• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK NEGERI 1 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK NEGERI 1

KABANJAHE T.P. 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

ELNA DEWITA BR GINTING

NIM. 708310038

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-NYA kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini ditulis untuk

memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation Dengan Student Facilitator And

Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi

Siswa Kelas X AK SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P. 2011/2012”.

Dalam penulisan ini, Penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai

kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan Yang Maha

Esa dan bantuan dari semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai

kemampuan Penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk

itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan FE UNIMED.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FE UNIMED.

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi FE

UNIMED.

5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Studi

(6)

ii

6. Bapak DR.H.Muhammad Yusuf, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

sampai dengan selesainya skripsi ini.

7. Bapak Drs. Saut M. Silaban, SE, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Drs. Adrian Barus selaku Kepala Sekolah dan Ibu Herlitna Munthe

S.pd selaku Wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan Ibu Elisabeth Br

Tarigan, S. Pd selaku guru bidang study akuntansi serta staff pegawai dan para

siswa SMK Negeri 1 Kabanjahe yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini khususnya kelas X Ak-2.

10.Teristimewa kepada kedua orangtua penulis Ayahanda Lelong Ginting dan

Ibunda Ngena Malem Br Sembiring yang telah memberikan doa dan kasih

sayangnya serta dukungan baik moril maupun materi selama perkuliahan

hingga selesai.

11.Seluruh keluarga penulis terutama kakak dan abang ipar, adik dan keponakan.

Terimakasih atas doa, cinta kasih, dukungan semangat dan keceriaan yang

dibagikan kepada penulis.

12.Teman-teman terbaikku: Triarti, Primna, dan Nenni, terimakasih untuk doa,

dukungan, kebersamaan dan ketulusan pertemanan yang menyemangati

selama ini. Terimakasih kepada My Gogom, Selamat P. Manurung atas doa,

(7)

iii

Terimakasih kepada Lasmi, Yuli, Zia, Masnia, Happi, dan Erni atas

kebersamaan kita dan pengalaman yang dibagikan.

13.Saudara-saudara seiman di UK-KMK St. Martinus Unimed terutama kepada

b’Dedi Simbolon, b’Arisman, k’Melise, k’Maru, b’Andil, Marsinar, Sofianto,

Willy, Velin, Berta, Silvia, Erika, Meyori, Helena, Candra, Tere, dan

terkhusus buat seluruh Anggota Gelora Teater. Terimakasih atas doa,

dukungan, kebersamaan, canda tawa, dan berbagai pengalaman yang dilalui

bersama, juga seluruh anggota dan BPH. Iuvante Deo Vincimus (Dengan

Bantuan Allah Kita Pasti Menang). Amin

14.Sahabat-sahabat terkasih SMKN 1 K. Jahe: Ami, Sumi, Wita, Putri, dan Devi

terimakasih buat doa, kebersamaan, komunikasi yang sangat menyemangati

dari TMC dan telah menjadi sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka.

15.Teman-teman Pendidikan Ekonomi, terkhusus Prodi Akuntansi (Cyber Class)

terimakasih buat kerjasama dan kebersamaan kita selama ini, teman-teman

PPL-T SMKN 1 Kabanjahe 2011 terimakasih buat kebersamaan dan

kekompakan yang dilewati bersama.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan

memberkati dan melimpahkan karunia-NYA kepada semua pihak yang membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juli 2012 Penulis

(8)

vi

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 7

2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Group Investigation ... 13

2.1.2 Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining... 18

2.1.3 Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation Dengan Student Facilitator And Explaining ...

3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional... 35

3.3.1 Variabel Penelitian ... 35

(9)

vii

3.4 Prosedur Penelitian ... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.6 Validitas Tes dan Reliabilitas Tes ... 46

3.6.1 Validitas Tes ... 46

3.6.2 Reliabilitas Tes ... 46

3.7 Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Pembeda Tes ... ... 47

3.7.1 Tingkat Kesukaran Tes ... ... 47

3.7.2 Daya Pembeda Tes ... ... 47

3.8 Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian ... 54

4.1.1 Validitas Tes ... 54

4.1.2 Reliabilitas Tes ... 57

4.1.3 Perhitungan Indeks Kesukaran Soal ... 58

4.1.4 Perhitungan Daya Pembeda Tiap Soal ... 60

4.2 Hasil Penelitian ... 61

4.3 Analisis Data ... 65

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

4.4.1 Siklus I ... 69

4.4.2 Siklus II ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA

(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ... 57

(11)

ix DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ... 41

Tabel 3.2 Observasi Aktivitas Siswa ... 44

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r ... 51

Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Soal ... 56

Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Soal ... 59

Tabel 4.3 Perhitungan Daya Beda Soal ... 60

Tabel 4.4 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Dari siklus I ke Siklus II .. 62

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II

Lampiran 3 Materi Pelajaran

Lampiran 4 Daftar Nama Siswa SMK Negeri 1 Kabanjahe Kelas X Ak-1

Lampiran 5 Soal Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6 Validitas Tes

Lampiran 7 Reliabilitas Tes

Lampiran 8 Tingkat Kesukaran Soal

Lampiran 9 Daya Beda Soal

Lampiran 10 Daftar Nama Siswa SMK Negeri 1 Kabanjahe Kelas X Ak-2

Lampiran 11 Soal Tes Hasil Belajar

Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus

Lampiran 13 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa

Lampiran 14 Hubungan Antara Aktivitas (x) Dengan Hasil Belajar (y) Pada Siklus II Lampiran 15 Data Hasil Perhitungan Hasil Belajar Post Tes I, II dan Aktivitas Siklus

I, II

Lampiran 16 Perhitungan Uji t

Lampiran 17 Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment

Lampiran 18 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan sumber daya manusia merupakan langkah penting yang harus

ditempuh dalam dunia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan

berpotensi dalam arti yang luas yang diciptakan oleh dunia pendidikan akan

membentuk sumber daya manusia tersebut dalam rangka menyikapi perubahan

global yang akan mempengaruhi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Berhasil atau tidaknya dunia pendidikan menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas dan berpotensi sangat dipengaruhi oleh pembelajaran

yang berlangsung. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar

menyerap informasi dari guru tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan

tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang

saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru dan

peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung memegang peranan

penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kegagalan guru dalam

menyampaikan suatu pokok bahasan salah satunya disebabkan saat proses belajar

mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam

mengikuti pelajaran dan lebih menekankan pada pembelajaran kompetitif dan

(14)

2

yang lainnya sehingga terjadi kesenjangan antar siswa, siswa berkemampuan

rendah akan kurang aktif dan semakin tertinggal. Untuk menghindari hal-hal

tersebut dan agar siswa dapat membantu siswa yang lain untuk mencapai sukses,

maka jalan keluarnya adalah dengan belajar kooperatif.

Pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk memaksimalkan cara belajar

siswa secara berkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap kelompok

memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Zamroni

(dalam Trianto 2009:57) mengemukakan bahwa “Manfaat penerapan belajar

kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam

wujud input pada level individual”. Sehingga melalui pembelajaran kooperatif ini

siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu dalam

mencapai ketuntasan belajar, memecahkan masalah-masalah, dan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir

dan kegiatan belajar.

Kenyataan yang banyak dijumpai di kelas-kelas suatu sekolah selama ini

adalah pembelajaran yang menekankan siswa untuk belajar sendiri tanpa

memperdulikan siswa yang lainnya dan juga pembelajaran yang berpusat pada

guru yang meletakkan guru sebagai pemberi pengetahuan siswa, dan cara

penyampaian pengetahuannya cenderung masih didominasi dengan metode

ceramah sehingga menyebabkan aktivitas belajar kurang dan hasil belajar siswa

rendah.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan yaitu

(15)

3

keterampilan pada bidang - bidang tertentu guna memasuki dunia kerja. Akuntansi

merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat menengah dan

menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai

- nilai yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat

menyajikan materi pelajaran dengan baik dan menyenangkan.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di SMK Negeri

1 Kabanjahe kelas X AK 2 bahwa dari beberapa siswa dalam satu kelas yang telah

mengikuti ulangan harian mata pelajaran akuntansi hanya sekitar 42,86% (15

orang) dari jumlah siswa keseluruhan yakni 35 orang yang memiliki nilai diatas

70, selebihnya mendapat nilai dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal yang ditetapkan sekolah yakni 70.

Selain itu terdapat kesenjangan hasil belajar yang diperoleh siswa yakni

jarak antara nilai siswa yang mendapat nilai tertinggi dengan siswa yang

mendapat nilai terendah cukup signifikan. Sehingga peneliti menyimpulkan

bahwa hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 2 tergolong rendah. Beberapa

siswa yang hasil belajarnya baik menurut guru bidang studi akuntansi adalah

siswa yang lebih aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan guru sedangkan

sebagian besar siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, bahkan masih ada

siswa yang hanya berdiam diri dan sibuk dengan kegiatannya sendiri selama

proses belajar mengajar berlangsung. Keadaan tersebut berdampak buruk terhadap

hasil belajar akuntansi siswa yang kurang memuaskan.

Menurut salah satu guru, siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi

(16)

4

memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya

walaupun sebenarnya mereka tidak memahami pelajaran tersebut, kurang

memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri sehingga siswa cenderung

hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses

belajar mengajar yang pasif atau tidak ada interaksi antara guru dengan siswa dan

antara siswa dengan siswa yang lainnya.

Rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor internal

dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

kemampuan, kesiapan, sikap, minat, dan intelegensi. Sedangkan faktor eksternal

meliputi: model pembelajaran yang digunakan, media yang digunakan, metode

mengajar guru, kurikulum, suasana kelas yang mendukung, kelengkapan fasilitas

sekolah, dll.

Memperhatikan permasalahan diatas maka sudah selayaknya dalam

pengajaran akuntansi perlu dilakukan suatu inovasi. Dalam hal ini guru selaku

tenaga pendidik harus mampu menggunakan model pembelajaran bervariasi yang

mampu memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara

aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Banyak model pembelajaran

yang bisa memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif Group

Investigation. Model pembelajaran Group Investigation merupakan konsep belajar

yang dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir. Keterlibatan

siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir

(17)

5

gagasan. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 orang

secara heterogen dan kemudian mendiskusikan topik-topik yang akan dibahas

untuk dibagikan pada masing-masing kelompok. Siswa akan mempelajari topik

tersebut melalui berbagai sumber belajar baik di dalam ataupun di luar sekolah

dan memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide satu

sama lain dalam menyiapkan laporan akhir untuk dipresentasikan dalam kelas.

Adanya interaksi sesama teman dalam kelompoknya memberi kesempatan bagi

siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan permasalahan yang

diberikan guru, siswa menjadi lebih aktif sehingga mengakibatkan peningkatan

dalam aktivitas dan belajar siswa.

Melihat kondisi di atas, perlu diusahakan perbaikan pembelajaran yang

didesain untuk mempengaruhi aktivitas siswa untuk lebih aktif dalam

pembelajaran dan hasil belajar siswa lebih baik sehingga terjadi peningkatan.

Untuk itu peneliti mencoba menerapkan kolaborasi antara Group Investigation

dengan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Model

pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah suatu model

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan

kembali materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Siswa dijadikan sebagai

facilitator dalam proses belajar mengajar supaya siswa berkesempatan

mengembangkan kemampuannya untuk menjadi lebih aktif. Dalam model ini,

siswa diajak untuk mempresentasikan ide atau pendapat secara individu pada

siswa lainnya sehingga siswa akan dilatih untuk memiliki kecakapan berbicara

(18)

6

kelas akan melibatkan seluruh siswa baik dalam kelompok belajar maupun secara

individu.

Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan

Student Facilitator And Explaining dimaksudkan untuk membantu guru dalam

meningkatkan perhatian siswa secara kelompok maupun secara individu terhadap

materi yang diajarkan dan disesuaikan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka. Melalui proses pembelajaran ini siswa

akan belajar lebih aktif secara berkelompok dan juga secara individu. Sehingga

keseluruhan siswa diharapkan dapat mengikuti proses belajar mengajar dan

memahami materi yang diajarkan.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model

Pembelajaran Group Investigation Dengan Student Facilitator And Explaining

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X

AK-2 SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P. 2011/2012”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa saat proses belajar mengajar

(19)

7

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak-2 SMK

Negeri 1 Kabanjahe?

3. Mengapa guru cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional saat

proses belajar mengajar kelas X Ak-2 SMK Negeri 1 Kabanjahe?

4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dengan Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak-2 SMK Negeri 1

Kabanjahe ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas X AK 2 SMK Negeri I

Kabanjahe dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dengan Student Facilitator And Explaining?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas X AK 2 SMK

Negeri I Kabanjahe dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dengan Student Facilitator And Explaining?

3. Bagaimana hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan

menggunakan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation

(20)

8

1.4 Pemecahan Masalah.

Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa kenyataannya

hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan maka kemampuan guru

dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu ditingkatkan. Kemampuan

profesional guru dalam mengelola program pembelajaran dapat ditingkatkan

melalui penggunaan model pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan satu

model pembelajaran saja belum tentu efektif dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Untuk itu perlu dilakukan penerapan kolaborasi model pembelajaran.

Pemecahan masalah yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar akuntansi siswa tersebut yaitu peneliti bekerja sama dengan guru

akuntansi untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation

dengan Student Facilitator And Explaining dalam penyampaian materi pelajaran

dan merancang situasi pembelajaran dengan pembentukan kelompok-kelompok

belajar.

Dalam pelaksanaan model pembelajaran Group Investigation, guru

membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota lima sampai enam

secara heterogen. Selanjutnya kelompok diberikan topik yang berbeda dengan

kelompok lainnya untuk melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang

diterima, kemudian siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada

seluruh kelas. Dengan kata lain model pembelajaran Group Investigation

mengajarkan siswa dapat bekerja sama, mampu berkomunikasi dengan baik, dan

(21)

9

Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah model

pembelajaran dimana siswa diajak untuk aktif dalam menjelaskan kembali materi

pembelajaran kepada siswa lainnya sehingga dapat melatih keberanian siswa

dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide yang ada dalam pikiran individu

siswa tersebut. Keunggulan model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining adalah melatih siswa untuk mengingat materi yang telah disampaikan

sebelumnya. Maka dengan diterapkannya model pembelajaran Student Facilitator

And Explaining ini, siswa akan mampu menjelaskan dan menyampaikan

kompetensi yang telah dibahas.

Kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student

Facilitator And Explaining merupakan penggabungan antara dua model

pembelajaran kooperatif, dimana siwa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan

belajar mengajar dan dipersiapkan untuk berpikir secara kritis dan aktif dalam

kelompoknya juga secara individu, sehingga peran guru dalam proses belajar

mengajar di kelas tidak monoton. Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah

guru membagi kelompok dan menentukan topik yang berbeda untuk

masing-masing kelompok, guru merencanakan tugas yang akan dipelajari dan

menugaskan siswa untuk menyiapkan bagan/peta konsep yang sesuai dengan

topik yang akan mereka bahas. Selanjutnya guru beserta siswa merencanakan

berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan

berbagai topik dan subtopik yang telah ditentukan sebelumnya dan siswa disuruh

untuk mencari sumber-sumber yang mendukung. Semua kelompok menyajikan

(22)

10

semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas

mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru. Setelah

kelompok selesai menyajikan materi yang mereka bahas, guru kemudian

menunjuk siswa secara acak pada masing-masing kelompok untuk menjelaskan

kembali materi yang dibahas dengan menggunakan bagan/peta konsep yang

dibuat oleh kelompok presentasi. Kemudian guru menyimpulkan ide/pendapat

dari siswa tersebut dan menerangkan kembali semua materi yang disajikan saat itu

sekaligus membuat kesimpulan.

Melalui proses pembelajaran secara kelompok, siswa akan terbiasa untuk

berdiskusi dan berani untuk mengutarakan pendapat kemudian siswa akan tetap

memperhatikan kelompok diskusi karena ada kemungkinan guru menunjuk secara

individu untuk menjelaskan kembali materi yang dibahas, hal ini membuat siswa

baik secara kelompok maupun secara individu tetap memperhatikan pelajaran

sehingga aktivitas belajar akan meningkat. Dengan model pembelajaran

kolaborasi ini hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan dan lebih

bermakna bagi siswa.

Berdasarkan uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini

adalah melalui kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan

Student Facilitator And Explaining diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Kabanjahe.

1.5 Tujuan Penelitian

(23)

11

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan

kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student

Facilitator And Explaining di kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P

2011/2012.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dengan

menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan

Student Facilitator And Explaining di kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Kabanjahe

T.P 2011/2012.

3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa

dengan menggunakan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group

Investigation dengan Student Facilitator And Explaining di kelas X AK 2

SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P 2011/2012.

1.6 Manfaat Penelitian.

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil penelitian

ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Untuk menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan penulis mengenai

penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan

Student Facilitator And Explaining dalam upaya meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak-2 SMK Negeri 1 Kabanjahe.

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk sekolah pada umumnya dan

bagi guru pada khususnya dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

(24)

12

3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Civitas akademik UNIMED

khususnya jurusan pendidikan ekonomi dan pihak lain dalam melakukan

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang menjadi

kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan

Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa kelas X AK-2 khusunya pada standar kompetensi Menyelesaikan

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang di SMK Negeri 1 Kabanjahe

T.A.2011/2012, hal ini dapat dilihat pada siklus I terdapat 16 orang siswa

yang aktivitasnya aktif (45,71%), 18 orang siswa yang aktivitasnya cukup

(51,43%), 1 orang siswa yang aktivitasnya pasif (2,86%). Di siklus II

diperoleh hasil observasi aktivitas yakni 32 orang siswa aktif (91,43%), 3

orang siswa cukup (8,5%), dan tidak ada siswa yang termasuk dalam

kategori pasif . Secara klasikal pada siklus I sebesar 45,71% dan siklus II

sebesar 91,43%, mengalami peningkatan sebesar 45,72%.

2. Disamping dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, penerapan

kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student

Facilitator And Explaining ini juga dapat meningkatkatkan hasil belajar

siswa. Hal ini terlihat dari Siklus I hasil belajar yang diperoleh 23 orang

siswa (65,71%) yang hasil belajarnya tuntas memenuhi KKM, dan 12

orang siswa (34,29%) yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 69,30.

(26)

36

hasil belajarnya tuntas dan memenuhi KKM, dan 3 orang siswa (8,57%)

yang hasil belajarnya tidak tuntas dengan rata-rata nilai 84,64. Persentase

ketuntasan mengalami peningkatan sebesar 25,72%,

3. Adanya hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar. Hal ini

dapat dilihat dari r hitung > r tabel yaitu r hitung = 0,86 > r tabel 0,334

maksudnya apabila aktivitas tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi

sebesar 0,86 dan D = 74%. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan

aktivitas terhadap hasil belajar sebesar 74 % sedangkan 26% dipengaruhi

oleh faktor lain. Oleh karena itu jika aktivitas meningkat maka hasil

belajar juga akan meningkat.

4. Dari perhitungan uji t yang dilakukan didapat hasil uji t aktivitas belajar

dimana thitung > ttabel yaitu 5,34 > 1,99 dengan taraf signifikan 95% dan α 5%

dengan dk = 35 + 35 – 2 = 68 yang menyatakan bahwa ada peningkatan

yang signifikan sebesar 3,35 dari siklus I ke siklus II dan untuk hasil

belajar diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,60 > 1,99 dengan taraf signifikan 95%

dan α 5% dengan dk = 35 + 35 – 2 = 68 yang menyatakan bahwa ada

peningkatan yang signifikan sebesar 3,61 dari siklus I ke siklus II dari

penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan

Student Facilitator And Explaining di kelas X AK2 SMK Negeri I

(27)

37

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan :

1. Kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student

Facilitator And Explaining agar tetap dapat dijadikan sebagai salah satu

alaternatif dalam proses belajar mengajar bagi guru bidang studi akuntansi

khususnya pada materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Tahap Pelaporan

2. Disarankan bagi guru agar terus melanjutkan menggunakan kolaborasi model

pembelajaran ini dan melakukan pendekatan individual bagi siswa yang belum

tuntas, agar siswa yang belum tuntas menjadi tuntas.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sama namun dengan

waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas, agar dapat dijadikan suatu

studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. 2006. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis

Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

---. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Aqib, Zainal. Siti Jaiyaroh, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Apriyanti (2009) ”Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2009/2010” . Medan : Skripsi FE UNIMED

Bangun, Mukti (2010) “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran snowball Throwing dengan Student Facilitator And Explaining Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS-2 SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran

2010/2011”. Medan : Skripsi FE UNIMED

Bloom. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Diedirch, Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Eggen dan Kauchak, (1998:305). Dalam Hobri dan Susanto. ”Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman

Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung”. Jurnal pendidikan dasar, vol.7, no.2, 2006: 74-83. Tersedia http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Maret 2012

Gagne dan Briggs (1988). Dalam Sukiniarti. 2006. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Mahasiswa di Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka. Jurnal Pendidikan Vol 7 No 1 Maret 2006

Geok, Ivy. (2006). Dalam Zingaro et al. 2008. “Group Investigation: Theory and Practice”. The Journal of Education Institute for Studies in Education, Toronto, Ontario, July 18, 2008. Tersedia http://jurnalpdf.info/pdf/Group-investigation.html

Hamid, R dan Aceng H. (2006) “Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 5 Kendari Melalui Model Pembelajaran Kuantum” Jurnal Pendidikan. Vol 2, Edisi 10, Hal 1. Direktorat Jendral Pendidikan dan kebudayaan: Jakarta Pusat. Tersedia http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng.pdf (Diakses tanggal 3 Februari 2012)

Hanafiah, Nanang dan Suhan, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama

(29)

Isjoni,H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Intang, Baso. 2008. “Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Akuntansi SMA Negeri 1 Malang”. Jurnal Pendidikan. 01:16:135. Malang : LPTK ISP

Joyce and Weil (1996) Dalam Mitzi, G.et al. “Group Investigation as a Cooperative

Learning Strategy: An Integrated Analysis of the Literature”. The Alberta Journal of Educational Research, Vol. 54, No. 4, Winter 2008, 388-395. Tersedia http://ajer.synergiesprairies.ca/ajer/index.php/ajer/article/download/652/633. Diakses tanggal 12 Maret 2012

Kiranati. 2007. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Tersedia http://jasmansyah.model.pembelajaran.student.facilitator.and.explaining.online. Diakses tanggal 3 Februari 2012

Kunandar, 2007. Guru profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

---, 2008. Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Oemar Hamalik (1990 : 65). Dalam Syamsuri, Maman, Helga. 2010. Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Perawatan Dan Perbaikan Sistem Refrigerasi. Jurnal INVOTEC, Volume

VII, No. 2, Agustus 2011 : 189-198. Tersedia

http://jurnal.upi.edu/educationist/view/658l. (Diakses tanggal 3 Februari 2012)

Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sharan, dkk. 1984. Dalam Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

---, (1992) (dalam Slavin, 1995:11). Dalam Hobri dan Susanto.” Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung”. JURNAL PENDIDIKAN DASAR, VOL.7, NO.2, 2006: 74-83. Tersedia

http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Maret 2012

Siskandar. 2009. “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa SLTP Negeri 1 Tangerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan. 6:3:179. Tangerang. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia LPTK & ISPI

(30)

Sudarmanto, R. Gunawan.2006. Peningkatan Kreatifitas Dan Hasil Belajar. Jurnal Hasil Belaja., Vol 2. Edisi 1. Hal. 38. Tersedia http://blog.unila.ac.id/radeunawan/fies/2010/07/jurnal-2005-2006.pdf (Diakses tanggal 3 Februari 2012)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sugandi (2002). Dalam Syamsuri,dkk. 2010. Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Perawatan Dan Perbaikan Sistem Refrigerasi. Jurnal INVOTEC, Volume VII, No. 2, Agustus 2011 : 189-198. Tersedia http://jurnal.upi.edu/educationist/view/658. (Diakses tanggal 3 Februari 2012)

Suprijono, 2011. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Tamba, Yunita (2010) “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Pada Standar

Kompetensi Order Penjualan Di Kelas XI AK 2 SMK Marisi Medan T.P 2010/2011”. Medan : Skripsi FE UNIMED

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana

Warrock. 2009. Student Facilitator And Explaining. Tersedia http://warrockblogspot.com/2008/06/Student-Facilitator-And-Explaining.html

Diakses tanggal 3 Februari 2012

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa  .........................  57
Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ..................................................................
Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment

Referensi

Dokumen terkait

[r]

pemalsuan bahan baku yang terlihat dari sampel yang digunakan dengan hasil sekuensing menggunakan metode BLAST telah sesuai. macoyyi ) menggunakan gen target cyt b

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data implementasi keistimewaan kebijakan di sektor pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam konsep negara kesatuan

Dalam penelitian ini karakter wirakoperasi digambarkan sebagai karakter dengan locus of control yang sangat internal, mempunyai need for achievement yang tinggi, sikap

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model pembelajaran Lea rning Cycle dengan model STAD terhadap hasil belajar

puzzle. 2) Hasil belajar siswa kelas VIIIE SMP N 2 Banyudono dalam pembelajaran Biologi melalui strategi pembelajaran inquiring minds want to know dengan media gambar

classroom situation in teaching and learning activity. The improvement of students‟ comprehension includes: 1) students can understand word meaning; 2) students can