Gedung 11 Kawasan PUSPIPTEK, Tangerang Selatan 15314 Telp. 021-7563141, 75872031 Fax. 021-7563141 e-mail : prr@batan.go.id http://www.batan.go.id/prr
Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka
Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018
LAPORAN KEUANGAN
( Audited )
Daftar Isi ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar isi Daftar Tabel PernyataanTanggung Jawab Ringkasan
I. Laporan Realisasi Anggaran II. Neraca
III. Laporan Operasional IV. Laporan Perubahan Ekuitas V. Catatan atas Laporan Keuangan
A. Penjelasan Umum
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis PTRR BATAN A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.3. Basis Akuntansi
A.4. Dasar Pengukuran A.5. Kebijakan Akuntansi
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1. Pendapatan
B.2. Belanja
B.2.1. Belanja Pegawai B.2.2. Belanja Barang B.2.3. Belanja Modal
B.2.3.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
B.2.3.1 Belanja Penambah Nilai Peralatan dan Mesin B.2.3.1 Penambah Nilai Gedung dan Bangunan
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1. Aset Lancar
C.1.1. Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2. Piutang Bukan Pajak
C.1.3. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak C.1.4. Persediaan
C.2. Aset Tetap
C.2.1. Peralatan dan Mesin C.2.2. Gedung dan Bangunan C.2.3. Jalan Irigasi Jaringan C.2.4. Aset Tetap Lainnya
C.2.5. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.3. Aset Lainnya
C.3.1. Aset Tak Berwujud C.3.2. Aset Lain-lain
C.3.3. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
C.4 . Kewajiban Jangka Pendek
C.4.1 Utang Kepada Pihak Ketiga C.5 . Ekuitas
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional D.1. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional D.1.1. Pendapatan Operasional
D.1.1.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak(PNBP) D.1.2. Beban Operasional D.1.2.1. Beban Pegawai i ii iv v 1 3 4 5 6 7 7 7 8 9 9 9 17 17 24 27 27 28 28 29 30 31 31 31 32 34 34 34 35 35 36 37 37 37 38 38 39 40 40 40 43 43 43 43 46 46
Daftar Isi ii D.1.2.2. Beban Persediaan
D.1.2.3. Beban Barang dan Jasa D.1.2.4. Beban Pemeliharaan D.1.2.5. Beban Perjalanan Dinas
D.1.2.6. Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.7. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.2. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional
D.2.1. Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
D.2.2. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional lainnya D.2.2.1 Pendapatan Dari Kegiatan Non Operasional lainnya D.2.2.2 Beban Dari Kegiatan Non Operasional lainnya D.3. Surplus/Defisit - LO
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas E.1. Ekuitas Awal
E.2. Surplus (Defisit) LO
E.3. Koreksi Yang Menambah/Mengurangi Ekuitas E.3.1. Selisih Revaluasi Aset Tetap
E.3.2. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi (Akun 391116) E.3.3. Koreksi Lainnya (Akun 391119)
E.4. Transaksi Antar Entitas
E.4.1. Ditagihkan ke Entitas Lain ( Akun 313111) E.4.2. Diterima dari Entitas Lain ( Akun 313121 ) E.4.3. Transfer Masuk
E.4.4. Pengesahan Hibah Langsung
E.4.5. Pengesahan Pengembalian Hibah ( Akun 391132 )
E.5. Kenaikan/Penurunan Ekuitas E.6. Ekuitas Akhir
F. Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya
F.1. Kejadian -kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca F.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
F.3. Rekening Pemerintah F.4. Pengungkapan Lain-Lain
Lampiran-Lampiran
Lampiran A1 : Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi, Dan Nilai Buku Aset Tetap
Lampran A2 : Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan
Lampiran A3 : Daftar Hibah Langsung Dalam Bentuk Uang/Barang/Jasa
49 50 52 53 54 56 57 57 57 58 59 60 61 62 62 62 62 63 63 63 63 64 64 64 64 66 66 66 67 67 67 68 68 69 70 71
Daftar Tabel iv Hal Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51
: Penggolongan Kualitas Piutang
: Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap : Rincian Revisi DIPA
: Rincian Estimasi TA 2018 dan Realisasi PNBP 31 Des 2018 : Realisasi PNBP per akun 31 Desember 2018
: Rincian Realisasi Pendapatan–LRA dan Pendptn-LO per akun 31 Des 2018 : Perbandingan Realisasi PNBP 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Realisasi Anggarandan Realisasi Belanja
: RealisasiAnggaran dan Realisasi Belanja menurut Sumber Dana, 31 De2 2018 : Perbandingan Realisasi Belanja 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Des 2018 dan 31 Des
: Perbandingan Realisasi Belanja Modal per 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal PM per 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Penambah Nilai PM per 31 Des dan 31 Des 2017 : Perbandingan Realisasi Belanja Penambah Nilai GB per 31 Des dan 31 Des 2017 : Rincian Aset Lancar 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Perbandingan Rincian Piutang Bukan Pajak per 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Rincian Persediaan 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Rincian Aset Tetap
: Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2018 : Rincian Aset Lainnya
: Rincian Aset Tak Berwujud
: Rincian Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Des 2018 : Rincian Kewajiban Jangka Pendek
: Perbandingan Rincian Utang kepada Pihak Ketiga 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Rincian Pendapatan PNBP 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Perbandingan Rincian Pendptn PNBP pd LRA dan LO 31 Des dan 31 Des 2017 : Rincian Selisih Pendptn PNBP pd LRA dan LO 31 Des dan 31 Des 2017 : Perbandingan Rincian Beban Pegawai 31 Des 2018 dan per 31 Des 2017 : Perbandingan Beban Pegawai pada LRA dan LO 31 Des 2018
: Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga Per 31 Des 2018
: Rincian Selisih Belanja Pegawai di LRA dan Beban Pegawai di LO 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Beban Persediaan 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Rincian Selisih Belanja Persediaan di LRA dan Beban Persed di LO 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Beban Barang dan Jasa pada LRA dan LO 31 Des 2018
: Rincian Selisih Blj Persediaan di LRA dan Beban Persediaan di LO 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Belanja Pemeliharaan 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Rincian Selisih Blj Pemeliharaan di LRA dan Beban Persd di LO 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Blj Perjadin di LRA dan Beban Perjadin di LO 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Beban Penyst dan Amrtss 31 Des 2018 dan 31 Des 2017 : Perbandingan Beban Penyst dan Amrtss di LO dan Kenaikan(Penurunan) : Perbandingan Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
: Perbandingan Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
: Perbandingan Rincian Pdptn Pelepasan Aset Non Lancar 31 Des dan 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar pada LRA dan LO : Perbandingan Rincian Pendapatan dari Keg Non Ops Lainnya Pada LO dan LRA : Perbandingan Pendapatam dari Keg Non Operasional Lainnya pada LRA dan LO
12 14 17 18 18 19 19 24 25 26 27 28 29 29 30 30 31 32 35 35 38 38 39 40 41 41 44 45 46 47 48 48 49 50 50 51 51 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56 58 58 59 60
Daftar Tabel iv Tabel 53 Table 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57
: Perbandingan R Beban dari Keg Non Oprsnl Lainnya 31 Des 2018 dan 31 Des 2018 : Perbandingan Rincian Surplus/Defisit 31 Des 2018 dan 31 Des 2017
: Rincian Transsaksi Antar Entitas
: Rincian Transfer Masuk 31 Desember 2018
: Rincian Pengesahan Hibah Langsung 31 Desember 2018
60 61 63 64 65
Ringkasan Laporan Keuangan - 1 -
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka – BATAN untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018, ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 01 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember 2018.
Realisasi Pendapatan Negara 31 Desember 2018 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp522.183.09,00 atau mencapai 129,00 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp404.800.000,00 Realisasi Belanja Negara 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp36.568.495.396,00 atau mencapai 95.52 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp38.283.478.000,00
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2018.
Nilai Aset per 31 Desember 2018 dicatat dan disajikan sebesar Rp105.028.386.961,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp2.531.811.844,00 dan Aset Tetap (netto) sebesar Rp102.496.575.117,00
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp1.137.940.252,00 dan Rp103.890.446.709,00
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp469.979.751,00 sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp37.251.993.066,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Minus Rp36.782.013.315,00. Kegiatan Non Operasional mencatat surplus sebesar Rp180.312.830,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Minus Rp36.562.700.486,00
Ringkasan Laporan Keuangan - 2 -
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 adalah sebesar Rp103.768.580.524,00 dikurangi Defisit-LO sebesar Minus Rp36.562.700.486,00 ditambah dengan koreksi-koreksi sebesar Rp0,00 dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp36.684.566.671,00 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2018 adalah senilai Rp103.890.446.709,00
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan di anj urkan ol eh St andar Akunt ansi Pemer i nt ahan serta pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018. disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas per 31 Desember 2018 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Realisasi Anggaran -3-
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
31 DES 2017
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN B.1
Penerimaan Negara Bukan 404,800,000 522,183,809 129.00% 342,146,065 Pajak JUMLAH PENDAPATAN 404,800,000 522,183,809 129.00% 1,735,058,039 BELANJA B.2 Belanja Operasi Belanja Pegawai B.2.1 17,850,199,000 16,712,507,113 93.63% 16,318,935,840 Belanja Barang B.2.2 9,808,470,000 9,264,319,155 94.45% 5,192,265,044 Jumlah Belanja Operasi 27,658,669,000 25,976,826,268 93.92% 21,511,200,884
Belanja Modal B.2.3
Belanja Modal Peralatan 10,624,809,000 10,591,669,126 99.69% 181,925,100 dan Mesin
Jumlah Belanja Modal 10,624,809,000 10,591,669,126 99.69% 181,925,100 JUMLAH BELANJA 38,283,478,000 36,568,495,394 95.52% 21,693,125,984
URAIAN 31 DES 2018 % Thd
Angg CTTN
Neraca -4-
PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA-BATAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam rupiah)
URAIAN CATATAN 31 DES 2018 31 DES 2017
ASET
ASET LANCAR C.1
Kas Di Bendahara Pengeluaran C.1.1 - 0
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.2 2,253,943 0
Piutang PNBP C.1.3 26,918,122 15,564,459 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang
Bukan Pajak C.1.4
(134,591)
(77,822)
Piutang Buk an Pajak (Netto) 26,783,531 15,486,637
Persediaan C.1.5 2,502,774,370 1,620,793,428
JUMLAH ASET LANCAR 2,531,811,844 1,636,280,065
ASET TETAP C.2
Peralatan dan Mesin C.2.1 128,444,237,628 117,243,581,046 Gedung dan Bangunan C.2.2 39,243,680,000 39,154,679,000 Jalan, lrigasi, dan Jaringan C.2.3 5,506,308,306 5,506,308,306 Aset Tetap Lainnya C.2.4 83,577,800 83,577,800 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.2.5 (70,781,228,617) (59,653,776,000)
JUMLAH ASET TETAP 102,496,575,117 102,334,370,152
ASET LAINNYA C.3
Aset Tak Berwujud C.3.1 841,296,184 841,296,184 Aset Lain-lain C.3.2 - 90,202,000
Akum ulas i Penyus utan/Am ortis as i As et Lainnya C.3.3 (841,296,184) (931,090,684)
JUMLAH ASET LAINNYA - 407,500
JUMLAH ASET 105,028,386,961 103,971,057,717
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.4
Utang kepada Pihak Ketiga C.4.1 1,137,940,252 202,477,193 Hibah Yang Belum Disahkan C.4.2
Uang Muka dari KPPN C.4.3
-JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 1,137,940,252 202,477,193
JUMLAH KEWAJIBAN 1,137,940,252 202,477,193
EKUITAS
Ekuitas C.5 103,890,446,709 103,768,580,524
JUMLAH EKUITAS 103,890,446,709 103,768,580,524
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 105,028,386,961 103,971,057,717
Laporan Operasional -5- PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA-BATAN
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 31 DESEMBER 2017
(Dalam rupiah)
URAIAN CATTN 31 DES 2018 31 DES 2017
KEGIATAN OPERASIONAL D.1
PENDAPATAN D.1.1
Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya D.1.1.1 469,979,751 265,746,940
JUMLAH PENDAPATAN 469,979,751 265,746,940
BEBAN OPERASIONAL D.1.2
Beban Pegawai D.1.2.1 17,745,254,367 16,271,763,907
Beban Persediaan D.1.2.2 1,082,741,896 831,003,274
Beban Barang dan Jasa D.1.2.3 1,897,321,377 1,740,526,075
Beban Pemeliharaan D.1.2.4 4,674,262,677 2,779,942,351
Beban Perjalanan Dinas D.1.2.5 823,385,863 542,045,488
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.1.2.6 11,028,970,117 10,531,139,026
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.1.2.7 56,769 (70,622)
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 37,251,993,066 32,696,349,499
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (36,782,013,315) (32,430,602,559)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.2
SURPLUS /(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCAR D.2.1
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.2.1.1 38,999,999 Beban Pelepasan Aset Non Lancar -
Jumlah Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non
Lancar 38,999,999
-SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
LAINNYA D.2.2
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.1 286,201,618 385,471,348 Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.2.2.2 105,888,788 125,739,068
Jumlah Surplus/(defisit) dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya 180,312,830 259,732,280
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 219,312,829 259,732,280
-POS LUAR BIASA
Beban Luar Biasa -
DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA -
-SURPLUS/(DEFISIT) LO (36,562,700,486) (32,170,870,279)
Laporan Perubahan Ekuitas -6-
PUSAT TEKNOLOGI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA-BATAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PER TANGGAL 31 DESEMBER 2018 dan 31 DESEMBER 2017
URAIAN CATATAN 31 DES 2018 31 DES 2017
EKUITAS AWAL E.1 103,768,580,524 107,520,346,549
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (36,562,700,486) (32,170,870,279) KOREKSI YANG
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS YANG ANTARALAIN BERASAL DARI DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/KESALAHAN
MENDASAR E.3 - 6,870,086,210
Penyesuaian Nilai Aset - Koreksi Nilai Persediaan - Selisih Revaluasi Aset Tetap E.3.1 - 6,960,453,700 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3.2 - 4,276,010 Koreksi Lain lain E.3.3 - (94,643,500) TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 36,684,566,671 21,549,018,044
Ditagihkan ke Entitas Lain E.4.1 36,357,859,611 21,693,125,984 Diterima dari Entitas Lain E.4.2 (522,183,809) (342,146,065) Transfer Masuk E.4.3 -
-Pengesahan Hibah E.4.4 849,314,564 198,038,125
Pengesahan Pengembalian Hibah E.4.5 (423,695)
KENAIKAN PENURUNAN EKUITAS E.5 121,866,185 (3,751,766,025)
EKUITAS AKHIR E.6 103,890,446,709 103,768,580,524
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 7 -
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis PTRR BATAN
Profil dan Kebijakan Teknis
Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PTRR) merupakan salah satu unit kerja Eselon II di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sesuai dengan Surat Keputusan Kepala BATAN No. 392/KA/XI/2005 tanggal 24 Nopember 2005 dan Peraturan Kepala BATAN Nomor 123/KA/VIII/2007 tanggal 21 Agustus Tahun 2007 serta terakhir sesuai Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun 2014 tanggal 30 Desember Tahun 2014 Sebagai suatu institusi, PTRR yang berlokasi di Gedung 11 Kawasan Nuklir-BATAN, Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, berada di bawah koordinasi Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir.
Tugas Pokok
Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun 2014 tanggal 30 Desember Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pengendalian kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pembinaan dan bimbingan di bidang teknologi produksi radioisotope dan radiofarmaka .
Fungsi
Melaksanakan tugas , Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga, dokumentasi ilmiah dan publikasi serta pelaporan;
Pelaksanaan pengembangan teknologi produksi radioisotop;
Pelaksanaan pengembangan teknologi produksi radiofarmaka;
Pelaksanaan pengelolaan fasilitas proses radioisotop
Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja dan proteksi radiasi serta pengelolaan limbah
Pelaksanaan jaminan mutu ; dan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 8 -
VISI
BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa.
MISI
Menguasai dan melaksanakan pengembangan teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka serta pendayagunaan teknologi tersebut yang layak teknis dan ekonomis dengan mengutamakan aspek keselamatan.
Menguasai dan melaksanakan teknologi produksi molecular radiotracer dan radioassay serta pendayagunaan untuk medis dan non-medis.
Meningkatkan pendayagunaan dan pelayanan radioisotop, radiofarmaka, radioassay dan molecular radiotracer dalam bentuk paket teknologi maupun produk dan jasa.
Meningkatkan aspek QCD (Quality Cost and Delivery) dalam pendayagunaan dan pelayanan.
Meningkatkan kerjasama antar lembaga domestik dan internasional.
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 9 -
Basis Akuntansi
A.3 Basis Akuntansi
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
A.4 Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi
A.5 Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2018 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional yang merupakan entitas pelaporan dari Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN. Disamping
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 10 -
itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN adalah sebagai berikut:
Pendapatan-LRA
(1) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Pendapatan-LO
(2) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 11 -
Belanja (3) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Aset (5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 12 -
perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh
tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100% 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 13 -
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:
harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
Penyusutan Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 14 -
a. Tanah;
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Piutang Jangka Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 15 -
kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah
Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya e. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional entitas.
Kewajiban (6) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan - Pendahuluan - 16 -
Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 17 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) hal ini disebabkan adanya Hibah Langsung Bentuk Uang, Optimalisasi belanja, serta Penyesuaian POK Belanja Pegawai. Perubahan DIPA tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Rincian Revisi DIPA
ESTIMASI / ANGGARAN ESTIMASI / ANGGARAN
AWAL SETELAH REVISI
Pendapatan
Pendapatan Jasa 404,800,000 404,800,000
Pendapatan Iuran dan Denda Pendapatan Lain-lain Jumlah Pendapatan 404,800,000 404,800,000 Belanja Belanja Pegawai 17,850,199,000 17,850,199,000 Belanja Barang 8,708,967,000 9,828,470,000 Belanja Modal 6,920,999,000 10,604,809,000 Jumlah Belanja 33,480,165,000 38,283,478,000 URAIAN 2018 Realisasi Pendapatan Rp522.183.809,00 B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan Negara untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp522.183.809,00 atau mencapai 129,00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp404.800.000,00. Pendapatan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN seluruhnya merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang meliputi Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha, Pendapatan Adm dan Penegakan Hukum, Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi, Pendapatan Jasa Lainnya, Pendapatan Denda dan Penerimaan Kembali Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu.
Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 18 -
Tabel 4Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP 31 Desember 2018
4251 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha
94,700,000
102,359,999 108.09 4252 Pendapatan Adm dan Penegakan Hukum 30,600,000 16,700,000 54.58 4254 Pendptn Pendidikan, Budaya, Riset dan Tek 54,500,000 77,100,000 141.47 4256 Pendapatan Jasa Lainnya 225,000,000 198,000,000 88.00 4258 Pendapatan Denda - 112,459,351 -4259 Penerimaan Kembali Belanja TAYL - 15,564,459
-404,800,000 522,183,809 129.00 Jumlah Uraian 31 Desember 2018 Estimasi Realisasi % Estimasi Uraian
Adapun jenis PNBP Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2011 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada BATAN meliputi penerimaan dari:
a. Jasa penyiapan sampel dan analisis b. Jasa keahlian ketenaganukliran c. Penjualan produk teknologi nuklir d. Jasa sewa peralatan teknologi nuklir
Realisasi PNBP Fungsional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dapat dirinci dalam tabel berikut:
Tabel 5
Realisasi PNBP per akun 31 Desember 2018
No. Akun Jenis PNBP Fungsional Realisasi
1 425151 Jasa Sewa Peralatan Teknologi Nuklir 63,360,000 2 425289 Jasa Penyiapan Sampel dan Analisis 16,700,000 3 425434 Penjualan Produk Teknologi Nuklir 77,100,000 4 425692 Jasa Keahlian Ketenaganukliran 198,000,000 355,160,000
Jumlah PNBP Fungsional
Sedangkan rincian realisasi Pendapatan PNBP di LRA per akun yang menjadi
Pendapatan Operasional dan Non Operasional untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 19 -
Tabel 6Rincian Realisasi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO per Akun 31 Desember 2018
Akun Uraian Pendapatan LRA
LO (Pendapatan Operasional) LO (Pendapatan Non Oprs)
425122 Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin
38,999,999
- 38,999,999 425151 Pendapatan Penggunaan Sarana dan
Prasarana sesuai Tusi
63,360,000
63,360,000 -425289 Pendapatan Pengujian, Sertifikasi,
Kalibrasi dan Standarisasi Lainnya
16,700,000
16,700,000 -425434 Pendapatan Hasil penelitian/Riset dan
hasil pengembangan Iptek
77,100,000
77,100,000 -425692 Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan
Informasi
198,000,000
198,000,000
-425811 Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan Pemerintah
112,459,351
114,819,751
-425911 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu
15,564,459
- 15,564,459
522,183,809
469,979,751 54,564,458 JUMLAH
Realisasi pendapatan sebesar Rp522.183.809,00 yang menjadi Pendapatan Operasional adalah sebesar Rp469.979.751,00 Yang menjadi Pendapatan Non Operasional sebesar Rp54.564.458,00
Rincian perbandingan realisasi PNBP Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 7
Perbandingan Realisasi PNBP 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
AKUN URAIAN 31 DES 2018 31 DES 2017 % NAIK
(TURUN)
4232 Pendapatan Jasa - 258,140,000 (100.00)
4237 Pendapatan Iuran dan Denda - 7,606,940 (100.00)
4239 Pendapatan Lain-Lain - 76,399,125 (100.00)
4251 Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan
BMN dan Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN
102,359,999
-
-4252 Pendapatan Administrasi dan Penegakan
Hukum
16,700,000
-
-4254 Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan
Teknologi
77,100,000
-
-4256 Pendapatan Jasa Lainnya 198,000,000 -
-4258 Pendapatan Denda 112,459,351 -
-4259 Pendapatan Lain-Lain 15,564,459 -
-522,183,809
342,146,065 52.62 JUMLAH
Berdasarkan tabel di atas, realisasi PNBP Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami Kenaikan
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 20 -
sebesar 52,62 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh
Kenaikan Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin
yang dikarenakan terdapat penerimaan dari Penjualan BMN berupa
Kendaraaan Dinas, sementara TA sebelumnya tidak ada penjualan BMN,
bertambahnya
penerimaan dari sewa peralatan laboratorium di PTRR, bertambahnya pekerjaan jasa yang terkait dengan pengujian di laboratorium PTRR, bertambahnya permintaan produk PTRR serta adanya kenaikan Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan Pemerintah yang disebabkan bertambahnya pelaksanaan penyelesaian kontrak yang tidak sesuai dengan batas waktu baik dari jumlah penyedia barang maupun jumlah hari keterlambatan.B.1.1 Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN (Akun 4251)
31 Desember 2017
Estimasi Realisasi Realisasi
425122 - 38,999,999 - 100.00 425151 94,700,000 63,360,000 52,690,000 20.25 Total 94,700,000 102,359,999 52,690,000 94.27 % Naik (Turun) 31 Desember 2018 Akun
Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp102.359.999,00 dan Rp52.690.000,00. Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 94.27 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan oleh:
1. Kenaikan Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin (Akun 425122), untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar Rp38.999.999,00 sebesar 100 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017, yang dikarenakan terdapat penerimaan dari Penjualan BMN berupa Kendaraaan Dinas, sementara TA 2017 tidak ada penjualan BMN.
2. Kenaikan sebesar 20,25 persen pada Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai Tusi (Akun 425151) dimana periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017, masing-masing sebesar Rp63.360.000,00 dan Rp52.690.000,00, yang disebabkan bertambahnya penerimaan dari sewa peralatan laboratorium di PTRR.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 21 -
Terdapat perubahan dan penambahan kode akun Pendapatan dari Penjualan, Pengelolaan BMN dan Iuran Badan Usaha sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 423122 425122 Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 423129 425129 Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 423141 425131
Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan Tusi 425151
B.1.2 Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum (Akun 4252) serta Pendapatan Jasa Lainnya (Akun 4256)
31 Desember 2017
Estimasi Realisasi Realisasi
425289 30,600,000 16,700,000 13,700,000 21.90 425692 225,000,000 198,000,000 162,000,000 22.22 Total 255,600,000 214,700,000 175,700,000 22.20 % Naik (Turun) 31 Desember 2018 Akun
Pendapatan Administrasi Dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya, untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp214.700.000,00 dan Rp175.700.000,00. Jumlah Pendapatan Administrasi Dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya per 31 Desember 2018 mengalami kenaikian sebesar 22,20 persen dari pendapatan yang sama per 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan :
1. Kenaikan 21,90 persen Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi dan Standarisasi Lainnya (Akun 425289), yang disebabkan bertambahnya pekerjaan jasa yang terkait dengan pengujian di laboratorium PTRR. Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi dan Standarisasi Lainnya untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp16.700.000,00 dan Rp13.700.000,00.
2. Kenaikan 22,22 persen Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi (Akun 425692), yang disebabkan bertambahnya pekerjaan jasa yang terkait dengan pengujian di laboratorium PTRR. Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp198.000.000,00 dan Rp162.000.000,00.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 22 -
Terdapat penghapusan dan penambahan kode akun Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum serta Pendapatan Jasa Lainnya sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan dan Teknologi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
423216
Pendapatan Pengujian, Sertifikasi, Kalibrasi dan Standardisasi Lainnya 425289
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi 425692
B.1.3 Pendapatan Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Akun 4254)
31 Desember 2017
Estimasi Realisasi Realisasi
425434 54,500,000 77,100,000 29,750,000 159.16 Total 54,500,000 77,100,000 29,750,000 159.16 % Naik (Turun) 31 Desember 2018 Akun
Pendapatan Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi , untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp77.100.000,00 dan Rp29.750.000,00. Pendapatan Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi , per 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 159,16 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini dikarenakan bertambahnya permintaan produk PTRR. Pendapatan ini berupa Pendapatan Hasil penelitian/Riset dan hasil pengembangan Iptek (Akun 425434).
Terdapat perubahan dan penambahan kode akun Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar dengan rincian sebagai berikut:
Uraian Kode Lama Kode Baru
Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 423411 425411
Pendapatan Biaya Pendidikan 423412 425412
Pendapatan Pendidikan Lainnya 423419 425419
Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 425421 Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek 425434 Pendapatan Penelitian/Riset, Survey, Pemetaan dan Pengembangan Iptek
Lainnya
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 23 -
B.1.4 Pendapatan Denda (Akun 4258)31 Desember 2017
Estimasi Realisasi Realisasi
425811 94,700,000 112,459,351 7,606,940 1,378.38 Total 94,700,000 112,459,351 7,606,940 1,378.38 % Naik (Turun) 31 Desember 2018 Akun
Pendapatan Denda untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp112.459.351,00 dan Rp7.606.940,00 Pendapatan Denda Per 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 1.3678,38 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan bertambahnya pelaksanaan penyelesaian kontrak yang tidak sesuai dengan batas waktu baik dari jumlah penyedia barang maupun jumlah hari keterlambatan. Pendapatan ini semua berupa Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan Pemerintah ( Akun 425811),
Terdapat perubahan kode akun Pendapatan Denda yakni Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dari sebelumnya kode akun lama 423752 menjadi akun 425811 sesuai Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-211/PB/2018 tentang Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar.
B.1.5 Penerimaan Lain-lain (Akun 4259)
31 Desember 2017
Estimasi Realisasi Realisasi
4259 - 15,564,459 33,639,025 (53.73) Total - 15,564,459 33,639,025 (53.73) % Naik (Turun) 31 Desember 2018 Akun
Penerimaan Lain-lain untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp15.564.459,00 dan Rp33.639.025,00 Penerimaan Lain-lain semunya berasal dari Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL (Akun 425911), dimana pada 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 53,73 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Diantaranya dikarenakan pembayaran Uang Makan dan Tunjangan Kinerja Pada Bulan Desember 2017 telah diperhitungkan dengan perkiraan jumlah kehadiran pegawai. Sedangkan pada periode sebelumnya, Uang Makan dan Tunjangan Kinerja Bulan Desember 2016 dibayarkan sesuai hari kerja.
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 24 -
Realisasi Belanja
Rp36.568.495.396,,00 B.2. Belanja
Realisasi Belanja Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp36.568.495.396,00 atau 95,52% persen dari anggaran belanja sebesar Rp38.283.478,00 setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar Rp14,542.510,00.
Terdapat anggaran yang sumber dananya berasal dari hibah sebesar Rp213.313.000,00 dari International Atomic Energy Agency (IAEA) sebesar Rp83.943.000, dan Japan Atomic Energy Agency sebesar Rp129.370.000,00
Rincian anggaran dan realisasi belanja Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka, terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal dengan rincian anggaran dan realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja 31 Desember 2018
Belanja Pegawai 17,850,199,000 16,722,002,683 93.68 Belanja Barang 9,808,470,000 9,288,357,235 94.70 Belanja Modal 10,624,809,000 10,591,669,128 99.69 Jumlah Belanja Kotor 38,283,478,000 36,602,029,046 95.61 Pengembalian Belanja
Pengembalian Belanja Pegawai - (9,495,570) Pengembalian Belanja Barang - (24,038,080) Pengembalian Belanja Modal -
-Jumlah Belanja 38,283,478,000 36,568,495,396 95.52 Uraian
31 SEPTEMBER 2018
Anggaran Realisasi % Angg.
Realisasi Belanja 31 Desember 2018 tidak mencapai 100 persen dari anggarannya diantaranya disebabkan pembayaran kekurangan tunjangan kinerja pegawai TA 2018 tidak dapat terealisasi karena tidak cukupnya waktu pengajuan diakhir anggaran TA 2018.
Komposisi anggaran dan realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 25 -
Grafik 1: Komposisi Belanja Berdasarkan Jenis Belanja TA 20182,000,000,000.00 4,000,000,000.00 6,000,000,000.00 8,000,000,000.00 10,000,000,000.00 12,000,000,000.00 14,000,000,000.00 16,000,000,000.00 18,000,000,000.00 20,000,000,000.00
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Anggaran Belanja
Sedangkan rincian anggaran dan realisasi belanja menurut sumber dana untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 9
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Sumber Dana 31 Desember2018
Anggaran Realisasi
Belanja Rupiah Murni 37,681,557,000 36,015,813,411 95.58
Belanja PNBP 388,608,000 342,046,200 88.02
Belanja Hibah 213,313,000 210,635,785 98.74
Jumlah Belanja 38,283,478,000 36,568,495,396 95.52
Uraian 31 Desember 2018 %
Anggaran
Realisasi belanja Rupiah Murni untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak mencapai 100 persen dari anggarannya disebabkan pembayaran kekurangan tunjangan kinerja pegawai TA 2018 tidak dapat terealisasi karena tidak cukupnya waktu pengajuan diakhir anggaran TA 2018.
Sedangkan realisasi belanja PNBP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak mencapai 100 persen dari anggarannya disebabkan karena tidak adanya pembayaran jasa lainnya pada TA 2018.
Realisasi belanja hibah untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 tidak mencapai 100 persen dari anggarannya disebabkan sisa anggaran dialokasikan untuk TA berikutnya. Hal ini sesuai dengan perjanjian hibah tahun ganda.
Adapun rincian perbandingan realisasi belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 26 -
Tabel 10Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
Uraian 30 Desember 2018 31 Desember 2017 % Naik (Turun)
Belanja Pegawai 16,722,002,683 16,413,836,356 1.88 Belanja Barang 9,288,357,235 5,195,089,044 78.79 Belanja Modal 10,591,669,128 181,925,100 5,721.99 Jumlah Belanja Kotor 36,602,029,046 21,790,850,500 67.97 Pengembalian
Pengembalian Belanja Pegawai (9,495,570) (94,900,516) (89.99) Pengembalian Belanja Barang (24,038,080) (2,824,000) 751.21 Pengembalian Belanja Modal
-Jumlah Belanja 36,568,495,396 21,693,125,984 68.57
Berdasarkan table diatas, realisasi belanja untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 68,57 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini disebabkan antara lain adanya kenaikan realisasi belanja modal dan belanja barang dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan PTRR. Disamping itu juga adanya realisasi belanja pegawai dikarenakan adanya tambahan CPNS baru untuk TA 2018 ini.
Belanja Pegawai
Rp16.712.507.113,00 B.2.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017, adalah masing-masing sebesar Rp16.712.507.113,00 dan Rp16.318.935.840,00. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 27 -
Tabel 11Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
No URAIAN 31 DES 2018 31 DES 2017 % NAIK
(TURUN)
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 6,089,069,400 6,280,503,700 (3.05) - Pengembalian Belanja Gaji Pokok Gaji PNS (306,200) (100.00) 511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 80,575 77,410 4.09
- Pengembalian Belanja Pembulatan Gaji PNS (570) (429) 32.87 511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 420,606,056 407,229,100 3.28 511122 Belanja Tunj. Anak PNS 118,475,048 115,397,046 2.67 511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 183,200,000 160,510,000 14.14 511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 1,012,229,000 941,743,000 7.48 - Pengembalian Belanja Tunj. Fungsional PNS (800,000) - -511125 Belanja Tunj. PPh PNS 104,989,178 92,805,646 13.13 511126 Belanja Tunj. Beras PNS 269,329,980 278,961,840 (3.45)
- Pengembalian Belanja Tunj. Beras PNS - -511129 Belanja Uang Makan PNS 888,222,000 854,073,000 4.00 511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 1,175,450,000 1,240,150,000 (5.22) 511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 77,445,000 99,910,000 (22.49) - Pengembalian Belanja Tunjangan Umum PNS (8,695,000) (9,065,000) (4.08) 512211 Belanja Uang Lembur 43,161,000 34,052,000 26.75 512411 Belanja Pegawai (tunjangan khusus/Kegiatan) 6,339,745,446 5,952,160,575 6.51
- Pengemb. Belanja Peg (tunjangan khusus (129,265,848) (100.00)
(148,149,608)
16,712,507,113
16,318,935,840 2.41 JUMLAH BELANJA PEGAWAI
Berdasarkan tabel 15, realisasi belanja pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 2,41 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017. Hal ini dikarenakan
adanya tambahan CPNS baru untuk TA
2018 ini.
, walaupun juga terdapat pegawai yang Tugas Belajar di luar negeri dan pegawai yang memasuki masa purna bakti.Pada periode untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 , nilai belanja pegawai sebesar Rp16.722.002.683,00 namun terdapat pengembalian belanja sebesar Rp9.495.570,00, sehingga belanja pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar Rp16.712.507.113,00
Belanja Barang
Rp9.264.319.155,00 B.2.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing-masing sebesar Rp9.264.319.155,00 dan Rp5.192.265.044,00. Belanja barang adalah pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan.
Rincian perbandingan realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka - BATAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018 (Audited)
Catatan Atas Laporan Keuangan | Penjelasan Pos-Pos LRA
- 28 -
Tabel 12Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
No URAIAN 31 DES 2018 31 DES 2017 % NAIK
(TURUN)
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 438,600,000.00 268,500,000.00 63.35 521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 379,229,490 383,409,400 (1.09) 521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 212,020,000 171,420,000 23.68 521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 74,109,900 186,721,550 (60.31) 521211 Belanja Bahan 279,267,000 143,255,000 94.94 521213 Belanja Honor Output Kegiatan 186,480,000 178,374,000 4.54 521213 Pengembalian Blj Honor Output Keg (2,394,000) (100.00) 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 49,500,000 25,100,000 97.21 521811
Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
2,185,072,680
1,136,586,499
92.25 522141 Belanja Sewa 44,550,000 44,550,000 -522151 Belanja Jasa Profesi 6,700,000 2,750,000 143.64 522191 Belanja Jasa Lainnya 311,804,217 188,459,500 65.45 523111
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
611,596,250
698,892,150
(12.49) 523121
Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
2,119,375,855
1,120,074,557
89.22 523123 Belanja Barang Persd Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin
1,542,627,900
104,520,900
1,375.90 524111 Belanja Perjalanan Biasa 748,432,803 509,325,488 46.95 524111 Pengembalian Belanja Perjalanan Biasa (5,046,940) (430,000) 1,073.71 524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 80,000,000 33,150,000 141.33
9,264,319,155
5,192,265,044 78.43 JUMLAH BELANJA BARANG
Belanja Modal Rp10.591.669.128,00
Berdasarkan tabel diatas, realisasi belanja barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 mengalami kenaikan sebesar 78,43 persen bila dibandingkan dengan 31 Desember 2017 . Hal ini disebabkan oleh bertambahnya pengadaan untuk kebutuhan barang guna keperluan penelitian radioisotop dan radiofarmaka selama TA 2018.
Pada periode yang berakhir 31 Desember 2018 , nilai belanja barang sebesar Rp9.269.366.095,00 namun terdapat pengembalian belanja sebesar Rp5.046.940,00 sehingga belanja barang untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 sebesar Rp5.264.319.155,00
B.2.3 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah masing- pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang masing sebesar Rp10.591.669.128,00 dan Rp181.925.100,00 .
Rincian perbandingan realisasi belanja modal Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka untuk periode yang berakhir 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebagai berikut: