengelolaan

Areal Pemakaman 142.500,00 - - 99.824,00 1.878.000,00 137.136,00 - - 97.313,00 1.852.182,00 96,24 - 0,00 97,48 98,63

jumlah 6.497.701.000 7.771.057 6.106.896.000 11.085.846.600 10.897.606.000,- 4.672.349.950 7.210.857.725 5.598.092.550 10.394.823.675 10.435.359.090,- 71,91% 92,79% 91,67% 93,77% 95,76%

(31)

Dari tabel 2.3 diatas dapat kita lihat bahwa target dapat terealisasi bahkan ada yang melebihi target. Untuk target penghargaan ADIPURA pada tahun 2011 tidak tercapai karena ada perubahan track record yang berbeda dari tahun sebelumnya, dimana Dinas Kebersihan dan Pertamanan kurang siap adanya perubahan tersebut, akan tetapi pada tahun 2012 dan 2013 dapat teraih kembali.

Urusan Lingkungan Hidup di Kota Madiun di selenggarakan bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur, pengelolaan lingkungan hidup dan penataan ruang yang berbasis ECO CITY yang diarahkan pada pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan memperbaiki sistem pengelolaan sumberdaya alam agar mampu memberi manfaat ekonomi suasana nyaman dan tercipta lingkungan yang seimbang.

Penyelenggaraan urusan lingkungan hidup berupa program dan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan kebersihan dan pengelolaan sampah dan kegiatan-kegiatan lainnya telah membawa Kota Madiun memperoleh penghargaan Kota Sehat Adipura ke 8 (delapan) kalinya dengan posisi ranking peringkat 3 (tiga) nasional pada tahun 2013.

Tabel 2.4

Perkembangan Capaian Kinerja pada Penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup Di Kota Madiun Tahun 2009-2013

No Indikator Kinerja

Target Realisasi

RPJMD s/d 2014

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013*

1 a. Cakupan wilayah

penanganan sampah >80% 90.61% 90.61% 93,22% 94,03% 94,04 b. Prosentase penanganan

sampah 90% 90,61% 90,61% 93,22% 94,03% 94,04

c. Diraihnya penghargaan adipura

di pertahan

kan

Adipura ke 5

Adipur a ke 6

Tidak dapat

Adipura ke 7

Adipura ke 8

*Kondisi sd Bulan September 2013

Referensi

Dokumen terkait

Dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang adalah asuransi yang ditujukan bagi setiap penumpang kendaraan umum di darat, laut, udaradiwajibkan membayar iuran

Segala puji syukur dan hormat kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah, rahmat dan kemurahan hati-Nya telah menuntun dan mengijinkan peneliti untuk menyelesaikan

Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan uang pengganti adalah pidana tambahan yang dijatuhkan kepada terpidana pelaku tindak pidana korupsi yang berupa

Berdasarkan nilai variabel amplitudo, frekuensi sudut, pergeseran horizontal dan pergeseran vertikal yang diperoleh maka hasil ekeperimen dengan Cassy-E 524000 bermassa

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan

Khusus untuk Form Gudang Bawah, apakah filter sudah sesuai dengan kebutuhan dan jika dimasukkan input, apakah data dapat ditampilkan sesuai dengan kondisi yang telah

Renstra Dikbudmudora Kota Madiun Tahun 2014-2019 41 Sedangkan program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Madiun untuk

mengembangkan konsepsi alternatif atau disebut miskonsepsi [7]. Siswa memulai belajar di sekolah tidak dalam keadaan kosong sebagaimana teori Tabula Rasa. Akan tetapi,