AS Tangkap 5 Pembobol ATM di Seluruh
Dunia
19.11.2013
AS menangkap 5 tersangka yang melakukan pembobolan ATM di seluruh kota New York (foto: ilustrasi).
Polisi Amerika telah menangkap lima orang yang terlibat pembobolan ATM di seluruh dunia yang mengakibatkan kerugian $ 45 juta dari dua bank di Timur Tengah.
Para pejabat Amerika hari Senin (18/11) mengatakan, kelima tersangka itu dijuluki "cashers" dalam skema pembobolan dan menyebar di seluruh kota New York dengan melakukan ribuan transaksi penarikan dari ATM-ATM dan mencuri $ 2,8 juta.
Departemen Kehakiman mengatakan kelima tersangka yang semuanya berusia 20 tahunan, memberikan sebagian besar uang itu ke organisasi-organisasi yang mengatur penipuan itu, tetapi juga menggunakan sebagian uang tersebut untuk membeli banyak barang-barang mewah.
Kemudian, kompolotan pelaku dari 24 negara lebih melakukan transaksi penarikan uang sejumlah $ 45 juta lebih dalam dua operasi terpisah bulan Desember dan Februari lalu.
Ini Dua Tersangka Pembakaran Masjid di
Tolikara
Kedua orang ini adalah anggota Gereja Injili Di Indonesia.
Kamis, 23 Juli 2015 | 16:20 WIB
Masjid di Tolikara, Papua, dibakar massa intoleran, Jumat 17 Juli
2015. (VIVA.co.id/Banjir Ambarita (Papua)Banjir Ambarita (Papua))
VIVA.co.id - Kepolisian telah menetapkan dua tersangka kerusuhan dan pembakaran masjid yang terjadi di Tolikara, Papua pada Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat 17 Juli 2015. Kedua tersangka itu berasal dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI).
"Dari GIDI, inisialnya AK dan YW," kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 23 Juli 2015.
Namun, Badrodin tidak menjelaskan apa motif dan peran kedua tersangka itu dalam aksi kerusuhan di Tolikara. "Belum, baru juga diperiksa, dibawa ke Wamena atau Jayapura," kata Badrodin.
Menurut Badrodin, keduanya disangkakan melakukan perusakan, kekerasan dan penghasutan. Salah satu tersangka itu berprofesi sebagai pegawai bank.
Saat ini kepolisian masih berjaga di Tolikara. Sebab, masih banyak pengungsi akibat kiosnya yang terbakar.
METRO
Polisi Ringkus Begal Sadis Pembunuh Warga
Lubang Buaya
Korban tewas akibat dipukul dengan gir sepeda motor.
Senin, 20 Juli 2015 | 15:25 WIB
Ilustrasi begal
Tweet
VIVA.co.id - Empat pelaku pembegalan sadis yang menyebabkan terbunuhnya Abdul Latif di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur diringkus polisi. Mereka ditangkap beberapa jam setelah beraksi merampas sepeda motor milik korban.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, empat begal sadis itu masing-masing bernama Septian Putra alias Jawir alias Jawa, Rayi Isnaini alias Engkong, Bagus Prayoga, dan Riston Nainggolan. Dua orang di antaranya, Jawir dan Engkong adalah residivis.
"Dari hasil pengembangan dan pemeriksaan kepada empat tersangka, dua pelaku yaitu Septian alias Jawir dan Rayi alias Engkong pernah 'main' dengan dua orang lainnya yaitu Oki (Almarhum) dan Acang alias Cangak yang saat ini masih DPO, mereka biasa 'main' di Ciracas dan sudah mendapatkan hasil berupa motor Mio sebelum bulan puasa," jelas Iqbal.
Iqbal menjelaskan, kronologis kejadian pembegalan sadis itu, berawal saat itu korban melintas dari arah pintu satu TMII dengan menggunakan sepeda motor merek Honda Beat berwarna oranye bernomor polisi B 4493 TPS. Saat kendaraan tersebut memutar balik, mereka lalu dibuntuti satu motor.
"Dua orang pelaku dengan membawa senjata tajam golok dan gir sepeda motor, korban dan saksi lalu mempercepat laju motornya, pelaku memukul korban sehingga korban dan saksi terjatuh lalu motor dikuasai pelaku," ujar Iqbal.
METRO
Di Jakarta, 11 Tawuran Terjadi Saat
Ramadhan
Wakapolda berharap masyarakat ikut mencegah tawuran tersebut.
Kamis, 2 Juli 2015 | 02:48 WIB
Ilustrasi tawuran saat Ramadhan (Bayu Nugraha Januar)
VIVA.co.id - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Brigadir Jenderal Nandang
Jumantara, ada belasan aksi tawuran warga yang terjadi selama bulan Ramadhan. Dia berharap, tawuran tidak lagi terjadi karena hanya menggangu masyarakat lainnya.
"Sampai hari terhtung 11 tawuran yang sudah terjadi. Kebanyakan tawuran antar warga. Namun kita sudah melakukan berbagai upaya pencegahan di antaranya pembuatan pos pantau," ujar Nandang, Kamis, 2 Juli 2015.
Menurut dia, cara lain mencegah adanya tawuran yakni mendekatkan diri ke masyarakat. "Polri tidak bekerja sendirian dan kita harapkan ke depan masyarakat dapat menjalin bersama Polri," kata dia.
Cara tersebut merupakan salah satu bentuk wujud kepedulian polisi kepada masyarakat. "Sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap warga dan untuk mempererat hubungan antara polri dan warga masyarakat agar dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," ujarnya.