• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I 2 3 hubungan antara kegiatan inter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I 2 3 hubungan antara kegiatan inter"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting untuk menunjang

keberhasilan suatu organisasi. SDM adalah pelaksana seluruh kebijakan organisasi

sehingga perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai. Pentingnya sumber

daya manusia ini perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen di perusahaan.

Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap

memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi.

Banyak usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja SDM,

diantaranya dengan memotivasi mereka agar lebih meningkatkan kemampuan dan

keterampilan karyawan dimana proses tersebut akan sangat membantu karyawan

dalam mengkoreksi kekurangan-kekurangan kerjanya di masa silam sehingga

karyawan tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.

Sumber daya manusia harus terus dikembangkan, karena berbeda dengan

mesin yang selalu melakukan aktivitas yang sama setiap waktu, sumber daya

manusia selalu mengalami perubahan dan perkembangan, karena perubahan yang

terjadi tersebut akan dapat menimbulkan berbagai jenis tantangan yang harus

dihadapi dan diatasi dengan baik oleh perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan

akan terlaksana bila sumber daya manusianya menunjukkan performa kerjanya

yang tinggi. Salah satu unsur peningkatan performa kerja karyawan adalah

(2)

Motivasi dapat diartikan sebagai tujuan atau pendorong, dengan tujuan

sebenarnya yang menjadi daya penggerak utama bagi seseorang dalam berupaya

dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif

ataupun negatif. Selain itu, Pengertian Motivasi merupakan suatu perubahan yang

terjadi pada diri seseorang yang muncul adanya gejala perasaan, kejiwaan dan

emosi sehingga mendorong individu untuk melakukan atau bertindak sesuatu

yang disebabkan karena kebutuhan, keinginan dan tujuan

Teori ini mengemukakan bahwa hubungan seorang individu dengan

pekerjaan merupakan mendasar dan sikap individu terhadap pekerjaan sangat baik

untuk menentukan suatu keberhasilan ataupun kegagalan. Herzberg

menggambarkan bahwa suatu kepuasan kerja berasal dari keberadaan faktor

intrinsik dan ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan dari faktor-faktor

ekstrinsik.

Secara umum motivasi mengacu pada mengapa dan bagaimana seseorang

bertingkah laku tertentu. Motivasi adalah proses yang dinamis dimana setiap

orang dapat dimotivasi oleh hal-hal yang berbeda. Mungkin seorang akan

termotivasi untuk bekerja karena gaji yang ditawarkan atau kenaikan pangkat.

Pada pegawai dengan motivasi tinggi, kepuasan kerja bukan diperoleh dari status

sosial intensif yang tinggi, namun kepuasaan kerja bagi mereka adalah usaha

untuk mencapai hasil produksi itu sendiri.

Motivasi semakin penting karena pimpinan membagikan pekerjaan pada

(3)

sebelumnya telah ditetapkan. Pimpinan dalam memotivasi pegawai harus

menyadari bahwa manusia memiliki kemauan untuk bekerja keras dengan harapan

ia akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan-keinginan dari hasil

pekerjaannya. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pegawai tidak melaksanankan

semua pekerjaannya sendiri, melainkan terkadang dibutuhkan kerjasama yang

baik antara sesama pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam hal ini,

pimpinan harus mampu mendorong dan membangkitkan daya gerak (kemauan

kerja) pegawainya untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi

kewajibannya sehingga mereka termotivasi untuk bekerja sebaik mungkin dan

dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka. Hal ini perlu diperhatikan karena

manusia sebagai tenaga kerja bukan merupakan manusia yang dapat digerakkan

begitu saja, melainkan sebagai makhluk hidup yang mempunyai perasaan,

kebutuhan, keinginan dan pola pikir sendiri.

Perusahaan harus bisa mendorong sumber daya manusia agar tetap

produktif dalam mengerjakan tugasnya masing-masing yaitu dengan

meningkatkan kepuasan kerja para pegawainya, sehingga perusahaan dapat

mempertahankan pegawainya, dan selain itu pegawai juga dapat dijadikan sebagai

mitra utama yang baik dalam penunjang keberhasilan suatu perusahaan, hal

tersebut di harapkan dapat memotivasi pegawai serta membuat pegawai puas

terbadap pekerjaan yang mereka jalani menjadi salah satu faktor yang penting.

Seringkali pihak perusahaan berupaya meningkatkan kepuasan kerja

pegawai melalui perbaikan gaji dan upah, hal tersebut mungkin masih bisa

(4)

kebutuhan hidupnya. Tetapi kenyataannya gaji yang tinggi tidak selalu membuat

seorang pegawai memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya. Oleh karena itu

pihak perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi kepuasan pegawai.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De

Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan

dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang

melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut

berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari

kelahiran BRI.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah

menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan

Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia

memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan

publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih

digunakan sampai dengan saat ini. Bank BRI merupakan Bank yang memiliki

anak cabang yang banyak salah satunya Bank BRI Cabang Cimahi.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Cimahi merupakan salah satu

(5)

banyak. Dengan jumlah karyawan yang cukup banyak ini, maka perusahaan harus

mampu menjalin hubungan yang baik antar atasan dengan bawahan ataupun

karyawan dengan karyawan.

Demi menjaga hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan antar

karyawan dengan karyawan dan untuk meningkatkan produktifitas kerja karyawan

pada Bank BRI Cabang Cimahi ini dilakukan employe relations agar tercipta hubungan kerja yang baik dan meningkatnya sumber daya manusia demi

tercapainya visi dan misi Bank BRI Cabang Cimahi.

Salah satu langkah yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan SDM

yang ada yaitu dengan adanya motivasi kerja yang tinggi dari setiap karyawannya.

Untuk meningkatkan motivasi kerja pada karyawan sebuah perusahaan itu

bukanlah hal yang mudah oleh karena itu Bank BRI Cabang Cimahi membuat

sebuah kegiatan internal yang diberi nama Forum Peningkatan Kerja.

Forum Peningkatan Kerja yang dilaksanakan oleh Bank BRI Cabang

Cimahi ini merupakan kegitan rutin tahunan dengan tujuan untuk meningkatkan

hubungan baik antar atasan dengan bawahan juga antar karyawan Bank BRI

Cabang Cimahi, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi karyawan

dalam bekerja dengan memberikan reward dan memastikan karyawan tetap

berkomitmen terhadap beban kerja yang telah dan akan ditanggungnya.

Kegiatan internal Forum Peningkatan Kerja ini memberikan peluang yang

sangat besar untuk menyampaikan aspirasi dan perasaannya kepada perusahaan

(6)

dengan karyawan. Seluruh karywan dapat menyampaikan pesan kepada

perusahaan baik berupa pesan berisi kritik, saran, keluhan atau dalam bentuk

laporan kerja. Pesan-pesan yang dilaporkan berupa laporan kerja beberapa saran

dan keluhan ataupun masukan terhadap kebutuhan-kebutuhan karyawannya.

Kegiatan Forum Peningkatan Kerja ini diharapkan dapat menjadi salah

satu solusi yang baik dalam upaya untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan,

sehingga karyawan dapat lebih mencitai pekerjaannya, lebih baik dalam

melakukan pekerjaannylebih loyal terhadap perusahaan, serta memiliki rasa

(sense of belonging) yang tinggi terhadap perusahaannya.1

Timbulah masalah pada karyawan Bank BRI Cabang Cimahi yang

kinerjanya kurang baik, salah satunya karena terlambat dating ke tempat kerja,

atau bahkan karena karyawan yang tidak bisa berkomitmen dengan pekerjaanya

dan kurang nya efek dari kegiatan Forum Peningkatan Kerja.

Dengan demikian, berdasarkan masalah yang ditemukan oleh penulis akan

melakukan penelitian mengenai Hubungan Kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan Peningkatan Motivasi Kerja Karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

1.2 Perumusan Masalah

Dari paparan latar belakang masalah tersebut, perumusan masalah dari

penelitian ini adalah : “Adakah hubungan antara kegiatan internal forum

(7)

peningkatan kerja (FPK) dengan motivasi kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka identifikasi masalah yang

akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

1. Adakah hubungan antara karakteristik komunikator dalam kegiatan forum

peningkatan kerja dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan

kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

2. Adakah hubungan antara isi pesan dalam kegiatan forum peningkatan kerja

dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan kerja karyawan

Bank BRI Cabang Cimahi

3. Adakah hubungan antara intensitas kegiatan forum peningkatan kerja dengan

prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan kerja karyawan Bank BRI

Cabang Cimahi

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik komunikator dalam kegiatan

forum peningkatan kerja dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan

kemajuan kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

2. Untuk mengetahui hubungan antara isi pesan dalam kegiatan forum

peningkatan kerja dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan

(8)

3. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas kegiatan forum peningkatan

kerja dengan prestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan kerja

karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

1.5 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan suatu ilmu. Berkaitan dengan tema penelitian, maka kegunaan

penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis

yang secara umum diharapkan mampu mendatangkan manfaat bagi

pengembangan ilmu komunikasi khususnya dalam pendalaman ilmu hubungan

masyarakat.

1.5.1 Kegunaan Teoritis

1. Sebagai tambahan pengetahuan dalam mengembangkan ilmu komunikasi, khususnya mengenai bidang kajian Public Relations dalam kegiatan hubungan internal perusahaan atau employe relations.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang pelaksanaan kegiatan internal perusahaan sebagai bagian dari program

Employe relations dan mengenai praktik kerja public relations khususnya tentang strategi kegiatan internal dalam realita profesionalisme sebenarnya 3. Dapat menjadi salah satu bahan informasi bagi semua pihak yang

berkepentingan dalam masalah yang sama pada penelitian.

(9)

1. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan sebuah pemikiran

baru menghadapi permasalahan bagi Bank BRI cabang Cimahi untuk

pengembangan kegiatan employe relations yang telah dilakukannya

2. Sebagai referensi bagi peneliti sejenis atau yang berkaitan dengan kegiatan

(10)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Sejenis

Judul Judul 1 Judul 2 Judul 3 Judul 4 Judul 5 Judul Saya

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

kerja

dengan

atasan.

2.2 Kerangka Teoritis

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Motivation-Hygiene

Theory dari Frederick Herzberg (1996). Frederick Herzberg mengembangkan

suatu teori yang khusus dapat diterapkan ke dalam motivasi kerja. Ia

menyimpulkan bahwa ada dua factor yang dapat menentukan motivasi seseorang,

yaitu factor intrinsic (intrinsic motivasition) dan factor ekstrinsik (extrinsic motivation) (Thoha, 2003 : 2013)

Asumsi dasar dari teori ini adalah dua factor yang mendorong karyawan

sehingga termotivasi dalam bekerja melalui dua factor yaitu factor intrinsic yang

meliputi daya dorong yang timbul dari dalam diri seseorang, dan factor ekstrinsik

meliputi daya dorong yang timbul dari luar seseorang, terutama dari organisasi

tempatnya bekerja. Namun, keduanya dapat diteliti secara terpisah karena factor

intrinsic berasal dari dalam masing-masing individu, sedangkan factor ekstrinsik

merupakan merupakan tindakan preventif dan memperhitungkan lingkungan yang

berhubungan dengan kerja.

Teori Herzberg memberikan dua kontribusi penting bagi pimpinan

organisasi dalam memotivasi karyawan. Pertama, teori ini lebih eksplisit dari teori

(17)

dalam performa pekerjaan. Kedua, kerangka ini membangkitkan model aplikasi,

pemerkayaan pekerjaan (Leidecker and Hall dalam Timpe, 1999:13).

Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan

termotivasi yaitu faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri

masing-masing orang, dan faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari

luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja.

Karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan

yang memungkinnya menggunakan kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan

tingkat otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Kepuasan disini

tidak terutama dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi.

Sebaliknya, mereka yang lebih terdorong oleh faktor-faktor ekstrinsik cenderung

melihat kepada apa yang diberikan oleh organisasi kepada mereka dan kinerjanya

diarahkan kepada perolehan hal-hal yang diinginkannya dari organisasi (dalam

Sondang, 2002: 107).

Adapun yang merupakan faktor motivasi menurut Herzberg adalah:

pekerjaan itu sendiri (the work it self), prestasi yang diraih (achievement), peluang

untuk maju (advancement), pengakuan orang lain (ricognition), tanggung jawab

(responsible).

Menurut Herzberg faktor hygienis/extrinsic factor tidak akan mendorong

minat para pegawai untuk berforma baik, akan tetapi jika faktor-faktor ini

(18)

kondisi kerja tidak menyenangkan, faktor-faktor itu dapat menjadi sumber

ketidakpuasan potensial (Cushway & Lodge, 1995 : 139).

Sedangkan faktor motivation/intrinsic factor merupakan faktor yang

mendorong semangat guna mencapai kinerja yang lebih tinggi. Jadi pemuasan

terhadap kebutuhan tingkat tinggi (faktor motivasi) lebih memungkinkan

seseorang untuk berforma tinggi daripada pemuasan kebutuhan lebih rendah

(hygienis) (Leidecker & Hall dalam Timpe, 1999: 13).

Dari teori Herzberg tersebut, uang/gaji tidak dimasukkan sebagai faktor

motivasi dan ini mendapat kritikan oleh para ahli. Pekerjaan kerah biru sering kali

dilakukan oleh mereka bukan karena faktor intrinsik yang mereka peroleh dari

pekerjaan itu, tetapi kerena pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhan dasar

mereka (Cushway & Lodge, 1995 : 139).

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan pada kerangka teoritis diatas, maka kerangka konseptual

dalam penelitian ini dapat dijaberkan menjadi dua konsep utama yaitu variabel

pertama adalah Kegiatan Internal Forum Peningkatan Kinerja (FPK) dan variabel

kedua adalah Motivasi Kerja Karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

1. Kegiatan Internal Forum Peningkatan Kinerja (FPK) Bank BRI Cabang Cimahi

Kegiatan internal Forum Peningkatan Kinerja (FPK) merupakan sebuah

(19)

dengan seluruh karyawan yang memiliki karakteristik komunikasi timbal balik

antara keduanya. Tujuan dari kegiatan internal FPK ini adalah membangun

semangat kerja karyawan dan memberikan apresiasi terhadap seluruh karyawan

agar menjadi termotivasi untuk terus berkomitmen dalam menjalankan seluruh

pekerjaannya. Kegiatan FPK ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang

diselenggarakan oleh Bank BRI untuk seluruh karyawan dari setiap Cabangnya.

Dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Perkantoran, Suranto A.W., menjelaskan bahwa program employe relations salah satu bentuknya merupakan kegiatan employe gathering, menurutnya kegiatan employe gathering memiliki komonen-komponen komunikasi yang tidak terpisahkan yaitu komunikator, isi

pesan, dan intensitas kegiatan. Kegiatan internal FPK Bank BRI Cabang Cimahi

ini termasuk ke dalam kegiatan employe gathering dan merupakan suatu kegiatan untuk menjaga hubungan yang baik dangan seluruh karyawan.

Kegiatan FPK ini dapat berjalan efektif apabila berbagai unsur komunikasi

yang satu dengan yang lainnya akan saling menunjang. Dalam kegiatan employe gathering terdapat komponen-komponen komunikasi program employe gathering (Suranto, 2005 : 106-112) yang tidak terpisahkan sekaligus merupakan sub

variabel, yaitu:

a. Komunikator

Komunikator adalah pihak yang bertugas menyampaikan,

mensosialisasikan, dan juga membangun motivasi pada diri

(20)

dan tujuan yang diharapkan. Dalam penelitian ini pimpinan

perusahaan bertindak sebagai komunikator.

Karakteristik komunikator agar dapat diterima oleh komunikan, yaitu:

1. Kredibilitas, merupakan kewibawaan seorang komunikator di hadapan

komunikan. Di perkantoran, pemimpin yang kredibel atau berwibawa

lebih mudah mempengaruhi bawahannya. Kredibilitas terdiri dari dua

factor yaitu keahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yang

dibentuk komunikan tentang kemampuan dan pengalaman komunikator

dalam mengelola perusahaan. Sedangkan kepercayaan adalah kesan

komunikasi tentang komunikator yang berkaitan dengan watak. Apakah

komunikator dinilai jujur, tulus, sopan, dan etis.

2. Daya tarik, hal ini berkenaan dengan keadaan yang menunjukan

komunikan melihat komunikator sebagai seorang yang menyenangkan

dalam bentuk peranan yang memuaskan. Jika pihak komunikan merasa

bahwa komunikator mempunyai sifat-sifat yang menarik, maka akan

mendorong keterlibatan keduanya dalam hubungan komunikasi yang

menyenangkan. Dengan demikian efektivitas komunikasi yang

dilaksanakan oleh pimpinan kantor sebagai komunikator akan

mempengaruhi kesan karyawan terhadap daya tarik pimpinan tersebut.

Daya tarik dari kesamaan, keakraban, rasa suka komunkan, dan daya tarik

fisik komunikator.

3. Kekuasaan (power) adalah seorang komunikator yang memiliki kekuasaan relative lebih mudah mempengaruhi bawahannya. Terdapat rasa sungkan

(21)

b. Isi Pesan

Pesan adalah informasi yang dikomunikasikan oleh komunikator

kepada komunikannya. Pesan merupakn seperangkat symbol

verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, atau maksud

sumber.

Pesan memiliki 3 unsur didalamnya, yaitu:

1. Struktur pesan, ditujukan dengan pola penyampaian pesan secara tersirat

maupun tersurat, pola urutan argumentasi, dan pola objektivitas.

2. Gaya pesan, menunjukan adanya variasi linguinstik dalam penyampaian

pesan.

3. Daya tarik pesan atau appeals pesan, mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung dalam pesan baik secara rasional maupun emosional.

c. Intensitas Kegiatan

Intensitas kegiatan merupakan banyaknya serta jumlah waktu yang

digunakan dalam pelaksanaan sebuah kegiatan. Dalam hal ini

intensitas kegiatan diukur dengan frekuensi dan durasi.

4. Motivasi Kerja Karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

Dalam penelitian ini motivasi kerja yang teliti adalah motivasi dari

karyawan Bank BRI Cabang Cimahi, karena pada kegiatan Forum Peningkatan

(22)

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegiatan

kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan intergrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2008 : 95).

Sementar menurut Herzberg bahwa, “Motivasi kerja dapat diukur dengan

prestasi kerja (achievement), pengakuan hasil kerja (recognition), tanggung jawab kerja (responsibility), dan kemajuan kerja (advancement)” (Robbins, 2003: 2013).

Apabila seorang karyawan telah diberi kebebasan atau keluasan untuk

menentukan keputusan sendiri atas apa yang dikerjakan, maka karyawan tersebut

akan lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya. Tanggung jawab tersebut dapat

menumbukan rasa ingin mengalami kemajuan dalam pekerjaan. Kemajuan kerja

harus didukung oleh kemampuan melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu

apabila karyawan ingin meningkatkan kemajuan kerjanya, maka ia harus

(23)

2.4 Kerangka Operasional

Variabel X : Kegiatan Internal Forum Peningkatan Kinerja (FPK)

Sub variabel X1 : Komunikator

Indiktor :

1. Kredibilitas komunikator kegiatan

2. Daya tarik komunikator kegiatan

3. Kekuasaan komunikator kegiatan

Sub Variabel X2 : Isi Pesan

Indikator :

1. Struktur pesan kegiatan

2. Gaya pesan kegiatan

3. Daya tarik pesan kegiatan

Sub Variabel X3 : Intensitas Kegiatan

Indikator :

1. Frekuensi mengikuti kegiatan

(24)

Variabel Y : Motivasi Kerja Karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

Sub Variabel Sub Variabel Y1: Prestasi Kerja

Indikator :

1. Kemampuan dalam menguasai pekerjaan di kantor 2. Tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan 3. Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang ditargetkan

Sub Variabel Sub Variabel Y2: Pengakuan Kerja

Indikator :

1. Mendapatkan penghargaan

Sub Variabel Sub Variabel Y3: Tanggung Jawab Kerja

Indikator :

1. Melaksanakan tugas sesuai fungsinya

2. Kemampuan menyelasaikan tugas dengan sebaik-baiknya

Sub Variabel Sub Variabel Y4: Kemajuan Kerja

Indikator :

1. Pengembangan potensi diri

(25)

2.5 Kerangka Pemikiran Bagan 1.1 Kerang Pemikiran

Adakah hubungan antara kegiatan internal forum peningkatan kerja (FPK) dengan motivasi kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi

Motivation-Hygiene Theory

Dua factor yang mendorong karyawan sehingga termotivasi dalam bekerja melalui dua factor yaitu factor intrinsic yang meliputi daya dorong yang timbul dari dalam diri seseorang, dan factor ekstrinsik meliputi daya dorong yang timbul dari luar seseorang, factor intrinsic berasal dari dalam masing-masing individu, sedangkan factor ekstrinsik merupakan merupakan tindakan preventif dan memperhitungkan lingkungan yang berhubungan dengan kerja. (Herzberg dan Robbins, 2003 : 212)

Motivasi Kerja

Variabel Y

Motivasi Kerja Karyawan Variabel X

Kegiatan Internal Forum Peningkatan Kinerja (FPK)

Ekstrinsik Intrinsik

X1 : Komunikator Kegiatan FPK

Indikator :

1. Kredibilitas komunikator kegiatan 2. Daya tarik komunikator kegiatan 3. Kekuasaan komunikator kegiatan

X2 : Isi Pesan Kegiatan FPK

Indikator :

1. Struktur pesan kegiatan 2. Gaya pesan kegiatan 3. Daya tarik pesan kegiatan

X3 : Intensitas Kegiatan FPK

Indikator :

1. Frekuensi kegiatan 2. Durasi kegiatan

Y1 : Prestasi Kerja

Indikator :

1. Kemampuan dalam menguasai pekerjaan di kantor

2. Tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan 3. Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang

ditargetkan

Y2 : Pengakuan Kerja

Indikator :

1. Mendapat Penghargaan

Y3 : Tanggung Jawab Kerja

Indikator :

1. Melaksanakan tugas sesuai fungsinya

2. Kemampuan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

Y4 : Kemajuan Kerja

Indikator :

1. Pengembangan potensi diri

(26)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Penelitian 1. Data primer

Data primer, yaitu data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data

primer merupakan data yang diperoleh dari angket (kuesioner) yang diberikan dan

diisi oleh responden yang menjadi objek penelitian

a. Data responden, yaitu data yang diguanakan sebagai bahan analisis

pembanding pada table bebas dan terkait dalam melihat gejala-gejala

diluar variabel bebas dan terkait. Data responden meliputi hal-hal sebagai

berikut: Nama karyawan, Jenis kelamin, Usia, Lama kerja, dll.

b. Data penelitian, yaitu data yang berkaitan dengan variabel X, yaitu

kegiatan Forum Peningkatan Kerja (FPK)

2. Data sekunder

Data sekunder, yaitu data-data yang berkaitan dengan data administrasi

yang ada pada instansi terkait yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data

(27)

3.2 Teknik pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan sejumlah pertanyaan yang telah dirancang oleh peneliti

sesuai dengan permasalahan penelitian kepada responden ketika

melakukan kegiatan internal Forum Peningkatan Kerja (FPK) Bank BRI

Cabang Cimahi. Sebagian dari angket ini telah diberi jawaban alternatif

untuk memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan.

Jawaban-jawaban yang diberikan oleh para responden dari pertanyaan-pertanyaan

yang ada di kuisioner nantinya disajikan suatu data, kemudian data

tersebut dianalisis.

b. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan informasi secara lisan berupa tanya

jawab yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan

penelitian, dalam hal ini kegiatan internal Forum Peningkatan Kerja (FPK)

Bank BRI Cabang Cimahi.

c. Studi Kepustakaan, yaitu pencarian dan penunjang dari buku-buku serta

literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

3.3 Teknik Pengolahan Data

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal, dengan uji

statistik Spearman atau yang disebut juga dengan Rank Order Correlation. Setiap data yang diperoleh, baik variabel X dan Variabel Y di ranking masing-masing

(28)

1,2,3,…n (Siegel, 1985:250). Pengujian hipotesis mempergunakan tes uji korelasi

rank Spearman (rs) dengan rumus sebagai berikut:

a) Skor data ranking

b) Hitung selisih ranking pasangan c) Selisih pasangan dikuadratkan

d) Jumlahkan hasil penghitungan dari seluruh sampel e) Hitung ∑Tx dan ∑Ty dengan rumus:

Dengan ketentuan:

T : besarnya faktor koreksi

t : jumlah rank kembar dari jumlah variabel yang memiliki skor sama

f) Masukan data kedalam rumus Spearman:

g) Selanjutnya, dilakukan pengujian signifikan dari koefisien korelasi

menggunakan statistik uji t dengan rumus:

Dimana: db = n – 2

Hipotesis pengujian:

Ho : p = 0 (tidak ada korelasi)

H1 : p ≠ 0 (ada korelasi)

Untuk penelitian ini tingkat signifikan (α) ditetapkan sebesar 0,05 pada tes dua

sissi.

(29)

 Jika | thitung | ≥ tα/2,n-2 ; maka H0 ditolak, H1 diterima yang berarti tidak ada

hubungan antara variabel yang diteliti

 Jika - tα/2,n-2 ≤ thitung ≤ t1-α/2,n-2 ; maka H0 diterima diterima yang berarti

tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel x dan y digunakan kriteria

Guilford (Jalaludin Rakhmat, 1993:29), sebagai berikut:

Besarnya nilai rs Kategori

≤0,20 Hubungan rendah sekali

>0,20 – 0, 40 Hubungan rendah tapi pasti

>0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti

>0,70 – 0,90 Hubungan yang kuat

>0,90 Hubungan yang sangat tinggi

3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1 Analisis Deskriptif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah anilisis

deskriptif, yang menjelaskan keseluruhan idntitas responden dan data penelitian

yang diperoleh melalui penyebaran angket. Teknik ini berfungsi untuk

memaparkan data-data sesuai dengan jawaban responden atas pertanyaan didalam

angket. Tujuannya untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang mudah

dibaca dan diinterpretasikan. Data-data tersebut selanjutnya dikelompokan dengan

menggunakan analisis data tabulasi dari uraian table-tabel yang sudah disusun

sesuai hasil jawaban yang telah diberikan oleh responden. Pengukirannya

menggunakan table frekuensi dan dihitung secara presentase dari jumlah yang

terdapat dalam angket.

(30)

Analisis statistic inferensial merupakan cara yang digunakan untuk

menarik kesimpulan terhadap jawaban-jawaban yang diperoleh dari responden.

Pengujian hubungan antara Kegiatan Internal Forum Peningkatan Kerja (FPK)

dengan Motivasi Kerja Karyawan Bank BRI Cabang Cimahi ini menggunakan

rumus korelasi Rank Spearman.

Untuk menentukan kevalidan dari item kuesioner digunakan metode

korelasi Rank Spearman dengan rumus:

a) Skor data ranking

b) Hitung selisih ranking pasangan c) Selisih pasangan dikuadratkan

d) Jumlahkan hasil penghitungan dari seluruh sampel e) Hitung ∑Tx dan ∑Ty dengan rumus:

Dengan ketentuan:

T : besarnya faktor koreksi

t : jumlah rank kembar dari jumlah variabel yang memiliki skor sama

f) Masukan data kedalam rumus Spearman:

;apabila tidak ada nilai pengamatan yang sama

(31)

d : selisih rank variabel pertama dan kedua R (X1 – Y)

Jika nilai koefisien korelasinya yang lebih besar dari 0,3, maka item-item

tersebut dinyatakan valid.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang diteliti. Totalitas semua

nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun

kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang

lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan populasi.

Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sample (Sudjana : 2005).

Dalam hal ini adalah karyawan yang mengikuti Kegiatan Internal Forum

Peningkatan Kinerja (FPK) tahun ini adalah sebanyak 102 orang, data tersebut

diperoleh dari Bank BRI Cabang Cimahi.

3.5.2 Sample

Sampling adalah proses untuk mendapatkan sampling dari suatu populasi.

(32)

pada hakikatnya yang kecil adalah yang besar, artinya kesimpulan-kesimpulan

yang di angkat dari sampel merupakan kesimpulan-kesimpulan atas populasi.

Dalam hal ini peneliti menggunakan simple random sampling atau sampel

acak sederhana, dimana setiap unsur populasi harus memiliki kesempatan yang

sama kepada polulasi untuk dijadikan sampel. Agar dapat diperoleh hasil

penelitian yang lebih baik, diperlukan sampel yang baik, yakni betul-betul

mencerminkan populasi.

Untuk populasi yang lebih kecil dari 500, peneliti menggunakan metode

sampling slovin dengan menggunakan presisi 10% dan tingkat kepercayaaan 95%.

Umlah sampel dalam peneliti ini diperoleh melalui sebagai berikut:

Keterangan:

n : ukuran sample

N : ukuran populasi

E : tingkat presisi (batas kesalahan yang ditolelir)

Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diteliti

(33)

Bersadarkan perhitungan diatas, diperoleh ukuran sample representative

yang diperlukan peneliti adalah sebanyak 50 pegawai dari Bank BRI Cabang

Cimahi.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Validitas

Validitas konstruk (Construct Validity) yaitu bagaimana alat ukur yang dikembangkan mampu mengemukakan seluruh aspek yang membangun kerangka

dari konsep-konsep yang diteliti. Cara-cara yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Mendefinisikan secara optimal konsep yang diukur

b. Melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah responden c. Mempersiapkan table tabulasi jawaban

d. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Rank Spearman

Apabila item yang dihadapi berbentuk skala ordinal (skala sikap) rumus

yang digunakan adalah metode korelasi Rank Spearman yaitu koefisien korelasi yang memeperlihatkan keeratan hubungan variabel X dan Y yang kedua-duanya

mempunyai skala-skala pengukuran sekurang-kurangnya ordinal maka untuk nilai

korelasi Rank Spearman pada item ke-I dengan rumus sebagai berikut:

1) Skor data ranking

2) Hitung selisih ranking pasangan 3) Selisih pasangan dikuadratkan

(34)

5) Hitung dan dengan rumus

(Siegel, 1997:256)

Keterangan rumus:

T : Besarnya factor koreksi

t :Jumlah rank kembar dari jumlah variabel yang memiliki skor sama

6) Masukan data kedalam rumus Spearman

Keterangan:

rs : Koefisien korelasi rank spearman

di2 : Jumlah hasil pengurangan antara ranking yang terdapat pada variabel X dan Variabel Y melalui pengkuadratan.

n : Jumlah sample dalam penelitian

Tetapi apabila terjadi dua subjek dengan jumlah angka sama, maka untuk

menghitung rs digunakan rumus:

(35)

Keterangan Rumus:

n : banyaknya sampel

rs : koefisien korelasi Rank Spearman

t : banyaknya data berangka sama pada suatu ranking tertentu

T : factor korelasi

di : selisih rank variabel pertama dan kedua R (Xi-Yi)

Suatu item pertanyaan menurut Azwar (2009:118) dikatakan valid atau

dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien

validitasnya lebih dari satu atau sama dengan 0,30.

Dasar pengambilan keputusan:

 Jika positif, serta r≥ 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid.

 Jika negatif, serta r< 0,30 maka item pertanyaan tersebut tidak valid.

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas menurut Rakhmat, dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi berarti memiliki sifat dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama

(36)

Reliabilitas menunjukan pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabilitas

artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas adalah istilah yang

dipakai untuk menunjukan sejauh mana hasil pengukuran relative konsisten

apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (Singarimbun, 1989:122)

Sebuah pertanyaan yang reliable berada di interval 0.7 -< 0.9 (Reabilitas

yang erat atau Reliabel) mungkin saja tidak valid, tetapi jika pertanyaan tersebut

tidak reliabel maka pasti tidak valid. Hal ini berarti sebuah ukuran tidak akan

valid jika tidak reliabel. Maka dari itu reliabilitas merupakan kondisi yang penting

untuk validitas. Perhitungannya adalah dengan menggunakan koefisien Alpha Cromback. Koefisien Alpha Cromback dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Sumber: Azwar, 2009:184

Dimana:

α : Koefisien Reliabilitas Alpha Cronback : Jumlah instrument pertanyaan

: Jumlah Varians dan tiap instrument

: Varian dari keseluruhan

(37)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang

empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiono : 2013: 64)

Secara statistic hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan

populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari

sampel penelitian. Agar sebuah teori dapat diuji, maka teori-teori tersebut harus

dirinci kedalam proposisi-proposisi yang disebut hipotesis.

3.7.1 Hipotesis Umum

Adakah hubungan antara kegiatan internal forum peningkatan kerja (FPK)

dengan motivasi kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

3.7.2 Sub Hipotesis

1. Terdapat hubungan antara komunikator kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan prestasi kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

2. Terdapat hubungan antara komunikator kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan pengakuan kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

3. Terdapat hubungan antara komunikator kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan tanggung jawab kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

4. Terdapat hubungan antara komunikator kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan kemajuan kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

5. Terdapat hubungan antara Isi Pesan kegiatan Forum Peningkatan Kerja

(38)

6. Terdapat hubungan antara Isi Pesan kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan pengakuan kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

7. Terdapat hubungan antara Isi Pesan kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan tanggung jawab kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

8. Terdapat hubungan antara Isi Pesan kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan kemajuan kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

9. Terdapat hubungan antara Intensitas kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan prestasi kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

10. Terdapat hubungan antara Intensitas kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan pengakuan kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

11. Terdapat hubungan antara Intensitas kegiatan Forum Peningkatan Kerja

dengan tanggung jawab kerja karyawan Bank BRI Cabang Cimahi.

12. Terdapat hubungan antara Intensitas kegiatan Forum Peningkatan Kerja

(39)

3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian 3.8.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bank BRI Cabang Cimahi yang bertempat di

Jalan Raya Cimahi No. 598 Cimahi, Bandung. Telepon (022) 6654579, 6651728

Fax (022) 6652724.

3.8.2 Waktu Penelitian

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

Kegiatan Waktu Kegiatan

Oktober November Desember

Pencarian data dan fakta Penyebaran angket Perbandingan angket dan data

Gambar

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis dapat disimpulkan, berdasarkan analisis tipologi klassen di Kabupaten Wonogiri, klasifikasi kecamatan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita

Berat dari TETRAMILK B ini adalah 1,5 kg (tanpa heat stored), sedangkan jika ditambah dengan susu pada kedua wadah dan kotak heat stored maka beratnya menjadi 2 kg. Berat

A., 2007, Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Secara Enzimatis , www.Liptan BPTP Kaltim.com, Departemen Pertanian Kalimantan Timur, Kalimantan Timur.. Rindengan,

Memahami mekanisme genetik dan fisiologis tanaman gandum sangat penting untuk menciptakan strategi efisien untuk mengembangkan kultivar gandum tahan cekaman suhu

penyakit demam typhoid, banyak angka kematian di Indonesia akibat demam. typhoid maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan

Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Cor porate Social Responsibility (CSR) di Perusahaan Roti Ganep dan menjelaskan

Manfaat hasil belajar Pengetahuan Tekstil ditinjau dari jenis dan karakteristik kain pada pemilihan kain untuk pembuatan produk kriya tekstil menunjukkan bahwa: lebih dari

Selain satu alat untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan terhadap APBD