~- ...
.
HUBUNGAN ANT ARA MOTIF BERPREST ASI, P EN GET AHUAN
MANAJEMEN KELAS DAN lNTENSIT AS MENGIKUTI PELATlHAN
I>ENGAN
KJNERJA
GURU
MA
TEMATI.KA
SMP NEGERJ KOTA ME DAN
TESIS
Oleh :
rMU!.ANA
MANURUNG
NIM : 04503 046.3
014juksn Untuk "'emenuhl Sebagk ., fugu.Tugas
Da n Syen.t-S,yarst Memi)Drclch Ge/ar Afl'f/St&r P<::.dldlluJn
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
HUBUNGAN ANTARA MOTIF BERPRESTASI, PENGET AHUAN
MANAJEMEN KELAS DAN INTENSITAS MENGIKUTI PELATIHAN
DENGAN KJNERJA GURU MATEMATIKA
SMP NEGERI KOTA MEDAN
Disusun dan Diajukan Oleh :
MAUlANA MANURUNG
NIM : 045030463
Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 4 Juni 2008 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Sillah Satu Syaral Untuk Memperoleh Gelar Magister P~ndidika n
Program Studi Administrasi Peodidikan
Pembimbing I
.-
~P ro f. ~
Sibuea,
M.Pd NIP : 130935473Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan
,.;:
Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd NIP. 13 1 648 293
Medan, 4 Juni 2008
Menyetujui, Tim Pembimbing
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN T ESI S MAG ISTER PENDIDJKAN
NO. Nama Tauda Taugan Tanggal
1. P!Qf.Dr.H. Abclul Muin Sibuea, M.Pd NIP: 130935473
(Pembimbin& I)
2. Prof.Dr. JChairil Ansari. M.Pd NIP : 131765530 ·
(Pcmbimbing II )
3. P!Qf. Dr.Jbnu Hajar
Pamanik.
M.Si NIP : 13 1662742( Penguji )
4. Prof. Dr. Abd. Hamid. K. M.Pd NIP : 130935475
(Penguji)
GJULI 2(JOQ
.
Bvt..l\.-
\o2 008
,
5.
Dr.
H. Syaifu! Sagala. M.Pd NIP: 131648293~
6Qu
,. :~
2oo8
(Penguji)
Nama Mahasiswa
NIM
Tanggal Uj ian
: Maulana Manurung 045030463
KATAPENGANTAR
i>uji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWr yang selalu memberikan
rahmat-Nya, sebingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini be rtujuan
untuk memenuhi scbagian persyaratan mendopatkan gelar Magister Pendidikan pada
Program Pascasarjana Universitas Negeri Mcdan.
Penulisan tesis ini dapat diselcsaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril mavpim materil, yang tidak dapat pcnulis sebutkan sotu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjad i amal ibadah dan
mendapat rahmat dari Allah SWf, Amiin.
Rasa terima kasih terutama pcnulis sampaikan kepada Bapalc Prof.Dr.HAbdul
Muin Sibuea,M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Prof.Dr.Khairil Ansari,M.Pd
selaku pembimbing II yang selalu memberikan b imbingan dan motivasi kepada
pcnulis. Begitu juga rasa terima kasib penulis sampaikan juga kepada
Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid K, M.Pd, Bapak Prof.Dr.Tbnu Hajar Damanik ,M.Si, dan
Bapak Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd masing-masing sebagai narasumber dalam
pcnelitian ini. Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
I. Bapak Ors.H.Syawal Gultom.M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan dan
Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang, Direktur Seko lah Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, serta semua staf yang tclab memberikan fasilitas belajar
selama penulis mengikuti pcrkuliahan di Sekolah Pascasarjana Universitas
Negeri Mcdan.
2. Bapak Dr.H.Syaiful Sagala,M.Pd dan Bapak Ors.Yasaratodo Wau,M.Pd,
Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs. Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof.Dr.Dian Am1an1o,M.Pd,MA,M.Sc,Ph.D dan Bapak Dr.Syarifuddin
yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis.
4. Para dosen di Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan ilmu. pengalaman dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelcsaian tcsis ini.
5.
Kepala sekolah berikut guru SMP Negeri Kota Medan yang telah memberikanbantuan pada penulis dalam peng11JJ1pulan data di lapangan.
6. Rekan-rekan mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang
telah banyak memberikan bantuan moral .dalam penyclesaian pcrkuliahan dan
penclitian ini.
Rasa haru dan horrnat penulis kepada ayahanda dan ibunda tercint.a yang
sampai saat ini selalu mendo'akan penulis dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
Selanjutnya rasa terima kasih yang khusus juga disampaikan pada istri tercint.a dan
ananda tersayang yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengenian dan
pengorbanan yang mendalam semasa pcnulis mengikuti pendidikan ini .
Akhimya, penulis berdo' a kepada Allah SWT semoga kita semua
mendapatkan karunia dan ridha-Nya. Ami in.
Medan,
Penulis
Juni2008
ABSTRAK
Maulana Manurung, Hubungan Antara Motif Berprestasi, Pengetahuan Manajemen Kelas dan lntensitas Mengik:uti Pelatihan Dengan Kinerja Guru Matematika SMP Negeri Kota Medan. Tesis : Sekolah Pasca Satjana Universitas Negeri Medan. 2008.
Masalah utama penelitia ini difok:uskan pada seberapa besar hubungan motif berprestasi, pengetahuan manajernen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan dengan k:inerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan. Tujuan penelitian ini untuk: mengetahui hubUngan antara motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelaS dan inlensitas mengikuti pelatihan dengan kinetja guru matematika SMP Negeri Kota Medan. Hipotcsis yang diajukan adalah: (I) Terdapat hubungan yang signifikan antara motifberpresla$i dengan kinelja guru matennatika SMPNegeri Kota Medan?, (2)Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan manajemen kelas dengan k:inerja guru matematika · SMP Negeri Kota Medan?, (3) Terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti pelatihan dengan kinelja guru matematika SMP Negeri Kota Medan?, dan (4) Terdapat bubungan yang signifikan antara motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan secam bersama-sama dengan kinelja guru matematika SMP Negeri Kota Medan ?. Populasi l>CDCiitian ini adalah guru SMP Negeri Kota Medan yang bemda di masing-masing unit kelja dengan jumlah 285 orang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik Stmtified Random Sampling, dan berdasarkan perftitungan dan teknik tcrsebut diperoleh jumlah sam pel sebanyak 40 orang.
lnstrumen yang digunakan untuk men gumpt~lkan data ialah kuesioner skala Likert dan Tes dan data diolah dengan teknik analisis Alpha Cronbach. Hasil uj i coba
dan perhitungan masing-masing variabel sebaga.i berikut, (I) variabel motif berpresatasi rn ,. 0,855, (2) variabel pengetahuan manajemen kelas ru c 0, 774, (3) variabel intensitas mengikuti pelatihan ru c 0,851, dan (4) variabel kinelja guru ra = 0,855. Tek:nik analisis yang digunakan ialah teknik analisis korelasi dan regresi dan seluruh pengujian mengg_unalc.an
taraf
kepercayaan 95 % padaa
~ 0,05. Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antam motif berprestasi dengan kinelja guru matematika SMP Negeri Kota Medan dengan koefisien korelasi mencapai 0,460, dan terdapat hubungan yang signifilcan antam antam pengetahuan manajemeo kelas dengan kinelja guru matematika SMP Negeri Kota Medan dengan koefisien korelasinya sebesar 0,435, dan terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti pelatihan dengan kincrja guru matematika SMP Negeri Kota Medan dengan koefisien korelasi mencapai 0,468, serta terdapat hubungan yang signifikan antam motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelasABSTRACT
MAULANA MANURUNG, The Relationship Between Need For Achievement, The Knowledge of C lasroom Management, The Intensity an in Service The training and
The
Mathematic Teachers' Performance of Public Junior High School in Medan. Thesis : Graduate of Medan State University ( UNIMED), 2008.This main problem research is focused on how big relationship between need for achievement, knowledge of classroom management. the intensity an in service the training and the mathematic teachers' performance of Public Junior Higb School in Medan. The hypotesis are : (I) There
was
a significant relationship between need for achievement and the mathematic teachers' performance of Public Junior High School in Medan, (2) There was a significant relationship between the knowledge of classroom management and the mathematic teachers' perfonnance of Public Junior High School in Medan, (3) There was a significant relationship between the intensity an in savice the training and the mathematic teachers' performance of Public Junior High School in Medan, (4) There was a significant relationship between need for achievement, knowledge of classroom management, the intensity an in service the training together and the mathematic teachers' performance of Public Junior High School in Medan.The population in this research is the teachers of Public Junior High School in
Medan which are about 285 teachers in each unit. Determining the sample, the stratified random sampling is
use,
and based on the counting and technique, we get the sample of 40 people.The instruments were used to collect the data the Likert scaJe questionnaire
and
the data was processed by using Alpha C ronbach Analysis. The variables of the test result and calculation are : ( I) Need for achievement variable rn = 0,855, (2) The classrom management variable r. s 0,774, (3) The intensity an in service the training variable r. • 0,851, (4) Learning performance variable rn .. 0,855. Technique analysis that were used are correlationand
regression analysis and the validity ofthe
test is 95% level a= 0,05.The result of the research showed that there is a significant relationship between need for achievement with mathematic teachers' performance of Public Junior Higb School in Medan reach the correlation coefficient at 0,460 and there was significant relationship between the classroom management knowledge and the mathematic teachers of Public Junior High School in Medan perfonnance at the 0,435 in correlation coefficient and also there is a relationship between the intensity an in service the training and the mathematic teachers of Public Junior High School in Medan performance at the 0,468 correlation coefficient and also there is si8Jlificant relationship between need for achievement, classroom management knowledge and the intensity an in service the training altogether with the mathematic teachers of Public Junior High School in Medan performance which the coefficient is 0,773
and
forming the double equation regressionY
= 63,746 + 0,270 Xt + 0,542 X2+ 0,356 X).A. Latar Belakaog Masalab
BAB I
PENDAHULUAN
Peningkatan mutu pendidikan nasional te lah dilakukan dengan perbaikan
kurilrulum, peningkatan mutu guru, penyediaan sarana dan prasarana, perbaikan
kescjahteraan guru, perbaikan o r ganisa.~i sekolah, perbaikan manajemen,
pengawasan dan perundang-undangan. Semua hal itu penting dilakukan
pemerintah, karena pCndidikan terlcait dengan peningkatan mutu sumber daya
manusia (SDM) bangsa Indonesia.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memerlukan perencanaan
untuk merespon
perubahan
yang diakibatbn dinamika lingkungan ekstemalsehingga muncul adaptaSi dan ino ~i dalam organisasi. Semua perubahan periu
diresponi secara proaktif, tidak cukup lagi hanya bersikap adaptif. Oleh sebab itu,
diperlukan paradigma baru manajernen pendidikan. Manajemen pendidikan pcrlu
diubah dan menjadikan folrus kepada pelajac dalam pendidikan berbasis
masyarakat (Community Based Edvcotion) yang berakhir pada jaminan mutu lulusan. Dalam situasi seperti ini diperlukan ki nerja guru yang lebih optimal
menuju sasaran dan harapan sebagaimana di
atas.
Sehubungan dengan deskripsi di atas, guru dituntut untuk dapat
menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya secara profesional . Guru yang
potensi yang ada pada peserta d idik. Oleh sebab itu, guru dituntut untuk mampu
mendidik pescrta didik dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, senada
dengan hal ini Mukhtar dan Yamin (2005: xi) menyatakan bahwa keberhasilan
belajar itu lebih ditentukan oleh tenaga pengajar, sebab tenaga pengajar selain
sebagai orang yang berperan dalam transformasi pengetahuan dan keterarnpilan
juga berperan sebagai pemandu segenap proses pembelajaran.
Guru j uga harus memperlihatkan upaya-upaya yang lebih maju dan
konkret untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif sehingga tercapai
tujuan yang diharapkan. Upaya ·menciptakan pembelajaran yang kondusif yang
dilaksanakan guru juga menyangkut bagaimana guru mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan bagi siswa. Menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan bagi siswa terutarna dalarn mata pelajaran matematika bukanlah
hal yang mudah, hal ini mengingat mata pelajaran matematika merupakan .mata
pel~aran yang dianggap sui it dan cenderung kurang diminati siswa.
Coclcroft dalam Abdurrahman (2003:253) menyebutkan bahwa
sesungguhnya matematika perlu diajartcan kepada siswa karena: (I) sel!'lu
digunakan dalam scgala segi kehidupan, (2) semua bidang memerlukan
keterampilan matematika yang sesuai, (3) mcrupakan sarana komunikasi yang
kuat,
singkat dan jelas, ( 4) dapat digunakan Wltuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara, (5) meningkatkan k.emampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan
Matematika dipandang siswa sebagai ilmu yang sulit dipelajari hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang mengalami kesulitan bclajar
matematika dan pada gilirannya mcnimbulkan sikap negatif dan apriori. Hanya
beberapa siswa saja yang gemar matematika serta culrup sulitnya untuk mencari
guru matematika yang mahir mcngaj arkan matematika untuk mudah diserap
siswa. Kenyataan menunjukkan bahwa dari data basil Ujian Nasional · (UN)
khususnya untuk mata pelajaran matematika yang belum begitu menggembirakan,
Ida Kamasih (1997:2) menyebutkan bahwa nilai rata-rata matematika siswa
rendah dan masih jauh lebih rendah ·jika dibandingkan dengan mata pelajaran
lainnya. Senada dengan pendapat di etas Abdurrahman (2003:252) j uga
mengatakan bahwa dari . berbagai bidang studi yang diajarkan sekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dian.ggap sulit oleh para siswa, baik
yang berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitao belajar.
Kesulitan tersebut timbul ketika siswa mengerjakao soal-soal matematika yang
penuh dengan bilangan-bilangan, lambang-lambang operasi hitung, rumus-rumus
dan atau dalil-dalilnya dalam waktu yang cepat dan dengan basil yang
benar.
Halini dikarenakan mereka harus menghapal perkalian, pembagian, penjurnlahan dan
mengurang dengan nilai bilangan yang tinggi. Dengan melihat bi langan yang
tinggi,
siswa cendcnmg mengalami stress dan timbul sikap apriori terbadapmatematika.
Hasil Trends in lntemotional Mathematics and Science Study (TIMSS)
yang merupakan studi intemasiona l y1ng diselenggaralcan setiap empat tahun
sekali tujuan mengetahui perkembangan kemampuan matemalika dan sain para
pelajar berusia 9 hingga 13 tahun di berbagai negara, diperoleh bahwa
penguasaan bidang matematika siswa SMP Indonesia 111asih rendah, hal ini
seperti dike mukakan Balitbang Depdiknas (www. Republika.co.id) bahwa:
Lihat saja hasil tes Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) 2003
yang
dikoordinir oleh The International for Evaluation of Education Achievement (lEA), basil tes ini menempatkan siswa Indonesia di peringkat 34 penguasaan matematika dan peringkat 36 penguasaan sain. Dibandingkan d engan dua negara tetangga, Singapuradan Malaysia, posisi ini jauh tertinggal. Singapura ber8da pada peringkat
pertama, baik matematika maupun sains, Malaysia peringkat I 0 matematika dan peringkat 20 bidang sains.
Sisi lain yang mempengaruhi rendahnya basil belajar siswa yang perlu
mendapat perhatian adalah perbedaan individu. Perbedaan indiv idu siswa antara
lain tinggi rendahnya intelegensi, minat, motivasi, perbedaan gaya belajar,
kebiasaan belajar d an jenis kelamin. Quru terkadang melupakan perbedaan
individu ini, sehingga semua siswa dianggap memil iki kemampuan yang sama.
Oleh karena itu, guru dengan kemampuannya harus dapat memperhatikan
karakteristik siswa, sehingga dapat mengiring siswa untuk gemar belajar
matematika sesuai dengan perbedaan yang d imilik.inya
Dalam kondisi yang demikian, guru matematika harus memberikan
kontribusi yang besar bagi pengembangan profesi yang diembannya. Kontribusi
yang d imaksud dapat dibuktikan dengan memperlihatkan prestasi kerja yang balk.
KineJja yang baik merupakan tolak ukur tingkat keberhasilan guru dalam
menjalankan tugasnya.
Pengukuran kineJja harus mempertimbangkan berbagai aspek, seperti
keberhasilan guru matematika dalam menjalankan tugas dengan diraihnya kinerja
yang baik, tcmyata dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor intern maupun faktor
ckstem. Di antara faktor intern yang mempengaruhi kinelja guru matematika
antara lain motif berprestasi, sedangkan faktor yang datang dari luar adalah
manajemen kelas serta frekuensi guru mengikuti pelatihan.
Faktor intern yang dianggap turut mempengaruhi kinelja guru
matematika salah satu diantaranya adalah motif berprestasi. Motif berprestasi
yang dimiliki guru
akan
mendorongnya melakukan inovasi-inovasi yang baruuntuk menghadapi segala macam kendala yan .~ dialami dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Disamping itu dengan adanya motif
berprestasi dalam diri guru pada akhimya akan rnembentuk perilaku guru yang gemar akan prestasi kerja yang terus meningkat dari waktu kewaktu. Pemenuhan
motif berprestasi guru dipandang sebagai hal yang penting dan dibutuhkan, hal
ini mengingat berprestasi merupakan salah satu tujuan dan keinginan yang harus
dicapai . Semcntara faktor ekstemal yang juga dianggap berhubungan dengan
peningkatan kinerja guru matematika adalah persoalan manajemen kelas.
Keberadaan guru di kelas dapat dipandang sebagai sutradara sekaligus aktor
yang paling berperan dalam proses manajemen dan harus dapat menciptakan
situasi yang kondusif
sehingga
proses belajar dan mengajar dapat mencapaitujuan yang diharapkan.
Menyadari akan hal ini maka penguasaan
akan
dasar-dasar manajemenmerupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh guru guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan
sekolah. Sedangkan faktor estcrnal lain yang j uga dipandang bcrpengaruh
tcmadap peningkatan kinerja guru matematika adalah menyangk:ut intensitasnya
mengikuti pelatihan. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pemerintah secara
berkala dimaksudkan sebagai upaya meningk.atk.an pengdahuan dan keterampilan
guru dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar baik yang berhubungan
dengan keterarnpilan konseptual, teknikal, maupun hubuogan kemanusiaan.
Namun, berdasarkan basil pengamatan peneliti yang dilakukan di Sekolah
Mcnengah Pertama (SMP) Negcri yang ada di Kota Mcdan menunjukk.an terlihat gejala rendahnya kincrja guru matematika. Hal ini tergiunbar dari rendabnya
inovasi-inovasi yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan melaksanakan tups
dan tanggung jawabnya sehari-hari, dan rendahnya kemampuan manajemen ketja
sehingga guru suka menumpuk peketjaan yang semestinya diselesaikan di
sekolah dan tidak adanya waktu guru untuk membimbing siswa, disisi yang lain
kepala sekolah belum maksimal melakukan pembinaan dan bimbingan kepada
guru. Di samping itu, kurangnya pemberdayaan kemampuan teoretis dan praktis
yang ditcrima guru melalui pelatihan juga turut menambah persoalan baru.
B. ldeatifibsl Masalalt
Pembinaan guru terus mcnjadi perhatian yang serius
oleb pemerintab.Sdlagai asset guru memiliki peran straaegis lcarena merupakan salah satu
komponen pendukung dalam setiap rencana yang ditetapkan pernerintah berkaitan
diperbatikan kedudukannya dalam organisasi lebih-lebih dalam kaitannya dengan
peningkatan sekolah sebagai sebuah organisasi .
Berdasarluln uraian Jatar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan pen ingkatan lcine~a guru
antara lain: Apakah Jatar belakang pendidikan dapat meningh «kan lcinerja guru?
Apakah banyaknya beban tugas yang diberikan dapat menurunkan kinerja guru ?
Apakab rendahnya pendapatan yang diterima mengakibatlcan rendahnya lcinerja
guru ?. Apakah rendahnya lcinerja guru disebabkan rendahnya motif berprestasi
guru ?. Apakah komitrnen terhodap tugas dapat meningkatkan. kinelja guru ?.
Apakah pengetahuan manajemen kdas dapal meningkatkan kinerja guru ?.
Apakah intensitas guru mengikuti pelatihan berhub:ungan dengan peningkatan
kinerja guru ?. Apakah terdapat hubungan iklim organisasi dcngan peningkatan
kinerja guru ? . Bagaimanakah hubungan an tara motif berprestasi, pengetahuan
manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan dengan kinerja guru ?.
C. Pembatasan Mual• b
Permasalahan dalam penclitian ini dibatasi dengan maksud untuk
memperoleh ruang lingkup penelit.ian yang lebih jelas atau fokus, dan
menghindari terjadinya pengembangan ana.lisis data yang mcngambang. Adapun
pennasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada tiga faktor yang diduga dominan
memberikan korelasi terhadap kinerja guru yakni faktor motif berprestasi,
pengetahuan mmajemen kelas, dan intensitas mengikuti pelatihan.
Pembatasan masalah ini bukan berarti mengecilkan atau mengabaikan
kontribusi faktor lain akan tetapi lebih pada pertimbangan-penimbangan
fenomena awal yang ditemukan dalam survey awal dan kcmampuan peneliti
yang belum memungkinkan untuk meneliti kescluruhan variabel. Penelitian ini
dilakukan di SMP Ncgeri Kota Medan, dengan jumlab 45 (empat puluh lima)
unit SMP Negeri.
D. Rtu.- a Masalab
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai bcnltut :
I. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motif berprestaSi dcngan
kinerja guru matcmatika SMP Negeri Kota Medan ?
2. Apakah terdapat hubuogan yang signifikan antara pengelahuan manajemen
kclas dengan kinerja guru matcmatika SMP Negeri Kota Medan ?
3. Apakah terdapat hubungan yang sigoiflkan aotara intmsitas mcngilcuti
pelatihan dengan kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan ?
4. Apakah terdapat hubungan yang sigoifikan antara motif bcrprestasi,
pcngetahuan manajemen kclas, dan intensitas mengikuti pelatihan secara
bersama-sama dengan kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan?
E . Tujua Peaelitiaa
I. Hubungan antara motif berprestasi dengan kinerja guru matematika SMP
Negeri Kota Medan.
2. Hubungan antara pengetahuan manajemen kelas dengan kinerja guru
matcmatika SMP Negcri Kota Medan.
3. Hubungan antara intensitas mengikuti pelatihan dengan kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan.
4. Hubungan antara motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelas, dan
intensitas mengikuti pelatihan secara bersama-sarna dengan kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
J. Seatra Teordis
a. Untuk menambah kh82a11ah pengetahuan te ntang peningkatan kinerja guru
melalui motif berprestasi, pengetahuan manajemen kelas, dan intensitas
mengikuti pelatihan guru matematika
SMP
Negeri Kota Medan.b. Hasil penclitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian Jebih lanjut dalam
rangka pegembangan penelitian.
2.
Seeara Pralttis
a.
Bahan
penilaian bagi Kepala Dinas Pendidilcan Nasiooal Kota Medanmengenai kinerja guru matematika SMP Kota Medan untuk ditingkatkan
lcbih baik pada masa akan datang,
b. Masukan bagi kepala sekolah SMP Negeri Kota Medan dalam rangka
memperbaiki efektivitas pembelajaran matematika untuk masa yang akan
datang.
c. Para guru dalam meningkatan kinerja untuk dapat diperbaiki di masa
akan datang.
d. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian Janjutan
demi kesempurnaan pencapaian kinerja yang tinggi di masa yang akan
datang.
Cl
~
~
m
BAB Y
SIMPULAN , IMPLIKASl ,DAN SAR AN
A. Simpolan
Setelah menguraikan hasil penelitian di atas selanjutnya akan
dikemukakan simpulan penelitian ini sebagai berikut :
I. Terda pat hubungan yang signifikan antara motif berprestasi dengan kinerja
guru (r1. 1 = 0,46) pada taraf a = 0,05 , hal ini menunjukkan bahwa jika motif
berprestasi guru meningkat maka alcan meningkat pula kinerja guru, de mikian
pula sebaliknya semakin rendah motif berprestasi guru maka semakin rendah
kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan. Hasil koefisien
determinasi (
rl
11=
0,21) dapat diartikan bahwa 21 % variasi kinerja gurumatematika ditentukan oleh motif berprestasi.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan manajemen kelas
deogan IOnelja guru (ry.l = 0,435) pada tara£
a
~ 0,05 , hal ini menunjukkanbahwa j ika pengetahuan manajemen kelas guru meningkat maka akan
meningkat pula kinerja guru, demikian pula sebaliknya semakin rendah
pengetahuan manajemen kelas guru maka semakin rendah kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota
Medan.
Hasil koefisien determinasi ( "yt=
0,1 89) dapat diartikan bahwa 18,9 % variasi kinerja guru matematika
ditentukan oleh pengetahuan manajemen kelas.
3. Terdapat hubungan yang signitikan antara intensitas mengikuti pelatihan
dengan kinerja guru (r11 ~ 0,468) pada taraf a. ~ 0,05 , hal ini menunjullan
bahwa j ika intensitas mengikuti pelatihan guru meningkat maka akan
meningkat pula kinelja guru, demikian pula sebaliknya semakin rendah
intensitas mengikuti pelatihan guru maka scmakin rendah kinelja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan. Hasil koelisien determinasi ( ~
11
e0,219) dapat diartilcan bahwa 2 1,9 % variasi kinelja guru matematika
ditentukan oleb intensitas mengikuti pelatihan.
4. Terdapat hubungan yang s igniflkan antara motif berprestasi, pengetahuan
manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan secara bersama-sama
dengan kinerja guru matematika SMP Negeri Kota Medan (ry.1 2 1 = 0,773)
pada taraf
a
~ 0,05 , hal ini menunjukkan bahwa jika motif berprestasi,pengetahuan manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelat ihan guru
meningkat maka akan meningkat pula kinelja guru, demikian pula sebatiknya
semal<in rendah motif betprestasi, pengetahuan · manajemen kelas dan
intensitas mengikuti pelatihan guru maka semakin rendah pula kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan. Has it koefisien determinasi ( ~
1
m=0,598) dapat diartikan bahwa 59,8 % variasi kinerja guru matematika
ditentukan oleh motif betp~estasi, pengetahuan manajemen kelas dan
intensitas mengikuti pelatihan.
Terujinya keempat hipotc:sis yang diajukan dalam peoelitian ini secara
manajemen kelas dan intensitas mengikuti pelatihan dengan kinerja guru
matematika SMP Negeri Kota Medan.
B. Implikasl
T erujinya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini menuojukkan
bahwa motif berprestasi, pengetahuan manajemeo kelas dan intensitas mengikuti
pelatihan dengan kincrja guru matematika SMP N'egeri Kota Medan.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya bahwa bahwa motif
berprestasi berkorelasi signifikan dengnn kinerja guru matematika SMP Negeri
Kota Medan dengan
besar
koefisien korelasinya sebesar r=
0,386 sedangkan sumbangan efektifuya mencapai 16,77 %. Temuan ini setidaknya membuktikansecara empiris bahwa motif berpresusi yang diperlihatkan guru merupakan
faktor penting dan sangat menentukan dalam kaitan peniogkatan kinerja guru.
Guru merupakan komponeo penting yang berkaitan lansung dengan kegiatan
belajar meogajar di kelas. Kegagalan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas, akan mempengaruhi proses pencapaian tujuan yang tellh
ditetapkan. Dengan motif berprestasi tersebut seorang guru akan memiliki
kepedulian dan rasa tanggung jawab yang tinggi terbadap tugas dan tangguog
jawabnya disamping secara terus menerus akan berupaya untuk ak!if dalam setiap
kcgiatan yang berlangsung di sekolah .
Merujuk pada temuan penelitian ini, implikasi yang dapat
direkomendasikan adalab bahwa kepala sekolab sebagai pimpinan di SMP
Negeri Kota Medan hcndaknya agar terus menerus meningkatkan motif
berprestaSi di kalangan guru, hal ini menjadi sangat pent ing mengingal guru
merupakan salah salU pilar penentu bagi berlangsungnya kcgiatan pengajaran di
sekolah pada sekala mikro dan memiliki andil yang besar pada upaya peningkatan
mulu dan pelayanan pendidikan pada skala makro. Memperhatikan akan hal ini
maka sudah selayak.nyalah kepala sekolah melakukan pembi naan dan sekaligus
pengawasan terhadap kualitas motif bcrprestasi guru ini secara teratur dan
terencana. Disamping ilU unlUk dalam rangka pembinaan dan peningkatan motif
berprcstasi ini maka kegiatan pendidikan maupun pelatihan hendak.nya terus
d ikembangkan pihak sekolah disamping tetap membenxan peluang kepada
guru
secara luas unluk mengikuti kegiatan sejenis yang diselenggarakan pihak-pihak
yang tericait unruk masa-masa yang akan datang.
Hasil analisis selanjutnya menunjukkan bahwa pengetahuan maoajemen
kelas bericorelasi positif dan signiflkan dengan kinerja guru matematika SMP
Negeri Kota Medan de:ngan besar koefisien korelasi mencapai r : 0,352 dan besar
sumbangan efektif 14,23 o/o. Memperhatikan besar sumbangan efektif yang
ditunjukkan yang tergolong kecil berimplik.a.si perlunya kepala sekolah
meningkatkan terus pengetahuan manajemen kelas ini untuk masa-masa yang
akan datang dan peran kepala sekolah dalarn hal ini adalah memberikan
pengarahan dan pembinaan seputar pengetahuan tentang manajemen kelas dan
memberikan peluaog kCJ*Ia guru untuk mengikuti pelatih111 bidang manajemen
kelas baik yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan maupun
Dinas Pendidikan l'rovinsi Sumatera Utara. Hal ini menjadi sangat penting
guru menciplakan kond isi kelas yang kondusif dan berazas pada pencapaian
tujuan pengajaran secara khusus dan tujuan sekolah secara umum.
Temuan selanjutnya menunjukkan bahwa bahwa intensitas mengikuti
pelatihan berl<orelasi positif dan signifikan dengan kinerja guru matematika SMP
Negeri Kota Medan dengan besar koefisien korela.si mencapai r ~ 0,546 dan besar
sumbangan efektif28,80 %., dari berbagai variabel di atas maka variabel inensitas
pelatihan ini merniliki sumbangan yang tergolong kecil, implikasi dari temuan ini
mengisyaratkan bahwa masih dipandang perl u meningkatkan intensitas pelatihan
bagi guru pada masa-masa yang akan datang, hal ini mcnjadi begitu penting
mengingat secara ernpiris bahwa untuk meningkatkan kinetja guru salah satu
faktor yang mempengaruhinya adalah intensitas mengikuti pelatihan.
C. Sann-Saraa
Berdasarbn basil penelitian d iatas, berilrut ini akan dikemukakan
beberapa saran, yaitu :
I. Mernperhatikan sumbangan efektif dari pengetahuan manajernen kelas
yang
tergolong kecil terhadap peningkatan kinetja guru maternatika SMP Negeri
Kota Medan, menurut hemat peneliti perlu terns ditingkatkan. Hal ini
mengingat guru merniliki peran dan fungsi staregis guna menduk\rng
keberlang!UIIgan jalannya organisasi sekolah, disamping diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efelctivitas kerja untuk masa-masa yang akan
datang.
2. Kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan beserta unsur terkait lainya,
agar lebih proaktif dan senantiasa memberikan peluang kepada guru dalam
mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam bidang pengetahuan manajemen
maupun bidang-bidang lain guna miningkatlcan kualitas swnber daya
manusia di lingkungllll Kantor Depanemen Pendidikan Kota Medan.
3. Peneliti lain, dari basil penelitian ini tedibat bahwa masih banyak falctor lain
yang mempengaruhi kinelja guru. Memperhatikan hal ini masih terbuka
kemungkinan untuk menggunakan variabel lain selain variabel dalam
DAFT AR PUST AKA
Abdurrahman, M. 2003. Pendidilwn Bogi Anak Berkesulitan Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Andersyah, G. 1998, Hubungan Kemampwn Dasar dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PD. BPR Kabupaten Cirebon.
Tesis.Program P8SC8Saljana Sekola Tinggi llmu Ekonomi Ganesha, Jakarta.
Arep, I dan Tanjung. H. 2003. Pedoman Pelak3onaan Polo Pemba/taTIJ(Jn Si.stem Tenaga Kependidilwn di Indonesia. Buku I Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Balitbang Depdiknas.2004. Rendohnya Kemampuan Matematilw Siswa.
diakses pada tan ggal I Maret 2006.
Barnard, C.l.l976. Function ofThe &ecutive.Cambridge: Harvard University Press. Cochran, William G.l974. Somllng Techniques. New Delhi Eastern.
Danim. Sudarwan. 2002. lnovasi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Sofia.
Fattah, Nanang.l996. Londasan ManajemM Pendidikmr.Bandung: Remaja
Rosdalcarya.
Gibson, James L. John M lvancevich dan James H. Donnely Jr. l996. Organizotions :
Behavior, Structure & Process, Texas Business Publications Inc.
Grith, Keith,ed.l997. Leadership: Classical. Contemporery , and Critical Approach. New Yorlc: Oxford University Press.
Nawawi, H. 1988. Mutu Pendidilcan Nasional, Jumal :Teknodik, November 2002. Hamalik, 0. 2000. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendelwtan Sistem,
Jakarta : Bum i A ksata.
Handayaningrat,Soewamo.l985. Pengantar Studi Rmu A.dministrasi dan
Manajemen.Jakarta: Gunung Agung.
Handoko, T.H 1994. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hersey, P. and Blanchard, K.H.I988. Management of Organizational Behavlor.New
Jersey :Englewood Cliffs.
Hornby. A.S. 1986. Oxford Advanced Leaner's Diclionay of Current Engglis. New Yorlc: Oxford University Press.
Hays, William
L.
1976. Quantification In Psychology. Tokyo: Prentice-Hall Of Japan, lNC.Hudojo.H. 1988. Mengajor Be/ajar MotemotikiJ. Jaluu1a: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan P2LPTK.
llyas, Y. 200 I. Kinerja Teori, Penlloion dan Penelitian, Jakarta : FKM Ul.
Johnson, R.A.I973. The Theory and Management of System. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha
Kamars, Dachnel. 2004. Administrasi Pendidikan Teori dan Proklek. Padang: Universitas Putra Indonesia Press.
Kamasih, Ida. 1997. Optimalisasi PendidikiJn Matematika Merrvju A bod XXI.
Makalah Seminar Optimalisasi Pendidikan MIPA IKIP Medan, Medan: 1K1P Medan.
Kast, F.E dan Rosenzweig, J.E. I989. Organisasi dan Manajemen.(Teljemahan
A.Hasym Ali). Edisi 4 Bagian 2. Jakarta: Bumi A1csara.
Koontz, H. and O,Donnell, C.l972. Principles ()f Management : An-Analysis of Managerial Function. New Yorlc: McGraw Hill Book Company.
Law, Sue dan Glover, Derek.2000. Educational Leadership. Buclcingham: Open University Press.
Liputo, Benyamin.J988. Pengantar Manaj~n. Jakarta:Depdikbud.
Locke, E.A.I997. &ensi Kepemimpinon.(Terjemahan Aris Ananda).Jakarta:
Spektrum.
Maslow, A.H. 1970. Motivation
and
Perwmllily,
New Yorlc: Harper and Bros.Martoyo, Susilo, 1987. Pengetahuan Dasar Mmtajemen dan Kepemimpinan.
Yogyakarta: BPE
Mukhtar dan Yamin, Martin.is.2005. Sepuluh Kiat Sukses Mengajar di Kelas. Jakarta: Nimas Mull ina.
Nitisemito, A. Dale.l993. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Pidarta, M.l995. Peranan Klpala Sekolah Untuk Sekolah Dasar.Jakarta: Grasindo. Ravianto. I 985. Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: LSIUP.
Reeser, C.l973. ManagetMnt Function ·· and Modem Concepts. lllionis:
Scoot
Foresman
and Company.Robbins, SP.J 984. Management, Concepts and Practices.New Jersey: Prentice Hall,
ine Englewood Clifffs. ·
Rusyan, A. Tabrani.l992. MJJnajemen Kependidikon.'Bandung: Media Pustaka.
Samosir, Lustani. 2000. Kontribu.si Pengetahuan MmrajelfU!n Seko/ah dan Kemampuan Bekerjasama oleh Kepala SLTP Negeri terhadap Kinerja Mereko di KabupaJen Tapanuli Utara.Padang: Tesis, PPS UNP.
Siagian, Sondang.P.J985. Fl/safat Administrasi.Jalc.acta: Gunung Agung.
Sibuea, A.M. 2001. Perila/cu Kewiraswastaan Lulu.san STM di Kota Medon.
Penelitian Dasar. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Supeno, H. 1995. Potret Guru. Jakarta : Pustaka Sinal' Harapan.
Suradinata, Ermaya.1997. Pemimpin dan Kepemimpinan Pemerintahan; Pendekotan Budaya, Moral dan Etlko.Jakarta: Gnnaedia.
Sutopo. 1999. Administrasi,
Manajemen
dan Organisasi. Jakarta : LAN-RJ . Terry, GC9rge.R. I973. The Principles ofManagement. IllionisThoha, Miftah. l989.Pemimpin dan Kepemimpinan.Jalwta: Rinekacipta.
Titnpe, A. Dale.J 993. Kinerja., terjemahan Sofyan Cikmat, Jakarta : PT. Gramedia Asri Media.
Toenlioe, AJ .E. I992. Teori dan Praktek Pengeloloan Kelas. Bandung: Usaha Nasional.
Tuckman. 1972. Cundusting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
Tyagi, Achana. I 997. Organizational Behavior. New Delhi: Excel Books.
Westennan, John dan Pauline Donoghue. 1989. Pengeloloan Sumber doya Monusio,
terjemahan Supannan, Jakarta : Oumi Aksara.
Winardi.l 990. Asos-Asas Monojemen.Bandung: Mandar Madju.
W ijaya, dkk.l988. Upayo Pembahoruon Dalam Pendidikon don Pengajoron.
Bandung : Remaja