• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Mini Melts adalah brand es krim yang awalnya berasal dari Amerika dan didatangkan ke Indonesia oleh bapak Minto Sindarto Wahono selaku CEO dari PT Futurefood Wahana Industri pada tahun 2002 yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur. Kantor utama dari Mini Melts ini terletak di jalan Kayoon 24, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini membangun pabrik untuk memproduksi es krim Mini Melts sendiri di Indonesia, pabrik tersebut terletak di jalan Raya Rungkut Tengah 32-34, Kali Rungkut, Gunung Anyar, Surabaya. Untuk outlet Mini Melts pertama kali dibuka di Surabaya yaitu di Galaxy Mall, Plaza Surabaya, Supermal, Pasar Atom, dan Cito (City of Tomorrow). Selanjutnya beberapa outlet Mini melts dibuka di Banjarmasin, Jakarta, Malang, Manado, dan Padang. Dengan tagline “The ice cream dream, taste it and love it”, hal ini merupakan suatu inovasi baru pada tahun 2002 di dalam dunia es krim yaitu mengubah bentuk es krim yang biasa menjadi bentuk yang unik dengan menberikan rasa yang enak. Mini Melts merupakan pemasok es krim berbentuk unik yaitu seperti butiran mutiara yang pertama kali di Indonesia.

Mini Melts adalah es krim yang memiliki kualitas produk yang cukup baik karena setiap es krim Mini Melts dibekukan dengan suhu rata-rata -40℃, dengan suhu rata-rata seperti ini maka dapat membuat es krim akan bertahan lebih lama dan padat layaknya es krim pada umumnya. Harga dari es krim Mini Melts ini dapat bersaing dengan para competitor lainnya yaitu berkisar Rp 25.000,00 untuk cup kecil hingga Rp 35.000,00 cup besar. Mini Melts memiliki total 6 outlet di Surabaya dan setiap outlet memiliki 2 orang karyawan yang terbagi menjadi 2 shift kerja. Jam operasional setiap outlet Mini Melts mengikuti jam beroperasinya Mall yaitu dari pukul 10.00 hingga pukul 22.00. Es krim Mini Melts memiliki masa kejayaan sejak tahun 2002 hingga tahun 2010, yaitu dapat dilihat dari outlet yang terus bertambah di daerah Surabaya. Kemudian penjualan es krim Mini Melts mengalami penurunan penjualan dari tahun ke tahun hingga saat ini.

Delapan tahun terakhir ini outlet Mini Melts mengalami penurunan jumlah

(2)

konsumen, sehingga dilakukan berbagai macam upaya untuk meningkatkan jumlah konsumen dari outlet Mini Melts ini lagi.

Gambar 4.1 Logo dan tagline dari Mini Melts

Sumber: Pengaruh brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian di outlet Mini Melts Surabaya (2019 p. 29)

4.2. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur mengukur apa yang diinginkan. Cara menentukan apakah suatu item valid atau ti- dak dapat dilakukan dengan membandingkan r hitung (nilai pearson correlation) dengan r tabel. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Namun, jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

Hasil uji validitas dari brand image akan dilihat berdasarkan hasil pearson correlation, dengan ketentuan apabila nilai pearson correlation adalah lebih besar bila dibandingkan dengan r

tabel

dengan menggunakan program SPSS.

Tabel 4.1

Hasil Pengujian Validitas Brand Image

Dimensi Pernyataan r

hitung

r

tabel

Keterangan

Kekuatan Saya tahu merek Mini Melts 0,538 0,374 Valid Merek Mini Melts ada dalam

benak saya 0,644 0,374 Valid

(3)

Keuntungan Produk Mini Melts mudah diingat 0,738 0,374 Valid

Keunikan

Kemenarikan dari bentuk produk

Mini Melts 0,746 0,374 Valid

Memiliki banyak cita rasa dalam

satu cup es krim 0,772 0,374 Valid

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi pearson (r

hitung

) dari setiap pernyataan pada brand image lebih besar dari nilai r

tabel

(0,374). Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa semua item yang digunakan untuk menyatakan brand image adalah valid.

Hasil uji validitas dari kualitas produk akan dilihat berdasarkan hasil pearson correlation, dengan ketentuan apabila nilai pearson correlation adalah lebih besar bila dibandingkan dengan r

tabel

dengan menggunakan program SPSS.

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Validitas Kualitas Produk

Dimensi Pernyataan r

hitung

r

tabel

Keterangan Warna

Kombinasi warna es krim yang menarik dalam satu cup Mini Melts

0,539 0,374 Valid

Penampilan

Penampilan es krim di Mini Melts

disajikan menarik 0,554 0,374 Valid

Penampilan es krim di Mini Melts

yang terlihat bersih 0,729 0,374 Valid Porsi Kuantitas porsi es krim di Mini

Melts sesuai standart 0,808 0,374 Valid Bentuk Bentuk es krim di Mini Melts

memiliki ciri khas yang unik 0,849 0,374 Valid

Tekstur

Tekstur es krim di Mini Melts

yang lembut 0,853 0,374 Valid

Tekstur es krim di Mini Melts yang padat namun mudah meleleh di dalam mulut

0,709 0,374 Valid Rasa Mini Melts memiliki gabungan

rasa manis yang menarik 0,686 0,374 Valid

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi

pearson (r

hitung

) dari setiap pernyataan pada kualitas produk lebih besar dari nilai

r

tabel

(0,374). Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa semua item yang

digunakan untuk menyatakan kualitas produk adalah valid.

(4)

Hasil uji validitas dari harga akan dilihat berdasarkan hasil pearson corre- lation, dengan ketentuan apabila nilai pearson correlation adalah lebih besar bila dibandingkan dengan r

tabel

dengan menggunakan program SPSS.

Tabel 4.3

Hasil Pengujian Validitas Harga

Dimensi Pernyataan r

hitung

r

tabel

Keterangan Keterjangkauan

harga

Produk Mini Melts memiliki harga yang cukup

terjangkau

0,741 0,374 Valid Kesesuaian

harga dengan kualitas produk

Produk Mini Melts memiliki harga yang sesuai dengan kualitasnya

0,823 0,374 Valid Daya saing

harga

Harga dari produk Mini Melts dapat bersaing dengan produk es krim lainnya

0,757 0,374 Valid

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi pearson (r

hitung

) dari setiap pernyataan pada harga lebih besar dari nilai r

tabel

(0,374). Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa semua item yang digunakan untuk menyatakan harga adalah valid.

Hasil uji validitas dari keputusan pembelian akan dilihat berdasarkan hasil pearson correlation, dengan ketentuan apabila nilai pearson correlation adalah le- bih besar bila dibandingkan dengan r

tabel

dengan menggunakan program SPSS.

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian

Dimensi Pernyataan r

hitung

r

tabel

Keterangan Kemantapan pada

sebuah produk

Mini Melts memiliki produk yang baik

0,737 0,374 Valid Kebiasaan dalam

membeli produk

Produk Mini Melts telah melekat dibenak saya

0,704 0,374 Valid

Melakukan pembelian ulang

Mini Melts memberikan produk yang cocok dan sesuai dengan keinginan saya

0,703 0,374 Valid

(5)

Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Saya akan merekomendasikan produk Mini Melts kepada orang

0,833 0,374 Valid

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi pearson (r

hitung

) dari setiap pernyataan pada keputusan pembelian lebih besar dari nilai r

tabel

(0,374). Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa semua item yang digunakan untuk menyatakan keputusan pembelian adalah valid.

4.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu angket yang merupakan indikator dari variabel. Suatu angket dikatakan terandal apabila jawaban seorang sampel terhadap pernyataan bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pe- ngujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara melihat nilai hasil pada kolom Cronbach’s Alpha. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.6, maka butir atau variabel tersebut reliabel.

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Kesimpulan

Brand Image 0.726 Reliabel

Kualitas Produk 0.859 Reliabel

Harga 0.660 Reliabel

Keputusan Pembelian 0.710 Reliabel

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha dari brand image, kualitas produk, harga, dan keputusan pembelian lebih besar dari nilai kritis yaitu 0,6. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan untuk penelitian ini reliabel dan dapat digunakan untuk proses selanjutnya.

4.3. Deskripsi Profil Responden

Deskripsi profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, profesi dan

pengeluaran adalah sebagai berikut:

(6)

Tabel 4.6

Deskripsi Profil Responden

Profil Responden Frekuensi Persentase Jenis Kelamin

Pria 30 30%

Wanita 70 70%

Total 100 100%

Usia

< 20 Tahun 12 12%

21-30 Tahun 37 37%

31-40 Tahun 46 46%

> 40 Tahun 5 5%

Total 100 100%

Pendidikan

SD 0 0%

SMP 5 5%

SMA 41 41%

Perguruan tinggi 54 54%

Total 100 100%

Profesi

Pelajar/mahasiswa 12 39%

Swasta 33 33%

Wiraswasta 34 34%

Ibu rumah tangga 17 17%

Lain-lainnya 4 4%

Total 100 100%

Pengeluaran

Rp. 30.000 26 26%

Rp. 30.001-40.000 38 38%

Rp. 40.001-50.000 16 16%

> Rp. 50.001 20 20%

Total 100 100%

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 orang

konsumen di outlet Mini Melts Surabaya yang menjadi responden penelitian ini,

dilihat dari jenis kelaminnya, mayoritas responden adalah wanita, yaitu sebanyak

70 orang (70%). Hasil ini menunjukan bahwa sebagian besar dari konsumen Mini

Melts adalah seorang wanita karena wanita cenderung membeli es krim untuk

anaknya. Berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 46 orang (46%). Hasil ini

menunjukkan bahwa para konsumen Mini Melts adalah orang tua yang telah

(7)

berkeluarga yang membelikan es krim untuk anaknya. Berasal dari pendidikan lulusan perguruan tinggi yaitu sebanyak 54 orang (54%). Hasil ini menunjukkan bahwa para konsumen Mini Melts berpendidikan terakhir perguruan tinggi dikarenakan outlet Mini Melts tersebar di kota Surabaya yaitu kota yang memiliki banyak perguruan tinggi dengan tingkat pendidikannya cukup tinggi. Dilihat dari pekerjaan, mayoritas responden adalah bekerja sebagai wiraswasta, dengan jum- lah sebanyak 34 orang (34%). Hasil ini menunjukkan bahwa para konsumen Mini Melts yang menjadi responden penelitian mayoritas berprofesi sebagai wiraswas- ta. Sedangkan jika dilihat dari pengeluaran untuk membeli Mini Melts, maka ma- yoritas responden dalam penelitian ini mengeluarkan uang sebesar Rp. 30.001- 40.000 yaitu sebanyak 38 orang (38%) responden. Hasil ini menunjukkan bahwa para konsumen Mini Melts yang menjadi responden penelitian ini paling banyak membeli satu cup ukuran jumbo es krim Mini Melts yang seharga Rp. 35.000.

Biasanya orang tua membelikan anaknya es krim ukuran jumbo karena permin- taan dari anaknya yang mengingini lebih banyak varian rasa.

4.4. Deskripsi Jawaban Responden

Kriteria untuk menentukan tanggapan responden terhadap pernyataan- pernyataan mengenai brand image, kualitas produk, harga dan keputusan pembelian menggunakan rumus sebagai berikut:

Interval kelas = nilai tertinggi-nilai terendah banyak kelas interval Interval kelas = 5-1

5 = 0.8 (4.1) Interval kelas 0,8 kemudian disusun kriteria mean jawaban responden yang disajikan pada Tabel 4.7

Tabel 4.7

Kategori Mean Jawaban Responden Interval

Kategori Brand Image Kualitas

Produk Harga Keputusan Pembelian 4,21–5,00 Sangat bagus Sangat baik Sangat

sesuai Sangat setuju

3,41–4,20 Bagus Baik Sesuai Setuju

2,61–3,40 Cukup bagus Cukup baik Cukup Cukup setuju

(8)

sesuai 1,81–2,60 Tidak bagus Tidak baik Tidak

sesuai Tidak setuju 1,00–1,80 Sangat tidak

bagus

Sangat tidak baik

Sangat tidak sesuai

Sangat tidak setuju Hasil deskriptif jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian dijelas- kan di bawah ini.

4.4.1. Brand Image

Tanggapan responden mengenai brand image dikemukakan dalam tabel frekuensi berikut ini:

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Brand Image

Item Pernyataan Mean Standar

Deviasi Kategori X

1.1

Saya tahu merek Mini Melts

4,25 0,642 Sangat

bagus X

1.2

Merek Mini Melts ada dalam

benak saya 4,31 0,677 Sangat

bagus X

1.3

Produk Mini Melts mudah

diingat 4,34 0,670 Sangat

bagus X

1.4

Kemenarikan dari bentuk produk

Mini Melts 4,29 0,795 Sangat

bagus X

1.5

Memiliki banyak cita rasa dalam

satu cup es krim 4,13 0,787 Bagus

Brand image 4,26 0,558 Sangat

bagus

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 responden,

sebagian besar responden rata-rata memberikan tanggapan sangat bagus ter-

hadap pernyataan-pernyataan pada brand image. Dari hasil tanggapan respon-

den tersebut menunjukkan bahwa pernyataan produk Mini Melts mudah diingat

dinyatakan sangat bagus yaitu sebesar 4,34 berada pada interval 4,21-5,00 dan

nilai standar deviasi sebesar 0,670 karena bentuk dari es krim Mini Melts yang

(9)

berbeda dan unik dari pada es krim pada umumnya. Sedangkan tanggapan tentang memiliki banyak cita rasa dalam satu cup es krim dinilai paling rendah dengan mean jawaban sebesar 4,13 dengan standar deviasi sebesar 0,787. Hal ini menunjukkan bahwa produk Mini Melts memiliki rasa yang kurang variatif dibandingkan dengan produk es krim lainnya. Hasil rata-rata dari keseluruhan pernyataan tentang brand image menunjukan bahwa kekuatan, keuntungan, dan keunikan sangat bagus.

4.4.2. Kualitas Produk

Tanggapan responden mengenai kualitas produk dikemukakan dalam tabel frekuensi berikut ini:

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk

Item Pernyataan Mean Standar

Deviasi Kategori

X

2.1

Kombinasi warna es krim yang

menarik dalam satu cup Mini Melts 4,02 0,900 Baik X

2.2

Penampilan es krim di Mini Melts

disajikan menarik 4,22 0,719 Sangat baik

X

2.3

Penampilan es krim di Mini Melts

yang terlihat bersih 4,20 0,725 Baik

X

2.4

Kuantitas porsi es krim di Mini

Melts sesuai standart 4,20 0,778 Baik

X

2.5

Bentuk es krim di Mini Melts

memiliki ciri khas yang unik 4,20 0,765 Baik X

2.6

Tekstur es krim di Mini Melts yang

lembut 4,20 0,752 Baik

X

2.7

Tekstur es krim di Mini Melts yang padat namun mudah meleleh di dalam mulut

4,12 0,879 Baik

X

2.8

Mini Melts memiliki gabungan rasa

manis yang menarik 4,14 0,865 Baik

Kualitas produk 4,17 0,629 Baik

(10)

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 responden, sebagian besar responden rata-rata memberikan tanggapan baik terhadap pernyataan-pernyataan pada kualitas produk. Dari hasil tanggapan responden tersebut menunjukkan bahwa pernyataan penampilan es krim di Mini Melts disajikan menarik dinyatakan sangat baik yaitu sebesar 4,22 berada pada interval 4,21-5,00 dan nilai standar deviasi sebesar 0,719 karena es krim Mini Melts memiliki ciri khas tersendiri dalam penyajiannya seperti kombinasi dari berbagai rasa. Sedangkan tanggapan tentang kombinasi warna es krim yang menarik dalam satu cup Mini Melts dinilai paling rendah dengan mean jawaban sebesar 4,02 dengan standar deviasi sebesar 0,9. Karena warna dari es krim Mini Melts ketika sudah mencair, akan membentuk suatu warna gabungan yang kurang menarik untuk dilihat. Secara keseluruhan hal ini menunjukan bahwa warna, penampilan, porsi, bentuk, tekstur, dan rasa adalah baik.

4.4.3. Harga

Tanggapan responden mengenai harga dikemukakan dalam tabel frekuensi berikut ini:

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Harga

Item Pernyataan Mean Standar

Deviasi Kategori

X

3.1

Produk Mini Melts memiliki harga

yang cukup terjangkau 4,24 0,830 Sangat

setuju X

3.2

Produk Mini Melts memiliki harga

yang sesuai dengan kualitasnya 3,82 1,048 Setuju X

3.3

Harga dari produk Mini Melts dapat

bersaing dengan produk es krim lainnya 4,06 0,827 Setuju

Harga 4,04 0,722 Setuju

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 responden,

sebagian besar responden rata-rata memberikan tanggapan setuju terhadap

pernyataan-pernyataan pada harga. Dari hasil tanggapan responden tersebut

menunjukkan bahwa pernyataan produk Mini Melts memiliki harga yang cukup

(11)

terjangkau dinyatakan sangat setuju yaitu sebesar 4,24 berada pada interval 4,21- 5,00 dan nilai standar deviasi sebesar 0,830 karena harga dari es krim Mini Melts mengikuti harga standar dipasaran es krim dalam sebuah mall. Sedangkan tanggapan tentang produk Mini Melts memiliki harga yang sesuai dengan kualitasnya dinilai paling rendah dengan mean jawaban sebesar 3,82 dengan standar deviasi sebesar 1,048. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan konsumen yang sering mengkonsumsi es krim seperti gelato yaitu memiliki rasa dan warna bervariasi, maka dari itu beberapa konsumen menilai produk es krim Mini Melts kurang sesuai antara harga dengan kualitasnya. Secara keseluruhan, hal ini menunjukan bahwa keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan daya saing harga adalah setuju.

4.4.4. Keputusan Pembelian

Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian dikemukakan dalam tabel frekuensi berikut ini:

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian

Item Pernyataan Mean

Standar

Deviasi Kategori

Y

1.1

Mini Melts memiliki produk yang baik

4,31 0,775 Sangat setuju Y

1.2

Produk Mini Melts telah melekat

dibenak saya 4,23 0,723 Sangat

setuju Y

1.3

Mini Melts memberikan produk yang cocok dan sesuai dengan keinginan saya

4,28 0,712 Sangat setuju Y

1.4

Saya akan merekomendasikan produk

Mini Melts kepada orang 4,34 0,728 Sangat

setuju

Keputusan pembelian 4,29 0,623 Sangat

setuju

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa dari 100 responden,

sebagian besar responden rata-rata memberikan tanggapan sangat setuju ter-

(12)

hadap pernyataan-pernyataan pada keputusan pembelian. Dari hasil tanggapan responden tersebut menunjukkan bahwa pernyataan saya akan merekomendasikan produk Mini Melts kepada orang dinyatakan sangat setuju yaitu sebesar 4,34 berada pada interval 4,21-5,00 dan nilai standar deviasi sebesar 0,728 karena bentuk yang unik dan sangat aman untuk di konsumsi oleh konsumen yang memiliki bahan dasar dari susu. Sedangkan tanggapan tentang produk Mini Melts telah melekat dibenak saya dinilai paling rendah dengan mean jawaban sebesar 4,23 dengan standar deviasi 0,723. Karena es krim Mini Melt memiliki rasa yang biasa saja yaitu rasa vanilla, coklat, stroberi, buble gum, mint. Berbeda dengan produk es krim lainnya yang menyediakan lebih banyak varian rasa unik seperti kopi, oreo, rum, mangga, dan lain-lain. Secara keseluruhan hal ini menunjukan bahwa kemantapan pada sebuah produk, kebiasaan dalam membeli produk, melakukan pembelian ulang, dan memberikan rekomendasi kepada orang lain adalah sangat setuju.

4.5. Uji Asumsi Klasik 4.5.1. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya

kesamaan varian dari residu satu pengamatan dengan pengamatan lainnya. Jika

tidak terjadi kesamaan, maka tidak terjadi masalah. Cara untuk melakukan uji

heteroskedastisitas adalah dengan melihat titik-titik menyebar dengan pola yang

tidak jelas di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y di scatterplot, maka tidak

terdapat heteroskedastisitas dalam regresi linear.

(13)

Gambar 4.2 Scatterplot

Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data terse- bar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi hetero- skedastisitas pada model persamaan regresi. Hasil ini diperkuat dengan hasil uji Glejser yang dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12 Hasil Uji Glejser

Variabel Bebas t Sig.

Brand image -0,185 0,854

Kualitas produk -0,135 0,893

Harga 0,983 0,328

a. Dependent Variable: Abs.Resid

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk keempat variabel bebas terhadap Abs.Resid di atas 0,05. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persa- maan regresi.

4.5.2. Uji Multikolinearitas

(14)

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi yang sempurna atau tidak sempurna antar variabel bebas. Hasil dari uji multikolinieritas dilihat berdasarkan nilai Tolerance dan Variance Infating Factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan VIF <10, maka tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Bebas Tolerance VIF

Brand image 0,638 1,569

Kualitas produk 0,681 1,468

Harga 0,713 1,402

a. Dependent Variable: y

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa nilai VIF ketiga variabel lebih kecil dari 10. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa ti- dak terjadi korelasi diantara brand image, kualitas produk dan harga.

4.5.3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik harus mempunyai distribusi normal atau men-

dekati normal (Ghozali 2012, p. 160). Pengujian dilakukan dengan analisis grafik

(scatterplot) yakni dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk

satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan

data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

(15)

Gambar 4.3 Grafik Histogram

Gambar 4.4

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Berdasarkan Gambar 4.3 dan Gambar 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa

residual persebaran data telah mengikuti pola disntribusi normal. Dengan demi-

(16)

kian, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam pene- litian ini telah memenuhi asumsi normalitas. Hasil ini juga bisa ditunjukkan dengan hasil uji Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual Keterangan

Kolmogorov-Smirnov Z 0,443

Normal

Asymp. Signifikansi 0,989

Tabel 4.14 hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yaitu nilai signifikasi Kolmogorov-Smirnov pada Asymp. Signifikansi lebih besar dari 5% (0,05) yaitu sebesar 0,989 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.6. Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membuat persamaan ga- ris regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara brand image, kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya, model regresi yang terbentuk berdasarkan hasil program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 23 adalah sebagai berikut:

Y = 0,361 + 0,291X

1

+ 0,391X

2

+ 0,262X

3

Keterangan:

Y = Variabel Keputusan pembelian X

1

= Variabel brand image

X

2

= Variabel Kualitas produk

X

3

= Variabel Harga

(17)

Tabel 4.15 Model Regresi

Model Koefisiensi Regresi

Konstanta 0,361

Brand image 0,291

Kualitas produk 0,391

Harga 0,262

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, dapat diketahui bahwa brand image, kualitas produk dan harga memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembe- lian. Dalam hal ini, jika brand image naik satu satuan, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,291. Selanjutnya, apabila kualitas produk naik satu satuan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami kenaikan sebe- sar 0,391. Selanjutnya, apabila harga baik satu satuan, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,262.

Selanjutnya, nilai korelasi (R) dan koefisien determinasi berganda (R

2

) yang dihasilkan analisis regresi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Korelasi dan Koefisien Determinasi Berganda

R R

2

0,779 0,606

Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa hasil regresi menghasilkan nilai korelasi berganda (R) sebesar 0,779, yang berarti ada keterka- itan erat antara brand image, kualitas produk dan harga dengan keputusan pem- belian. Hasil regresi juga menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi bergan- da (R

2

) adalah sebesar 0,606, yang berarti keputusan pembelian dipengaruhi oleh brand image, kualitas produk dan harga yaitu sebesar 60,6%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 39,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.

4.7. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah brand image, kualitas produk

dan harga memiliki pengaruh positif secara simultan terhadap keputusan

(18)

pembelian. Selanjutnya, hasil uji simultan berdasarkan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 23 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Hasil uji F

Model Sum of

Squares Df Mean

Square F Sig.

Regression 23.326 3 7.775 49.303 .000

a

Residual 15.139 96 .158

Total 38.465 99

Berdasarkan Tabel 4.17, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari F

hitung

adalah 0,000 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Hasil hipotesis ini telah menunjukan bahwa H

0

ditolak dan H

a

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa brand image, kualitas produk dan harga memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti brand image yang bagus, kualitas produk yang baik, dan harga yang sesuai, akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen di outlet Mini Melts Surabaya.

Berdasarkan hasil ini hipotesis penelitian menduga bahwa brand image, kualitas produk, dan harga memiliki pengaruh positif dan signifikan pada keputusan pembelian konsumen di outlet Mini Melts Surabaya.

4.8. Uji t (Uji Parsial) Tabel 4.18

Hasil Uji t

Variabel Bebas t Sig.

Brand image 3,253 0,002

Kualitas produk 5,084 0,000

Harga 4,001 0,000

Berdasarkan Tabel 4.18 hasil analisis uji t diperoleh:

1. Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi t

hitung

dari brand image adalah

0,002 dimana nilai ini lebih kecil daripada 0,05. Hasil hipotesis ini telah

menunjukan bahwa H

a

diterima dan H

0

ditolak, sehingga dapat disim-

(19)

pulkan bahwa brand image memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di outlet Mini Melts Surabaya.

2. Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi t

hitung

dari kualitas produk adalah 0,0002 dimana nilai ini lebih kecil daripada 0,05. Hasil hipotesis ini telah menunjukan bahwa H

a

diterima dan H

0

ditolak, sehingga dapat disimpul- kan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di outlet Mini Melts Surabaya.

3. Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi t

hitung

dari harga adalah 0,0001 dimana nilai ini lebih kecil daripada 0,05. Hasil hipotesis ini telah menunjukan bahwa H

a-3

diterima dan H

0-3

ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di outlet Mini Melts Surabaya.

4.9. Pembahasan Hasil Penelitian

4.9.1. Brand Image Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Brand atau merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan diantaranya yang mengindentifikasi produk barang para penjual dan membeda- kannya dari produk barang pesaing lainnya, serta menjadi salah satu faktor terpen- ting dalam kegiatan pemasaran, karena kegiatan memperkenalkan dan menawar- kan produk barang tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Dengan adanya merek yang membuat produk barang yang satu beda dengan yang lainnya akan berdampak pada konsumen untuk memudahkan dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek serta dapat menimbulkan presepsi bahwa produk tersebut mempunyai kualitas dan gengsi yang diraih. Karena kualitas dan reputasi merek terjaga, suatu produk akan bernilai tinggi dan dicari oleh konsumen sehing- ga nilai perusahaan dapat meningkat di atas nilai riil asetnya. Semakin tinggi kualitas brand akan produk tersebut maka konsumen akan tertarik untuk melakukan keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa brand image atau citra merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa brand image berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Mini Melts. Hasil analisis uji

t diperoleh nilai signifikansi t brand image sebesar 0,002 dimana nilai ini lebih

(20)

kecil dari 0,05. Selain itu, hasil analisis regresi linear berganda dengan nilai koefisien regresi variabel brand image menunjukan bahwa pengaruh antara brand image pada keputusan pembelian adalah positif. Jika brand image naik satu satuan, maka keputusan pembelian akan mengalami kenaikan sebesar 0,291.

Artinya setiap meningkatnya kualitas brand image maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk Mini Melts akan meningkat. Hal ini berarti ketika konsumen membeli suatu produk barang dengan melihat brand image yang dimilikinya. Apakah produk ini sudah terkenal dikalangan masyarakat atau belum.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yustiawan (2006, p. 18) yang menyatakan bahwa brand image berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.9.2. Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Kualitas produk yang baik adalah sebuah produk yang dapat memenuhi harapan konsumen. Kemampuan dari kualitas produk untuk menunjukan berbagai fungsi termaksud di dalamnya ketahanan, handal, ketepatan, dan kemudahan dalam mengkonsumsi. Bila suatu produk telah menjalankan fungsi-fungsinya dapat disimpulkan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Dalam Fure, Lapian, dan Taroreh (2015, p. 375) ada empat kualitas yang disediakan kebanya- kan produk yaitu kualitas rendah, kualitas sedang, kualitas baik, dan kualitas sa- ngat baik serta dapat diukur secara objektif. Akan tetapi dari segi pemasaran, kualitas produk hanya dapat diukur dari presepsi pembeli atau konsumen tentang kualitas produk barang atau jasa. Kualias produk merupakan salah satu hal terpen- ting yang harus di maksimalkan oleh setiap perusahaan apabila menginginkan produk barang atau jasa yang dimilikinya dapat bersaing dipasaran dengan sema- kin banyaknya produk produk yang hampir mirip dengan produk lainnya yang banyak beredar dipasaran. Di era globalisasi yang sangat maju ini, kemampuan ekonomi, tingkat pendidikan, dan status sosial semakin meningkat dan mendorong masyarakat pada umumnya sangat kritis dalam mengkonsumsi suatu produk.

Kualitas produk adalah salah satu dari penentu permintaan, semakin bagus

kualitas produk yang dihasilkan maka keputusan pembelian konsumen akan me-

ngalami peningkatan dan sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas

produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

(21)

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Mini Melts. Hasil analisis uji t diperoleh nilai signifikansi t kualitas produk sebesar 0,0002 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Selain itu, hasil analisis regresi linear berganda dengan nilai koefisien regresi variabel kualitas produk menunjukan bahwa pengaruh antara kualitas produk pada keputusan pembelian adalah positif. Jika kualitas produk naik satu satuan, maka keputusan pembelian juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,391. Artinya setiap meningkatnya kualitas produk maka keputusan pembelian konsumen terhadap Mini Melts akan meningkat dan sebaliknya, ketika kualitas produk menurun maka keputusan pembelian konsumen terhadap Mini Melts akan menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Fure, Lapian, dan Taroreh (2015, p. 376) yang menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

4.9.3. Harga Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Harga adalah nilai uang yang harus dibayarkan oleh konsumen atau pembeli kepada penjual atas barang yang dibelinya. Produk dengan mutu jelek, harga yang mahal, pelayanan yang lamban dapat membuat pelanggan tidak puas.

Produsen harus selalu mengikuti perkembangan harga dipasaran dalam penetapan harga. Bagi produsen atau penjual, penetapan harga sangat penting pada produk barang yang dimilikinya karena berkaitan langsung dan berdampak pada besarnya laba (profit) dan pendapatan. Perusahaan juga menggunakan standar variabel harga dalam persaingan untuk menarik konsumen untuk membeli produk barang.

Maka dapat disimpulkan bahwa harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa harga berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Mini Melts. Hasil analisis uji t diperoleh nilai signifikansi t harga sebesar 0,0001 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05.

Selain itu, hasil analisis regresi linear berganda dengan nilai koefisien regresi

variabel harga menunjukan bahwa pengaruh antara harga pada keputusan pem-

belian adalah positif. Jika harga naik satu satuan, maka keputusan pembelian juga

akan mengalami kenaikan sebesar 0,262. Artinya harga saat ini dapat diterima

oleh konsumen Mini Melts, dengan harga yang stabil dan sesuai dengan harga

pasaran maka keputusan pembelian konsumen terhadap produk Mini Melts akan

(22)

meningkat dan sebaliknya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Yustiawan (2016, p. 19). Terjadi kondisi ini karena

konsumen menyukai harga produk Mini melts yang stabil dan cukup terjangkau.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen Pada Online store Guzzle Kualitas produk merupakan segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang ditawarkan perusahaan untuk

Strategi keuangan matriks adalah pengelompokan perusahaan dalam empat kwadran dan memberikan usulan strategi perusahaan dalam menyelaraskan pertumbuhan perusahaan dengan

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “

Gambar 4.4 Distribusi temperatur maksimal pada bagian shell skirt junction saat akhir pemanasan awal coke drum tanpa hot box

Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan RNL tinggi sebagai prediktor luaran buruk selama perawatan pada penderita stroke iskemik akut sehingga dapat memperkuat

- Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas beserta ketentuan / persyaratan jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya. Bahan yang

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Oewan Perwakllan Rakyat Daerah (Lembaran, Negara Tahun 2004 Nomor 90,

Dalam sebuah perusahaan kualitas produk sangat penting untuk dapat mempertahankan konsumen Menurut Hidayat (2009) kualitas produk menjadi salah satu faktor penting yang