Audit klinis di fasilitas pelayanan kesehatan PERTEMUAN 4
Dr.Noor Yulia MM
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu menguraikan fungsi audit
klinis dalam meningkatkan mutu pelayanan difasilitas kesehatan monitoring dan evaluasi audit klinik
• Mahasiswa mampu menguraikan mutu pelayanan
PENDAHULUAN
• Pasien memiliki hak untuk mendapat pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas.
• Audit klinik merupakan alat penting dalam menilai kualitas
pelayanan kesehatan kepada pasien dan manajemen yang diberikan dalam setiap fasilitas kesehatan.
• Audit klinik adalah review kinerja klinis, pengukuran kinerja terhadap standar yang telah disepakati .
• Audit klinik dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk
penilaian terhadap catatan pasien atau melalui pengamatan langsung saat berkonsultasi.
• Audit Medik juga berfungsi sebagai benteng bagi penyedia layanan kesehatan terutama yang berkaitan dengan medis-masalah hukum.
• Merupakan sebuah proses siklis dalam meningkatkan kualitas
perawatan klinis.
SIFAT JASA RUMAH SAKIT
1. TINGKAT KEPERCAYAAN YANG SANGAT TINGGI
2. PRODUKSI PELAYANAN MEDIK JASA
Peralatan
Metode & tehnologi
SDM
Jasa
InformasiDana
Tanggung jawab manajemen
1. Komitmen manajemen :
– Mengembangkan sistim manajemen mutu dan memperbaikinya secara terus menerus
• Dengan cara :
– Mengkomunikasikan kepada seluruh jajaran mengenai
pentingnya memberikan kepuasan kepada pelanggan dan memenuhi berbagai peraturan terkait
– Menetapkan kebijakan mutu
– Memastikan kebijakan mutu dan sasaran mutu ditetapkan – Melakukan tinjauan manajemen
2. Fokus pelanggan
KUALITAS PRODUK
• Kecepatan / respon time • Ketepatan / accuracy ) • Metode / tehnologi
PENGENDALIAN
•
Pengawasan
•
Pemeriksaan
–
pengujian
–
Pengusutan
•
Pemantauan
PERAN MANAJER DIDALAM
ORGANISASI
•
Ada 4 fungsi manajerial yang perlu
dikembangkan didalam sebuah
organisasi sebagai sebuah sistem
sosial jika organisasi itu ingin
berkembang secara efektif yaitu :
–
Producing
–
Implementing
–
Inovating
Siapakah yang dimaksud pelanggan
•
Pelanggan adalah yang menerima
atau yang menggunakan jasa / produk
•
4 hal pokok yang sangat penting
dalam suatu proses adalah ;
–
Kebutuhan
–
Persyaratan
–
Harapan dan
Apakah yang dimaksud dengan
kepuasan pelanggan
•
Kepuasan pelanggan adalah
reaksi emosional dan rasional
positif dari pelanggan sebagai
wujud dari
persepsi positif
atas
•
Persepsi adalah penilaian
Pelanggan bebas
menilai secara subjektif maupun objektif
–
Menurut penelitian bila pelanggan puas atas
jasa yang diterima maka akan menceritakan
pengalamannya minimal 3 kali kepada
orang lain
–
sebaliknya bila pelanggan dikecewakan dan
merasa tidak puas maka akan menceritakan
pengalaman buruknya minimal 13 kali
•
Oleh karena itu persepsi pelanggan perlu
dipantau secara terus menerus agar tidak
Bagaimana dapat mengetahui
kepuasan pelanggan
• Melalui komunikasi
– Umpan balik melalui komunikasi merupakan
persepsi pelanggan yang perlu dikaji
mendalam -> hasilnya digunakan sebagai
dasar melakukan tindakan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan
• Target dalam memberikan kepuasan adalah :
– Memenuhi semua kebutuhan dan persyaratan
yang ditetapkan
– Berikan nilai tambah diluar apa yang
•
Untuk bisa memberikan kepuasan kepada
pelanggan segenap personil organisasi dituntut
memiliki kompetensi dalam menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya terkait multidimensi
fungsi perusahaan yaitu :
–
Pengelolaan sdm
–
Pengelolaan bahan baku
–
Pengelolaan keuangan
–
Pengelolaan peralatan , mesin atau fasilitas
produksi
–
Pengelolaan lingkungan
Rumah sakit
• padat modal,
• padat teknologi, dan
• padat sumber daya manusia. • Padat konfik
TUGAS-KEWAJIBAN dan
TANGGUNG JAWAB
INSTITUSIONAL RUMAH SAKIT
N
O KEWAJIBANTUGAS - TANGGUNG JAWAB INSTITUSIONAL RS
1
Tugas-kewajiban sebagai
employer.
Tugas-kewajiban
sebagai: Pemberi kerja
= Manajemen tenaga
kerja dalam arti luas.
2 Tugas manajemen umum dan sebagai penyedia fasilitas rawat jalan, rawat tinggal, dan tindakan medis-klinis. Manajemen sarana/prasarana, dana, alat, sistem2, material, SDM
penunjang dan SDM
profesi, yang layak dan memadai untuk
memberi layanan umum dan asuhan
N
O KEWAJIBANTUGAS - TANGGUNG JAWAB INSTITUSIONAL RS
3 Kewajiban
Duty of Care
terhadap pasien.
Menjaga agar proses dan
outcome sesuai dgn
asas-asas Good Clinical Governance ( Safety , Quality, Risk
management, dsb).
4 Kewajiban etis Benefcence (Amar
ma’ruf), Non
malefcence (Nahi
mungkar), Menghormati otonomi manusia,
NO TUGAS -
KEWAJIBAN TANGGUNG JAWAB INSTITUSIONAL RS
5 Kewajiban
hukum
Sesuai peraturan
perundang-undangan secara umum, secara
khusus UU tentang RS dan UU tentang Praktek kedokteran.
6 Kewajiban sosial
dan lingkungan Social / environmental responsibility.
7 Tugas lain-lain Tugas pendidikan,
Audit medis yang dilakukan oleh
rumah sakit
• adalah kegiatan evaluasi profesi secara sistemik
yang melibatkan mitra bestari (peer group) yang terdiri dari: kegiatan peer-review, surveillance
dan assessment terhadap pelayanan medis di rumah sakit.
• Dalam pengertian audit medis tersebut di atas,
Secara umum, pelaksanaan audit
medis harus dapat memenuhi 4
(empat) peran penting, yaitu
a. sebagai sarana untuk melakukan penilaian terhadap
kompetensi masing-masing staf medis pemberi pelayanan di rumah sakit;
b. sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) sesuai kompetensi yang dimiliki;
c. sebagai dasar bagi komite medik dalam
merekomendasikan pencabutan atau penangguhan kewenangan klinis (clinical privilege);
d. sebagai dasar bagi komite medik dalam
Audit klinik
• Audit klinik adalah review kinerja klinis,
• pemurnian praktek klinis sebagai akibat dan pengukuran
kinerja terhadap standar yang telah disepakati .
• Merupakan sebuah proses siklis dalam meningkatkan
kualitas perawatan klinis.
• Audit medis dapat pula diselenggarakan dengan
melakukan evaluasi berkesinambungan (on-going professional practice evaluation), baik secara
perorangan maupun kelompok.
• Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
TUJUAN AUDIT MEDIS KLINIS
• Tujuan Umum:
– Untuk meningkatkan kualitas pelayanan – Tercapainya pelayanan medis yang prima • Tujuan khusus:
– Untuk melakukan evaluasi mutu pelayanan medis
– Untuk memastikan kompetensi antara Petugas Medis
– Untuk menjamin keselamatan pasien saat sedang dalam perawatan diruang praktek
– Untuk mengidentifkasi kelemahan dalam manajemen pasien dan langkah-langkah rencana perbaikan.
– Untuk memastikan adanya perawatan yang kontinyu dan kelengkapan sarana prasarana medis.
– Untuk mengetahui penerapan standar pelayanan medis – Untuk melakukan perbaikan pelayanan medis sesuai
JENIS AUDIT KLINIS:
•
Ada 3 jenis audit yang dapat dilakukan di
tingkat perawatan primer:
–
Audit
catatan
pasien
–
Pengamatan
langsung saat konsultasi
dan
AUDIT MEDIS / KLINIS
• Analisis yang sistematis dan kritis tentang MUTU asuhan klinis, termasuk prosedur-prosedur untuk diagnosis, tindakan medis, perawatan, pemanfaatan sumber daya yang terkait, • dan dengan outcome mutu hidup bagi pasien sebagai hasil
MUTU KLINIS
• Prosedur-prosedur untuk diagnosis ( SPO), • Tindakan medis,
• Perawatan, • Sumber daya , • Pasien.
• Proses penyelenggaraan klinis ditunjang oleh:
1. Sarana, alat, material, sistem- sistim , yang memadai / layak
2. Program-program khusus, antara lain :
Audit klinis adalah analisis tentang
1. Mutu Prosedur / Proses medis, penunjang medis, keperawatan dibandingkan dengan Standar Pelayanan / SPO.
2. Efsiensi diukur dengan Utilization Review (U.R.).
3. Mutu outcome klinis: dinilai dengan bantuan
Indikator-indikator klinis.
• agar audit medis dapat dilaksanakan dengan
Audit yang dilaksanakan mencakup
•
Apakah diagnosis, tindakan (‘treatment’),
perawatan,sudah sesuai dengan Standar
Pelayanan dan SPO ?
•
Apakah pemanfaatan sumberdaya sudah
cukup efsien ?
•
Bagaimanakah hasil dari pelayanan yang
diselenggarakan pada mutu hidup pasien
(‘quality of life’) apakah sudah sesuai
ASAS-2 TENTANG PELAKSANAAN
AUDIT MEDIS/KLINIS
•
Yang diaudit adalah tentang
MUTU pelayanan medis / klinis,
khususnya tentang aspek-aspek :
–
Proses yg sudah dilaksanakan
pada pasien, dan
TENTANG PROSES.
• Proses adalah seperangkat langkah-2 yang berhubungan,
yang seringkali harus dikerjakan secara berurutan, tapi tidak selalu demikian.
• Pelaksanaan proses yang baik adalah;
– Berdasarkan atas data yang benar, format yang benar, – pada waktu yang tepat,
– dilakukan oleh orang yang profesional (Profesionalisme
dokter).
• Variasi dalam praktik kedokteran / klinis;
– variasi tentang perlu tidaknya dan berapa lama pasien
perlu dirawat,
– variasi dlm penilaian apakah tindakan medik tertentu
perlu / tidak, bagaimana cara tindakan medik,
– variasi dalam penilaian oleh ahli satu dibandingkan
TENTANG OUTCOME
• Outcome klinis.
• Dari sudut pandang pemberi layanan kesehatan: • tercapai /tidak tujuan tindakan,komplikasi,
• Persepsi pasien tentang tindakan klinis terhadap dirinya: • status fungsional,
– mutu hidup.
• Outcome pelayanan (servis).
• Kepuasan; pasien / keluarga, masyarakat, kaum profesi,
para pembayar (pemerintah, majikan, asuransi), karyawan, pemasok,
• Akses, termasuk waktu tunggu. • Outcome biaya / efsiensi.
• Beban institusi, • Beban pasien,
NILAI TAMBAH DARI PELAKSANAAN
AUDIT KLINIS:
• Audit yg efektif harus mengarah kepada PERUBAHAN, • Program Audit Klinis yg aktif adalah sarana edukatif
bagi semua profesional, terutama para junior,
• Program Audit Klinis yg aktif adalah sarana
komunikasi yang efektif untuk alih pengetahuan dan
pengalaman antara berbagai spesialisasi,
• Audit memicu kerjasama tim antara para profesional, • Pelaksanaan audit memicu pengisian Rekam Medis
dengan baik,
• Hasil audit dapat menjadi topik untuk penulisan
CIRI-2 AUDIT KLINIS YANG BAIK
Seharusnya suatu Audit Klinis berciri:
• keterbukaan,
• bukan konfrontasi,
• bukan ‘mengadili’ seseorang,
• bukan menuduh, bukan menyalahkan, bukan
mem per malu kan seseorang (not to name,
blame, and shame some body ), apa lagi mencari ‘kambing hitam’ untuk dikorbankan,
• dilaksanakan dalam suasana kekerabatan / per
saudaraan, dan edukatif,
Evaluasi pelaksanaan audit medis
• dilakukan paling lama setiap tahun
• agar proses audit dapat berjalan Iebih baik selain di tingkat rumah sakit, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan audit medis dilakukan juga melalui pelaksanaan akreditasi rumah sakit
– Pada akreditasi rumah sakit untuk pelayanan medis
ada kewajiban rumah sakit untuk melakukan audit medis
• Ketentuan dari akreditasi rumah sakit adalah rumah sakit
harus mempunyai tim audit yang merupakan bagian dari sub komite peningkatan mutu dari Komite Medis.
• Tim ini dibentuk untuk meneliti dan membahas
•
Audit medis merupakan hal penting yang
wajib dilakukan oleh rumah sakit
•
Audit medis merupakan proses evaluasi
mutu pelayanan medis melalui telaah
rekam medis oleh profesi medis sendiri
•
Dengan adanya berbagai bentuk audit
•
Audit medis adalah proses yang terus
menerus karena merupa kan upaya
yang terus menerus.
•
Secara umum dapat dikatakan bahwa
dengan melaksana kan kegiatan audit
Medis suatu rumah sakit akan
memperoleh manfaat berupa:
–
Meningkatnya komunikasi antara para
pemberi jasa pelayanan kesehatan
–
Meningkatnya pencatatan pelayanan
• Audit medis dapat dilakukan mulai dari kelompok
staf medis (organisasi dokter dengan
kemampuan atau kompetensi klinis yang sama) sampai ke tingkat komite medis di tingkat rumah sakit.
• Tujuan dilakukan audit medis adalah pelayanan
medis prima yang bersumber pada evaluasi mutu pelayanan, penerapan standar, dan
perbaikan pelayanan berdasarkan kebutuhan pasien dan standar yang telah ada.
• Audit medis di Indonesia diatur oleh Keputusan
• Pembahasan kasus kematian, kasus sulit, kasus langka, dan lain-lain adalah bentuk audit medis yang paling sederhana. • Audit medis paripurna menyertakan review, assessment,
dan surveillance.
• Proses inti audit medis adalah menetapkan kasus yang akan diaudit, mengumpulkan berkas kasus tersebut, dan
MANFAAT AUDIT KLINIS
•
Hambatan dan kesulitan selama
proses pelayanan dapat diidentifkasi
dengan cepat dan menyeluruh.
•
kualitas pelayanan dapat dipantau
dengan akurat.
•
melakukan perbaikan-perbaikan
Nilai tambah dari pelaksanaan Audit
Klinis
• Audit yg efektif harus mengarah kepada PERUBAHAN, • Program Audit Klinis yang aktif adalah sarana edukatif
bagi semua profesional, terutama para junior,
• Program Audit Klinis yang aktif adalah sarana
komunikasi yang efektif utk alih pengetahuan dan pengalaman antara berbagai spesialisasi,
• Audit memicu kerja sama tim antara para profesional, • Pelaksanaan audit memicu pengisian Rekam Medis
dengan baik,
• Hasil audit dapat menjadi topik untuk penulisan
Secara umum dapat dikatakan bahwa
dengan melaksanakan kegiatan audit
Klinik suatu rumah sakit akan
memperoleh
manfaat
berupa
• Meningkatnya komunikasi diantara para pemberi jasa pelayanan kesehatan
• Meningkatnya pencatatan pelayanan klinik dalam berkas rekam medik
• Meningkatnya mutu pemberian jasa pelayanan
kesehatan bagi semua pasien supaya tetap optimal • Adanya kepastian kepada para pemberi jasa
EFEKTIVITAS KLINIS
• adalah ukuran sejauh mana suatu intervensi tertentu bekerja.
• Ukuran tersebut akan berguna, dengan
mempertimbang kan faktor-faktor tambahan, seperti :
– apakah intervensi yang dilakukan sudah tepat dan – Apakah mewakili nilai proft .
• Dalam pelayanan kesehatan modern, praktek klinis perlu disempurnakan baik dalam keterangan yang mencakup efektivitas juga mempertimbangkan