PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK SMK NEGERI 1
KABANJAHE T.P. 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
ELNA DEWITA BR GINTING
NIM. 708310038
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan berkat dan kasih karunia-NYA kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation Dengan Student Facilitator And
Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi
Siswa Kelas X AK SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P. 2011/2012”.
Dalam penulisan ini, Penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai
kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat bantuan Yang Maha
Esa dan bantuan dari semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai
kemampuan Penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk
itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan FE UNIMED.
3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I FE UNIMED.
4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi FE
UNIMED.
5. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Program Studi
ii
6. Bapak DR.H.Muhammad Yusuf, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
sampai dengan selesainya skripsi ini.
7. Bapak Drs. Saut M. Silaban, SE, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Drs. Adrian Barus selaku Kepala Sekolah dan Ibu Herlitna Munthe
S.pd selaku Wakil kepala sekolah bagian kurikulum, dan Ibu Elisabeth Br
Tarigan, S. Pd selaku guru bidang study akuntansi serta staff pegawai dan para
siswa SMK Negeri 1 Kabanjahe yang telah banyak membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini khususnya kelas X Ak-2.
10.Teristimewa kepada kedua orangtua penulis Ayahanda Lelong Ginting dan
Ibunda Ngena Malem Br Sembiring yang telah memberikan doa dan kasih
sayangnya serta dukungan baik moril maupun materi selama perkuliahan
hingga selesai.
11.Seluruh keluarga penulis terutama kakak dan abang ipar, adik dan keponakan.
Terimakasih atas doa, cinta kasih, dukungan semangat dan keceriaan yang
dibagikan kepada penulis.
12.Teman-teman terbaikku: Triarti, Primna, dan Nenni, terimakasih untuk doa,
dukungan, kebersamaan dan ketulusan pertemanan yang menyemangati
selama ini. Terimakasih kepada My Gogom, Selamat P. Manurung atas doa,
iii
Terimakasih kepada Lasmi, Yuli, Zia, Masnia, Happi, dan Erni atas
kebersamaan kita dan pengalaman yang dibagikan.
13.Saudara-saudara seiman di UK-KMK St. Martinus Unimed terutama kepada
b’Dedi Simbolon, b’Arisman, k’Melise, k’Maru, b’Andil, Marsinar, Sofianto,
Willy, Velin, Berta, Silvia, Erika, Meyori, Helena, Candra, Tere, dan
terkhusus buat seluruh Anggota Gelora Teater. Terimakasih atas doa,
dukungan, kebersamaan, canda tawa, dan berbagai pengalaman yang dilalui
bersama, juga seluruh anggota dan BPH. Iuvante Deo Vincimus (Dengan
Bantuan Allah Kita Pasti Menang). Amin
14.Sahabat-sahabat terkasih SMKN 1 K. Jahe: Ami, Sumi, Wita, Putri, dan Devi
terimakasih buat doa, kebersamaan, komunikasi yang sangat menyemangati
dari TMC dan telah menjadi sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka.
15.Teman-teman Pendidikan Ekonomi, terkhusus Prodi Akuntansi (Cyber Class)
terimakasih buat kerjasama dan kebersamaan kita selama ini, teman-teman
PPL-T SMKN 1 Kabanjahe 2011 terimakasih buat kebersamaan dan
kekompakan yang dilewati bersama.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Semoga Tuhan
memberkati dan melimpahkan karunia-NYA kepada semua pihak yang membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Medan, Juli 2012 Penulis
vi
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 7
2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran Group Investigation ... 13
2.1.2 Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining... 18
2.1.3 Kolaborasi Model Pembelajaran Group Investigation Dengan Student Facilitator And Explaining ...
3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional... 35
3.3.1 Variabel Penelitian ... 35
vii
3.4 Prosedur Penelitian ... 36
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.6 Validitas Tes dan Reliabilitas Tes ... 46
3.6.1 Validitas Tes ... 46
3.6.2 Reliabilitas Tes ... 46
3.7 Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Pembeda Tes ... ... 47
3.7.1 Tingkat Kesukaran Tes ... ... 47
3.7.2 Daya Pembeda Tes ... ... 47
3.8 Teknik Analisis Data ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian ... 54
4.1.1 Validitas Tes ... 54
4.1.2 Reliabilitas Tes ... 57
4.1.3 Perhitungan Indeks Kesukaran Soal ... 58
4.1.4 Perhitungan Daya Pembeda Tiap Soal ... 60
4.2 Hasil Penelitian ... 61
4.3 Analisis Data ... 65
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
4.4.1 Siklus I ... 69
4.4.2 Siklus II ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ... 57
ix DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ... 41
Tabel 3.2 Observasi Aktivitas Siswa ... 44
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r ... 51
Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Soal ... 56
Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Soal ... 59
Tabel 4.3 Perhitungan Daya Beda Soal ... 60
Tabel 4.4 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Dari siklus I ke Siklus II .. 62
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II
Lampiran 3 Materi Pelajaran
Lampiran 4 Daftar Nama Siswa SMK Negeri 1 Kabanjahe Kelas X Ak-1
Lampiran 5 Soal Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6 Validitas Tes
Lampiran 7 Reliabilitas Tes
Lampiran 8 Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 9 Daya Beda Soal
Lampiran 10 Daftar Nama Siswa SMK Negeri 1 Kabanjahe Kelas X Ak-2
Lampiran 11 Soal Tes Hasil Belajar
Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus
Lampiran 13 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa
Lampiran 14 Hubungan Antara Aktivitas (x) Dengan Hasil Belajar (y) Pada Siklus II Lampiran 15 Data Hasil Perhitungan Hasil Belajar Post Tes I, II dan Aktivitas Siklus
I, II
Lampiran 16 Perhitungan Uji t
Lampiran 17 Tabel Harga Kritik Korelasi Product Moment
Lampiran 18 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peningkatan sumber daya manusia merupakan langkah penting yang harus
ditempuh dalam dunia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan
berpotensi dalam arti yang luas yang diciptakan oleh dunia pendidikan akan
membentuk sumber daya manusia tersebut dalam rangka menyikapi perubahan
global yang akan mempengaruhi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Berhasil atau tidaknya dunia pendidikan menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan berpotensi sangat dipengaruhi oleh pembelajaran
yang berlangsung. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar
menyerap informasi dari guru tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan dan
tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang
saling berkaitan dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antara guru dan
peserta didik pada saat proses belajar mengajar berlangsung memegang peranan
penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kegagalan guru dalam
menyampaikan suatu pokok bahasan salah satunya disebabkan saat proses belajar
mengajar guru kurang membangkitkan perhatian dan aktivitas peserta didik dalam
mengikuti pelajaran dan lebih menekankan pada pembelajaran kompetitif dan
2
yang lainnya sehingga terjadi kesenjangan antar siswa, siswa berkemampuan
rendah akan kurang aktif dan semakin tertinggal. Untuk menghindari hal-hal
tersebut dan agar siswa dapat membantu siswa yang lain untuk mencapai sukses,
maka jalan keluarnya adalah dengan belajar kooperatif.
Pembelajaran kooperatif dimaksudkan untuk memaksimalkan cara belajar
siswa secara berkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap kelompok
memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya. Zamroni
(dalam Trianto 2009:57) mengemukakan bahwa “Manfaat penerapan belajar
kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam
wujud input pada level individual”. Sehingga melalui pembelajaran kooperatif ini
siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu dalam
mencapai ketuntasan belajar, memecahkan masalah-masalah, dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir
dan kegiatan belajar.
Kenyataan yang banyak dijumpai di kelas-kelas suatu sekolah selama ini
adalah pembelajaran yang menekankan siswa untuk belajar sendiri tanpa
memperdulikan siswa yang lainnya dan juga pembelajaran yang berpusat pada
guru yang meletakkan guru sebagai pemberi pengetahuan siswa, dan cara
penyampaian pengetahuannya cenderung masih didominasi dengan metode
ceramah sehingga menyebabkan aktivitas belajar kurang dan hasil belajar siswa
rendah.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai tujuan yaitu
3
keterampilan pada bidang - bidang tertentu guna memasuki dunia kerja. Akuntansi
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat menengah dan
menjadi wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai
- nilai yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat
menyajikan materi pelajaran dengan baik dan menyenangkan.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di SMK Negeri
1 Kabanjahe kelas X AK 2 bahwa dari beberapa siswa dalam satu kelas yang telah
mengikuti ulangan harian mata pelajaran akuntansi hanya sekitar 42,86% (15
orang) dari jumlah siswa keseluruhan yakni 35 orang yang memiliki nilai diatas
70, selebihnya mendapat nilai dibawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal yang ditetapkan sekolah yakni 70.
Selain itu terdapat kesenjangan hasil belajar yang diperoleh siswa yakni
jarak antara nilai siswa yang mendapat nilai tertinggi dengan siswa yang
mendapat nilai terendah cukup signifikan. Sehingga peneliti menyimpulkan
bahwa hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 2 tergolong rendah. Beberapa
siswa yang hasil belajarnya baik menurut guru bidang studi akuntansi adalah
siswa yang lebih aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan guru sedangkan
sebagian besar siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, bahkan masih ada
siswa yang hanya berdiam diri dan sibuk dengan kegiatannya sendiri selama
proses belajar mengajar berlangsung. Keadaan tersebut berdampak buruk terhadap
hasil belajar akuntansi siswa yang kurang memuaskan.
Menurut salah satu guru, siswa kurang dapat mengoptimalkan potensi
4
memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya
walaupun sebenarnya mereka tidak memahami pelajaran tersebut, kurang
memiliki kemampuan merumuskan pemikiran sendiri sehingga siswa cenderung
hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses
belajar mengajar yang pasif atau tidak ada interaksi antara guru dengan siswa dan
antara siswa dengan siswa yang lainnya.
Rendahnya hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor internal
dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
kemampuan, kesiapan, sikap, minat, dan intelegensi. Sedangkan faktor eksternal
meliputi: model pembelajaran yang digunakan, media yang digunakan, metode
mengajar guru, kurikulum, suasana kelas yang mendukung, kelengkapan fasilitas
sekolah, dll.
Memperhatikan permasalahan diatas maka sudah selayaknya dalam
pengajaran akuntansi perlu dilakukan suatu inovasi. Dalam hal ini guru selaku
tenaga pendidik harus mampu menggunakan model pembelajaran bervariasi yang
mampu memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Banyak model pembelajaran
yang bisa memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif Group
Investigation. Model pembelajaran Group Investigation merupakan konsep belajar
yang dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir. Keterlibatan
siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir
5
gagasan. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 orang
secara heterogen dan kemudian mendiskusikan topik-topik yang akan dibahas
untuk dibagikan pada masing-masing kelompok. Siswa akan mempelajari topik
tersebut melalui berbagai sumber belajar baik di dalam ataupun di luar sekolah
dan memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide satu
sama lain dalam menyiapkan laporan akhir untuk dipresentasikan dalam kelas.
Adanya interaksi sesama teman dalam kelompoknya memberi kesempatan bagi
siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dalam memecahkan permasalahan yang
diberikan guru, siswa menjadi lebih aktif sehingga mengakibatkan peningkatan
dalam aktivitas dan belajar siswa.
Melihat kondisi di atas, perlu diusahakan perbaikan pembelajaran yang
didesain untuk mempengaruhi aktivitas siswa untuk lebih aktif dalam
pembelajaran dan hasil belajar siswa lebih baik sehingga terjadi peningkatan.
Untuk itu peneliti mencoba menerapkan kolaborasi antara Group Investigation
dengan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Model
pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah suatu model
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan
kembali materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Siswa dijadikan sebagai
facilitator dalam proses belajar mengajar supaya siswa berkesempatan
mengembangkan kemampuannya untuk menjadi lebih aktif. Dalam model ini,
siswa diajak untuk mempresentasikan ide atau pendapat secara individu pada
siswa lainnya sehingga siswa akan dilatih untuk memiliki kecakapan berbicara
6
kelas akan melibatkan seluruh siswa baik dalam kelompok belajar maupun secara
individu.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator And Explaining dimaksudkan untuk membantu guru dalam
meningkatkan perhatian siswa secara kelompok maupun secara individu terhadap
materi yang diajarkan dan disesuaikan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka. Melalui proses pembelajaran ini siswa
akan belajar lebih aktif secara berkelompok dan juga secara individu. Sehingga
keseluruhan siswa diharapkan dapat mengikuti proses belajar mengajar dan
memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model
Pembelajaran Group Investigation Dengan Student Facilitator And Explaining
Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
AK-2 SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P. 2011/2012”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar siswa saat proses belajar mengajar
7
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak-2 SMK
Negeri 1 Kabanjahe?
3. Mengapa guru cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional saat
proses belajar mengajar kelas X Ak-2 SMK Negeri 1 Kabanjahe?
4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak-2 SMK Negeri 1
Kabanjahe ?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas X AK 2 SMK Negeri I
Kabanjahe dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator And Explaining?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas X AK 2 SMK
Negeri I Kabanjahe dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator And Explaining?
3. Bagaimana hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan
menggunakan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation
8
1.4 Pemecahan Masalah.
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang, bahwa kenyataannya
hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan maka kemampuan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran perlu ditingkatkan. Kemampuan
profesional guru dalam mengelola program pembelajaran dapat ditingkatkan
melalui penggunaan model pembelajaran yang bervariasi. Penggunaan satu
model pembelajaran saja belum tentu efektif dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Untuk itu perlu dilakukan penerapan kolaborasi model pembelajaran.
Pemecahan masalah yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar akuntansi siswa tersebut yaitu peneliti bekerja sama dengan guru
akuntansi untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation
dengan Student Facilitator And Explaining dalam penyampaian materi pelajaran
dan merancang situasi pembelajaran dengan pembentukan kelompok-kelompok
belajar.
Dalam pelaksanaan model pembelajaran Group Investigation, guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota lima sampai enam
secara heterogen. Selanjutnya kelompok diberikan topik yang berbeda dengan
kelompok lainnya untuk melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang
diterima, kemudian siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada
seluruh kelas. Dengan kata lain model pembelajaran Group Investigation
mengajarkan siswa dapat bekerja sama, mampu berkomunikasi dengan baik, dan
9
Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining adalah model
pembelajaran dimana siswa diajak untuk aktif dalam menjelaskan kembali materi
pembelajaran kepada siswa lainnya sehingga dapat melatih keberanian siswa
dalam menyampaikan pendapat atau ide-ide yang ada dalam pikiran individu
siswa tersebut. Keunggulan model pembelajaran Student Facilitator And
Explaining adalah melatih siswa untuk mengingat materi yang telah disampaikan
sebelumnya. Maka dengan diterapkannya model pembelajaran Student Facilitator
And Explaining ini, siswa akan mampu menjelaskan dan menyampaikan
kompetensi yang telah dibahas.
Kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student
Facilitator And Explaining merupakan penggabungan antara dua model
pembelajaran kooperatif, dimana siwa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan
belajar mengajar dan dipersiapkan untuk berpikir secara kritis dan aktif dalam
kelompoknya juga secara individu, sehingga peran guru dalam proses belajar
mengajar di kelas tidak monoton. Pelaksanaan kolaborasi kedua model ini adalah
guru membagi kelompok dan menentukan topik yang berbeda untuk
masing-masing kelompok, guru merencanakan tugas yang akan dipelajari dan
menugaskan siswa untuk menyiapkan bagan/peta konsep yang sesuai dengan
topik yang akan mereka bahas. Selanjutnya guru beserta siswa merencanakan
berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan
berbagai topik dan subtopik yang telah ditentukan sebelumnya dan siswa disuruh
untuk mencari sumber-sumber yang mendukung. Semua kelompok menyajikan
10
semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas
mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru. Setelah
kelompok selesai menyajikan materi yang mereka bahas, guru kemudian
menunjuk siswa secara acak pada masing-masing kelompok untuk menjelaskan
kembali materi yang dibahas dengan menggunakan bagan/peta konsep yang
dibuat oleh kelompok presentasi. Kemudian guru menyimpulkan ide/pendapat
dari siswa tersebut dan menerangkan kembali semua materi yang disajikan saat itu
sekaligus membuat kesimpulan.
Melalui proses pembelajaran secara kelompok, siswa akan terbiasa untuk
berdiskusi dan berani untuk mengutarakan pendapat kemudian siswa akan tetap
memperhatikan kelompok diskusi karena ada kemungkinan guru menunjuk secara
individu untuk menjelaskan kembali materi yang dibahas, hal ini membuat siswa
baik secara kelompok maupun secara individu tetap memperhatikan pelajaran
sehingga aktivitas belajar akan meningkat. Dengan model pembelajaran
kolaborasi ini hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan dan lebih
bermakna bagi siswa.
Berdasarkan uraian diatas, maka pemecahan masalah dalam penelitian ini
adalah melalui kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator And Explaining diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar akuntansi siswa kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Kabanjahe.
1.5 Tujuan Penelitian
11
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan
kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student
Facilitator And Explaining di kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P
2011/2012.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dengan
menerapkan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator And Explaining di kelas X AK 2 SMK Negeri 1 Kabanjahe
T.P 2011/2012.
3. Untuk mengetahui hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa
dengan menggunakan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group
Investigation dengan Student Facilitator And Explaining di kelas X AK 2
SMK Negeri 1 Kabanjahe T.P 2011/2012.
1.6 Manfaat Penelitian.
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka diharapkan hasil penelitian
ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan penulis mengenai
penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator And Explaining dalam upaya meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar akuntansi siswa kelas X Ak-2 SMK Negeri 1 Kabanjahe.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk sekolah pada umumnya dan
bagi guru pada khususnya dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
12
3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Civitas akademik UNIMED
khususnya jurusan pendidikan ekonomi dan pihak lain dalam melakukan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka yang menjadi
kesimpulan dalam penelitian ini adalah :
1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa kelas X AK-2 khusunya pada standar kompetensi Menyelesaikan
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang di SMK Negeri 1 Kabanjahe
T.A.2011/2012, hal ini dapat dilihat pada siklus I terdapat 16 orang siswa
yang aktivitasnya aktif (45,71%), 18 orang siswa yang aktivitasnya cukup
(51,43%), 1 orang siswa yang aktivitasnya pasif (2,86%). Di siklus II
diperoleh hasil observasi aktivitas yakni 32 orang siswa aktif (91,43%), 3
orang siswa cukup (8,5%), dan tidak ada siswa yang termasuk dalam
kategori pasif . Secara klasikal pada siklus I sebesar 45,71% dan siklus II
sebesar 91,43%, mengalami peningkatan sebesar 45,72%.
2. Disamping dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, penerapan
kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student
Facilitator And Explaining ini juga dapat meningkatkatkan hasil belajar
siswa. Hal ini terlihat dari Siklus I hasil belajar yang diperoleh 23 orang
siswa (65,71%) yang hasil belajarnya tuntas memenuhi KKM, dan 12
orang siswa (34,29%) yang tidak tuntas dengan rata-rata nilai 69,30.
36
hasil belajarnya tuntas dan memenuhi KKM, dan 3 orang siswa (8,57%)
yang hasil belajarnya tidak tuntas dengan rata-rata nilai 84,64. Persentase
ketuntasan mengalami peningkatan sebesar 25,72%,
3. Adanya hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar. Hal ini
dapat dilihat dari r hitung > r tabel yaitu r hitung = 0,86 > r tabel 0,334
maksudnya apabila aktivitas tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi
sebesar 0,86 dan D = 74%. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
aktivitas terhadap hasil belajar sebesar 74 % sedangkan 26% dipengaruhi
oleh faktor lain. Oleh karena itu jika aktivitas meningkat maka hasil
belajar juga akan meningkat.
4. Dari perhitungan uji t yang dilakukan didapat hasil uji t aktivitas belajar
dimana thitung > ttabel yaitu 5,34 > 1,99 dengan taraf signifikan 95% dan α 5%
dengan dk = 35 + 35 – 2 = 68 yang menyatakan bahwa ada peningkatan
yang signifikan sebesar 3,35 dari siklus I ke siklus II dan untuk hasil
belajar diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,60 > 1,99 dengan taraf signifikan 95%
dan α 5% dengan dk = 35 + 35 – 2 = 68 yang menyatakan bahwa ada
peningkatan yang signifikan sebesar 3,61 dari siklus I ke siklus II dari
penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan
Student Facilitator And Explaining di kelas X AK2 SMK Negeri I
37
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka disarankan :
1. Kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dengan Student
Facilitator And Explaining agar tetap dapat dijadikan sebagai salah satu
alaternatif dalam proses belajar mengajar bagi guru bidang studi akuntansi
khususnya pada materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Tahap Pelaporan
2. Disarankan bagi guru agar terus melanjutkan menggunakan kolaborasi model
pembelajaran ini dan melakukan pendekatan individual bagi siswa yang belum
tuntas, agar siswa yang belum tuntas menjadi tuntas.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sama namun dengan
waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas, agar dapat dijadikan suatu
studi perbandingan bagi guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. 2006. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis
Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
---. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Aqib, Zainal. Siti Jaiyaroh, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Apriyanti (2009) ”Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2009/2010” . Medan : Skripsi FE UNIMED
Bangun, Mukti (2010) “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran snowball Throwing dengan Student Facilitator And Explaining Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS-2 SMA Negeri 2 Kabanjahe Tahun Ajaran
2010/2011”. Medan : Skripsi FE UNIMED
Bloom. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Diedirch, Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Eggen dan Kauchak, (1998:305). Dalam Hobri dan Susanto. ”Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung”. Jurnal pendidikan dasar, vol.7, no.2, 2006: 74-83. Tersedia http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Maret 2012
Gagne dan Briggs (1988). Dalam Sukiniarti. 2006. Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Pada Mahasiswa di Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka. Jurnal Pendidikan Vol 7 No 1 Maret 2006
Geok, Ivy. (2006). Dalam Zingaro et al. 2008. “Group Investigation: Theory and Practice”. The Journal of Education Institute for Studies in Education, Toronto, Ontario, July 18, 2008. Tersedia http://jurnalpdf.info/pdf/Group-investigation.html
Hamid, R dan Aceng H. (2006) “Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA 1 SMAN 5 Kendari Melalui Model Pembelajaran Kuantum” Jurnal Pendidikan. Vol 2, Edisi 10, Hal 1. Direktorat Jendral Pendidikan dan kebudayaan: Jakarta Pusat. Tersedia http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng.pdf (Diakses tanggal 3 Februari 2012)
Hanafiah, Nanang dan Suhan, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama
Isjoni,H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Intang, Baso. 2008. “Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Hasil Belajar Akuntansi SMA Negeri 1 Malang”. Jurnal Pendidikan. 01:16:135. Malang : LPTK ISP
Joyce and Weil (1996) Dalam Mitzi, G.et al. “Group Investigation as a Cooperative
Learning Strategy: An Integrated Analysis of the Literature”. The Alberta Journal of Educational Research, Vol. 54, No. 4, Winter 2008, 388-395. Tersedia http://ajer.synergiesprairies.ca/ajer/index.php/ajer/article/download/652/633. Diakses tanggal 12 Maret 2012
Kiranati. 2007. Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Tersedia http://jasmansyah.model.pembelajaran.student.facilitator.and.explaining.online. Diakses tanggal 3 Februari 2012
Kunandar, 2007. Guru profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
---, 2008. Langkah Mudah PTK Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Oemar Hamalik (1990 : 65). Dalam Syamsuri, Maman, Helga. 2010. Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Perawatan Dan Perbaikan Sistem Refrigerasi. Jurnal INVOTEC, Volume
VII, No. 2, Agustus 2011 : 189-198. Tersedia
http://jurnal.upi.edu/educationist/view/658l. (Diakses tanggal 3 Februari 2012)
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sharan, dkk. 1984. Dalam Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
---, (1992) (dalam Slavin, 1995:11). Dalam Hobri dan Susanto.” Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung”. JURNAL PENDIDIKAN DASAR, VOL.7, NO.2, 2006: 74-83. Tersedia
http://www.google.co.id. Diakses tanggal 10 Maret 2012
Siskandar. 2009. “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Siswa SLTP Negeri 1 Tangerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan. 6:3:179. Tangerang. Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia LPTK & ISPI
Sudarmanto, R. Gunawan.2006. Peningkatan Kreatifitas Dan Hasil Belajar. Jurnal Hasil Belaja., Vol 2. Edisi 1. Hal. 38. Tersedia http://blog.unila.ac.id/radeunawan/fies/2010/07/jurnal-2005-2006.pdf (Diakses tanggal 3 Februari 2012)
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Sugandi (2002). Dalam Syamsuri,dkk. 2010. Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Perawatan Dan Perbaikan Sistem Refrigerasi. Jurnal INVOTEC, Volume VII, No. 2, Agustus 2011 : 189-198. Tersedia http://jurnal.upi.edu/educationist/view/658. (Diakses tanggal 3 Februari 2012)
Suprijono, 2011. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Tamba, Yunita (2010) “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Pada Standar
Kompetensi Order Penjualan Di Kelas XI AK 2 SMK Marisi Medan T.P 2010/2011”. Medan : Skripsi FE UNIMED
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana
Warrock. 2009. Student Facilitator And Explaining. Tersedia http://warrockblogspot.com/2008/06/Student-Facilitator-And-Explaining.html
Diakses tanggal 3 Februari 2012