ASKEP KELUARGA PRASEKOLAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami uacapkan kehadirat Allah SWt, karena berkat rahmat dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Asuhan Keperawatan Keluarga Terhadap Anak Usia Prasekolah “ tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian makalh ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, antara lain dosen selaku pembimbing dan teman – teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu namanya, yang telah banyak memberikan sumbangan, masukan, dukungan, dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar – besarnya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna. Untuk itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari semua pihak, demi kesempurnaan bagi penulisan berikutnya.
Semoga dengan adanya makalah seminar ini akan dapat memberikan manfa’at yang besar bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.
Bukittinggi, maret 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……….. 1
B. TUJUAN………. 2
C. BATASAN MASALAH……….. 2
BAB II ISI A. Pengertian keluarga……….……..3
B. Tugas keluarga dibidang kesehatan……….…..3
C. Pengertian anak prasekolah……….…3
D. Ciri fisik anak prasekolah………...4
E. Ciri social anak prasekolah………...4
F. Ciri emosiaonal anak prasekolah………..4
G. Ciri kognitif anak prasekolah ……….4
H. Asuhan keperawatan teoritis ……….5
BAB III Asuhan Keperawatan Keluargan Anak Prasekolah ………9
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN……… 36
B. SARAN……… 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B. TUJUAN penulisan a. Tujuan Umum
secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang asuhan keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah. Disamping itu, penulisan juga bertujuan untuk memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
Pengertian keluarga
Tugas keluarga dibidang kesehatan
Pengertian anak prasekolah
Ciri social anak prasekolah
Ciri emosiaonal anak prasekolah
Ciri kognitif anak prasekolah
C. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan keperawatan keluarga pada An. R keluarga Bpk. H terhadap anak usia prasesekolah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
1. keluarga adalah
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah : a. mengenal masalah kesehatan keluarga
b. memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun
Ciri fisik anak pra sekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumya :
a. Anak prasekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang
cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control terhadap jari
dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya
pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih
lunak.
f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas
yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.
Ciri sosial anak prasekolah
a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat yang dipilih
biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik, oleh karena
kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan terbuka.,
sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.
Ciri kognitif anak prasekolah
a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari merekla
senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat, kesempatan,
interaksi, mengagumi dan kasih sayang.
Cara yang dilakukan agar anak ber5kembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut :
a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b. Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang berhubungan dengan keluarga dan anak.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota keluarga Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya pencegahan penyakit.
Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan sampai saat ini.
Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe, jumlah
ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum yang digunakan.
Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat, yaitu
tempat keluarga bertempat tinggal
Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang adadan sejauh mana keluarga berinteraksi
d. Struktur keluarga
Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga secara
formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.
Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa pengambil
keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi.
Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi keluarga
fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki anggota
keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Stress dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian lebih 6 bulan.
Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
Strategi koping
Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah dicapai ).
f. Periksaan kesehatan
a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
BAB III
ASUHAN KEPERAWATN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH
I. Data Umum
1. NAMA KEPALAKELUARGA : BPK. H
2. ALAMAT : JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG BALOK BUKITTINGGI
3. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama Jenis Kelamin
Hub dg
KK Umr Pddkn
Status Imunisasi
BCG Polio DPT Hepatitis Campak 1 Ibu H Perempuan Istri 35 SMA
2 An. A Laki – laki Anak 11 SD 3 An. R Perempuan Anak 5 -4 An. P Perempuan Anak 2 bln
-Ket : : Laki - laki
- - - - : Tinggal serumah
4. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga hanya ada ayah, ibu dan anak.
5. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
6. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu H mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari – hari dan setiap bulanannya ibu H mendapat penghasilan tambahan dari bayaran / sewa kamar kos di rumah yang ditempati. Ibu H dan Bpk H tinggal di perumahan TNI.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu disebabkan karma aktifitas suami ibu H yang sibuk sebagai komandan di tempat kerja. Untuk berkunjung ke keluarga ibu H atau Bpk H jarang di lakukan kecuali ada acara – acara penting.
II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan
9. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
10.Riwayat Keluarga Inti
Ibu H mengatakan bahwa dulu ibu H dengan Bpk H adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun berjudi
III. Lingkungan
12.Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. H adalah rumah dinas TNI dengan luas 15 x 10 m2. rumah terdiri atas 1 lantai dengan tipe permanent, lantai semen di lapisi karpet, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri, keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih.
DENAH RUMAH
13.Karakteristik Tetangga
Karna tinggal di perumahan dinas TNI tetangga ibu H merupakan anggota TNI dan Pegawai negri di lingkungan TNI. Kehidupan antar tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi
14.Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk H pada awalnya tinggal di Bandung, kemudian pindah ke Medan dan terakhir di Bukittinggi, karna penempatan dinas.
Bpk H tidak aktif dalam kegiatan warga di wilayahnya karna sibuk bekerja. Ibu H mengatakan mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga Volly di lingkungan tempat tinggal.
16.Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk H tinggal secara mandiri tanpa orang tua, dan menyewakan kamar untuk kosan. Menurut ibu H bayaran uang kos menambah penghasiulan keluarganya.
IV. Struktur Keluarga
17.Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi baik itu masalah keluarga maupun kantor, biasanya Bpk H selalu membicarakan dengan ibu H.
18.Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk H saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling mendukung.
Bpk H dan Ibu H, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari – hari. Untuk An. R dan An. P masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh ibu H dan dibantu oleh Bpk H. Apabila ada masalah ibu H diskusi dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.
19.Struktur Peran
- Bpk H adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai Komandan di TNI di salah satu
kesatuan di Bukittinggi. Bpk H bekerja dari hari Senen – Jum’at dan pada hari libur membantu mengasuh kedua anaknya di rumah
- Ibu H adalah seorang ibu RT dan merawat kedua anaknya yang masih balita.
- Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
20.Nilai atau norma budaya
V. Fungsi Keluarga
21.Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang sakit mereka saling membantu
22.Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan anak – anak mareka bermain denga temannya.
23.Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu H mengatakan An P belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah, hepatitis B3, campak, BCG. Ibu mengatakan An P pernah dibawa keklinik karna sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H patah. Ibu mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan tindakan medis seperti injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.
VI. Stress dan koping keluarga
24.Stress jangka pendek dan jangka panjang
Ibu H mengatakan ingin sekali sering berkumpul dengan keluarga di pulau Jawa, hal itu di rasa agak sulit di wujudkan karena kondisi pekerjaan / dinas bpk H yang tidak memungkinkan sering cuti lama.
25. Kemampuan keluarga
26. Strategi Koping
Ibu H mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk H sehingga masukan satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
27. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif
VII. Harapan keluarga
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah 1. Identitas anak
Nama : An. R
2. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
Trimester I & II : ibu mengalami mual dan muntah, dari wawancara ibu mengatakan selama kehamilan ibu jarang memakan nasi, kalaupun ada dalam porsi sedikit itupun terkadang disertai mual dan muntah.
3. Riwayat Kesehatan bayi sampai saat sekarang
Bayi R lahir dengan berat 3,8 Kg dan panjang 49 cm di rumah dibantu dengan bidan. An. R mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi. Perkembangan An. R lebih cepat dan lincah disbanding dengan An A,
4. Kebiasaan Saat ini
An. R bangun jam 7 pagi, biasanya bermain bersama teman di rumah atau asrama tempat Ayahnya bekerja, An. R mempunyai kebiasaan susah untuk di suruh tidur siang, 5. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini
Untuk pertumbuhan An R setiap posyandu mengalami kenaikan BB sesuai dengan bertambahnya usia, untuk perkembangan dan kemampuan yang dicapai An R sama dengan anak se usianya bisa menggambar dan berhitung 1 - 15
Pengkajian fokus anak prasekolah
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi untuk An. R, keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan mendapatkan stimulasi dan prasarana di sekolahnya nanti.
b. Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ibu H mengatakan An. R tidak diikutkan kegiatan play group, karena ibu H yang hanya ibu RT jadi ibu H merasa An. R cukup di rumah saja
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
Karena ibu H yang hanya ibu RT jadi waktu ibu H ada 24 jam, kecuali apabila ibu sedang mengikuti kegiatan di kantor suami, itupun hanya 2 – 3 dalam 1 bln. Untuk Bpk H biasanya hanya memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan pada hari libur d. Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu H yang seharian berada di rumah, karena sekarang memiliki kosan, anak – anak kos juga menjadi orang – orang yang dekat dengan An. R selain orang tua
e. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu H mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti, ibu H hanya ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.
f. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
Ibu H mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya masing - masing
III. Data tambahan 1. nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran seperti bayam, sop, sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan buah. Untuk An r dan An P ditambah dengan susu. Minuman yang dikonsumsi teh manis, air putih. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi makanan.
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar 3. Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur. 4. Aktivitas sehari -hari
Bpk H bekerja dari pagi sampai sore, dan ibu H membereskan rumah dan menjaga anak – anak. An R bermain dirumah atau bersama anak – anak sesusianya diluar rumah.
5. Merokok
Bpk H mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ibu H mengatakan suaminya juga suka merokok dirumah.
IX. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan An. R An. P Ibu. H Bpk. H
kepala Tidak ada
benjolan, bersih dan tidak ada benjolan
kondisi normal kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak
anemis, secret tidak ada
mata tidak anemis, secret tidak ada
mata tidak anemis
mata tidak anemis
Hidung Tidak
bersekret, tidak ada kelainan penciuman
Bersekret warna bening,
Tidak
bersekret, tidak ada kelainan penciuman
Tidak ada kelainan
penciuman
Mulut Mukosa
lembab,
Leher Tidak ada
benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar linfe
Tidak ada
benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar linfe
Tidak ada
benjolan, tidak ada
pembesaran kelenjar linfe
Tidak ada
benjolan, tidak ada
Bunyi jantung
dan paru
normal
Bunyi jantung
dan paru
normal
Bunyi jantung
dan paru
normal
Abdomen Tidak ada
kembung
Tangan Tidak ada
pembengkakan
Kaki Tidak ada
pembengkakan , turgor baik
Tidak ada
pembengkakan , turgor baik
Tidak ada
pembengkakan , turgor baik
Tidak ada
pembengkakan , turgor baik Keluhan
umum
Analisa Data
N o
Data Dx. Masalah
1. Data subjektif
- ibu mengatakan anaknya sering demam
- ibu mengatakan anaknya sering pilek Ibu mengatakan mengapa anaknya demam dan pilek
- ibu mengatakan bila anaknya demam dikompres
Data objektif
- kesadaran kompos mentis - keadaan umum baik - terdapat secret pada An. R - N : 100 x/ mnt
- R : 30x/ mnt 2. Data subjektif
- ibu mengatakan An. P belum lengkap imunisasinya
- imunisasi yang belum didapat adalah hepatitis, BCG, campak
- ibu tidak membawa lagi anaknya imunisasi dengan alasan pernah membawa anaknya tapi tidak jadi imunisasi karena An. P demam.
- Ibu belum tahu manfaat imunisasi
Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
Diagnosa keperawatan dan scoring
Diagnosa keperawatn yang muncul antara lain :
N o
Kriteria Score Pembenaran
1. Sifat masalah aktual 3/3 x 1 Demam pilek dirasakan dengan tanda dan gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA, belum dilakukan tindakan apapun jika tidak ditangani akan berlanjut keinfeksi saluran nafas bawah.
2. Kemungkinan
masalah untuk diubah :
mudah
2/2 x 2 Ibu mau tau tentang demam pilek, tapi masih terlihat ragu – ragu. Dilihat dari jarak yankes tidak terlalu jauh.
3. Potensial masalah untuk dicegah :
cukup
2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak berlanjut mengingat ispa merupakan penyakit yang mudah untuk dicegah. Tetapi ibu masih ragu – ragu dalam merawat anaknya.
4. Menonmjolnya masalah :
tidak segera
diatasi
½ x 1 Masalah ispa pada An. R dirasakan betul oleh keluarga tetapi keluerga tidak ingin masalah tersebut segera diatasi.
Total 41/6
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln ) dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An. P ( 3 bln ).
N o
kriteria Score Pembenaran
resiko tinggi An. P belum diimunisasi polio, DPT 3, dan campak. Bila kelurga tidak dimotivasi An. P untuk diimunisasi maka waktu yang tepat untuk diimunisasi terlewat.
2. Kemungkinan masalah untuk diubah : cukup
½ x 2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari sumber dana , jarak klinik dekat. Namun pemahaman keluarga beranggapan bahwa bila anak setelah diimunisasi rewel maka keluarga tidak mendukung untuk diimunisasi.
3. Potensial
masalah untuk dicegah : tinggi
3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi masalah sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung serta kooperatif unutk kelengkapan imunisasi.
4. Menonjolnya masalah : masalh dirasakan tapi tidak segera ditangani.
½ x 1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak diimunisasi An. P akan terjangkit berbagai penyakit terkait dengan tidak lengkapnya imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera mengatasi
Prioritas diagnosa keperawatan
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. R ( 5 th ) di keluarga Tn H berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sedang sakit khususnya An R ( 5 th )dengan ISPA.
INTERVENSI
TUM TUK KRITER
IA jalan nafas efektif pada An R (5 th). masalah ISPA pada anggota keluarga
ISPA adalah Iinfeksi saluran pernafasan akut yang ditandai dengan demam dan pilek.
1.1.1 Diskusikan bersama keluarga, pengertian ISPA
keluarga tentang pengertian ISPA penyebab ISPA
Respon verbal
Menyebutkan 2 dari 4 penyebab ISPA - kurang gizi - lingkungan tempat tinggal yang kurang sehat
1.2.1 Diskusikan bersama keluarga, penyebaba ISPA dengan
kembali penyebab ISPA
1.2.3 Beri
reinforcemen positif atas usaha yang
- Menyebutkan penyebab ISPA pada anak
anak
1.3.2 Beri reinforcemen positif atas kemampuan keluarga
mengidentifikasi penyebab ISPA pada anak
Menyebutkan 3 dari 5 tanda ISPA
- Batuk - Pilek
- Nafas cepat - Demam - umur 1 – 5 th : 40x atau lebih per menit - Nafas sesak / tarikan dinding dada
1.4.1 Diskusikan dengan keluarga tentang tanda – tanda ISPA
1.4.3 Beri reinforcemen positif atas usaha yang dilakukan keluarga 1.5
Menyebutkan 3 – 5 pencegahan ISPA
Respon verbal
Menyebutkan 3 dari 5
pencegahan ISPA :
- Jauhkan anak dari penderita batuk
- Imunisasi lengkap - Berikan makanan bergizi tiap hari - Jagalah reinforcemen positif atas kemampuan keluarga cara mencegah ISPA
1.6
Mengidentifikasi masalah ISPA yang terjadi pada anggota keluarga
membandingkan apa yang telah dijelaskan dengan kondisi An R 1.6.2 Motifasi keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang timbul
pada anggota
keluarga An. R
menyimpulkan
masalah yang
dihadapi oleh anggota keluarga 1.6.4 Beri reinforcemen positif atas usaha yang untuk merawat anggota keluarga yang menderita ISPA
Dengan cara : 2.1
Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya ISPA
Respon verbal
Menyebutkan 1 dari 2 Akibat Lanjut DARI ispa yang tidak diobati : keluarga akibat lanjut apabila ISPA telah
reinforcement positif
atas jawaban
keluarga yang tepat
2.2
Memutuskan untuk merawat An. R dengan masalah ISPA
Respon verbal
Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA
2.1.4 Diskusikan kembali dengan keluarga tentang keinginan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA
2.1.5 Beri
reinforcemen positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA dengan ISPA
Respon verbal
Menyebutkan 3 dari 5
pencegahan ISPA :
- Jauhkan anak dari penderita batuk
- Imunisasi lengkap
3.13 Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan ISPA
3.1.2 Motifasi keluarga untu menyebutkan
pencegahan ISPA
Dengan cara : 3.1
Menyebutkan cara perawatan ISPA di rumah
- Berikan makanan bergizi tiap hari - Jagalah karna pilek, bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan bersih - Selama anak dirawat
dirumah, beri minum lebih banyak dari biasanya - Jangan pakai selimut atau pakaian tebal selama badan anak masih panas
- Awasi tanda penyakit bertambah parah, anak tidak mau minum, nafas sesak dan cepat
reinforcemen positif atas usaha yang dilakukan keluarga
3.2 Melakukan kompres dingin
Psikomo tor
Keluarga dapat mendemonstras kepada keluarga cara melakukan kompres dingin
3.2.2 Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mebncoba
melakukan kompres dingin
3.2.3 Beri
melakukan tindakan yang diajarkan jika diperlukan
3.3
Membersihkan hidung yang tersumbat karna pilek
Psikomo tor
Keluarga dapat mendemonstras ikan dan
membersihkan hidung yang tersumbat karna pilek
3.3.1
Demonstrasikan kepada keluarga cara membersihkan
tersumbat karena pilek
3.3.3 Beri
reinforcemen positif atas usaha
Keluarga
3.3.4 Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika yang dapat mencegah ISPA
Menyebutkan 2 dari 3 cara dapat mencegah ISPA
reinforcemen positif
atas jawaban
keluarga
4..2 Melakukan modifikasi lingkungan yang tepat bagi anak lingkungan rumah pada kunjungan terencana
lingkungan dilakukan keluarga 4.1.6 Berikan reinforcemen positif atas upaya yang kunjungan ke fasilitas kesehatan
Respon Verbal
Manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan : - Mendapatkan pelayanan kesehatan pengobatan ISPA
- Mendapatkan pendidikan kesehatan tentang ISPA
5.1.1 Informasikan mengenai
pengobatan dan pendidikan
kesehatan , yang dapat diperoleh keluarga di klinik atau balai pengobatan 5.1.2 Motifasi keluarga untuk menyebutkan
kembali hasil diskusi
5.1.3 Beri
reinforcemen positif atas hasil yang 5.1 pelayanan kesehatan yang dapat
dimanfaatkan
RV Fasilitas
kesehatan yang Praktek doter/ bidan
fasilitas yankes yang daspat
dikunjungi pada jam kerja selain praktek dokter /
5.1.1 sebutkan kepada keluarga beberapa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan 5.1.2 diskusikan bersama keluarga berbagai sarana pelayanan kesehatan yang tersedia yang dapat digunakan Jelaskan akan pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan tersebut
5.2 memberikan dukungan kepada
keluarga untuk menggunakan
bidanh pada sore hari
fasilitas kesehatan yang mudah
dijangkau akan mengurangi sesuai dengan yankes yang digunakan
dukungan kepada
keluarga untuk menggunakan yankes dapat mendorong keluarga menguragi / mengatasi sakit kartu berobat atau obat – obatan yang diresepkan dari fasilitas
pelayanan kesehatan
untuk mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan adanya penurunan sakit setelah menggunakan
fasilitas pelayanan kesehatan
5.2.3 beri
reinforcement positif
5.3.1 jelaskan kepada keluarga manfaat pelayanan kesehatan menunjukan kartu berobat
5.3.4 beri
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tujuan Hari/
tanggal Implementasi Evaluasi Keluartga mampu
merawat anggota keluarga dengan masalah ISPA:
1. mengkaji pengetahuan
keluarga tentang cara perawatan ISPA :
2.menjelaskan tentang cara merawat anggota keluarga dengan masalah ISPA:
jika panas berikan obet penurun panas / kompres dingin,
jika hidung tersumbat bersihkan hidung dengan kain bersih
selama anak diwarat dirumah, beri makan sedikit
S :
- ibu mengatakan cara perawatan ISPA di rumah dengan
tapi sering
minum lebih banyak dari biasanya
jangan pakaikan selimut selama anak masih panas
pemeriksaan kesehatan secara teratur pada pelayanan kesehatan
selama anak
dirawat di rumah, makan sedikit tapi sering dan jangan memakai selimut jika anak panas O :
Keluarga menyebutkan cara merawat ISPA sesauai standar
Keluarga mendemonstrasikan cara membersihkan hidung tersumbat A :
Keluarga mampu
menyebutkan cara perawatan ISPA, mendemonstrasikan cara membersihkan hidung tersumbat P :
Intervensi
dilanjutkan ke tupen 1 yaitu mengenal masalah
S :
Keluarga mengenal masalah ISPA
1. Memndiskusikan bersama keluarga tentang pengertian ISPA. Infeksi saluran pernafasan akut yang ditandai dengan pilek
2. Menanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian ISPA
3. Mendiskusikan dengan keluarg tentang penyebab ISPA. Yaitu tertular penderita batuk, imunisasi tidak lengkap, gizi buruk, lingkungan yang mengidentifikasi penyebab ISPA.
6. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai tanda – tanda ISPA yaitu : batuk, pilek, demam, nafas cepat.
7. Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi tanda – tanda
akut yang ditandai dengan batuk pilek - Ibu mengatakan penyebab ISPA adalah tertular penderita batuk, imunisasi tidak lengkap, kurang gizi, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat
- Ibu mengatakan penyebab ISPA pada anaknya cepat dan sesak - Ibu mengatakan bahwa tanda – tanda ISPA yang sering terjadi pd anaknya adalah pilek dan apabila
demam akan
ISPA pada anak.
8. Memotifikasi keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang timbul pada anak
9. Bersama keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi dalam keluarga 10. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
nafas
- Ibu mengatakan bahwa anaknya sering demam pilek
O :
- keluarga
menyebutkan pengertian dan penyebab dari ISPA sesuai standar
- keluarga
mengidentifikasi penyebab ISPA yang ada pada anggota
keluarganya
- Keluarga
menyebutkan tanda dan gejala ISPA sesuai dengan standard dan menyebutkan tanda dan gejala yang ada pada keluarga A :
- keluarga dapat mengenal masalah ISPA
P :
Keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepatdalam
mengatasi masalah ISPA
1. mengkaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari ISPA
2. Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut apabila ISPA tidak diobati, yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan, kematian
3. memberi kesempatan kepada keluarga unutk bertanya
4. meminta keluarga untuk mengulang kembali akibta lanjut dari ISPA
5. memotivasi keluarga untuk memutuskan tindakan merawat anggota keluarga dengan ISPA
S :
- Ibu mengatakan akibat apabila tidak segera di obati dapat
demam dan pilek
Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan masalah ISPA dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
1. Mengkaji kemampuan keluarga tentang lingkungan yang sesuai dengan masalah ISPA “ Ny H mengatakan
belum dapat untuk
memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan masalah ISPA 2. Menjelaskan tentang lingkungan yang sesuai dengan maslah ISPA :
- memberikan lingkungan yang bersih
- jendela dan pintu dibuka - ruangan tidak berbau ( asap ) 3. meminta keluarga untuk mengulang lingkungan yang sesuai dengan ISPA
4. mendiskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang tersedia untuk penderita ISPA
a. Puskesmas ( setiap hari senin s/d sabtu pukul 08.00 s/d 112.00 )
b. Rumah sakit atau poliklinik anak ( setiap hari senin s/d sabtu pukul 08.00 s/d 112.00 ) c. Bidan setiap hari kerja kecuali hari libur pukul : 08.00 s/d 21.00)
d. Praktek dokter setiap hari kerja kecuali hari libur pukul : 16.00 s/d 21.00 )
S :
Keluarga
mengatakan lingkunagn yang sesuai dengan penderita ISPA adalah:
- Memberikan
lingkungan yang bersih
- Jendela dan pintu dibuka
- Ruangan tidak berbau ( asap )
Keluarga mengatakan bahwa fasilitas kesehatan
yang akan
lingkungan yang sesuai dengan ISPA sesuai dengan standar
Keluarga memilih salah satu fasilitas kesehatan yang tersedia A:
Keluarga dapat memodifikasi
5.3 Meminta keluarga untuk memilih salah satu fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga
sesuai dengan masalh ISPA dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
P : intervensi dilanjutkan untuk kunjungan yang tidak direncanakan
Pada kunjungan yang tidak direncanakan keluarga membawa An. R ke poliklinik
1 Menanyakan alasan ibu membawa AN. R ke klinik. 2 Menanyakan dan melakukan pemeriksaan kepda An. R 3 Mengobservasi kartu berobat An. R
4. Memberikan reinforcement positif bahwa tepat sekali membawa An. R ke klinik
S :
- ibu mengatakan membawa anaknya berobat karena demam, pilek. - ibu mengatakan
bahwa di
lingkunagnnya banyak yang pilek. - ibu mengatakan karena ada panas sehingga An. R dibawa berobat.
O : An. R pilek dan demam.
A : masalah teratasi.
ditangani dirumah
BAB IV
PENUTUP
Setelah menguraikan berbagai hal asuhan keperawatan kelurarga pada AN. R keluarga Bpk. H mulai dari pengkajian perencanaan, palaksanaan dan evaluasi maka penulis dapat memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan 1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA . dilakukan sejauh mana criteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang ada pada perencanaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.
B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang diderita klien.