• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUT Kopka Omri Hanasbei 87

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PUT Kopka Omri Hanasbei 87"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR : 72-K/PM.III-19/AD/V/2012

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : OMRI HANASBEI Pangkat / NRP : Kopka/620480 J a b a t a n : Ta Kodim

K e s a t u a n : Kodim 1701/Jayapura

Tempat dan tanggal lahir : Jayapura, 10 November 1969 Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

A g a m a : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : RT.02 RW.01 Kampung Engros Distrik Abepura-Jayapura

Terdakwa ditahan oleh :

1. Dandim 1701/Jayapura selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 31 Januari sampai dengan tanggal 19 Pebruari 2012, berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Skep / 04 / II / 2012 tanggal 13 Februari 2012.

2. Kemudian dibebaskan dari penahanan sementara berdasarkan Surat Keputusan Dandim 1701/Jayapura Nomor : Skep/06/II/2012 tanggal 20 Pebruari 2012.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 172/PWY selaku Papera Nomor : Kep/18/IV/2012 tanggal 14 April 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak /68/IV/2012 tanggal 25 April 2012.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor : TAP/260/PM.III-19/AD/X/2012 tanggal 3 Oktober 2012 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Nomor : TAP/260/PM.III-19/AD/X/2012 tanggal 3 Oktober 2012 tentang Hari Sidang.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/68/IV/ 2012 tanggal 25 April 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Desersi dalam waktu damai ”.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara Selama : 14 (empat belas) bulan.

Potong tahanan yang telah dijalankan.

Diajukan ke persidangan sebagai barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa Nomor : Sket/001/II/2012, tertanggal 13 Februari 2012.

- 4 (empat) lembar daftar penilaian Bintara dan Tamtama atas nama Terdakwa.

- 2 (dua) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bah wa Terdakwa pada waktu - wa ktu dan di tempat-te mpat seperti tersebut di bawah ini, yaitu sejak tanggal dua puluh satu bulan Juli tahun dua ribu sebelas sampai dengan tanggal tiga puluh satu bulan Januari tahun dua ribu dua belas atau waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun dua ribu sebelas sampai dengan tahun dua ribu dua belas bertempat di Kodim 1701/Jayapura atau di tempat lain, setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Mi li ter yang karena sal ahnya atau dengan sengaja mel akukan keti dakhadi ran tanpa i ji n dal am waktu da mai l ebi h l ama dari ti ga pul uh hari ”.

(3)

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1987 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Trikora ( sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkan dengan Pendidikan Kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam XVII/Trikora ( sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif Linud 432/WSG Kostrad di Makassar, dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Korem 172/PWY, akhirnya sejak Juli 2011 di pindahkan ke Kodim1701/Jayapura sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara saat ini, dengan pangkat terakhir Kopka NRP 620086.

b. Bahwa Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1701/Jayapura tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.

c. Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, karena Terdakwa kecewa tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti Secaba Reg Teritorial, padahal Terdakwa merasa tidak pernah membuat pelanggaran dan tidak ada masalah dengan anggota Kodim 1701/Jayapura.

d. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa berada di rumah ibu kandung Terdakwa di daerah Kampung Engros Jayapura dengan kegiatan membantu membangun rumah ibunya dan mencari ikan di laut.

e. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura maupun atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya, baik secara tertulis maupun lisan.

f. Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan Kodim1701/Jayapura dengan cara ditangkap oleh petugas dari Pomdam XVII/Cenderawasih pada tanggal 31 Januari 2012 di Abe Pantai, Jayapura.

g. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1701/Jayapura tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura atau atasan lain yang berwenang terhitung mulai tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan 31 januari 2012 atau selama 193 (seratus Sembilan puluh tiga) hari, yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari, secara berturut-turut.

h. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan perbuatan tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Kodim1701/Jayapura tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas.

Berpendapat : Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana Desersi sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam : Pasal 87 ayat (l) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

(4)

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengatakan sudah benar-benar mengerti dan tidak mengajukan eksepsi atau bantahan atas surat dakwaan Oditur Militer sehingga persidangan dapat dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa Para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi-I : Nama lengkap : YAN RANTE, Pangkat/NRP : Serma/543501, Jabatan : Bati Tuud , Kesatuan : Kodim 1701/Jayapura, Tempat dan tanggal lahir : Palu, 15 juli 1962, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Alamat tempat tinggal : Bucen I No. K-10 Jayapura

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, hanya mendengar pada tanggal 21 Juli 2011 ada anggota baru di Kodim1701/Jayapura atas nama Terdakwa, dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga, hanya sebatas hubungan antara atasan dan bawahan.

2. Pada tanggal 21 Juli 2011, Saksi berusaha mencari Terdakwa namun tidak ketemu, dan pada keesokan harinya, tanggal 22 Juli 2011, saat apel pagi, Saksi berusaha mencari Terdakwa lagi, namun Terdakwa tidak hadir apel pagi tanpa keterangan.

3. Setelah Saksi mengetahui Terdakwa tidak masuk apel pagi, Saksi melaporkan kepada Pasimin Kapten Inf Subijantoro (Saksi-II), namun Saksi tidak mengetahui tindakan selanjutnya dari Saksi-II maupun Kesatuan.

4. Saksi tidak mengetahui alasan Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tersebut, hingga dinyatakan desersi oleh Kesatuan terhitung mulai tanggal 22 Juli 2011.

5. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura maupun atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya, baik secara tertulis maupun lisan.

6. Saksi mengetahui Terdakwa telah kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawsih pada tanggal 31 Januari 2012 di Abe pantai, Jayapura .

7. Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Kodim1701/Jayapura tidak sedang di siagakan atau dinyatakan dalam suatu tugas operasi Militer.

Atas keterangan Saksi , Terdakwa membenarkan seluruhnya.

(5)

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Saksi kenal dengan Terdakwa pada saat Terdakwa menghadap tanggal 21 Juli 2011, untuk melaporkan kepindahan Terdakwa ke Kodim 1701/Jayapura, dan antara Saksi dengan Terdakwa dalam hubungan antara atasan dan bawahan dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Pada saat Terdakwa menghadap Saksi, Saksi mengarahkan Terdakwa untuk segera menyesuaikan kegiatan di Kodim1701/Jayapura sambil menunggu laporan Korp, namun keesokan harinya Terdakwa tidak masuk dinas (tidak apel pagi) tanpa keterangan.

3. Terdakwa kembali ke Kesatuan karena ditangkap oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawasih pada tanggal 31 Januari 2012 di daerah Abe pantai, Jayapura.

4. Saksi tidak mengetahui apakah Terdakwa mempunyai permasalahan atau tidak, karena Saksi baru kenal dengan Terdakwa saat menghadap Saksi tanggal 21 Juli 2011.

5. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dandim1701/Jayapura atau atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah melaporkan keberadaannya kepada Kesatuan, baik secara tertulis maupun lisan.

6. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Kodim1701/Jayapura tidak sedang di siagakan.

Atas keterangan Saksi , Terdakwa membenarkan sebagian dan membantah sebagian dan yang dibantah adalah :

- Bahwa Terdakwa selesai diperiksa di Polisi Militer, menghadap Pasi Intel Kodim 1701/Jayapura agar menunggu perintah.

- Bahwa pada saat Terdakwa Op name di Rumah Sakit Harapan Indah, tidak ada anggota Kodim 1701/ Jayapura yang menjenguk.

Menimbang : Bahwa atas bantahan Terdakwa tersebut, Saksi tetap pada keterangannya semula.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut:

1. Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1987 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkan dengan Pendidikan Kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam XVII/Trikora ( sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif Linud 432/WSG Kostrad di Makassar, dan pada tahun 2009 di pindahkan ke Korem 172/PWY, akhirnya sejak Juli 2011 dipindahkan ke Kodim1701/Jayapura sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara saat ini, dengan pangkat terakhir Kopka NRP 620480.

(6)

Seroja pada tahun 1990 ke Timor-timur, Satgas di Aceh Tahun 2000 sampai dengan Tahun 2001 dan Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2003 dan operasi pengamanan perbatasan di Papua Tahun 1998

3. Pada tanggal 21 Juli 2011 Terdakwa pindah tugas ke Kodim 1701/Jayapura dan melaporkan diri dengan menghadap Pasimin a.n. Kapten Inf Subijantoro dan pada waktu menghadap tersebut, Terdakwa menyampaikan keinginannya untuk mengikuti Secaba Reg Teritorial, namun arahan Saksi I, Terdakwa harus dinas dulu, tahun depan baru bisa mengikuti Secaba Reg Teritorial.

4. Karena tidak diberi kesempatan oleh Saksi-I untuk mengikuti Secaba Reg Teritorial, Terdakwa merasa kecewa sehingga keesokan harinya, tanggal 22 Juli 2011 Terdakwa tidak masuk dinas tanpa minta ijin atasannya yang berwenang sampai dengan Terdakwa ditangkap oleh Sertu Frans Korwa, anggota Pomdam XVII/Cenderawasih, pada tanggal 31 Januari 2012 di Abe pantai Jayapura.

5. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa berada di rumah ibu kandung Terdakwa di daerah Kampung Engros Jayapura dengan kegiatan membantu membangun rumah ibunya dan mencari ikan di laut.

6. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura maupun atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya, baik secara tertulis maupun lisan.

7. Selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang disiagakan untuk tugas operasi Militer dan Negara dalam keadaan aman.

Menimbang : Barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa Nomor : Sket/001/II/2012, tertanggal 13 Februari 2012.

- 4 (empat) lembar daftar penilaian Bintara dan Tamtama atas nama Terdakwa.

- 2 (dua) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Telah perlihatkan dan diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

(7)

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1987 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada dan dilanjutkan dengan Pendidikan Kejuruan Infantri di Dodiklatpur Rindam XVII/Trikora (sekarang Cenderawasih) selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus ditempatkan di Yonif Linud 432/WSG Kostrad di Makassar, dan pada tahun 2009 di pindahkan ke Korem 172/PWY, akhirnya sejak Juli 2011 di pindahkan ke Kodim1701/Jayapura sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat terakhir Kopka NRP 620480.

2. Bahwa benar Terdakwa sejak tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan tanggal 31 Januari 2012 telah meninggalkan Kesatuan Kodim1701/Jayapura tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura atau atasan lain yang berwenang.

3. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan kesatuan tanpa ijin yang sah, karena Terdakwa kecewa tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti Secaba Reg Teritorial, padahal Terdakwa tidak pernah membuat pelanggaran dan tidak pernah ada masalah dengan anggota Kodim 1701/Jayapura.

4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah, Terdakwa berada di rumah ibu kandung Terdakwa di daerah Kampung Engros Jayapura dengan kegiatan membantu membangun rumah ibunya dan mencari ikan di laut.

5. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura maupun atasan lain yang berwenang, Terdakwa tidak pernah memberitahukan tentang keberadaannya, baik secara tertulis maupun lisan.

6. Bahwa benar Terdakwa kembali ke Kesatuan Kodim1701/Jayapura dengan cara ditangkap oleh petugas dari Pomdam XVII/Cenderawasih pada tanggal 31 Januari 2012 di Abe Pantai, Jayapura.

7. Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Kodim 1701/Jayapura tanpa ijin yang sah dari Dandim 1701/Jayapura atau atasan lain yang berwenang terhitung mulai tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan 31 Januari 2012 atau selama 193 (seratus sembilan puluh tiga ) hari, yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turut.

8. Bahwa benar Terdakwa melakukan perbuatan tersebut, Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan aman dan damai, serta baik Terdakwa maupun Kesatuan Kodim 1701/Jayapura tidak sedang melaksanakan ataupun dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

(8)

mempertimbangkan sendiri dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “ Militer ”

2. Unsur kedua : “ Yang karena salahnya atau dengan sengaja Melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”

3. Unsur ketiga : “ Dalam waktu damai”

4. Unsur keempat : “ Lebih lama dari tiga puluh hari”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur kesatu : “ Militer “

Menurut Pasal 46 ayat (1) ke-1 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI AD, TNI AL, TNI AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Para Saksi dibawah Sumpah , serta barang bukti yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa adalah Prajurit TNI AD yang sampai sekarang masih berstatus dinas aktif menjabat sebagai Ta Kodim 1701/Jayapura dengan pangkat terakhir Kopka NRP 620480.

2. Bahwa benar sampai sekarang Terdakwa masih berstatus sebagai anggota TNI AD yang berdinas aktif di Kodim 1701/Jayapura sesuai keterangan Saksi Kapten Inf SUBIJANTORO dan Serma YAN RANTE dan belum dipecat dari kedinasan hal ini terlihat dari Skeppera yang diterbitkan oleh Danrem 172/PWY selaku Papera Nomor : Kep/18/IV/2012 tanggal 14 April 2012 atas nama Terdakwa OMRI HANASBEI NRP 620480.

(9)

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu “Militer” telah terpenuhi.

Unsur kedua : “ Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ”

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan.Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

Yang dimaksud “tanpa ijin“ adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat/kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan 31 Januari 2012 Terdakwa tidak masuk dinas berada di rumah ibu kandung Terdakwa di daerah Kampung Engros Jayapura dengan kegiatan membantu membangun rumah ibunya dan mencari ikan di laut, namun Terdakwa tidak melaporkan kepada atasan yang berhak memberi ijin.

2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan Kodim 1701/Jayapura karena Terdakwa kecewa tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti Secaba Reg Teritorial.

3. Bahwa benar, selama meninggalkan Kesatuan tanpa ijin yang sah tersebut, Terdakwa berada di rumah ibu kandung Terdakwa di daerah Kampung Engros Jayapura dengan kegiatan membantu membangun rumah ibunya dan mencari ikan di laut.

4. Bahwa benar selama tidak masuk dinas tersebut, Terdakwa mengetahui aturan dan prosedur perijinan, tetapi Terdakwa tidak mengindahkan aturan tersebut.

5. Bahwa benar Terdakwa menyadari dan paham, pada saat meninggalkan Kesatuan Terdakwa tidak dilengkapi surat ijin dari Kesatuan.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin ” telah terpenuhi.

(10)

Yang dimaksud dengan “ Waktu damai ” adalah lawan kata dari waktu perang.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas/Operasi Militer atau keadan-keadan lain yang diatur dalam Pasal 58 KUHPM.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah, serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin Dandim 1701/Jayapura wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan khususnya wilayah Provinsi Jayapura dimana Kesatuan Terdakwa berada tidak sedang berperang atau dalam keadaan damai.

2. Bahwa benar selama itu baik Terdakwa maupun Kesatuan Kodim 1701/Jayapura tidak sedang melaksanakan atau disiapkan untuk tugas Operasi Militer.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

Unsur keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari “

Unsur ini merupakan penentuan atau batasan waktu ketidakhadiran Terdakwa.

Bahwa yang dimaksud dengan “Lebih lama dari tiga puluh hari” adalah bahwa unsur ini menentukan batasan waktu ketidakhadiran prajurit di kesatuannya lebih lama dari tiga puluh hari.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah Sumpah , serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

Bahwa benar Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah sejak tanggal 22 Juli 2011 sampai dengan 31 Januari 2012 atau selama 193 (seratus Sembilan puluh tiga) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari tiga puluh hari.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa dengan telah terbuktinya seluruh unsur-unsur tindak pidana diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa dakwaan Oditur Militer telah terbukti secara sah dan meyakinkan.

(11)

melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.” sebagaimana yang diatur dan diancam dengan pidana sesuai dengan Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa Terdakwa telah dididik menjadi Prajurit TNI AD melalui pendidikan Secata kemudian dididik menjadi seorang Prajurit dan Terdakwa telah dibentuk fisik dan mental melalui pendidikan serta pembekalan materi hukum termasuk disiplin Militer dengan maksud agar Terdakwa saat bertugas di Kesatuan dapat diandalkan untuk mendukung tugas Satuan seperti saat ini Terdakwa yang melaksanakan tugas sebagai Ta Kodim 1701/Jayapura.

Menimbang : Bahwa Terdakwa selama berdinas telah mengikuti beberapa kali melaksanakan tugas operasi Militer seperti : Satgas operasi Seroja pada tahun 1990 ke Timor-timur, Satgas di Aceh Tahun 2000 sampai dengan Tahun 2001 dan Tahun 2002 sampai dengan Tahun 2003 dan operasi pengamanan perbatasan di Papua Tahun 1998.

Menimbang : Bahwa Terdakwa sebagai Ta Kodim 1701/Jayapura seharusnya menjadi panutan dan contoh yang baik bagi Prajurit lainnya di Kodim 1701/Jayapura atau sekaligus menjadi panutan bagi Prajurit bawahannya, bukan sebaliknya memberikan contoh yang tidak baik yaitu meninggalkan Satuan tanpa ijin Komandan Satuan atau atasan yang berwenang.

Menimbang : Bahwa Terdakwa yang sudah berdinas selama 27 (dua puluh tujuh ) tahun sebagai prajurit TNI seharusnya sudah memahami aturan-aturan yang berlaku di Kodim 1701/Jayapura termasuk mengetahui prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuan yaitu apabila ada prajurit yang ingin bepergian karena kepentingan dinas atau kepentingan pribadi adalah wajib untuk mengajukan permohonan ijin kepada Komandan Satuan dan setelah disetujui barulah prajurit tersebut melaksanakannya, namun Terdakwa walaupun sudah mengetahui dan memahami aturan tersebut tetap juga tidak melaksanakannya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh petugas dari Pomdam XVII/Cenderawasih pada tanggal 31 Januari 2012 di Abe Pantai, Jayapura, hal ini menunjukkan bahwa Terdakwa sesungguhnya sebagai prajurit yang tidak mempunyai tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin, karena Terdakwa kecewa tidak diberikan kesempatan untuk mengikuti Secaba Reg Teritorial.

(12)

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan/mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurang jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman dari aturan-aturan hukum dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan TNI.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi-sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggungjawab yang menjadi kewajiban Terdakwa sangat mengganggu kelancaran tugas di Satuan tempat Terdakwa bertugas.

Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum,kepentingan umum dan kepentingan Militer :

1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .

2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit. Sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakikatnya perbuatan Terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurut TNI dilarang keras , meninggalkan Kesatuan tanpa ijin.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu terlebih duhulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang dapat memberatkan pidana yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dipersidangan sehingga memperlancar dan memudahkan proses pemeriksaan.

(13)

mengulangi perbuatannya.

3. Terdakwa sangat menyesali atas perbuatannya meninggalkan dinas tanpa ijin.

4. Terdakwa belum pernah dihukum.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Bahwa perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga ke-5 dan Sumpah Prajurit ke-2.

2. Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh petugas Pomdam XVII/Cenderawasih.

3. Bahwa perbuatan Terdakwa dapat merusak pembinaan disiplin Satuan.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan pidana sebagai mana yang dimohonkan oleh Oditur Militer harus diperingan untuk itu terhadap permohonan keringanan hukuman yang disampaikan oleh Terdakwa sendiri dipersidangan, Majelis Hakim mengabulkannya yaitu mengenai permohonanan keringanan hukuman.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan perlu dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang- barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa Nomor : Sket/001/II/2012, tertanggal 13 Februari 2012.

- 4 (empat) lembar daftar penilaian Bintara dan Tamtama atas nama Terdakwa.

- 2 (dua) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Merupakan bukti surat yang menunjukkan ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuan berkaitan erat dengan perkara ini, maka menurut Majelis Hakim barang bukti tersebut perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

2. Pasal 190 ayat (1) dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

(14)

terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ Desersi Dalam Waktu Damai “

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Penjara selama : 10 (sepuluh) bulan.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam Tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi atas nama Terdakwa Nomor : Sket/001/II/2012, tertanggal 13 Februari 2012.

- 4 (empat) lembar daftar penilaian Bintara dan Tamtama atas nama Terdakwa.

- 2 (dua) lembar riwayat hidup singkat atas nama Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 21 Pebruari 2013 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh ASEP RIDWAN. H, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P sebagai Hakim Ketua, serta WING EKO JOEDHA.H, SH Mayor Sus NRP 524432 dan AKHMAD JAILANIE, SH Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer TAVIP HERU MARSONO, SH Mayor Sus NRP 520861, dan Panitera ISKANDAR, SH.MH Lettu Chk NRP 21960346030574 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

HAKIM KETUA

ASEP RIDWAN. H, SH Mayor Laut (KH) NRP 12360/P

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

WING EKO JOEDHA. H, SH AKHMAD JAILANIE, SH Mayor Sus NRP 524432 Kapten Chk NRP 517644

PANITERA

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya setiap manusia ditakdirkan untuk memperoleh keturunan dari suatu perkawinan yang sah menurut agama Islam. Oleh karena itu diperlukan adanya keturunan

 Guru menenyakan bagaimana cara overhoul sistem Transmisi Manual dan komponenya sesuai SOP, siswa diminta untuk menentukan prosedur pemeriksaan komponen-komponen

Tak terasa saya sudah melalui hampir separuh jalur tempuh menuju curug induk, tapi kelelahan yang amat sangat mendera seluruh badan saya hingga akhirnya saya memutuskan

• Rohainil Aini dan Pollycarpus tidak mengikuti mekanisme perubahan schdulle Pollycarpus ke Singapura pada tanggal 6 september, karena sebagai extra crew yang tidak terbang

Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014. Setelah membuka pelajaran, guru langsung menuju inti dengan menjelaskan kepada peserta didik

Variabel capital intensity hipotesisnya diterima sehingga menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap yang tinggi berarti semakin tinggi pula pajak yang harus

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Perancangan sistem diperlukan untuk mengetahui bagaimana sistem ini (firmware DD-WRT) nantinya akan dijalankan pada access poin D-LINK DIR-600 mulai dari konsep sistem sampai